Etika Bisnis Dan Profesi - Menganalisa Peranan Etika Dalam Bisnis, Juga Hubungan Antara Manusia, Agama Dan Etika
Etika Bisnis Dan Profesi - Menganalisa Peranan Etika Dalam Bisnis, Juga Hubungan Antara Manusia, Agama Dan Etika
Etika Bisnis Dan Profesi - Menganalisa Peranan Etika Dalam Bisnis, Juga Hubungan Antara Manusia, Agama Dan Etika
Kelompok 3
Ari Prastiyo - 2012020023
Andi Pratama - 2013020066
Fajar Ramdhani - 2013020025
Fitria - 2013020009
Halimah TusaDiah 201302008
Nur Rafika - 2013020007
Rawaty - 2013020028
Materi Pertemuan ke 4
Kasus Etika
Kasus 1 Lumpur Lapindo
Melubernya lumpur dan gas panas di
Kabupaten Sidoarjo yang disebabkan eksploitasi
gas PT Lapindo Brantas.
Dalam kasus Lapindo, bencana memaksa
penduduk kehilangan tempat tinggal, pekerjaan dan
masa depan.
Perusahaan
pun
terkesan
lebih
mengutamakan
penyelamatan
aset-asetnya
daripada mengatasi soal lingkungan dan sosial
yang ditimbulkan.
Kasus 2
Sebuah studi selama dua tahun yang dilakukan The Performance
Group, sebuah konsorsium yang terdiri dari Volvo, Unilever,
Monsanto, Imperial Chemical Industries, Deutsche Bank, Electrolux,
dan Gerling, menemukan bahwa pengembangan produk yang
ramah lingkungan dan peningkatan environmental compliance bisa
menaikkan EPS (earning per share) perusahaan, mendongkrak
profitability, dan menjamin kemudahan dalam mendapatkan kontrak
atau persetujuan investasi.
Di tahun 1999, jurnal Business and Society Review menulis bahwa
300 perusahaan besar yang terbukti melakukan komitmen dengan
publik yang berlandaskan pada kode etik akan meningkatkan
market value added sampai dua-tiga kali daripada perusahaan lain
yang tidak melakukan hal serupa.
4. Pencurian (Theft)
Merupakan tindakan mengambil sesuatu yang bukan
hak kita atau mengambil property milik orang lain tanpa
persetujuan pemiliknya. Properti tersebut dapat berupa
property fisik atau konseptual.
5. Diskriminasi tidak jelas (unfair discrimination)
Adalah perlakuan tidak adil atau penolakan terhadap
orang-orang tertentu yang disebabkan oleh ras, jenis
kelamin, kewarganegaraan, atau agama.
Suatu kegagalan untuk memperlakukan semua
orang dengan setara tanpa adanya perbedaan yang
beralasan antara mereka yang 'disukai' dan tidak.
Pengendalian Diri
Pengembangan Tanggung Jawab Sosial (Social Responsibility)
Mempertahankan Jati Diri
Menciptakan Persaingan yang Sehat
Menerapkan Konsep Pembangunan Berkelanjutan
Menghindari Sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong,
Koneksi,Kolusi dan komisi
Mampu Menyatakan yang Benar itu Benar
Menumbuhkan Sikap Saling Percaya antar Golongan Pengusaha
Konsekuen dan Konsisten dengan Aturan main Bersama
Memelihara Kesepakatan
Menuangkan ke dalam Hukum Positif
1)
2)
3)
Contoh Kasus
Kasus 1 Kasus Suap Jaksa Kejaksaan Negeri Kejari.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
bidang Pencegahan, M Jasin mengungkapkan fakta baru
bahwa komitmen fee dalam kasus dugaan suap kepada
Jaksa pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Cibinong yang telah
ditetapkan sebagai tersangka, yaitu Jaksa Sistoyo adalah
sebesar Rp 2,5 miliar.
Tetapi, fakta tersebut masih ditelusuri oleh tim
penyidik KPK. Demikian juga, kemungkinan ada oknum
lain yang terlibat dalam kasus dugaan suap tersebut.
Analisis Kasus
Dalam Demokrasi
Korupsi menunjukan tantangan serius terhadap
pembangunan. Di dalam dunia politik, korupsi
mempersulit demokrasi dan tata pemerintahan yang baik
(good governance) dengan cara menghancurkan proses
formal. Korupsi di pemilihan umum dan di badan
legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di
pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem
pengadilan menghentikan ketertiban hukum; dan korupsi
di pemerintahan publik menghasilkan ketidakseimbangan dalam pelayanan masyarakat.
Dalam Ekonomi
Korupsi menimbulkan distorsi (kekacauan) di dalam
sektor publik dengan mengalihkan investasi publik ke
proyek-proyek masyarakat yang mana sogokan dan
upah tersedia lebih banyak. Korupsi juga mengurangi
pemenuhan syarat-syarat keamanan bangunan,
lingkungan hidup, atau aturan-aturan lain. Korupsi juga
mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan dan
infrastruktur; dan menambahkan tekanan-tekanan
terhadap anggaran pemerintah.
Kasus kedua :
Analisa Kasus
Pada kasus tersebut menunjukkan bahwa etika bisnis belum di jalankan
secara maksimal baik di lihat dari etika promosi maupun keadilan
konsumen. Menurut Mahmoedin (1996 : 7) akibat para pelaku bisnis
yang tidak memperhatikan etika dalam bisnis adalah :
Perusahaan / bisnis yang rusak namanya karena tidak menggunakan
etika dalam berbisnis akan dimusuhi mitra usahanya.
Bisnis yang tidak menghiraukan etika akan hancur karena konsumen
bukan benda mati yang gampang dibodohi.
Jika bisnis itu merusak lingkungan, maka akan rugi bahkan
masyarakat akan menghukumnya sebagai perusak alam dan
lingkungan yang pada gilirannya perusahaan tersebut akan
dikucilkan.
Kekuasaan yang terlalu besar dari bisnis jika tidak diimbangi dengan
tanggung jawab social yang sebanding akan menyebabkan bisnis
tersebut menjadi kekuatan yang merusak masyarakat.
Pemecahan Masalah
Terima Kasih