Prinsip Kerja Sokletasi
Prinsip Kerja Sokletasi
Prinsip Kerja Sokletasi
Sokletasi yaitu sejenis ekstraksi dengan pelarut organik yang dilakukan secara berulangulang dan jumlah pelarut yang relatif konstan dengan menggunakan alat soklet (Soekardjo,
2002).
Menurut (Safirudin, 2009), ekstraksi sokletasi merupakan suatu metode pemisahan suatu
komponen yang terdapat dalam zat padat dengan cara penyaringan berulang ulang dengan
menggunakan pelarut tertentu, sehingga semua komponen yang diinginkan akan terisolasi.
Prinsip sokletasi ini yaitu penyaringan yang dilakukan secara berulang- ulang sehingga hasil
yang didapat sempurna dan pelarut yang digunakan relatif sedikit. Bila penyaringan ini telah
selesai, maka pelarutnya diuapkan kembali dan sisanya adalah zat yang terekstrak. Metode
sokletasi menggunakan suatu pelarut yang mudah menguap dan dapat melarutkan senyawa
organik yang terdapat pada bahan tersebut, tapi tidak melarutkan zat padat yang tidak diinginkan.
Proses yang terjadi dalam ekstraksi sokletasi yaitu ketika pelarut dididihkan, uapnya naik
melewati soklet menuju ke pipa pendingin. Air dingin yang dialirkan melewati bagian luar
kondensor mengembunkan uap pelarut sehingga kembali ke fase cair, kemudian menetes ke
thimble. Pelarut melarutkan lemak dalam thimble, ekstrak minyak ini terkumpul dalam thimble
dan bila volumenya telah mencukupi, ekstrak minyak akan dialirkan lewat sifon menuju labu
alas bulat (Soekardjo, 2002).
Sukardjo. 2002. Kimia Fisika. Jakarta: Bineka Cipta
Penyulingan adalah suatu proses pemisahan secara fisik suatu campuran dua atau lebih produk
yang mempunyai titik didih yang berbeda, dengan cara mendidihkan terlebih dahulu komponen
yang mempunyai titik didih rendah terpisah dari campuran (Kister, 1990).
Pada industri minyak atsiri dikenal tiga macam metode penyulingan, yaitu :
1. Penyulingan dengan air (water distillation)
2. Penyulingan dengan uap dan air (steam and water distillation)
3. Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)
Proses penyulingan dilakukan untuk memperoleh minyak atsiri dari tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai kandungan minyak yang sulit untuk diekstrak pada kondisi lingkungan normal. Hal
ini dikarenakan minyak atsiri terdapat pada kantung-kantung minyak dalam jaringan tumbuhan
sehingga diperlukan suatu usaha untuk mengeluarkannya.
Untuk memisahkan minyak atsiri dari tanaman aromatik, dalam prakteknya bahan tersebut
dimasukkan ke dalam ketel penyuling, kemudian ditambahkan sejumlah air dan dididihkan, atau
uap panas dipompakan ke dalam alat penyuling tersebut. Dengan pemanasan oleh air atau uap,
minyak atsiri akan dibebaskan dari kelenjar minyak dalam jaringan tanaman. Alat penyuling,
akan berisi dua macam cairan, yaitu air panas dan minyak atsiri yang tidak saling melarutkan
atau hanya sebagian kecil saja melarut. Secara perlahan-lahan cairan dalam alat penyuling
dididihkan sehingga campuran uap terdiri dari uap air dan uap minyak. Campuran uap tersebut
mengalir melalui pipa menuju ke kondensor sehingga uap tersebut dicairkan kembali dengan
system pendinginan dari luar, yaitu biasanya dengan air dingin. Dari kondensor, kondensat
tersebut ditampung dalam tabung pemisah (receiver); dan dalam tabung tersebut minyak atsiri
akan terpisah dari air suling.
Kister, H.Z. 1990. Distillation Operation. McGraw Hill.