Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa
1.
Latar belakang
Warna
Mineralogi
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan
mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pada
umumnya senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan tersebut terdiri
atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, aksida magnesium, lempung dan zat
organik hasil pelapukan hasil hewan dan tumbuhan
Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut
SiO2 : 55,30 99,87%
Fe2O3 : 0,01 9,14%
Al2O3 : 0,01 19,00%
TiO2 : 0,01 - 0,49%
CaO
: 0,01 3,24%
MgO : 0,01 - 0,26%
K2O
:
0,01 17,00%
Sifat-sifat fisik pasir mineral kuarsa, antara lain:
: Putih bening atau warna lain tergantung kepada senyawa pengotornya misalnya warna
kuning mengandung Fe oksida warna merah engandung Cu oksida
Kekerasan
: 7 ( skala mohs )
Berat jenis
: 2,65
Titik lebur
: Kurang lebih 1715 0C
Bentuk kristal : hexagonal
Panas sfesifik : 0,185
Dan panas konduktifitas : 12 -100 0C
Potensi cadang an pasir kursa Di Indonesia
Cadangan pasir kuarsa di Indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 11
propinsi menurut madiopera T. Dkk Jumlah cadangan pasir kursa diperkirakan sekitar
4,55 milyar ton dengan perincian 78,6 juta ton cadangan terukur 12,4 juta ton terindikasi,
21,3 juta ton tereka dan 4,4 cadangan hipotetik
Cadangan pasir kuarsa Indonesia terdapat di propinsi Sumatera Barat yaitu sekitar
82,5% dari seluruh cadangan yang ada di Indonesia berikutnya adalah Kalimantan barat,
Jawa Barat, Sumatera Selatan
Mutu pasir kuarsa yang ada di Kalimantan selatan merupakan pasir kursa terbaik
di Indonesia dengan kadar silika ( SiO2) berkisar antara 97,6 98,53% penambangan.
Eksplorasi
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn
dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-lain.
Penyelidikan geofisika dapat mengunakan tahanan jenis potensial diri atau cara gempa.
Untuk lebih menyakinkan potensi cadangan dapat dilakukan melalui eksplorasi
lanjutan seperti pemboran sumur uji atau saluran penyelidikan ini dilakukan untuk tempat
yang berada dilembah purbasungai, danau atau laut karena endapan mengalami
pelapukan dari batuan induk kemudian terangkut dan terendapkan pada daerah tersebut.
Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas sebaran
endapan dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat ditentukan dengan
pemboran tangan, sumur uji atau parit uji untuk luas penyebaran panjang dan lebarnya
ada penambahan atau pengurangan jarak antara titk-titk lubang bor. Kemudian
pengambilan contoh endapan untuk dianalisis dalam menentukan kualitas endapan.
Penambangan
Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara seluri atau tambang
semprot tergantung kepada letak dan penyebaran endapan tahapan penambangan
meliputi pengupasan tanah penutup pembongkaran pemuatan dan pengangkutan.
Pengupasan
Pengupasan dilakukan untuk membersihkan tanah penutup dengan memakai
alat manual cangkul sekop belincong dan lain-lain ataupun alat mekanis yang dilengkapi
alat garu tunggal/ ganda craper shovel dan lain-lain.
Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala produksi tambang .
Apabila digunakan bouldoser yang dilengkapi garu tahapan penambangan dapat meliputi
Untuk menghasilkan kaca mutu tinggi, kaca lembaran harus dipoles rata halus
kedua permukaannya mengkilap dengan cara polhised plate glass tetapi harganya mahal
karena mmbutuhkan banyak waktu dan biaya dalam pemolesannya walau menggunakan
mesin sekalipun setelah tahun 1559 ditemukan kaca prima dengan cara float proses
dengan biaya paling rendah dari polhised plate glass.
Ada dua jenis kaca yang sudah diketahui yaitu jenis indoflot dan kaca berpola
atau kaca es keduanya sudah dikembangkan dengan teknik yang lebih modern di PT.
Asahimas.
b.
Kaca Indoflot
1.
2.
3.
4.
Kaca indoflot dibuat dengan cara pengembangan cairan kaca diatas cairan logam. Sifat
istimewa yang dimilikinya adalah:
Kedua permukaannya rata, sejajar sempurna dan bebas distorsi baik untuk banyangan
langsung maupun dipantulkan
Benda yang ada dibalik kaca akan terlihat terang dan jernih karena kaca ini bersifat
transparansi dan transmitansi yang tinggi
Permukaan lebih berkilau dari pada polished plate glass karena dipoles dengan api
Tebal kaca dimungkinkan sampai 19 mm dengan dimensi lebih besar sehingga
memudahka perencanaan kaca yang besar
Kaca indoflot sangat cocok untuk pemakaian sebagai berikut:
Arsitektur Interior dan eksterior rumah, perkantoran pusat perbelanjaan dan
semacamnya
Lemari pamer dan ruang pamer (etalase)
Dinding kaca yang luas
Mebel
Aquarium dan sebagainya
c.
Mebel
Pada umumnya jenis ini menggunakan bahan-bahan alam yang terdiri dari atas
fasa amorf dengan atau tanpa diolah ada dua golongan industri yang termasuk keramik
konvensional yaitu:
Industri keramik berat yang terdiri dari industri semen, mortar refraktori, abrasif, dan
industri khusus
Industri keramik halus yaitu gerabah atu keramik hias, ubin lantai dan dinding saniter,
peralatan makanan minuman, isolator listrik alat dapur keramik teknik lampu pijar botol
dan gelas
Keramik maju
Industri keramik maju di indonesia belum ada bahan yang digunakan merupakan
bahan baku artifisial murni yang mmpunyai fase kristalin produk keramik maju dipasarkan
didunia antara lain:
Zirkonia dan Siaon untuk industri otomotif (blok mesin, gear) mata pisau dan gunting
Barium titanat untuk industri elektronika ( sebagai kapasitor atau resistor)
Keramik nir oksida Digunakan untuk high teknologi klin furniture komponen mesin alat
ekstraksi dan pengolahan logam
Fiber optik di industri telekomonikasi, penerangan gedung pencakar langit dan tenaga
surya
Badan keramik terdiri atas dua bagian yaitu badan yang memberi bentuk
kekuatan dan galasir sebagai penutup badan sehingga tampak lebih indah menarik dan
mudah dibersihkan persentase penggunaan pasir kuarsa dari keramik tergantung dari
jenis badan keramik yang dibuat.
Pasir kuarsa memiliki peranan penting sebagai pembentuk badan keramik
karena mempuyai fungsi sebagi pengendali sifat pasir kuarsa dalam keadaan mentah
dan setelah dibakar, sebagai pengendali pasir kuarsa harus memenuhi persyaratan
standar.
Industri lainnya
Beberapa kegunaan pasir kuarsa dalam industri lainnya yaitu sebagi berikut :
Bahan pengisi dalam industri cat
Bahan pengeras dalam industri karet
Bahan ampelas dalam industri gerinda
Bahan penghilang karat dalam industri logam
Bahan penyaring dalam industri penjernihan air
Bahan baku pembuatan fero silicon Carbida
Perkembangan dan prospek
Perkembangan pasir kuarsa di Indonesia
Data produksi pasir kuarsa yang dipunyai industri semen tidak tercatat sebagai
resmi dan diperkirakan seluruhnya dipakai oleh yang bersangkutan sebagian besar
produksi pasir kuarsa berasal dari tambang jawa barat dan belitung.
Jumlah pasir kuarsa mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan tahunan
sebesar 18,04% dan pada tahun 2003 telah mencapai 1,28 juta ton jumlah produksi ini
tidak termasuk dari perusahaan tanpa izin
Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4% Dari
seluruh jumlah komsumsi. Berikut adalah dari industri gelas dan barang gelas (11,4%),
kaca lembaran (9,9%) Dan sisanya oleh industri dari semen logam pengecoran logam
keramik porselin dan industri kimia.
Perkembangan komsumsinya dalam kurung waktu yang sama juga meningkat
dengan laju pertumbuhan 5 tahunan sebesar 11,63% yaitu dari sebesar 623,5 ribu ton
tahun 1998 meningkat skitar 133,86% pada tahun 1997.
Sementara itu ekspor pasir kuarsa dimulai tahun 1977 walau pun laju
pertumbuhan tahunan ekspor menaik, tetapi perkembangannya berfluktuasi. Negara
tujuan ekspor pasir kuarsa dan silika cukup besar, beberapa perusahaan pemakai masih
mengunakan pasir kursa impor terutama dipakai sebagai sand blasting pada pengecoran
logam yaitu untuk membuang karat pada pipa.
Sama halnya dengan ekspor perkembangan impor pasir kuarsa berfluktuasi
cukup tinggi tetapi jumlahnya sedikit dibandingkan dengan total komsumsi jepang,
australia dan jerman merupakan negara pemasok pasir kuarsa indonesia.
Sementara itu mengingat lebih dari 90% komsumsi pasir kuarsa ini berasa dari
dalam negeri maka harga satuan yang dihitung dianggap harga pasir kuarsa domestik
demikian pula dengan harga ekspor dan impor.
Harga pasir kursa dalam negeri cukup bervariasi tergantung kepada kualitas
bahan yang dipakai dan biaya angkut tetapi secara umum perkembangannya cukup
menaik demikian pula perkembangan pasir kuarsa tahun 1997 sebesar 7,08 dolar AS/
ton dan tahun 1999 sebesar 23,05 dolar AS/ton sebaliknya harga pasir kuarsa impor
menurun harganya sekitar 303,72 dolar AS dan tahun 2000 turun menjadi 218 dolar AS
per tonnya . tingkat pasir kuarsa impor lebih tinggi dari pada harga komsumsi dan ekspor.
Perkembangan Industri pemakai Pasir kuarsa
Industri kaca lembaran
Pada akhir pelita IV ada empat pabrik kaca lembaran swasta nasional dengan kapasitas
terpasang sebesar 341.120 ton/tahun Metode yang dipakai adalh proses pengembangan
( Float proses ) yang dapat memproduksikan kaca lebih baik dan dapat bersaing
dipasaran luar negeri dari pada dengan proses tarik atau four coul proces
Lokasi pabrik lebih mengutamakan pada orientasi pasar jumlah penduduk yang besar
daan pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi seperti dijakarta, jawa timur jawa tengah
dan medan
Salah satu pabrik berkapasitas 36.120 ton/tahun telah melakukan modifikasi proses
fourcoult menjadi rollet out yang dapat menghasilkan kaca jenis new sunpitro untuk
ekspor. Produk kaca lembaran terdiri atas kaca polos dengan tebal 2 19 mm kaca
warna 2-19 mm) kaca berpola 3 5 mm dan kaca new sun pitro 3 -10 mm Laju
pertumbuhan tahunan produksi kaca lembaran dalam pelita IV adalah jawa ( 79,01 )
sumatera ( 14,44% ) kalimantan 3,01% dan daerah lainnya 3,54% sementara itu ekspor
kaca lembaran dimulai akhir pelita III Sebesar 1,352 ton dan pada akhir pelita IV telah
mencapai 118.388 ton negara tujuan adalah jepang, Australia, korea singapura Amerika
serikat, Kanada Eropa dan timur tengah
Adanya kenaikan ekspor disebabkan oleh beberapa pabrik di Negara Australia Pilipina
dan Taiwan saat itu masih mengadakan perbaikan gambaran industri kaca lembaran di
Negara Asean/ Asia pengembangan selanjutnya adalah melaksanakan pembangunan
pabrik dengan kapasitas 1,29 juta ton / tahun yang izinnya telah terbit
Perkembangan industri semen
Produsen semen indonesia saat ini telah berjumlah 10 perusahaan dengan produksi
semen berbagai tipe yaitu 5 di Pulau jawa dan 5 diluar jawa. Kontribusi pabrik semen
yang berlokasi d Pulau jawa mencapai 72,35% dari total produksi semen Indonesia yaitu
dari PT semen cibinong PT Indosement tunggal perkasa. Pt Tridaya manunggal perkasa
Cement Pt semen Nusantara dan PT Semen Gresik
Peningkatan Komsumsi pasir kuarsa tidak terlepas dari semakin tingginya kebutuhan
semen didalam Negeri dan Ekspor terutama digunakan untuk perumahan pembuatan
jalan untuk perumahan dan pembuatan jalan untuk jalan untuk tanah rawa
Perkembangan Industri keramik
Sampai dengan tahun 1998 kapasitas Produksi Industri keramik di Indonesia dengan
pesat terutama Floor tile, Wall tile dan alat makan minum industri keramik taable wire
mempunyai kapasitas terpasang 686 juta buah / tahun sekitar 70 75 % produk keramik
tersebut dikomsumsi didalam negeri dan sisanya di ekspor
Industri keramik botol rumah tangga lampu pijar dan isolator kapasitas produksinya
masing-masing sebesar 130.000 ton, 120.000 ton dan 13 ribu ton / tahun
Produk keramik di Ekspor terdiri atas jenis keramik refaktori, bangunan saniter dan rumah
tangga dalam hal lain impor keramik dilakukan untuk perlengkapan laboratorium dan
alat-alat pertanian yang berasal dari jepang, Singapura Taiwan, Jerman Italia, Spayol dan
Negara lainnya
Prospek dan peluang Industri pemakai pasir kuarsa Indonesia
a) Prospek keberadaan pasir kuarsa di Indonesia
Selama tingkat harga domestik lebih rendah dari harga impor maka prospek
pengusahaan pertambangan pasir kuarsa dilihat dari sisi sumber dayanya cukup cerah
jumlah cadangan saat ini tidak kurang dari 4,5 milyar ton
Sementara itu prospek pasir kuarsa untuk tujuan ekspor diperkirakan kurang begitu baik
salah satu kendalanya adalah daya saing pasir kuarsa yang kuat dari negara lain
khususnya Malaysia dan Australia sebagai pengekspor ke Jepang
Untuk itu adanya perluasan kapasitas perluasan kapasitas produksi Industri
terkait didalam negeri lebih ditekankan untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri
sementara itu orientasi ekspor lebih ditekankan kepada produk industri dari pada bahan
baku
b) Prospek dan peluang industri pemakai pasir kuarsa di indonesia
Perkembangan pasir kuarsa dimasa mendatang diperkirakan akan ditentukan
oleh perkembangan industri-industri tersebut jumlah penduduk yang besar pula
merupakan potensi pasar yang dapat diterapkan untuk produk-produk industri. Industri
keramik pun mempunyai peluang yang cukup baik dengan semakin beragamnya produkproduk yang dihasilkannya.
Meskipun demikian untuk memasok pasir kuarsa untuk industri semen dan kaca
lembaran indonesia diperkirakan akan mengalami berbagai kendala yang berarti hal ini
disebabkan oleh selama ini industri tersebut kebanyakan memilki pengusaha aan
pertambangan pasir kuarsa sendiri untuk kebutuhan industrinya
Peluang pengusahaan pertambangan lebih ditujukan untuk memasok industri
diluar industri tersebut misalnya industri keramik water treatment, table wire dan
sebagainya
c) Prospek pasir kuarsa di Industri Semen
KESIMPULAN
Berdasarkan Ganesanya, Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan nama pasir putih
merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan
felsfar hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn
ditepi-tepi sungai, danau atau laut.
Berdasarkan Mineraloginya, Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristalkristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan.
Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut :
SiO2 : 55,30 99,87 %
Fe2O3 : 0,01 9,14 %
Al2O3 : 0,01 19,0 %
TiO2 : 0,01 - 0,49 %
CaO
: 0,01 3,24 %
MgO : 0,01 - 0,26 %
K2O
:
0,01 17,0 %
Jumlah cadangan pasir kursa diperkirakan sekitar 4,55 milyar ton dengan perincian 78,6
juta ton cadangan terukur 12,4 juta ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka dan 4,4 cadangan
hipotetik
Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn dan
ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-lain.
Ada dua jenis kaca yang sudah diketahui yaitu jenis indoflot dan kaca berpola atau kaca
es.
Industri industri yang memanfaatkan pasir kuarsa sebagai bahan baku a.l :
Industri Gelas dan kaca
Industri Semen
Industri pengolahan dan bata tahan api
Industri Keramik
Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4% dari seluruh
jumlah komsumsi.
Daftar Pustaka
Anonim, 1995, profil bahan Galian Golongan C untuk bahan baku Industri semen dikabupaten Dati
II Barito selatan kalimantan Tengah
Anonim, 1975, Buku Tahunan Pertambangan Indonesia, Departemen Pertambangan RI, Jakarta.
Bisri, K. Dan Lukman, A. 1992. Bahan Galian Pasir Kuarsa PPTM-Bandung
Katili, J. A., 1986. Sumberdaya Alam dan Perubahan Global, PPTM-Bandung
Suhayat, Y.P., 1997 Sumber daya bahan galian industri di Indonesia dan permasalahan
pengembangannya. Dir. Sumberdaya Nasional Bandung
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-NYA sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, segala kritikan yang sifatnya membangun dari semua pihak diharapkan guna
proses kesempurnaan dan kelengkapan lebih lanjut.
Kami mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Ir. Rafiuddin. MT dan Ir. Ruth Bunga R. MT selaku dosen mata kuliah bahan
galian industri
2.
3.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah
membantu kami.
Akhir kata penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi kelompok I pada khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.
Penyusun
PASIR KUARSA
Pengertian pasir kuarsa pada umumnya dijumpai berwarna putih berbeda
pengertiannya dengan pasir putih, pasir kuarsa terdapat sebagai endapan sedimen
berasal dari rombakan batuan yang mengandung silikon dioksida (Kuarsa SiO 2) seperti
granit, riolit, granodiorit. Endapan pasir kuarsa terjadi setelah melalui proses tranportasi,
sortasi dan sedimentasi, oleh sebab itu endapan pasir kuarsa dia Alam umumnya
terdapat bercampur dengan lempung, felspar,(K,Na,Ca,Al, silikat), Magnetit (Fe 2O4),
Ilmenit (FeO, TiO2), Limonit ( FeO (OH)n H 2O), Pirit (FeS2), Mika gabungan mineral, biotit
[ K( Mg,Fe)3], Hornblende ( Ca2 Na (MgFe)4, Zirkon (Zr SiO4) dan bahan organik dari
tumbuhan dan sebagainya. Proses tranportasi oleh air menyebabkan butiran pasir
menjadi bertambah halus dan relatif menjadi lebih murni, material pengotor tersebut pada
umumnya memberi warna pada pasir kuarsa sehingga dari warna yang ditunjukan dapat
diperkirakan derajad kemurniannya. Pada umumnya pasir kuarsa diendapkan pada
penyebaran melebar dengan ukuran butir yang berbeda mulai dari fraksi halus (0,06 mm)
sampai pada fraksi ukuran kasar ( 2 mm ).
Secara individu sifat fisik mineral kuarsa antara lain :
Berwarna putih bening tetapi kadang-kadang berwarna lain tergantung pada
oksida pengotornya misalnya kuning mengandung Fe Oksida, warna merah
mengandung Cu- Oksida
Kekerasan
Berat jenis
: 2,65
Titik Lebur
: 1715 C
Konduktifitas
: 12 - 100 C
FeO3
: 0,01 9,14%
TiO2
:0,01 0,49 %
Al2O3
: 0,01 18,00%
CaO
: 0,01 0,26%
MgO
: 0,01 0,26%
K2O
: 0,01 17,00%
Dalam perhitungan cadangan endapan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara
perkalian antara luas penyebaran dengan ketebalan rata-rata dapat diketahui dengan
menentukan kualitas endapan dilakukan pengambilan contoh endapan untuk keperluan
analisa laboratorium baik analisa kimia maupun mikroskopik.
Tempat ditemukan
Sumatera selatan :
Pulau Bangka Tanjung Pengusuk (endapan Aluvial ) SiO2 = 98,37%, AlO3 = 0,16%,
FeO3 = 0,14 %)
Pulau Bangka, Matras (tanjung Layang Batu) Endapan Aluvial SiO2 = 97,56%,Al2O3 =
0,68%, FeO3 = 0,20%
Pulau pasir padi (endapan Aluvial) SiO2 = 98,53%, Fe2O3 = 0,07%, Al2O3 = 0,68%,
Pulau Bangka Taboali Biliton tanjung bunga ( endapan aluvial ) SiO2 = 93,95%, Fe 2O3 =
0,54%, Al2O3 = 0,71%
Pulau Bilitung Tanjung Empang (endapan Aluvial ) SiO 2 = 97,305, Al2O3 = 0,58%, Fe2O3 =
0,70%
Teknik Penambangan
Penambangan Pasir kuarsa dilakukan secara tambang terbuka berbentuk
jenjang. Tahapan kegiatan meliputi pengupasan tanah penutup, pembongkaran,
pemuatan, dan pengangkutan dengan uraian sebagai berikut :
Pengupasan Lapisan tanah penutup
Bermaksud memindahkan tanah penutup endapan pasir kuarsa ketempat yang tidak
menggangu kegiatan penambangan, tanah ini nantinya direklamasi peralatan yang
digunakan antara lain cangkul, sekop dan lain-lain pemilihan alat ini tergantung pada
kondisi lapangan dan skala produksi yang diinginkan.
Pembongkaran
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melepaskan endapan pasir kuarsa dari batuan induknya
pada umunya endapan pasir kuarsa merupakan endapan lepas atau lunak yang mudah
dibongkar oleh sebab itu dapat digunakan peralatan tradisional seperti cangkul, sekop
atau alat mekanis seperti bulldozer, whill loader, backhoe atau power shovel bila
diiniginkan produksi banyak
Pembongkaran
Material hasil pembongkaran dimuat dan diangkut keunit pengolahan /penampungan
(stock File) pemuatan dapat mengunakan alat muat whell loader, backhoe atau dreging
pengangkutan dapat mengunakan alat angkut truk ungkit, gerobak lori pikulan dan lainlain.
Pengolahan dan pemanfaatan
Pada dasarnya pengolahan/pencucuian pasir kuarsa dimaksudkan untuk
menghilangkan zat pengotor, meningkatkan kadar SiO 2 atau memisahkan /mengubah
ukuran butir untuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan. Tingkat pengolahan pasir
kuarsa ditentukan oleh jenis pengunaannya
Bagan alir pengolahan pasir kuarsa sebagai beerikut
Air
Air
lempung dan
mateial pengotor
Pembuatan fero silikon dan silikon karbit dengan persyaratan SiO 2 minimum
98%, besi oksida maksimum 0,3% dan bebas dari pirit FeS2
Dalam industri gelas/kaca pasir kuarsa dipergunakan sebagai bahan baku utama. Untuk
memperoleh produk gelas/kaca yang diinginkan, dalam proses pembuatannya kadangkadang ditambahkan oksida seperti:
Al2O3 dan B2O3 untuk menambah ketahanan terhadap proses kimia
Oksida krom, kobal, besi, atau nikel sebagai bahan pewarna
Oksida belerang untuk memeperbaiki proses peleburan dan pelembutan gelas yang
dicairkan
Jenis produk dari industri gelas/ kaca antara lain:
o Kaca lembaran, digunakan dibidang konstruksi bangunan
o Gelas kemasan, untuk pengemasan produk pada industri makanan minuman dan farmasi
o Gelas keperluan rumah tangga, piring, cangkir gelas
o Gelas untuk keperluan teknik, ilmu pengetahuan dan industri gelas optik, gelas
laboratorium, kaca penghantar listrik, geelas isolator listrik, kaca laminasi, fiber gelas dan
lain-lain
Dalam industri ini pasir kuarsa terutama digunakan sebagai pasir cetak .
Spesifikasi pasir cetak untuk pngecoran
Analisis
Komposisi kimia
SiO2
Na2O + K2O
Fe2O3
Distribusi ukuran butir
Kasar (-30 + 70 mesh )
Sedang ( 70 mesh )
Halus (-70 + 200 mesh )
Bentuk butiran
Spesifikasi
90% ( min )
2% ( maks )
1,5% ( maks )
35%
30%
35%
sub angular
Daftar Pustaka
Anonim, 1995, profil bahan Galian Golongan C untuk bahan baku Industri semen dikabupaten Dati
II Barito selatan kalimantan Tengah
Anonim, 1975, Buku Tahunan Pertambangan Indonesia, Departemen Pertambangan RI, Jakarta.
Bisri, K. Dan Lukman, A. 1992. Bahan Galian Pasir Kuarsa PPTM-Bandung
Katili, J. A., 1986. Sumberdaya Alam dan Perubahan Global, PPTM-Bandung
Suhayat, Y.P., 1997 Sumber daya bahan galian industri di Indonesia dan permasalahan
pengembangannya. Dir. Sumberdaya Nasional Bandung