SOAP Cedera Kepala

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Cedera Kepala

Gejala:
Gejala umum yang tampak pada seseorang yang menderita cedera kepala adalah
mual, pusing, nyeri kepala, kelelahan, keanehan atau kurangnya
koordinasi/penyesuaian pergerakan, kebingungan, tidak bisa tidur, sulit
konsentrasi, sensitif terhadap cahaya atau suara dan pandangan kabur. Ketika
kondisi menjadi lebih berat, seseorang dapat kesulitan mengingat/ hilang ingatan.
Gegar otak merupakan tipe paling umum dari cedera kepala. Jenis lain dari cedera
kepala adalah memar, yaitu luka memar pada otak yang dapat menyebabkan
pembengkakan, dan hematoma (pendarahan di otak yang mengumpulkan dan
membentuk gumpalan). Patah tulang tengkorak adalah jenis lain dari cedera kepala
yang dapat mempengaruhi otak. Kadang-kadang pada kasus patah tulang,
potongan tulang yang patah dapat melukai otak dan menyebabkan perdarahan.
Indikasi yang menunjukkan cedera kepala yang dialami lebih serius daripada gegar
otak dan membutuhkan perawatan darurat meliputi:

Perubahan ukuran pupil mata

Cairan bening atau berdarah mengalir dari hidung, mulut, atau telinga

Kejang-kejang

Ekspresi wajah yang menyimpang dari biasanya

Tekanan darah menurun

Wajah Memar

Patah tulang pada tengkorak atau wajah

Gangguan pendengaran, penciuman, pengecap rasa, atau penglihatan

Ketidakmampuan untuk menggerakkan satu atau lebih anggota badan

Mudah tersinggung

Hilang kesadaran

Tingkat pernapasan yang rendah

Gelisah, canggung, atau kurangnya koordinasi gerak

Sakit kepala yang parah

Melantur dalam berbicara atau penglihatan kabur

Leher kaku atau muntah-muntah

Memburuknya gejala-gejala dengan mendadak, setelah sebelumnya ada


peningkatan

Pembengkakan di lokasi cedera

Pemeriksaan:
a.Cedera Kepala Ringan (kelompok resiko ringan)
- Skor GCS 14 15
- Tidak ada kehilangan kesadaran
- Tidak ada intoksikasi alcohol atau obat terlarang.
- Pasien dpat mengeluh nyeri kepala dan pusing
- Pasien dapat menderita abrasi, laserasi atau hematoma kulit kepala.
- Tidak ada criteria cedera sedang berat.
b.Cedera kepala Sedang (kelompok resiko sedang)
- Skor GCS 9 13
- Konkusi
- Muntah
- Tanda kemungkinan fraktur kranium (mata rabun, hematimpanium, otorea)
- Kejang
c.Cedera Kapala Berat (kelompok resiko berat)
- Skor GCS 3 8 (koma)
- Penurunan kesadaran secara progresif
- Tanda neurologis fokal
- Cedera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresi kranium
PEMERIKSAAN PENUNJANG DAN DIAGNOSTIK
Diagnosis cedera kepala ditegakkan berdasarkan :
1. Riwayat trauma
- Sebab trauma
- Adanya kelainan neurologik awal ; kejang, hilang kesadaran, kelemahan
motorik dan gangguan bicara
- Derajat ketidak-sadaran , amnesia
- Nyeri kepala, mual dan muntah
2. Pemeriksaan fisik
- Tanda-tanda vital
- Tingkat kesadaran cedera luar yang terlihat ; cedera kulit kepala, perdarahan

hidung, mulut, telinga, dan hematoperiorbital


- Tanda-tanda neurologis foko,mkal ; ukuran pupil, gerakan mata, aktivitas
motorik.
- Reflek tendon
- Sistem sensorik perlu diperiksa, jika pasien sadar.
3. Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium rutin
- Foto kepala AP lateral
- Foto servikal
- CT Scan / MRI kepala
- Arteriografi bila perlu
3
4

A
P

Cedera Kepala
Pedoman resusitasi dan penilaian awal
1. Menilai jalan nafas
Bersihkan jalan nafas dari debris dan muntahan, lepaskan gig palsu, pertahan
kan tulang servikal segaris dengan badan, pasang gudel bila dapat ditoleransi.
Jika cedera mengganggu jalan nafas, maka pasien harus diintuasi.
2. Menilai pernafasan
Tentukan apakah pasien bernafas dengan spontan atau tidak, jika tidak, beri
O2 melalui masker oksigen. Jika bernafas spontan selidiki cedera dada berat
seperti pneumotoraks, hemopneumotoraks.
3. Menilai sirkulasi
Otak yang rusak tidak mentoleransi hipotensi. Hentikan semua perdarahan
dengan menekan arterinya. Perhatikan secara khusus adanya cedera intra
abdomen atau dada. Ukur dan catat frekuensi denyut jantung dan tekanan
darah. Ambil darah vena untuk pemeriksaan darah perifer lengkap, ureum,
kreatinin, elektrolit, glukosa, AGD. Berikan larutan koloid, sedangkan larutan
kristaloid (dektrose atau dektrose dalam saline) menimbulkan eksaserbasi
edema serebri pasca cedera kepala.
4. Obati kejang
Kejng konvulsiv dapat terjad setelah cedera kepala dan harus diobati.
5. Menilai tingkat keparahan cedera kepala

Anda mungkin juga menyukai