Laporan Evaluasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
Laporan Evaluasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
Laporan Evaluasi Program Pendidikan Anak Usia Dini
Disusun Oleh:
Fikri Ar Rafi NPM. 1810631040042
Fyryaalus Shoobihah NPM. 1810631040090
Intan Faadhilah N.S NPM. 1810631040078
Jihan Aulia NPM. 1810631040073
Mutiara Fitri NPM. 1810631040039
Prafita Syifa Herdiana NPM. 1910631040047
Putri Indah Dwi Yuliastari NPM. 1810631040082
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya maka kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Evaluasi Program. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang hasil evaluasi program satuam PLS bagi para pembaca dan juga bagi
penulis. Kami juga sangat berterima kasih kepada Ibu Tika Santika, S.Pd., M.Pd yang telah
membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
Tentunya dalam penulisan ini kami menyadari masih perlu banyak penyempurnaan
baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pihak guna menjadi acuan agar penulis bisa
menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan
peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
08 Mei 2021
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ................................................................................................................i
2.2 Metodologi
Evaluasi ............................................................................................................5
DAFTAR
PUSTAKA ..............................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi yang selama ini sering dipahami dalam dunia pendidikan hanya sebatas
asesmen saja. Pelaksanaan penilaian cenderung hanya melihat pada pencapaian tujuan
pembelajaran. Dalam hal ini, dalam proses pendidikan tidak hanya nilai yang dilihat, tetapi
banyak faktor yang membuat suatu program berhasil atau tidak. Penilaian hanyalah sebagian
kecil dari evaluasi. Evaluasi juga harus dipahami sebagai bagian dari pengawasan. Evaluasi
tidak hanya berurusan dengan nilai yang diukur berdasarkan penyelesaian pertanyaan, tetapi
evaluasi program pendidikan akan memeriksa banyak faktor. Dengan demikian evaluasi
program perlu diperkenalkan kepada semua pendidik, karena evaluasi sangat penting dalam
mengembangkan mutu pendidikan.
Evaluasi program disini untuk memberikan masukan, review dan pertimbangan dalam
menentukan apakah program layak untuk dilanjutkan atau dihentikan. Dalam kondisi
tersebut, istilah evaluasi program menjadi hal yang lumrah di lembaga pendidikan.
Tujuan evaluasi menurut Scriven mempunyai dua fungsi yaitu fungsi formatif dan
fungsi sumatif. Fungsi formatif yaitu evaluasi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan
kegiatan yang sedang berjalan (program, orang, produk dan sebagainya) sedangkan fungsi
sumatif yaitu evaluasi dipakai untuk pertanggungjawaban, keterangan, seleksi atau lanjutan.
Dengan kata lain evaluasi bertujuan membantu pengembangan, implementasi kebutuhan
suatu program, perbaikan program, pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah
pengetahuan, dan dukungan dari yang terlibat (Tayibnapis, 2000:4).
1
Weiss (1972:4) menyatakan tujuan dilakukannya evaluasi program sebagai berikut:
1. Menunjuk pada penggunaan metode penelitian.
2. Menekankan pada hasil suatu program.
3. Penggunaan kriteria untuk menilai.
4. Kontribusi terhadap pengambilan keputusan dan perbaikan program di masa
mendatang.
Arikunto dan Jabar (2009:21) menyatakan bahwa evaluasi program pendidikan adalah
supervisi pendidikan dalam pengertian khusus, tertuju pada lembaga secara keseluruhan.
Supervisi sekolah yang diartikan sebagai evaluasi program dapat disama artikan dengan
validasi lembaga dan akreditasi. Roswati (2008:66-67) memaparkan tentang manfaat dari
evaluasi program: 1) memberikan masukan apakah suatu program dihentikan atau diteruskan,
2) memberitahukan prosedur mana yang perlu diperbaiki, 3) memberitahukan stategi, atau
teknik yang perlu dihilangkan/diganti, 4) memberikan masukan apakah program yang sama
dapat diterapkan di tempat lain, 5) memberikan masukan dana harus dialokasikan ke mana, 6)
memberikan masukan apakah teori/pendekatan tentang program dapat diterima/ditolak.
2
BAB II
A. Evaluasi
Evaluasi berasal dari kata “evaluation” (bahasa Inggris), kata tersebut diserap
ke dalam perbendaharaan dalam bahasa Indonesia dengan tujuan mempertahankan
kata aslinya dengan penyesuaian lafal Indonesia (Arikunto dan Jabar, 2009:1).
Selanjutnya dijelaskan keduanya bahwa evaluasi adalah kegiatan untuk
mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan.
Kifer (1995:384) mendefinisikan evaluasi sebagai penyelidikan untuk
menentukan nilai atau manfaat (worth) suatu program, produk, prosedur atau proyek.
Selanjutnya Madaus dkk (1987:24) memaparkan evaluasi adalah studi yang dirancang
dan dilaksanakan untuk menilai (judge) dan meningkatkan manfaat program yang
dievaluasi.
Scriven dalam Stufflebeam dan Shinkfield (2007:369) mendefinisikan
evaluasi yaitu: evaluation is the process of determining the merit, worth, and value of
things and evaluation are the products of the process. Evaluasi adalah suatu proses
menentukan manfaat, harga, dan nilai dari sesuatu dan evaluasi adalah produk dari
proses tersebut. Dengan kata lain evaluasi adalah produk dari proses menentukan
manfaat dan nilai dari sesuatu. Produk itu berbentuk temuan-temuan yang ditulis
dalam bentuk laporan.
Selanjutnya menurut Alkin (1985:11) evaluasi adalah suatu aktivitas sistematis
untuk mengumpulkan, menganalisis dan melaporkan informasi yang dapat digunakan
untuk mengambil keputusan berkenaan dengan program atau proyek yang dievaluasi.
Selanjutnya Guba dan Lincoln (1985:35) memaparkan evaluasi adalah: a process for
describing an evaluation and judging its merit and worth. Evaluasi adalah proses atau
kegiatan untuk menentukan manfaat nilai sesuatu.
3
Sudjana (2008:9) memaknai evaluasi sebagai kegiatan mengumpulkan,
mengolah dan menyajikan data untuk masukan dalam pengambilan keputusan
mengenai program yang sedang dan/atau telah dilaksanakan. Produk evaluasi adalah
tersusunnya nilai-nilai (values) seperti bermanfaat atau tidak bermanfaat, baik atau
buruk, berhasil atau tidak berhasil, diperluas atau dibatasi, dilanjutkan atau
dihentikan, dan sebagainya, mengenai program yang sedang atau telah dilaksanakan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dimaknai bahwa evaluasi terkait
dengan proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan
untuk menentukan harga dan jasa (the worth and merit) dari tujuan yang dicapai,
desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat keputusan, membantu
pertanggung- jawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Dengan
kata lain evaluasi pada hakikatnya adalah penyediaan informasi yang dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.
B. Program
Program didefinisikan sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan yang
merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam
proses yang berkesinambungan dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang (Arikunto dan Jabar, 2009:4). Dalam hal ini ada tiga pengertian
penting dan perlu ditekankan dalam menentukan program yaitu:
1. Realisasi atau implementasi suatu kebijakan.
2. Terjadi dalam waktu relatif lama dan bukan kegiatan tunggal tetapi jamak
berkesinambungan.
3. Terjadi dalam organisasi yang melibatkan sekelompok orang.
Menurut Suherman dan Sukjaya (1990:24) program adalah suatu rencana
kegiatan yang dirumuskan secara operasional dengan memperhitungkan segala faktor
yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pencapaian program tersebut.
Menurut Joan sebagaimana dikutip Tayibnapis (2000:9) program adalah
segala sesuatu yang dicobalakukan seseorang dengan harapan akan mendatangkan
hasil atau pengaruh. Dalam hal ini suatu program dapat saja berbentuk nyata
(tangible) seperti kurikulum, atau yang berbentuk abstrak (intangible) seperti
prosedur. Sedangkan menurut Feuerstein (1990:209) program adalah sebuah rencana
yang diputuskan terlebih dahulu, biasanya dengan sasaran-sasaran, metode, urutan
dan konteks tertentu.
4
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dimaknai bahwa program
adalah suatu rencana yang melibatkan berbagai unit yang berisi kebijakan dan
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Program dalam
hal ini berupa aktivitas atau rangkaian aktivitas yang akan direncanakan.
C. Evaluasi Program
Seperti uraian Blaine R. Worten dan James R. Sanders (1973:27-30) dalam
Murzyanah (2011:1.2-1.3) mengatakan evaluasi program merupakan proses deskripsi,
pengumpulan data dan penyampaian informasi kepada pengambil keputusan yang
akan dipakai untuk pertimbangan apakah program perlu diperbaiki, dihentikan atau
diteruskan.
Briekerhoff et-al (1983:2) mendefinisikan evaluasi program adalah suatu
proses menemukan sejauhmana tujuan dan sasaran program atau proyek telah
terealisasi, memberikan informasi untuk pengambilan keputusan, membandingkan
kinerja dengan standar atau patokan untuk mengetahui adanya kesenjangan, penilaian
harga dan kualitas dan penyelidikan sistematis tentang nilai atau kualitas suatu objek.
Evaluasi program menurut Tyler adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan sudah
dapat terealisasikan (Arikunto dan Jabar, 2009:5). Menurut Arikunto (2005:291)
evaluasi program adalah kegiatan yang dimaksudkan untuk mengetahui seberapa
tinggi tingkat keberhasilan dari kegiatan yang direncanakan.
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapatlah dimakna bahwa evaluasi
program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan yang bertujuan mengumpulkan
informasi tentang realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, berlangsung dalam
proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu organisasi yang melibatkan
sekelompok orang guna pengambilan keputusan.
Metode yang kami digunakan dalam mengevaluasi program ialah metode studi kasus.
Studi kasus adalah laporan informasi deskriptif mengenai data penelitian eksperimen atau
percobaan, peristiwa, proyek atau analisis, studi kasus ini bertujuan menjelaskan, memahami
objek yang ditelitinya secara khusus dan melibatkan suatu pemeriksaan yang mendalam.
Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Observasi adalah
teknik pengumpulan data yang dilakukaan melalui sesuatu pengamatan, dengan disertai
pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau prilaku objek sasaran. Sedangkan wawancara
ialah Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
5
berlansung satu arah , artinya pertanyaan datang dari pihak yang mewawancarai dan jawaban
diberikan oleh yang diwawancara. Namun, dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan
untuk melakukan observasi dan wawancara secara langsung, sehingga kami melakukan
observasi dan wawancara online.
Hasil evaluasi yang dilakukan dengan metode wawancara dan observasi di PAUD
Juara Kec. Harapan Jaya Kab. Bekasi diperoleh jumlah guru dengan kualifikasi. Pada PAUD
Juara terdapat satu kepala sekolah yang juga merangkap sebagai guru dan empat guru kelas
yang masing-masing memiliki gelar sarjana. Adapun visi PAUD Juara yaitu mencerdaskan
dan membentuk perilaku dan akhlak mulia generasi bangsa. Misi PAUD Juara yaitu: (1)
Menanamkan budaya iman dan ilmu, (2) Menumbuhkan motivasi belajar sejak dini, (3)
Mengembangkan kreatifitas potensi anak, dan (4) Menumbuhkan sikap dan perilaku yang
baik, bertanggung jawab, toleran dan kemandirian.
Evaluasi program yang kami lakukan terhadap PAUD Juara berdasarkan dari fungsi
manajemen menurut George R. Terry yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling.
Keempat fungsi manajemen ini tidak berjalan secara linear, namun spiral sehingga
memungkinkan suatu organisasi akan bergerak terus menerus dan tidak berhenti pada satu
tahap. Siklus manajemen yang dilakukan oleh lembaga adalah merencanakan,
mengorganisasi staf dan sumber daya yang ada, melaksanakan program kerja, dan
mengendalikan jalannya program. Di dalam tahap pengendalian tersebut, manajemen akan
melakukan evaluasi untuk memperoleh feed back yang digunakan sebagai dasar perencanaan
selanjutnya, atau dapat juga digunakan untuk perencanaan kembali.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan subjek evaluasi, selanjutnya akan
dibahas evaluasi program berdasarkan fungsi manajemennya.
6
A. Fungsi Perencanaan (Planning)
Langkah awal yang dilakukan oleh PAUD Juara dalam perencanaan siswa
adalah menganalisis jumlah siswa yang akan diterima, dengan memperhatikan
kapasitas dan jumlah ruang kelas yang tersedia serta rasio guru-murid. Jumlah peserta
didik yang direkrut di PAUD berdasarkan hasil wawancara yaitu sebanyak 25 siswa,
kelas A sebanyak 12 siswa dan kelas B sebanyak 13 siswa. Setiap kelompok
ditempatkan di 1 kelas dengan 1 orang guru yang berbeda.
Ketiga, yaitu masa orientasi peserta didik. Pada awal tahun ajaran baru, selama
kurun waktu seminggu peserta didik diperkenalkan lingkungan di PAUD Juara seta
diperkenalkan kepada guru-guru dan staf-staf lainnya.
Keempat, yaitu pembagian kelas untuk peserta didik. Dalam pembagian kelas
para guru membagi kelompok (kelas) berdasarkan usia. Usia 2-3 tahun masuk ke
kelompok A, sedangkan untuk usia 4-5 tahun masuk ke kelompok B.
Pengelompokkan tersebut berdasarkan karakteristik usia. Ali Imron 1995:75)
mengemukakan bahwa pengelompokan berdasarkan karakteristik itu dimaksudkan
agar mereka berada dalam ruang lingkup yang sama. Dalam kondisi yang sama dapat
memudahkan pemberian layanan yang sama. Pengelompokkan siswa artinya agar
pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, tertib dan tujuantujuan pembelajaran
dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah diprogramkan.
7
B. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)
8
mempunyai seragam khusus untuk peserta didik dan semua siswa telah mengenakan
seragam tersebut dari hari pertama sekolah.
Dari segi kebersihan, guru melatih peserta didik setelah makan dan minum
untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan. Adapun jam masuk
pukul 08.00 dan jam pulang pukul 10.00 dan seluruh peserta didik wajib mengikuti
aturan yang telah diberlakukan tersebut.
Pelaporan peserta didik di PAUD Juara. Untuk pelaporan yang pertama yaitu
perilaku/sikap peserta didik yang berlangsung mulai sejak awal terdaftar di sekolah
sampai anak tersebut lulus menggunakan sistem komunikasi via aplikasi Whatsapp.
Pelaporan ini dimaksudkan untuk melaporkan apa saja yang terjadi pada peserta didik
selama proses pembelajaran kepada orang tua mereka. Awalnya di PAUD Juara
menggunakan sistem buku penghubung, yang mana setiap guru diharuskan mencatat
langsung pada buku itu, kemudian diberikan kepada orang tua peserta didik. Tapi
dikarenakan sistem tersebut tidak efisien maka akhirnya sistem tersebut diganti, untuk
mempermudah kerja dari para guru. Pelaporan yang kedua yaitu pelaporan yang
dilakukan setiap akhir semester (per 6 bulan), dengan menggunakan buku rapot
peserta didik.
9
BAB III
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang sudah kami laksanakan di PAUD
Juara berikut merupakan kesimpulan yang kami dapatkan:
1. Terdapat 2 kelompok belajar yang terbagi menjadi 2 kelas dengan rentang usia yang
disesuaikan.
2. Di dalam pelaksanaannya, PAUD Juara memiliki struktur organisasi yang
menjalankan keberlangsungan PAUD.
3. PAUD Juara menerapkan aturan dan tata tertib kepada peserta didik dan tenaga
pendidik.
4. Dalam pengawasan, PAUD Juara menyelenggarakan evaluasi untuk mengukur
keberhasilan pembelajaran.
3.2 Saran
Demikian laporan evaluasi program ini kami susun dengan harapan semoga laporan
ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Apabila ada
kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam makalah ini, kami mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun dan memotivasi.
10
DAFTAR PUSTAKA
Agusriani, A., Hading., Ayu Wahdaniah, H., Rizki Amalia, D., Hardiyanti Syarif, S., Ismi
A.Arsyad, N. (2019). Implementasi Manajemen Peserta Didik Pada Satuan PAUD.
Indonesian Journal of Early Childhoood Education. 2(2): 87-90.
Ananda, Rusydi., dan Tien Rafida. (2017). Pengantar Evaluasi Program Pendidikan.
Medan: Perdana Publishing.
11