Sensor Efi
Sensor Efi
Sensor Efi
04.13
4 comments
Pada mobil-mobil keluaran pabrikan sekarang sudah menggunakan mesin jenis EFI
(Electrical Fuel Injection) dimana dengan sistem tersebut banyak sekali sensor-sensor sebagai
tempat inputan data ke Otak Mesin (ECU Electrical Control Unit). Berikut nama-nama
sensor tersebut :
1. Throtle Position Sensor ( TPS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui
posisi pedal gas dalam keadaan tertekan atau bebas. Jika ditekan/digas maka valuenya
besar dan jika tidak ditekan valuenya kecil.
3. Air Flow Sensor ( AFS ), adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui banyak
sedikitnya udara yang akan masuk ke dalam intake manipold. Biasanya sensor ini
dipasang sesudah filter udara dan akan memberikan pulsa tegangan semakin besar
jika udara yang melewatinya semakin banyak atau sebaliknya. Sensor ini ada yang
meneybutnya AFM ( Air flow meter ) atau juga MAF ( Mass Air Flow ).
4. Intake Air Temperature Sensor ( IAT ), adalah sensor yang digunakan untuk
mengetahui suhu udara masuk ke intake manipold, semakin dingin suhu udara masuk
maka akan semakin besar pulsa tegangan yang dikirimkan ke ECU, sehingga supllai
bensin ke injector juga semakin besar.
5. Idle Air Control ( IAC ), adalah part yang mendeteksi/mengendalikan suplai udara ke
intake manipold pada saat putaran idle ( langsam ). Sensor ini bisa beerupa solenoid,
motor listrik atau bekerja sesuai dengan suhu air pendingin. Dibeberapa sistem
kendaraan sering disebut Idle Speed Control ( ISC ) atau juga Idle Step Motor.
6. Injector, adalah perangkat electronic yang diperintah oleh ECU untuk membuka
/menutup katup electronic sehingga bensin bisa menyemprot ke silinder.
7. Crankshaft Position Sensor ( CKP ), sensor yang mendeteksi adanya putaran mesin.
Jika sensor ini dipasang dekat dengan poros nok/katup, disebut Camshaft Position
Sensor ( CMP ). Kedua sensor tersebut disamping berfungsi untuk mengetahui adanya
putaran mesin juga berfungsi untuk mengendalikan sistem pengapian mesin tersebut.
8. Coolant Temperature Sensor ( CTS ) atau Water Temperature Sensor (WTS) adalah
sensor untuk mengetahui kondisi suhu air pendingin. Semakin dingin suhu air
pendingin maka semakin banyak bensin yang disemprotkan ke silinder.
9. Top Dead Center Sensor ( TDC ) adalah sensor yang digunakan untuk mengetahui
titik mati atas silinder nomor satu. Hal ini biasanya digunakan untuk menentukan
firing order ( FO ).
10. Vehicle Speed Sensor ( VSS), adalah sensor untuk mengetahui kecepatan kendaraan,
biasanya dihubungkan dengan poros output transmisi.
Pada artikel kali ini saya akan membahas tentang system bahan bakar injeksi
pada mobil yang sering dikenal dengan istilah EFI.
Seperti kita sudah ketahui bahwa kendaraan baik mobil atau pun sepeda motor
pabrikan sekarang ini sudah semenjak beberapa tahun terakhir memproduksi
kendaraan terbarunya menggunakan system injeksi sebagai pemasukan bahan
bakarnya. Tentunya berbagai macam cara dan usaha yang dilakukan untuk
mengurangi kadar gas buang beracun yang dihasilkan oleh mesin-mesin
kendaraan bermotor seperti penggunaan BBM bebas timbal, penggunaan katalis
pada saluran gas buang, dll. Sebagaimana mesin 2 langkah yang harus
digantikan oleh mesin 4 langkah, sistem karburasi manual akhirnya juga akan
digantikan oleh sistem karburasi digital, system injeksi ini perlahan tapi pasti
akan menggantikan sistem yang sudah lama bertahan yaitu karburator
(karburasi manual).
Sebelum saya bahas tentang EFI mari kita lihat secara sepintas system
pemasukkan dengan system karburasi yang menggunakan karburator.
Karburator
Prinsip Kerja
Pada saat langkah hisap, torak bergerak dari Titik Mati Atas (TMA) ke Titik
Mati Bawah (TMB) dan throttle valve terbuka, udara di intake manifold
terhisap ke dalam silinder maka di venturi terjadi tekanan yang rendah
bila dibandingkan dengan ruang pelampung. Akibat perbedaan tekanan
ini, bensin pada ruang pelampung akan mengalir ke venturi, kemudian
bensin tersebut akan tercampur dengan udara dari air horn dan masuk ke
silinder.
Sifat-sifat Karburator :
1. Perbandingan bahan bakar dan udara yang variabel
2. Sensitif terhadap air filter yang kotor, tinggi rendahnya bahan bakar di ruang
pelampung, penyumbatan jet udara pada spuyer
1. Tidak menjamin campuran udara dan bensin yang tepat dan tetap.
2.
4. Tidak ada alat untuk menambah bensin pada waktu dibutuhkan tenaga
KONTRUKSI
MESIN EFI
Secara umum, konstruksi sistem EFI dapat dibagi menjadi tiga bagian/sistem
utama, yaitu;
1. sistem bahan bakar (fuel system),
Ketiga sistem utama ini akan dibahas satu persatu di bawah ini. Jumlah
komponen-komponen yang terdapat pada sistem EFI bisa berbeda pada setiap
jenis mesin. Semakin lengkap komponen sistem EFI yang digunakan, tentu kerja
sistem EFI akan lebih baik sehingga bisa menghasilkan unjuk kerja mesin yang
lebih optimal pula. Dengan semakin lengkapnya komponen-komponen sistem EFI
(misalnya sensor-sensor), maka pengaturan koreksi yang diperlukan untuk
mengatur perbandingan bahan bakar dan udara yang sesuai dengan kondisi
kerja mesin akan semakin sempurna.
Macam macam sistem dalam EFI :
Pada sistem injeksi tipe D, pengukuran tentang udara yang dihisap mesin
menggunakan Vacuum sensor yang mendeteksi kevacuuman di dalam Intake
Manipold, alat sensor ini di kenal dengan MAP sensor atau Manipol Absolute
Pressure. Besarnya tingkat kevacuuman yang terdapat pada intake manipold di
informasikan ke ECU untuk menentukan banyak sedikitnya BBM yang di
injeksikan melalui Injektor. Contoh mobil Toyota yang menggunakan mesin EFI
tipe
adalah
Avanza,
Terios,
Rush
Perbedaan utama EFI tipe D dan EFI tipe L adalah Mobil EFI tipe D menggunakan
MAP sensor yang terhubung dengan selang ke Intake Manipold setelah Throttle
body dan Mobil EFI Tipe L menggunakan Air Flow Meter atau MAF (Mass Air Flow)
yang
di
tempatkan
sebelum
throttle
body
4. Fuel feed hose; slang untuk mengalirkan bahan bakar dari tangki menuju
injektor. Slang dirancang harus tahan tekanan bahan bakar akibat dipompa
dengan tekanan minimal sebesar tekanan yang dhasilkan oleh pompa.
5. Fuel Injector; menyemprotkan bahan bakar ke saluran masuk (intake
manifold) sebelum, biasanya sebelum katup masuk, namun ada juga yang ke
throttle body. Volume penyemprotan disesuaikan oleh waktu pembukaan
nozel/injektor. Lama dan banyaknya penyemprotan diatur oleh ECM
(Electronic/Engine Control Module) atau ECU (Electronic Control Unit).
Terjadinya penyemprotan pada injektor adalah pada saat ECU memberikan
tegangan listrik ke solenoid coil injektor. Dengan pemberian tegangan listrik
tersebut solenoid coil akan menjadi magnet sehingga mampu menarik plunger
dan mengangkat needle valve (katup jarum) dari dudukannya, sehingga saluran
bahan bakar yang sudah bertekanan akan memancar keluar dari injektor.
mengontrol
injektor,
ECU/ECM
juga
bisa
mengontrol
sistem
pengapian.
Sinyal atau informasi yang dikirim bank angle sensor ke ECU saat sepeda motor
terjatuh dengan sudut kemiringan yang telah ditentukan akan membuat ECU
memberikan perintah untuk mematikan (meng-OFF-kan) injektor, koil pengapian,
dan pompa bahan bakar. Dengan demikian peluang terbakarnya sepeda motor
jika ada bahan bakar yang tercecer atau tumpah akan kecil karena sistem
pengapian dan sistem bahan bakar langsung dihentikan walaupun kunci kontak
masih dalam posisi ON . Bank angle sensor akan mendeteksi setiap sudut
kemiringan sepeda motor. Jika sudut kemiringan masih di bawah limit yang
ditentukan, maka informasi yang dikirim ke ECU tidak sampai membuat ECU
meng-OFF-kan ketiga komponen di atas. Bagaimana dengan sudut kemiringan
sepeda motor yang sedang menikung/berbelok? Jika sepeda motor sedang
dijalankan pada posisi menikung (walau kemiringannya melebihi 550), ECU tidak
meng-OFFkan ketiga komponen tersebut. Pada saat menikung terdapat gaya
centripugal yang membuat sudut kemiringan pendulum dalam bank angle sensor
tidak
sama
dengan
kemiringan
sepeda
motor.
termasuk
ke
cleaner/air
dalam
box
sistem
ini
(saringan
antara
lain;
udara),
2.
3.
intake
throttle
body
manifold
(tempat
katup
gas).
Sistem ini berfungsi untuk menyalurkan sejumlah udara yang diperlukan untuk
pembakaran.