Perencanaan Jaringan Lte (Long Term Evolution) Menggunakan Software Radio
Perencanaan Jaringan Lte (Long Term Evolution) Menggunakan Software Radio
Perencanaan Jaringan Lte (Long Term Evolution) Menggunakan Software Radio
1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari Kerja Praktek di
RDC Media PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Bandung adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui dan memahami cara penggunaan
software Atoll, khususnya dalam perencanaan
jaringan LTE.
2. Membuat perencanaan jaringan LTE berbasis
simulasi dengan menggunakan software radio
planning Atoll, yang mana dapat dijadikan acuan
untuk pembuatan jaringan tersebut di lapangan.
1.3 Batasan Masalah
Untuk menghindari permasalahan yang terlalu
kompleks, dalam penulisan laporan ini dispesifikasikan
lingkup dan batasan masalah sebagai berikut:
1. Standard LTE berdasarkan 3GPP.
2. Software yang digunakan adalah Atoll.
3. Perencanaan hanya fokus di wilayah Bandung
Selatan.
II. DASAR TEORI
2.1 Long Term Evolution (LTE)
Long Term Evolution (LTE) adalah sebuah
standar komunikasi wireless data berkecepatan tinggi
untuk ponsel dan terminal data. Standar ini
dikembangkan oleh 3GPP (3rd Generation Partnership
Project), sebuah organisasi penerbit standar untuk
teknologi GSM. Pada awalnya LTE dikembangkan
untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan
GSM/HSPA, namun pada perkembangannya LTE juga
menjadi evolusi untuk jaringan CDMA. Tujuan dari
LTE adalah untuk menyediakan mobile broadband
wireless access yang mendukung handover antara selsel LTE serta antara LTE dan sel UMTS/GSM dengan
kecepatan tinggi.
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
n
LTE
Downlink Link Budget
64
23
0
0
23
2
-118,4
-116,4
-7
-123,4
1
0
18
0
0
163,4
a
b
c
d
e
f
g
h
i
j
k
l
m
LTE
1024
46
18
2
62
7
-104,5
-97,5
-9
-106,5
4
20
0
0
163,5
Ket:
EIRP = Equivalent Isotrophically Radio Power
Ptx = Daya Pemancar
Gtx = Gain Pemancar
k = konstanta Boltzman 1,3803 x 10-23
T = temperatur
B = bandwidth
= load pada sel
3.11 Perencanaan Jaringan
Dalam perencanaan jaringan sistem seluler
faktor-faktor seperti prediksi kuat sinyal, kondisi
geografis, kepadatan penduduk, dan model propagasi
yang digunakan harus dipertimbangkan. Secara umum
tahapan-tahapan yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
1. Persiapan alat
Alat yang dimaksud di sini adalah berupa software
radio planning. Pada laporan ini software radio
planning yang digunakan adalah Atoll.
2. Inventarisasi data
Data-data yang dibutuhkan dalam perencanaan
suatu jaringan adalah berupa peta digital, jumlah
pelanggan, jenis perangkat, dan perkiraan distribusi
pelanggan pada daerah pelayanan.
3. Perencanaan dan perhitungan cakupan (coverage)
Perhitungan cakupan yang dilakukan meliputi
perhitungan link budget, radius sel, luas daerah
pelayanan, jumlah sel tiap eNode B yang
diperlukan, dan penentuan daerah pelayanan
berdasarkan morfoliginya.
4. Simulasi perencanaan
Menentukan model propagasi yang digunakan,
kemudian meletakkan eNode B pada peta digital
berdasarkan daerah morfologinya dan mengatur
parameter-parameter pada transmitter. Setelah itu
menghitung prediksi kuat sinyal dan kuat SINR di
setiap daerah.
5. Verifikasi
Setelah melakukan simulasi dilakukan verifikasi
terhadap hasil yang diperoleh. Hasil tersebut antara
lain jumlah sel yang diperlukan pada masingmasing daerah, penempatan site, serta hasil prediksi
berupa kuat sinyal dan kuat SINR. Verifikasi yang
dilakukan
dimaksud
untuk
memeriksa
kemungkinan lokasi site, mengadakan perubahan
lokasi site jika diperlukan, dan mengatur kembali
nilai parameter-parameter pada transmitter.
3.12 Software Radio Planning Atoll
Atoll merupakan sebuah software radio
planning yang menyediakan satu set alat dan fitur yang
komperhensif dan terpadu yang memungkinkan user
untuk membuat suatu proyek perencanaan microwave
ataupun perencanaan radio dalam satu aplikasi.
Berbagai prediksi study dari cakupan dapat
dikonfigurasikan sesuai kehendak perancang. Study
yang disuguhkan diantaranya adalah :
- Coverage by signal level : Menghitung area yang
tertutupi oleh level sinyal dari tiap cell.
- Coverage by C/(I+N) level (DL) : Menghitung area
yang tertutupi oleh SINR downlink. SINR adalah
perbandingan antara kuat sinyal dengan kuat
Transmitter End
Receiver End
Formula
a
b
c
d
e
f
g=e x f
h
i =c+d- g- h
j = i - 10 log(subcarrier )
k
l =kx T
m = l + 10 log(15000)
n=m+k
o
p
q=n+o+p
r
s
t = -10 log(1-sor)
u
v
w
x =j - q- t- u+v+w
FDD 10 MHz
DL
UL
700
10
43
23
18
0
0,06
50
3
1
0,5
57,5
22
29,72
6,4
8
4
-174
-132,24
-132,24
-124,24
-128,24
-4,131
-5,113
4,5
4,5
-124,74
-128,74
-3
-3
80
80
-3,94
-4,87
1
3
0
18
0
3
157,4
158,01
Kecamatan
Bandung Kidul
Buah Batu
Cinambo
Gedebage
Rancasari
Total
Luas
(Km2)
6,06
7,93
3,68
9,58
7,33
34,58
Jumlah
Penduduk
58.282
94.018
24.942
36.657
76.014
289.913
Kepadatan Penduduk
per Km2
9.617
11.856
6.778
3.826
10.370
Jumlah
Penetrasi
10%
10%
10%
10%
10%
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Teknologi LTE yang merupakan evolusi dari
GSM/EDGE
dan
UMTS/HSDPA
dengan
kemampuannya diyakini mampu menjadi teknologi
masa kini dan masa depan yang dapat memenuhi
kebutuhan customer.
2. Konsep perencanaan jaringan berbasis simulasi
dengan menggunakan software radio planning
dianggap
sangat
diperlukan
sebelum
implementasinya di lapangan oleh suatu operator
atau vendor, karena hasil yang didapat realistis
dengan kondisi sesungguhnya.
3. Pada prediksi pathloss, semua prediksi yang
didapat dirasa sudah cukup memenuhi permintaan,
untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus lagi
perlu dilakukan simulasi ulang.
4. Hasil throughput rata-rata tiap pelanggan dari 10
simulasi pada simulasi Monte Carlo sudah
memenuhi permintaan, yang mana memiliki nilai di
atas nilai minimum throughput demand dan average
requested throughput.
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Pelanggan Mobile
Rata-Rata
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
Data
4.2 Saran
1. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, agar
dibuat beberapa skenario pada simulasinya beserta
perhitungan link budget.
2. Sebelum melakukan perencanaan jaringan LTE,
diharapkan agar menguasai dasar teori dan
teknologi LTE itu sendiri.
V. DAFTAR PUSTAKA
[1]
Ahmadi, H., Teknologi Pita Lebar 4G: LTE.
Wireless Network Laboratory Telkom Research
Development Center. Yogyakarta, 2010.
[2]
Airspan, White Paper: TDD and FDD
Wireless Access Systems. Airspan Networks Inc. USA.
[3]
Atoll User Manual Radio version 3.1.0
[4]
Balston, D.M. & Macario, R.C.V., Cellular
Radio Systems. Norwood: Arctech House.
[5]
Dahlman, E., Expert Radio Access
Technologies: 3G Long-Term Evolution. UK, 2005.
[6]
Dewantoro, A., Teknologi Long Term
Evolution
(LTE)
Selayang
Pandang,
http://antondewantoro.wordpress.com/2010/04/16/tekn
ologi-long-term-evolution-lte-selayang-pandang/, Mei
2014.
[7]
Freeman,
R.L.,
Telecommunications
Transmission Handbook, Fourth Edition. Canada: John
Wiley & Sons, 1998.
[8]
http://bandungkota.bps.go.id/, Maret 2014.
[9]
http://id.wikipedia.org/wiki/LTE.html/,
Februari 2014.
[10]
Marius, P. & Willem, M., LTE Tutorial Part
1: LTE Basics. UK, 2010.
[11]
Mufti, N., Modul 7 EE 4712, sistem
komunikasi bergerak, prediksi redaman propagasi.
mobilecomm.labs
[12]
Nibarger, R. & Teubner, M., An Introduction
to Long Term Evolution (LTE). USA, 2012.
[13]
Subharthi, P., Long Term Evolution (LTE) &
Ultra-Mobile Broadband (UMB) Technologies for
Broadband Wireless Access. 2008.
[14]
Verizon. LTE: The Future of Mobile
Broadband Technology. USA: 2010.
[15]
---, 3GPP LTE - Evolved UTRA - Radio
Interface
Concepts.
Downlink:
OFDMA
Transmission
Scheme,
http://ecee.colorado.edu/~ecen4242/LTE/radio.htm/,
Mei 2014.
[16]
---, 3GPP LTE Wireless Design Library: SCFDMA,
http://edocs.soco.agilent.com/display/ads201101/About
+3GPP+LTE+Wireless+Design+Library/, Mei 2014.
[17]
---, Cellular Mobile Radio Systems,
http://www.sabah.edu.my/cc044.wcdd/cellular-radiosystem.html/, Mei 2014.
[18]
---, Design and Implementation of Orthogonal
Frequency
Division
Multiplexing
(OFDM)
Signaling,
http://cegt201.bradley.edu/projects/proj2001/ofdmabsh
/OFDM_Functional_Descriptin.html/, Mei 2014.
[19]
---, General Consideration in Wimax
Technologies,
http://www.atdi.us.com/generalWimax.php/, Mei 2014.
[20]
---, Internet Access Guide: WiMAX,
http://www.conniq.com/InternetAccess_WiMAX04.htm/, Mei 2014.
[21]
---,
LTE
Network
Tech
Explained,
http://www.anandtech.com/show/4289/verizon-4g-ltetwo-datacards-wifi-hotspot-massively-reviewed/2/,
Mei 2014.
[22]
---, Pengulangan Frekuensi dan Pemecahan
Sel,
http://www.almuhibbin.com/
2011/10/pengulangan-frekuensi-frequency-reuse.
html/, Mei 2014.
VI.
BIODATA
Muhamad
Ridwan
Fauzi
(21060111130116), lahir di
Ciamis, 16 Oktober 1992.
Menempuh pendidikan di SD
Negeri 1 Citeureup, SMP dan
SMA ITTC, dan saat ini sedang
menempuh S1 di Teknik Elektro
Universitas
Diponegoro
Konsentrasi
Teknik
Telekomunikasi.
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Menyetujui,
Dosen Pembimbing