Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
IDENTIFIKASI MASALAH
NO
1.
PROGRAM
KESEATAN IBU DAN ANAK
1. K 1
2. K 4
3. LINAKES
4. KFL
5. PKO
6. KB
7. KN 1
8. KNL
9. PKN
10. KUNJUNGAN BAYI
11. KUNJUNGAN BALITA
TARGET
PENCAPAIAN
1. 100 %
2. 95 %
3. 90%
4. 90%
5. 80 %
6. 70 %
7. 90 %
8. 90 %
9. 80 %
10. 90 %
11. 90 %
1. 100%
2. 90.73 %
3. 90.10 %
4. 90.3 %
5. 90.45 %
6. 0
7. 95.6 %
8. 93.7 %
9. 90 %
10. 94.3 %
11. 90.24 %
KESENJANGAN
1. 0
2. -47.27 %
3. +0.1 %
4. + 0.3 %
5. 10.45 %
6. 0
7. +5.6 %
8. 3.7 %
9. 10 %
10. 4.3 %
11. 0.24 %
KEGAWATAN
(U)
KESERIUSAN
(S)
PERTUMBUHAN
(G)
NILAI
RANGKING
100
125
125
%)
4. TINGGGINYA KASUS KOMPLIKASI PADA NEO NATAL ( 90 % )
5
3. RUMUSAN MASALAH
1. Belum tercapinya kunjungan K4 pada ibu hamil di Puskesmas Narringgul pada tahun 2014 yaitu memiliki kesenjangan sebesar 4.27 %
2. Masih ada pertolongan persalinan oleh dukun bayi yaitu sebesar 4.76 %
3. Tingginya kasus kegawat daruratan obstretri pada kehamilan persalinan dan nifas yaitu sebesar 90.45 %
4. Masih tingginya kasus komplikasi pada Neo Natal yaitu sebesar 90 %
4.
minggu
Dukungan dari lintas sektor belum maksimal, karena menganggap bahwa itu tanggung jawab petugas kesehatan
Sebagian keluarga kurang memperhatikan terhadap masalah yang ada
Sebagian bidan di desa belum bermitra dengan dukun bayi
Petugas kesehatan belum bisa mengoprasikan alat-alat yang tersedia di paskes
Baru sebagian kecil ibu hamil memanfaatkan sarkes (PONED)
LINGKUNGAN
Letak geogerafis yang sulit untuk datang ke paskes
Sebagian desa masih sulit di lalui dengan alat transportasi
Sebagian ibu hamil memilih untuk persalinan dirumah
Ibu hamil masih memanpaatkan jasa pertolongn persalinan oleh dukun bayi
Kepercayaan ibu hamil terhadap para normal masih cukup tinggi
PRIORITAS MASALAH
PENYEBAB MASALAH
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
PENECAHAN MASALAH
TERPILIH
1.
2.
Bidan belum
memanfaatkan program
P4K secara
berkesinambungan
3.
TINGGINYA KASUS KEGAWAT DARURATAN
OBSTERTRI PADA KEHAMILAN, PERSALINAN DAN
NIFAS YAITU ( 90,45 % )
Bidan belum
melakukanpemeriksaan
kehamilan (ANC)
sesuai standar (10 T)
Penjaringan bumil
dengan kasus Risti
Bumil denganm
trimester III
Penjaringan ibu nifas
dan Neo Natal di
utamakan pada kasus
Risti
Melakukan kemitraan
dengan dukun bayi
secara intensif dan
membuat komitmen
dengan tujuan
peningkatan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
Membentuk tabulin di
setiap kelompok kelas
ibu hamil
Mengikuti pelatiahan
dan seminar
yangdiselenggarakan
oleh dinas kesehatan
Bidan harus mau dan
mampu
Penjaringan bumil
dgn kasus risti ,
bumil dg trimester III
Penjaringan ibu
nifas dan neonatal
diutamakan pada
kasus risti
Melakukan
kerjasama/ kemitraan
paraji secara intensif
dan membuat
komitmen dengan
tujuan peningkatan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
Mengikuti pelatihan
dan seminar yang
diselenggarakan oleh
dinas kesehatan
Bidan harus mau dan
mampu
melaksanakan
program P4K dgn
memanfaatkan stiker
P4K Ssecara
4.
Sebagaian kecil
masyarakat belum
memahami tanda
bahaya pada Bumil,
Bulin< Bupas dan
Neonatal.
Kurangnya upaya
skrining awal pada
kasus komplikasi pada
Bidan melakukan
upaya sosialiasi
kepada stake holder,
lintas sector dan
masyarakat mengenai
berkesinambungan
Bidan harus mau dan
mampu memberikaan
pelayanan ANC
Sesuai standar 10T
Membentuk tabulin
di setiap kelompok
kelas ibu hamil.
neonatal
permasalahan
komplikasi pada
neonatal , bumil dan
bufas.
Bidan melakukan
asuhan pada kasus
komplikasi pada
neonatal dan
melakukan prioritas
masalah serta
tindakan segera untuk
menangani kasus tsb.
Mengikuti pelatihan
dan seminar yang
diselenggarakan oleh
dinas kesehatan.
Pemanfaatan kadan
peningkatan kader
asuh untuk
mendeteksi kasus risti
pada ibuhamil, bulin,
bufas dan neonatal.
UPAYA KESEHATAN
KEGIATAN
TUJUAN
SASARAN
TARGET
KIA
Melakukan kunjungan
rumah ANC pada
bumil yang tidak
datang ke posyandu
Semua bumil
100%
Semua bufas
90%
Melakukan kunjungan
PNC
Melakukan kunjungan
neoristi
KEBUTUHAN SUMBER
DANA
DANA
ALAT TENAGA
Bidan
JDIKATOR
KEBERHASILAN
SUMBER BIAYA
Seluruh bumil
mendapatkan pelayanan
ANC
JKN
Bidan
90% bufas mendapatkan
pelayanan PNC
JKN
Bidan
Agar semua neoristi
dapat ditangani
Agar cakupan
persalinan di PONED
meningkat
Agar tenaga
Semua neo
terutama
kasus risti
80%
Bulin di
wilayah kerja
12 bulin
per bidan
Bidan, dokter,
perawat
Semua
petugas
JKN
Bidan
Bidan mampu membawa
bulin ke poned lebih dari
yang ditargetkan
JKN , SKTM
BOK
kesehatan mampu
mengoperasikan alat
di PONED
kesehatan
UPAYA KESEHATAN
KEGIATAN
KIA
Melakukan kegiatan
posyandu
TUJUAN
SASARAN
TARGET
KEBUTUHAN SUMBER
DANA
DANA
ALAT TENAGA
1. Melakukan
pemeriksaan
ANC
Semua
bumil
Bidan
2. Melakukan
pemberian
imunisasi
3. Melaksanakan
kelas ibu hamil
Semua bayi
Bidan
Semua
bumil di
wilayah
posyandu
Semua bayi
Kader
dan
bidan
4. Melakukan
penimbangan
JDIKATOR
KEBERHASILAN
Semua bumil
diwilayah kerja
posyandu dilakukan
pemeriksaan ANC
Semua bayi
diimunisasi
SUMBER BIAYA
6. Melakukan
kegiatan
tabulin
Kader
dan
bidan
balita
Semua ibu
hamil, ibu
bayi balita
Kader
dan
bidan
Semua ibu
hamil di
posyandu
Bidan
dan
kader
UPAYA
KESEHATAN
KEGIATAN
KIA
Melakukan
pertemuan rutin
bidan desa dan
paraji
TUJUAN
Untuk
membangun
kemitraan
bidan dan
SASARAN
Agar
bidan
mampu
memba
TARGET
KEBUTUHAN SUMBER
DANA
DANA ALAT TENAGA
Bidan
Paraji
JDIKATOR
KEBERHASILAN
Adanya
kemitraan antara
bidan dan
SUMBER BIAYA
paraji
Untuk
membangun
komitmen
kerjasama
antara bidan
dan paraji
ngun
kemitra
n
dengan
paraji
Untuk
mening
katkan
penjarin
gan ibu
hamil
oleh
non
nakes
Persalin
an oleh
tenaga
kesehat
an
mening
kat
Kader
posyand
u
seluruh paraji di
wilayah kerja
Adanya bukti
komitmen
kerjasama
antara bidan dan
paraji
UPAYA
KESEHATAN
KIA
KEGIATAN
SASARA
N
TARGET
VOLUME
KEGIATAN
RINCIAN
PELAKSANAAN
LOKASI
PELAKSANAA
N
TENAGA
PELASNANAAN
JADWAL
BIAYA