LAPORAN FITOPATOLOGI Fix
LAPORAN FITOPATOLOGI Fix
LAPORAN FITOPATOLOGI Fix
Oleh :
Isnainy Dinul Mursyalati Yus
A352150021
MAYOR FITOPATOLOGI
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1.
PENDAHULUAN
2.
METODE
3.
Tanaman inang
Jambu bol
Nama penyakit
Benalu
Nama patogen
Lorantus sp.
Jambu bol
Puru daun
Pagodiela sp.
Tanaman
berkayu
Kelompok
Basidiomycetes
TABEL HASIL
Deskripsi gejala
Parasit yang tumbuh pada pohon
lainnya. Daun tunggal, kerapkali
berhadapan,
dan
kadang-kadang
berseling. Bunga berkelamin 1 atau 2,
dan bakal buahnya tenggelam. Buah
buni atau buah batu. Benalu
merupakan tumbuhan parasit yang
hidupnya menempel pada pohon
lainnya.
Terdapat bintil-bintil seperti bisul
pada daun yang berisi ulat Pagodiela
sp. yang lama-kelamaan akan
mengering dan menjadi lubang pada
daun.
Gejala makrokopis
Gejala mikrokopis
Tanaman
berkayu,
tanaman pagar
(salah satunya
Schinus
terebinthifolius)
Tali putri
Cuscuta sp.
Sengon
Kanker batang
Phytoptora
palmivora
Batang
yang
terserang
akan
mengalami
pertumbuhan
yang
abnormal. Awal infeksi biasanya
terjadi pada batang yang patah atau
luka. Bisa juga melalui luka yang
dibuat oleh serangga.
Pisang
Mentimun
Penyakit embun
tepung atau
powdery mildew
Pseudoperonospora
cubensis
Tembakau
Tobacco Mosaic
Virus (TMV)
Tobacco Mosaic
Virus (TMV)
Karet
Embun tepung
karet
Oidium sp.
Pisang
Bintik daun
Cordana musae
Pisang
Early blight
Alternaria sp.
Pisang
Bercak daun
Cercospora sp.
Tanaman kopi
Hemileia vastantrix
Tanaman
berfamili
Solanaceae
Puru akar
Meloidogyne sp.
Kubis
Akar gada
Plasmodiophora
brassicae Wor.
Kaktus
Phytoplasma
Phytoplasma
4.
PEMBAHASAN
Berdasarkan cara hidupnya, parasit dibagi menjadi 2, yakni parasit obligat dan parasit
fakultatif. Parasit obligat ialah parasit yang hanya dapat hidup pada organisme (jaringan)
yang masih hidup. Menurut Westwood, 2010, parasit obligat harus memparasit tanaman
inang untuk kelangsungan hidupnya. Semua organisme yang bersifat patogen merupakan
parasit obligat. Pada praktikum, semua sampel/patogen tanaman yang diamati merupakan
contoh parasit obligat. Sebaliknya parasit fakultatif dapat hidup autotrof (membuat makanan
sendiri) dan bereproduksi tanpa ada kontak dengan tanaman inang, tetapi tidak menutup
kemungkinan untuk memparasit ketika di lingkungan sekitarnya dapat dijadikan tempat untuk
berparasit (tersedia).
Nelson (2008) menyatakan bahwa tanaman Cuscuta sp. memparasit jaringan tanaman
dengan haustoria kecilnya (menginfeksi melalui struktur perekatnya yang digunakan untuk
mengambil nutrisi dari tanaman inang melalui membran sel). Hal ini membuktikan bahwa
tanaman Cuscuta sp. dan juga tanaman benalu merupakan tanaman parasit obligat.
Dari kegiatan praktikum, patogen yang termasuk dalam gejala nekrosis, antara lain :
kanker batang, embun tepung, bercak daun (Oidium sp., Cordana sp., Cercospora sp.,
Hemileia vastantrix). Nekrosis merupakan gejala penyakit yang ditandai dengan adanya
kerusakan pada sel-sel, jaringan, organ & seluruh tumbuhan. Kenampakan gejala ini dapat
berupa bercak, pembusukan, eksudasi, layu, nekrosis, dan gosong. Gejala hiperplasia ialah
gejala yang timbul akibat pertumbuhan abnormal
(melebihi
ukuran
biasa)
dari
organ
tumbuhan misalnya keriting, puru, kudis, membengkoknya tajuk atau menggulungnya daun.
Untuk patogen yang termasuk dalam gejala hiperplasia, antara lain : puru akar dan akar gada.
Gejala hipoplasia ialah gejala yang timbul akibat adanya gangguan atau hambatan dari
jaringan tanaman untuk berkembang secara penuh. Gejala umum dari hipoplasia yaitu
pertumbuhan yang dibawah biasa/normal dan warna yang pucat, misal kerdil, mosaik. Contoh
patotgen yang termasuk dalam gejala hipoplasia, antara lain : Bunchy top virus, phytoplasma
dan Tobacco Mosaik Virus (TMV).
Berdasarkan pernyataan Liyanage bahwa gejala embun tepung karet akibat jamur
Oidium sp. salah satunya menyebabkan bintik-bintik kuning yang terlihat jelas dan daun
mengalami bintik-bintik nekrosis. Hal ini membuktikan bahwa embun tepung karet
merupakan salah satu gejala nekrosis. Gejala pisang yang terinfeksi memperlihatkan daun
klorosis, sempit, tangkai daun pendek, dan tumbuh tegak sehingga memberikan kesan kerdil
pada perkembangan pucuknya (bunchy top). Gejala kerdil merupakan salah satu gejala
hipoplasia, akibat adanya gangguan pada jaringan tanaman sehingga terjadi pertumbuhan
dibawah normal. Hasil penelitian Sulyanti, et al. (2011), menyatakan bahwa penyakit bercak
Cordana menimbulkan bercak-bercak jorong atau bulat telur. Gejala bercak ialah salah satu
gejala nekrosis. Serangan patogen P. brassicae yang menyebabkan bengkak pada akar.
Pembengkakan pada jaringan akar dapat mengganggu fungsi akar seperti translokasi zat hara
dan air dari dalam tanah ke daun. Keadaan ini mengakibatkan tanaman layu, kerdil, kering
dan akhirnya mati (Karling 1968 dalam Cicu, 2006).
5.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Disease of rubber and Their Control. Available at http://dl.nsf.ac.lk/
bitstream/handle/1/9178/BRRISL-20-5.pdf?sequence=2. Verified 26 September 2015.
Anonim. 2015. Gejala Alternaria Pada Pisang. Available at http://ditlin.hortikultura.
pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=103&Itemid=176.
Verified 29 September 2015.
Cicu. 2006. Penyakit Akar Gada (Plasmodiophora brassicae Wor.) Pada Kubis-kubisan dan
Upaya Pengendaliannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan. No
1: 25.
Megia, R. Anceau, C 1997. Deteksi Banana Bunchy Top Virus Menggunakan Immuno
CapturePolymerase Chain Reaction. Vol. 4 (2): 53-54. Available at
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/42633/Rita%20Megia
%20(RK).pdf;jsessionid=AA51ED94591DEB72E0EBFF4D89565BB7?sequence=1.
Verified 25 September 2015.
Nelson, C. S. 2008. Cassytha filiformis. Department of Plant and Environmental Protection
Sciences. University of Hawaii Manoa.
Nurhayati. 2012. Virus Penyebab Penyakit Tanaman. Universitas Sriwijaya
Sudiono. Prasetyo, J. 2004. Pemetaan Persebaran Penyakit Bunchy Top Pada Tanaman Pisang
di
Provinsi
Lampung.
Vol.
4
(2):
94-101.available
at
.
http://idci.dikti.go.id/pdf/JURNAL/JURNAL%20HAMA%20&%20PENYAKIT
%20TUMB.TROPIKA/VOL.4%20NO.2%20SEPTEMBER%202004/454.pdf.
Verified 25 September 2015.
Sulyanti, E. Liswarni, Y. Indri. 2011. Inventarisasi Penyakit Tanaman Pisang (Musa
paradisiaca Linn.) Berdasarkan Gejala di Kabupaten Tanah Datar. Vol. 12 (2): 49-54.
Westwood, H. J. Yoder. I. J. Timko. P. M. dePamphilis W. C. 2010. The Evolution of
Parasitism in Plant.