Buku Instalasi PLTS Dos & Don'Ts
Buku Instalasi PLTS Dos & Don'Ts
Buku Instalasi PLTS Dos & Don'Ts
Dipublikasikan oleh:
Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH
Energising Development (EnDev) Indonesia
Gedung De RITZ, Lantai 3
Jl. HOS. Cokroaminoto No. 91
Menteng, Jakarta Pusat 10310
Indonesia
Tel: +62 21 391 5885
Fax: +62 21 391 5859
Website: www.endev-indonesia.info
Penulis:
ing. Bagus Ramadhani, M.Sc.
Kontributor:
Amalia Suryani, M.Sc.
Atiek P. Fadhillah, M.Sc.
Dipl.-Ing. Pelangi Saichu
M. Husni Mubarok, M.Sc.
Foto, gambar, dan elemen grafis lainnya adalah hak cipta intelektual yang dilindungi dan oleh karena
itu tidak boleh diekstraksi secara terpisah dari publikasi ini. Akan tetapi bab-bab lengkap dari buku ini
dapat diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan dengan demikian direproduksi untuk tujuan pelatihan,
asalkan penerbit diberitahu tentang tujuan tersebut dan diberi penghargaan yang layak.
Sangkalan:
Publikasi ini telah dibuat untuk mengilustrasikan contoh-contoh praktik yang baik dan kurang baik
dalam instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) off-grid. Meskipun segala perhatian yang
layak telah diambil dalam persiapan publikasi ini, penulis, kontributor, GIZ dan setiap individu serta
pihak lain yang terlibat tidak bertanggung jawab atas kerusakan, cedera, atau kejadian yang tidak
diinginkan lainnya sebagai akibat penerapan atau interpretasi buku ini.
Tanggung jawab utama untuk kualitas, keandalan, dan keselamatan tetap ada pada para desainer,
pemasok, tim instalasi, dan pihak pengoperasi. Sangat disarankan bahwa setiap desain, konstruksi,
instalasi listrik dan mekanik, operasi, pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan dilakukan dan/atau
diawasi serta diperiksa oleh teknisi dan insinyur yang berkualifikasi saja.
Kata Pengantar
Dalam beberapa tahun terakhir, Pembangkit Listrik tenaga Surya (PLTS) off-grid mengambil
peranan penting dalam meningkatkan rasio elektrifikasi di daerah perdesaan di Indonesia.
Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan sejumlah
institusi lain termasuk sektor swasta, telah berusaha meningkatkan kualitas dan keandalan
instalasi sistem PLTS yang dibangun dengan dana APBN maupun Dana Alokasi Khusus (DAK).
Desain yang bagus dan kualitas yang baik merupakan kunci penting dalam keandalan dan
berkelanjutan sistem PLTS.
Untuk meningkatkan dan menyeragamkan kualitas PLTS serta menyebarluaskan pengetahuan
mengenai sistem PLTS off-grid yang baik kepada para pemangku kepentingan termasuk
Pemerintah Daerah, pelaku usaha, operator, teknisi, dan inspektur energi terbarukan, pada
tahun 2018 Ditjen EBTKE bekerja sama dengan GIZ melalui Proyek Energising Development
(EnDev) Indonesia menyusun Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts
sebagai rekomendasi praktik terbaik instalasi PLTS off-grid di Indonesia.
Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and Don’ts ini menyajikan sekitar 600
foto instalasi PLTS off-grid yang telah dibangun, dan disertai dengan rekomendasi dan
landasan teori singkat tentang kondisi di dalam foto tersebut.
Buku ini diharapkan dapat dijadikan rujukan di dalam proses perancangan, pemasangan,
proses verifikasi, serta pengoperasian dan pemeliharaan sistem PLTS off-grid sehingga
keamanan dan keandalan sistem dapat terjamin, umur pakai komponen meningkat,
operasional yang lebih efisien, risiko kerusakan yang kecil, dan memahami apa yang harus
dilakukan jika terjadi kerusakan.
Akhirnya, kami berharap semoga Buku Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya: Dos and
Don’ts ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang berpartisipasi dalam
pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
Daftar Singkatan iv
Tentang Buku Ini vi
Bab 1 : Pembangkit Listrik Tenaga Surya Off-Grid 1-1
1.1. Gambaran umum PLTS Off-Grid 1-3
1.2. Sistem DC-coupling 1-6
1.3. Sistem AC-coupling 1-7
Bab 2 : Rangkaian Modul Fotovoltaik 2-1
2.1. Dasar-dasar rangkaian modul fotovoltaik 2-2
2.2. Modul fotovoltaik 2-5
2.3. Interkoneksi modul fotovoltaik 2-18
2.4. Struktur penopang dan pondasi rangkaian modul fotovoltaik 2-25
Bab 3 : Kotak Penggabung 3-1
3.1. Dasar-dasar kotak penggabung 3-2
3.2. Selungkup pelindung 3-4
3.3. Komponen listrik di dalam kotak penggabung 3-10
Bab 4 : Solar Charge Controller 4-1
4.1. Dasar-dasar solar charge controller 4-2
4.2. Instalasi dan pengkabelan solar charge controller 4-5
4.3. Pengaturan parameter solar charge controller 4-15
Bab 5 : Inverter Jaringan 5-1
5.1. Dasar-dasar inverter jaringan 5-2
5.2. Instalasi dan pengkabelan inverter jaringan 5-5
5.3. Pengaturan parameter inverter jaringan 5-11
Bab 6 : Baterai 6-1
6.1. Dasar-dasar baterai 6-2
6.2. Pengoperasian baterai 6-7
6.3. Interkoneksi bank baterai 6-13
6.4. Instalasi bank baterai 6-20
AC Alternating Current
ACPDB Alternating Current Power Distribution Box
Ah Ampere hour
AM Air Mass
APAR Alat Pemadam Api Ringan
BCR Battery Charge Regulator
BMS Battery Management System
BRC British Reinforced Concrete
BTS Battery Temperature Sensor
CCV Closed Circuit Voltage
CV Constant Voltage
DC Direct Current
DCPDB Direct Current Power Distribution Box
DHI Diffuse Horizontal Irradiance
DJ EBTKE Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
DNI Direct Normal Irradiance
DoD Depth of Discharge
ELCB Earth-Leakage Circuit Breaker
EMC ElectroMagnetic Compatibility
EVA Ethylene-Vinyl Acetate
FSPC Frequency Shift Power Control
GB Gigabyte
GHI Global Horizontal Irradiance
GPRS General Packet Radio Service
GSM Global System for Mobile Communications
ID Identification
IP Ingress Protection
LED Light Emitting Diode
LPS Lightning Protection System
LVD Low Voltage Disconnection
MCB Miniature Circuit Breaker
MCCB Molded Case Circuit Breaker
MPPT Maximum Power Point Tracking
OPzV Ortsfest (stationary) PanZerplatte (tubular plate) Verschlossen (closed)
P3K Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
PLN Perusahaan Listrik Negara
Cakupan
Buku ini terbagi dari 14 bab yang topik bahasannya berdasarkan pada komponen inti dan pendukung
dalam PLTS off-grid. Karena gambar dianggap lebih efisien dan efektif dalam menyampaikan informasi
dibandingkan kata-kata, buku ini didesain dengan menyajikan informasi dalam bentuk foto contoh-
contoh praktik instalasi PLTS off-grid yang baik dan kurang baik.
Setiap bab didahului dengan gambaran umum dan fungsi komponen, lalu dilanjutkan dengan
instalasinya. Masing-masing topik komponen dilengkapi contoh baik dan kurang baik serta didukung
penjelasan singkat di balik penilaian. Setiap pasang foto baik dan kurang baik diikuti juga dengan
landasan teori singkat tentang temuan di dalam foto serta rekomendasi untuk meningkatkan kualitas
instalasi. Penilaian terhadap praktik baik dan kurang baik didasarkan pada standar internasional dan
nasional yang relevan, instruksi dari produsen komponen, serta praktik terbaik dalam melakukan
instalasi PLTS off-grid. Pada pembahasan topik komponen tertentu terdapat peringatan akan
berkurangnya kinerja sistem hingga bahaya keselamatan jika rekomendasi diabaikan.
Contoh instalasi yang kurang baik tidak selalu berarti bahwa kualitas keseluruhan PLTS kurang baik.
Foto tersebut merupakan contoh yang ditemukan di sebagian kecil lokasi sebagai contoh untuk
dihindari. Pada umumnya, sistem PLTS off-grid dibangun dengan baik dan beroperasi secara efektif
dalam menyediakan layanan energi untuk masyarakat.
Desain dan kualitas pengerjaan yang baik adalah upaya pertama untuk menghadirkan sistem yang
dapat diandalkan. Akan tetapi keberlanjutan sistem tidak dapat dipastikan jika tidak dioperasikan dan
dipelihara dengan baik. Buku ini juga memberikan beberapa rekomendasi untuk operator dalam
mengoperasikan dan melakukan pemeliharaan pada PLTS off-grid. Isi buku ini mencakup:
Dikarenakan buku ini didesain sebagai referensi pedoman instalasi secara umum, buku ini tidak dapat
menggantikan fungsi panduan instalasi dari produsen komponen (khususnya komponen elektronika
daya) serta standar internasional maupun nasional. Desainer, instalatir, inspektur, maupun teknisi
tetap harus merujuk kepada referensi yang bersifat khusus dan lebih rinci demi menghadirkan sistem
PLTS off-grid yang prima. Seiring dengan perkembangan teknologi baterai maupun elektronika daya,
diperkirakan akan ada perbedaan secara khusus dalam instalasi PLTS yang terdapat di buku dengan
instalasi PLTS off-grid terbaru yang tidak menjadi cakupan buku ini.
Target pembaca
Buku ini ditujukan kepada siapa saja yang ingin mengembangkan pengetahuan teknisnya di bidang
PLTS off-grid. Namun target diutamakan pada praktisi yang terlibat langsung dalam proses
perencanaan, konstruksi, hingga pemeliharaan PLTS. Konten dalam buku ini dimaksudkan untuk
menjadi rujukan bagi praktisi yang berbeda sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Berikut adalah
matriks untuk penggunaan buku.
Pembaca Informasi
Desainer sistem • Konsep desain secara umum
• Pemilihan komponen sesuai spesifikasi yang ideal
• Perhitungan ukuran komponen untuk menghindari ketidakcocokan
kapasitas
Instalatir • Rekomendasi untuk melakukan instalasi komponen yang baik
• Cara menghindari instalasi yang kurang baik
• Hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan konfigurasi parameter
elektronika daya
Inspektur • Hal-hal yang harus diuji saat inspeksi teknis atau komisioning
• Dampak yang timbul jika tidak memenuhi syarat pengujian
Teknisi • Cara memperbaiki dan meningkatkan instalasi yang kurang baik
Operator • Rekomendasi untuk melakukan pengoperasian dan pemeliharaan rutin
Terdapat beberapa kegiatan yang hanya dimaksudkan untuk dilakukan oleh orang yang kompeten.
Setidaknya instalatir, inspektur, teknisi, maupun operator mampu dalam mengidentifikasi bahaya dan
risiko yang terkait dengan instalasi dan penggunaan perangkat listrik dan baterai serta pemasangan
dan pengujian perangkat listrik.
Contoh instalasi yang baik. Instalasi dapat dipertahankan dan ditingkatkan untuk
kinerja yang lebih baik.
Peringatan yang dapat menimbulkan kerusakan pada sistem maupun komponen atau
penurunan kinerja jika rekomendasi diabaikan.
Informasi umum mengenai cara kerja komponen, spesifikasi yang ideal, konfigurasi,
cara pehitungan, atau faktor-faktor yang harus diperhatikan saat instalasi.
Rekomendasi yang harus dilakukan saat melakukan pengujian sistem atau komisioning.
Sistem fotovoltaik atau pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) mengubah energi elektromagnetik dari
sinar matahari menjadi energi listrik. Pembangkit listrik berbasis energi terbarukan ini merupakan
salah satu solusi yang direkomendasikan untuk listrik di daerah pedesaan terpencil di mana sinar
mataharinya melimpah dan bahan bakar sulit didapat dan relatif mahal. Alasan utama menggunakan
teknologi fotovoltaik ini adalah sebagai berikut:
Tipikal sistem pembangkit listrik tenaga surya terpusat off-grid dengan larik (array)
fotovoltaik dan rumah pembangkit yang berisi komponen elektronik dan baterai.
Sistem PLTS terdiri dari modul fotovoltaik, solar charge controller atau inverter jaringan, baterai,
inverter baterai, dan beberapa komponen pendukung lainnya. Ada beberapa jenis sistem PLTS, baik
untuk sistem yang tersambung ke jaringan listrik PLN (on-grid) maupun sistem PLTS yang berdiri
sendiri atau tidak terhubung ke jaringan listrik PLN (off-grid). Meskipun sistem PLTS tersebar (SHS,
solar home system) lebih umum digunakan karena relatif murah dan desainnya yang sederhana, saat
ini PLTS terpusat dan PLTS hibrida (PLTS yang dikombinasikan dengan sumber energi lain seperti angin
atau diesel) juga banyak diterapkan, yang bertujuan untuk mendapatkan daya dan penggunaan energi
yang lebih tinggi serta mencapai keberlanjutan sistem yang lebih baik melalui kepemilikan secara
kolektif (komunal). PLTS tersebar dapat menjadi pilihan ketika persebaran rumah penduduk yang
berjauhan satu sama lain.
Dibandingkan teknologi energi terbarukan lainnya, seperti pembangkit listrik tenaga air (hidro), sistem
PLTS relatif baru di Indonesia. Pemerintah pertama kali mengimplementasikan sistem PLTS tersebar
untuk listrik pedesaan pada tahun 1987. Seiring berjalannya waktu, penerapan sistem PLTS di
Indonesia telah berkembang dari sistem tersebar ke sistem komunal atau terpusat. Terlepas dari
kenyataan bahwa Indonesia telah menjajaki teknologi PLTS sejak tahun 1970-an, keahlian tentang
sistem fotovoltaik masih dalam tahap awal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ketersediaan tenaga
ahli, teknisi terampil, dan perusahaan rekayasa yang kompeten untuk merancang, membangun, dan
memelihara sistem.
Sementara itu, rantai pasokan suku cadang sistem PLTS yang lebih baik sangat diperlukan untuk
menjamin keberlanjutan sistem ini di Indonesia terutama di daerah pedesaan. Sangat disadari, butuh
waktu yang cukup lama untuk membangun penyedia layanan teknis dan suku cadang di daerah
pedesaan. Meskipun demikian, dengan tetap konsisten menjaga kualitas sistem, kemungkinan
rusaknya sistem akan berkurang dan umur pakai sistem akan lebih panjang.
Tipikal sistem pembangkit listrik tenaga surya terpusat off-grid dengan larik (array)
fotovoltaik dan rumah pembangkit yang berisi komponen elektronik dan baterai.
Secara umum, kedua konfigurasi tersebut menggunakan komponen yang sama kecuali untuk solar
charge controller (SCC), komponen yang dipasang di sisi setelah kotak penggabung (combiner box).
Penggunaan SCC di dalam sistem DC-coupling diganti dengan inverter jaringan di dalam sistem
AC-coupling. Tabel berikut menjelaskan secara singkat fungsi masing-masing komponen.
1 Rangkaian modul fotovoltaik Rangkaian modul fotovoltaik atau juga disebut larik atau array terdiri
dari beberapa modul yang dihubungkan secara seri dan/atau paralel.
Rangkaian ini mengubah radiasi sinar matahari yang mengenai seluruh
permukaan rangkaian menjadi tenaga listrik.
4 Solar charge controller (SCC) SCC mengubah keluaran dari modul surya untuk mencapai tingkat
tegangan baterai dan mengendalikan proses pengisian baterai.
5 Panel distribusi DC Panel distribusi DC digunakan sebagai titik sambungan (bus) untuk
tegangan DC. Panel ini menghubungkan SCC, bank baterai, dan
inverter.
6 Bank baterai Bank baterai menyimpan energi yang dihasilkan modul surya di siang
hari dan digunakan ketika beban meningkat dan energi dari modul
fotovoltaik tidak mencukupi untuk memasok energi.
7 Inverter baterai Inverter baterai mengubah tegangan DC bank baterai (sekitar 48 VDC)
ke tegangan AC pada 230 VAC. Inverter ini juga menjaga baterai agar
energi di dalam baterai tidak habis terpakai.
9 Sistem pemantauan dan Sistem pemantauan jarak jauh atau remote monitoring system (RMS)
pyranometer dan pyranometer adalah instrumen untuk memantau kinerja sistem
secara lengkap dan iradiasi matahari di lokasi tertentu. Jika jaringan
komunikasi tersedia dan bekerja dengan baik, pemantauan dapat
dilakukan dari jarak jauh selama sistem terhubung dengan GSM.
11 Penangkal petir Penangkal petir digunakan untuk menangkap sambaran petir untuk
menghindari sambaran langsung ke bagian-bagian yang berbahan
konduktor lainnya di area sistem pembangkit. Sistem PLTS juga harus
didukung pembumian yang baik dan perangkat proteksi tegangan surja
(surge protection device) tambahan untuk melindungi perangkat
elektronik dari efek tak langsung dari sambaran petir.
12 Kotak pembumian (elektroda Kotak pembumian (grounding box) berfungsi sebagai tempat
pembumian dan ikatan penanaman elektroda pembumian dan ikatan ekipotensial dari semua
ekipotensial) sistem pentanahan komponen PLTS termasuk rangkaian modul surya,
rumah pembangkit, dan penangkal petir.
14 Distribusi tegangan rendah Distribusi tegangan rendah terdiri dari tiang jaringan yang
dan lampu jalan dikombinasikan dengan lampu jalan untuk menopang kabel saluran
udara (overhead cable). Konfigurasi jalur distribusi tersebut dapat
berupa satu-fasa (230 VAC) atau tiga-fasa (400 VAC) tergantung pada
total kapasitas sistem.
15 Rumah tangga Para pelanggan tersambung melalui tiang jaringan dan masing-masing
dilengkapi dengan soket dan tiga lampu LED (Light Emitting Diode).
Setiap instalasi rumah tangga dilindungi oleh miniature circuit breaker
(MCB) dan pembatas energi (energy limiter) untuk mengendalikan
alokasi energi.
Di siang hari, dengan radiasi sinar matahari yang cukup, baterai diisi untuk mencapai kondisi pengisian
(SoC, state of charge) yang maksimal. Seiring dengan meningkatnya permintaan listrik hingga beban
melebihi daya larik fotovoltaik yang terhubung, inverter baterai akan menyalurkan energi dari baterai
ke beban dan akan berhenti beroperasi ketika SoC baterai mencapai batas minimum.
Pengisian Baterai
Pelepasan
Pengisian
Pelepasan
Beban
Berbeda dengan sistem DC-coupling, inverter baterai dalam sistem AC-coupling bekerja secara dua
arah (bidirectional). Alat ini berfungsi sebagai pengatur pengisian baterai (charger) ketika radiasi sinar
matahari cukup, beban terpenuhi, dan baterai belum terisi penuh (SoC rendah). Ketika beban
melampaui jumlah daya masukan modul fotovoltaik, biasanya pada malam hari atau saat hari sedang
berawan, maka inverter baterai akan beralih menjadi inverter mengubah arus DC-AC sehingga energi
dari baterai dapat digunakan untuk memenuhi permintaan beban.
Sistem konversi di sistem AC-coupling bekerja dalam dua cara. Hal ini menyebabkan rugi-rugi konversi
yang lebih besar dibandingkan sistem DC-coupling. Namun demikian, sistem AC-coupling lebih
menguntungkan jika kemungkinan beban pada siang hari lebih besar karena dalam hal ini kerugian
konversi hanya akan terjadi di inverter jaringan. Disisi lain, konfigurasi AC memberi lebih banyak
fleksibilitas untuk dengan mudah diperluas dengan tambahan rangkaian modul fotovoltaik atau
dijalankan secara hibrida bersama dengan pembangkit listrik lainnya.
Mirip dengan sistem DC-coupling, inverter baterai harus bekerja secara paralel untuk mencapai
keluaran daya yang lebih besar. Karena inverter baterai adalah “otak” pembentukan jaringan distribusi
di dalam PLTS off-grid, harus ada setidaknya satu inverter yang bertindak sebagai “master” yang
menyediakan referensi tegangan dan frekuensi, sementara inverter baterai sisanya bertindak sebagai
“slave” yang bergabung di dalam jaringan. Konfigurasi inverter baterai dan pembuatan jaringan (grid
forming) akan dijelaskan lebih detail pada bab inverter baterai.
Photovoltaic Array
✓ Cara mengidentifikasi kualitas modul fotovoltaik yang baik dan yang kurang baik
✓ Kiat-kiat untuk menghindari kerusakan pada modul fotovoltaik
✓ Hal-hal yang perlu dipertimbangkan ketika menggabungkan modul fotovoltaik
di dalam suatu rangkaian
✓ Pedoman untuk meningkatkan kualitas instalasi rangkaian modul fotovoltaik
Modul fotovoltaik adalah salah satu komponen yang paling penting dalam sistem PLTS. Modul
fotovoltaik mengubah radiasi sinar matahari menjadi energi listrik melalui proses fotoelektrik. Instalasi
rangkaian modul fotovoltaik sendiri terdiri dari komponen-komponen berikut ini:
Modul fotovoltaik
Interkoneksi modul
fotovoltaik
Struktur penopang
Pondasi
▪ Modul fotovoltaik adalah rangkaian beberapa sel fotovoltaik yang terhubung secara seri.
▪ Interkoneksi modul fotovoltaik adalah interkoneksi listrik untuk mengakumulasi daya
keluaran dari modul fotovoltaik yang saling terhubung.
▪ Struktur penopang adalah struktur pemasangan yang menopang modul fotovoltaik dan
menentukan sudut kemiringan, azimut, dan ketinggian rangkaian modul fotovoltaik.
▪ Pondasi digunakan sebagai angkur struktur pemasangan ke dalam tanah. Bahan yang
digunakan untuk pondasi harus berkualitas baik dan tertanam secara dalam agar memiliki
sistem yang stabil.
Bayangan adalah masalah yang sangat penting pada PLTS karena dapat secara signifikan mengurangi
kinerja sistem. Terkena bayangan sebagian maupun secara penuh tidak hanya mengurangi produksi
energi, namun juga berisiko mempengaruhi kondisi modul fotovoltaik. Ketika terkena bayangan
sebagian, pelepasan panas pada sel yang terkena bayangan cenderung akan meningkat (dikenal
sebagai titik panas atau hot spot) dan dapat mengurangi umur modul fotovoltaik.
• Selama proses komisioning pastikan modul fotovoltaik bebas dari bayangan di setiap saat dan
pertimbangkan kemungkinan bayangan di masa mendatang misalnya pohon yang tumbuh.
• Tumbuhan yang berada di bawah dan di sekitar rangkaian modul fotovoltaik harus tetap
rendah. Penting untuk melakukan pembersihan tumbuhan pada saat pemeliharaan rutin.
Tinggi
Jarak antar larik yang tidak mencukupi Rangkaian modul fotovoltaik terlalu
menyebabkan terjadinya bayangan rendah. Tumbuhan bisa membayangi
antar modul (mutual shading) pada modul fotovoltaik dan mengurangi
instalasi yang lebih rendah. aliran udara di bawah modul.
Penting untuk menghitung secara akurat jarak antar rangkaian modul fotovoltaik, terutama jika rangkaian
tidak dipasang pada ketinggian yang sama. Jarak yang berdekatan dapat menyebabkan bayangan,
sementara pengaturan jarak antar rangkaian yang sangat jauh menyebabkan penggunaan lahan yang
berlebihan.
Jarak minimum antar rangkaian modul fotovoltaik yang diperlukan (D) sangat tergantung pada titik lintang
lokasi, ketinggian permukaan rangkaian modul fotovoltaik (H), dan waktu, terutama di tempat dimana
lintasan matahari berubah secara signifikan sepanjang tahun. Dalam hal lokasi dekat dengan daerah
khatulistiwa, ketentuan praktisnya adalah bahwa jarak tersebut setidaknya dua kali lipat ketinggian dari
permukaan modul fotovoltaik (lihat gambar).
Tinggi (H)
Jarak (D)
𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 [𝑚]
≥2
𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑚𝑜𝑑𝑢𝑙 𝑠𝑢𝑟𝑦𝑎 [𝑚]
Ada beberapa perangkat lunak yang bisa digunakan untuk menyederhanakan analisis bayangan (misalnya
PVsyst dan PV*SOL). Perangkat lunak ini memungkinkan para desainer untuk mendesain tata letak sistem,
lengkap dengan grafik lintasan matahari di lokasi yang ditetapkan dan perkiraan jumlah keluaran energi
yang mempertimbangkan rugi-rugi ketika rangkaian modul fotovoltaik terkena bayangan.
Modul fotovoltaik
Modul fotovoltaik terdiri dari sejumlah sel fotovoltaik yang saling terhubung secara seri dan diproduksi
menjadi sebuah unit. Sel-sel tersebut berikut dengan kawat busbar penghubungnya dilindungi oleh
bahan pelapis atau enkapsulasi (encapsulating material) yang melindungi sel-sel dari kontak langsung
dengan lingkungan dan kekuatan mekanik yang dapat merusak sel-sel yang tipis. Kinerja kelistrikan
modul fotovoltaik dicirikan dengan kurva arus-tegangan (I-V). Kurva tersebut menjelaskan operasi
arus dan tegangan modul fotovoltaik pada radiasi sinar matahari dan suhu tertentu. Karena modul
fotovoltaik merupakan komponen utama dalam PLTS, kualitas modul fotovoltaik yang baik sangatlah
penting untuk mempertahankan operasional sistem.
Kotak junction
(junction box)
Sel
fotovoltaik
Bingkai
Sisi depan Sisi belakang
• Modul fotovoltaik harus mampu beroperasi pada tegangan sampai dengan 1000 VDC dan
direkomendasikan tidak lebih dari 1000 VDC. Tujuan mengatur batas untuk maksimum
tegangan sistem adalah untuk menyesuaikan dengan tegangan perangkat lain yang terhubung
ke modul fotovoltaik yang sebagian besar nilainya tidak lebih dari 1000 VDC.
Modul fotovoltaik harus diuji dan memenuhi standar kualitas sesuai dengan IEC 61215
untuk modul monocrystalline dan polycrystalline sedangkan tipe thin film merujuk pada
IEC 61646. Modul fotovoltaik juga harus memiliki masa garansi yang melebihi 20 tahun
operasi dengan penurunan kinerja maksimal 10% per 10 tahun.
Bingkai
Kaca pelindung
Enkapsulasi
Sel fotovoltaik
Bahan enkapsulasi
Lembar insulasi (backsheet)
Kotak junction
▪ Bingkai atau frame biasanya terbuat dari aluminium anodized untuk menghindari korosi.
Oleh karena pemasangan bingkai dilakukan di akhir proses pembuatan, bingkai memiliki
fungsi untuk memastikan kekokohan panel.
▪ Kaca pelindung melindungi sel fotovoltaik dari lingkungan dan memastikan kekokohan
panel. Karena fungsinya tersebut, kaca pelindung mengambil proporsi tertinggi dari total
berat modul fotovoltaik.
▪ Enkapsulasi atau laminasi adalah lapisan antara sel fotovoltaik dan kaca pelindung.
Laminasi digunakan untuk mencegah kerusakan mekanis pada sel fotovoltaik dan
mengisolasi tegangan dari sel fotovoltaik dengan bagian modul lainnya. Biasanya
lembaran laminasi menggunakan bahan ethylene-vinyl acetate (EVA).
▪ Sel fotovoltaik merupakan komponen utama dari modul fotovoltaik. Sel ini terbuat dari
bahan semikonduktor yang menangkap sinar matahari dan mengubahnya menjadi listrik.
Sel-sel saling terhubung secara seri untuk mendapatkan tegangan total yang lebih tinggi
melalui kawat busbar. Bahan yang digunakan untuk sel fotovoltaik umumnya adalah
silikon, seperti polycrystalline dan monocrystalline.
▪ Lembar insulasi (backsheet) terbuat dari bahan plastik untuk melindungi dan secara
elektrik mengisolasi sel-sel dari kelembaban dan cuaca.
▪ Kotak penghubung (junction box) digunakan sebagai terminal penghubung antara
serangkaian sel fotovoltaik ke beban atau ke panel lainnya. Perangkat ini berisi kawat
busbar dari rangkaian sel fotovoltaik, kabel dan bypass diode.
Modul fotovoltaik harus diberi label dengan karakteristik kinerjanya di sisi belakang
panel.
Merek dan jenis modul fotovoltaik Pabrikan dan tipe produk modul fotovoltaik.
Maximum power point voltage [Ump] Tegangan operasional pada daya maksimum.
Maximum power point current [Imp] Arus operasional pada daya maksimum.
Tegangan maksimum dimana modul fotovoltaik dapat beroperasi
Maximum voltage [Umax]
dengan aman.
1Massa udara (AM – air mass) merupakan ketebalan atmosfer. Massa udara di Eropa = AM1,5, sedangkan di khatulistiwa
sekitar AM1.
Sel fotovoltaik
Sel fotovoltaik sangat sensitif dan rentan terhadap kerusakan akibat beban mekanik. Pita busbar tipis,
yang melakukan interkoneksi antara sel-sel fotovoltaik, juga cenderung dapat retak karena proses
pembuatan modul fotovoltaik yang tidak tepat. Cacat ini dapat mengurangi kinerja dan keluaran
modul fotovoltaik bahkan bisa menimbulkan tidak ada keluaran sama sekali.
Snail track
2 Electroluminescence adalah suatu fenomena optis dan listrik dimana sebuah bahan memancarkan cahaya sebagai respons
terhadap arus listrik yang dialirkan pada bahan tersebut.
3 Snail track adalah tanda yang menyerupai jalur siput di atas permukaan sel fotovoltaik pada suatu modul fotovoltaik.
Karena ada keterbatasan di dalam sel untuk mengatasi disipasi daya, sel-sel tersebut dapat menjadi
terlalu panas sehingga menghasilkan hot spot. Penyebabnya tidak terbatas dikarenakan terkena
bayangan sebagian (partial shading), kecenderungan kenaikan suhu mungkin juga berasal dari
pemanasan karena buruknya kualitas sel, penyolderan yang buruk antara sel-sel dan sel-sel yang
memiliki nilai hambatan paralel (shunt resistance) yang rendah. Nilai hambatan paralel yang rendah
dapat menyebabkan hilangnya daya listrik di sel fotovoltaik.
Hot spot dapat menurunkan kinerja atau merusak sel, menyebabkan sambungan
meleleh, dan menyebabkan busur listrik (arc) karena terjadinya kerusakan lembar
pelindung dan laminasi.
• Hubungkan dioda bypass secara paralel terbalik dengan sel atau sekelompok sel. Selama
operasi normal, ketika semua sel mendapat paparan sinar, sel-sel tersebut menghasilkan
listrik. Dioda bypass mulai beroperasi ketika satu atau beberapa sel tertutup bayangan.
Dioda Schottky sering digunakan untuk tujuan ini karena memiliki nilai
VF yang rendah di kisaran 0,15 sampai 0,5 V. Dioda Schottky dapat
melindungi hingga 24 sel dengan mengasumsikan bahwa tegangan
rangkaian terbuka dari sel berbasis silikon adalah 0,5 V5. Oleh karena
itu, tiga dioda digunakan untuk melindungi panel dengan 72 sel.
Selain itu, dioda harus memiliki nilai puncak tegangan lebih yang terjadi
Modul fotovoltaik dengan
secara periodik (VRRM - maximum repetitive reverse voltage) yang
72 sel yang dihubungkan
mencukupi. Hal ini diperlukan karena pada suhu terendah tegangan
secara seri dan dilindungi
mungkin sama dengan nilai maksimum tegangan rangkaian terbuka
oleh tiga dioda bypass.
dari modul fotovoltaik dibagi dengan jumlah dioda. Mengingat
tegangan rangkaian terbuka modul fotovoltaik adalah sebesar 40 V dan
maksimum 48 V karena suhu modul fotovoltaik menurun, VRRM dari
masing-masing dioda harus lebih tinggi dari 16 V.
Salah satu fungsi kaca pelindung adalah untuk melindungi seluruh modul fotovoltaik. Kaca pelindung
tersebut harus bebas dari keretakan untuk memastikan kinerja modul fotovoltaik yang optimal serta
melindungi modul fotovoltaik. Namun, beberapa kerusakan mungkin tidak dapat dihindari, misalnya
tertimpa batu ketika terjadi tanah longsor, tertimpa pohon tumbang, dan kesalahan manusia seperti
penanganan material dan kemasan yang buruk selama pengiriman dan penyimpanan di gudang.
Kenaikan temperature yang signifikan karena terjadinya hot spot, buruknya struktur penopang, dan
tarikan yang disebabkan oleh rangka modul fotovoltaik juga dapat menyebabkan retaknya kaca.
Modul fotovoltaik harus bebas dari keretakan dan hindari untuk menghubungkan modul
fotovoltaik yang retak ke suatu rangkaian modul fotovoltaik.
5STMicroelectronics. Bagaimana memilih dioda bypass untuk kotak penghubung panel silikon. Catatan Aplikasi AN3432,
2011.
Mengapa modul fotovoltaik dengan kaca pelindung yang rusak tidak boleh terhubung?
• Kelembaban, oksigen dan air bisa masuk ke bagian yang rusak dan menimbulkan korosi pada
kabel, dan dapat menyebabkan hubungan arus pendek.
• Kerusakan kaca yang parah dapat membahayakan sel-sel fotovoltaik dan mengganggu koneksi
busbar di antara sel-sel sehingga dapat menyebabkan seluruh string terlepas dari jaringan.
• Keretakan dapat mengurangi transmisi cahaya ke sel fotovoltaik sehingga mengurangi
keluaran daya dari modul fotovoltaik. Kerusakan akibat peningkatan pelepasan panas atau
pemanasan hot spot di sel dengan paparan sinar matahari yang minimal mungkin dapat terjadi
jika dioda bypass tidak dipasang di modul fotovoltaik.
• Penurunan kinerja atau produksi listrik dari modul fotovoltaik.
Laminasi
Delaminasi (pengelupasan lapisan) dapat terjadi antara kaca pelindung dan laminasi serta antara
laminasi dan sel fotovoltaik. Cacat terutama terjadi karena kualitas yang tidak memadai dari perekat
yang sensitif terhadap radiasi sinar ultraviolet (UV) dan kelembaban. Delaminasi mengakibatkan
berkurangnya transmisi cahaya sehingga mengurangi keluaran daya dan berpotensi menimbulkan
hotspot.
Backsheet atau lembar insulasi di bagian belakang terbuat dari lembaran tipis polimer yang secara
mekanikal harus kuat, tahan sinar UV, dan berfungsi sebagai penghalang yang baik terhadap paparan
langsung dari lingkungan seperti perlindungan dari cuaca, kotoran, dan kelembaban. Lembaran ini
juga mengamankan pengoperasian modul fotovoltaik karena lembaran ini digunakan untuk
mengisolasi tegangan DC yang tinggi pada string sel. Lembar insulasi di bagian belakang modul
fotovoltaik ini harus bebas dari keretakan, gelembung, dan delaminasi. Hal ini untuk menghindari
kebocoran air yang dapat mengurangi kinerja modul akibat korosi, penurunan kualitas laminasi
(encapsulant), dan hubungan arus pendek internal.
• Lebih selektif dalam memilih bahan dan perekat yang tahan lama terhadap kelembaban dan
radiasi sinar UV.
• Pengujian modul fotovoltaik dalam jangka panjang dengan paparan luar ruangan. Modul
fotovoltaik harus juga lulus tes sesuai dengan IEC 61730 – “Photovoltaic (PV) module safety
qualification” dan IEC 61701 – “Salt mist corrosion testing of photovoltaic (PV) modules”.
• Lakukan pemeriksanaan secara visual terhadap modul fotovoltaik sebelum pengiriman ke
lokasi.
Kotak junction
Gland kabel
Kotak junction terpasang dengan baik Kotak junction tidak ditutup dengan
dan tertutup rapat di balik modul benar sehingga mungkin kehilangan
fotovoltaik. rating ingress protection (IP).
Gerakan fisik karena kekuatan angin Kotak junction yang terbuka dapat
dapat menggeser blok kayu dan menyebabkan korosi koneksi internal
menyebabkan kotak terbuka. dan hubungan arus pendek.
Modul fotovoltaik harus dirancang untuk dapat menahan tekanan mekanis yang berat. Rangka harus
mampu menjaga bentuknya untuk memastikan kokohnya modul fotovoltaik dan menjaga ikatan
dengan struktur penopang. Selain itu, rangka yang tidak seragam dapat meningkatkan tekanan pada
kaca, sehingga dapat menyebabkan risiko retak bagi kaca pelindung dan sel fotovoltaik dalam jangka
panjang.
Bingkai modul fotovoltaik harus dalam kondisi baik dan dikencangkan dengan aman.
PLTS dibangun dari koneksi seri dan paralel dari modul fotovoltaik individual untuk mencapai tegangan
dan arus yang dikehendaki. Pembangkit terdiri dari modul fotovoltaik individual yang terhubung
secara seri untuk menaikkan tegangan. Setelah tegangan keluaran yang dikehendaki tercapai,
sambungan secara seri dari modul fotovoltaik individual dihubungkan secara paralel di dalam kotak
penggabung (combiner box) untuk menaikkan arus. Keluaran daya yang dikehendaki adalah linear
(sebanding) dengan jumlah panel. Oleh karena modul fotovoltaik memiliki keterbatasan tegangan,
jumlah panel dan tegangan rangkaian terbuka tidak boleh melebihi tingkat tegangan dari panel
individual.
Kotak junction
(junction box)
Gambar kerja konfigurasi rangkaian modul fotovoltaik secara lengkap harus tersedia di
lokasi. Setiap kotak penggabung atau bahkan string harus diberi label dengan diberi
nomor untuk memudahkan penelusuran.
Menggabungkan modul fotovoltaik dengan karakteristik yang berbeda di dalam suatu rangkaian tidak
dianjurkan karena ketidakcocokan modul fotovoltaik akan mengurangi kinerja total suatu rangkaian.
Perhatikan bahwa rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik dengan spesifikasi yang mirip sebagai
berikut: jenis sel (monocrystalline, polycrystalline atau thin film), daya nominal, tegangan operasi dan
arus pada daya maksimum, tegangan pada rangkaian terbuka, dan arus hubung pendek.
Rangkaian modul fotovoltaik harus berisi modul fotovoltaik yang identik dengan merek,
jenis, dan karakteristik yang sama. Pada saat proses komisioning, diwajibkan untuk
melakukan verifikasi kinerja dari setiap string modul fotovoltaik untuk keluaran yang
diharapkan dan kesamaan antara tiap string modul fotovoltaik.
Mengapa suatu rangkaian harus terdiri dari modul fotovoltaik yang sejenis?
• Total arus dan tegangan di dalam rangkaian dibatasi oleh modul fotovoltaik yang terlemah.
Jika di dalam suatu string modul fotovoltaik ada modul fotovoltaik dengan rating arus lebih
rendah dari modul fotovoltaik yang lainnya, maka secara total arus akan turun ke besaran arus
yang dihasilkan oleh modul fotovoltaik yang terlemah ini. Untuk modul fotovoltaik yang
terhubung secara paralel, tegangan akan sama dengan rating tegangan dari modul fotovoltaik
yang terlemah.
• MPPT di solar charge controller dan inverter jaringan sulit untuk menemukan tegangan dan
arus operasi yang paling optimal oleh karena adanya karakteristik yang berbeda.
• Tingkat penurunan daya dan degradasi performa yang berbeda di antara modul fotovoltaik.
Apa yang bisa dilakukan ketika suatu modul fotovoltaik perlu diganti?
• Ganti modul fotovoltaik yang rusak di string modul fotovoltaik hanya dengan modul
fotovoltaik dari merek, jenis, dan tingkat arus pada daya maksimum dan arus hubung pendek
yang sama.
• Ganti modul fotovoltaik yang rusak di blok modul fotovoltaik hanya dengan modul fotovoltaik
dari merek, jenis, serta tingkat tegangan pada daya maksimum dan sirkuit terbuka yang sama.
Kabel tray
• Meskipun kabel yang digunakan mempunyai fitur tahan sinar UV dan air, akan lebih baik untuk
memasang kabel di konduit kabel untuk membantu agar tahan terhadap gerakan mekanis
ketika angin bertiup kencang.
Kerusakan insulasi dapat menyebabkan bahaya sengatan listrik dan juga kegagalan
pembumian (ground fault).
Konduktor tidak
terpakai
Kabel dengan
konduktor tunggal
Kabel inti tunggal dan ukuran yang Solusi kurang tepat dengan hanya
tepat digunakan untuk interkoneksi menggunakan kabel tunggal dari
antar modul fotovoltaik. kabel inti ganda.
Luas penampang dari kabel interoneksi antar modul surya dalam satu string modul
fotovoltaik tidak kurang dari 4 mm2. Hindari pembengkokan kabel yang ekstrem.
Minimum radius pembengkokan (bending radius) tidak kurang dari empat kali diameter
kabel (Radius ≥ 4D).
Apa yang harus dipertimbangkan ketika memilih konektor kabel modul fotovoltaik?
• Sangat dianjurkan untuk menggunakan konektor yang sudah dirakit terlebih dulu
(pre-assembled atau dedicated plug-in) dari pabrikan modul fotovoltaik.
• Gunakan konektor dengan model dan jenis yang sama untuk menghindari ketidakcocokan dan
koneksi yang buruk. Direkomendasikan untuk menggunakan konektor MC4 dengan hambatan
maksimum 400 Ω.
• Konektor harus memiliki rating tegangan maksimal sebesar 1000 VDC (atau lebih) dan nominal
arus lebih tinggi dari arus hubung singkat string modul fotovoltaik.
Pemasangan kabel yang rapi dengan Penyambungan kabel yang buruk dan
instalasi permanen dari kotak diisolasi dengan pita isolasi listrik
penghubung (junction box). yang tidak aman.
Konektor MC4
Hindari menggunakan terminal jenis sekrup dan pita insulasi listrik yang tidak andal.
Konektor berkualitas buruk dan tidak dilindungi serta peralatan yang di bawah standar
rating dapat menyebabkan busur listrik, panas berlebih, bahaya sengatan listrik, dan
risiko kebakaran.
• Pasang atau ganti terminal jenis sekrup dengan konektor MC4 atau terminal jenis plug-in.
Pastikan bahwa konduktor telah terpasang dan terhubung dengan benar untuk menghindari
kontak yang buruk. Kontak yang buruk akan meningkatkan hambatan dan dapat menimbulkan
busur listrik.
• Gunakan ukuran konektor yang benar untuk kabel yang digunakan. Pemasangan kabel yang
terlalu besar ukurannya akan menyebabkan masuknya air ke dalam koneksi internal.
• Jika konektor MC4 atau terminal plug-in tidak tersedia, terminal jenis sekrup yang memiliki
tingkatan 1000 VDC dan dengan arus yang tepat dapat digunakan. Terminal harus dipasang di
dalam suatu kotak pelindung (enclosure) dengan skun kabel yang sesuai dan terpasang dengan
baik.
Pemilihan struktur penopang dan pondasi sangatlah penting untuk menentukan keandalan rangkaian
modul fotovoltaik. Identifikasi lokasi yang tepat penting dilakukan ketika studi kelayakan untuk
memperoleh informasi rinci mengenai jenis tanah, topografi tanah, luas lahan, kondisi iklim setempat,
dan sudut kemiringan yang dibutuhkan. Struktur harus dirancang untuk dapat menopang modul
fotovoltaik dan menyalurkan beban mekanis ke pondasi dengan baik.
Penyesuai kemiringan
Penopang modul
Tiang penopang
fotovoltaik
Struktur rangkaian modul fotovoltaik terdiri dari pondasi, tiang penopang, dan penopang
modul
Rangkaian modul fotovoltaik harus dipasang dengan sudut kemiringan dan sudut azimut6 yang tepat,
jarak yang cukup antara rangkaian modul fotovoltaik dengan bangunan atau pohon yang lebih tinggi
serta dengan pondasi yang sesuai.
S 0°03'53.7" N 1°03'17.9"
E 97°51'14.9" E 97°38'24.9"
6 Sudut azimut adalah arah kompas dari arah datangnya sinar matahari.
Arah hadap modul fotovoltaik sangat menentukan jumlah keluaran yang cukup dari pembangkit listrik.
Idealnya, arah hadap modul fotovoltaik harus diatur tegak lurus dengan sinar matahari untuk
menerima radiasi secara langsung. Arah hadap harus ditetapkan dengan baik selama tahap desain dan
konstruksi oleh karena modul fotovoltaik secara langsung terpengaruh oleh arah hadap pondasi dan
struktur.
• Sudut kemiringan Sudut kemiringan atau sudut inklinasi ditentukan oleh garis lintang lokasi.
Di tempat yang terletak di dekat khatulistiwa seperti Indonesia,
datangnya sinar matahari hampir tegak lurus. Oleh karena itu, sudut
kemiringan 0° adalah sudut yang paling optimal untuk menangkap radiasi
langsung7. Namun demikian, sudut 0° atau sudut yang relatif datar dapat
menyebabkan genangan air atau penumpukan debu di permukaan panel.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk menempatkan modul fotovoltaik
Sudut kemiringan dapat diukur dengan sudut kemiringan minimal 10° untuk mendapatkan mekanisme
dengan menggunakan pembersihan diri, terutama di saat hari hujan.
klinometer atau busur derajat.
Di tempat dimana ketinggian matahari bervariasi sepanjang tahun, sudut
optimal untuk mempertahankan kinerja tinggi ditentukan berdasarkan
rata-rata ketinggian matahari di musim yang berbeda.
• Sudut azimut Sudut azimut juga dikenal sebagai arah datangnya sinar matahari. Modul
fotovoltaik harus diatur arah hadapnya untuk menghadap khatulistiwa
agar mendapatkan hasil energi yang optimal.
7 Jumlah total radiasi dari sinar matahari yang mencapai permukaan tanah diwakili oleh nilai Radiasi Global Horizontal (GHI
- Global Horizontal Irradiance). Nilainya meliputi nilai Radiasi Normal secara Langsung (DNI - Direct Irradiance Normal) yang
datang secara langsung dari matahari dan Radiasi Horisontal Tersebar (DIF - Diffuse Horizontal Irradiance) yang merupakan
radiasi yang telah tersebar oleh partikel di atmosfer.
8 Sudut datang adalah sudut antara kejadian radiasi sinar matahari dan normal-ke-permukaan-modul-fotovoltaik.
• Baut angkur harus dimasukkan ke dalam pondasi dengan kedalaman ≥ 30 cm. Jarak antara
baut angkur ke tepi dan sudut pondasi tidak boleh terlalu dekat dengan tepinya (≥ 10 cm).
• Pondasi harus diperkuat dengan kerangka baja 10 cm.
• Jangan menggunakan kayu sebagai pondasi karena bahan kayu dapat lapuk dan melemahkan
struktur.
Kayu
Celah
Terlalu dekat
dengan pinggiran
Pondasi yang yang baik dengan beton Pondasi yang di bawah ukuran tidak
plester dan kuat terpasang ke pelat mampu menahan beban mekanik
dasar menggunakan baut angkur. yang tinggi.
• Hilangnya baut angkur yang dapat menyebabkan getaran dan meningkatkan tekanan pada
baut-baut lainnya.
• Celah antara pelat dasar dan pondasi yang menyebabkan struktur tidak stabil.
Pelat dasar bidang fotovoltaik yang Pelat dasar terlalu dekat dengan sisi
tidak sejajar dan tidak dikencangkan. tertentu dari tepi pondasi dan tidak
Perlu dilakukan perhitungan dan diikat dengan baik dengan baut
pekerjaan konstruksi yang lebih baik. angkur.
Pondasi yang kokoh dan struktur Pondasi yang terkena erosi dapat
penopang yang terpasang dengan rapi menyebabkan masalah bagi seluruh
diatas pondasi. struktur.
Grout
Meskipun kualitas harus dijaga dari Baut angkur yang tidak dikencangkan
tahap awal, grouting9 adalah salah dan berkarat. Baut harus galvanis hot-
satu cara untuk mengisi celah. dip dan dikencangkan.
• Secara teratur periksa kondisi baut angkur. Baut harus terpasang erat dan bebas dari korosi.
Harus menggunakan besi anti karat atau besi galvanis.
• Padatkan tanah sebelum membuat pondasi untuk menghindari struktur yang tidak stabil.
• Buatkan saluran air disekitar pondasi untuk menghindari penggerusan tanah pada pondasi.
• Selalu periksa kualitas beton dan lakukan tindakan pencegahan bila diperlukan. Tindakan
preventif terdiri dari grouting atau menambal tanda-tanda keretakan, memperbesar ukuran
pondasi.
Tiang penopang
Baut yang
hilang
Semua baut pengikat harus dipasang dan diperiksa secara teratur. Tidak adanya baut
dapat membahayakan konstruksi dan dapat menyebabkan struktur runtuh.
Struktur pemasangan yang stabil dan Pondasi yang miring dan baja
kuat dengan beberapa penopang penopang yang tidak mencukupi
(struts). dapat membahayakan struktur.
10 Strut adalah potongan tipis panjang kayu atau logam yang digunakan sebagai penopang di suatu bangunan, kendaraan.
Penopang modul
Penopang modul digunakan untuk memasang modul fotovoltaik ke struktur penopang. Penopang
modul harus kuat dan modul fotovoltaik harus dipasang dengan benar untuk mencegah kerusakan
akibat tertiup angin kencang.
• Sistem penyisipan
- Modul fotovoltaik dipasang menyusur ke sisi
dalam rel pemasang.
- Untuk melindungi permukaan rangka dari
kerusakan, dapat mempergunakan pelindung
rangka dari PVC di dalam rel.
• Klem tengah
- Modul fotovoltaik dijepit oleh klem di kedua
sisi.
- Klem dipasang pada struktur penopang
sepanjang rangka modul fotovoltaik dan harus
dalam posisi simetris.
- Tidak boleh diberi tekanan yang berlebihan
untuk menghindari kerusakan/deformasi
rangka yang akan segera membahayakan
penutup kacanya.
Klem tengah
Celah
Modul fotovoltaik terpasang pada rel Rel panel yang tidak cukup panjang.
modul dengan menggunakan klem Rel harus diperpanjang atau diganti
ujung di bagian akhir. dan harus diberi klem ujung.
Kotak penggabung
Fungsi utama kotak penggabung atau (combiner box) adalah untuk menggabungkan string fotovoltaik
modul agar mendapatkan arus keluaran larik fotovoltaik yang lebih tinggi. Masing-masing String
modul fotovoltaik dihubungkan pada busbar yang sama dan dilindungi secara elektrik maupun
mekanis di dalam selungkup pelindung (enclosure). Kotak penggabung umumnya berisi perangkat
proteksi arus lebih (overcurrent protection) string, perangkat proteksi tegangan surja (surge protection
device), busbar atau terminal tambahan, sakelar pemutus arus dan batang pembumian (grounding
bar). Keluaran gabungan dari kotak penggabung tersebut kemudian dihubungkan langsung ke solar
charge controller pada sistem DC-coupling atau ke inverter jaringan pada sistem AC-coupling.
Selungkup pelindung
(enclosure) Segel karet
Busbar
Perangkat proteksi
string modul surya
Sakelar pemutus
Perangkat proteksi
Terminal kabel string tegangan surja
▪ Perangkat proteksi string modul fotovoltaik digunakan untuk melindungi individual string modul
fotovoltaik terhadap arus berlebih. Untuk tujuan ini biasanya digunakan sekering atau MCB.
▪ Busbar adalah titik sambungan untuk beberapa string modul fotovoltaik. Perangkat ini membawa
beberapa string ke konduktor yang sama. Busbar DC terbuat dari konduktor tembaga padat dan
berlapis timah untuk perlindungan terhadap korosi.
▪ Sakelar pemutus memungkinkan kotak penggabung terputus secara aman dari solar charge
controller atau inverter jaringan saat pemeliharaan dilakukan.
▪ Perangkat proteksi tegangan surja (surge protection device) digunakan sebagai pengaman
terhadap tegangan surja akibat sambaran petir. Perangkat ini dihubungkan ke kutub positif bus
DC, kutub negatif bus DC dan pembumian.
▪ Selungkup pelindung (enclosure) merupakan rumah dari komponen listrik dengan fungsi untuk
melindungi komponen dari paparan langsung terhadapa lingkungan dan mencegah gangguan luar.
Kotak penggabung dengan empat string modul fotovoltaik yang terhubung secara paralel
Tergantung dari konfigurasi string, komponen di dalam kotak penggabung harus mampu beroperasi
pada tegangan DC yang bisa mencapai 1000 VDC jika string yang tersambung memiliki sirkuit tegangan
terbuka (open circuit voltage) hingga 1000 VDC . Sistem AC-coupling dengan inverter jaringan biasanya
memiliki tegangan masukan lebih tinggi hingga 1000 VDC dibandingkan solar charge controller pada
sistem DC-coupling yang berada pada kisaran 150 VDC. Meskipun sistem dengan tegangan lebih tinggi
akan mengurangi rugi-rugi (losses) di sirkuit, sistem dengan tegangan rendah dapat menjadi pilihan
terkait keselamatan operator dengan tegangan yang lebih rendah dan kurangnya ketersediaan
komponen pendukung dengan tegangan hingga 1000 VDC.
• Selungkup pelindung (enclosure) diletakkan di luar ruangan sehingga harus tahan terhadap
berbagai macam kondisi lingkungan, tahan terhadap sinar UV, dan memiliki rating IP1 tinggi
untuk menghindari masuknya air dan benda-benda kecil.
• Dirancang sesuai dengan IEC 60364-7-712 - “Low voltage electrical installations –
Requirements for special installations or locations – Solar photovoltaic (PV) power supply
systems”.
• Kondisi lingkungan dan rugi-rugi daya dari komponen mempengaruhi panas di dalam kotak
penggabung. Temperatur di dalam kotak penggabung harus dijaga untuk mencegah panas
berlebih dan penurunan rating komponen-komponen internal.
• Memastikan pemisahan konduktor positif dan negatif yang terbuka seperti busbar untuk
mencegah hubungan arus pendek yang tidak disengaja atau busur listrik.
• Semua sambungan kabel harus dikencangkan dengan aman untuk mencegah bahaya
kebakaran.
1
Peringkat atau rating IP adalah singkatan dari ingress protection atau perlindungan terhadap kebocoran yang digunakan
untuk menentukan tingkat efektivitas penyegelan (sealing) selungkup pelindung (enclosure) komponen-komponen listrik
terhadap gangguan dari benda-benda asing (alat, kotoran, dll.) dan kelembaban.
Selungkup pelindung
Kotak penggabung modul fotovoltaik diletakkan di luar ruangan dan mungkin terpapar berbagai
kondisi lingkungan seperti kelembaban, debu, dan hujan. Oleh karena itu, dibutuhkan rating luar
ruangan yang sesuai dan harus memiliki rating IP yang tinggi dan tahan sinar UV. Pertimbangan khusus
juga harus diberikan pada pengaturan panas di dalam selungkup pelindung untuk meningkatkan umur
pakai komponen-komponen di dalamnya.
Segel karet di sekitar pintu dan gland Tidak adanya segel karet dan gland
kabel meningkatkan rating IP kabel akan memungkinkan air dan
selungkup. binatang masuk ke dalam selungkup.
Laba-laba
• Rating IP yang kurang baik ditunjukkan oleh masuknya air, tanda-tanda karat, dan binatang
yang berada di dalam kotak penggabung. Pemeriksaan dan pembersihan secara rutin harus
dilakukan sebagai perawatan pencegahan.
• Semua kabel yang masuk harus melewati gland kabel. Gland harus memiliki ukuran yang
benar dan dikencangkan sesuai diameter luar kabel. Jangan menaruh beberapa kabel inti
tunggal (single core) di dalam gland kabel tunggal.
• Tutuplah ventilasi udara di selungkup pelindung dengan segel karet untuk meningkatkan
rating IP. Pada selungkup dengan rating IP tinggi (≥IP 65), harus disediakan katup pembuangan
atau pernapasan untuk mengurangi kondensasi atau pengembunan dalam kotak.
• Dianjurkan agar kotak penggabung sudah dirakit terlebih dahulu (pre-assembled) dan diuji di
pabrik menurut IEC 61439 – “Low-voltage switchgear and controlgear assemblies”.
• Pada saat komisioning, periksa apakah kotak penggabung memiliki rating minimum IP 54. Jika
informasi tertulis tidak tersedia, pastikan tidak ada lubang terbuka yang lebih besar dari
1 mm.
Kotak penggabung harus aman untuk disentuh jika terjadi gangguan insulasi atau
konduktor hidup bersentuhan dengan kotak. Hal ini dapat dicapai dengan menerapkan
isolasi ganda atau dengan membumikan (grounding) kotak jika kotak terbuat dari bahan
konduktif.
Kondisi lingkungan secara signifikan akan mempengaruhi temperatur lingkungan pada kotak
penggabung sehingga menurunkan kinerja komponen listrik internalnya. Kotak penggabung harus
dipasang di lokasi yang aman dan di bawah modul fotovoltaik untuk menjaga temperatur dalam kotak
yang dikehendaki.
Kotak penggabung
di area terbuka
• Pindahkan dan pasang kotak penggabung di bawah modul fotovoltaik. Pastikan tidak ada sinar
matahari yang mengenai secara langsung sepanjang hari.
• Atur ulang orientasi kotak sesuai dengan posisi yang telah ditentukan yang tertulis di dalam
spesifikasi agar tidak mengurangi rating IP.
• Jika pemindahan tidak mungkin dilakukan, beri atap yang kokoh di atas kotak.
Kabel ties
Kotak penggabung dipasang dengan Instalasi yang kurang baik dan tidak
baik menggunakan pengencang yang stabil, kabel ties mungkin tidak dapat
sesuai. menahan beban.
Kabel ties seharusnya tidak boleh digunakan untuk memasang kotak penggabung. Kotak
penggabung lebih baik dipasang pada struktur penopang dengan baut dan mur.
Ruang dalam yang besar menghindari Kotak penggabung yang sangat kecil,
panas yang berlebih di dalam mengingat banyaknya komponen
selungkup. listrik yang terpasang.
Pada siang hari, tegangan DC akan selalu ada pada busbar walaupun sakelar pemutus
terbuka. Sangat dianjurkan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum
membuka selungkup seperti memberi peringatan akan tanda bahaya sengatan listrik.
Komponen di dalam kotak penggabung terdiri dari perangkat proteksi arus lebih string, busbar,
perangkat proteksi tegangan surja (surge protection device), sakelar pemutus, dan batang pembumian
(grounding bar). Komponen listrik harus dipilih dan dipasang dengan benar untuk mendapatkan
kinerja PLTS yang baik dan memberikan perlindungan pada PLTS.
Proteksi
arus
lebih
Sakelar
pemutus
Kotak penggabung
Setiap string modul fotovoltaik harus dilindungi dengan perangkat proteksi string jika kotak
penggabung memiliki lebih dari dua string yang dihubungkan secara paralel. Perangkat proteksi ini
akan melindungi kabel yang terhubung serta melindungi modul fotovoltaik dari arus berlebih dan arus
balik (reverse current) pada string modul fotovoltaik. Perangkat ini akan memutus string yang
mengalami gangguan dari rangkaian dan menjaga string lainnya untuk tetap beroperasi.
Sakelar Sakelar
pemutus pemutus
Arus balik pada string modul fotovoltaik akan muncul jika terjadi kesalahan pengkabelan atau
terjadi hubungan arus pendek (kortsluiten) pada modul fotovoltaik. Pada kondisi normal, arus di
setiap string dijumlahkan dan masuk ke solar charge controller. Begitu terjadi gangguan pada
string, tegangan string yang mengalami gangguan akan lebih rendah secara signifikan dibandingkan
string yang sehat. Hal ini menyebabkan mengalirnya arus dari string yang sehat ke string yang
mengalami gangguan.
Sejumlah besar arus dari string yang sehat dapat meningkatkan temperatur modul fotovoltaik yang
mengalami gangguan. Hal ini juga mungkin dapat menyebabkan kebakaran jika tidak dilengkapi
dengan perangkat proteksi arus lebih.
Apa yang harus dipertimbangkan saat memilih perangkat proteksi arus lebih string?
• Dianjurkan untuk menggunakan MCB daripada sekering. MCB lebih sensitif, mudah untuk
mengidentifikasi gangguan, dapat diatur ulang, dan lebih aman.
• Jika memilih untuk memakai sekering, gunakan jenis sekering yang dirancang khusus untuk
instalasi fotovoltaik.
• Kemampuan perangkat proteksi harus mempertimbangkan faktor penurunan kinerja
(derating) pada temperatur ruangan yang tinggi. Perhitungan perangkat proteksi sebaiknya
mempertimbangkan faktor penurunan kinerja (derating) pada temperatur sekitar 45°C.
• Sekering utama atau sekering pada keluaran kotak penggabung tidak perlu dipasang karena
kemungkinan sangat kecil untuk sekering terputus akibat arus lebih. Dianjurkan untuk
melepas sekering utama dan menyambung kabel keluaran langsung ke MCB utama karena
sekering tersebut akan berkontribusi pada rugi-rugi pada rangkaian yang tidak perlu.
• Ganti semua MCB yang berjenis AC dengan perangkat proteksi yang diperuntukkan bagi
pemakaian pada tegangan DC.
Fungsi sakelar adalah untuk memutus sirkuit dari/ke sumber daya, dalam hal ini rangkaian modul
fotovoltaik dan beban. Selama terjadi pemutusan, kontak internal akan terlepas dan busur listrik
akan terjadi saat arus melintas di celah udara. Pada periode waktu ini, busur listrik harus
dipadamkan untuk menghentikan aliran arus yang melalui sirkuit. Karena karakteristik tegangan
AC dan DC yang berbeda, sakelar AC dan DC memadamkan busur listrik dengan cara yang
berbeda.
• Sakelar AC
Di dalam rangkaian bertegangan AC, tegangan akan muncul 50 kali per detiknya secara bergantian
antara tegangan +V dan -V dalam bentuk sinusoidal (untuk jaringan listrik dengan frekuensi 50
Hz). Karena ada titik di mana tegangan berada pada nilai 0 V, sekering akan memutus sambungan
dan juga memadamkan busur listrik pada 0 V.
• Sakelar DC
Berbeda dengan rangkaian AC, rangkaian DC merupakan rangkaian dengan arus yang konstan dan
tidak bolak-balik. Karena tidak ada 0 V, sakelar AC tidak akan bisa memutus arus sirkuit DC. Sakelar
DC menggunakan magnet untuk menarik busur listrik dari celah udara dan memadamkannya.
Karena itu, jangan pernah menggunakan sekering AC yang tidak dilengkapi magnet karena tidak
dapat memadamkan busur listrik.
Sekering string
Blocking diode
Sekering dipasang baik di sisi positif Sisi negatif (lihat kabel hitam) tidak
maupun negatif. Sekering cadangan dilindungi dengan perangkat proteksi
juga disediakan di dalam kotak apapun. Sekering dan blocking diode
penggabung. digunakan bersamaan.
Penggunaan sekering untuk melindungi string fotovoltaik dari arus balik lebih direkomendasikan
dibandingkan blocking diode. Blocking diode menyebabkan penurunan tegangan tambahan sekitar
0,5 V sampai 1 V yang menyebabkan rugi-rugi daya yang signifikan.
Mengapa perangkat proteksi string harus disediakan baik di sisi positif maupun negatif?
• Untuk melindungi kabel string jika terjadi gangguan pembumian ganda. Gangguan
pembumian ganda terjadi saat sisi negatif dan positif menyentuh tanah pada saat yang
bersamaan. Dalam kasus ini, gangguan jalur arus via pembumian akan masih ada jika
perangkat proteksi tidak tersedia.
• Memberikan isolasi di dalam rangkaian pada sisi positif dan negatif.
Hindari membuka tempat sekering atau melepas kabel pada terminal selama unit
beroperasi atau terhubung dengan beban karena dapat menimbulkan busur listrik.
Terminal busbar
Busbar positif dan negatif dipisahkan Jarak yang tidak mencukupi antara
dengan kabel tray. busbar positif dan negatif.
Busbar sisir
terisolasi
Memutus rangkaian DC pada tegangan yang relatif tinggi dapat menyebabkan busur listrik dan
mungkin menyebabkan bahaya kebakaran. Sakelar harus dipasang pada keluaran kotak penggabung
untuk dapat memutus hubungan atau memisahkan larik fotovoltaik dan beban dengan aman. Sakelar
ini akan memastikan tidak adanya arus dan tegangan yang mengalir ketika melakukan perbaikan dan
pemeliharaan pada kotak penggabung, kabel ke rumah pembangkit, SCC atau inverter jaringan.
Pemasangan sekering
secara vertikal
Pemasangan kabel
Kabel tunggal
Kabel harus diterminasi3 dengan dan dikencangkan dengan benar. Crimping4 dan
sambungan yang buruk dapat menyebabkan peningkatan panas akibat koneksi
hambatan tinggi (high-resistance connection) dan kemungkinan risiko kebakaran.
Kabel dilengkapi dengan sepatu kabel Terminal sekrup yang meleleh. Kuat
dan sekrup dikencangkan hantar arus termina tidak dirancang
sebagaimana mestinya. untuk menangani arus string.
2 Ground fault adalah gangguan hubungan arus pendek antara konduktor hidup ke pembumian.
3 Terminasi adalah proses pemasangan konektor atau kabel skun pada sebuah kabel.
4 Crimping adalah proses pemasangan konektor ke kabel dengan cara dijepit dan/atau disolder.
MCB dan kabel diberi label dan diberi Komponen tidak berlabel dan warna
kode warna dengan benar. kabel tidak sesuai standar.
Dianjurkan untuk memberi label pada semua komponen, menggunakan warna kabel
yang sesuai, dan menempelkan gambar diagram rangkaian di pintu kotak penggabung
agar mempermudah operator atau teknisi saat melakukan pemeliharaan atau
perbaikan.
Merah DC Positif
Hitam DC Negatif
Kabel harus diatur rapi dan tidak terlalu panjang. Kabel yang sangat panjang akan
menyebabkan tegangan jatuh yang tidak perlu. Pastikan tegangan jatuh dari string
module fotovoltaik ke rumah pembangkit tidak lebih dari 1%.
Solar charge controller (SCC) atau juga dikenal sebagai battery charge regulator (BCR) adalah
komponen elektronik daya di PLTS untuk mengatur pengisian baterai dengan menggunakan modul
fotovoltaik menjadi lebih optimal. Perangkat ini beroperasi dengan cara mengatur tegangan dan arus
pengisian berdasarkan daya yang tersedia dari larik modul fotovoltaik dan status pengisian baterai
(SoC, state of charge). Untuk mencapai arus pengisian yang lebih tinggi, beberapa SCC dapat dipasang
secara paralel di bank baterai yang sama dan menggabungkan daya dari larik modul fotovoltaik.
1 Maximum power point tracker (pelacak titik daya maksimum) adalah algoritma atau teknik yang digunakan oleh solar
charge controller atau inverter jaringan untuk melacak dan mendapatkan daya maksimum dari larik modul fotovoltaik dalam
kondisi tertentu
Tampilan menunjukkan
status SCC
Kompartemen kabel
Memilih tipe dan desain SCC yang tepat merupakan hal penting untuk menjaga efisiensi PLTS dan
umur pakai dari baterai. Spesifikasi SCC ditentukan berdasarkan konfigurasi larik modul fotovoltaik,
sistem tegangan yang dipakai, dan karakteristik baterai. Oleh karena itu, penting untuk memahami
spesifikasi SCC agar tidak menyebabkan kerusakan pada komponen SCC maupun baterai. Tabel di
bawah ini menjelaskan istilah umum yang digunakan di dalam spesifikasi.
Max. open circuit voltage [V] Tegangan DC maksimum dari larik modul fotovoltaik pada tegangan
larik terbuka (UOC)
MPP or operating range [V] Rentang tegangan untuk pelacak titik daya maksimum (MPPT)
Max. input current [A] Arus DC masukan maksimum dari larik modul fotovoltaik pada arus
hubungan arus pendek (ISC)
Output voltage [V] Tegangan keluaran atau tegangan nominal baterai
Max. battery charging current [A] Arus keluaran untuk pengisian baterai (charging current)
Label yang tertempel pada SCC menunjukkan karakteristik kelistrikan SCC yang terpasang. Informasi
yang tertera pada label bermanfaat untuk mengidentifikasi tipe dan spesifikasinya, terutama di saat
melakukan pemeriksaan atau pemeliharaan.
▪ Tegangan dan arus masukan (input) maksimum SCC harus lebih tinggi dari tegangan dan
arus maksimum larik modul fotovoltaik yang terhubung pada kondisi apapun, dengan
mempertimbangkan juga koefisien temperatur modul fotovoltaik. Temperatur modul
yang kurang dari 25°C akan menaikkan tegangan keluaran modul, sementara temperatur
yang lebih tinggi akan menaikkan arus keluarannya. Batas aman (safety margin) sebesar
1,25 untuk arus dan tegangan masukan harus dipertimbangkan.
Tegangan masukan maksimum SCC > 1,25 x UOC larik modul fotovoltaik
Arus masukan maksimum SCC > 1,25 x ISC larik modul fotovoltaik
▪ Efisiensi yang tinggi (≥ 98%) pada tegangan sistem dan dilengkapi dengan MPPT.
▪ Dilengkapi dengan sistem proteksi berikut ini:
a. Proteksi polaritas terbalik di sisi masukan (input reverse polarity), bila secara tidak
sengaja salah menghubungkan kabelnya.
b. Proteksi tegangan tinggi baterai (high voltage diconnect), yang secara otomatis
menghentikan proses pengisian di saat tegangan baterai telah mencapai batas yang
ditentukan untuk menghindari pengisian baterai yang berlebihan.
c. Proteksi arus lebih (overcurrent), perangkat ini harus memiliki rating paling sedikit
125% dari arus hubungan arus pendek larik modul fotovoltaik.
d. Proteksi ground fault, untuk melindungi kabel ketika konduktor modul fotovoltaik
bersentuhan dengan sistem pembumian (grounding).
e. Proteksi tegangan berlebih (overvoltage), dipasang di sisi masukan larik modul
fotovoltaik.
*)
C-rate adalah nilai yang menentukan durasi baterai untuk diisi atau dipakai pada
kapasitas penuh. Charging atau discharging rate atau I10 berarti arus yang diperlukan untuk
membuat baterai penuh dan habis terpakai waktu 10 jam, misalnya I10 dari baterai 1000 Ah
adalah 100 A. Baterai lithium-ion dapat digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan arus
yang lebih tinggi hingga 1C.
▪ Tampilan yang mudah digunakan untuk mengatur dan menunjukkan status SCC.
Tampilan ini akan membantu operator atau teknisi untuk dapat dengan mudah
memantau sistem.
▪ Diuji dan disertifikasi sesuai standar IEC 62509. Standar ini mengatur persyaratan
minimum untuk fungsi dan kinerja solar charge controller.
▪ Diproduksi oleh perusahaan terkemuka yang memiliki rekam jejak yang bagus dan
prosedur garansi yang jelas.
▪ Hanya hubungkan merek dan tipe SCC yang sama secara paralel saat menghendaki daya
yang lebih tinggi.
Oleh karena persyaratan pemasangan berbeda antara produk, bab ini hanya akan membahas aspek
umum pemasangan. Untuk memperoleh informasi yang spesifik mengenai pabrikan atau produk
tertentu, sangat disarankan untuk mengikuti panduan penggunaan produk yang bersangkutan.
Aliran udara yang baik sangatlah penting untuk menjaga temperatur perangkat pada temperatur
operasi yang ideal. Perangkat yang terlalu panas akan mengurangi daya keluaran sistem atau bahkan
membuat perangkat menjadi rusak. Untuk mekanisme pendinginan yang baik, disarankan untuk
mempertimbangkan jarak vertikal dan horisontal minimum antara perangkat yang ditentukan oleh
pabrikan. Jarak biasanya tergantung di mana heat sink dan ventilasi ditempatkan.
Jarak minimum
Konfigurasi SCC dengan jarak bebas minimum yang dipersyaratkan oleh pabrikan (periksa
panduan penggunaan untuk jarak minimum)
<15 cm
Heat sink
>15 cm Ventilasi
Harus ada jarak yang cukup antar SCC untuk proses pelepasan panas. Rating kinerja yang
diinginkan mungkin tidak tercapai jika jarak bebas (clearance) berada di bawah yang
dipersyaratkan yang menyebabkan naiknya temperatur perangkat.
• Peralatan daya elektronik tidak boleh dipasang di dalam sebuah kotak, kecuali jika disediakan
ventilasi yang memadai, misalnya pendingin aktif. Jika kotak tidak dilengkapi dengan kipas
pendingin, pindahkan SCC ke area terbuka di dalam rumah pembangkit untuk mendapatkan
pendinginan alami bagi perangkat.
• Secara teratur bersihkan ventilasi SCC menggunakan lap kering untuk menghindari
penumpukan debu.
SCC
Jarak antar perangkat yang baik. Pemasangan yang tidak rapi dan
Perpindahan panas tidak akan sangat sesak. Memasang SCC di
mempengaruhi perangkat di dalam kotak mensyaratkan ventilasi
sebelahnya. udara yang baik.
Pemasangan kabel solar charge controller mencakup kabel daya dan kabel komunikasi. Kabel daya
memudahkan distribusi daya dari larik modul fotovoltaik dan ke baterai, sementara kabel komunikasi
memastikan terjadinya komunikasi antar SCC untuk bertukar informasi, memberikan kendali serta
pengambilan data. Sangat penting untuk memasang kedua jenis kabel ini dengan cara yang benar.
Mengapa pemasangan kabel solar charge controller harus dilakukan dengan tepat?
• Mengurangi risiko terjadinya hubungan arus pendek dan sengatan listrik bagi
operator/teknisi.
• Menghindari tegangan jatuh yang tinggi yang dapat menyebabkan terhentinya pengisian
baterai secara dini (sebelum waktunya).
• Menyelaraskan status pengisian antar SCC untuk mendapatkan pengisian baterai yang optimal
dan berbagi informasi tentang temperatur di antara SCC untuk mengaktifkan kompensasi
temperatur.
• Mengambil data pengukuran dari sistem pemantauan.
Terminal solar charge controller yang terpapar. Tegangan DC hingga 150 V pada terminal modul
fotovoltaik dapat menyebabkan sengatan listrik. Kabel daya dan komuikasi tidak boleh dipasang
secara bersama-sama dalam satu konduit.
Kompartemen kabel SCC harus selalu tertutup. Tegangan DC yang berbahaya mungkin
terdapat pada terminal masukan. Sakelar pemutus pada kotak combiner harus
dimatikan sebelum bekerja di kompartemen kabel.
Kabel bersentuhan
secara langsung
Penggunaan gland kabel untuk Gland kabel hilang. Tidak ada karet di
melindungi kabel dan mencegah sekitar tepi yang tajam dapat
binatang memasuki kompartemen. merusak insulasi kabel.
• Gunakan konduit kabel untuk melindungi kabel dari gangguan lingkungan. Pasang kabel
komunikasi dan kabel daya pada konduit yang terpisah. Pegiriman data mungkin terganggu
ketika memasang kabel komunikasi dan kabel daya dalam jarak yang dekat dikarenakan
medan elektromagnetik disekitar kabel.
Kabel daya dan kabel komunikasi Pemasangan kabel yang tidak rapi.
dipasang secara terpisah dan Kabel dipasang pada struktur tanpa
terlindungi di dalam konduit kabel. konduit kabel.
Dua kabel
Masukan dari
modul surya
Terminal Terminal
Keluaran dari
baterai positif negatif
Mengapa menggunakan kabel tunggal lebih baik dibandingkan dua kabel secara paralel?
• Sebagian besar terminal sambungan dirancang untuk kabel tunggal, memasangkan dua kabel
di dalam satu terminal dapat mengurangi keandalan sambungan.
• Perangkat proteksi atau MCB harus disediakan untuk setiap kabel. MCB akan mencegah arus
berlebih pada kabel terutama ketika arus tidak terbagi sama rata.
Pastikan kabel terpasang dengan aman untuk menghindari timbulnya busur listrik dan
kemungkinan meningkatnya temperatur pada terminal kabel.
Apa yang harus dilakukan jika salah satu SCC tidak berfungsi?
• Lepaskan SCC secara dari sistem PLTS dengan mematikan perangkat proteksi pada sisi
masukan (di kotak penggabung) dan sisi keluaran (panel distribusi DC).
• Amankan kabel yang tersambung dengan memisahkan kabel positif dan negatif agar tidak
menyentuh satu sama lain dan peralihan yang tidak disengaja yang dapat menyebabkan
hubungan arus pendek.
Kabel bertegangan tinggi mungkin ada di ujung kabel. Konduktor yang terlepas dari larik
modul fotovoltaik harus dilindungi dan diputuskan pada kotak combiner.
Antarmuka ke sensor
temperatur baterai
Silakan merujuk ke panduan perangkat untuk jenis kabel komunikasi yang disarankan.
Beberapa pabrikan hanya membolehkan jenis kabel ethernet straight2, bukan yang
crossover3. Gunakan kabel twisted untuk mengurangi gangguan terhadap data transmisi.
Kabel pembumian
Kabel pembumian
tidak terpasang
Ground fault adalah salah satu gangguan yang paling umum terjadi pada PLTS yang biasanya
disebabkan oleh insulasi kabel yang terkelupas atau rusak. Kegagalan terjadi ketika konduktor positif
menyentuh kabel pembumian atau bersinggungan dengan bagian dari konduktor yang tidak beraliran
listrik yang diberi pembumian, yaitu kerangka modul, struktur penopang, dan lain-lain. Ground fault
dapat menyebabkan gangguan arus dan busur listrik yang dapat meningkatkan risiko sengatan listrik
dan bahaya kebakaran.
Untuk mengurangi risiko tersebut, sistem pembumian dan proteksi ground fault harus dipasang
dengan benar untuk menghindari arus yang mengalir pada jalur yang tidak dikehendaki di saat
terjadinya ground fault.
2 Jenis kabel untuk menghubungkan dua perangkat yang berbeda jenis, misalnya antara modem dengan komputer.
3 Jenis kabel untuk menghubungkan dua perangkat yang sama jenisnya, misalnya antara dua komputer secara langsung.
Proteksi ground fault secara otomatis akan membumikan jalur negatif larik modul
fotovoltaik ke tanah. Oleh karena itu, jangan membumikan jalur negatif larik modul
fotovoltaik secara terpisah. Gunakan proteksi ground fault eksternal jika SCC tidak
dilengkapi dengan proteksi yang dibutuhkan. Struktur penopang modul fotovoltaik juga
harus disambung ke pembumian dengan baik.
Selama operasi normal, arus mengalir melalui jalur normal dan daya dari modul
fotovoltaik dikirim ke beban.
Karena beberapa alasan seperti korosi, insulasi yang meleleh, kegagalan insulasi, dan
pengkabelan yang buruk, terjadi hubungan arus pendek antara konduktor positif yang
terkelupas dengan pembumian. Jalur aliran arus berubah dan arus mengalir melalui kabel
pembumian dan sekering proteksi ground fault. Sekering ini akan segera melakukan
interupsi terhadap kegagalan tersebut dan melaporkan ke perangkat bahwa telah
terdeteksi adanya ground fault.
Jika beberapa solar charge controller terpasang secara paralel dan terhubung ke bank
baterai yang sama, hanya satu proteksi ground fault yang harus dipasang. Untuk SCC
yang memiliki proteksi ground fault terintegrasi, lepaskan sekering dari masing-masing
unit dan biarkan hanya satu unit yang ada sekeringnya.
Sensor temperatur baterai (BTS - battery temperature sensor) harus dipasang dengan benar agar
fungsi pengisian baterai sesuai-temperatur dapat berjalan dengan benar. Kompensasi bekerja dengan
menyesuaikan tegangan pengisian berdasarkan perubahan temperatur baterai. Tegangan pengisian
berkurang di saat temperatur mencapai di atas temperatur referensi (biasanya 25°C) dan sebaliknya,
sehingga mencegah pengisian baterai saat temperatur baterai tinggi.
Bagaimana cara untuk memasang sensor temperatur baterai (BTS) dengan benar?
• Pasang sensor di terminal negatif baterai atau di antara dua baterai dari bank baterai yang
sama. Gunakan pita perekat untuk memasang BTS di bagian samping baterai dan di bawah
ketinggian tingkat cairan elektrolit.
• Kabel BTS tidak boleh dipasang di konduit yang sama dengan kabel daya untuk menghindari
gangguan transmisi data.
• Hanya satu BTS yang dibutuhkan jika beberapa SCC dipasang pada bank baterai yang sama.
Semua SCC di jaringan yang sama akan berbagi informasi temperatur baterai. Pada kasus
dimana BTS dipasang pada bank baterai yang sama, temperatur yang tertinggilah yang akan
digunakan sebagai masukan untuk mengubah tegangan pengisian.
Pengaturan parameter adalah langkah yang penting di saat pemasangan untuk memastikan proses
pengisian baterai yang aman. Pengaturan parameter yang benar tidak hanya akan memungkinkan SCC
untuk bekerja secara efisien dalam larik paralel namun juga untuk melindungi baterai dari pengisian
berlebih, dengan demikian meningkatkan umur pakai baterai. Parameter tersebut dapat dikonfigurasi
sesuai dengan nilai yang disarankan dari pabrikan baterai. Semua parameter dasar harus diatur
dengan benar sebelum dilakukannya komisioning.
• Nomor perangkat atau nomor identifikasi (ID) masing-masing SCC dalam jaringan harus
ditetapkan dan harus unik.
• Jenis baterai, penting untuk mengatur parameter jenis baterai yang benar untuk
memastikan pengisian baterainya. Jenis baterai bisa dipilih antara baterai lead-acid
(Flooded, GEL, AGM) atau jenis lainnya seperti lithium ion, zinc-air. Baterai OPzV adalah
baterai GEL.
• Tegangan nominal bank baterai, yang sebagian besar ditetapkan pada 48 V DC. Bergantung
pada jenis baterainya, tegangan sistem mengikuti tegangan nominal baterai.
• Kapasitas bank baterai dalam Ah (Ampere-hour). Kapasitas total dari bank baterai yang
terhubung harus ditetapkan untuk digunakan sebagai acuan untuk menghentikan proses
pengisian.
• Batas arus pengisian menentukan arus keluaran yang dapat diterima untuk mengisi baterai.
• Siklus pengisian adalah proses pengisian, baik tiga tahap maupun dua tahap tanpa tahapan
mengapung (float). Siklus tiga tahap yang terdiri dari tahap bulk atau tahap arus-konstan,
tahap absorption atau tahap tegangan-konstan dan floating biasanya dipakai untuk baterai
lead-acid dan proses pengisian dua tahap untuk baterai lithium-ion.
• Tegangan bulk, pada tahap bulk, baterai akan diisi dengan nilai batas maksimum arus yang
diizinkan hingga mencapai tahap absorption. Mengingat baterai yang berbeda memiliki
pengaturan yang berbeda pula, gunakan nilai yang disarankan dari pabrikan baterai.
• Tegangan absorption, pada langkah ini, baterai akan diisi dengan tegangan konstan, yang
ditetapkan dengan nilai untuk tegangan absorption, dan arus akan menurun.
• Tegangan float adalah tegangan baterai setelah tahap absorption. Selama tahap floating,
pengisian baterai akan terhenti, daya dari modul fotovoltaik akan secara langsung dialirkan
ke beban saat dibutuhkan. Tahapan akan kembali ke tahap bulk di saat tegangan mencapai
tegangan yang ditetapkan. Tabel berikut ini adalah nilai yang disarankan jika nilai-nilai
tersebut tidak diberikan oleh pabrikan baterai.
Tegangan
Teknologi Tegangan Tegangan Tegangan Rekomendasi
nominal
baterai bulk [V] absorption [V] float [V] C-rate
per sel [V]
Lead-acid
2V 2,4 V 2,4 V 2,25 V ≥ C10
(OPzV)
Lithium-ion 3,7 V 4,2 V 4,2 V - ≥ C1
Lithium-iron-
3,2 V 3,65 V 3,65 V - ≥ C1
phosphate
Pastikan tegangan pengisian diatur dengan benar. Pengaturan parameter pengisian yang
tidak tepat dapat menyebabkan bahaya kebakaran akibat pengisian baterai yang
berlebihan atau overcharge (jika diatur di atas batasan) atau pengisian yang tidak
mencukupi pada akhir tahap pengisian (jika diatur di bawah batasan).
Label identifikasi
Grid Inverter
Inverter jaringan atau dikenal juga sebagai inverter PV atau grid inverter adalah komponen elektronik
daya yang mengonversi tegangan DC dari larik modul fotovoltaik menjadi tegangan AC baik untuk
pemakaian langsung atau untuk menyimpan kelebihan daya ke dalam baterai. Serupa dengan solar
charge controller (SCC), perangkat ini juga dilengkapi dengan MPPT (maximum power point tracker)
untuk mengoptimalkan daya yang ditangkap dari larik modul fotovoltaik.
Karena inverter ini tidak dapat beroperasi tanpa tegangan dan frekuensi jaringan, inverter baterai
harus tetap dalam kondisi operasional dan menjaga bank baterai tetap pada state of charge baterai
yang ditetapkan. Pada kasus khusus dimana tersedia tegangan jaringan, inverter akan melakukan
sinkronisasi dengan tegangan dan frekuensi jaringan agar dapat bergabung dengan jaringan tersebut
dan mengirimkan daya yang telah dikonversi ke jaringan AC.
1 Anti-islanding
adalah sebuah fitur inverter jaringan untuk mengetahui bila ada penghentian daya dan secara otomatis akan
mematikan sendiri dan menghentikan produksi listrik.
Keluaran dari inverter dapat dimasukkan ke dalam satu-fasa (220 VAC) atau tiga-fasa (380 VAC)
tergantung pada jenis dan konfigurasi jaringan. Beberapa inverter jaringan biasanya memiliki masukan
dari multi-string untuk memungkinkan beberapa string dihubungkan tanpa menggunakan kotak
penggabung tambahan. Spesifikasi inverter jaringan ditetapkan berdasarkan parameter-parameter
berikut.
IDC max [A] Arus DC masukan maksimum dari larik modul fotovoltaik
PAC rated [W] Daya keluaran pada kondisi normal, pada umumnya pada frekuensi 50 Hz
Maksimum daya nyata (apparent). Daya nyata adalah kombinasi dari daya aktif
S max [VA]
[kW] dan daya reaktif [var]
IAC max [A] Arus keluaran maksimum pada tegangan yang ditentukan
Label yang terpasang pada inverter yang menunjukkan karakteristik kelistrikan inverter jaringan yang
terpasang.
Informasi yang tertulis pada label bermanfaat untuk mengidentifikasi jenis dan
spesifikasinya, terutama ketika melakukan pemeriksaan atau pemeliharaan.
▪ Daya keluaran inverter jaringan harus berada pada kisaran 0,9 sampai 1,25 kali dari
kapasitas terpasang larik modul fotovoltaik yang tersambung. Namun demikian,
disarankan untuk menggunakan rasio 1:1 antara kapasitas PV dan daya inverter dalam
pengukuran agar tidak terjadi inefisiensi2 yang disebabkan oleh ukuran inverter yang
terlalu besar.
0,9 PDC larik modul surya ≤ PAC inverter jaringan ≤ 1,25 PDC larik modul
Nilai tegangan dan arus harus dipilih berdasarkan tegangan dan arus maksimum dari larik
modul fotovoltaik yang tersambung dalam kondisi apapun, dengan mempertimbangkan
koefisien temperatur modul fotovoltaik.
▪ Efisiensi konversi yang tinggi (≥ 98%) dan dilengkapi dengan MPPT.
▪ Dilengkapi dengan sistem proteksi berikut ini:
a. Input reverse polarity (alat proteksi polaritas terbalik di sisi masukan) bila secara tidak
sengaja salah menghubungkan kabel dari larik modul fotovoltaik.
b. Proteksi arus lebih (overcurrent) di sisi DC dan AC, nilai perangkat ini harus
setidaknya 125% dari arus hubung pendek larik modul fotovoltaik.
c. Proteksi ground fault dari modul fotovoltaik untuk melindungi kabel apabila
konduktor modul fotovoltaik menyentuh sistem pembumian (grounding).
d. Proteksi tegangan berlebih (overvoltage) di sisi masukan dari larik modul fotovoltaik.
▪ Sebaiknya terdapat minimum dua inverter untuk menambah keandalan sistem PLTS jika
salah satu rusak. Direkomendasikan untuk hanya menggunakan inverter jaringan dengan
merk sama untuk menjaga konsistensi dalam protokol komunikasinya.
▪ Tampilan yang mudah digunakan yang menunjukkan status inverter jaringan. Ini akan
membantu operator atau teknisi untuk memantau sistem dengan mudah.
▪ Diuji dan disertifikasi menurut EN 50530, yang menjelaskan standar untuk efisiensi
keseluruhan inverter yang tersambung ke jaringan listrik PLN, serta IEC 62109 yang
menguraikan standar keselamatan pengubah daya yang digunakan dalam sistem PLTS.
▪ Diproduksi oleh perusahaan terkemuka yang memiliki rekam jejak yang bagus dan
prosedur garansi yang jelas.
▪ Dilengkapi dengan masukan multi-string dan modul komunikasi untuk keperluan
pemantauan.
2Masyarakat Energi Jerman (the German Energy Society) (2008). Planning and Installing photovoltaic systems (Edisi kedua).
Earthscan.
Inverter jaringan harus memenuhi persyaratan dan diuji menurut EN 50530 dan IEC
62109 untuk memastikan kualitas inverter. Inverter juga harus memiliki masa garansi
selama lebih dari lima (5) tahun.
Inverter jaringan ini dapat dipasang baik di luar maupun di dalam rumah pembangkit tergantung pada
rating IP yang telah ditentukan oleh pabrikan. Dalam kedua kasus tersebut, jarak antar komponen
penting diperhatikan untuk menghindari panas berlebih. Jarak minimum 30 cm secara horisontal dan
50 cm secara vertikal perlu dijaga agar tersedianya ruang untuk pelepasan panas secara alamiah.
Harus disediakan pula ventilasi yang baik di dalam ruangan untuk mendapatkan sirkulasi udara yang
baik.
Jarak yang
sangat dekat
Jarak yang cukup antar inverter Jarak yang tidak cukup antar
memungkinkan sirkulasi udara yang perangkat akan meningkatkan
baik dan pelepasan panas. temperatur perangkat.
Memasang inverter jaringan di dekat larik modul fotovoltaik lebih disarankan untuk mengurangi rugi-
rugi daya serta efisiensi biaya untuk kabel DC. Selain itu, memasang inverter di luar juga akan
memberikan pendinginan alamiah untuk inverter. Namun demikian, beberapa pertimbangan
mengenai perlindungan terhadap cuaca harus diperhitungkan.
Untuk menghindari komponen terlalu panas, inverter jaringan harus terlindungi dari
paparan sinar matahari secara langsung. Meningkatnya temperatur bisa menurunkan
kinerja dan umur pakainya.
Interkoneksi inverter jaringan terdiri dari kabel daya, kabel komunikasi untuk pengiriman atau
pengambilan data, dan pembumian (grounding) komponen. Kabel dan pemasangannya harus diukur
dan dirancang sesuai standar nasional dan rekomendasi dari pabrikan.
Pembumian
Ventilasi harus
(grounding) tambahan
tetap bersih
• Pastikan kabel komunikasi tersambung dan berfungsi dengan baik. Gunakan kabel data khusus
untuk komunikasi antarmuka inverter.
• Lakukan instalasi ulang terhadap kabel string modul fotovoltaik dan hubungkan kabel secara
langsung dari string modul fotovoltaik ke sisi masukan inverter jaringan. Lakukan perancangan
string ulang jika diperlukan sesuai dengan spesifikasi masukan (input) inverter jaringan.
Perlu diingat bahwa tegangan string larik modul fotovoltaik dapat mencapai 1000 VDC.
Selalu putuskan MCB pada sisi keluaran inverter jaringan, sisi masukan modul
fotovoltaik pada kotak penggabung, dan sakelar pemutus secara berurutan ketika
bekerja di inverter jaringan.
6 String yang
digabung
Larik modul
surya
dipisahkan String
digabungkan
String
digabungkan
String digabungkan menjadi larik (array) dan kemudian dipecah menjadi “string” individual untuk
menyesuaikan dengan terminal multi-input inverter jaringan. Kabel keluar dari kotak combiner ke
inverter jaringan harus dilindungi konduit kabel.
Apabila menggunakan inverter multi-string, input sebaiknya datang langsung dari string
modul fotovoltaik, bukan digabungkan di dalam kotak penggabung terlebih dahulu dan
kemudian dibagi secara merata.
Setiap inverter jaringan dan kabel keluar tidak boleh dibiarkan tidak terlindungi. Jenis
dan ukuran perangkat proteksi yang tepat sangatlah penting dalam memberikan
keamanan pada instalasi.
Pada prinsipnya, inverter jaringan dapat digunakan baik di sistem off-grid maupun on-grid. Inverter
bekerja dengan cara yang sama, yaitu dengan mengikuti tegangan dan frekuensi jaringan. Dalam
sistem on-grid, inverter akan terus memberikan daya selama matahari bersinar dan jaringan mampu
mandistribusikan daya yang dikonversi.
Di sisi lain, jika berbicara mengenai sistem PLTS off-grid, dimana operasinya berdasarkan pada
penyimpanan baterai dan beban, inverter jaringan dikendalikan oleh inverter baterai. Inverter baterai
harus berkomunikasi dengan inverter jaringan untuk membatasi daya keluarannya jika bank baterai
sudah terisi penuh dan daya yang dihasilkan modul fotovoltaik lebih tinggi dari beban. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengubah frekuensi jaringan sehingga inverter jaringan mengurangi daya
keluarannya. Besarnya daya keluaran tersebut tergantung pada perubahan frekuensi dengan
menggunakan kontrol droop3.
Pengaturan inverter jaringan harus dikonfigurasi dengan benar ke mode off-grid. Mode off-grid akan
memungkinkan inverter untuk mengatur nilai rujukan yang dikhususkan untuk aplikasi off-grid.
3 Droop adalah strategi kontrol yang biasa diterapkan pada pembangkit untuk mengendalikan frekuensi utama (dan
terkadang untuk mengendalikan tegangan).
• Country data set untuk menyesuaikan parameter ke jaringan yang dikehendaki. Untuk sistem yang
berdiri sendiri (stand-alone), pilih mode off-grid atau island grid.
• Frekuensi dasar adalah frekuensi jaringan off-grid (stand-alone), yaitu 50 Hz.
• Tegangan AC minimum adalah tegangan minimum sistem untuk beroperasi. Nilainya tergantung
pada kisaran inverter baterai.
• Tegangan AC maksimum adalah tegangan maksimum sistem untuk beroperasi.
• Frekuensi AC minimum adalah frekuensi minimum sistem untuk beroperasi. Umumnya, frekuensi
ini didefinisikan dalam persentase dari frekuensi dasar (50 Hz).
• Frekuensi AC maksimum adalah frekuensi maksimum sistem untuk beroperasi.
• Start power control frequency adalah titik di mana kontrol daya droop frekuensi mulai bekerja.
• Maximum power control frequency adalah batas maksimum frekuensi untuk mengendalikan daya
keluaran. Daya inverter jaringan pada frekuensi ini harus bernilai nol.
Battery Bank
Dasar-dasar baterai
Baterai digunakan dalam sistem PLTS komunal untuk menyimpan energi yang dihasilkan oleh modul
fotovoltaik di siang hari, lalu memasok ke beban di malam hari atau saat cuaca berawan. Baterai
bertindak sebagai penyimpan energi sementara (buffer) untuk mengatasi perbedaan antara pasokan
listrik dari modul fotovoltaik dan permintaan listrik. Saat ini, baterai merupakan cara paling praktis
untuk menyimpan tenaga listrik yang dihasilkan oleh rangkaian modul fotovoltaik melalui reaksi
elektrokimia. Komponen ini merupakan salah satu komponen yang penting dan sekaligus rentan
dalam sistem PLTS off-grid. Desain yang kurang baik atau ukuran baterai yang tidak tepat dapat
mengurangi umur pakai yang diharapkan, berkurangnya energi, kerusakan, hingga bahaya
keselamatan pada pengguna. Baterai memiliki keterbatasan umur pakai yang bergantung pada
perilaku penggunaan serta temperatur pengoperasian.
Bank baterai
String baterai
24 x 2V secara seri Bank baterai
Instalasi umum bank baterai lead-acid di dalam rumah pembangkit. Bank baterai disusun
dari beberapa sel baterai yang dihubungkan secara seri atau paralel untuk mendapatkan
tegangan dan kapasitas sistem yang dikehendaki.
Terdapat banyak teknologi baterai yang tersedia untuk sistem PLTS off-grid seperti lead-acid, lithium
ion, Zinc air, Nickel cadmium, dll. Namun, mempertimbangkan kematangan teknologi, kinerja, serta
keamanannya, hanya sedikit jenis baterai yang digunakan di daerah terpencil. Baterai lead-acid paling
umum digunakan pada sistem PLTS off-grid, meskipun terdapat alternatif baterai penyimpan yang
lebih baru seperti Lithium ion dan Zinc air yang sudah mulai dipertimbangkan dengan umur pakai yang
lebih panjang. Baik baterai Lithium ion maupun Zinc air memerlukan sistem pengelolaan baterai
(battery management system) untuk keamanannya dan memperpanjang umur pakai baterai.
Dikarenakan densistas energi baterai lithium yang lebih tinggi (Wh/kg) dibanding lead acid, terkadang
penggunaannya lebih menguntungkan untuk dipakai di daerah terpencil.
Terminal positif
Terminal negatif
Baterai OPzV lead acid dipasang Baterai OPzV lead acid dipasang
dalam susunan vertikal. dalam susunan horizontal.
Baterai berjenis lead acid dengan pemakaian hingga charge rendah (deep cycle) banyak digunakan
karena andal dalam waktu lama, lebih aman, mudah digunakan, dan biaya yang relatif lebih rendah
per siklusnya. Penting untuk menggunakan jenis baterai yang mudah dirawat untuk dipasang di daerah
terpencil dan sulit diakses. Jenis baterai OPzV atau Ortsfest (stasioner) PanZerplatte (pelat tubular)
Verschlossen (tertutup) adalah salah satu jenis baterai yang paling banyak digunakan untuk sistem
PLTS off-grid. Baterai ini adalah baterai valve regulated lead acid (VRLA) dengan teknologi pelat
tubular dan gel yang tidak bergerak (immobilized) sebagai elektrolitnya untuk kinerja yang lebih tinggi.
Baterai ini mampu mencapai setidaknya 1500 siklus dengan 80% depth of discharge, dimana sangat
ideal untuk digunakan. Bab ini hanya akan menjelaskan instalasi untuk jenis baterai tersebut.
Spesifikasi baterai
Baterai biasanya ditentukan oleh tegangan dan kapasitas nominalnya. Tegangan nominal pada
dasarnya adalah tegangan titik tengah baterai atau tegangan yang diukur saat baterai memiliki status
pengisian sebesar 50%. Sedangkan kapasitasnya adalah jumlah arus yang dapat disediakan baterai
untuk waktu tertentu (Ah). Kapasitas nominal biasanya diukur dengan pemakaian baterai dalam 10
jam dengan pemakaian arus 1/10 dari kapasitas baterai.
Jenis sel
Disarankan agar baterai harus diuji sesuai dengan standar sebagai berikut: IEC 60896-21
– “Baterai lead acid stasioner – Bagian 21: Jenis dengan pengatur katup – Metode
pengujian”; IEC 60896-22 - “Baterai lead acid stasioner – Bagian 22: Jenis dengan
pengatur katup – Persyaratan”; serta IEC 61427 – “Sel dan baterai sekunder untuk
penyimpanan energi terbarukan – Persyaratan umum dan metode pengujian” untuk
memenuhi standar kualitas minimum.
Harga baterai masih relatif mahal dan mengambil porsi yang besar dari biaya modal di PLTS Off-grid
sehingga pemilihan dan penetapan kapasitasnya harus dilakukan dengan benar agar kapasitas yang
digunakan tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Kapasitas yang kurang dapat menyebabkan pelepasan
energi (depth of discharge) yang terlalu dalam sehingga mengurangi umur pakainya serta energi yang
tidak mencukupi di malam hari. Sedangkan kapasitas yang berlebihan mengakibatkan penggunaan
baterai yang tidak efektif. Penetapan kapasitas dilakukan dengan menggunakan perhitungan
matematis lalu dapat dikoreksi menggunakan perangkat lunak simulasi seperti HOMER atau yang
serupa untuk mencari solusi optimal.
• Kapasitas nominal atau C menunjukkan jumlah pengisian yang dapat disimpan di dalam
baterai atau yang dapat diambil dari sel baterai yang terisi penuh berdasarkan tingkat
pemakaian tertentu. Kapasitas nominal menggunakan satuan Ampere-jam (Ampere-hour, Ah),
atau terkadang dapat dikonversi ke dalam Watt-jam jika tegangan sistem diketahui.
• State of charge atau SoC adalah kondisi charge dalam baterai atau rasio antara kapasitas sisa
dan kapasitas nominal yang dinyatakan dalam persentase (%).
• Depth of discharge atau DoD adalah jumlah energi yang digunakan dari baterai. Ini adalah
kebalikan dari state of charge. Oleh karena itu, ketika spesifikasi baterai menyatakan bahwa
siklus hidupnya mungkin lebih besar dari 1500 siklus dengan DoD 80%, artinya hal tersebut
hanya akan terjadi jika penggunaan energi tidak melebihi 80% dari kapasitas nominalnya.
• C-rate biasanya menyatakan pengisian atau pemakaian energi yang sama dengan kapasitas
baterai dibagi dengan waktu. Sebagai contoh: tingkat pemakaian C10 (atau I10) untuk 1000 Ah
adalah sebesar 1000/10 atau sebesar 100 A.
• Deep discharge adalah ketika energi baterai dipakai di bawah tegangan end-of-discharge atau
tegangan di pemakaian akhir. Tegangan end-of-discharge itu sendiri adalah titik tegangan
baterai ketika baterai telah benar-benar habis terpakai atau ketika SoC kurang dari 20%
• Round-trip efficiency adalah menyatakan rasio antara energi yang digunakan selama
pemakaian dan energi untuk mengisi kembali baterai sampai penuh. Efisiensi termasuk rugi-
rugi selama pemakaian dan pengisian. Baterai lead acid pada umumnya memiliki efisiensi
sekitar 85% atau sedikit lebih rendah dari lithium-ion yang efisiensinya mencapai 95%.
• Overcharge adalah kondisi ketika arus berlebih diterapkan pada baterai di akhir pengisian.
Overcharge menyebabkan terjadinya elektrolisis sehingga terjadi pembentukan gas serta
hilangnya air.
• Siklus/ Cycle adalah satu kali urutan pengisian dan pemakaian. Lead acid baterai ditentukan
sebagai siklus pakai atau jumlah siklus sebelum baterai mengalami penurunan kapasitas atau
rusak. Idealnya, baterai yang baik harus memiliki setidaknya 2000 siklus atau setara dengan 5
tahun operasi.
• State of health (SoH) adalah rasio kondisi baterai saat ini terhadap kondisi ideal atau
kapasitasnya ketika masih baru. SoH dinyatakan dalam persentase (%). Salah satu alasan
turunnya nilai SoH adalah meningkatnya hambatan internal baterai yang membuat sebagian
dari kapasitas baterai tidak dapat digunakan
• Self-discharge rate adalah tingkat penurunan kapasitas baterai tanpa terhubung ke beban atau
karena aktivitas kimia internal. Tingkat penurunan kapasitas pada baterai lead acid biasanya
maksimal 2% per bulan pada temperatur 20° C. Angka ini akan menentukan persyaratan untuk
pengisian daya baterai di saat tidak digunakan.
▪ Open circuit voltage adalah tegangan baterai tanpa beban.
Pengoperasian baterai
Pada saat pelepasan energi baterai, tegangan rangkaian tertutup (closed-circuit voltage, CCV) dari
baterai penurunan awal disebabkan oleh rugi-rugi hambatan (ohmic losses). Tegangan tersebut
menurun secara bertahap tergantung pada karakteristik baterainya, hingga terjadi pemutusan karena
tegangan yang rendah (low voltage disconnection, LVD). Dalam hal ini, beban harus diputus untuk
menghindari pelepasan energi sampai habis (deep discharge) dari baterai sehingga menurunkan
konsentrasi asam di dalam elektrolit dan timbul sulfidasi pada terminal baterai.
1
Hoppecke, “Installation, commissioning and operating instructions for valve-regulated stationary lead-acid
batteries,” 2013.
2
Hoppecke, “Installation, commissioning and operating instructions for valve-regulated stationary lead-acid
batteries,” 2013.
▪ Swallow discharge atau pelepasan energi baterai dengan depth of discharge yang sangat
rendah, dapat mengurangi charge acceptance atau efisiensi baterai. Dianjurkan untuk
menggunakan baterai secara efektif setidaknya hingga mencapai 30% DoD.
• Arus pelepasan energi (discharging current) Semakin tinggi arus yang dipakai maka
semakin rendah kapasitas yang dapat digunakan.
▪ Pengaturan tegangan pengisian. Tegangan yang tinggi saat pengisian baterai diatas batas
yang ditetapkan dapat menyebabkan pengisian berlebih pada baterai. Hal ini dapat
mengakibatkan proses timbulnya gas sehingga mengurangi jumlah cairan.
Pengisian baterai
Selama proses pengisian, khususnya di tahap absorpsi, terjadi pemuaian gas di dalam baterai karena
pemisahan air menjadi oksigen dan hidrogen sebagai akibat dari proses elektrolisis. Gas terperangkap
di dalam baterai dengan tekanan rendah dan membentuk air. Dalam beberapa kasus, ketika tekanan
meningkat secara signifikan dan mencapai batasnya, katup akan melepaskan gas sehingga cairan
elektrolit akan berkurang. Dalam hal ini, konsentrasi gas hidrogen meningkat di dalam ruangan
sehingga harus disediakan ventilasi yang baik. Fungsi katup baterai penting untuk dijaga agar dapat
mencegah kehilangan oksigen yang tidak perlu pada tekanan yang lebih rendah. Efek munculnya gas
ini juga lambat laun menyebabkan karat pada pelat positif dari baterai.
Bagaimana cara meningkatkan proses pengisian untuk memperpanjang umur pakai baterai?
• Bank baterai harus diisi sesuai dengan spesifikasi dengan metode pengisian tiga tahap, yaitu
bulk, absorption, dan float. Pengisian dengan cara penyetaraan (equalization) tidak boleh
dilakukan untuk baterai berjenis lead acid OPzV atau GEL.
• Hindari mengisi daya baterai dengan tegangan sangat tinggi yaitu tegangan maksimum
sebesar 2,4 V selama tahap bulk dan absorption. Arus pengisian baterai tidak boleh lebih tinggi
dari tingkat C10 dari bank baterai. Daya baterai yang berlebihan menyebabkan berkurangnya
kapasitas, peningkatan konsentrasi asam di dalam elektrolit, serta baterai yang terlalu panas.
3
D. Linden and T. B. Reddy, “Handbook of batteries,” 2001.
▪ Selama pengiriman dan penyimpanan, baterai kehilangan sebagian dayanya karena terjadinya
self-discharge. Oleh karena itu, selama komisioning disarankan untuk mengisi baterai minimal
selama 16 jam dengan tegangan tetap.
Asam sulfat bersifat korosif dan berbahaya yang dapat menyebabkan cedera serius serta
kebutaan. Hindari kontak dengan kulit dan segera bersihkan dengan air jika terkena
cairan ini. Selalu gunakan sarung tangan yang diinsulasi saat membersihkan cairan.
• Kerusakan katup baterai dapat menyebabkan kebocoran gas hidrogen dan mungkin elektrolit.
Kebocoran campuran hidrogen dan oksigen dapat menyebabkan risiko ledakan apabila
kandungan hidrogen di udara mencapai 4%, sementara elektrolit sangat berbahaya dan
korosif jika tumpah.
▪ Pelepasan oksigen pada tekanan rendah akan menyebabkan kerugian yang tidak dapat
diperbaiki
Pastikan baterai dalam kondisi yang baik tanpa adanya kerusakan sebelum dipasang.
Baterai harus dikemas dengan benar selama pengiriman. Jangan pasang baterai
dengan katup yang rusak atau terminal yang rusak.
Korosi
• Baterai harus diisi penuh setidaknya setiap bulan dan lakukan siklus pengisian baterai. Caranya
dengan memutus beban agar baterai terisi penuh dan menghubungkannya kembali untuk
melepas energi baterai. Jangan mengisi penuh baterai dan membiarkan baterai kurang terisi
karena menyebabkan korosi atau munculnya kristal sulfida (sulphation) pada terminal negatif.
• Baterai tidak boleh disimpan dalam waktu yang sangat lama dan dibiarkan pada kondisi SoC
yang rendah.
• Hindari kontak langsung antara timbal (terminal baterai) dengan tembaga (konduktor).
Batasan temperatur
Temperatur ruang yang ideal dari ruang baterai harus berada di antara 20° C hingga 30° C. Di beberapa
lokasi, temperatur luar mungkin lebih tinggi. Dalam hal ini, perbedaan temperatur antara ruang dalam
dan luar ruang sebaiknya tidak lebih tinggi dari 2° C.
Perbedaan temperatur antar bank baterai tidak boleh lebih besar dari 3° C.
Penyimpangan temperatur akan menyebabkan kondisi pengoperasian yang berbeda
dan menyebabkan penurunan umur pakai yang berbeda pula.
Bank baterai terdiri dari satu rangkaian atau beberapa rangkaian baterai yang terhubung secara
paralel. Satu rangkaian terdiri dari sel baterai individual yang dihubungkan secara seri. Masing-masing
sel menghasilkan tegangan sekitar 2,1 V untuk baterai lead acid dan bervariasi tergantung pada
teknologi baterai serta kondisi state of charge-nya. Bank baterai kemudian dikonfigurasi berdasarkan
tegangan sistem yang diinginkan (tegangan baterai) dan kapasitas.
Ketika membutuhkan tegangan yang lebih tinggi, baterai dengan kapasitas yang sama dihubungkan
secara seri sampai tegangan rangkaian baterai mencapai tegangan yang dibutuhkan, biasanya senilai
48 VDC. Sementara untuk meningkatkan kapasitas, rangkaian baterai dengan tegangan dan
karakteristik nominal yang sama dihubungkan secara paralel.
▪ Baterai di bank baterai harus berada pada state of health dan state of charge yang sama. State
of charge dilihat dari tegangan setiap sel selama kondisi rangkaian terbuka atau tanpa beban.
Tegangan di tiap sel sebaiknya tidak memiliki perbedaan hingga 0,02 V atau mengacu pada
ketentuan pabrikan. State of charge harus disesuaikan sebelum pemasangan dilakukan.
▪ Tegangan, arus, dan temperatur baterai harus diperiksa secara berkala untuk dapat
mengambil tindakan pencegahan jika tegangan dan temperatur baterai menunjukkan
penurunan state of health.
NYAF 35 mm2 ≈
103 A max
Kabel interkoneksi antara sel baterai Kabel paralel dengan panjang yang
memiliki panjang dan tahanan yang berbeda menyebabkan tahanan kabel
sama. yang berbeda.
Menambah tahanan
tambahan
Meski jenis dan luas penampangnya Warna kabel yang berbeda untuk
mirip. Kabel dengan insulasi warna terminal yang sama dapat
kabel grounding tidak bisa digunakan membingungkan. Pemanjangan kabel
untuk konduktor aktif. menyebabkan rugi-rugi tambahan.
Panjang kabel antara perangkat proteksi arus berlebih dan terminal baterai harus
sependek mungkin untuk menghindari penurunan tegangan yang signifikan. Hal ini
dapat menyebabkan pemutusan awal di saat pengisian dan pelepasan energi.
Kabel dipasang rapi di dalam konduit. Kabel tidak dipasang di dalam konduit.
Faktor koreksi pemasangan perangkat Pemasangan kabel di dalam konduit
penutup (enclosed) dan terkelompok akan melindungi kabel serta mencegah
diterapkan sesuai IEC 60364-5-52. operator tersandung kabel.
4
International Electrotechnical Commission, “Low-voltage electrical installations - Part 5-52: Selection and
erection of electrical equipment - Wiring systems,” 2009.
Pelat sambungan
terbuat dari logam
yang terbuka
Terminal yang
disekrup terbuat dari
Akrilik dengan tanda peringatan logam yang terbuka
Terminal baterai selalu memiliki tegangan, oleh karena itu jangan meninggalkan
terminal tanpa proteksi. Bagian logam dapat memicu hubungan arus pendek yang tidak
disengaja. Gunakan kunci baut yang terisolasi ketika memasang sambungan.
Pastikan bahwa baterai selalu bersih dari debu dan uap air yang berlebihan untuk
meningkatkan jarak rambat (creepage distance) di antara terminal. Gunakan hanya lap
kain yang dibasahi air untuk membersihkan baterai. Lap yang kering dapat menyebabkan
timbulnya muatan elektrostatik melalui gesekan dan meningkatkan risiko ledakan.
• Pemasangan baterai mencakup penyusunan, pemasangan pada rak, dan persyaratan ruang
baterai harus didasarkan pada IEC 62485-2 - Persyaratan keselamatan untuk baterai sekunder
dan instalasi baterai - Bagian 2: Baterai stasioner.
• Baterai dapat disusun secara vertikal atau horizontal. Namun, perlu ada tanda peringatan
khusus dari produsen seperti indikator panah ketika memasang baterai secara horizontal.
Pastikan bahwa pelat internal disusun secara vertikal (polaritas yang sama disusun vertikal).
• Baterai harus dipasang pada rak yang stabil dan kokoh untuk mencegah baterai jatuh serta
untuk pendinginan yang lebih baik.
▪ Ruang baterai harus memiliki ventilasi yang memadai untuk mencegah konsentrasi gas
hidrogen yang tinggi di dalam ruangan selama pengisian. Baterai lead acid dapat menghasilkan
gas hidrogen yang dapat terbakar karena adanya busur listrik atau percikan api.
Bank baterai tidak boleh ditempatkan dekat dengan sumber panas atau di tempat yang
langsung terkena sinar matahari. Temperatur tinggi dapat menyebabkan berkurangnya
umur pakai, kebocoran, atau bahkan ledakan.
Jarak yang cukup antara baterai dan Ruang terlalu sempit antara dinding
dinding. Konfigurasi ini mengalirkan rumah pembangkit dan baterai.
udara lebih baik dan lorong yang lebih Paparan sinar matahari dapat
besar untuk pemeliharaan. meningkatkan temperatur baterai.
< 10 mm
> 1 cm
Sel baterai dipasang dengan jarak Jarak antar sel baterai yang tidak
yang cukup agar baterai dapat memadai. Harus disediakan jarak
melepaskan panas. minimum sebesar 1 cm.
Jauhkan baterai dari komponen yang dapat memercikan api sehingga mungkin
menimbulkan kebakaran seperti: api terbuka, busur listrik, percikan api, atau muatan
listrik statis.
5
North Star, “NSB OPzV Batteries - Tubular Gel Technology,” 2017.
Rak baterai
Tanpa rak
Baterai dipasang di dalam rak baterai Baterai tidak dipasang dengan benar
dengan diberi pinggiran (edges) untuk di rak atau tanpa penopang yang
menjaga agar baterai tidak jatuh. memadai.
Rak baterai yang kokoh tanpa tanda Rak yang terbuat dari kayu rawan
korosi. Rak dilengkapi pelindung terhadap rayap dan risiko kayu
samping (sidebar) untuk melindungi melapuk, sehingga dapat
baterai agar tidak jatuh. menyebabkan seluruh bank runtuh.
DC Distribution Panel
Panel distribusi DC atau dikenal juga dengan DC power distribution board (DCPDB) adalah tempat
terhubungnya solar charge controller (SCC), bank baterai, dan inverter baterai. Panel ini
mendistribusikan daya DC yang dikonversi dari solar charge controller ke bank baterai dan dari bank
baterai ke inverter baterai yang umumnya pada tegangan sistem 48 VDC. Panel distribusi DC pada
umumnya terdiri dari busbar sebagai titik sambungan dan perangkat proteksi untuk melindungi bank
baterai serta melindungi kabel dari SCC dan ke inverter baterai.
Selungkup
Proteksi kabel ke
inverter baterai
Proteksi kabel dari
SCC
Proteksi bank
baterai
▪ Proteksi bank baterai digunakan untuk melindungi setiap string baterai dalam bank
baterai terhadap hubungan arus pendek. MCB atau sekering biasanya digunakan untuk
tujuan ini.
▪ Terminal DC atau busbar adalah titik interkoneksi antara bank baterai, SCC, dan inverter
baterai. Perangkat ini bertujuan untuk menghubungkan beberapa perangkat ke dalam
sebuah konduktor yang sama. Perangkat ini terbuat dari konduktor tembaga padat dan
berlapis timah untuk proteksi korosi.
▪ Proteksi kabel masuk dari SCC berfungsi untuk memberikan perlindungan tambahan
terhadap arus berlebih (overcurrent) atau hubungan arus pendek pada SCC dan kabel dari
SCC.
▪ Proteksi kabel keluar ke inverter baterai melindungi kabel keluar menuju inverter
baterai terhadap arus berlebih dan hubungan arus pendek.
▪ Selungkup (enclosure) tempat dipasangnya perangkat proteksi dan busbar.
▪ Batang pembumian (grounding bar) menyediakan koneksi pembumian untuk selungkup,
jika selungkup terbuat dari bahan yang dapat menghantarkan listrik.
Panel distribusi DC yang menghubungkan tiga string baterai, lima SCC dan tiga inverter
baterai
Apa yang harus diperhatikan ketika merancang sebuah panel distribusi DC?
• Kondisi temperatur ruangan dan rugi-rugi daya komponen berpengaruh terhadap panas di
dalam panel. Pengelolaan panas yang baik diperlukan untuk menghindari penurunan daya
mampu (derating) komponen yang disebabkan oleh panas berlebih.
• Pemisahan antara konduktor positif dan negatif harus dijaga agar tidak terjadi hubungan arus
pendek yang tidak disengaja. Bank baterai memiliki kandungan energi yang tinggi, sehingga
mungkin akan timbul percikan api yang berarti.
• Semua sambungan kabel harus dikencangkan dengan aman untuk mencegah bahaya
kebakaran.
Selungkup pelindung
• Bahan polikarbonat, poliester, atau baja yang dicat dapat digunakan sebagai selungkup.
• Panel harus memiliki insulasi ganda atau kelas proteksi II. Selungkup memiliki beberapa
lapisan bahan insulasi antara komponen-komponen internal dan permukaan selungkup untuk
melindungi operator atau teknisi dari tegangan sentuh.
• Tindakan pengamanan tambahan seperti label dan perlindungan dari personel yang tidak
berwenang harus disediakan karena sistem beroperasi pada tegangan maksimal 56 VDC yang
dapat berbahaya untuk disentuh terutama pada kondisi basah.
• Panel distribusi harus diukur dengan benar sesuai jumlah SCC, inverter baterai, dan bank
baterai yang perlu untuk dihubungkan.
Kualitas selungkup
Panel harus memiliki kelas proteksi minimal IP 3X atau terlindung terhadap benda padat berukuran
lebih besar dari 2,5 mm. Untuk mencapai hal ini, gland kabel pada tempat masuknya kabel harus
digunakan dan ventilasi selungkup tidak boleh terlalu besar untuk mencegah binatang masuk.
Sealant
Cicak
Panel harus aman untuk disentuh pada kondisi apapun. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan kotak yang memiliki insulasi ganda atau membumikan panel beserta
pintunya, jika menggunakan bahan logam.
Gambar kelistrikan dan label Baik gambar maupun label tidak ada.
komponen ditempelkan pada pintu Hal ini dapat menyebabkan kesulitan
panel. saat perbaikan atau pemeliharaan.
Gambar kelistrikan dan label untuk semua komponen harus tersedia di lokasi dan
mungkin ditempelkan pada panel untuk membantu operator, teknisi, atau petugas
pemeriksa untuk mengidentifikasi komponen yang terpasang.
Jarak yang memadai antar komponen Pemasangan yang rapi namun relatif
dan ruang internal yang lebih besar rapat. Pemasangan yang rapat dapat
memungkinkan komponen listrik menimbulkan kesulitan untuk
melepaskan panas. pengukuran dan pemeliharaan.
Perangkat proteksi melindungi kabel dan bank baterai dari arus berlebih dan hubungan arus pendek.
Perangkat ini akan memutuskan perangkat atau jalur yang rusak jika terjadi hubungan arus pendek
dan menjaga perangkat yang lain tetap beroperasi.
MCB melindungi kabel (+) dan (-) dari SCC Sekering jenis pisau (NT)
Bank baterai, SCC, dan inverter baterai Kabel dari SCC dan ke inverter baterai
dilindungi oleh MCB dan MCCB di sisi tidak terlindungi oleh perangkat
positif dan negatif. proteksi.
Sambungan paralel
Jangan pernah menginterupsi rangkaian atau melepas sekering selama operasi atau jika
sedang ada beban. Inverter baterai dan SCC harus dimatikan sebelum melepas sekering.
Jarak yang
terlalu dekat
Positif Negatif
Pemisahan yang cukup antara terminal positif dan negatif diperlukan untuk menghindari
hubungan arus pendek yang tidak diinginkan. Lebih mudah memisahkan sambungan jika
dipasang dengan pengaturan kiri dan kanan. Lihat Bab 3 mengenai cara memasang
busbar positif dan negatif dengan aman.
Jalur keluar
Jangan pernah membiarkan kabel tanpa proteksi arus lebih dan selalu gunakan ukuran
kabel yang sesuai. Hitung kuat hantar arus yang diperlukan berdasarkan kemungkinan
besarnya arus yang lewat serta metode pemasangannya1.
Battery inverter
Inverter baterai atau juga dikenal sebagai inverter yang berdiri sendiri (stand-alone) adalah otak dari
sistem PLTS off-grid berbasis komunal. Inverter baterai bertugas untuk membentuk jaringan distribusi
AC dengan mengatur tegangan dan frekuensi dalam batas yang diijinkan dan menjaga keseimbangan
energi di dalam jaringan. Inverter baterai biasanya dapat digunakan secara dua arah (bidirectional)
atau satu arah (unidirectional) tergantung pada konfigurasi dari sistem. Dalam sistem penyambungan
AC-coupling, inverter baterai berfungsi sebagai inverter (pengubah tegangan DC-AC) serta charger
(pengubah tegangan AC-DC). Jika terdapat kelebihan energi dari modul fotovoltaik dan baterai tidak
terisi penuh, inverter baterai bertindak sebagai charger. Dan jika terdapat kekurangan energi dan
baterai masih memiliki energi yang tersisa, baterai akan mengeluarkan daya untuk memenuhi
permintaan melalui inverter.
Beberapa inverter baterai dapat ditingkatkan dayanya atau diinterkoneksikan secara modular untuk
mencapai keluaran (output) yang lebih besar. Inverter baterai dapat dikonfigurasi secara paralel
sebagai klaster tunggal (single-cluster) dalam konfigurasi satu fasa atau tiga fasa serta beberapa
klaster (multi-cluster) dengan panel distribusi tambahan. Dalam konfigurasi multi-cluster, jika satu
klaster tambahan bermasalah, yang lainnya masih dapat beroperasi.
Inverter
baterai
Instalasi inverter baterai pada umumnya dalam sistem pembangkit listrik tenaga surya off-grid
• Memantau tegangan dan arus pengisian serta tegangan dan arus pelepasan (discharging) dan
energi ke dan dari bank baterai serta tegangan dan arus keluaran AC
• Saklar pemindah secara otomatis (automatic transfer switch) di saat inverter baterai
terhubung ke sumber daya lain seperti jaringan listrik eksternal atau pembangkit listrik
eksternal. Jaringan listrik eksternal atau pembangkit listrik eksternal dapat digunakan sebagai
cadangan ketika kondisi penyimpanan daya baterai sedang rendah.
Enam inverter baterai dari jenis SMA Tiga inverter dari jenis Schneider XW
Sunny Island 8.0H dipasang secara 6048 terhubung secara paralel untuk
paralel untuk membentuk jaringan mendapatkan keluaran daya sebesar
distribusi AC tiga fasa berdaya 36 kW. 18 kW.
▪ Minimal harus menggunakan dua inverter baterai untuk meningkatkan redundansi dalam
sistem satu fasa dan tiga inverter dalam sistem tiga fasa. Lebih baik menggunakan merek
atau tipe yang sama atau inverter manapun yang kompatibel yang direkomendasikan oleh
produsen.
▪ Inverter baterai harus dapat beroperasi secara paralel. Kontrol daya inverter dilakukan
dengan cara menyesuaikan frekuensi jaringan AC atau yang disebut sebagai frequency shift
power control (FSPC). Jika baterai terisi penuh, frekuensi jaringan meningkat dan daya dari
sumber daya lainnya seperti inverter jaringan menurun. Setelah tegangan baterai
menurun, frekuensi jaringan juga menurun dan dengan demikian meningkatkan daya yang
diperbolehkan masuk dari inverter jaringan.
▪ Fleksibel untuk dikonfigurasi dalam sistem fasa tunggal atau tiga fasa dan mudah
diperluas dengan konfigurasi multi-klaster. Inverter juga kompatibel untuk konfigurasi TN.
▪ Ukuran inverter baterai harus sesuai dengan beban rata-rata dan beban puncak yang
beroperasi selama lebih dari 30 menit. Perkiraan atau profil beban yang diukur harus
ditetapkan untuk mengidentifikasi beban kontinyu dan beban puncak. Kapasitas (rating)
inverter baterai tidak boleh lebih tinggi dari kapasitas modul fotovoltaik.
• Efisiensi yang tinggi (≥ 94%) pada tegangan puncak sistem dan dilengkapi dengan MPPT.
• Dilengkapi dengan sistem proteksi berikut ini:
▪ Proteksi arus lebih dan arus hubung pendek di sisi tegangan AC, perangkat harus
dilindungi terhadap beban berlebih dan hubungan pendek selama pemakaian.
▪ Proteksi tegangan tinggi baterai, yang secara otomatis menghentikan proses pengisian
ketika tegangan baterai mencapai batas yang ditetapkan untuk menghindari pengisian
baterai yang berlebihan (overcharge).
▪ Proteksi tegangan rendah baterai, yang secara otomatis mengalihkan inverter ke status
siaga atau benar-benar mati bila tegangan baterai atau SoC berada di bawah batas yang
telah ditetapkan untuk menghindari penggunaan energi yang berlebih (deeply
discharged) pada baterai.
▪ Pengisian baterai dengan kompensasi temperatur (temperature-compensated
battery charging) adalah kemampuan inverter baterai dalam mengendalikan
tegangan pengisian berdasarkan temperatur baterai.
• Tampilan antar muka yang ramah pengguna yang menunjukkan status inverter baterai
dan SoC dari bank baterai. Sistem manajemen baterai harus didasarkan pada penetapan
SoC yang tepat. Ini akan membantu operator atau teknisi untuk memantau sistem dengan
mudah.
• Pengambilan data atau pemantauan data untuk mendapatkan data kinerja dari sistem
secara langsung dari inverter atau melalui sistem pemantauan jarak jauh yang terpisah.
• Sesuai dengan tegangan sistem dan teknologi baterai yang terpasang (yaitu baterai lead-
acid, lithium-ion, zinc-air, dll.). Inverter harus dapat beroperasi dengan tegangan sistem
sebesar 48 VDC. Pengisian dan pengeluaran arus dan tegangan inverter baterai tidak boleh
lebih tinggi dari nilai yang diizinkan dari baterai yang terpasang. Batas proteksi tegangan
tinggi (high-voltage disconnect) dan proteksi tegangan rendah (low-voltage disconnect)
baterai harus dikonfigurasi secara berbeda untuk setiap teknologi baterai. Jika jenis baterai
lithium-ion atau zinc-air yang dipakai, sistem manajemen baterai (battery management
system, BMS) harus mampu membangun komunikasi dengan inverter.
* I10 atau arus pelepasan nominal dalam 10 jam (Kapasitas [Ah] / 10 jam]
• Diuji dan disertifikasi sesuai dengan standar IEC 61000, IEC 62109, dan IEC 61683. Standar
ini menjelaskan gangguan kompatibilitas elektromagnetik (electromagnetic compatibility,
EMC), keselamatan unit konversi daya, dan panduan mengenai cara mengukur efisiensi
inverter yang digunakan dalam sistem yang berdiri sendiri (stand-alone).
• Diproduksi oleh perusahaan terkemuka yang memiliki rekam jejak yang baik dan prosedur
garansi yang jelas.
• Rating ingress protection (IP) dari inverter baterai setidaknya IP 40 untuk pemakaian di
dalam ruangan (indoor) untuk menghindari masuknya serangga, debu, zat korosif,
kelembaban dan air.
Tiga inverter dari jenis Leonics Apollo Tiga inverter dari jenis Kehua Tech
S-219C terhubung secara paralel DBX 12-5 kW dipasang untuk
menghasilkan daya keluaran total menghasilkan daya keluaran sebesar
15 kW. 15 kW.
IP 54 IP 20
Inverter baterai harus dipasang di dalam rumah pembangkit untuk melindungi perangkat dari paparan
sinar matahari secara langsung dan lingkungan yang keras. Pengelolaan panas yang baik di dalam
ruangan harus dipertimbangkan dengan menyediakan sirkulasi aliran udara yang baik. Jarak bebas
yang cukup antara inverter baterai harus dijaga untuk memungkinkan terjadinya pembuangan panas.
Pengaturan pemasangan inverter baterai dengan jarak bebas minimum untuk bukaan lubang ventilasi
dan pemasangan kabel. Periksalah anjuran dari produsen untuk jarak minimum antar inverter.
Ventilasi
± 10 cm
± 30 cm
Ventilasi sebagian
terhalang
Udara hangat
Ventilasi
terhalang
Lubang bukaan ventilasi bebas dari Lubang bukaan ventilasi dari inverter
benda-benda yang memungkinkan baterai terhalang oleh benda-benda
untuk terlepasnya udara hangat. asing.
Lubang bukaan ventilasi dari inverter baterai tidak boleh terhalang oleh benda apa pun
untuk menghindari peningkatan panas yang signifikan pada inverter. Meningkatnya
panas akan mengurangi daya keluaran. Ventilasi inverter baterai harus dibersihkan
secara teratur dari penumpukan debu.
>1m ± 50 cm
1
m
▪ Master bertindak sebagai pusat kendali dan pemantauan serta berkomunikasi dengan para
slave di dalam klaster yang sama dan dengan master yang lainnya. Master mengatur frekuensi
dan tegangan yang harus diikuti oleh slave. Master tersebut juga mengontrol operasi baterai
dan menghubungkan atau memutuskan slave serta memonitor status baterai.
▪ Slave mengikuti pengaturan konfigurasi dan perintah dari master di dalam klaster. Slave
beroperasi berdasarkan perintah yang dikeluarkan oleh inverter dan memberikan feedback
kepada master-nya.
▪ Main cluster adalah klaster yang memiliki tingkatan yang tertinggi di dalam sistem multi-
cluster. Master dari klaster utama lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan master
dari klaster tambahan (extension). Tugas master adalah berkomunikasi dengan panel multi-
cluster, memulai dan menghentikan operasi dari seluruh sistem, dan mengontrol serta
memantau master lainnya.
▪ Extension cluster adalah kluster tambahan dalam sistem multi-cluster yang berada di bawah
kendali klaster utama. Master dari klaster tambahan tersebut harus mengikuti perintah yang
dikirim oleh master dari klaster utama. Klaster tambahan tersebut independen terhadap
operasional seluruh sistem, yang berarti jika klaster mengalami kerusakan, klister lain masih
bisa tetap beroperasi.
Sumber: SMA1 dan Schneider2
Kabel daya dan kabel komunikasi Pemasangan kabel yang buruk bisa
terlindung di dalam konduit kabel dan mengurangi umur pakai kabel dan
terpasang dengan rapi. memengaruhi kinerja sistem.
1
SMA, “Installation - Quick Reference Guide Off-Grid Systems,” 2014.
2
Schneider Electric, “Conext XW Multi-Unit Power Systems Design Guide,” 2016.
• Panjang kabel di antara inverter baterai dan bank baterai serta panel distribusi AC di dalam
klaster yang sama harus identik untuk menghindari operasi yang tidak simetris.
• Gunakan jenis kabel yang tepat berdasarkan tegangan operasi, arus pengisian dan pelepasan
maksimum, dan arus keluaran AC. Ukuran kabel harus dihitung berdasarkan IEC 60364 atau
PUIL dan tidak boleh kurang dari 70 mm2 untuk DC dan 10 mm2 untuk AC atau sesuai instruksi
produsen. Arus puncak keluaran AC harus dipertimbangkan ketika menetapkan ukuran kabel
dan perangkat proteksi (rating arus kabel ≥ arus nominal MCB ≥ arus puncak keluaran AC).
• Inverter baterai harus dipasang dekat dengan bank baterai yang terhubung. Panjang kabel
antara bank baterai dan inverter baterai tidak boleh melebihi 10 meter. Dan total panjang
jaringan komunikasi tidak boleh melebihi 40 meter.
• Kabel daya dan kabel komunikasi tidak boleh dipasang berdekatan atau disatukan di dalam
konduit yang sama.
• Beri label untuk setiap kabel daya dan kabel komunikasi untuk memudahkan identifikasi kabel.
Terminal Sinkronisasi AC
Tidak ada
terminator
• Ganti kabel ethernet dengan crimping berkualitas tinggi atau gunakan kabel yang disediakan
oleh produsen inverter. Kabel kecil mungkin tidak dapat menahan beban mekanis. Panjang
kabel yang berlebih harus dipotong dan konektor harus dapat menahan jaket luar dengan
menjepitkannya ke dalam konektor.
• Gunakan strain relief boot di sekitar konektor untuk melindungi konektor dari tekukan
ekstrem pada kabel
Tepi yang
Gland kabel tajam
Multi-cluster box
Beberapa produsen memerlukan adanya panel distribusi tambahan untuk membangun sistem multi-
cluster dan untuk menghubungkan antara inverter baterai, inverter jaringan, dan beban. Panel
tersebut biasanya sudah dilengkapi dengan perkabelan, sakelar, dan perangkat proteksi. Panel
biasanya tersedia sesuai dengan jumlah inverter yang harus dihubungkan.
SMA Multicluster box 12.3 digunakan SMA MC box 6.3 digunakan untuk
untuk menghubungkan tiga klaster memasang enam inverter baterai
yang terdiri dari sembilan inverter secara paralel sebelum
baterai didistribusikan ke jaringan distribusi.
Mirip dengan solar charge controller, informasi mengenai temperatur baterai diperlukan untuk
mencegah pengisian baterai pada temperatur yang tinggi. Kompensasi pengisian daya dilakukan
dengan menyesuaikan tegangan pengisian berdasarkan peningkatan temperatur baterai.
Sensor temperatur baterai terhubung ke inverter baterai (master) dan dipasang pada baterai untuk
fitur kompensasi charging baterai. Lihat bab 4 mengenai cara memasang sensor temperatur baterai
dengan benar.
Penetapan parameter inverter baterai merupakan langkah yang penting selama pemasangan untuk
memastikan operasi paralel dari beberapa inverter dan operasi baterai dapat berjalan dengan aman.
Parameter tersebut harus dikonfigurasi sesuai dengan instruksi produsen dan nilai yang
direkomendasikan dari produsen baterai. Konfigurasi inverter baterai dapat dilakukan menggunakan
panel kontrol sistem yang terhubung ke inverter master melalui jaringan komunikasi data.
Conext SCP
Panel kontrol
Fasa 1, Master
Inverter baterai diberi label dengan Tidak adanya label pada inverter
tanda pengenal (ID) yang dapat menyebabkan kesulitan di saat
menunjukkan jenis perangkat dan melakukan pemeriksaan atau
koneksi fasa-nya pemeliharaan
▪ Konfigurasi dasar
• Jenis perangkat untuk mengidentifikasi master dan slave
• Moda operasi harus diatur ke moda berdiri sendiri (stand alone) atau off-grid
• Jenis baterai dapat dipilih antara teknologi baterai lead acid (valve regulated atau flooded) atau
jenis lain seperti lithium-ion. Spesifikasi baterai OPzV adalah baterai jenis valve regulated lead acid
(VRLA).
• Tegangan nominal baterai, yang biasanya ditetapkan pada 48 V DC. Tegangan baterai harus
berada dalam kisaran tegangan nominal baterai.
• Kapasitas nominal baterai bank dalam Ah (Ampere-hour) berdasarkan kapasitas C10 bank baterai.
Jumlahkan kapasitas bank baterai jika beberapa rangkaian terhubung secara paralel.
• Tegangan dan frekuensi jaringan distribusi diatur di 230 VAC dan 50 Hz.
• Jumlah konduktor di jaringan untuk satu fasa maupun tiga fasa.
• Klaster tunggal atau multi-cluster untuk menentukan konfigurasi sistem.
• Jenis klaster yakni klaster utama (main cluster) atau klaster tambahan (extension cluster)
• Alamat klaster dan jenis panel distribusi untuk mengidentifikasi alamat klaster tambahan dan
panel distribusi multi-cluster yang digunakan
• Sumber energi yang terhubung seperti modul fotovoltaik yang dilengkapi dengan inverter
jaringan, generator, atau jaringan listrik eksternal
▪ Konfigurasi tambahan untuk keluaran arus bertegangan AC hanya dilakukan di master
• Tegangan dan frekuensi AC nominal dari jaringan yang berdiri sendiri dengan nilai 230 V / 50 Hz
• Fungsi frequency droop adalah untuk mengatur perubahan frekuensi per kW
• Tegangan minimum dan maksimum inverter adalah rentang operasi tegangan AC inverter
• Frekuensi minimum dan maksimum inverter adalah rentang operasi frekuensi inverter
▪ Konfigurasi tambahan untuk konfigurasi baterai hanya dilakukan di sisi master
• Pemutusan arus tegangan rendah adalah batas pemutus (cut-off) dari tegangan baterai di mana
inverter harus berhenti beroperasi
• Batas arus pengisian menentukan arus keluaran yang dapat diterima untuk mengisi (charge)
baterai. Nilai ini biasanya tergantung pada besarnya arus pengisian maksimum yang dapat
diterapkan ke baterai.
• Siklus pengisian (charge cycle) adalah proses pengisian tiga tahap atau dua tahap tanpa adanya
tegangan float. Siklus tiga tahap terdiri dari tahap bulk atau tahap arus konstan, tahap absorption
atau tahap tegangan konstan, dan tahap float.
• Pengaturan tegangan pengisian untuk memastikan pengisian baterai yang tepat. Lihat Bab 4 untuk
nilai yang direkomendasikan untuk pengaturan tegangan. Tegangan yang direkomendasikan untuk
baterai lead acid OPzV adalah 2,35 - 2,4 V untuk tahap bulk dan absorption, dan 2,25 - 2,3 V untuk
float atau konsultasikan dengan produsen baterai untuk batas yang diperbolehkan.
• Kompensasi temperature baterai adalah penyesuaian yang dibutuhkan per kenaikan temperatur
yang ditetapkan dalam mV per °C.
Bab 9:
Panel Distribusi AC
Panel distribusi AC atau dikenal juga sebagai AC power distribution box (ACPDB) digunakan untuk
membagi dan mendistribusikan daya dari inverter baterai untuk dialirkan pada beban melalui
beberapa lateral penyulang (sub-feeder). Panel ini adalah tempat di mana inverter baterai terhubung
secara paralel untuk menggabungkan daya keluaran serta perangkat proteksi dari seluruh penyulang.
Pada umumnya panel distribusi AC berisikan busbar, perangkat proteksi arus lebih, perangkat proteksi
tegangan surja, serta sistem pemantauan lokal seperti energi meter. Panel distribusi AC dapat
dikonfigurasikan dalam sususan satu fasa atau tiga fasa, tergantung pada kapasitas dan topologi
sistem.
Timer dan
Selungkup
kontaktor
MCB
Busbar
Sekering
Perangkat proteksi
tegangan surja
Meteran energi
Earth leakage
Transformator circuit breaker
arus
Batang pembumian
▪ Earth-leakage circuit breaker (ELCB) atau gawai pemutus arus sisa mencegah orang
terkena sengatan listrik akibat kontak langsung pada komponen konduktif. ELCB akan trip
seandainya aliran arus total semua fasa tidak sama dengan aliran arus yang kembali lewat
neutral atau terdapat arus sisa yang lebih besar dari rating ELCB (biasanya 30 mA untuk
proteksi terhadap manusia). Residual current device (RCD) juga sering digunakan untuk
tujuan ini.
▪ Batang pembumian (grounding bar) memberikan pembumian pada selungkup, perangkat
proteksi surja, serta transformator arus.
Seluruh komponen pada panel distribusi AC beroperasi pada tegangan AC yang dapat mencapai
380 hingga 400 V untuk konfigurasi tiga-fasa. PLTS Off-grid dengan kapasitas yang lebih dari 15 kWp
biasanya terkonfigurasi dalam tiga fasa. Sedangkan sistem yang kurang dari 15 kWp normalnya
beroperasi dalam satu fasa atau 230 V.
Warna insulasi merujuk pada PUIL 2011 dan SNI IEC 60445. Pewarnaan isolasi sebelumnya adalah
merah untuk fasa 1, kuning untuk fasa 2, biru untuk fasa 3, dan hitam untuk netral.
Kualitas selungkup
Semua komponen yang teraliri listrik penting untuk diberi label peringatan yang jelas agar operator
atau teknisi waspada akan adanya tegangan berbahaya pada konduktor terbuka yang ada di dalam
panel. Selain label, panel juga harus dilengkapi dengan kunci untuk mencegah orang yang tidak
berkepentingan mengakses instalasi.
Pelabelan komponen
Gland kabel
Sambungan pembumian
Tidak ada jaminan bahwa pintu panel terhubung secara konduktif dengan selungkup.
Menyambungkan kabel pembumian pada pintu akan mengurangi risiko tersengat listrik
saat terjadi kegagalan isolasi.
• Untuk mencegah pemutusan yang tidak perlu pada perangkat proteksi bagian hulu saat terjadi
kelebihan beban atau hubungan arus pendek.
Gambar listrik sesuai instalasi tersedia Panel tanpa gambar dan label
di tempat untuk menunjukkan lokasi komponen menyebabkan sulitnya
dan interkoneksi antar komponen. untuk mengidentifikasi komponen
Perangkat proteksi
MCB tiga-fasa
MCB ke feeder
Menggunakan sekering,
perlu cadangan
Kabel pembumian
Instalasi yang tidak aman pada MCB. Busbar dipakai untuk menyambung
MCB seharusnya terpasang dan antar komponen. Kabel pembumian
terlindungi di dalam panel. digunakan sebagai kabel fasa.
Seluruh kabel fasa dan netral harus tersambung pada ELCB untuk mendapatkan
pengukuran yang akurat dari arus sisa. ELCB atau RCD hanya dapat digunakan pada
sistem pembumian berikut: TT, TN-S, atau TN-C-S.
Sekering
Pengukuran
tegangan
Sambungan kabel dari instrumen pengukuran tegangan ke busbar tidak boleh dibiarkan
tanpa proteksi. Meteran energi yang rusak atau sambungan yang salah dapat
menyebabkan hubungan arus pendek.
• Lakukan verifikasi saat komisioning bahwa perangkat proteksi berfungsi dengan benar dan
menggunakan rating yang benar (tidak terlalu rendah atau tinggi).
• Lakukan pemeriksaan untuk memantau kondisi sekering secara berkala. Sekering yang
terbakar atau MCB yang jatuh (trip) harus segera diperiksa. Kerusakan listrik harus ditemukan
dan diperbaiki sebelum menyalakan MCB kembali atau sebelum mengganti sekering.
• Apabila menggunakan sekering, sediakan di dalam kotak minimal 20% cadangan sekering dari
total sekering yang terpasang, dengan ukuran dan rating yang sama.
Indikator
Kabel tidak
tersambung
Tegangan surja dapat terjadi pada seluruh fasa, maka dari itu, seluruh fasa termasuk
netral harus terhubung pada perangkat perlindungan lonjakan listrik (SPD). SPD harus
disambungkan dengan pembumian.
Terminal busbar
Kabel menyentuh
busbar
Kabel fasa tidak melewati busbar Kontak langsung antara kabel fasa
netral. Hindari kontak langsung antara dan busbar netral. Insulasi dapat
kabel dan busbar dari fasa yang rusak akibat ujung yang tajam dan
berbeda. gesekan.
Jarak yang cukup antara busbar fasa Instalasi busbar dari fasa terlalu dekat
dan busbar netral. dan tidak tersedia pemisahan.
Sistem pemantauan lokal dibutuhkan untuk memberikan informasi dasar seperti tegangan sesaat,
arus, frekuensi, daya, dan total energi yang dialirkan pada beban. Unit pemantauan ini dapat berupa
meteran digital atau analog. Sistem pemantauan local terdiri dari meteran energi, pengukuran
tegangan dan transformator arus (current transformer, CT) sebagai input untuk meteran tersebut.
Meteran energi bekerja dengan baik Meteran tidak berfungsi dan fasa
dan seluruh fasa tersambung pada ketiga tidak tersambung pada
alat ukur. meteran.
Pastikan seluruh fasa dan netral tersambung pada meteran energi untuk pembacaan
yang benar. Rasio transformator arus harus sesuai dengan arus masukan pada meteran
energi.
Pengukuran tegangan dan arus keluaran setidaknya harus terpasang pada panel untuk
menampilkan daya yang dialirkan ke beban. Informasi ini berguna bagi operator atau
teknisi untuk melihat daya sesaat dari pembangkit.
Instalasi kabel
Kabel pembumian
Warna insulasi yang salah (kabel Sambungan dan insulasi kabel yang
pembumian) digunakan untuk kabel tidak benar. Ganti kabel tersebut
fasa. dengan kabel yang utuh.
Kabel harus diterminasi dan dikencangkan dengan baik. Pemipihan (crimping) dan
sambungan yang buruk dapat mengakibatkan pemanasan, rugi-rugi pada pengkabelan,
serta meningkatkan risiko kemungkinan tersengat listrik dan kebakaran. Selalu periksa
kekencangan crimping dengan cara sedikit menarik kabel tersebut.
Selotip listrik
Sambungan yang tidak benar dapat Konduktor dari kabel inti ganda
menyebabkan busur listrik. MCB tidak tersambung secara paralel dan tidak
dilengkapi label. terlindungi.
Kabel terpasang dengan rapi dan Panjang kabel yang tidak perlu dan
disusun dalam kabel tray. Kode warna instalasi yang berantakan dapat
dan label digunakan untuk meningkatkan risiko kerusakan pada
mengidentifikasi fasa dan komponen. insulasi kabel.
Bab10:
Chapter 10: Pemantauan System
Sistem Pemantauan
Pemantauan (monitoring) adalah aktivitas yang sangat penting untuk mengevaluasi kinerja sistem
serta mendapatkan masukan untuk perbaikan sistem di masa yang akan datang. Pemantauan dapat
juga dikategorikan sebagai pemeliharaan prediktif dimana kinerja sistem diukur secara berkelanjutan
selama beroperasi. Pemantauan sistem dapat dilakukan dengan pemeriksaan secara local dan/atau
dari jarak jauh menggunakan perangkat penyimpan dan pengirim data.
Instalasi sistem pemantauan secara umum, kabel komunikasi terhubung dalam rantai daisy1
PLTS off-grid harus dilengkapi alat pemantauan untuk mengawasi kondisi sistem dan untuk melakukan
pemeliharaan saat dibutuhkan. Sistem pemantauan jarak jauh secara umum terdiri dari perangkat
pemantauan sebagai pusat data dari perangkat individu serta panel kontrol sistem. Proses
pemantauan dilakukan dengan mengambil data seperti tegangan dan arus dari tiap perangkat
elektronik daya, data iradiasi dari pyranometer kemudian mengirim data ke perangkat pemantauan
melalui kabel komunikasi. Selanjutnya, data tersebut dapat secara langsung divisualisasikan, disimpan
di data logger atau ditransmisikan pada data cloud apabila terdapat sinyal GSM/GPRS.
1
Rantai daisy (daisy chain) adalah rangkaian komponen yang saling terhubung atau berhubungan secara seri.
Sambungan
pyranometer
Ke
perangkat
Sambungan ke
lain
komputer
Schneider SCC
Perangkat pemantauan
merk Schneider
Inverter baterai
merk SMA
SCC dan inverter baterai dari pabrikan Kombinasi dari pabrikan yang
yang sama dipantau dalam jaringan berbeda mengakibatkan masalah
komunikasi yang sama. komunikasi antar komponen.
Kabel ethernet dengan strain relief Strain relief boot RJ45 tidak
boot digunakan untuk melindungi digunakan pada kabel berwarna
ujung kabel dan konektor. abu-abu.
Terminator jaringan
komunikasi
Terminator
120 Ohm
Sambungan
RS 485
Pyranometer tidak hanya harus terpasang dengan baik, melainkan juga harus
tersambung dengan benar pada perangkat pemantauan. Ketersediaan dan keandalan
data harus divalidasi dari perangkat pemantauan. Untuk sistem yang tidak dilengkapi
terminator resistor internal pada jaringan RS 485, resistor tambahan sebesar 120 Ω
harus terpasang.
Perangkat pengambil
data tambahan
Sambungan komputer
Kabel data
2. Kinerja keseluruhan
• Rasio kinerja (performance ratio)
• Faktor kapasitas
• Efisiensi solar charge controller
• Efisiensi inverter baterai
4. Perilaku beban
• Profil beban
• Tren konsumsi
3. Kinerja baterai
• Efisiensi baterai
• State of charge baterai
Evaluasi tidak hanya meliputi kinerja sistem secara keseluruhan seperti rasio kinerja, namun juga
kinerja setiap komponen individu. Hal ini bertujuan untuk memperbaiki desain atau mengambil
langkah pencegahan berkurangnya kinerja sistem, sebagai contoh: efisiensi baterai, perilaku siklus
baterai, rugi-rugi energi pada modul fotovoltaik yang diakibatkan kotoran dan temperatur, dan
sebagainya. Studi “Performance Analysis of Photovoltaic Mini-grid for Rural Communities in
Indonesia”2 dapat dirujuk sebagai metode evaluasi terperinci dan untuk sistem AC dan DC-coupling.
Studi tersebut didasarkan pada IEC 61724 – Photovoltaic system performance dan dikombinasikan
dengan beberapa literatur lainnya. Dalam kasus ini, terdapat parameter-parameter yang harus diukur
dan direkam dalam data logger untuk melakukan evaluasi.
2Fadhilah, A., Ramadhani, B., “Performance Analysis of Photovoltaic Mini-grid for Rural Communities in Indonesia”, Jakarta,
2017.
TPV
G
UPV, IPV
USCC, ISCC
TBATT
TROOM_BATT
UBATT_INV_OUT, IBATT_INV_OUT
TPV
G
UPV, IPV
~
UGRID_INV, IGRID_INV
TBATT
TROOM_BATT
UBATT_INV_OUT, IBATT_INV_OUT
Terdapat parameter yang tidak diukur secara langsung oleh peralatan namun penting untuk
dimasukkan pada sistem pemantauan, yaitu temperatur modul dan temperatur ruangan baterai. Data
tersebut harus diukur menggunakan sensor tambahan dan disambungkan pada perangkat
pemantauan dengan protokol yang tersedia atau umumnya menggunakan Modbus RS 485.
Seuruh parameter yang diperlukan harus terdaftar dan masuk dalam penyimpan data
atau kartu memori. Beberapa pabrikan hanya menyediakan jumlah data yang terbatas
untuk dapat disimpan di dalam data logger. Dalam hal ini, lebih baik menyimpan
kombinasi atau gabungan data dari beberapa komponen dengan fungsi yang sama,
sebab menyimpan data dari komponen individu tidak memungkinkan akibat
keterbatasan sistem.
Kekurangan
125 W
Bab 11:
Rumah Pembangkit
✓ Hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat merancang rumah pembangkit
✓ Contoh konstruksi pembangunan rumah pembangkit dan pagar pelindung
✓ Pemasangan kabel di dalam rumah pembangkit
Rumah pembangkit adalah tempat untuk melindungi seluruh perangkat, terutama peralatan listrik
yang sensitif dari lingkungan luar, cuaca, serta akses tanpa izin. Bangunan ini umumnya terbagi dalam
dua ruangan, yang terdiri dari ruangan baterai dengan bank baterai dan ruangan control yang berisi
komponen elektronik daya dan panel distribusi. Bangunan biasanya terbuat dari beton atau poliuretan
tergantung ketersediaan material dan spesifikasi. Dimensi serta tata letak bangunan ini harus
memberikan fleksibilitas untuk operator atau teknisi dalam mengoperasikan sistem dan melakukan
tindakan pemeliharaan maupun perbaikan.
• Rumah pembangkit harus dirancang dengan ventilasi dan pencahayaan yang cukup, serta
aman dari air dan gangguan binatang. Insulasi panas yang baik harus disediakan untuk
mengurangi kenaikan temperatur di dalam rumah pembangkit akibat paparan sinar matahari.
• Lahan harus aman dari risiko bencana alam seperti banjir atau tanah longsor. Risiko kerusakan
komponen akibat bencana alam harus dicegah.
• Seluruh sistem pembangkit harus terlindung dari gangguan binatang dan orang yang tidak
berkepentingan dengan menggunakan pagar pelindung.
• Rumah pembangkit sebaiknya berlokasi dekat pemukiman dengan tujuan mengurangi rugi-
rugi listrik dalam jaringan.
• Tanda peringatan terhadap risiko bahaya dalam pekerjaan kelistrikan, seperti tersengat listrik
serta ledakan, harus tersedia pada sistem pembangkit untuk meningkatkan kesadaran
operator dan teknisi.
Rumah pembangkit beserta seluruh komponen listrik harus dibangun lebih tinggi dari
ketinggian banjir yang telah disurvei. Ketinggian banjir serta informasi historis lainnya
harus diperoleh dari masyarakat setempat sebelum pembangunan dilakukan.
Tanda peringatan
PLTS off-grid harus dilengkapi dengan pagar pelindung di sekelilingnya untuk melindungi keseluruhan
instalasi dari orang yang tidak berkepentingan dan binatang liar. Hal ini akan memastikan tidak hanya
operasional dari sistem, tapi juga sebagai tindakan keamanan untuk menjaga jarak antara komponen
berlistrik dengan orang-orang di luar area pembangkit listrik. Oleh karena itu, pemasangan pagar yang
kokoh dan benar menjadi penting.
> 1 meter
Ketinggian ≤ 15 cm
Pagar pelindung terpasang dengan Jarak yang sangat tinggi antara pagar
benar dengan jarak yang baik dari dan tanah akan memungkinkan
tanah serta dilengkapi tanda binatang dan orang memasuki area
peringatan. pembangkit listrik.
Potongan kayu
• Tambal pondasi dengan campuran beton yang baik (satu takaran semen, tiga takaran pasir,
dan tiga takaran kerikil). Pastikan pondasi memiliki ketinggian yang cukup (45 cm) dan pasang
beton pada kedalaman 30 cm dan 15 cm bagian terlihat.
≥ 150 cm
30 cm 45 cm
Pondasi 20 cm
e
Engsel berkarat
B
Tebing curam
Pagar BRC harus dilapisi material seng (galvanis hot-dip) untuk mencegah korosi
terutama bila dipasang di tempat dengan kelembapan udara tinggi dan berkadar garam
tinggi.
Tiang penyangga
sementara
Pondasi tambahan
≥ 20 cm
Pondasi yang sangat baik dengan jarak Pondasi retak diakibatkan campuran
pinggiran beton yang sempurna dari beton yang buruk. Tambal beton
dinding. dengan campuran yang lebih baik.
Area pondasi rumah pembangkit setidaknya harus lebih besar dari bangunan rumah
pembangkit dengan jarak 70 cm dari dinding di sisi depan serta 20 cm untuk sisi lainnya.
Pondasi tersebut harus dibangun dengan kedalaman minimum 50 cm.
≤ 20 cm
Retakan
Celah
Longsor
Retakan
Kanopi
Kanopi harus dipasang untuk memberikan perlindungan bagi jendela dari kondisi cuaca
seperti hujan dan sinar matahari secara langsung.
Tidak ada
ventilasi
• Temperatur ruangan harus divalidasi tidak terlalu panas saat komisioning dan diperiksa secara
rutin oleh operator. Pendinginan harus dilakukan saat temperatur melebihi batas yang
direkomendasikan.
Rumah pembangkit harus memiliki ventilasi yang memadai untuk menjaga temperatur
ruangan tidak lebih dari 30°C atau perbedaan antara temperature dalam ruangan dan
luar tidak lebih dari 2°C. Ventilasi tidak boleh terhalang oleh komponen apapun.
Pendinginan rumah pembangkit dapat dilakukan menggunakan metode aktif maupun pasif.
Pendinginan pasif adalah metode yang menggunakan rancangan bangunan untuk mengontrol
pembuangan panas di dalam bangunan tanpa konsumsi energi atau disebut konveksi alami.
Sedangkan pendinginan aktif akan memaksa udara untuk bergerak atau meningkatkan
perpindahan panas menggunakan energi atau perangkat tambahan seperti kipas angin atau alat
pengatur udara (AC, air conditioner).
• Pilihan pendinginan pasif:
▪ Ventilasi silang (cross-ventilation) dengan meletakkan jendela masuk dan keluar pada
sisi berlawanan untuk memungkinkan angin mengalir secara alami. Sistem ini bergantung
pada hembusan angin ke dalam bangunan melalui jendela masuk dan dikarenakan
konveksi alami, udara panas mengalir menuju jendela keluar. Dalam hal ini, jendela harus
memungkinkan udara mengalir dan jendela masuk harus ditempatkan pada
kemungkinan arah angin berhembus.
▪ Turbin ventilator dapat meningkatkan laju ventilasi ruangan.
▪ Panel insulasi untuk atap digunakan untuk mengurangi konveksi dengan cara menjebak
udara pada panel dan menggunakan udara yang terjebak untuk menghentikan konduksi.
Jendela keluaran
Kipas pembuang
Udara panas
keluar
Jendela masukan
udara
Kisi-kisi ventilasi
Bukaan ventilasi tertutup oleh kasa Kasa serangga yang rusak memberi
serangga untuk mencegah binatang jalan masuk bagi binatang. Kabel tidak
memasuki rumah pembangkit. seharusnya melewati jendela.
Ventilasi harus selalu tertutup kisi-kisi ventilasi dan jaring atau kasa serangga untuk
meningkatkan aliran udara dan melindungi dari binatang.
Jangan pernah gunakan semen untuk menutup masukan kabel. Penggunaan semen
dapat menurunkan sifat insulasi kabel dan menyebabkan hilangnya fleksibilitas kabel
karena pemasangan semen yang bersifat permanen.
Ujung tajam dinding baja dan gesekan dengan kabel dapat menyebabkan
terkelupasnya insulasi dan mengakibatkan hubungan arus pendek. Ruangan (shelter)
harus dibumikan.
Peralatan selain komponen PLTS off-grid seharusnya tidak dipasang di dalam rumah
pembangkit. PLTS off-grid ditujukan untuk masyarakat dan bukan untuk penggunaan
pribadi. Perangkat hiburan seharusnya dipasang di tempat umum untuk mencegah
orang-orang yang tidak berkepentingan masuk ke dalam rumah pembangkit. Adanya
perangkat elektronik tambahan dapat membuat sumber panas di dalam rumah
pembangkit dan penggunaan energi tambahan.
Kabel harus dipasang dengan rapi dengan metode peletakan langsung. Faktor koreksi
akibat pengelompokan dan pemasangan bawah tanah harus dipertimbangkan saat
menghitung ukuran konduktor yang diperlukan.
Grid Distribution
Jaringan distribusi mengalirkan listrik dari rumah pembangkit ke rumah tangga melalui sistem
tegangan rendah (TR) sistem satu fasa (230 V) atau tiga fasa (400 V). Rancangan konfigurasi garis pada
dasarnya tergantung pada kapasitas PLTS off-grid dan jumlah konsumen. Sistem dengan kapasitas
setara atau lebih besar dari 15 kWp biasanya menggunakan konfigurasi tiga fasa, sementara sistem
yang lebih kecil menggunakan konfigurasi satu fasa. Sistem konfigurasi pada PLTS off-grid umumnya
menggunakan sistem radial yang mana jaringan listrik didistribusikan secara radial dari inverter baterai
sebagai penyulang (feeder) utama dan dicabangkan ke beberapa saluran cabang (lateral penyulang)
menuju sambungan rumah tangga yang dilayani.
Jaringan distribusi yang umum diaplikasikan pada PLTS off-grid yang terdiri dari distribusi
tegangan menengah dan distribusi tegangan rendah.
Pada jaringan distribusi satu fasa, daya dibagi ke beberapa saluran cabang pada panel distribusi AC.
Jumlah saluran cabang atau lateral penyulang tergantung pada lokasi dan jumlah konsumen atau
rumah tangga yang terhubung ke jaringan. Pada sistem tiga fasa, lateral penyulang terhubung ke fasa
yang berbeda dan harus didistribusikan secara merata untuk menghindari tegangan yang tidak
seimbang.
Komponen utama pada jaringan distribusi adalah tiang jaringan, kabel saluran udara dan kabel
penopang. Lampu penerangan jalan dibahas dalam bab ini karena menggunakan tiang jaringan yang
sama dan terpasang pada jalur distribusi yang sama meskipun lampu penerangan jalan bukan
merupakan komponen utama pada sistem distribusi. Jaringan distribusi mencakup jaringan tegangan
menengah (TM) ketika terdapat beban yang tinggi dan jarak yang relatif jauh antara rumah
pembangkit dan rumah tangga (konsumer) yang dapat menyebabkan jatuh tegangan yang tinggi.
Dalam hal ini, jaringan distribusi harus menggunakan trafo penaik tegangan tiga fasa dari 400 V ke
20 kV dan trafo penurun tegangan dari 20 kV ke 400 V.
Jaringan distribusi menghantarkan listrik dari rumah pembangkit ke rumah tangga dan dipasang di
sepanjang jalan hingga mencapai pengguna listrik atau konsumen. Oleh karena itu, kualitas instalasi
yang aman dan andal harus terjaga untuk mencegah kecelakaan atau kerusakan sistem. Kualitas
instalasi yang kurang baik tidak hanya dapat mengakibatkan seluruh penyulang mati tapi juga dapat
menyebabkan sengatan listrik pada warga sekitar jaringan ditribusi.
Apa yang harus diperhatikan saat merancang dan membangun jaringan distribusi?
• Semua instalasi harus mengikuti standar praktis terbaik dan standar konstruksi lokal untuk
jaringan distribusi tegangan rendah, distribusi tegangan menengah serta instalasi gardu
distribusi1. Standar menjelaskan secara rinci jarak minimum antara permukaan tanah dengan
kabel saluran udara, rentang kabel yang memadai, penopang kabel yang sesuai, dsb.
• Kabel saluran udara harus kuat dan tahan cuaca. Kabel saluran udara pada PLTS off-grid
dianjurkan menggunakan kabel udara terpilin dengan spesifikasi NFA2X-T kabel terpilin 3x35
mm2 + 1x25 mm2 + 1x16 mm2 (tiga fasa + neutral + lampu jalan) untuk lateral penyulang
sambungan rumah tangga serta lampu penerangan jalan. Ukuran kabel dapat berubah
bergantung pada jarak dan beban.
• Skema pembumian jaringan distribusi harus mengikuti peraturan setempat yang berlaku.
Sistem TN-C merupakan sistem yang umum digunakan di Indonesia untuk jaringan distribusi.
TN-C adalah konfigurasi dimana konduktor netral dan pembumian digabungkan (PEN).
• Letak geografis rumah tangga. Pemetaan rumah tangga harus dilakukan sebelum
pembangunan untuk mengidentifikasi dan merancang rute jaringan distribusi, lokasi tiang dan
panjang total jaringan.
• Penurunan tegangan pada jaringan yang dapat diterima tidak lebih besar dari 10% dari
nominal tegangan.
1
PT. PLN (Persero), Buku 1: Kriteria desain enjinering Konstruksi Jaringan Distribusi Tenaga Listrik. Buku 3:
Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik. Buku 4: Standar Konstruksi Gardu Distribusi dan
Gardu Hubung Tenaga Listrik. Buku 5: Standar Konstruksi Jaringan Tegangan Menengah Tenaga Listrik, 2010
Jalur distribusi tegangan rendah pada PLTS off-grid pada umumnya ditempatkan di atas dan dipasang
pada ketinggian yang memadai di atas permukaan tanah. Hal ini bertujuan untuk menjaga jarak aman
antara jalur distribusi dengan penduduk. Pemasangan tiang jaringan dan konstruksi kabel puncak tiang
yang baik sangat penting dan harus dirancang sesuai dengan fungsi tiang dan beban kerja.
Jalur Distribusi
Kardus
Konstruksi yang baik pada tiang Aerial bundle conductor tidak boleh
pertama. Kabel terpasang rapi di menggantung bebas dan bersentuhan
dalam pipa PVC. dengan tepi logam yang tajam.
Kabel saluran udara harus jauh dari kontak fisik atau berdekatan dengan tepi logam
yang tajam untuk mencegah kerusakan pada insulasi. Kerusakan insulasi meningkatkan
risiko tersengat listrik dan hubungan arus pendek.
3
2
1. Tiang pertama terletak tepat di sebelah rumah pembangkit. Puncak tiang dibangun dengan konfigurasi
fixed dead-end yang menopang kabel terpilin dari rumah pembangkit ke tiang selanjutnya.
2. Perakitan sudut besar (α > 30°) dibangun dengan konstruksi fix dead-end atau adjustable dead-end.
Konstruksi dead-end juga digunakan pada tiang penegang untuk menyesuaikan ketegangan pada kabel
saluran udara. Sebuah tiang penegang diperlukan pada setiap 10 tiang.
3. Perakitan sudut kecil (0° - 30°) dibangun menggunakan konstruksi suspensi atau tiang penyangga.
Dalam konstruksi ini, klem suspensi digunakan untuk menahan kabel netral.
4. Tiang akhir dengan konstruksi adjustable dead-end dengan menggunakan span sekrup (turnbuckle).
Bagian ujung kabel pada tiang akhir harus tertutup rapi dan konduktor dilapisi dengan insulasi yang baik.
Jarak ≈ 5 m
Jarak ≈ 2 m
Kabel dipasang pada jarak aman dari Ketinggian kabel yang tidak memadai
permukaan tanah dimana jarak sekitar dipinggir jalan. Berpotensi
5 meter. menimbulkan bahaya bagi warga.
Kabel saluran udara harus tidak mudah dijangkau oleh manusia. Jarak lendutan tidak
lebih rendah dari 60 cm untuk menghindari tegangan yang lebih tinggi pada kabel.
2
PT. PLN (Persero), “Buku 3 – Standard Konstruksi Jaringan Tegangan Rendah Tenaga Listrik,” 2010.
3
1 Dekanewton (daN) = 10 newtons (N)
Klem tarik
Tension bracket
(braket ketegangan) Braket suspensi
Sambungan layanan
tanpa saluran
Jarak ≈ 30 cm Sambungan layanan percabangan
Sambungan layanan dan kabel Banyak klem terkait pada satu braket
distribusi dipasang pada braket yang suspensi. Klem service dead-end
berbeda. Jarak yang memadai antara harus dikaitkan pada braket yang
sambungan dan penopang kabel. berbeda di bawah kabel utama.
Selalu gunakan konstruksi dan komponen yang sesuai dengan posisi dan fungsinya.
Kerusakan pada braket dapat terjadi jika beban mekanis terlalu besar atau terlalu
banyak klem yang dikaitkan.
Klem tarik
Jangan membiarkan konduktor yang dialiri listrik tanpa insulasi yang baik. Ujung
konduktor harus dipotong dengan panjang yang berbeda dan diberikan insulasi pada
ujung kabel untuk menghindari hubungan arus pendek antar konduktor.
Jalur distribusi TM
Klem tarik
Insulasi kabel yang meleleh karena api Kabel NYM digunakan sebagai kabel
pada lahan yang dilewati. Kerusakan distribusi saluran udara. Kabel dengan
insulasi dapat menyebabkan luas penampang 1.5 mm2 terlalu kecil
terjadinya hubungan arus pendek. untuk menahan beban mekanis.
Jangan menggunakan konduktor kecil untuk kabel saluran udara. Penggunaan kabel
kecil menyebabkan ketegangan berlebih pada kabel dan dalam waktu yang panjang
dapat menyebabkan kerusakan pada titik sambungan akibat beban mekanik.
• Pada tahap perencanaan, pastikan rute jaringan distribusi tidak melewati lokasi dimana
insulasi kabel akan terpapar resiko terkena api seperti pembakaran hutan, dsb.
• Hanya menggunakan komponen yang tepat sesuai dengan lokasi dan sudut dari jaringan
distribusi. Pemasangan yang buruk kurang baik dapat menyebabkan gangguan pada sistem
dan resiko keamanan pada manusia.
• Kabel NYM harus diganti dengan kabel yang sesuai yaitu kabel tipe NFA2X-T 3x35mm2+N
untuk kabel saluran udara atau NFAAX 2x10 mm2 untuk kabel sambungan rumah tangga.
Tiang jaringan
Tiang jaringan harus berdiri tegak dan kuat untuk menjaga instalasi jaringan distribusi dan mencegah
penduduk yang tidak sengaja menyentuh konduktor yang dapat meningkatkan resiko terkena
sengatan listrik. Tiang harus dirancang pada ketinggian sesuai standar lokal. Tiang harus dibangun
dengan pondasi beton dan jika diperlukan, guy wire (topang tarik) untuk menahan beban yang
disebabkan berat konduktor, tensile stress (regangan) akibat perubahan temperatur dan angin.
20 cm 10 cm
20 cm
Pondasi tiang jaringan yang baik. Tiang jaringan tidak ditopang pondasi
Menggunakan beton berukuran beton. Tergantung pada kedalaman
20x20x60 cm (PxLxT) dimana 50 cm dan struktur tanah, tiang mungkin
terkubur dan 10 cm terlihat. tidak dapat menahan beban.
Tiang jaringan harus ditopang oleh pondasi beton untuk memperkuat posisinya. Jenis
dan ukuran pondasi harus disesuaikan dengan lokasi tiang dan kondisi tanah.
Terdapat celah antara pondasi beton Pondasi tiang jaringan yang kurang
dengan permukaan tanah. Celah pada baik dan tidak dikubur dalam tanah.
pondasi dapat menyebabkan Beban yang besar dapat
ketidakstabilan pada tiang. menyebabkan ambruknya tiang.
Tiang kayu
Jarak antar tiang jaringan tidak boleh lebih dari 50 meter untuk menghindari beban
akibat lendutan kabel. Hal ini harus dipertimbangkan pada saat perencanaan jalur
jaringan distribusi di fasa awal proyek.
Saluran kabel
Tiang jaringan dipasang dengan sudut Tiang jaringan distribusi yang miring
kemiringan yang sesuai. Sudut dikarenakan beban berlebihan pada
kemiringan pada tiang tidak boleh instalasi sudut besar dan struktur
lebih besar dari 5°. pondasi yang kurang baik.
Hanya gunakan kawat baja yang sesuai dengan minimum penampang 50 mm2 sebagai
guy wire. Pastikan sudut guy wire tidak lebih kecil dari 60°.
Kabel pembumian
Pembumian tiang dan konduktor netral harus dilakukan pada tiang pertama, tiang
akhir dan setiap 200 meter (5 tiang) dari tiang pertama. Ketika tiang yang sama
mengalirkan distribusi tegangan menengah dan tegangan rendah, pembumian harus
dilakukan setiap 3 tiang. Nilai resistansi pembumian tidak boleh lebih besar dari 10 Ω.
Lampu penerangan jalan dipasang pada setiap 2 (dua) tiang jaringan dengan tambahan lengan lampu
(mounting arm) untuk pemasangan lampu penerangan jalan. Lampu penerangan jalan pada umumnya
dikendalikan oleh pengatur waktu (timer) atau sensor cahaya yang dikombinasikan dengan kontaktor
yang secara otomatis menyalakan dan mematikan lampu berdasarkan sinar matahari. Untuk memiliki
kendali terpusat dari semua unit, lampu penerangan dipasang pada sebuah lateral penyulang yang
terpisah dari sambungan rumah tangga.
Apa yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan pencahayaan yang baik dari lampu
penerangan jalan?
• Lampu LED hemat energi digunakan pada lampu penerangan jalan untuk lumen per watt atau
efikasi (lumen/watt) yang lebih baik. Oleh karena itu, lampu penerangan jalan membutuhkan
energi yang lebih sedikit untuk menerangi suatu area.
• Lampu penerangan jalan jangan dipasang terlalu tinggi dan harus bebas dari benda-benda
yang dapat menghalangi cahaya.
• Sinar harus difokuskan pada jalan dengan sudut sinar maksimum 120°. Pada umumnya jalan
desa mempunyai lebar maksimum 3 meter, karena itu tidak diperlukan sinar yang lebih tinggi.
• Sesuai dengan SNI 7391:2008 – “Spesifikasi penerangan jalan di daerah perkotaan”, rata-rata
iluminansi minimum pada jalan desa adalah 5 lux atau 5 lumen per meter persegi.
Dua lampu jalan dipasang pada tiang Lampu penerangan jalan yang tidak
yang sama tanpa lengan dan tidak optimal karena dipasang diantara
fokus ke jalan. Penerangan tidak pepohonan sehingga sinar yang
efektif dan dapat menyebabkan silau. dihasilkan terhalang oleh dedaunan.
Rumah lampu
Lengan lampu
MCB harus dipasang hanya untuk memutuskan satu lampu penerangan jalan apabila
terjadi hubungan arus pendek karena kerusakan lampu. Proteksi tegangan surja
kombinasi tipe 1 dan 2 juga harus dipasang pada tiang lampu penerangan jalan yang
memiliki instalasi pembumian.
Rumah lampu jalan yang tergantung Bambu digunakan sebagai tiang untuk
bebas disebabkan oleh kurang baiknya penerangan di dalam area
pemasangan rumah lampu pada pembangkit listrik. Rumah lampu
lengan lampu. terpapar sinar matahari dan hujan.
Untuk mengurangi penurunan tegangan pada jalur distribusi karena jarak yang jauh antara rumah
pembangkit dengan rumah tangga, tegangan diubah menjadi tegangan menengah pada 20 kV
menggunakan trafo penaik tegangan dan diturunkan menggunakan trafo penurun tegangan ke 400 V
ketika mendekati sambungan rumah tangga. Tergantung pada panjang dan beban di setiap fasa,
distribusi tegangan menengah harus dipertimbangkan dari awal ketika jarak lebih jauh dari 1 km. Hal
ini disebabkan karena ketika jarak melebihi 1 km, penurunan tegangan dapat melebihi 10% atau
melampaui batas yang disyaratkan oleh standar. Distribusi tegangan menengah terdiri dari trafo
penaik dan penurun tegangan, panel distribusi, perangkat proteksi seperti proteksi petir, proteksi
arus lebih dalam bentuk fuse cut-out (kombinasi fuse dengan sakelar), dan kabel saluran udara.
• Traformator daya dipasang di tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan peraturan setempat atau
minimum 4 meter untuk menghindari akses oleh orang yang tidak berkepentingan.
• Pasang pagar pengaman yang memadai dengan ketinggian minimum 2 meter dan pengaman
anti panjat untuk mencegah manusia atau binatang mencapai area tegangan tinggi. Pasang
tanda bahaya listrik.
• Pastikan komponen komponen berikut ini disambung ke pembumian: konduktor netral sisi
sekunder, badan trafo, penangkal petir dan bagian penghantar yang terbuka. Masing-masing
harus disambung ke pembumian menggunakan elektroda tersendiri dan dihubungkan
menggunakan konduktor tembaga minimum 50 mm2.
• Kabel saluran udara tegangan menengah harus mempunyai tinggi minimum 6 meter dari
permukaan tanah dan 2.5 meter dari benda-benda seperti atap rumah, pepohonan, antena,
dsb.
Trafo harus terpasang dengan aman untuk menghindari adanya pergerakan karena
getaran atau beban mekanis.
Panel distribusi atau perangkat hubung bagi tegangan rendah (PHB-TR) harus tersedia
pada sisi tegangan rendah transformator dan terletak di bagian bawah gardu.
Perangkat hubung bagi harus berisikan sakelar utama, busbar, perangkat proteksi arus
lebih dari penyulang.
Bab 13:
Sambungan Rumah Tangga
✓ Contoh yang baik dan yang buruk dari instalasi sambungan rumah tangga
✓ Bagaimana cara memasang sambungan listrik yang aman di dalam rumah
✓ Kesadaran dalam menggunakan energi secara efisien
Sambungan rumah tangga termasuk layanan sambungan dari jalur distribusi jaringan tegangan rendah
menuju instalasi listrik di dalam rumah. Dimulai dari service drop yang mengantarkan sambungan dari
tiang jaringan menuju service connection lalu dilanjutkan dengan instalasi di dalam rumah atau
pengkabelan rumah. Listrik pada rumah tangga dipasok dengan daya satu fasa. Dengan demikian, tiap
rumah dilengkapi dengan alat pembatas energi yang dapat disesuaikan, sebuah MCB sebagai
perangkat pelindung, dan perlengkapan peralatan yang terdiri dari tiga bohlam LED dengan saklar
dinding, dan satu soket untuk beban tambahan. Gambaran dari layanan sambungan yang umum,
ditunjukkan pada diagram di bawah ini.
Dead-end clamp
Sambungan pelayanan
(kotak energi meter)
Perlengkapan Peralatan
• Tiga soket bohlam lampu LED
• Satu soket listrik
Jaringan distribusi Service connection Pengkabelan rumah • Sakelar dinding
Sambungan tenaga listrik untuk rumah tangga pada umumnya menggunakan strain
hook pada bangunan, komponen dasar sebagaimana disebut di atas dan perlengkapan
peralatan di dalam rumah.
Keselamatan pengguna dan penggunaan energi yang lebih baik adalah hal utama yang harus
dipertimbangkan secara hati-hati dari sambungan rumah tangga. Instalasi rumah tangga harus
memiliki kualitas yang sangat baik dan dibuat seaman mungkin untuk mengurangi resiko keselamatan
dari pengguna akhir, terutama bagi yang belum familiar dan memiliki pengetahuan yang terbatas
mengenai kelistrikan. Hal ini sangat penting untuk menjamin bahwa seluruh instalasi tidak berbahaya
bagi pengguna selama mereka menjalankan aktivitas serta memastikan tidak ada kemungkinan
rusaknya sistem yang diakibatkan oleh hubungan arus pendek. Oleh karena itu, penting bagi instalasi
rumah tangga agar sesuai dengan persyaratan dari regulasi nasional serta dipasang oleh instalatir
profesional. Selain masalah keamanan, pengguna perlu memahami dasar penggunaan energi. Hal ini
termasuk bagaimana cara menghemat energi, menggunakan peralatan yang efisien energi, serta
menggunakan listrik untuk aktifitas yang produktif.
Apa saja resiko yang harus dipertimbangkan saat instalasi pada rumah tangga?
• Tersengat listrik diakibatkan oleh kontak secara langsung dan tidak langsung dengan kabel
konduktor yang aktif. Kontak tidak langsung terjadi saat adanya kegagalan isolasi dan kabel
konduktor yang aktif menyentuh bagian logam atau cairan.
• Kebakaran yang diakibatkan elemen yang mengalami panas berlebih atau percikan busur
listrik. Elemen mengalami panas berlebih saat kapasitas peralatan tidak dihitung dengan
benar sesuai dengan bebannya. Percikan busur listrik terjadi saat ada sambungan yang buruk
antara konduktor.
• Tegangan listrik yang rendah dikarenakan tegangan jatuh pada jaringan yang dapat
mengakibatkan kerusakan pada beberapa peralatan rumah tangga yang sensitif, contohnya
kulkas, lampu, dan peralatan yang menggunakan motor listrik seperti bor, pompa, dsb.
Sambungan tenaga listrik atau service connection adalah kumpulan komponen, termasuk penghantar
yang terdapat di atas rumah, yang berfungsi untuk menyambungkan instalasi kelistrikan rumah tangga
dengan jaringan distribusi tegangan rendah. Service connection utamanya terdiri dari service drop dan
sambungan pelayanan.
Service drop
Service drop adalah kabel yang menghubungkan kabel distribusi tegangan rendah menuju meteran
energi dengan menggunakan tap connector. Service drop berfungsi untuk mengantarkan layanan
listrik pada rumah. Kabel terhubung pada service dead-end clamp di kedua ujungnya untuk
menyesuaikan ketegangan kabel.
1
PT. PLN (Persero), Buku 2: Standar Konstruksi Sambungan Tenaga Listrik, 2010.
Strain hook
Selalu gunakan service dead-end clamp apabila jarak antara tiang dan rumah lebih
dari 3 meter. Dalam kasus ini, pemasangan tap connector di tengah cable span boleh
dilakukan. Namun demikian, kabel tetap harus berada menempel dengan dinding
untuk mencegah kegagalan service drop connection yang disebabkan pergerakan angin.
Sambungan pelayanan
Sambungan pelayanan memberikan fungsi untuk menghubungkan peralatan rumah tangga pada
jaringan. Sambungan pelayanan yang dimaksud berupa kotak energi meter yang terdiri dari alat
pembatas energi, MCB, dan sambungan pembumian. Alat pembatas energi digunakan untuk
membatasi penggunaan energi harian untuk tiap rumah tangga yang terhubung. Kuota energi harian
ditetapkan oleh operator berdasarkan ketersediaan energi dari sistem PLTS dan jumlah rumah tangga
dengan kuota yang umumnya mencapai 600 Wh untuk tiap rumah tangga.
Tap connector
180 cm
Plastik pembungkus
untuk melindungi dari
hujan
Kotak energi meter harus dapat diakses secara visual dan secara fisik oleh pemilik serta
terpasang pada lokasi yang aman dengan jarak minimum 150 cm dari tanah.
Kantong plastik
digunakan sebagai
bahan isolasi
Instalasi tanpa alat pembatas energi dan MCB atau juga dikenal sebagai sambungan
bypass dapat dianggap sebagai sambungan yang ilegal. Sambungan bypass yang buruk
dapat menghasilkan busur elektrik dan mengakibatkan kebakaran terutama bila
dipasang pada rumah yang terbuat dari kayu.
Mengapa alat pembatas energi dan MCB penting untuk instalasi rumah tangga?
• Alat pembatas energi digunakan untuk mencegah penggunaan energi yang berlebih oleh
konsumen yang dapat menghabiskan seluruh energi yang tersedia dari sistem PLTS.
• Sambungan tanpa alat pembatas energi akan mengakibatkan alokasi energi yang tidak adil di
antara pengguna.
• MCB melindungi instalasi dari kelebihan arus dan hubungan arus pendek yang dapat
mengakibatkan kebakaran.
Kabel pembumian di
dalam konduit kabel
MCB untuk genset
Pengkabelan rumah diesel
Segel
kabel
Tanpa konduit
Paparan cuaca langsung pada energi meter dengan rating IP yang rendah dapat
mengakibatkan kerusakan energi meter terutama untuk daerah pantai. Energi meter
dan MCB harus terpasang di dalam kotak yang aman serta tahan terhadap cuaca untuk
instalasi luar ruangan atau sedikitnya memiliki rating IP 45 atau lebih.
Pada desa yang memiliki keterbatasan jumlah alat pembatas energi dan MCB, terkadang
sambungan rumah tangga yang baru menggunakan sambungan bypass yang dapat
membahayakan instalasi rumah tangga serta PLTS off-grid. Untuk alasan ini, dianjurkan untuk
menyediakan sedikitnya 10% dari jumlah alat pembatas energi dan MCB yang tersedia sebagai
cadangan atau untuk penyambungan baru pada PLTS off-grid sesuai kemampuan sistem.
Jumlah maksimum sambungan ditentukan oleh energi yang tersedia dari rangkaian modul
fotovoltaik dan daya keluaran maksimum dari inverter baterai. Perhitungan sederhana mengenai
bagaimana cara menghitung jumlah sambungan baru yang dapat dibuat sebagaimana dijelaskan
dalam bagan di bawah ini.
Dari hasil perhitungan tersebut, sistem PLTS dapat memberikan energi pada 65 sambungan
lainnya namun tidak dapat memenuhi beban puncak. Maka dari itu, berdasarkan perhitungan
alokasi daya, hanya terdapat 15 rumah tangga tambahan yang dapat terhubung pada sistem.
Dalam hal ini, cadangan alat pembatas energi dan MCB harus disediakan bagi operator lokal
sebagai antisipasi adanya sambungan baru. Saat menghubungkan sambungan baru pada feeder,
sangat penting untuk memeriksa arus yang ada pada feeder (silakan merujuk pada Bab 9 Panel
Distribusi AC untuk melakukan pemeriksaan). Sambungan rumah tangga yang baru harus
tersambung pada lateral penyulang (sub-feeder) dengan beban rendah.
C1 = 1 A
Seal C4 = 4 A
Selalu gunakan warna isolasi kabel yang tepat. Warna kuning-hijau hanya boleh
digunakan untuk pembumian. Kesalahpahaman terhadap warna kabel dapat
mengakibatkan hubungan arus pendek.
Pengkabelan untuk rumah dimulai dari MCB pada kotak energi meter, yang lalu mengalirkan daya dari
jaringan ke seluruh peralatan dalam rumah. Pengkabelan mencakup instalasi soket lampu, soket
keluaran, saklar dinding, kabel serta pembumian. Sangat penting bahwa instalasi memiliki kualitas
yang sangat baik serta aman dari bahaya sengatan listrik dan kebakaran.
Sambungan
pembumian Konduktor
yang baik pembumian yang
menggantung
Instalasi pembumian yang utama serta pembumian peralatan harus selalu dirawat
untuk untuk mengurangi resiko tersengat listrik dan kegagalan peralatan.
Soket tidak
terproteksi
Kabel menggantung
Seluruh peralatan yang tidak tahan terhadap cuaca atau memiliki rating IP yang rendah
harus selalu terlindung dari hujan dan kelembapan.
Tanpa steker
Kabel NYM
digunakan
Steker daya
Jangan pernah menghubungkan kabel langsung pada soket. Sambungan yang buruk
dapat mengakibatkan busur elektrik dan meningkatkan temperature soket. Selalu
gunakan steker daya yang tepat untuk menghubungkan peralatan. Kabel ekstensi yang
dapat diandalkan harus dipilih secara hati-hati, setidaknya ditunjukkan dengan
sertifikasi SNI atau badan sertifikasi yang diakui.
Sambungan dua atau lebih konduktor harus dilakukan dengan memilin konduktor dan
mengencangkannya dengan konektor kabel pilin. Hindari penggunaan selotip elektrik
karena konduktor dapat merusak selotip yang tipis dengan mudah dan mengakibatkan
konduktor kehilangan pelindungnya. Konduktor aktif yang tidak terlindungi dapat
mengakibatkan sengatan listrik dan merusak rangkaian. Kotak percabangan harus
selalu tersedia.
Kabel ekstensi
tanpa pembumian
• Hindari memasang soket keluaran atau meletakkan kabel ekstensi terlalu redah yang mudah
dijangkau anak-anak. Seluruh tipe sambungan elektrik harus dipasang pada ketinggian
minimum 150 cm dari tanah.
Tegangan pada sambungan rumah terjauh dari rumah pembangkit tidak boleh kurang
dari 10% atau lebih dari 5% tegangan nominal. Dalam hal ini tegangan tidak boleh lebih
rendah dari 207 V untuk 230 V atau 198 V untuk 220 V. Selain itu, tegangan maksimal
tidak boleh lebih dari 241,5 V untuk 230 V dan 231 V untuk 220 V.
Mengapa penurunan tegangan yang besar atau jaringan dengan tegangan yang kurang, tidak
diperbolehkan?
• Tegangan yang rendah dapat mengakibatkan peralatan mengkonsumsi arus lebih tinggi yang
dapat memanaskan serta membahayakan isolasi kabel dan merusak peralatan dalam rumah.
• Penurunan arus juga dapat membuat MCB mengalami trip tanpa sengaja dikarenakan naiknya
arus.
• Motor atau kipas tidak akan bekerja secara efisien karena torsi yang dihasilkan pada beban
tidak tercapai. Hal ini dapat meningkatkan suhu kumparan serta mengurangi umur pakai
motor.
• Untuk TV CRT (Catode Ray Tube), tegangan yang rendah dapat mengubah warna tampilan TV.
Radiasi matahari memang melimpah dan gratis, namun energi yang dapat ditangkap dan disimpan
berjumlah terbatas. Maka dari itu, sangat penting bagi pengguna listrik untuk dapat menghemat
energi dengan menggunakan energi listrik secara bijaksana hanya pada saat dibutuhkan, dan gunakan
komponen elektronik yang hemat energi. Menghemat energi tidak hanya akan mengamankan
ketersediaan energi pada pembangkit, namun juga memperpanjang umur pakai baterai.
Penggunaan energi listrik tidak boleh hanya terbatas untuk penerangan dan hiburan. Energi listrik
harus juga digunakan aktifitas yang produktif seperti penerangan toko kecil, lemari pendingin untuk
menyimpan minuman dingin, toko kue, bengkel kecil, dan sebagainya.
Karena konsumsi daya dan energi dapat melebihi batas umum pada perumahan, regulasi atau instalasi
khusus harus dibuat oleh operator lokal dan tim manajemen desa. Keamanan energi pada rumah
pembangkit serta keamanan instalasi harus dipertimbangkan saat pemberian izin untuk pemilihan
peralatan.
Apa yang perlu dipertimbangkan saat seorang wirausaha mengajukan kegiatan produktif?
• Memahami perilaku beban dari peralatan. Konsumsi peralatan tidak boleh melebihi 1000 W
saat terhubung dengan sambungan rumah tangga satu fasa. Hal ini berarti beberapa motor
kecil seperti mesin jahit, mixer, atau blender masih boleh digunakan untuk satu fasa. Pastikan
bahwa MCB yang terpasang sudah sesuai dengan kemampuan daya yang dibutuhkan jika akan
menggunakan peralatan listrik tambahan.
• Beban yang lebih tinggi atau motor yang lebih besar dari 1000 W harus mempertimbangkan
sambungan tiga fasa. Dalam hal ini, sambungan khusus harus didesain. Pastikan regulasi
mengenai penggunaan energi listrik untuk kegiatan produktif sudah dibuat di desa, seperti
tarif serta alokasi waktu operasi peralatan dengan beban yang lebih tinggi.
• Hitung kemungkinan penggunaan energi dan waktu dari peralatan. Energi untuk penerangan
rumah tangga harus diutamakan sebelum memenuhi energi untuk aktifitas produktif
menggunakan kelebihan energi. Sangat dianjurkan agar mengoperasikan peralatan dengan
beban yang tinggi untuk melakukan aktifitas produktif di siang hari.
• Untuk motor-motor dengan arus awalan yang tinggi, pertimbangkan penggunaan soft starter
pada fasilitas untuk menghindari gangguan pada jaringan.
Konservasi energi
Konservasi energi artinya perilaku mengurangi jumlah layanan energi seperti menyalakan lampu
hanya saat terdapat orang, mematikan TV setelah digunakan, tidak menggunakan kipas saat udara
dingin, atau gunakan sistem pengeras suara yang sederhana saat menyelenggarakan suatu acara.
Penggunaan energi yang tidak perlu dapat mengakibatkan terbuangnya kuota energi pada alat
pembatas energi.
Penggunaan energi yang sia-sia dan tidak perlu di siang hari akan mengurangi kuota
energi untuk penggunaan malam hari. Lupa mematikan lampu LED 5 W di siang hari
akan mengurangi kuota hingga 60 Wh dalam 12 jam atau sama dengan seperlima
bagian dari kuota harian 300Wh.
Pastikan lampu memiliki sudut penerangan yang lebar minimum 300°. Beberapa bohlam
LED konvensional hanya dapat mendistribusikan cahaya dengan sudut 120°. Lampu
dengan sudut pencahayaan yang sempit tidak boleh dipasang secara horizontal.
Efisiensi energi
Penghematan energi melalui penggunaan peralatan yang hemat energi dapat berkontribusi secara
signifikan dalam mengurangi konsumsi energi pada rumah tangga. Efisiensi energi adalah sebuah cara
penggunaan teknologi yang mengunakan energi lebih sedikit untuk mendapatkan keluaran atau
layanan yang sama, contohnya mengganti lampu pijar dan TV tabung (CRT) dengan teknologi LED.
Harga komponen yang hemat energi mungkin sedikit lebih mahal dibandingkan dengan komponen
konvensional. Namun, harga yang lebih mahal diganti dengan konsumsi energi yang lebih sedikit serta
umur pakai lebih panjang sehingga peralatan tersebut lebih murah dalam jangka waktu pemakaian
yang panjang.
Apa saja yang perlu dipertimbangkan saat membeli peralatan yang baru?
• Lakukan analisis sederhana pada keuntungan biaya dari opsi yang berbeda. Pilih peralatan
yang paling efisien untuk harga terbaik.
• Selalu lihat konsumsi daya dari peralatan sebelum membeli peralatan elektronik. Hal ini untuk
mencegah penggunaan peralatan yang tidak optimal dikarenakan kelebihan beban pada MCB
atau kekurangan kuota.
• Hitung perkiraan penggunaan energi harian untuk dicocokkan dengan kuota energi harian.
Sebuah contoh bagaimana menghitung daya puncak dan konsumsi energi harian pada rumah
tangga adalah sebagai berikut. Sebuah keluarga di sebuah desa memiliki tiga lampu LED 5 W,
sebuah lampu LED 10 W, sebuah TV LCD 40 W, sebuah kipas angin 15 W, dan charger telepon 15
W. Keluarga ini berencana membeli penanak nasi 300 W. Peralatan tersebut dilindungi oleh MCB
1 A dan alat pembatas energi di set pada 450Wh. Perhitungan dilakukan dengan asumsi bahwa
peralatan digunakan bersamaan.
TV LED dengan konsumsi daya yang TV CRT digunakan. TV CRT murah tapi
rendah lebih menjadi pilihan kurang efisien dibanding TV LCD atau
walaupun harganya yang mahal. LED.
Selain hanya mempertimbangkan harga dan konsumsi daya atau nilai watt dari sebuah lampu,
kita harus melihat nilai lumen yang tepat saat memasang titik lampu yang baru atau mengganti
bohlam lampu yang rusak. Efikasi atau lumen per watt serta umur pakai harus dipertimbangkan
saat memilih lampu yang tepat. Semakin tinggi efikasi artinya lampu semakin efisien dan saat
biaya per umur pakai lebih rendah, artinya lampu ini lebih murah dalam jangka waktu lama.
Berikut adalah perbandingan teknologi lampu yang terpasang di lokasi PLTS.
Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa walaupun harga awal lampu LED tinggi, lampu ini
memberikan lumen yang lebih tinggi untuk konsumsi daya yang lebih rendah pada harga per
umur pakai yang lebih rendah. Compact fluorescent lamp (CFL) harus dipertimbangkan saat lampu
LED tidak tersedia di desa namun lampu perlu diganti.
Pembumian adalah suatu teknik untuk menyambungkan material yang bersifat konduktif secara
elektrik ke bumi. Pembumian bertujuan untuk memastikan instalasi yang aman dari gangguan arus
yang dapat membahayakan keselamatan pengguna. Pembumian menyambungkan konduktor yang
sedang aktif dan juga konduktor lain yang tidak sedang dialiri arus seperti rangka modul fotovoltaik,
struktur penopang, selungkup berbahan logam, dan peralatan konduktif lainnya. Ketiadaan
pembumian tidak saja akan menyebabkan bahaya sengatan listrik tapi juga berpotensi memicu
kerusakan instalasi terutama saat terjadi sambaran petir.
Sambaran petir adalah salah satu ancaman bagi PTLS off-grid karena lokasi sistem yang berada di
ruang terbuka dan jauh dari struktur tinggi yang bersifat konduktif. Kerusakan sistem yang tidak
terduga dan juga kerusakan insulasi mungkin dapat terjadi jika tindakan pencegahan seperti
pemasangan sistem penangkal petir dan pembumian tidak dilakukan. Kerusakan yang timbul dapat
diakibatkan oleh sambaran petir secara langsung (petir menyambar langsung ke struktur) dan
sambaran petir tidak langsung (petir menyambar ke area sekitar struktur) yang dapat mengakibatkan
tegangan berlebih pada jaringan sistem.
Petir adalah pelepasan muatan listrik dengan aliran arus listrik yang tinggi diakibatkan oleh adanya
perbedaan potensial listrik antara awan dengan awan lainnya atau dengan bumi (tanah). Pelepasan
muatan listrik ini terjadi saat kapasitas insulasi udara terganggu dikarenakan bertambahnya muatan
listrik. Petir dari awan ke tanah adalah tipe petir yang paling sering terjadi dan sering menimbulkan
kerusakan. Kerusakan yang dapat terjadi akibat sambaran petir dijelaskan dalam IEC 62305-1 dan
dibagi menjadi S1, S2, S3, dan S4 berdasarkan lokasi sambaran petir, seperti digambrakan pada
gambar berikut ini. Kerusakan yang terjadi adalah bingkai dan kaca pelindung modul fotovoltaik yang
rusak, gangguan pada perangkat elektronika daya atau perangkat sensitif lainnya akibat tegangan
berlebih, insulasi kabel yang rusak, dan sengatan listrik karena sentuhan dan tegangan yang berubah
tiba-tiba dengan cepat dikarenakan adanya impuls elektromagnetik dari petir.
Jenis kerusakan yang diakibatkan sambaran petir dan konsep zona proteksi petir
Untuk menentukan perlindungan yang sesuai terhadap sambaran petir, konsep mengenai zona
perlindungan sambaran petir seringkali didefinisikan. Zona perlindungan dibagi menjadi zona luar
(dari struktur perangkat sistem PLTS) diantaranya LPZ 0A yaitu zona yang rawan terkena sambaran
petir langsung dengan arus petir penuh, LPZ 0B yaitu zona yang beresiko terkena sambaran petir
dengan arus petir sebagian, dan zona dalam LPZ 1 dan LPZ 2.
Untuk menghindari kerusakan, sistem penangkal petir atau lightning protection system (LPS) harus
dipasang untuk melindungi PLTS off-grid dari sambaran petir baik sambaran langsung maupun tidak
langsung. LPS diklasifikasikan menjadi LPS internal dan eksternal. LPS luar (eksternal) adalah sistem
terminasi udara, konduktor penangkal petir (down conductor), dan system terminasi pembumian yang
utamanya menyediakan zona perlindungan dari sambaran petir langsung pada struktur PLTS off-grid.
Sementara itu, LPS dalam bertujuan untuk mencegah percikan listrik dan kerusakan lainnya yang
diakibatkan oleh adanya lonjakan tegangan. LPS dalam terdiri dari ikatan ekipotensial, jarak pemisah,
dan perangkat proteksi tegangan surja.
Koneksi pembumian harus dipasang dengan baik untuk meningkatkan keamanan dari instalasi
kelistrikan yaitu dengan mengurangi resiko sengatan listrik dari gangguan arus dan mengurangi
dampak buruk tegangan surja pada peralatan elektronik. Pembumian yang baik meliputi konduktivitas
tinggi dari konduktor, kemampuan konduktor pembumian untuk menerima gangguan arus yang
besar, resistansi dan impedansi kecil, tahan terhadap korosi, dan tahan lama.
Desain, ukuran, dan instalasi konduktor pembumian dan ikatan harus memenuhi
standar lokal PUIL 2011 atau standar internasional seperti IEC 60364-5-54 and IEC
60364-7-712.
1
PID atau Potential Induced Degradation adalah fenomena yang biasanya memengaruhi modul fotovoltaik
berbasis silikon kristaline. PID diakibatkan oleh kebocoran arus dan potensial tegangan di dalam modul antara
sel surya dab bagian lain dari modul seperti bingkai yang dibumikan, kaca, dll. Fenomena ini mengakibatkan
penurunan performa yang cukup signifikan setiap tahunnya dan penurunan ini semakin cepat dengan pengaruh
kelembapan dan suhu.
Pembumian peralatan
Pembumian peralatan dibutuhkan untuk memastikan bagian terbuka konduktif yang tidak aktif atau
biasanya tidak dialiri arus di sistem PLTS off-grid berada pada level tegangan yang sama dan potensial
nol relatif terhadap bumi. Komponen yang tidak aktif mencakup bingkai modul fotovoltaik, struktur
penopang, konduit kabel berbahan logam, selungkup pada kotak penggabung dan panel distribusi,
kerangka perangkat elektronika daya, dan pagar BRC. Instalasi pembumian yang baik melindungi
pengguna atau operator dari tegangan sentuh, terutama saat gangguan atau saat konduktor yang
teraliri arus bersentuhan dengan kerangka berbahan logam.
Karet
Harus
disambung ke
pembumian
Konduktor pembumian peralatan tidak lebih kecil dari 6 mm2 untuk tembaga, 16 mm2
untuk alumunium or 50 mm2 untuk baja.
• Struktur penopang dari rangkaian modul fotovoltaik harus terikat satu sama lain dengan cara
menyambungkannya ke jaringan ikatan modul fotovoltaik. Koneksi ikatan ekipotensial
dipasang dibawah tanah dengan konektor silang anti korosi.
Skun tembaga
Ring baut
Sistem pembumian
Sistem pembumian atau dikenal juga penyusunan pembumian adalah penyambungan konduktor
pembumian pada bagian instalasi untuk tujuan keamanan. Salah satu konfigurasi pembumian yang
paling umum dan digunakan pada jaringan distribusi adalah sistem TN yang merupakan singkatan dari
Terre Neutre. Pada konfigurasi ini, line netral dikombinasikan dengan konduktor pembumian yang
terproteksi. Ada tiga tipe sistem TN yang bisa diimplementasikan yaitu: (1) TN-C atau kombinasi
protective earth and neutral (PEN), (2) TN-S atau separated neutral and grounding, (3) TN-C-S yang
merupakan gabungan (hybrid) dari TN-C dan TN-S.
Jaringan TN-C biasanya digunakan untuk jaringan ditribusi rendah karena ini adalah penyusunan
pembumian yang paling hemat biaya. Sistem pembumian ini tidak memerlukan konduktor tambahan
untuk koneksi protective earth (PE), walaupun ini merupakan sistem pembumian yang paling tidak
aman dengan resiko terputusnya sambungan PEN yang tinggi.
• Untuk konduktor fasa yang lebih besar atau sama dengan 35 mm2 ukuran konduktor
pembumian harus setengah kali lebih kecil dari konduktor fasa.
Ikatan ekipotensial
Ikatan ekipotensial adalah koneksi secara elektrik seluruh kabel pembumian kecuali kabel pembumian
untuk fungsional komponen bersama-sama pada batang ikatan ekipotensial untuk mencapai level
potensial yang sama. Proses ini memastikan bahwa tidak akan ada aliran arus pada bagian konduktif
yang mungkin dapat mengakibatkan sengatan listrik saat terjadi gangguan kelistrikan atau tersambar
petir.
Apa yang harus dipertimbangkan saat melakukan pemasangan batang ikatan ekipotensial?
• Ikatan ekipotensial harus ditempatkan dekat dengan jalur masuk konduktor pembumian yang
tersambung ke batang ikatan ekipotensial utama.
• Pembumian harus dilabeli dengan peralatan pembumian sesuai diagram pembumian yang
dibangun
• Pastikan bahwa koneksi antara konduktor pembumian, batang ikatan ekipotensial, dan
elektroda pembumian memiliki jalur rangkaian dengan resistansi rendah. Lakukan uji
pembumian lanjut untuk memverifikasi bahwa sambungan pembumian memiliki resistansi
yang rendah.
Konduktor elektroda
pembumian
Elektroda
pembumian individu
Pasang batang ikatan ekipotensial di dekat jalur masuk kabel untuk mencegah sebagian
arus sambaran petir masuk ke dalam rumah pembangkit.
Elektroda pembumian
Elektroda pembumian adalah konduktor yang menyediakan koneksi ke tanah dan menentukan
tahanan pembumian sistem PLTS ke bumi. Rantai elektroda pembumian terdiri dari:
▪ Konduktor elektroda pembumian yang menyambungkan antara ikatan ekipotensial utama ke
elektroda lain.
▪ Klem elektroda pembumian untuk mengikat konduktor pembumian dan elektroda.
▪ Elektroda pembumian. Penting untuk memperoleh tahanan pembumian yang rendah dengan
cara menggunakan material elektroda yang tepat, panjang yang tepat, pemasangan yang
tepat, dan resistivitas tanah yang rendah.
Resistivitas tanah adalah salah satu faktor kunci dalam merancang sistem pembumian, seperti panjang
elektroda atau jenis material elektroda, untuk mencapai resistansi pembumian yang rendah.
Resistivitas tanah adalah kemampuan tanah untuk mengalirkan listrik, yang bergantung pada jenis
tanah, kelembapan, dan temperatur.
Klem elektroda
pembumian
Konduktor elektroda
pembumian
Elektroda Elektroda
pembumian berdiri sendiri
Klem G5
4.27 Ω 18.78 Ω
Pastikan bahwa lubang pembumian mengandung tanah berpori untuk menyerap air
dan menjaga kondisi saat basah. Lebih diutamakan untuk menjaga semua koneksi
(klem) diatas dasar tanah.
▪ Ukur resistansi pembumian dengan menggunakan earth ground tester sebagai referensi
▪ Sebelum melakukan instalasi, lakukan tes resistivitas tanah untuk mendapatkan lokasi
terbaik untuk instalasi dan untuk mengidentifikasi kedalaman penanaman batang
pembumian untuk memperoleh resistansi pembuian yang kecil.
▪ Hitung panjang elektroda yang dibutuhkan untuk mendapatkan nilai resistansi 5 Ω. Untuk
mengurangi resistansi, tambahkan panjang batang atau pasang beberapa batang secara
paralel. Dari grafik berikut ini, setidaknya 20 m kedalaman penanaman elektroda
dibutuhkan untuk tanah beton agar mendapatkan nilai resistansi sebesar 5 Ω. Solusi
lainnya yaitu dengan memasang beberapa batang secara parallel.
Rawa 20 – 40
▪ Bangun kotak pembumian untuk menjaga sambungan pembumian dan kondisi tanah.
2
Lightning Protection Guide, 3rd updated version, 2015, Dehn, Neumarkt, Germany
Sistem penangkal petir menyediakan sebuah zona perlindungan untuk memastikan keamanan bagi
sistem PLTS maupun manusia dan binatang dari sambaran petir, baik sambaran langsung ataupun
tidak langsung, dengan menggunakan peralatan seperti sistem terminasi udara, kabel penghantar
petir, pembumian dengan nilai hambatan yang kecil, ikatan ekipotensial, jarak pemisah dengan
komponen konduktif lainnya, dan proteksi surja. Standar IEC 62305-2 – “Protection against lightning
- Part 2: Risk management” and IEC 62305-3 – “Protection against lightning – Part 3: Physical damage
to structures and life hazard” saat melakukan identifikasi resiko, kemungkinan kerusakan, dan
pengamanan yag dibutuhkan dari sambaran petir pada sistem PLTS.
DC SPD
AC SPD
Rumah pembangkit
Pemisah jarak
(separation distance)
▪ Batang penangkal petir menyediakan jalur ke tanah yang dapat digunakan untuk
mengalirkan arus petir yang tinggi saat terjadi sambaran petir atau untuk menangkap kilat.
▪ Tiang penangkal petir menopang batang penangkal petir agar dapat mencapai ketinggian
yang ditargetkan. Tiang ini juga menunjang kawat pengencang untuk menyediakan
stabilitas terhadap tiang penangkal petir.
▪ Konduktor penangkal petir menyediakan jalur arus sambaran petir yang aman untuk
disalurkan oleh elektroda pembumian.
▪ Pembumian penangkal petir atau sistem terminasi bumi bertanggungjawab dalam
menyalurkan arus sambaran petir ke tanah.
▪ Ikatan ekipotensial memastikan bahwa tidak ada perbedaan potensial atau penurunan
potensial antar elektroda pembumian.
▪ Jarak pemisah adalah jarak antara sistem terminasi udara atau konduktor penangkal petir
dan komponen logam di dalam instalasi.
▪ Perangkat proteksi surja melindungi peralatan kelistrikan dari lonjakan arus dan
tegangan saat terjadi sambaran petir.
Sistem penangkal petir harus didesain sesuai dengan IEC 62305 – Protection against
lightning.
Sistem terminasi udara memberikan perlindungan dengan cara menarik muatan listrik dan
mengalirkannya ke kabel penangkal petir. Lokasi dan desain sistem terminasi udara harus didefinisikan
dengan benar agar pembangkit listrik mendapatkan perlindungan utuh dari sambaran petir langsung.
Beberapa metode seperti rolling sphere atau protective angle dapat digunakan untuk memperkirakan
luas area sistem terminasi udara yang mendapat perlindungan. Tiang penangkal petir yang berdiri
bebas menggunakan batang sistem terminasi udara dengan desain protective angle biasanya
digunakan di dalam sistem PLTS off-grid. Protective angle atau sudut terlindungi adalah sudut antara
ujung tiang penangkal petir dan proyeksinya ke tanah. Area yang terlindungi adalah berupa area tiga
dimensi yang berbentuk kerucut. Area terlindungi akan bergantung pada ketinggian batang sistem
terminasi udara dari tanah dan kelas dari LPS seperti terdefinisi didalam IEC 62305-3.
17 m
51°
Area tidak terlindungi
51° area
17 m
Area terlindungi
Area terlindungi
Ketinggian dari tiang penangkal petir sebaiknya tidak lebih rendah dari 15 m agar dapat
mencapai radius perlindungan sebesar 20 m. Dengan mempertimbangkan kelas LPS III
(Sistem PLTS yang lebih besar dari 10 kWp), penambahan ketinggian hanya akan
menambah radius perlindungan hingga 2 meter.
Ikatan ekipotensial
Batang Early Streamer Emmision (ESE) Batang sederhana atau jenis Franklin
digunakan untuk memperbesar radius digunakan. Batang logam akan
perlindungan dan meningkatkan mengalirkan secara pasif saat
akurasi penangkapan. disambar petir.
Tiang
Kawat penopang
Mengapa batang ESE atau batang penangkal petir aktif lebih dianjurkan daripada batang
penangkal pasif?
• Batang ESE menyediakan radius perlindungan yang lebih jauh. Sistem ionisasi dari batang ini
diaktivasi oleh gelombang elektromagnetik yang ditimbulkan saat badai dan berujung pada
terbentuknya streamer.
• Batang ESE tidak lebih mahal dibanding pemasangan beberapa batang Franklin untuk
melindungi area yang lebih besar.
• Batang ESE memiliki akurasi yang lebih baik saat mengalirkan arus ke batang penangkal petir.
Jarak pemisah (separation distance) antara tiang penangkal petir, termasuk konduktor penangkal petir
dan bagian konduktif lainnya di area pembangkit seperti bingkai modul fotovoltaik dan rumah
pembangkit, harus dijaga untuk menghindari induksi tegangan dan busur listrik. Tegangan surja dapat
terjadi karena adanya medan elektromagnetik yang besar akibat aliran arus pada tiang penangkal
petir. Jarak pemisah adalah isolasi kelistrikan antara sistem terminasi udara, termasuk konduktor
penangkal petir dan bagian konduktif lainnya.
> 1 meter
< 1 meter
Perangkat proteksi surja atau Surge Protection Device (SPD) digunakan untuk melindungi perangkat
dari sambaran petir langsung, tidak langsung atau sambaran terdekat pada struktur yang dibumikan,
juga dari sambaran petir antar dan dalam awan yang dapat menghasilkan medan elektromagnetik.
Medan elektromagnetik ini yang menginduksi arus sesaat kedalam loop kabel. SPD bekerja dengan
mengalihkan lonjakan arus karena sambaran petir ke tanah. Pada fase ini, impedansi dari saklar
semikonduktor pada SPD menjadi kecil dan dengan aman mengalirkan arus ke pembumian. Oleh
karena itu, pembumian pada SPD sangat dibutuhkan. Proteksi surja idealnya dipasang di tempat awal
masuknya kabel di rumah pembangkit untuk melindungi komponen elektronika daya dari tegangan
surja.
▪ Pasang SPD AC tipe 1 dekat dengan kabel yang akan keluar dari panel distribusi AC jika
jarak antara inverter dan panel distribusi AC tidak lebih besar dari 10 meter (d1 < 10m).
▪ Pasang SPD AC tipe 2 dekat dengan inverter jaringan (atau solar charge controller untuk
sambungan DC) jika jarak antara kotak penggabung dan komponen elektronika daya lebih
kecil dari 10 meter (d2 < 10m). Pasang SPD DC tipe 1 jika jarak antara kotak penggabung
dan komponen elektronika daya lebih besar dari 10 meter (d2 > 10m).
▪ Pasang SPD AC tipe 2 tambahan dekat dengan inverter, jika jarak antara inverter jaringan
dan panel distribusi AC lebih besar dari 10 meter (d1 > 10 m).
▪ Pasang SPD tipe 2 tambahan dekat dengan kotak penggabung, jika jarak antara kotak
penggabung dan komponen elektronika daya lebih besar dari 10 meter (d2 > 10 m).
T2
SPD yang terbakar mungkin karena SPD tipe 2 tidak cukup untuk
ketidak mampuan perangkat untuk melindungi perangkat kelistrikan dari
menyalurkan arus petir. sambaran petir langsung.
SPD AC tipe 1 harus dipasang pada panel distribusi AC jika penangkal petir eksternal
dipasang (tanpa memperhatikan jarak pemisah). SPD tipe 1 dapat mengalirkan arus
petir parsial dengan arus impuls 10/350 μs.
Sambungan pembumian
Kabel
pembumian
Penghitung sambaran petir dipasang untuk mengukur densitas dan jumlah sambaran petir di lokasi
PLTS off-grid. Data dari perangkat ini digunakan sebagai dasar pengambilan tindakan pencegahan
tambahan untuk menghindari kerusakan yang diakibatkan oleh sambaran petir langsung atau tidak
langsung, seperti penggantian sistem terminasi udara atau pada perangkat proteksi surja.
Loop induktif
Kabel sensor
induktif