Bab III Vulva Hygiene

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

55

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif. Sugiyono (2009) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif
adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif, objektif dan
ilmiah dimana data yang diperoleh berupa angka-angka (nilai) atau
pernyataan-pernyataan yang dinilai, dan dianalisis dengan analisis
statistik. Penelitian ini bertolak dari suatu teori yang kemudian diteliti,
dihasilkan

data,

kemudian

dibahas

dan

diambil

kesimpulan.

Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Preeksperimen dengan pendekatan one group design pretest and postest
design. Pada pre-experimen one group pretest-postest design ini
peneliti menganalisis pengaruh pemberian pendidikan terhadap
pengetahuan dan sikap tentang vulva hygiene (Sugiyono, 2009).

Post test
Pre test
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian Pre-experiment One Group
Pretest
02
01 and Postest DesignX
Keterangan:
01 = kelompok perlakukan sebelum pendidikan kesehatan
02 = kelompok perlakukan sesudah pendidikan kesehatan
X = pendidikan kesehatan

56

Pada penelitian ini peneliti terlebih dahulu mengukur


pengetahuan dan sikap tentang vulva hygiene pada 30 orang dari
kelompok perlakuan (01). Setelah itu peneliti melakukan pendidikan
kesehatan (X) setelah itu peneliti mengukur lagi tingkat pengetahuan
dan sikap remaja putri tentang vulva hygiene pada 30 orang kelompok
perlakuan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas X SMAN 4 Banjarbaru pada
bulan Juli 2015.

C. Populasi dan Sampel dan Sampling


1. Populasi
Populasi adalah subjek dalam penelitian yang memenuhi
kriteria yang ditetapkan (Nursalam, 2011). Populasi pada
penelitian ini adalah seluruh siswi kelas X SMAN 4 Banjarmasin
tahun 2015 berjumlah 69 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi
yang dianggap mewakili. Sampel pada penelitian ini adalah
sebagian dari remaja putri kelas X SMAN 4 Banjarbaru dengan
jumlah 30 orang diambil dikelas X.1 dan X.2. Alasan jumlah
sampel diambil 30 orang adalah sampel minimal untuk dilakukan
uji statistik adalah 30 orang. Hal lainnya ialah agar kelompok yang
ikut serta dalam pendidikan kesehatan tidak terlalu banyak

57

sehingga pendidikan kesehatan dapat berjalan dengan baik,


responden dapat mendengarkan dengan jelas apa yang disampaikan
oleh peneliti.
3. Teknik Sampling
Sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple
random sampling yaitu pengambilan sampel dengan melakukan
acak sederhana terhadap remaja putri di kelas X SMAN 4
Banjarbaru dengan cara mendata siswi, memberikan nomor dan
nomor tersebut akan diundi. Nomor undian yang keluar akan
menjadi sampel penelitian.
D. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep yang mempunyai bermacam-macam
nilai (Nazir, 2009). Variabel penelitian ini terdiri dari variabel bebas
pendidikan kesehatan dan variabel terikat tingkat pengetahuan dan
sikap remaja putri tentang vulva hygiene.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pengertian yang diberikan peneliti
terhadap variabel penelitian (Hidayat, 2009). Definisi Operasional
pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
No

Variabel

Variabel bebas
(X)
Pendidikan
kesehatan pada
remaja putri
tentang
perawatan vulva
hygiene di kelas

Definisi
operasional
Proses belajar
yang harus
dialami individu
dengan tujuan
akhir adalah
perubahan
perilaku
(pengetahuan,

Parameter
1. Metode
ceramah
2. Tanya jawab
3. Media leaflet
4. LCD/Slide
5. Materi :
a. Pengertian
vulva

Alat ukur

Skala

Kategori

58

X SMAN 4
Banjarbaru

sikap dan
tindakan)

Variabel terikat
(Y1)
Pengetahuan
remaja putri
tentang vulva
hygiene

Hasil dari tahu


setelah remaja
perempuan
setelah
melakukan
penginderaan

Variabel terikat
(Y2)
Sikap remaja
putri tentang
vulva hygiene

Respon evaluative
yang diberikan
remaja
perempuan
tentang kesehatan
reproduksi

hygiene
b. Tujuan
vulva
hygiene
c. Manfaat
vulva
hygiene
d. Dampak
kurang
terpelihara
nya vulva
hygiene
e.
Cara
vulva
hygiene
Tahu :
1. Pengertian
vulva hygiene
2. Tujuan vulva
hygiene
3. Manfaat
vulva hygiene
4. Dampak
kurang
terpeliharanya
vulva hygiene
5. Cara vulva
hygiene
Merespon :
1. Pengertian
vulva hygiene
2. Tujuan vulva
hygiene
3. Manfaat
vulva hygiene
4. Dampak
kurang
terpeliharanya
vulva hygiene
5. Cara vulva
hygiene

Kuesioner

Ordinal

Kuesioner

Ordinal

1. Baik
76%-77%
2. Cukup
56%-75%
3. Kurang
<56%

1.
2.

Positif
51%-100%
Negatif
0%-50%

F. Instrumen Pengumpulan data


Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan
untuk pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang
digunakan pada penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner adalah daftar

59

pertanyaan yang berisi pilihan jawaban sehingga responden hanya


tinggal mengisi jawaban pada kuesioner tersebut.
1.

Kuesioner Tingkat Pengetahuan tentang Vulva Hygiene


Kuesioner tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene terdiri dari
24 pertanyaan dengan dua pilihan jawaban Benar dan Salah .
Kisi kisi kuesioner tingkat pengetahuan tentang vulva hygiene
dapat dilihat pada tabel 3.2
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan
No
1
2
3
4
5

Parameter
Pengertian vulva hygiene
Tujuan vulva hygiene
Manfaat vulva hygiene
Dampak kurang
terpelihara vulva hygiene
Cara vulva hygiene
Jumlah

Favorable
1
3,4,5
6
8,9,10

Unfavorable
2
7

Jumlah
2
3
2
3

11,14, 16,
22, 23

12, 13, 15,


17, 18, 19,
20, 21, 24,
11

14

13

24

Pemberian skor dilakukan jika responden memberikan jawaban


benar pada pertanyaan positif (favorable) diberikan nilai 1 dan
jika menjawab salah diberikan nilai 0.
Jika responden menjawab benar pada pertanyaan negatif
(unfavorable) maka diberikan nilai 0 dan jika salah diberikan
nilai 1.

2.

Kuesioner Sikap tentang Vulva Hygiene

60

Kuesioner sikap tentang vulva hygiene terdiri dari 16 pertanyaan


dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju
dan sangat tidak setuju
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Sikap
No

Parameter

1
2
3
4

Pengertian vulva hygiene


Tujuan vulva hygiene
Manfaat vulva hygiene
Dampak kurang
terpelihara vulva hygiene
Cara vulva hygiene

Jumlah

Favorable
1
2,3
4,5
9,10,16
8

Unfavorabl
e
6,7,8

Jumlah

11, 12, 13,


14, 15
8

1
2
2
3

16

Pada pertanyaan positif (favorable) jika responden menjawab sangat


setuju diberi skor 4, setuju 3, tidak setuju 2 dan sangat tidak
setuju 1.
Pada pertanyaan negatif (unfavorable) jika responden menjawab
sangat setuju diberi skor 1, setuju 2, tidak setuju 3 dan sangat
tidak setuju 4.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen
yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen
yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah

61

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang


diinginkan (Arikunto, 2010).
Uji validitas kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap akan
dilakukan di kelas X.8 SMAN 4 Banjarbaru terhadap 20 orang
responden. Tempat tersebut dipilih karena berdekatan dan memiliki
kesamaan karakteristik antar siswinya.
Uji validitas dilakukan dengan melihat korelasi antara skor
dari masing-masing item pertanyaan dibanding skor total.
Perhitungan dilakukan dengan rumus teknik korelasi Pearson
Product Moment.

Keterangan:
rxy
= koefisien korelasi X dan Y
n
= jumlah responden
X
= jumlah skor item
Y
= Jumlah skor total (Hidayat, 2007)
Namun

demi

kemudahan

penelitian

maka

peneliti

menghitung dengan bantuan komputerisasi (SPSS). Penilaian


dilihat dari nilai r yang didapatkan. Jika nilai r hitung lebih besar
dari r tabel maka instrumen dapat dikatakan valid, begitu pula
sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrumen
dikatakan tidak valid. Penentuan r tabel dilihat dari jumlah
responden 20 orang. Nilai r tabel untuk n = 20 orang dengan
tingkat kemaknaan 5% adalah 0,444.

62

2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah bahwa suatu instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan
(Arikunto, 2010).
Uji reliabilitas kuesioner tingkat pengetahuan dan sikap
akan dilakukan di kelas X.8 SMAN 4 Banjarbaru terhadap 20
orang responden. Tempat tersebut dipilih karena berdekatan dan
memiliki kesamaan karakteristik antar siswinya. Rumus reliabilitas
dengan menggunakan metode Cronbach alpha adalah :
Keterangan :
r11 : Reliabilitas instrumen
k
: Banyaknya butir pertanyaan
: Jumlah varian butir
: Varian total
Reliabilitas

suatu instrumen dapat diterima dengan

memiliki Cronbachs alpha. Dengan keputusan dikatakan reliabel


jika Cronbachs alpha > 0,6 sebaliknya dikatakan tidak reliabel
jika Cronbachs alpha < 0,6.
H. Teknik Pengumpulan data
1. Tahap Persiapan Pengumpulan Data

63

Pada tahap pengumpulan data dilakukan sesuai dengan


prosedur administrasi yang berlaku yaitu mendapatkan surat izin
dari Koordinator riset. Kemudian surat tersebut diajukan kepada
Kepala SMAN 4 Banjarbaru untuk mendapatkan persetujuan.
Setelah mendapat persetujuan peneliti mempersiapkan kuesioner
dan mengumpulkan responden yang bersedia untuk diteliti,
mempersiapkan tempat untuk pelaksanaan pendidikan kesehatan
dan test pengetahuan.
2. Tahap Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan sebagai berikut,

yaitu

peneliti pertama-tama meminta persetujuan calon responden untuk


menjadi responden lalu selanjutnya setelah responden bersedia
peneliti mulai mengumpulkan responden ke dalam satu ruangan
untuk dilakukan pre-test (test sebelum pendidikan kesehatan
dimulai) sehari sebelum pendidikan kesehatan dilakukan. Setelah
itu pada hari berikutnya maka peneliti mengumpulkan responden
untuk diberikan pendidikan kesehatan. Adapun proses pendidikan
kesehatan dilakukan dengan cara sebagai berikut ;
a. Peneliti memberikan salam pembuka
b. Peneliti memperkenalkan diri.
c. Peneliti menjelaskan materi tentang vulva hygiene selama 30
menit.
d. Sesi Tanya-Jawab 30 menit.
e. Penutup.

64

Pada hari berikutnya peneliti melakukan post-test (test setelah


pendidikan kesehatan). Setelah itu data dikumpulkan oleh peneliti
dan dicek. Lalu selanjutnya dipersiapkan untuk dilakukan
pengolahan data.
I. Pengolahan Data dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer.
Langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan :
a. Editing
Data yang diperoleh akan dicek kebenaran,

serta

kelengkapannya apabila data tersebut tidak lengkap maka akan


dilakukan pengukuran ulang.
b. Coding
Pemberian kode pada hasil pengukuran. Misalnya pengetahuan
baik 3, cukup 2 dan kurang 1. Sikap kategori positif 2 dan
kategori negatif 1.
c. Processing
Sebelum data diolah dengan perangkat lunak terlebih dahulu di
entri yaitu data akan dimasukan ke dalam master tabel.
d. Cleaning
Data yang telah diproses dicek kembali untuk memastikan
bahwa data tersebut telah bersih dari kesalahan, baik kesalahan
dalam pengkodean maupun kesalahan dalam membaca kode,
dengan demikian diharapkan data benar-benar siap untuk
dianalisis.
2. Teknik Analisis Data
a. Teknik Analisis Univariat

65

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan


analisis univariat yaitu sebuah cara yang digunakan untuk
menganalisis data dari variabel tunggal sehingga dapat
memberikan gambaran tentang variabel yang diteliti dalam
bentuk angka atau distribusi frekuensi dan proporsi. Data hasil
analisis univariat menggambarkan tingkat pengetahuan dan
sikap responden tentang vulva hygiene. Rumus persentase
yaitu (Arikunto, 2006) :

Keterangan:
P
= persentase yang dicari
f
= jumlah nilai yang diperoleh
n
= jumlah nilai keseluruhan
Hasil perhitungan persentase pengetahuan tentang vulva
higiene adalah sebagai berikut :
Baik 76%-77%
Cukup 56%-75%
Kurang <56%
Hasil perhitungan persentase sikap remaja putri tentang vulva
hygiene adalah sebagai berikut :
Positif 51%-100%
Negatif 0%-50%
b. Teknik Analisis Bivariat
Teknik analisis bivariat untuk menganalisis variabel bebas
terhadap variabel terikat menggunakan Uji Paired Sampel T
Test. Rumus Uji Paired Sampel T Test adalah sebagai berikut :

N d i2 d i
N 1

66

Keterangan :
t=Nilai t
d=Selisih nilai post dan pre (nilai post nilai pre)
N=Banyaknya sampel pengukuran
Interpretasi hasil apabila nilai p < alpha 0,05 pada interval
kepercayaan 95% maka diinterpretasikan Ho ditolak dan Ha
diterima sehingga disimpulkan ada pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri tentang
vulva hygiene. Sebaliknya nilai p > alpha 0,05 maka
diinterpretasikan Ho diterima dan Ha ditolak sehingga
disimpulkan tidak ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putri tentang vulva hygiene di
kelas X SMAN 4 Banjarbaru.
J. Etika penelitian
Etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam
penelitian. Oleh karena itu maka etika harus diperhatikan. Masalah
etika yang harus diperhatikan antara lain :
1. Surat Persetujuan (Informed Consent)
Informed consent diberikan sebelum melakukan penelitian.
Informed consent ini berupa lembar persetujuan untuk menjadi
responden. Pemberian informed consent ini bertujuan agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian serta mengerti dampaknya.
Jika subjek tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak
responden atau subjek. Jika subjek bersedia maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan.

67

2. Tanpa Nama (Anonymity)


Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan
jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak
memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukurdan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data
atau hasil penelitian yang disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Semua informasi yang telah dikumpulkan maupun masalahmasalah lainnya dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya data
tertentu yang akan dilaporkan pada hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai