ISI
ISI
ISI
PENDAHULUAN
merupakan
negara
dengan
kondisi
biasanya
menjadi
acuan
berpikir
dan
pegangan
pandangan
tentang
dunia,
maupun
sistem
kebudayaan
yang
sangat
beragam
pada
tingkat
subetnik.
Adanya
variasi
dan
berkembang.
Birokrasi,
sebagaimana
organisasi
Karakteristik
Kebudayaan
masyarakat
Karakteristik
Kebudayaan
masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
sopan
santun.
Pada
umumnya
karakter
orangtua.
Itulah
cermin
budaya
menggunakan
bahasa
halus
untuk
Sunda
merupakan
salah
satu
penghormatan
kepada
roh
nenek
Sistem
kekerabatan
orang
Sunda
bersifat
anak, incu/putu
Suku
Sunda
banyak
ragamnya.
yang
masih
banyak
dipergunakan.
menjadi
wayang
modern,
seperti
bisa
untuk
para
punggawa
atau
penjaga
orang
kokolot,
bertugas
perintah/menyampaikan
menjalankan
pengaduan
rakyat
Selain
bertani,
berkebun
dan
mengelola
sangat
tergantung
pada
penilaian
oleh
kaum
keluarganya.
Dalam
kehidupan
masyarakatnya
sangat
banyak
merupakan
pemerintahan
top
leader
setempat,
berikut
yang
mengelola
perkara-perkara
bagi
kepentingan
kehidupan
dan
Eugene
Nida,
menggambarkan
struktur
status
di
antara
kelompok
elite
menyimpulkan
bahwa
ada
stratifikasi
dulur
berdampak
misan,
kepada
10
besan),
melainkan
juga
masalah
ketertiban
dan
struktur
kekerabatan
keluarga
besarnya,
pernikahan
di
antara
anggota-
oleh
seseorang
untuk
mengatasi
yang
hendaknya
lebih
tinggi
dihormati
derajat
oleh
yang
pancakaki-nya
lebih
rendah,
11
estetika,
namun
mengedepankan
nilai-nilai
keserasian
keseimbangan
dan
budaya
toleransi,
ini
keselarasan,
dalam
kehidupan
bahkan
gamelan
jawa
dimasukan
dalam
toleransi,
12
keselarasan,
keserasian
dan
itu
budaya
kesederhanaan
jawa
dan
mengankat
kesopanan.
tinggi
nilai
Berikut
ini
kebudayaan-kebudayaannya
1. Sistem Kepercayaan
Agama mayoritas dalam suku bangsa Jawa
adalah Islam. Selain itu juga terdapat penganut
agama
Kristen,
Katolik,
Hindu,
dan
Buddha.
maka
ia
bersikap
nrimo
(pasrah).
perjalanan
menempati
rumah
13
jauh,
baru.
ngruwat,
Jenis
dan
selamatan
Ego
menyebut
orang
tua
laki-laki
adalah
bapak/rama.
-
Ego
menyebut
kakak
perempuan
adalah
mbakyu.
-
Ego
menyebut
adik
laki-laki
adalah
adhi,
14
di
Jawa
beraneka
ragam
di
acara,
seperti:
khitanan
dan
beberapa perempuan.
Tari reog dari Ponorogo. Penari utamanya
menggunakan topeng.
Tari serimpi adalah tari yang bersifat sakral
Gamelan
bonang,
gender,
terdiri
saron,
atas
rebab,
gambang,
seruling,
15
8. Sistem Politik
Desa di Jawa disebut kelurahan yang dikepalai
oleh
lurah.
Dalam
pekerjaannya
lurah
dan
9. Mata pencaharian
Sistem perekonomian masyarakat Jawa mencakup
-
Pertanian
Yang dimaksud pertanian disini terdiri atas
pesawahan
dan
perladangan
(tegalan),
Sawah
perdagangan,
seperti
rosella.
-
juga
Perikanan
16
ditanami
tembakau,
tanaman
tebu
dan
perikanan
darat
dan
perikanan
laut.
Peternakan
Binatang ternak berupa kerbau, sapi, kambing,
ayam dan itik dan lain-lain.
Kerajinan
Kerajinan sangat maju terutama menghasilkan
batik, ukir-ukiran, peralatan rumah tangga, dan
peralatan pertanian.
itu
juga
masyarakat
Jawa
bermata
17
para
Mereka mempunyai
hak
pendiri
pakai
desa.
atas
tanah
mondok
yang mempunyai
emplok,
rumah
yaitu
sendiri
orang-orang
pada
tanah
rangkepan,
yang sudah
yaitu
berumah
tangga,
orang-orang
tetapi
belum
itu,
stratifikasi
atas
priayi
sosial
pada
masyarakat
dan
golongan
wong
cilik.
lapisan
atas.
Sedangkan
golongan
buruh
tahun
yang
menempati
1960-an,
18
Clifford
lapisan
Geertz
kelas
seorang
pakar antropolog
menjadi tiga
Amerika
kelompok,
membagi
yaitu
masyarakat
santri,
Jawa
abangan,
dan
atau
menganut
Kejawen,
sedangkan
Pengalaman
sejarah
menunjukkan
bahwa
baru
dalam
seni
rupa
maupun
seni
19
Bali
nilai-nilai
mengenai
sesungguhnya
keseimbangan
hubungan
( parhyangan ),
(pawongan ),
dan
dan
manusia
hubungan
menjunjung
harmonisasi
dengan
sesama
hubungan
Tuhan
manusia
manusia
dengan
dan
harmonis
dengan
ketiga
aspek
kebudayaan
Bali
juga
dikenal
adanya
( anaghata )
dan
masa
yang
akan
datang
sebab-akibat
dari
suatu
perbuatan,
20
Bali
nilai-nilai
mengenai
sesungguhnya
keseimbangan
hubungan
( parhyangan ),
(pawongan ),
dan
dan
manusia
hubungan
menjunjung
harmonisasi
dengan
sesama
hubungan
Tuhan
manusia
manusia
dengan
dan
harmonis
dengan
ketiga
aspek
21
meninggal
dunia
dari
ikatan-ikatan
agama
hindu
adalah
Nyepi
yang
(yadnya).
(panca
Dibali
yadnya),
ada
yaitu
(1).
macam
Manusia
yadnya
yaituupacara
dalam
yaitu
upacara
untuk
roh-roh
halus
menetap
mempengaruhi
di
Bali
pergaulan
sesudah
kekerabatan
menikah
dalam
22
adat
neolokal
pengantin
adalah
baru
adat
tinggal
yang
sendiri
pemimpin
upacara,
Ksatria
yaitu
23
jiwa
manusia
dengan
gerak-gerak
yang
ritmis
diungkapkan
yang
indah
yang
tari
ditunjukan
bhatara-bhatari yang
turun
manyembrama
kedatangan-Nya
(menerima)
pralingga).
2. Rejang : berfungsi sebagai symbol bidadari
yang turun ke dunia menuntun bhatara
waktu melasti atau tedun ke peselang
(turun ke temapat upacara), oleh karena itu
maka penari-penari-nya terdiri dari gadisgadis
yang
belum
kawin
(Putra,
tanpa
(bergandengan
berfungsi
sebagai
dengan
tari
terdapat
berbagai
jenis
24
mengiringi
sebagai
ditabuh
secara
pengiring
suatu
(orang
meninggal,
ngaben,
ngaben,
kecuali
di
daerah
dan
Semara
umumnya
berfungsi
pengiring
upacara
mecaru
kala,
patra
belum
dapat
diambil
25
dianggap
fungsi
paling
tepat.
Mengingat
tertentu.
Tetapi
perkembangannya
didalam
sejarah
mengalami
berbagai
diketahui
fungsi
bangunannya.
Meru
tinggal,
pertemuan.
wantilan
Demikian
untuk
pula
tempat
bangunan-
disandangnya
fungsinya.
menginformasikan
Bangunan-bangunan
dikelompokan
dalam
tradisional
fungsi-fungsi
sebagai
terkecil
di
adalah
tempat
masing-masing
sanggah
atau
pemujaan
rumah
tangga
pamerajan.
26
warga)
dengan
bangunan
pokok
pemujaan
yang
dilakukan
dan
warga
desanya.
Pura
penunggu,
kecelakaan.
Pura
pengulu,
untuk
(raja
pada
masa
kerajaan)
dan
semua
pemujaan
di
profesi
pura
27
dapat
khayangan
melakukan
jagat
yang
pemujaan
(padmasana)
yang
lengkap
dengan
sebelas
dibangun
dari
sesuai
rangka
fungsi
batang
pemujaan,
kayu
untuk
Desa-desa
di
daerah
pegunungan
28
di
Bali
juga
dikenal
kuil
desa
yang
disebut
yang
mempunyai
kepala
sendiri.
Seka
kehidupan
khusus.
Seka
berfungsi
lain
yaitu
palawija,
kopi,
dan
kelapa.
itu
juga
banyak
perusahaan
yang
29
itu
terus
berkembang
karena
kasta
dibali dan
kekaburan
dalam
Wangsa
yang
30
lain.
Untuk
merubah
31
1.
profesi
(golongan
karya)
adalahbrahmana, ksatria,
dan waisya.
melaksanakan
mengandalkan
profesinya
kekuatan
sepenuhnya
jasmaniah,
ketaatan,
utamanya
adalah
berkaitan
langsung
(kedua),
Nyoman
(ketiga)
dan
Ketut
Waisya adalah
atau warna dalam
tata
golongan
karya
masyarakat
menurut
dasar
golongan
Waisya
perhitungan,
tekun,
trampil,
kemampuan
pengelolaan
adalah
hemat,
asset
penuh
cermat,
(kepemilikan)
32
kaum
pedagang
atau
pebisnis.
Kaum
Waisya
dan
kemakmuran
penghasilan,
masyarakat,
sehingga
negara
dan
adalah
kasta
bangsawan
dan
merupakan
tokoh
menegakkan
lugas,
kebenaran,
cekatan,
bertanggung
prilaku
pelopor,
selalu
siap
berkorban
untuk
tegaknya
yang
gagah
berani
atau
pemberani.
33
adalah
golongan
menguasai
Hindu.
Mereka
yang
mampu
cendekiawan
ajaran,
pengetahuan,
adat,
adab
Mereka
juga
disebut
dari
makluk
Sehingga
seorang
berdarah
Brahmana
(bernyawa).
sering
menjadi
baik
pengetahuan
suci
maupun
landasan
untuk
mensejahterakan
atau
dalam
keagamaan
menjadi
sampai
sekarang mereka diberi gelar/title Ida Bagus (lakilaki) dan Ida Ayu (perempuan).
34
suaminya.
Begitu
juga
sebaliknya,
BAB III
PENUTUP
35
3.1.
KESIMPULAN
1.
dan
hidup
dalam
masyarakat
Sunda.
menjunjung
tinggi
sopan
santun.
Pada
sangat
menghormati
orangtua.
Itulah
cermin
toleransi,
keseimbangan
hanya
itu
keselarasan,
dalam
budaya
kehidupan
jawa
keserasian
dan
sehari-hari,
tidak
mengankat
tinggi
nilai
36
dimasukan
dalam
kurikulum
pembelajaran
Hindu.
Masyarakat
Bali
mengakui
adanya
lapangan
(patra ).
Konsep desa,
kebudayaan
luar.
Pengalaman
sejarah
India.
Demikian
pula
budaya
Cina
dan
37
kebudayaan
Bali
bersifat
fleksibel
dan
adaptif
38