035 - Ratih Arum Vatmasari - Terapi Murrotal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

TERAPI KOMPLEMENTER

TERAPI MURROTAL

Tugas ini dibuat Untuk memenuhi tugas

Keperawatan Komunitas

Oleh :

Ratih Arum Vatmasari (185070209111035)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2019
A. Konsep Dasar Terapi
1. Definisi Terapi Murottal
Al-Quran adalah kalam Allah SWT yang merupakan mu’jizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Qur’an adalah kitab suci
yang diyakini kebenarannya, dan dijadikan salah satu syarat keimanan
bagi setiap muslim. Sejarah turunnya Al-Qur’an Ayat suci Al-Qur’an
diturunkan dikota makkah dan dikota Madinah Munawarah (Asti, 2009).
Murottal adalah rekaman suara Al-Qur’an yang dilagukan oleh
seorang qori’ (pembaca Al-Qur’an), (Purna, 2006). Lantunan Al-Qur’an
secara fisik mengandung unsur suara manusia, sedangkan suara
manusia merupakan instrumen penyembuhan yang menakjubkan dan
alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat menurunkan hormon-
hormon stres, mengaktifkan hormon endorfin alami, meningkatkan
perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari rasa takut, cemas dan
tegang, memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan
darah serta memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
aktivitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau lebih
lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan, kendali emosi,
pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme yang lebih baik (Heru,
2008).
Terapi murottal memiliki aspek yang sangat diperlukan dalam
mengatasi kecemasan, yakni kemampuannya membentuk koping baru
untuk mengatasi kecemasan. Terapi murottal memiliki dua poin penting,
yaitu memiliki irama yang indah dan juga secara psikologis dapat
memotivasi dan memberikan dorongan semangat dalam menghadapi
masalah yang sedang dihadapi (Faradisi, 2012).
Menurut Siswantinah (2011), Murottal adalah lantunan ayat-ayat suci
Al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang qori direkam serta di
perdengarkan dengan tempo yang lambat serta harmonis. Bacaan Al-
Qur’an secara murottal mempunyai irama yang konstan, teratur, dan
tidak ada perubahan yang mendadak. Tempo murottal Al-Qur’an juga

2
berada antara 60/70 menit, serta nadanya rendah sehingga mempunyai
efek relaksasi dan dapat menurunkan kecemasan (Widayarti, 2011).

2. Tujuan

Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh


rangsangan dari Terapi Murottal, maka otak akan memproduksi zat kimia
yang disebut zat neuropeoptide. Molekul ini akan menyangkutkan
kedalam reseptor-reseptor dan memberikan umpan balik berupa
kenikmatan dan kenyamanan (Abdurrochman, 2008).

Murottal mampu memacu sistem saraf parasimpatis yang


mempunyai efek berlawanan dengan sistem saraf simpatis. Sehingga
terjadi keseimbangan pada kedua sistem saraf autonom tersebut. Hal
inilah yang menjadi prinsip dasar dari timbulnya respon relaksasi, yakni
terjadi keseimbangan antara sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis (Asti, 2009).

Kondisi yang rileks akan mencegah vasospasme pembuluh darah


akibat perangsangan simpatis pada kondisi stres sehingga dapat
meningkatkan perfusi darah (Upoyo,Ropi, dan Sitorus 2012). Stimulan Al-
Qur’an rata-rata didominasi oleh gelombang delta. Adanya gelombang
delta ini mengindikasikan bahwa kondisi naracoba sebenarnya berada
dalam keadaan sangat rileks. Stimulan terapi ini sering memunculkan
gelombang delta di daerah frontal dan central baik sebelah kanan dan kiri
otak. Adapun fungsi dari daerah frontal yaitu sebagai pusat intelektual
umum dan pengontrol emosi, sedangkan fungsi dari daerah central yaitu
sebagai pusat pengontrol gerakan-gerakan yang dilakukan. Sehingga,
stimulan al-Qur’an ini dapat memberikan ketenangan, ketentraman dan
kenyamanan naracoba (Abdurrochman, 2008).

Mendengarkan ayat-ayat suci Al Quran, seorang Muslim, baik


mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan

3
perubahan fisiologis yang sangat besar. Secara umum mereka
merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan, dan ketenangan jiwa
(Siswantinah, 2011).

Mendengarkan murottal Al Qur’an terdapat juga faktor keyakinan,


yaitu agama Islam. Umat Islam mempercayai bahwa Al-Qur’an adalah
kitab suci yang mengandung firman-firman-Nya dan merupakan pedoman
hidup manusia. Sehingga dengan mendengarkannya akan membawa
subjek merasa lebih dekat dengan Tuhan serta menuntun subjek untuk
mengingat dan menyerahkan segala permasalahan yang dimiliki kepada
Tuhan, hal ini akan menambah keadaan relaks. Faktor keyakinan yang
dimiliki seseorang mampu membawa pada keadaan yang sehat dan
sejahtera, teori ini dikemukakan oleh Benson. Menurut Benson
seseorang yang mempunyai keyakinan mendalam terhadap sesuatu
akan lebih mudah mendapatkan respon relaksasi. Respon relaksasi ini
dapat timbul karena terdapat suatu hubungan antara pikiran dengan
tubuh (mindbody conection). Sehingga mendengar bacaan Al-Quran
dapat disebut juga sebagai suatu relaksasi religious (Faradisi, 2009).

3. Manfaat Murottal Al-Qur’an


Menurut Triana, 2013 berikut ini adalah manfaat dari murottal
(mendengarkan bacaan ayata-yat suci Al-Qur’an) antara lain :
a. Mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an dengan tartil akan
mendapatkan ketenangan jiwa. Sebagaimana Allah SWT
berfirman dalam Q.S. Al-A’raf :203-204 Terjemahan : “dan
apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur’an kepada
mereka, mereka berkata: “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat
itu?” Katakanlah: “Sesungguhnya aku hanya mengikut apa yang
diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al-Qur’an ini adalah bukti-
bukti yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang beriman. “dan apabila dibacakan Al Quran, Maka
dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar

4
kamu mendapat rahmat”. Ayat tersebut di atas memerintahkan
untuk mendengarkan dan memperhatikan bacaan Al-Qur’an dan
berdzikir mengingat Allah SWT terus menerus, Selanjutnya Allah
SWT menyuruh Nabi Muhammad SAW.
b. Lantunan Al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara
manusia, suara manusia merupakan instrumen penyembuhan
yang menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau.
Dengan tempo yang lambat serta harmonis lantunan Al-Qur’an
dapat menurunkan hormon-hormon stress, mengaktifkan hormon
endorfin alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan
perhatian dari rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki sistem
kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan
aktifitas gelombang otak. Laju pernafasan yang lebih dalam atau
lebih lambat tersebut sangat baik menimbulkan ketenangan,
kendali emosi, pemikiran yang lebih dalam dan metabolisme
yang lebih baik.
c. Dengan terapi murottal maka kualitas kesadaran seseorang
terhadap Tuhan akan meningkat, baik orang tersebut tahu arti al-
Qur’an atau tidak. Kesadaran ini akan menyebabkan totalitas
kepasrahan kepada Allah SWT, dalam keadaan ini otak pada
gelombang alpha, merupakan gelombang otak pada frekuensi 7-
14 Hz . ini merupakan keadaan energi otak yang optimal dan
dapat menyingkirkan stress dan menurunkan kecemasan.

5
4. Mekanisme Terapi Murottal

Daun Telinga Telinga Koklea


tengah

hipotalamus Amigdala Talamus

Area auditorik
primer
Endorfin Hipokampus

Area auditorik
sekunder

Area
Area weraicke
prefrontal

Tabel.1. Mekanisme Jalannya Ayat Murottal Memberikan Relaksasi

Murottal bekerja pada otak dimana ketika didorong oleh


rangsangan dari terapi murottal maka otak akan memproduksi zat kimia
yang disebut zat neuropeoptide. Molekul ini akan menyangkut ke dalam
reseptor-reseptor dan memberikan umpan balik berupa kenikmatan dan
kenyamanan.
Fungsi pendengaran manusia yang merupakan penerimaan
rangsang auditori atau suara. Rangsangan auditori yang berupa suara
diterima oleh telingga sehingga membuatnya bergetar. Getaran ini akan
diteruskan ke tulang-tulang pendengaran yang bertautan antara satu
dengan yang lain.

6
Rangsang fisik tadi diubah oleh adanya perbedaan ion kalium dan
ion natrium menjadi aliran listrik yang melalui saraf nervus VIII (vestibule
cokhlearis) menuju ke otak, tepatnya di area pendengaran. Setelah
mengalami perubahan potensial aksi yang dihasilkan oleh saraf
auditorius, perambatan potensial aksi ke korteks auditorius (yang
bertanggung jawab untuk menganalisa suara yang kompleks, ingatan
jangka pendek, perbandingan nada, menghambat respon motorik yang
tidak diinginkan, pendengaran yang serius, dan sebagainya) diterima
oleh lobus temporal otak untuk mempresepikan suara. Talamus sebagai
pemancar impuls akan meneruskan rangsang ke amigdala (tempat
penyimpanan memori emosi) yang merupakan bagian penting dari
system limbic tiga (yang mempengaruhi emosi dan perilaku).
Dengan mendengarkan ayat-ayat suci al-Qur’an, seorang muslim,
baik mereka yang berbahasa arab maupun bukan, dapat merasakan
perubahan fisiologis yang sangat besar. Secara umum mereka
merasakan adanya penurunan depresi, kesedihan, dan ketenangan jiwa.
Murottal al-Qur’an adalah rekaman al-Qur’an yang dilagukan oleh
seorang qor’i (Pembaca al-Qur’an). Murottal juga dapat diartikan sebagai
lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an yang dilagukan oleh seorang Qor’i
direkam dan di perdengarkan dengan tempo yang lambat serta
harmonis.
Murottal merupakan salah satu musik yang memiliki pengaruh
positif bagi pendengarnya. Mendengarkan ayat-ayat al-Qur’an yang
dibacakan dengan tartil dan benar akan mendatangkan ketenangan jiwa.
Lantunan al-Qur’an secara fisik mengandung unsur suara manusia,
sedangkan suara manusia merupakan instrumen penyembuhan yang
menakjubkan dan alat yang paling mudah dijangkau. Suara dapat
menurunkan hormon-hormon stress, mengaktifkan hormon endorphin
alami, meningkatkan perasaan rileks, dan mengalihkan perhatian dari
rasa takut, cemas dan tegang, memperbaiki system kimia tubuh
sehingga menurunkan tekanan darah serta memperlambat pernafasan,

7
detak jantung, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak. Ini
menunjukkan bahwa bacaan al-Qur’an dapat digunakan sebagai
perawatan koplementer karena dapat meningkatkan perasaan rileks.
Stimulant Murottal Al-Qur’an dapat dijadikan alternatif terapi baru
sebagai terapi relaksasi bahkan lebih baik dibandingkan dengan terapi
audio lainnya karena stimulant Al-Qur’an dapat memunculkan
gelombang delta sebesar 63,11%. Terapi audio ini juga merpakan terapi
yang murah dan tidak menimblkan efek samping.
Intensitass suara yang rendah merupakan intensitas suara kurang
dari 60 desibel sehingga menimbulkan kenyamanan dan tidak nyeri.
Murottal merupakan intensitas 50 desibel yang membawa pengaruh
positif bagi pendengarnya. Manfaatnya lebih efektif yaitu terapi murottal
diberikan dengan durasi 15-25 menit.

B. Indikasi dan Kontra Indikasi


1. Indikasi
a. Untuk mengatasi kecemasan pasien serta membentuk koping yang
positif.
b. Untuk memberikan motivasi serta dorongan semangat dalam
menghadapi masalah yang sedang dihadapi pasien.
c. Memberikan ketenangan rohani (jiwa) dan meningkatkan gairah
hidup.
2. Kontra Indikasi
a. Orang yang mempunyai gangguan dalam pendengaran.

C. Prosedur
1. Persiapan Pasien
- Pasien dan keluarga diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan
dilakukan
2. Persiapan Alat
- Earphone

8
- MP3/ Tablet/ Handphone yang berisikan murrotal
3. Persiapan Perawat
- Menyiapkan alat dan mendekatkan kearah pasien
- Mencuci tangan
4. Persiapan Lingkungan
- Menutup sampiran
- Memastikan privasi pasien terjaga
5. Pelaksanaan
Cara melakukan terapi murrotal adalah
a. Mencuci tangan
b. Menghubungkan earphone dengan MP3/ Tablet/ Handphone yang
berisikan murrotal
c. Pasien berbaring diatas tempat tidur
d. Letakkan earphone ditelinga kiri dan kanan
e. Dengarkan murrotal selama 15 menit
6. Evaluasi
- Evaluasi respon pasien setelah dilakukan terapi murrotal

Prosedur Pelaksanaan terapi audio adalah dengan melakukan:


1. Persiapan terapi (mp3 recorder murottal, earphone bila perlu),
2. pengkondisian pasien dan
3. pemutaran murottal (lama tindakan disesuaikan kebutuhan
klien).

D. Hasil Penelitian Terapi Murrotal


1. Menurut penelitian pengaruh murottal al-Quran dalam meningkatkan
kualitas tidur mahasiswa. Sehingga mahasiswa yang mengalami kualitas
tidur yang buruk dapat menggunakan murottal al-Quran sebagai terapi
alternatif untuk meningkatkan kualitas tidur pada mahasiswa
keperawatan Universitas Jember(Wuryaningsih, Anwar, Wijaya, &
Kurniyawan, 2015)

9
2. Penelitian yang di lakukan oleh (Melda & Mufidah, 2014) menyatakan
bahwa terdapat penurunan kecemasan ibu primipara inpartu ketika fase
aktif dengan pemberian murottal Al-Qur'an surah Ar-Rahman dan
terdapat penurunan nyeri persalinan pada ibu primipara inpartu ketika
satu fase aktif dengan pemberian murottal Al-Qur'an surah Ar-Rahman
3. Penelitian yang dilakukan oleh (Anjar Astuti1, Suryono, Melyana Nurul
Widyawati1, Ari Suwondo, 2017) terdapat peningkatan yang signifikan
dari perkembangan perilaku anak-anak dengan autisme setelah diberikan
terapi audio murrotal Al-Qur'an menggunakan tekanan lunak (60 dB)
dengan durasi 12 menit 15 detik selama 2 minggu sebanyak 6 kali terapi.
Oleh karena itu, diharapkan terapi audio ini dapat diterapkan terapi
alternatif untuk meningkatkan perkembangan perilaku pada anak autis

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari tulisan ini dapat disimpulkan bahwa mendengarkan Murottal Al-
Qur’an dapat menjadi terapi untuk menghilangkan kecemasan, memberikan
ketenangan batin dan dapat meningkatkan semangat dalam menghadapi
masalah. Dalam pelaksanaannya bisa dilakukan oleh umat Muslim maupun
umat Non-Muslim, mulai dari bayi hingga orang yang sudah lanjut usia.
Dengan mendengarkan ayat-ayat Al-quran, khususnya seorang muslim
dapat lebih meningkatkan kedekatan terhadap Allah SWT.
B. Saran
Untuk kedepannya mungkin dapat diadakan penelitian lebih lanjut
untuk membahas efek Qur’an terhadap kecemasan seseorang, bahkan bisa
jadi dapat diterapkan untuk alternative maksimalisasi fungsi otak dalam
belajar. Karena, Al-quran merupakan obat berbagai macam penyakit.

11
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrochman, A, Perdana, S, Andhika, S. 2008. Muratal Al-Qur’an : Alternatif


Terapi Suara Baru. Jurnal dari Prosiding Seminar Nasional Sains dan
Teknologi-II 2008, Universitas Lampung, 17-18 November 2008.
Anjar Astuti1, Suryono, Melyana Nurul Widyawati1, Ari Suwondo, M. (2017). Effect
of Audio Therapy Using Al-Qur ’ an Murrotal on. Belitung Nursing Journal, 3(5),
470–477.

Asti. 2009. Pengaruh Al-Qur’an terhadap fisiologi dan psikologi. Diperoleh dari
http:www.//cybermg.com
Faradisi, Firman. 2012. Efektivitas Terapi Murottal dan Terapi Musik Klasik Terhadap
Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Pra Operasi di Pekalongan.

Heru. 2008. Ruqyah syar’i berlandaskan kearifan local. Diperoleh dari


http://trainermuslim.com/feed/rss.
Indrajati, Triana. Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Denyut Nadi Dan Frekuensi
Pernafasan Pada Bayi Prematur Di Rsud Banyumas. 2013.
Intervensi Terapi Audio Dengan Murottal Surah Ar-Rahman Terhadap Perilaku Anak
Autis. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing),
Volume 8, No.2, Juli 2013

Melda, B., & Mufidah, A. (2014). Decrease of Anxiety and Pain Delivery of Mother
Inpartu Primipara on First Phase Active by Giving of Murottal Al Quran
Arrahman in Midwifery Private Clinic Endang Sumaningdyah City of Kediri,
742–750.

Siswantinah. 2011. Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Kecemasan Pasien Gagal


Ginjal Kronik Yang Dilakukan Tindakan Hemodialisa Di RSUD Kraton
Kabupaten Pekalongan.

Widayarti (2011).Pengaruh bacaan Al Quran terhadap intensitas kecemasan pasien


sindroma koroner akut di RS Hasan Sadikin. Unpublised thesis. Universitas
Padjajaran.

12
Wuryaningsih, E. W., Anwar, A. D., Wijaya, D., & Kurniyawan, E. H. (2015). Murottal
al-quran therapy to increase sleep quality in nursing students, 7–14.

13

Anda mungkin juga menyukai