Makalah APE Perkembangan Seni
Makalah APE Perkembangan Seni
Makalah APE Perkembangan Seni
(A1F113048)
(A1F113008)
(RRA1F113020)
(A1F113042)
(A1F113014)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
ridho-Nyalah sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Pengembangan
Alat Permainan Edukatif Untuk Perkembangan Seni Anak Usia Dini.
Selama pembuatan makalah ini, penulis mendapat banyak kendala. Tetapi, berkat
beberapa pihak kendala-kendala tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, penulis tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah membantu penulis menyelesaikan
makalah ini, khususnya: kepada orang tua penulis karena telah membantu penulis baik secara
materi dan dukungan moral, kepada Ibu Nyimas Muazzomi, S.Ag, M.Pd.I selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengembangan APE Berbasis Kewirausahaan, kepada teman-teman
yang telah bersedia memberikan masukan-masukan kepada penulis dalam pembuatan
makalah ini, kepada pihak-pihak lain yang belum penulis ucapkan.
Penulis menyadari bahwa makalah jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dan mendidik untuk
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR
.......................................................................................................................................................
i
DAFTAR
ISI
.......................................................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya yang ditujukan kepada anak
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan
pendiidkan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. PAUD sangatlah penting karena:
1. PAUD sebagai titik sentral strategi pembangunan sumber daya manusia dan sangat
fundamental.
2. PAUD memegang peranan penting dan menentukan bagi sejarah perkembangan anak
selanjutnya sebab merupakan fondasi dasar bagi kepribadian anak.
3. Anak yang mendapatkan pembinaan sejak dini akan meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan fisik maupun mental yang akan berdampak pada peningkatan prestasi
belajar, etos kerja, produktivitas, pada akhirnya anak akan mampu lebih mandiri dan
mengoptimalkan potensi yang dimiliki.
4. Merupakan masa Golden Age (usia emas) dari perkembangan otak manusia, dari
perkebangna otak manusia, maka tahap perkembangan otak pada Anak Usia Dini
menempati posisi yang paling vital yakni mencapai 80% perkenbangan otak.
5. Cerminan diri untuk melihat keberhasilan anak di masa mendatang, anak yang
mendapatkan layanan baik semenjak usia 0-6 tahun memiliki harapan lebih besar
untuk meraih keberhasilan di masa mendatang.
Salah satu aspek perkembangan Anak Usia Dini adalah perkembangan seni, ada berbagai
bidang pengembangan seni anak melalui berbagai cara. Salah satunya dapat dilakukan
dengan alat permainan edukatif.
Dunia anak adalah dunia bermain. Dengan bermain, anak akan memperoleh pelajaran
yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik..
Bermain merupakan sarana untuk menggali pengalaman belajar yang sangat berguna untuk
anak. Bermain juga dapat menjadi sarana untuk mengembangkan kreativitas dan daya cipta,
karena bermain adalah sumber pengalaman dan uji coba.
Bermain, dari segi pendidikan adalah kegiatan permainan menggunakan alat permainan
yang mendidik serta alat yang bisa merangsang perkembangan aspek kognitif, sosial, emosi,
dan fisik yang dimiliki anak. Oleh karena itu, dari sudut pandang pendidikan bermain sangat
1
membutuhkan alat permainan yang mendidik. Dan alat permainan yang mendidik inilah yang
kita sebut dengan alat permainan edukatif (APE).
Dunia pendidikan tingkat kanak-kanak adalah sebuah dunia yang tidak terlepas dari
bermain dan juga berbagai alat permainan anak-anak. Salah satu lembaga pendidikan yang
berperan penting dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu dunia pendidikan kanakkanak adalah Taman Kanak-Kanak yang disingkat menjadi TK. Sebagai sebuah taman tentu
saja TK merupakan sebuah tempat belajar dan juga bermain kanak-kanak yang memiliki
berbagai sarana dan pra sarana untuk mendukung terlaksanannya proses pembelajaran dengan
baik dan berkualitas.
Secara umum banyak para penyelenggara pendidikan TK dan guru TK yang berpendapat
bahwa memperoleh Alat Pendidikan Edukatif dengan cara membeli adalah lebih mudah dan
ekonomis. Namun jika para guru mau berkreasi dan berinovasi untuk menciptakan Alat
Pendidikan Edukatif dari barang-barang bekas maka tentu saja akan lebih ekonomis lagi.
Banyak mainan sekarang ini yang semakin kreatif, mahal dan beraneka macam. Tentunya
hal ini akan banyak membuat orang tua bingung. Banyak mainan yang dibuat oleh pabrik
yang sebetulnya kurang berfaedah bagi anak-anak karena sebenarnya alat bermain hanyalah
alat bantu saja bagi seorang anak dan bukan merupakan indikator mutlak untuk anak
berkembang lebih baik. Jadi mahal dan murahnya alat mainan bukanlah merupakan indikator.
Anak akan dapat bermain dengan manfaat yang besar apabila orang tua dapat mengetahui sisi
kegunaannya mainan tersebut.
Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada bahwa Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan
Inovatif tidak mesti alat permainan yang mahal maka penulis berupaya mencoba
mengembangkan dan membuat sebuah APE. Sebelum membuatnya tentu saja penulis harus
mengetahui tentang pengertian, fungsi dan prosedur pembuatan APE untuk menjadi salah
satu sumber belajar di TK. Penulis akan coba mengembangkan permainan Maze (Mencari
Jejak) ke bentuk permainan baru. Permainan ini diberi nama Tracker dan yang akan dibahas
dalam tulisan ini secara khusus dirancang untuk memberikan pengalaman belajar kognitif dan
afektif kepada para pemainnya sehingga dapat dikategorikan sebagai permainan edukatif.
Alat bermain adalah segala macam sarana yang bisa merangsang aktifitas yang membuat
anak senang. Sedangkan alat permainan edukatif yaitu alat bermain yang dapat meningkatkan
fungsi menghibur dan fungsi mendidik. Artinya, alat permainan edukatif adalah sarana yang
2
dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik
menggunakan teknologi modern maupun teknologi sederhana bahkan bersifat tradisional.
Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengembangan Alat
Permainan Edukatif untuk perkembangan seni Anak Usia Dini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk mendeskripsikan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
adalah
alat
permainan
yang
dirancang
untuk
tujuan
meningkatkan
aspek-aspek
hasil
pengembangan
atau
pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan,
keterampilan
Membantu dan mendukung proses pembelajaran anak TK agar lebih baik, menarik
dan jelas.
2.
3.
4.
anak,
seperti
motorik,
bahasa,
kecerdasan,
dan
sosialisasi.
Selain itu alat permainan edukatif harus dapat dimainkan dengan berbagai variasi, tetapi
jangan terlalu sulit sehingga anak akan mudah frustasi, atau terlalu mudah sehingga anak
akan cepat bosan.
Dalam memilih permainan edukatif, guru dan orang tua harus memperhatikan kelayakan
dan kemanan mainan tersebut. Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam memilih
permainan edukatif diantaranya:
1. Desain Mudah dan Sederhana
Sebaiknya desain permainan edukatif mempunyai desain yang sederhana. Hal paling
penting adalah tepat dan mengena pada sasaran edukasi, sehingga anak tidak terbebani
dengan kerumitannya.
2. Multifungsi
Permainan edukasi sesuai untuk anak lelaki atau perempuan, sehingga dapat juga
dibentuk sesuai kreativitas dan keinginan anak.
3. Menarik
Permainan edukatif sebaiknya mampu memotivasi anak dan tidak memerlukan
pengawasan yang intensif. Sehingga anak akan bebas mengekspresikan kekreatifannya.
4. Berukuran besar
Permainan edukatif sebaiknya berukuran besar karena kan memudahkan anak untuk
memegangnya dan menghindari kemungkinan membahayakan misalnya dimasukkan ke
mulut, maka sebaiknya memilih peralatan yang besar.
5. Awet dan sesuai kebutuhan
Hendaknya permainan edukasi tahan lama dan sesuai tujuan yang diinginkan, sesuai
kebutuhan dan tidak menghabiskan ruangan.
6. Mendorong Anak untuk bermain bersama
Sebaiknya memilih anak yang memberi kesempatan untuk bersosialisasi dengan
temannya dengan segenap kreativitasnya.
7. Mengembangkan Daya Fantasi
Permainan edukasi diharapkan mampu mengembangkan daya fantasi dan imajinasi anak.
Walaupun alat permainan edukatifnya sederhana harus tetap menarik baik warna maupun
bentuknya. Bila bersuara, suaranya harus jelas. Alat permainan edukatif harus mudah
diterima oleh semua kebudayaan karena bentuknya sangat umum dan harus tidak mudah
rusak. Kalau ada bagian-bagian yang rusak harus mudah diganti. Selain itu pemeliharaannya
mudah, terbuat dari bahan yang mudah didapat, dan harganya terjangkau oleh masyarakat
luas.
Pada kelompok usia 4-6 tahun pemenuhan kebutuhan anak untuk berekspresi itu
mendapat bimbingan dan pembinaan secara sistematis dan berencana agar kesempatan
berekspresi yang diberikan kepada anak benar-benar mempunyai arti dan bermanfaat
baginya.
Jika mulai sejak dini anak diberikan bimbingan dan pembinaan yang sebaik-baiknya
untuk mengekspresikan dirinya secara kreatif dan menghayati emosi yang bergejolak dalam
dirinya, maka daya fantasi atau imajinasi, daya kreasi dan perasaan estetis, anak memperoleh
rangsangan untuk berkembang dengan anak.
Setiap anak mempunyai keinginan untuk menciptakan sesuatu. Hasrat dan kemampuan
yang ada dirangsang dan dibina sehingga memperoleh kesanggupan untuk menciptakan
sesuatu dan merasa puas akan hasil ciptaannya. Rasa puas akan hasil ini merupakan dorongan
bagi anak untuk ingin selalu menciptakan sesuatu yang baru yang mendorong anak menjadi
lebih kreatif.
Pemberlakuan Kurikulum PAUD 2013 berimplikasi pada perlunya pengembangan
pembelajaran.
Guru
PAUD,
sebelum
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
perlu
mempersiapkan diri. Salah satu bentuk persiapan adalah menyusun model pembelajaran yang
sesuai dengan karakteristik perkembangan fisik dan psikologis anak usia dini, keadaan
lingkungan sekitar dan ketersediaan sarana prasarana pendidikan.
Dari berbagai pembelajaran yang perlu disusun oleh guru, diantaranya adalah
pembelajaran bidang pengembangan kemampuan seni. Kemampuan seni merupakan salah
satu dari bidang kemampuan dasar yang dikembangkan untuk meningkatkan kreativitas anak
yang bermuara ke arah pembentukan watak bangsa dan kehalusan budi.
Pembelajaran bidang seni yang dikembangkan dan diimplementasikan di sekolah tidak
harus seperti contoh dalam pedoman ini. Pedoman ini dapat menjadi rujukan bagi guru dalam
mengembangkan model pembelajaran. Guru dapat mengembangkan sesuai kreativitasnya,
sejauh tidak bertentangan dengan prinsip dan asas pembelajaran di KB dan TK.
Berkaitan dengan pengembangan kemampuan seni bagi anak PAUD, maka pembelajaran
seni merupakan sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh anak dengan lebih banyak
melibatkan kemampuan motorik, khususnya motorik halus.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif adalah merupakan alat-alat permainan
yang dirancang dan dibuat untuk menjadi sumber belajar anak-anak TK agar mereka
mendapatkan pengalaman belajar. Pengalaman ini akan berguna untuk meningkatkan
11
3. Menarik
6. Pengertian Pembelajaran Seni Anak Usia Dini adalah sejumlah kegiatan yang dapat
dilakukan oleh anak dengan lebih banyak melibatkan kemampuan motorik, khususnya
motorik halus.
7. Fungsi pembelajaran seni di Taman Kanak-Kanak, yaitu:
1. Melatih ketelitian dan kerapian anak.
2. Mengembangkan fantasi dan kreativitas anak.
3. Melatih motorik halus anak.
DAFTAR PUSTAKA
Belajar, Asik. 2015. Ciri-ciri dan Prinsip Alat Permainan. http://www.asikbelajar.com/2015/
08/ciri-ciri-dan-prinsip-alat-permainan.html. Diakses 18 Maret 2016
13
Dikiria, Maya. 2011. Permainan Edukatif Sebagai Media Belajar Anak Usia Dini. https://ma
yadikiria.wordpress.com/2011/05/22/permainan-edukatif-sebagai-media-belajar-anakusia-dini/. Diakses 17 Maret 2016
Jateng, PAUD. 2015. Pengertian Pembelajaran Seni Anak Usia Dini. http://paudjateng.xahzg
s.com/2015/09/pengertian-pembelajaran-seni-anak-usia-dini.html. Diakses 17 Maret
2016
Khoiris, Laila. 2012. Makalah APE. https://lailakhoiris.wordpress.com/makalah-ape/.Diakses
16 Maret 2016
Kunt34. 2011.Pengembangan Seni di Taman Kanak- Kanak. http://kunt34.blogspot.co.id/2011
/10/pengembangan-seni-di-taman-kanak-kanak.html. Diakses 17 Maret 2016
Printstation, Seramoe. 2013. Makalah Alat Permainan Edukatif. http://seramoe printstation.bl
ogspot.co.id/2013/01/makalah-alat-permainan-edukatif-ape.html. Diakses 16 Maret
2016
14