Sekilas Pelindo III

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

Sekilas Pelindo III

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau lebih dikenal dengan sebutan Pelindo 3 merupakan
salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam jasa layanan operator
terminal pelabuhan. Perusahaan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 1991 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum (Perum) Pelabuhan III
Menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Peraturan tersebut ditandatangani oleh Presiden Ke-2
Republik Indonesia Soeharto pada tanggal 19 Oktober 1991. Selanjutnya, pembentukan Pelindo
3 dituangkan dalam Akta Notaris Imas Fatimah, S.H., Nomor : 5, tanggal 1 Desember 1992
sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan hingga perubahan terakhir dalam Akta
Notaris Yatiningsih, S.H, M.H., Nomor: 72, tanggal 10 Juli 2015.
Sebagai operator terminal pelabuhan, Pelindo 3 mengelola 43 pelabuhan dengan 16 kantor
cabang yang tersebar di tujuh propinsi di Indonesia meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali,
Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.
Keberadaan Pelindo 3 tak lepas dari wilayah Indonesia yang terbentuk atas jajaran pulau-pulau
dari Sabang sampai Merauke. Sebagai jembatan penghubung antar pulau maupun antar negara,
peranan pelabuhan sangat penting dalam keberlangsungan dan kelancaran arus distibusi logistik.
Pelayanan terbaik dan maksimal merupakan komitmen Pelindo 3 untuk mejaga kelancaran arus
logistik nasional. Komitmen itu tertuang dalam visi perusahaan Berkomitmen Memacu Integrasi
Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima. Mendukung visi tersebut, Pelindo 3
menetapkan strategi-strategi yang dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP)
yang dievaluasi setiap 4 (empat) tahun sekali.
Pelindo 3 memiliki komitmen yang kuat dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan. Oleh
karenanya, setiap tindakan yang diambil oleh perusahaan selalu mengacu pada tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). Perusahaan juga menerbitkan pedoman
etika dan perilaku (Code of Conduct) sebagai acuan bagi seluruh insan Pelindo 3 mulai dari
Komisaris, Direksi, hingga Pegawai untuk beretika dan berperilaku dalam proses bisnis serta
berperilaku dengan pihak eksternal.
Perangkat lain yang mendukung Pelindo 3 dalam meraih visi dan misi perusahaan adalah
penghayatan nilai-nilai Budaya Perusahaan. Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang
jasa, mengutamakan kepuasan pelanggan adalah menjadi prioritas. Customer Focus menjadi
budaya perusahaan yang pertama harus tertanam dalam diri setiap insan Pelindo 3, dilanjutkan
oleh Care dan budaya perusahaan yang ketiga adalah Integrity.
Kini, Pelindo 3 menjadi salah satu BUMN besar di Indonesia dengan tingkat jumlah aset yang
meningkat setiap tahunnya. Pelindo 3 juga menjadi segelintir BUMN yang memasuki pasar
global. Hal ini membuktikan bahwa Pelindo 3 memiliki daya saing yang tinggi dan menjadi
perusahaan berkelas internasional.

Visi Misi
Visi
Berkomitmen Memacu Integrasi Logistik dengan Layanan Jasa Pelabuhan yang Prima
Misi
1. Menjamin penyediaan jasa pelayanan prima melampaui standar yang berlaku secara konsisten;
2. Memacu kesinambungan daya saing industri nasional melalui biaya logistik yang kompetitif;
3. Memenuhi harapan semua stakeholder melalui prinsip kesetaraan dan tata kelola perusahaan
yang
baik;
4. Menjadikan SDM yang berkompeten, berkinerja handal, dan berpekerti luhur;
5. Mendukung perolehan devisa negara dengan memperlancar arus perdagangan.
Budaya
Perusahaan
Pelindo 3 menetapkan Budaya Perusahaan dengan tiga nilai inti utama yang menjadi pedoman
bagi seluruh insan Pelindo 3 dalam menjalankan perusahaan. Budaya Perusahaan dimaksud
adalah sebagai berikut:
1. Customer Focus (Selalu mengutamakan kepuasan pelanggan)
Perilaku utama dalam nilai inti Customer Focus adalah melayani dan tangguh
Melayani : Melayani pelanggan secara inovatif sehingga memuaskan pelanggan dan tak bisa
ditiru pesaing, beinteraksi dengan ramah, santun, dan hormat serta proaktif dalam
mengidentifikasi kebutuhan serta keinginan pelanggan. Bila pelanggan ada keluhan, insan
Pelindo 3 menanganinya secara responsif dan profesional.
Tangguh : Insan Pelindo 3 bersikap tangguh baik dalam rangka melayani maupun menangani
keluhan pelanggan dengan rasa percaya diri serta tegas dalam menjalankan sistem dan prosedur
yang ada. Bersikap sabar dalam berinteraksi, tekun dan bekerjasama dengan pelanggan sehingga
kepuasan pelanggan tercapai. Insan Pelindo 3 selalu melakukan perbaikan berkelanjutan
terhadap pelayanan yang telah dilakukan.
2. Care (Terdepan dalam kepedulian kepada pemangku kepentingan dan lingkungan)
Perilaku utama dalam nilai inti Care adalah peka dan sigap
Peka : Insan Pelindo 3 peka terhadap perubahan keinginan pemangku kepentingan (stakeholder)
dan permasalahan lingkungan hidup, karena selalu tanggap akan situasi yang terjadi di
sekitarnya. Selain itu, insan Pelindo 3 selalu berinisiatif untuk menjadi yang terdepan dalam
kepedulian kepada pemangku kepentingan dan lingkungan melalui proses belajar berkelanjutan.

Sigap : Insan Pelindo 3 selalu sigap yakni dengan siap sedia menjalankan tugas, cekatan dalam
menyelesaikan permasalahan yang terjadi, dan tangkas dalam melakukan tindakan nyata. Insan
Pelindo 3 mampu memberi solusi terkait permasalahan yang muncul baik dalam lingkungan
usaha maupun lingkungan hidup.
3. Integrity (Berpikir, berkata dan berperilaku terpuji, menjaga martabat serta menjunjung tinggi
etika)
Perilaku utama dalam nilai inti Integrity adalah disiplin dan tanggung jawab
Disiplin : Insan Pelindo 3 disiplin dalam menjalankan tugasnya karena taat aturan, jujur, adil dan
terbuka, serta konsisten baik dalam setiap ucapan maupun tindakan.
Tanggung jawab : Insan Pelindo 3 melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab, baik dari
segi hasil maupun proses karena didasari sikap amanah (komitmen). Insan Pelindo 3 selalu
bersungguh-sungguh dalam bekerja menjada nilai-nilai etika, selalu produktif dalam setiap
kegiatan serta tuntas dalam bekerja.

Revitalisasi Terminal Penumpang Kalimas


Sebagai bagian dari program penataan pelabuhan Tanjung Perak, dilakukan pengembangan
Terminal Penumpang Kalimas. Rencana Pembangunan Terminal Penumpang tersebut dilakukan
di area kurang lebih seluas 13Ha, yang nantinya terdapat Terminal Penumpang, Gedung
Heritage, Pusat Bisnis, Pusat Perbelanjaan, Terminal Ferry, dan Terminal Bis.

Pengembangan Pelabuhan Banjarmasin


Dalam rangka meningkatkan kapasitas di Cabang Pelabuhan Banjarmasin, Pelindo III menambah
fasilitas Terminal Petikemas Banjarmasin dengan membangun Terminal baru kurang lebih seluas
300Ha di kawasan Mantuil. Yang direncanakan akan digunakan untuk menangani General Cargo,
Curah Kering, Curah Cair, Terminal Penumpang, & Terminal Mobil.

Pengembangan Pelabuhan Lembar


Dalam proses penataan dan pengembangan di Cabang Pelabuhan Lembar, PELINDO III
berencana mengembangan Pelabuhan Baru di Gilimas (NTB). Rencana pembangunan di area
yang kurang lebihseluas 21,22Ha yang direncanakan digunakan untuk Terminal Petikemas,
Terminal General Cargo, Terminal Penumpang

Lingkup Bisnis

Sesuai dengan Keputusan Menteri (Kepmen) Perhubungan Nomor:KP 88 Tahun 2011 tentang
Pemberian Izin Usaha kepada PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) sebagai Badan Usaha
Pelabuhan, maka bidang-bidang usaha yang dijalankan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)
meliputi:

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk bertambat,

Penyediaan dan/atau pelayanan pengisian bahan bakar dan pelayanan air


bersih,

Penyediaan dan/atau pelayanan fasilitas naik turun penumpang dan/atau


kendaraan,

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa dermaga untuk pelaksanaan kegiatan


bongkar muat barang dan peti kemas,

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa gudang dan tempat penimbunan


barang, alat bongkat muat, serta peralatan pelabuhan,

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah
kering, dan Ro-Ro,

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa bongkar muat barang,

Penyediaan dan/atau pelayanan pusat distribusi dan konsolidasi barang,

Penyediaan dan/atau pelayanan jasa penundaan kapal.

Pelindo III Bangun Gudang Modern


Berbasis IT
12 Oktober 2015 - 03:56 , diupload oleh Hamid
Ada yang baru dan beda di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, kini di Terminal Jamrud
telah berdiri bangunan biru yang mirip hanggar pesawat terbang.

Surabaya (12/10) Bangunan tersebut adalah gudang modern yang berlokasi di eks.
gudang 125 ini, didirikan untuk mempercepat proses bongkar muat di pelabuhan yang
dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) tersebut.
Pembangunan gudang tersebut utamanya untuk melebarkan apron (jarak dari bibir
dermaga ke gudang), yang semula berjarak 13 meter kini menjadi 20 meter sehingga
memudahkan jalannya proses bongkar muat barang di pelabuhan, kata Manajer
Pelayanan Terminal Jamrud Pelindo III Cabang Tanjung Perak, Edwardnul Djohar. Selain
itu, tambah pria yang akrab dipanggil Ferry ini, pelebaran tersebut akan memberikan
tambahan ruang bagi alat-alat berat untuk melakukan aktivitas bongkar muat. Alat
bongkar muat jadi lebih mudah ber-manuver, imbuhnya.
Hal yang sama juga dilakukan untuk gudang di Terminal Jamrud Utara, yaitu eks. gudang
101 yang saat ini dalam tahap pembongkaran. Rencananya gudang 101 yang semula
mempunyai jarak apron terlalu menjorok yakni hanya 15 meter, rencananya akan
diperlebar dengan jarak apron-nya menjadi hingga 40 meter. Hal ini akan menambah
ruang untuk alat bongkar muat agar lebih leluasa.

Alat bongkar muat seperti Harbour Mobile Crane (HMC) yang


membutuhkan space cukup luas tidak mengalami kendala ruang lagi, dan proses bongkar
muat mejadi lebih mudah dan cepat, terangnya.
Perlu diketahui gudang di Jamrud Selatan ini mempunyai luas 4.935 meter persegi
tersebut rencananya akan digunakan untuk penumpukan barang-barang general
cargo domestik. Sedangkan, luas gudang di Jamrud Utara yang mencapai 4.920 meter
persegi dan nantinya akan diperuntukkan untuk barang-barang khusus general
cargo internasional. Kedua gudang tersebut ditargetkan masing-masing selesai akhir
tahun 2015.
Edwardnul Djohar menambahkan, bahwa fasillitas gudang baru nantinya dilengkapi
dengan sistem informasi untuk proses penerimaan, penumpukan dan pengeluaran,
atau Storage Management System sebagai kontrol pengawasan dan pengendalian barang,
dimana para pemilik barang harus terlebih dahulu mengajukan permohonan penumpukan
barang ke Pelindo III, nantinya melalui perencanaan aplikasi Storage Management
System pihak Pelindo III akan memberikan nomor slot gudang kepada pemilik barang,
sehingga semua barang yang ada di gudang akan tertata dan terpola. Sebelumnya, proses
penumpukan proses penumpukan barang masih berdasarkan realisasi dimana ada tempat
kosong dan dirasa layak di situ barang dapat disimpan
"Kini kita ingin mengubah pola tersebut, kita ingin menata semua barang yang akan
disimpan di gudang secara sistematis, tentunya melalui storage managemen system ini
diharapkan pihak Pelindo III maupun pemilik barang dapat lebih mudah melakukan
pengontrolan dan pengawasan terhadap barang-barang yang tersimpan di gudang,
jelasnya.
Kahumas Pelindo III Tanjung Perak, Oscar Yogi Yustiano menyampaikan untuk general
cargo tahun 2015 meningkat 20 persen dibanding tahun 2014, yakni 3.226.328 ton/meter
kubik sampai dengan triwulan tiga 2015 dan 2.699.136 ton/meter kubik di tahun 2014
pada periode yang sama. Diharapkan keberadaan gudang baru tersebut dapat
mendukung mempercepat bongkar muat general cargo di Pelabuhan Tanjung Perak
sehingga dapat mengurangi biaya logistik, jelasnya. (Manyar)

Menteri BUMN Dukung Pelindo III


Kembangkan Pelabuhan Perikanan di Tegal
12 Oktober 2015 - 11:14 , diupload oleh Hamid

Tegal (4/10) Sambutan hangat terlihat saat Wali Kota Tegal Siti Masitha Soeparno menyambut
kedatangan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M. Soemarno di Stasiun Tegal,
Jawa Tengah, Minggu (4/10). Layaknya teman akrab, keduanya terlihat saling jabat dan peluk
seraya memberikan senyum ke satu sama lain. Sesekali juga terlontar candaan dari keduanya.
Namun, Bukan hanya Rini beserta stafnya yang disambut pada siang itu. Beberapa Direktur
Perusahaan BUMN juga tampak turun dari gerbong yang sama dengan Rini, termasuk juga
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) Djarwo Surjanto yang juga mendapatkan
sambutan hangat dari sang Wali Kota.
Tidak berselang lama setelah acara saling jabat, rombongan Wali Kota, Menteri dan para petinggi
perusahaan pelat merah itu bergerak menuju Balai Kota Tegal untuk membicarakan beberapa hal.
Sebagian besar diantaranya adalah upaya untuk meningkatkan pertumbuhan Kota Tegal.
Sebagai kota transit, Tegal merupakan tempat bertemunya berbagai barang dan manusia dari
berbagai daerah, ungkap Siti Masitha Soeparno.

Memang benar, apabila dilihat dari segi geografis, posisi Tegal sangat strategis sebagai
penghubung jalur perekonomian lintas nasional dan regional di wilayah Pantura. Yaitu, dari barat
ke timur (Jakarta-Tegal-Semarang-Surabaya) dengan wilayah tengah dan selatan Pulau Jawa
(Jakarta-Tegal-Purwokerto-Yogyakarta-Surabaya) dan sebaliknya.
Namun, bukan hanya itu, ada potensi lain yang dimiliki oleh Tegal. Kembali ditilik dari
geografisnya yang terletak di Pantura, otomatis juga menjadikan Tegal sebagai Kota Bahari yang
mumpuni. Nampaknya hal inilah yang juga dilihat oleh Rini M Soemarno, menurutnya ada
begitu banyak potensi yang bisa dikembangkan terkait dengan sektor bahari di Tegal.
Pengembangan sektor laut memang sangat penting, karena 70% wilayah kita adalah lautan, dan
ini juga sesuai dengan program Presiden, ujarnya.
Namun, pengembangan ini tidak dapat serta merta dicapai hanya dengan kerja keras satu pihak
saja. Diperlukan kerjasama antara Pemerintah serta perusahaan BUMN terkait. Perusahaanperusahaan BUMN harus bersinergi, agar hasilnya dapat terlihat dengan cepat, lanjut Rini.
Salah satu BUMN yang diharapkannya mempunyai peran besar terkait hal tersebut adalah
Pelindo III.
Pelindo III sendiri memiliki wilayah yang cukup besar di Pelabuhan Tegal, terkait dengan upaya
pengembangan pesisir, Rini berharap agar Pelindo III dapat dikembangkan menjadi pelabuhan
kapal ikan. Rini juga mengatakan bahwa pengembangan tersebut bukan hanya sesuai dengan
ranahnya di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, namun hal tersebut juga selaras dengan
program Kementerian Kelautan dan Perikanan oleh Menteri Susi Pudjiastuti. Dengan begitu
perlu dibangun pelabuhan yang terintegrasi dengan industri pengolahannya sehingga mampu
menaikkan kesejahteraan para nelayan di Tegal.
Tentu saja, Pelindo III menyambut baik apa yang dikatakan oleh Menteri BUMN tersebut.
Terkait dengan pengembangan Pelabuhan Tegal, Pelindo III juga telah mempunyai rencana
terkait pengembangan pelabuhan perikanan di wilayahanya tersebut.
Untuk menunjukkan kesungguhannya dalam pembangunan Pelabuhan Tegal, Pelindo III bersama
dengan rombongan Menteri dan Wali Kota Tegal bersama-sama meninjau lokasi pada sore
harinya. Direktur Utama Pelindo III Djarwo Surjanto didampingi oleh General Manager Pelindo
III Cabang Tanjung Emas Tri Suhardi menjelaskan rencana pengembangan tersebut. selain
pendalaman alur untuk mempermudah kapal masuk ke Pelabuhan, Pelindo III juga akan
merealisasikan pembangunan sentra industri perikanan terpadu.
Di dalam sentra industri perikanan terpadu itu nantinya akan dibangun cold storage, industry
area, serta tempat pelelangan ikan yang kesemuanya berstandar internasional yang nyaman dan
mengedepankan kebersihan. Sehingga tidak akan timbul kesan kurang bersih di industri
perikanan. (Manyar)

Strategi Pelindo III Menuju Full Handling


Terminal Operator

02 September 2015 - 03:38 , diupload oleh Hamid

Surabaya (2/9) Geliat kebangkitan kemaritiman negeri terus bergerak seiring program
Nawacita yang didorong oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo. Sektor kepelabuhanan yang
menjadi salah satu titik penting program Tol Laut pun terus berbenah. PT Pelabuhan Indonesia
III (Persero) atau Pelindo III sebagai salah satu BUMN kepelabuhanan yang mengelola 43
pelabuhan di 7 provinsi di Indonesia merestrukturisasi susunan organisasinya agar semakin siap
menghadapi persaingan global. Struktur organisasi tersebut dikukuhkan dalam seremoni
sederhana di Kantor Pusat Pelindo III, Surabaya, Selasa (1/9).
Restrukturisasi organisasi ini dilakukan untuk menjawab perubahan organisasi pada saat ini
maupun kondisi di masa yang akan datang. Organisasi harus bersifat dinamis menyesuaikan
dengan perubahan-perubahan yang terjadi, organisasi yang dibangun oleh Pelindo III juga harus
sangat adaptif, antisipatif namun tetap terbuka terhadap perubahan. Terlebih pada tahun 2018
mendatang Pelindo III menargetkan menjadi Emerging Industry Leader melalui layanan full
handling terminal system & logistic integration serta integrated industrial port estate, kata
Sekretaris Perusahaan Pelindo III Yon Irawan.

Perubahan struktur organisasi Pelindo III tersebut guna memastikan fungsi-fungsi dalam
organisasi tertata dengan efektif. Pelindo III ingin membangun organisasi yang efektif yakni
semua fungsi tertata dengan baik dalam hal pengelompokan maupun hubungan antarbagian,
tambah Yon.
Perubahan organisasi tersebut juga sebagai salah satu upaya Pelindo III dalam
meningkatkan market share pengusahaan bongkar muat dan meningkatkan pelayanan
operasional. Organisasi pada kantor cabang lebih fokus pada kegiatan bisnis dan operasional,
sehingga beberapa fungsi supporting (pendukung di manajemen) secara bertahap akan ditarik ke
Kantor Pusat. Seiring terus meningkatnya investasi yang harus direalisasikan, maka fungsi
investasi yang semula juga dilaksanakan oleh cabang untuk selanjutnya dilaksanakan oleh
Kantor Pusat. Kemudian akan membentuk fungsi project management office yang bertanggung
jawab untuk merencanakan dan melaksanakan investasi teknik perusahaan. Sebagai bentuk
peningkatan pangsa pasar pengusahaan bongkar muat, juga diperkuat fungsi pemasaran dan
penjualan di Kantor Cabang, kata Yon lagi.
Sesuai ciri organisasi modern, jajaran struktural Pelindo III kini lebih ramping namun kaya
fungsi. Misalnya pada manajemen Pelabuhan Tanjung Perak, penguatan manajemen difokuskan
pada sisi bisnis. Pelindo III Cabang Tanjung Perak yang semula hanya ada seorang Deputy
General Manager, kini ditambah satu lagi Deputy GM Bidang Penunjang Operasi. Selain itu juga
didukung dengan adanya Manager Pemasaran dan Pengembangan Usaha. Penguatan SDM
pemasaran ini diharapkan dapat mempercepat layanan dengan mengintegrasikan semua terminal
di Pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan gerbang penting untuk logistik kawasan Indonesia
Timur, tambah Yon.
Yon menambahkan, karakter manajemen yang baru akan meningkatkan daya saing perseroan.
Pelindo III melibatkan konsultan independen dan sistem assessment transparan untuk
memperbarui organisasi yang sesuai dengan dinamisasi kondisi internal dan eksternal
perusahaan. Perubahan ini berorientasi jangka panjang. Penataan ulang pada dasarnya untuk
memastikan lagi usaha perwujudan visi dan misi perusahaan, ungkapnya.
Dengan manajemen yang lebih efisien dan efektif, pertumbuhan nilai perusahaan akan semakin
baik. Sebagai perusahaan plat merah, manfaat dari peningkatan kinerja Pelindo III akan
dirasakan oleh negara dalam bentuk setoran dividen, jelas Yon Irawan lagi. Kemudian juga
meningkatkan kinerja yang akan memperbaiki kualitas layanan pada pengguna jasa. Selain itu
juga sejalan dengan terobosan pemerintah untuk memperbaiki kinerja logistik Indonesia.
(Lamong)

Pelindo III: Relokasi Industri Dongkrak


Bongkar Muat Petikemas
Oktaviano DB Hana Rabu, 01/07/2015 17:20 WIB

Bisnis.com, SEMARANGTerminal Peti Kemas Semarang, anak usaha PT Pelabuhan


Indonesia III (Persero), mencatatkan peningkatan realisasi bongkar muat kontainer hingga 8,1
pada semester I/2015 seiring bertumbuhnya aktivitas sektor industri dan relokasi sejumlah pabrik
ke Jawa Tengah.
Pada enam bulan pertama tahun ini realisasi handling atau bongkar muat TPKS di Pelabuan
Tanjung Emas, Semarang, mencapai 318.246 twentyfoot equivalent units (TEUs) pada semester
I/2015.
Plh. General Manager TPKS Agus Budi Irianto mengatakan total produksi tersebut meningkat
sekitar 8,1% dibandingkan periode yang sama pada 2014 yang tercatat sebesar 294.446 TEUs.
Pada semester pertama 2015 TPKS mencatatkan peningkatan throughput hingga 8%
dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini merupakan prestasi yang layak untuk di apresiasi
karena terminal lain belum sesignifikan ini, ujarnya di sela-sela perayaan hari jadi TPKS yang
ke-14, Selasa (30/6/2015).
Agus menjelaskan peningaktan tersebut terutama didorong oleh relokasi sejumlah industri ke
Jawa Tengah.
Di samping itu, ungkapnya, sejumlah pabrik baru di Jateng mulai beroperasi dan terus
meningkatkan volume eskspor-impor barang melalui TPKS.
Karena itu, pihaknya optimistis mampu merealisasikan target yang dipatok meningkat di kisaran
12%-15% pada tahun ini.

Ada beberapa pabrik yang pindah dari Tangerang dan tempat lain, ada peningkatan barangbarang untuk pembangunan, kemudian pabrik baru sudah mulai ekspor-impor, misalnya 1 April
ada yang dari di Jepara, katanya.
Data yang dihimpun Bisnis menunjukkan pada tahun ini TPKS dipatok target handling peti
kemas hingga 660.000 TEUs atau naik di kisaran 15% dari capaian bongkar muat 2014, yakni
sebanyak 575.671 TEUs.
Dengan begitu, hingga Semester I/2015 TPKS telah merealisasikan 48,22% total target bongkar
muat barang.
Adapun, secara triwulanan realisasi bongkar muat di TPKS pada kuartal II/2015 meningkat
hingga 10% dibandingkan triwulan I/2015, yakni dari 151.464 TEUs menjadi 166.782 TEUs.
Pada tiga bulan pertama kuartal I/2015, TPKS masing-masing membukukan container handling
sebesar 52.308 TEUs, 47.759 TEUs dan 51,397 TEUs. Realsiasi bulanan rata-rata meningkat
pada triwulan berikutnya, yakni 54.263 TEUs, 57.194 TEUs dan 55.325 TEUs.
Untuk meningkatkan produksi, terhitung sejak 1 Juli 2015, TPKS juga mulai menerapkan uji
coba job order online bagi pengguna jasa kontainer di Pelabuhan Tanjung Emas.
Manager Operasi TPKS Edy Sulaksono menuturkan terkait realisasi uji coba sistem yang dimulai
1 Juli 2015 itu pihaknya sudah melakukan beberapa kegiatan sosialisasi.
Kegiatan itu, jelasnya, dilakukan baik dengan mengundang perwakilan masing-masing
perusahaan ekspedisi muatan kapal laut, depo kontainer, maupun mengunjungi pelayaran dan
kantor bea cukai untuk penataan sistem.
Operasionalisasi job order online ini nantinya akan memudahkan mengurus perijinan terkait
ekspor dan impor, ujarnya.
http://industri.bisnis.com/read/20150701/98/449254/pelindo-iii-relokasi-industridongkrak-bongkar-muat-petikemas

Strategi pelindo dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia


1. 1. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia adalah Negara
kepulauan/maritim yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan.
Tentunya dengan banyaknya pulau-pulau yang terpisah oleh lautan,
Indonesia memiliki banyak pelabuhan atau dermaga yang bersifat umum
ataupun khusus. Pelabuhan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia
transportasi laut, dipandang sebagai pintu gerbang (gateway) suatu Negara
dan merupakan komponen dari kegiatan logistik barang dari laut ke darat
ataupun sebaliknya. Selain itu, pelabuhan dalam aktivitasnya mempunyai
strategis untuk pertumbuhan industri dan perdagangan serta merupakan

segmen usaha yang dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan


nasional. Hal ini membawa konsekuensi terhadap pengelolaan segmen usaha
pelabuhan tersebut agar pengoperasiannya dapat dilakukan secara efektif,
efisien dan profesional sehingga pelayanan pelabuhan menjadi lancar, aman,
dan cepat dengan biaya yang terjangkau. Pada dasarnya pelayanan yang
diberikan oleh pelabuhan adalah pelayanan terhadap kapal dan pelayanan
terhadap muatan (barang dan penumpang). Secara teoritis, sebagai bagian
dari mata rantai transportasi laut, fungsi pelabuhan adalah tempat
pertemuan (interface) antar dua angkutan atau berbagai kepentingan yang
saling terkait. Barang yang diangkut dengan kapal akan dibongkar dan
dipindahkan ke angkutan lain seperti angkutan darat (truk atau kereta api).
Sebaliknya barang yang diangkut dengan truk atau kereta api ke pelabuhan
bongkar akan dimuat lagi ke kapal. Oleh sebab itu berbagai kepentingan
saling bertemu di pelabuhan seperti perbankan, perusahaan pelayaran, bea
cukai, imigrasi, karantina, syahbandar dan pusat kegiatan lainnya. Atas dasar
inilah dapat dikatakan bahwa pelabuhan sebagai salah satu infrastruktur
transportasi, dapat membangkitkan kegiatan perekonomian suatu wilayah
karena merupakan bagian dari mata rantai dari sistem transportasi maupun
logistik.
2. 2. Namun jika kita melihat kenyatan yang ada, harus kita akui bahwa
memang pelabuhan-pelabuhan yang ada di Indonesia masih belum dikelola
dengan baik. Sebagaimana yang kita telah ketahui bersama, dua pertiga
wilayah Indonesia berupa perairan. Ribuan pulau berjajar dari Sabang sampai
Merauke. Posisi negeri ini sangat strategis karena berada di persilangan rute
perdagangan dunia. Ironisnya, Indonesia tak mampu memanfaatkan peluang
emas itu. Sebaga negara kepulauan, peranan pelabuhan sangat vital dalam
perekonomian Indonesia. Kehadiran pelabuhan yang memadai berperan
besar dalam menunjang mobilitas barang dan manusia di negeri ini.
Pelabuhan menjadi sarana paling penting untuk menghubungkan antarpulau
maupun antarnegara. Namun, ironisnya, kondisi pelabuhan di Indonesia
sangat memprihatinkan. Hampir semua pelabuhan yang ada di Indonesia
saat ini sudah ketinggalan zaman. Posisi pelabuhan Indonesia kalah dari
Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kelemahan pelabuhan di Indonesia
terletak pada kualitas infrastruktur dan suprastruktur. Indonesia juga kalah
dalam produktivitas bongkar muat, kondisi kongesti yang parah, dan
pengurusan dokumen kepabeanan yang lama, kualitas pelabuhan di
Indonesia hanya bernilai 3,6 jauh di bawah Singapura yang nilainya 6,8 dan
Malaysia 5,6. Dampak lanjutannya, harga barang melonjak dan
pembangunan ekonomi tersendat. Ekonomi biaya tinggi pun terus
menghantui negeri ini. Rasanya sulit untuk memahami mengapa Indonesia
bisa tenang menyaksikan kondisi pelabuhan yang ketinggalan zaman.
Banyak pihak terheran-heran Indonesia membiarkan inefisiensi ekonomi ini
berlangsung lama. Dalam 30 tahun terakhir, nyaris tidak ada proyek
pembangunan infrastruktur kepelabuhanan yang memadai dan signifikan.
Padahal, Pelabuhan Tanjung Priok pernah menjadi unggulan di kawasan Asia.
Akibat keterlambatan penanganan kargo, banyak kapal menghindari Tanjung
Priok. Untuk keperluan ekspor impor, kapal-kapal asing memilih untuk
berlabuh di Singapura dan Malaysia. Bank Dunia pun mencatat, sistem dan
efisiensi pelabuhan di Indonesia sangat buruk. Kondisi ini jelas memperburuk

daya saing harga barang Indonesia. Akibatnya, potensi devisa pun menguap
ke negeri Jiran. 2
3. 3. Pemerintah harus mengambil langkah yang tepat untuk memperbaiki
masalah yang serius ini. Sebab dari tahun ke tahun belum ada perbaikan
yang signifikan terhadap pengelolaan pelabuhan. Oleh karena itu, melalui
makalah ini kami ingin mengidentifikasi strategi Pelindo dalam
pengembangan pelabuhan di Indonesia khususnya bertanggungjawab untuk
menyediakan fasilitas jasa kepelabuhanan, memiliki peran kunci untuk
menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut, sehingga dengan
tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai tersebut akan mampu
menggerakkan dan menggairahkan kegiatan ekonomi Negara dan
masyarakat. 3 1.2 Rumusan Masalah Adapun maksud dari perumusan
masalah yang hendak diteliti dan berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada latar belakang masalah diatas adalah bagaimana strategi
Pelindo dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia? 1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui strategi Pelindo
dalam pembangunan pelabuhan di Indonesia. 1.4 Manfaat Penulisan 1. Bagi
Penulis Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai
strategi Pelindo dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia. 2. Bagi
Pembaca a. Menambah dan memperluas wawasan mengenai strategi Pelindo
dalam pengembangan pelabuhan di Indonesia. b. Sebagai bahan referensi
tambahan bagi pihak-pihak lain yang akan meneliti kasus yang sama.
4. 4. 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengelolaan Pelabuhan Menurut UU 21
tahun 1992 dan PP 69 tahun 2001 Penyelenggara Pelabuhan Umum (Port
Operator) Penyelenggara pelabuhan umum dilakukan oleh Pemerintah dan
pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada Badan Usaha Milik Negara yang
didirikan untuk maksud tersebut berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Tanah dan Perairan (Peran Regulator)
Penyelenggara pelabuhan umum diberikan hak atas tanah dan perairan
untuk kegiatan kepelabuhanan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku (pasal 19). Hak pengelolaan atas tanah dilimpahkan ke Pelindo
sebagai penyelenggara pelabuhan umum berdasarkan pelimpahan dari
Pemerintah. Pelindo melakukan penyediaan dan pengusahaan tanah
Kegiatan Pengusahaan di Pelabuhan Pelayanan Jasa Pelabuhan Kolam
pelabuhan Labuh Pemanduan dan Penundaan Jasa dermaga Bongkar
Muat Penumpang dan kendaraan Jasa gudang dan tempat penimbunan
barang Jasa angkutan di perairan pelabuhan
5. 5. Jasa alat bongkar muat Penyediaan tanah Penyediaan jaringan jalan
dan jembatan, tempat tunggu kendaraan, saluran pembuangan air, instalasi
listrik, instalasi air minum, depo bahan bakar, dan pemadam kebakaran
Pelayanan jasa terminal peti kemas, curah cair, curah kering, dan ro-ro
Pelayanan jasa lainnya yang dapat menunjang pelayanan jasa 5
kepelabuhanan Usaha Penunjang 2.2 Prinsip Dasar Kepelabuhanan Dalam UU
No 17 Tahun 2008 Dan PP 61 Tahun 2009 Penghapusan Monopoli dalam
Penyelenggaraan Pelabuhan Kompetisi agar terciptanya efisiensi Pemisahan
Secara Tegas Fungsi Regulator dan Operator Fokus pada aspek pengusahaan

dan enterpreneurship Pemberian Peran Serta kepada Pemerintah Daerah dan


Swasta secara Proporsional Pemberian kesempatan bagi Pemda & Swasta K E
SIAPANPELINDO
6. 6. 6 2.3 Dampak UU NO. 17 Tahun 2008 UU Pelayaran baru memisahkan
peran regulator dan operator serta membuka iklim kompetisi dalam bisnis
kepelabuhanan Regulasi Pelayanan (kapal Peraturan Sebelumnya:
Adpel/Pemerintah PELINDO Swasta PBM Peraturan Baru : Otoritas
Pelabuhan Unit Penyelenggara Pelabuhan BUP : PELINDO Swasta BUMD
Swasta barang & Penumpang) Bisnis Penunjang Pelabuhan
7. 7. 7 Dampak Pelayaran UU No.17 Tahun 2008 Dampak Pelayaran UU No.17
Tahun 2008 Yang berpusat pada Government Regulator & Government, yaitu:
Pelindo bukan lagi regulator Menciptakan lingkungan bisnis yang
kompetitif Menciptakan peluang bagi Pelindo untuk mengembangkan bisnis
diluar wilayahnya Merubah bisnis Pelindo dari port operator menjadi
terminal operator Dampak UU Pelayaran No.17 Tahun 2008 Pelayanan
Pelabuhan Pelayanan Pelabuhan Atas Pendapatan Kolektor UU 21/1992 UU
17/2008 WATERSIDE Pilotage PT. PELINDO Government/Port Authority
Anchoring service (Jasa PT. PELINDO Government/Port Authority Labuh)
LANDSIDE Berthing service (Jasa Tambat) PT. PELINDO PT. PELINDO Wharf
service PT. PELINDO PT. PELINDO Passenger service PT. PELINDO PT. PELINDO
Equipment rental PT. PELINDO PT. PELINDO Storage PT. PELINDO PT. PELINDO
Container stuffing PT. PELINDO PT. PELINDO Ro-Ro Handling PT. PELINDO PT.
PELINDO OTHER SERVICES - Entry pass PT. PELINDO Government/Port
Authority - Electricity PT. PELINDO PT. PELINDO -Water supply PT. PELINDO PT.
PELINDO
8. 8. 8 2.4 Pengaruh Perubahan Lingkungan Strategis Pada Pelindo a. Persaingan
Ekonomi Global: tuntutan efisiensi jalur logistik perdagangan. b. Tuntutan dan
Harapan Pelanggan: efisiensi dan produktivitas security dan safety. c.
Perubahan Regulasi: Port operator menjadi terminal operator. d. Tren
Teknologi: Teknologi perkapalan, teknologi pengapalan, teknologi
kepelabuhan. 2.5 Rencana Strategik Transformasi Pelayanan logistik
tanggungjawab Pelindo I: 1) Pengembangan organisasi dan manajemen 2)
Bisnis Proses: efisiensi dan inovasi layanan 3) Infrastruktur: modernisasi
infrastruktur dan suprastruktur 4) Logistic Chain: integrasi jaringan logistik
2.6 Arah Pengembangan Arah pengembangan Pelindo I: 1) Budaya:
Pembaharuan nilai-nilai identitas, tatanan, sistem dan orientasi Pelabuhan
yang lebih mengedepankan peningkatan kualitas layanan, kepuasan
pelanggan, dan penciptaan nilai tambahan. 2) Bisnis: Pembaharuan arah &
strategi bisnis, fokus pada bisnis inti yang telah dikuasai 3) Organisasi:
Pembaharuan dan penguatan organisasi, mencakup struktur organisasi, tim
manajemen, sistem manajemen & kompetensi SDM, dll. 2.7 Strategi
Pengembangan Ke Depan a. Pengembangan organisasi, SDM dan sistem
manajemen.
9. 9. b. Peningkatan kepuasan pelanggan dan penciptaan nilai tambah layanan.
c. Modernisasi infrastruktur dan suprastruktur guna peningkatan kapasitas 9

dan produktivitas. d. Integrasi jaringan layanan dan perluasan pasar 2.8 Pola
Pengembangan Cabang Pelabuhan/Unit Bisnis Pelabuhan Belawan
Pengembangan BICT Pengembangan Terminal Curah Cair Dedicated
Terminal Pengembangan BLC Penataan alur Pelabuhan Dumai Hub
CPO Pembangunan Terminal Curah Kering Logistic Support Pelabuhan
Kuala Tanjung Hubungan Internasional Terminal Curah Cair Pelabuhan
Perawang Pengembangan Terminal Peti Kemas Batu Ampar Batam
Pengembangan Terminal Peti Kemas Pelabuhan & Arah Pengembangan
Stategik Belawan
10.10. a. Pengembangan Pelabuhan Belawan sebagai pusat logistik agribisnis 10
Sumatera bagian Utara. b. Pengembangan TPK Belawan. c. Pengembangan
jasa logistik operator. Batam a. Pengembangan Terminal Management
Service sebagai pengelola pelabuhan di KEK Batam, Bintan & Karimun. b.
Pengembangan TPK di pelabuhan Batu Ampar. c. Pembangunan shore base
untuk industri tambang/ migas. d. Pengembangan jasa marine service.
Dumai a. Pengembangan pelabuhan Dumai sebagai Pusat Logistik Agribisnis
Sumatera bagian Timur b. Pengembangan Terminal Management Service
sebagai pengelola pelabuhan di KEK Dumai c. Pengembangan jasa marine
service d. Pengembangan jasa logistic operator Kuala Tanjung a.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai bagian dari Belawan
Greater Port, dengan arah pengembangan sebagai: 1). Pengembangan
pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Pelabuhan Hub Internasional. 2).
Pengembangan Fasilitas Terminal Curah Cair dengan kapasitas mencapai 7,5
Juta Ton. b. Pengembangan jasa marine service melayani terminal khusus.
Pekanbaru Pembangunan terminal peti kemas antar pulau (Spoke Port)
11.11. 11 MBANGAN STRATEGIK Malahayati/ Lhokseumawe a) Pembangunan
terminal petikemas antar pulau (Spoke Port) b) Pengembangan logistic center
untuk agribisnis Tanjungpinang a) Pembangunan shore base untuk industri
tambang/ migas b) Pengembangan jasa marine service Tembilahan a.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Enok sebagai Terminal Curah Cair untuk
wilayah Riau bagian Selatan dan Propinsi Jambi Tanjung Balai Karimun/Sei
Pakning a. Pengembangan jasa marine service PELABUHAN ARAH
PENGEMBANGAN USAHA Sibolga/ Gunung Sitoli/ Bengkalis/ Kuala Langsa a.
Efisiensi dan fokus sebagai Public Service Obligation (PSO) Tanjung Balai
Asahan a. Efisiensi dan Fokus pada pelayanan penumpang Rencana
Pengembangan Belawan 1. Kapasitas Meningkat Dari 1.200.000 Teus/Tahun
Menjadi 2.000.000. Teus/Tahun 2. Investasi Pelabuhan Kuala Tanjung 1.
Terminal Peti Kemas Rencana Pengembangan Per 1000 M Dermaga,
Kapasitas 1.000.000
12.12. 12 Teus/Tahun. 1. Ada 21 Modul 2. Tiap Modul Sebagai Berikut : A. Civil
Work 1) Wharf/Tambatan Design Depth -16 Mlws : 1000 M 2) Container Yard
(Cy) : 25 Ha 3) Container Freight Station (Cfs) : 2.000 M2 4) Jalan Akses /
Trestle : 5000 M B. Equipment 1) Container Crane : 10 Unit 2) Transtainer
(Rtg) : 30 Unit 3) Head Truck + Chasis : 50 Unit 4) Reach Stacker : 4 Unit C.
Information Technology & Alat Komunikasi 1) Pembangunan Sistem Aplikasi 2)

Perangkat Keras 3) Hand Held Terminal (Hht) D. Nilai Investasi : Rp. 6,5
Triliun II. Terminal Curah Cair : 1. Dermaga & Breasting Dolphin : 1 Berth 2.
Trestle Dudukan Pipa & Cat Walk : 2.300 M 3. Instalasi Pipa : 24 Jalur 4. Tangki
Timbun : 12 Unit @ 8.000 Ton
13.13. 13 PENGEMBANGAN PELABUHAN BATAM A. Tahap I. Improvement Batu
Ampar Selatan (2013-2015) 1) Restrengthening Dermaga : 400 M 2)
Container Yard (Cy) : 5 Ha 3) Container Crane : 4 Unit 4) Transtainer (Rtg) : 10
Unit 5) Head Truck + Chasis : 25 Unit B. Tahap II Pengembangan Batu Ampar
Utara (2013-2016) 1) Dermaga : 600 M 2) Container Yard (Cy) : 20 Ha 3)
Container Crane : 6 Unit 4) Transtainer (Rtg) : 15 Unit 5) Head Truck +
Chasis : 40 Unit 2.9 Belanja Modal REALISASI DAN RKAP Belanja Modal 2011
2012 2013 INVESTASI FISIK Bangunan Fasilitas Pelabuhan 278.11 143.54
278.29 Kapal 106.30 86.61 19.76 Alat-Alat fasilitas Pelabuhan 704.61 195.99
139.81 Instalasi Fasilitas Pelabuhan 66.71 42.49 49.63 Tanah - 7.15 25.00
Jalan dan Bangunan 63.19 40.33 12.83
14.14. 14 Peralatan 19.22 1.46 7.82 Kendaraan 1.22 1.28 - Jumlah Investasi Fisik
1,239.36 518.85 533.14 INVESTASI NON FISIK Jumlah Investasi Non Fisik
28.10 30.02 80.23 Jumlah Belanja Modal 1.267.46 548.87 613.37
15.15. 15 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pelindo I Optimistis Riup Laba Rp 450 M PT
Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) optimistis tahun 2013 bisa meraup
keuntungan Rp 450 miliar. Untuk mencapai target Rp 450 Miliar Pelindo I
mempunyai peluang yang sangat strategis karena Pelindo I mengelola
pelabuhan di Pulau Sumatera bagian utara yang sangat kaya dengan produk
perkebunan dan industri turunannya. Adapun tujuh strategi yang akan
dilakukan untuk mencapai target tahun 2013, diantaranya: a. Pengembangan
terminal peti kemas di beberapa daerah, seperti Dumai, Pekanbaru,
Tanjungpinang, Belawan, Batam, Sibolga, Lhokseumawe, dan Malahayati. b.
Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Container Port atau
pelabuhan pengumpul kontainer. c. Pengembangan Terminal Curah cair di
Dumai, Belawan, Kuala Tanjung, Kuala Langsa dan Nagan Raya Aceh. d.
Pengembangan Terminal Curah Kering di Dumai, Belawan, Rengat, dan Kuala
Tripa Nagan Raya Aceh. e. Mengembangkan Marine Services (jasa kelautan)
di Kepulauan Riau, Tanjung Balai Karimun, Batam, Tanjungpinang, dan Dumai.
16.16. f. Peningkatan status Unit Galangan Kapal (UGK) menjadi Provider alatalat 16 bongkar muat dan kapal tunda. g. Peningkatan status Belawan
Logistic Center (BLC) menjadi Terminal Operator. Tujuh strategi yang akan
diterapkan Pelindo I ini juga untuk mendongkrak fasilitas dan pelayanan.
Tujuannya adalah untuk mendorong sistem Pendulum Nusantara. Yakni
sistem terintegrasi di mana operator pelabuhan dan para pemangku
kepentingan menyediakan rute pelayaran sepanjang jalur barat sampai timur
Indonesia yang beroperasi seperti pendulum. Rute yang dimaksud akan
melewati enam pelabuhan utama. Yakni Belawan, Batam, Jakarta, Surabaya,
Makassar, dan Sorong. 3.2 TANJUNG PERAK: Pelindo III siapkan lima rencana
strategis PT Pelabuhan Indonesia III setidaknya telah menyiapkan lima
rencana besar berskala strategis guna megembangkan dan memacu
produktivitas kinerja sektor usaha kepelabuhanan khusus dalam proses

bongkar muat arus barang dan peti kemas termasuk proses sandar dan
berlabuhnya kapal. Lima strategi tersebut diantaranya: 1. Rekonfigurasi atau
penataan ulang terminal di Perak menjadi dedicated terminal atau terminal
yang memiliki fungsi khusus. 2. Pengadaan peralatan proses bongkar muat,
termasuk mendatangkan tujuh Harbour Mobile Crane untuk terminal Jamrud.
3. Pembangunan terminal teluk lamong. 4. Keempat merevitalisasi alur
pelayaran barat Surabaya. 5. Pembangunan terminal penumpang skala
internasional khususnya untuk bisa disandari kapal-kapal pesiar mewah.
Untuk pembiayaan total Pelabuhan Indonesia III tengah dihitung, khusus
untuk proyek Teluk Lamong ditaksir menelan Rp 2,2 triliun. Proyek revitalisasi
APBS sendiri sekitar US$ 73,33 juta atau sekitar Rp 654,97 miliar.
17.17. 17 3.3 2013 Tanjung Perak Jadi Pelabuhan Internasional Pemerintah
Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menargetkan pada 2013, Pelabuhan
Tanjung Perak, Surabaya bisa sejajar dengan pelabuhan internasional, seperti
di Singapura. Untuk itu, Pemprov Jatim bekerja sama dengan PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) III sebagai operator untuk melakukan revitalisasi
Pelabuhan Tanjung Perak agar fasilitas dan layanan terus membaik.
Dikatakan Gus Ipulpanggilan akrab Syaifullah Yusufproses pengembangan
pelabuhan harus dilakukan segera. Untuk itu, pihaknya memberi tanggung
jawab kepada Dinas Perhubungan Jatim untuk melobi Badan Otoritas
Pelabuhan (BOP) Tanjung Perak untuk meningkatkan jalur masuk terminal peti
kemas. 3.4 Dahlan siap bangun pelabuhan peti kemas terbesar ke-5 di dunia
Untuk meningkatkan distribusi logistik di Tanah Air, Menteri Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan berencana membangun pelabuhan peti
kemas yang akan dinaungi oleh PT Peti Kemas Indonesia. Bahkan, pelabuhan
ini diklaim akan menjadi pelabuhan peti kemas terbesar ke lima di dunia.
Dahlan mengatakan bahwa pasti nanti ada PT Peti Kemas Indonesia, dimana
akan menjadi terminal peti kemas terbesar ke lima di dunia. PT Peti Kemas
Indonesia ini merupakan induk usaha perusahaan terminal kontainer di
Indonesia, mayoritas saham PT Peti Kemas Indonesia akan dimiliki PT Palindo
I-IV. Namun, rencana tersebut tidak mudah untuk diwujudkan lantaran
terdapat
18.18. sejumlah kendala, seperti masalah aturan maupun perundang-undangan.
Memang agak sulit pembentukannya karena ada yang harus diselesaikan.
Nanti jika terbentuk, direktur utamanya menjadi komisaris, direksinya
menjadi dirut dan diambil dari direksi yang paling baik. PT Kemas Indonesia
akan bekerja sama dengan seluruh pelabuhan peti kemas di seluruh
Indonesia, diantaranya, Jakarta, Surabaya dan Batam. 18 3.5 DKI dan Pelindo
Bangun Pelabuhan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PT Pelabuhan
Indonesia (Pelindo) II mempersiapkan pembangunan pelabuhan baru di
kawasan Ancol Timur. Pelabuhan itu diperkirakan bakal dioperasikan pada
2014. Direktur Utama PT Pelindo II Richard Jose Lino mengungkapkan, untuk
membangun pelabuhan baru di kawasan Ancol Timur, pihaknya diberi
kebebasan oleh pemerintah pusat untuk mencari mitra. PT Pelindo II
menggandeng Pemprov DKI Jakarta karena akan mengintegrasikan dengan
pelabuhan lain dan dengan kawasan di sekitar pelabuhan. Integrasi
pelabuhan Fauzi Bowo mengatakan, pelabuhan-pelabuhan besar di Jakarta,
yang sudah dan akan dibangun, akan diintegrasikan. Keempat pelabuhan itu

adalah Tanjung Priok (eksisting), car port (pelabuhan khusus ekspor-impor


mobil), Pelabuhan Internasional Ali Sadikin yang akan dibangun di Kawasan
Ekonomi Khusus Marunda, dan Pelabuhan Internasional Ancol Timur ini.
Integrasi semua pelabuhan diperlukan agar tidak terjadi persaingan yang
tidak sehat diantara pengelola pelabuhan. Sinergi antarpelabuhan justru
meningkatkan kinerja kawasan ekonomi khusus dan kota di dekatnya. Sinergi
keempat pelabuhan dan perencanaan kota di sekitar kawasan itu juga akan
disusun Pemprov DKI Jakarta dalam konsep port and city. Banyak fasilitas dan
utilitas kota yang diperlukan untuk mencapai integrasi itu.
19.19. 19 3.6 131 Pelabuhan Selesai Dikembangkan 2014 Menurut Menteri
Perhubungan EE Mangindaan, perbaikan dan pembangunan pelabuhan itu
sejalan dengan Rencana Induk Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia (MP3EI) program pembangunan prasarana; pelabuhan dan
bandara, untuk membangun konektivitas sekaligus menjamin keselamatan
dan keamanan transportasi. "Pelabuhan yang disiapkan sebagian besar
berada di Indonesia Timur," kata Mangindaan. Dia menyebutkan, dari 34
pelabuhan yang selesai diperbaiki dan dibangun tahun 2012, 28 di antaranya
berada di Indonesia Timur. Sementara dari 131 pelabuhan yang akan
diperbaiki dan dibangun untuk tahun 2013 dan 2014, ada 108 pelabuhan
terletak di Indonesia timur.
20.20. 20 BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Pengelolaan pelabuhan merupakan
suatu hal yang sangat kompleks. Meskipun pemerintah telah dengan sangat
baik menetapkan ketentuan pengelolaannya, masalah masih tetap ada. Hal
ini umumnya dikarenakan kurangnya modal untuk mengembangkan
pelabuhan yang ada. Sehingga menyebabkan kurang baiknya kepengurusan
pelabuhan, seperti buruknya fasilitas pelabuhan yang ada. Prestasi
pelabuhan di Indonesia juga tidak membanggakan. Kita masih kalah jauh jika
dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Singapura
dan Malaysia. Oleh karena itu kita perlu untuk mengejar ketertinggalan kita
ini. Langkah pertama yang dapat dilakukan adalah memperbaiki fasilitas
dasar dari pelabuhan, yang selama ini selalu dikeluhkan. Peran serta
pemerintah sangat penting guna memastikan bahwa hal ini berjalan
sebagaimana mestinya. Dengan adanya kesadaran mengenai hal ini, niscaya
akan tercipta pola pengembangan pelabuhan yang berkesinambungan, yang
mampu untuk memperbaiki kinerja pelabuhan di Indonesia. Namun sekali lagi
kami tekankan, tahap perncanaan dan tahap pengawasan merupakan faktor
yang sangat mempengaruhi terwujudnya hal ini. Tidak realistis memang
mengharapkan Indonesia mampu untuk bersaing dengan Singapura atau
Malaysia dalam hal kualitas pelabuhan. Akan tetapi kita harus tetap optimis,
pelabuhan di Indonesia suatu saat nanti akan memilikiprestasi yang
membanggakan. 4.2 Saran Jadi pada dasarnya Indonesia telah memiliki
jaringan perhubungan yang cukup baik bila terurus dengan baik. Akan tetapi
karena pertumbuhan penduduk,
21.21. keterbatasan anggaran untuk pengurusan, serta mobilitas satuan-satuan
ekonomi yang lebih cepat, tepat, selamat, maka sektor perhubungan masih
dianggap sektor yang harus terus dibenahi karena memegang peranan
strategis bagi pertumbuhan ekonomi. Untuk itu pemerintah diharapkan

memberi prioritas penting pada sektor perhubungan khususnya perhubungan


laut. 21

Anda mungkin juga menyukai