METODE PELAKSANAAN Bronjong

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Salah satu faktor yang mendukung dalam suatu Pekerjaan/Proyek agar dapat
berjalan dengan Tepat Mutu, Tepat Waktu, dan Tepat Biaya adalah penerapan Metode
Pelaksanaan yang "tepat" terhadap suatu pekerjaan, guna rnendukung efisiensi dan
efektivitas masing-masing item pekerjaan dengan memberdayakan Tenaga Ahli maupun
Tenaga Kerja yang cukup memadai untuk posisi yang tepat dalam jenis pekerjaan
yang dikerjakan, yang didukung dengan tersedianya bahan dan peralatan yang juga
memadai guna kelancaran suatu Pelaksanaan Pekerjaan.
Metode Pelaksanaan ini kami buat dengan tetap mengacu dari Standar - standar
Pelaksanaan yang berlaku dan Ketentuan - ketentuan lain yang mengikat, serta
Spesifikasi Teknis Khusus sesuai dengan Dokumen Kualifikasi Jasa Pemborongan.
1. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor bersama-sama dengan Pejabat Pembuat
Komitmen, penyedia jasa,
unsur perencanaan, dan unsur pengawasan,
menyusun rencana pelaksanaan pekerjaan.
2. Kontraktor akan menyelenggarakan rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan
selambat -lambatnya 7 (tujuh) hari sejak tanggal diterbitkannya SPMK.
3. Beberapa hal yang dibahas dalam rapat adalah :
a. Organisasi kerja;
b. Tata cara pengaturan pekerjaan;
c. Jadual pelaksnaan pekerjaan
d. Jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan personil;
e. Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
f. Sosialisasi kepada masyarakat;
g. Penyusunan program mutu
Program mutu akan disusun oleh Kontraktor dan disepakati oleh Pejabat
Pernbuat Komitmen dan dapat direvisi sesuai kebutuhan.
Program mutu minimal berisi :
Informasi pengadaan;
Organisasi proyek Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa;
Jadual pelaksanaan pekerjaan;
Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
Prosedur intruksi kerja;
Pelaksana kerja.
4. Tenaga dan Saran Kerja
Untuk memperlancar pelaksanaan pekerjaan, kontraktor akan menyediakan :
a. Tenaga kerja/tenaga ahli yang cukup memadai disesuaikan dengan jenis
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
b. Alat-alat bantu kerja seperti: alat-alat pengangkut, alat pekerjaan kayu, alat
pekerjaan pipa dan peralatan lain untuk memperlancar pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.
c. Bahan-bahan bangunan
dalam jumlah yang cukup untuk setiap
pekerjaan yang akan dilaksanakan agar pelaksanaan pekerjaan dapat
selesai tepat pada waktunya.
5. Cara Pelaksanaan

Pekerjaan akan dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan


- ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), Gambar Rencana,
Berita Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas.
Kontraktor akan membuat Schedule Pelaksanaan, dan setiap akan memulai
suatu item pekerjaan, Kontraktor akan mengkoordinasikan dengan Direksi Teknis
dan Konsultan Supervisi dengan mengajukan Request Pekerjaan yang terdiri
dari Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing), Metode Kerja, Request Material,
Request Peralatan dan Tenaga Kerja. Dalam hal ini Kontraktor sangat yakin
bahwa keberhasilan dalam Pekerjaan ini juga tergantung dari terciptanya
kerja sama yang baik (Team Work) antara Kontraktor, Direksi Teknis dan
Konsultan Supervisi.
6. Pada akhir kerja Kontraktor akan membersihkan
area kegiatan dari
segala kotoran akibat kegiatan pembangunan,
termasuk
sisa-sisa
material bangunan
serta gundukan
tanah,
bekas galian dan lain
sebagainya.
7. Letak bangunan
sesuai site plan yang dijelaskan pada saat rapat
penjelasan (Aanwijzing), dan melakukan peninjauan langsung ke lapangan
terutama dalam memahami situasi teknis lapangan.
Berikut ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan yang akan dikerjakan,
yang menyangkut penggunaan Bahan, Peralatandan Tenaga Kerja, serta Waktu dalam
menyelesaikan Pekerjaan

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN


I. PEKERJAAN PERSIAPAN
a. Mobilisasi dan Demobilisasi
Metode Pelaksanaan :
- Peralatan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan dilapangan terdari
excavator dan peralatan lainnya di muat ke truck tronton kemudian di angkut ke
lokasi pekerjaan.
- Peralatan yang dimobilisasi dapat dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan
dan rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Material untuk membangun fasilitas pendukung di lokasi pekerjaan diadakan
secukupnya.
- Bangunan fasilitas pendukung yang terdiri dari kantor direksi, gudang kemudian
dibangun di area dekat dengan lokasi pekerjaan.
- Personil inti sesuai struktur organisasi proyek yang telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan di datangkan ke lokasi pekerjaan.
- Demobilisasi peralatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahapan
selesainya pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
b. Mutual Check (MC 0 MC 100)
Metode Pelaksanaan :

- Peralatan untuk melaksanakan pengukuran awal diadakan sesuai dengan


kebutuhan terdiri dari waterpass, roll meter dll.
- Pengukuran awal (MC. 0) dilaksanakan bersama dengan Direksi Pekerjaan dan
atau Konsultan Pengawas untuk menentukan benck mark dan peil ketinggian serta
pemasangan patok-patok acuan untuk pelaksanaan pekerjaan.
- Berdasarkan data hasil pengukuran awal dan data dokumen yang ada
sebelumnya kemudian dibuat gambar kerja (shop drawing) yang akan menjadi
acuan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
- Selama pelaksanaan pekerjaan pengukuran dilaksanakan secara berkala sesuai
kemajuan pekerjaan di lapangan untuk melakukan evaluasi terhadap ukuran dan
dimensi dimensi yang tertuang dalam gambar kerja, serta dilakukan perhitungan
volume untuk evaluasi kemajuan pekerjaan terhadap schedule pelaksanaan
pekerjaan yang telah disepakati bersama.
- Pengukuran

akhir

(MC.

100)

dilakukan

setelah

pekerjaan

selesai

dan

dibandingkan dengan gambar kerja yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan


pekerjaan di lapangan.
- Penyimpangan penyimpangan yang terjadi terhadap gambar kerja dicatat.
- Hasil pengukuran akhir kemudian ditindaklanjuti dengan pembuatan beck up data
perhitungan volume dan as built drawing.
c. Dokumentasi
Metode Pelaksanaan :
- Dokumentasi terdiri dari foto dokumentasi dan laporan laporan yang dibuat terdiri
dari laporan harian, mingguan dan bulanan sesuai dengan kebutuhan dan
petunjuk Direksi Pekerjaan.
- Dokumentasi dibuat berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan yang
dilakukan secara berkala seiring dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan di
lapangan.
- Penyimpangan penyimpangan yang terjadi dari gambar kerja diukur dan dicatat
kemudian dilaporkan dan dibahas pada waktu tertentu atau saat meeting dengan
Direksi Pekerjaan.
- Dokumetasi dan pelaporan kepada Direksi Pekerjaan dilaksanakan secara berkala
dalam bentuk Bulanan atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
d. Papan Nama Proyek
Pekerjaan papan nama proyek adalah pekerjaan pembuatan papan
sebagai identitas proyek yang sedang berlangsung agar khalayak
mengetahui adanya proyek yang sedang berlangsung.
Pelaksanaan Pekerjaan

nama
dapat

1. Pembuatan Papan Nama Proyek dimaksudkan agar khalayak mengetahui


adanya Pekerjaan yang sedang belangsung,
dengan meletakkannya
di
depan pintu masuk, di tempat yang bisa dibaca oleh khalayak yang melewati
lokasi pekerjaan.
2. Bahan yang digunakan adalah papan yang dilapisi dengan seng yang diberi
cat dasar wama putih atau kuning dengan tulisan warna hitam, dimana
tulisanyang tercantum: Nama Kegiatan, Nama Pekerjaan, Harga Borongan,
Jangka Waktu Pelaksanaan dan Waktu Mulai Pelaksanaan, Konsultan
Pengawas / Direksi, dan Kontraktor Pelaksana.
3. Papan dipasang pada dua buah tiang kayu ukuran 5/7, yang ditanam kuat
dalam tanah.

e. Pekerjaan Dewatering
Metode Pelaksanaan :
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibuat sesuai kebutuhan di lapangan untuk
pengalihan pengaliran air pada area yang akan dikerja.
- Survey dan pengumpulan data serta informasi tentang besar debit air terbesar
dikumpulkan untuk merumuskan bentuk dan volume bangunan pengelak serta
cofferdam yang akan dibuat.
- Material untuk pembuatan bangunan pengelak dan cofferdam diadakan di lokasi
pekerjaan.
- Jika diperlukan dilakukan penggalian untuk pembuatan saluran pengalihan
pengaliran air sungai disisi kiri atau kanan rencana bangunan yang akan
dikerjakan dengan menggunakan excavator.
- Bangunan pengelak dan cofferdam kemudian dibuat dengan membentuk tanggul
dengan alat excavator atau dengan menggunakan sand bag untuk proteksi
pengaliran air terhadap area pelaksanaan pekerjaan.

- Dewatering

dilaksanakan

selama

proses

pelaksanaan

pekerjaan

dengan

menggunakan pompa air terhadap genangan yang terjadi pada area pelaksanaan
pekerjaan dan pada cofferdam yang telah dibuat jika dikuatirkan akan terjadi
luapan air ke area pelaksanaan pekerjaan.
- Bangunan pengelak dan cofferdam dibongkar setelah pekerjaan selesai dan
bangunan yang dibangun telah mencapai kekuatan untuk dapat dialiri air atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan.
f. Pasangan Bouplank
Pekerjaan pasang
Bowplank adalah pekerjaan
pembuatan
papan dasar
pengukuran di lokasi proyek meliputi pekerjaan pengukuran dan pemasangan
papan-papan untuk menentukan tinggi acuan bangunan dan letak as-as bangunan
sesuai dengan standar teknis yang berlaku.
1. Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu broti 5/7, tertancap di
tanah sehingga tidak bisa digerak-gerakkan
atau diubah-ubah, berjarak
maksimum 2 m satu sama lain.
2. Papan patok ukur dibuat dengan ukuran tebal 3 cm, lebar 20 cm, lurus dan
diserut rata pada sisi sebelah atasnya (waterpass).
3. Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya, kecuali
dikehendaki lain oleh Tim Pengawas dan Direksi Pekerjaan.
Papan dasar pelaksanaan dipasang sejauh 200 cm dari as pondasi terluar, Bila
mana Lokasi tidak memungkinkan maka dipasang pada bagian terluar yang
paling
aman, dan
harus mendapat persetujuan Tim Pengawas dan
DireksiPekerjaan.
II.

PEKERJAAN TANAH
a. Pembersihan
Metode Pelaksanaan :
- Survey lokasi dilaksanakan untuk memahami kondisi lokasi pekerjaan dan
menentukan peralatan yang tepat dan efektif digunakan untuk pembersihan lokasi
pekerjaan, apakah menggunakan bulldoser atau excavator.
- Peralatan yang akan digunakan kemudian di mobilisasi ke lokasi pekerjaan.
- Pembersihan kemudian dilaksanakan dengan penebangan pohon dan penggalian
sampai akar; pembersihan dan pengikisan rumput, semak dan hal hal lain yang
berada di area rencana pelaksanaan pekerjaan.
- Hasil pembersihan diangkut atau dibuang ke luar area rencana pelaksanaan
pekerjaan.
- Termasuk dalam pekerjaan pembersihan ini adalah perbaikan jalan, pembentukan
jalan sementara atau rintisan jalan untuk mobilisasi material dan area operasi alat
berat serta pembersihan dan pembentukan area untuk penumpukan material yang
akan digunakan saat pelaksanaan pekerjaan.
b. Galian Tanah

Metode Pelaksanaan :
- Penggalian akan dilakukan dengan cara manual ataupun menggunakan alat berat
seperti escavator.
- Untuk pekerjaan galian dengan Peralatan atau excavator di datangkan ke lokasi
pekerjaan.
- Pengukuran dan pemasangan patok dilaksanakan mengacu pada gambar kerja
(shop drawing) untuk acuan pelaksanaan pekerjaan.
- Penggalian kemudian dilaksanakan dengan mengacu pada patok yang telah
dipasang dengan lebar dan kedalaman galian masing masing sesuai dengan
gambar kerja (shop drawing).
- Hasil galian ditempatkan pada sisi kiri atau kanan area penggalian dan
ditempatkan secara baik oleh sehingga tidak memungkinkan untuk terjadinya
longsoran kembali kedalam bekas penggalian.
- Pengukuran hasil penggalian dilakukan secara bertahap untuk menjaga ketepatan
ukuran galian tanah sesuai gambar kerja.
- Perapihan profil galian dilaksanakan oleh sekelompok tenaga kerja setelah
penggalian selesai dilaksanakan.
c. Timbunan Tanah
Penimbunan dengan timbunan tanah ini dilaksanakan dengan menggunakan alat
excavator dan stamper, material timbunan di datangkan dari luar sesuai petunjuk
direksi/pengawas
Metode Pelaksanaan :
- Pengukuran dan pemasangan patok, bowplank dan patok peil ketinggian timbunan
di pasang pada area yang akan ditimbun sesuai kebutuhan lapangan.
- Penimbunan dilaksanakan dengan menggunakan excavator langsung ditempatkan
pada area yang akan ditimbun setelah penggalian.
- Jika area yang akan ditimbun jauh dan atau tidak terjangkau oleh excavator dari
area penimbunan, maka material tersebut ditempatkan sementara pada area
jangkauan excavator
- Hasil penimbunan dilaksanakan dan telah membentuk profil sesuai dengan patok
acuan yang dipasang ditempatkan sementara disekitar area untuk kemudian
digunakan untuk pekerjaan penimbunan kembali pada sisi pasangan batu atau
beton yang membutuhkan atau dibuang keluar lokasi setelah pekerjaan selesai
secara keseluruhan.
d. Pengangkutan Tanah Hasil Galian
Metode Pelaksanaan :

- Pengangkutan hasil galian dilakukan apabila terjadi kelebihan hasil galian yang
tidak dijadikan timbunan.
- Hasil Galian yang diangkut disimpan di tempat yang telah ditentukan oleh direksi
pekerjaan.
- Pada tempat penimbunan harus diatur sedemikian rupa agar tampak rapi dan
tidak mengganggu fungsi bangunan disekitarnya.
III. PEKERJAAN PASANGAN
a. Pasangan Bronjong Pabrikasi uk. ( 2,00 x 1,00 x 0,5 m )

Metode Pelaksanaan :
- Material untuk pekerjaan bronjong diadakan secukupnya di lokasi pekerjaan sesuai
dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan, terdiri dari : kawat bronjong, batu
kali/gunung, dll.
- Pabrikasi atau penganyaman kawat bronjong dilaksanakan hingga membentuk kotak
kotak bronjong sesuai dengan gambar kerja. Jika dengan pertimbangan lain kawat
bronjong dapat dianyam di luar area pelaksanaan pekerjaan dan dimobilisasi ke
lokasi pekerjaan dalam bentuk kotak kotak bronjong yang siap di pasang.
- Pemasangan bronjong pada lokasi pemasangan sesuai gambar kerja dimulai dengan
bronjong dasar satu persatu diselesaikan dengan pengisian batu.
- Pengisian batu kedalam kotak bronjong dilaksanakan dengan menyusun batu isian
bronjong satu persatu secara padat hingga penuh dan membentuk profil bronjong
yang rapi.
- Pelaksanaan pemasangan bronjong - bronjong tingkat selanjutnya dilaksanakan
dengan metode yang sama sesuai gambar kerja.
Demikian metode pelaksanaan pekerjaan dibuat yang merupakan gambaran umum teknik
pelaksanaan dan penanganan pekerjaan.

Makassar, 06 September 2015


CV. NURINDA PUTRA MANDIRI

Hj. SRI Rr. INDRIANI NUR


Direktris

Anda mungkin juga menyukai