Peralatan Industri
Peralatan Industri
Peralatan Industri
F34130083
F34130072
PEMBAHASAN
Motor Listrik
penjumlahan energi mekanik, energi panas, dan energi didalam medan magnet. Maka
dalam medan magnet akan dihasilkan kumparan medan dengan kerapatan fluks
sebesar B, arus sebesar I serta panjang konduktor sebesar L maka diperoleh gaya
sebesar F. Gaya tersebut merupakan persamaan Hukum Lorentz yang menyatakan
bahwa gaya akan muncul jika dalam kumparan tersebut terdapat medan magnet dan
arus. Kelebihan motor DC yaitu sederhana serta sebagai pengendali kecepatan yang
tidak mempengaruhi kualitas pasokan daya. Kekurangannya yaitu walaupun tersedia
dalam banyak ukuran, namun penggunaannya pada umumnya dibatasi untuk
beberapa penggunaan berkecepatan rendah hingga sedang. Selain itu motor tersebut
hanya untuk penggunaan di area yang bersih dan tidak berbahaya sebab resiko
percikan api pada sikatnya.
Motor listrik AC merupakan motor listrik dengan arus bolak balik yang
membalikkan arahnya secara teratur pada rentang waktu tertentu. Motor listrik
memiliki dua buah bagian dasar listrik, yaitu stator dan rotor. Stator merupakan
komponen listrik statis sedangkan rotor merupakan komponen listrik berputar untuk
memutar as motor. Berdasarkan fasanya, motor listrik AC dikelompokkan menjadi
dua, yaitu motor satu fasa dan motor tiga fasa. Motor AC satu fase dalam aplikasinya
untuk daya kecil sering dipakai oleh motor yang sederhana. Karena medan magnet
dari suplai AC satu fasa tidak memungkinkan menghasilkan medan magnet putar,
maka beberapa metode starting digunakan. Motor ini hanya memiliki satu gulungan
stator, beroperasi dengan pasokan daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang
tupai, dan memerlukan sebuah alat untuk menghidupkan motornya. Sejauh ini motor
ini merupakan jenis motor yang paling umum digunakan dalam peralatan rumah
tangga, seperti fan angin, mesin cuci dan pengering pakaian. Motor AC tiga fasa
memiliki beberapa keunggulan dibanding motor DC. Motor ini beroperasi dengan
dasar proses induksi elektro magnetik akibat dari adanya medan magnet yang
berputar. Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang
seimbang. Motor tersebut memiliki kemampuan daya yang tinggi, dapat memiliki
kandang tupai atau gulungan rotor dan penyalaan sendiri. Diperkirakan bahwa sekitar
70% motor di industri menggunakan jenis ini, sebagai contoh, pompa, kompresor,
belt conveyor, jaringan listrik , dan grinder. Kekrangan motor AC yaitu
kecepatannya lebih sulit dikendalikan. Untuk mengatasi hal ini, motor AC dapat
dilengkapi dengan penggerak frekuensi variabel untuk meningkatkan kendali
kecepatan sekaligus menurunkan dayanya (Suyatno 1991).
Dewasa ini, penggunaan motor listrik telah banyak dimanfaatkan di
berbagai bidang. Terutama bidang industri, dengan tujuan mempermudah pekerjaan
dalam memproduksi suatu produk. Aplikasi motor listrik dalam bidang industri
pertanian dan rumah tangga contohnya antara lain bor listrik, alat serut kayu, alat
kompresor, alat pendingin, pompa air dan minyak, mixer, kipas angin, dll (Yunus
2012).
Boiler
Menurut Ridwan et all (2008), ketel uap adalah suatu bejana tertutup yang
terbuat dari baja yang digunakan untuk menghasilkan uap. Di dalam dapur (Furnace),
energi kimia dari bahan bakar diubah menjadi panas melalui proses pembakaran dan
panas yang dihasilkan sebagian besar diberikan kepada air yang berada didalam
ketel. Sehingga pengaruh dari proses pemanasan air tersebut berubah menjadi uap.
Fungsi dari boiler adalah memindahkan panas yang dihasilkan pembakaran bahan
bakar ke air yang pada akhirnya akan menghasilkan uap. Uap yang dihasilkan bisa
dimanfaatkan sebagai fluida kerja, untuk mesin pembakaran luar seperti mesin uap
dan turbin. Lalu sebagai penyuplai tekanan rendah bagi kerja proses di industri
seperti industri pemintalan, pabrik gula. Terakhir untuk menghasilkan air panas,
dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas bertekanan rendah.
Boiler terdiri dari beberapa bagian yaitu fumace, steam drum, superhetaer,
air heater, economizer, safety valve, blowdown valve. Fumace merupakan tempat
pembakaran bahan bakar. Steam Drum, merupakan tempat penampungan air panas
dan pembangkitan steam yang berfungsi untuk memisahkan uap dan air yang
dipisahkan di ruang bakar (fumace), mengatur kualitas air boiler dengan membuang
kotoran-kotaran terlarut di dalam boiler . Superheater merupakan tempat pengeringan
steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk mengerakkan turbin
uap atau menjalankan proses industri. Air Heater merupakan ruangan pemanas yang
digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisai udara
yang lembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran. Economizer
merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari air yang
terkondensai dari sitem sebelumnya maupun air umpan baru. Safety Valve
merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam melebihi
kemampuan boiler menahan tekanan steam. Blowdown Valve merupakan saluran
yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam pipa steam (Gaffert dan
Gustaf 1974).
Menurut Djokosetyardo (1990) klasifikasi boiler berdasarkan cara kerjanya
dibagi menjadi dua yaitu pipa air dan pipa uap. Pipa air adalah boiler yang peredaran
airnya terjadi di dalam pipa-pipa yang dikelilingi oleh nyala api dan gas panas dari
luar susunan pipa. Prinsip kerja dari dari boiler pipa air ini adalah air dilewatkan
melalui pipa kemudian pipa tersebut dipanaskan dengan cara dibakar dengan api
sehingga air berubah menjadi uap. Uap yang dihasilkan ini memiliki tekanan dan
kapasitas yang lebih tinggi. Kontruksi pipa-pipa yang dipasang di dalam ketel dapat
berbentuk lurus dan juga dapat berbentuk pengkolan tergantung dari jenis boilernya.
Pipa-pipa yang lurus dipasang secara paralel didalam ketel dihubungkan dengan
Header, kemudian Header tersebut dihubungkan dengan bejana uap yang dipasang
secara horizontal diatas susunan pipa. Susunan pipa diantara kedua Header
mempunyai kecondongan tertentu (sekitar 150 dari garis datar), hal ini dimaksudkan
agar dapat menimbulkan peredaran air dalam ketel.
Boiler pipa api merupakan boiler yang peredaran apinya terjadi di dalam
pipa-pipa yang dikelilingi oleh air dari susunan pipa. Pada boiler jenis ini nyala api
dan gas panas diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar. Gas panas dilewatkan
melalui pipa-pipa disekitar dinding luar yang dikelilingi oleh air atau uap, sehingga
gas panas tersebut memanaskan air yang terdapat di dalam boiler secara konduksi,
kemudian terbentuklah uap panas. Uap yang dihasilkan oleh boiler pipa air ini
memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah.
Pada air umpan boiler bisa mengandung mineral-mineral yang bisa
menyebabkan pengendapan, korosi dan carry over. Pengendapan material dapat
mengakibatkan menurunnya efektifitas perpindahan panas sehingga menyebabkan
penggunaan bahan bakar menjadi boros, metal bersuhu tinggi bahkan bisa
mengakibatkan kerusakan. Pengendapan juga merupakan masalah yang paling serius
pada boiler, yang dapat menyebabkan masalah-masalah pada sistem sebelum dan
sesudah boiler. Tujuan pengolahan air umpan pada boiler adalah menghindari
terbentuknya kerak, mencegah korosi pada peralatan, menghindari terbawanya
senyawa yang tidak diinginkan kedalam steam (carry over). Beberapa cara
pengolahan air boiler antara lain pretreatment secara mekanikal dan fisikal
clarification water, demineralization, thermal daerator), pengolahan secara kimia, dan
sistem blowdown. Blowdown adalah pembuangan sejumlah kecil air boiler dengan
maksud untuk menjaga tingkat maximum dari padatan terlarut dan terendap pada
tingkat yang diizinkan. Sebagai contoh bila air dengan kandungan padatan terlarut
100 ppm kemudian diuapkan sebanyak 50 % dari air tersebut maka konsentrasi dari
padatan menjadi 200 ppm. Blowdown terbagi atas dua jenis yaitu continous dan
intermitten. Continuous blowdown dipasang dekat dengan level permukaan air pada
steam drum, dimaksudkan untuk menjaga tingkat padatan pada Steam drum,
dilakukan secara terus menerus. Sedangkan intermitten blowdown dipasang pada
bagian bawah ketel uap dimaksudkan untuk menghilangkan padatan yang
mengendap (Djokosetyardo 1990).
Dewasa ini boiler telah banyak digunakan dan dimanfaatkan di berbagai
bidang. Terutama bidang industri dalam memproduksi suatu produk. Aplikasi boiler
pada industri pertanian antara lain misalnya pada industri pengolahan tebu menjadi
gula pasir. Jenis boiler yang digunakan yaitu boiler yang mengguanakan bahan bakar
Motor listrik merupakan alat konversi energi listrik menjadi energi gerak.
Perubahan ini dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang
disebut sebagai elektromagnet. Oleh karena itu, sumber energi utamanya yaitu listrik.
Dua komponen utama dalam motor ini yaitu rotor dan stator. Berdasarkan arusnya,
motor listrik dibagi menjadi dua yaitu motor AC (Alternative Current) dan DC
(Direct Current). Pada motor AC arus bergerak secara bolak balik, sedangkan pada
motor DC arus bergerak secara searah. Aplikasi motor listrik dalam bidang industri
pertanian antara lain alat kompresor, alat pendingin, alat serut kayu, bor listrik, dll.
Boiler atau mesin uap merupakan alat berbentuk tabung atau bejana tertutup
yang berfungsi untuk menghasilkan uap. Boiler terdiri dari dua jenis, yaitu pipa air
dan pipa api. Perbedaan diantara keduanya yaitu terletak pada prinsip dan
mekanisme kerja. Pada pipa air, api yang terdapat diluar tabung akan memanaskan
air yang berada di dalam tabung. Sebaliknya pada pipa api, air yang terdapat di luar
tabung akan dipanaskan oleh api yang berada di dalam tabung. Aplikasi boiler dalam
bidang industri pertanian antara lain dalam pengolahan tebu menjadi gula pasir dan
pengolahan gula semut.
Saran
Sebaiknya alat peraga di laboratorium dapat dioperasikan dan difungsikan
secara optimal. Dengan begitu praktikan dapat mengamati dan memahami
mekanisme kerja setiap komponen pada motor listrik dan boiler secara jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Djokosetyardjo. 1990. Ketel Uap. Jakarta: Pradnya Paramita.
Djokosetyardjo. 1990. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. Jakarta (ID) :
Pradya Paramitha.
Gaffert, Gustaf A. 1974. Steam Power Boiler Fourth Edition. USA : International
Stevent Edition.
Hasbullah. 2009. Electrical Motor. Bandung (ID): Institut Teknologi Bandung.
Ridwan, Wiseno, dan Firdaus. 2008. Karakteristik ketel pipa api kapasitas uap 6000
kg/jam berbahan bakar solar di pt. mustika ratu, tbk. [Penelitian]. Depok (ID):
Universitas Gunadharma.
Riyadi. 2010. Motor Listrik. Semarang (ID): Universitas katolik Soegijapranata.
Suyatno. 1991. Perencanaan ketel uap kapasitas 2500 kg/jam jenuh pada tekanan
kerja 15 bar absolut dengan bahan bakar bagasse. [Skripsi]. Semarang (ID):
Universitas Diponegoro.
Yunus. 2012. Mesin Konversi Energi. Jakarta (ID): Universitas Darma Persada.