Pengukuran Konduktivitas Termal
Pengukuran Konduktivitas Termal
Pengukuran Konduktivitas Termal
A. TUJUAN
1. Mengukur konduktivitas termal pada isolator plastisin
B. ALAT DAN BAHAN
Peralatan yang digunakan dalam kegiatan pengukuran dapat diperhatikan pada
gambar 1.
NO
1
2
3
4
NAMA PERALATAN
Stand with insulating pad
Generator uap
Tabung 1
Tabung 2
KETERANGAN
JUMLAH
Tempat material es
1
Penghasil uap
1
Mengumpulkan es yang melebur
1
Mengumpulkan
uap
yang
1
5
6
7
8
Material berbeda
Termometer
Jangka sorong
Stopwatch
terkondensasi
Masonite,wood,lexan,sheetrock
Pengukuran suhu
Mengukur diameter es
Pencatat waktu
1 set
1
1
1
C. TEORI DASAR
Konduksi termal adalah suatu fenomena transport di mana perbedaan temperatur
menyebabkan transfer energi termal dari satu daerah benda panas ke daerah yang lain dari
benda yang sama pada temperatur yang lebih rendah. Panas yang ditransfer dari suatu titik
ke titik yang lain melalui salah satu dari tiga metoda yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi.
Bila panas yang di transfer tidak diikuti dengan perpindahan massa dari benda disebut dengan
peristiwa konduksi.
Penyelidikan terhadap konduktivitas termal adalah untuk menyelidiki laju dari konduksi
termal melalui beberapa material. Jumlah panas yang dikonduksikan melalui material
persatuan waktu dilukiskan oleh persamaan:
Q
t
T
= kA x
Dalam kasus perubahan temperatur sebagai akibat perubahan posisi yang sangat kecil di
mana x
0, maka berlaku:
(T 2T 1 )
dT
dx =
x
Bila garis dari aliran panas adalah parallel , maka gradien temperatur pada setiap
penampang adalah sama. Untuk kondisi ini jumlah panas yang dikonduksikan persatuan
waktu dapat dituliskan dalam bentuk :
Q
t
= kA
(T 2T 1 )
h
Dalam penampang Q
konduksi mengambil tempat,
waktu selama konduksi terjadi , h= ketebalan dari material dan k= konduktivitas termal dari
material.
Koefisien konduktivitas termal k didefinisikan sebagai laju panas pada suatu benda
dengan suatu gradien temperatur . Nilai konduktivitas termal penting untuk menentukan
jenis dari penghantar yaitu konduksi panas yang baik (good conductor) dan penghantar panas
yang tidak baik(good insulator). Karena itu nilai dari konduktivitas termal menjadi penting
untuk dibahas. Nilai konduktivitas termal suatu material dapat ditentukan melalui pengukuran
tak langsung. Dengan melakukan pengukuran secara langsung terhadap beberapa besaran
lain, maka nilai konduktivitas termal secara umum dapat ditentukan melalui persamaan:
K=
Qh
A T t
Dalam teknik pengukuran konduktivitas termal, suatu plat material yang akan diuji di
jepitkan di antara satu ruang uap (stem chamber) dengan mempertahankan
konstan sekitar 100
temperatur
dari es yang melebur . Es melebur pada suatu laju 1 gram per 80 kalori dari aliran panas
(panas laten untuk peleburan es). Karena itu konduktivitas termal dari suatu material dapat
ditentukan menggunakan persamaan:
M es K
K= AT t
1h
sebanding dengan luas penampang batang atau medianya, selisih suhu antara kedua
benda(kedua reservoir misalnya), dan berbanding terbalik dengan panjang bidang batang.
Terdapat konduktivitas termal menyatakan kemampuan bahan menghantarkan kalor.(Hasra,
Amran:2008)
Konduktivitas termal berbagai bahan pada 0
BAHAN
Konduktivitas termal(k)
W/M
Logam
Perak(murni)
Tembaga(murni)
Alumunium (murni)
Nikel(murni)
Besi(murni)
Baja karbon,1%
410
385
202
93
73
43
Timbal (murni)
Baja krom -
35
16.3
nikel(18%Cr,8%Ni)
Bukan logam
Kuarsa(sejajar sumbu)
41.6
Magnesit
4.15
Marmar
2.08-2.94
Batu pasir
1.83
Kaca, jendela
0.78
Kayu, maple atau ek
0.17
Serbuk gergaji
0.059
Wol kaca
0.038
Sumber (j.P. Holman,1993:6-10)
Energi termal dihantarkan dalam zat padat menurut salah satu dari dua modus
berikut : melalui getaran kisi (lattice vibration) atau dengan angkutan melalui elektron bebas.
Dalam konduktor listrik yang baik, diman terdapat elektron bebas yang bergerak di dalam
stuktur kisi bahan bahan , maka elektron di samping dapat mengangkut muatan muatan
listrik, dapat pula membawa energy termal dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu
rendah, sebagaimana halnya dalam gas. Bahkan elektron ini sering di sebut gas elektron
(electron gas). Energi dapat pula berpindah sebagai energi getaran dalam stuktur kisi bahan.
Namun , pada umumnya perpindahan energi melalui gataran ini tidaklah sebanyak dengan
cara angkutan elektron. Karena itu, penghantar listrik yang baik selalu merupakan penghantar
kalor yang baik pula, seperti halnay tembaga, alumunium dan perak. Sebaliknya isolator
listrik yang baik merupakan isolator kalor pula. Konduktivitas termal beberapa zat padat
tertentu.
Konduktivitas termal berbagai bahan isolator juga diberikan dalam table.Sebagai
contoh, nilai untuk wol kaca(glass wol) ialah 0.038W/m
W/m
. Pada suhu tinggi , perpindahan energy pada bahan isolator berlangsung dalam
beberapa cara:konduksi melalui bahan berongga atau padat, konduksi melalui udara yang
terkurung dalam rongga rongga dan jika suhu cukup tinggi melalui radiasi.(j.P.
Holman,1993:6-10)
D. PROSEDUR KERJA
1. Mengisi benjana es dengan air lalu bekukan dalam freezer . Pekerjaan ini dilakukan sebelum
pelaksanaan kegiatan pratikum.
2. Mengukur ketebalan dari setiap material sampel yang digunakan dalam pratikum(h).
3. Memasang material sampel pada tabung ruang uap seperti yang ditunjukan pada gambar 2
4. Mengukur diameter dari bloke s dan nilai ini dilambangkan dengan d 1. Tempatkan es tersebut
di atas sampel.
5. Membiarkan es berada di atas sampel selama beberapa menit sehingga es mulai melebur dan
terjadi kontak penuh antara es dengan permukaan material sampel.
6. Mentukan massa dari tabung kecil yang digunakan untuk menampung es yang melebur(Mt).
7. Mengumpulkan es yang melebur dalam tabung untuk suatu waktu pengukuran ta