Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“KEUNIKAN BUDAYA SUNDA YANG ADA DI NEGARA


INDONESIA”

Makalah diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah pendidikan


kewarganegaraan dari

Dosen Pengampu Bapak Redi Yamanto, M.Pd.

Disusun oleh :

M Azka Ghali Aulia 221411087

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PROGRAM STUDI D-3 TEKNIK KIMIA

JURUSAN TEKNIK KIMIA

2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Suku Sunda adalah sekelompok atau etnis yang berasal dari sebelah barat Pulau
Jawa, Indonesia dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup wilayah Provinsi
Jawa Barat dan Banten, Lampung dan sebagian wilayah barat dari Jawa Tengah
(Banyumas, Cilacap). Orang Sunda sudah tersebar luas ke berbagai wilayah di
Indonesia, sudah tidak aneh apabila kemana kita berkunjung pasti disana akan
ditemukan orang Sunda, karena populasi penduduk Jawa Barat adalah populasi
penduduk terbesar di Indonesia.

Jati diri yang mempersatukan suku Sunda ialah budaya dan bahasanya yang
sangat kuat. Suku Sunda juga dikenal memiliki sifat optimis, ramah, sopan, riang,
dan bersahaja. Sejarawan asal Portugis mencatat dalam sebuah buku yang berjudul
Suma Oriental bahwasannya suku Sunda memiliki sifat jujur dan pemberani.

1.2 Rumusan Masalah

1. Budaya apa saja yang ada di suku sunda?


2. Karakter seperti apa yang dimiliki suku sunda?

1.3 Tujuan
1. Memahami budaya apa saja yang dimiliki oleh suku sunda
2. Mengenal keunikan apa saja yang dimiliki oleh suku sunda
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian budaya sunda

Budaya Sunda memiliki ciri khas yang membedakan dari kebudayaan lain.
Masyarakat Sunda terkenal sebagai masyarakat yang lemah lembut dan spiritual.
Dalam masyarakat Sunda sangat dikenal dengan istilah silih asih, silih
asah dan silih asuh. Silih asih atau cinta kasih terhadap sesama manusia itu
merupakan hal yang mendasar dari sebuah nilai spiritual. Silih asah bermakna
saling memperbaiki diri sehingga setiap masyarakat saling mendidik satu sama lain.
Saling melindungi, saling menjaga dan saling memberikan perhatian kepada
sesama disitulah makna silih asuh menjadi bagian yang tak dapat terlepas dari nilai
budaya sunda yang harus terus melekat dalam setiap orang sunda.

Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam Masyarakat
sunda. Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan
santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah
(soméah, seperti dalam falsafah soméah hadé ka sémah), murah senyum, lemah-
lembut, dan sangat menghormati orang tua. Itulah cermin budaya masyarakat
Sunda.

2.2 Jenis jenis Budaya sunda

a. Etos Budaya
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di nusantara.
Kebudayaan Sunda yang ideal kemudian sering kali dikaitkan sebagai
kebudayaan masa Kerajaan sunda. Ada beberapa ajaran dalam budaya
Sunda tentang jalan menuju keutamaan hidup. Etos dan watak Sunda itu
diantaranya adalah:

• Cageur, artinya adalah sehat, yang mana sehat secara jasmani serta
rohani, sehat dalam berpikir, sehat dan mempunyai pendirian, sehat
secara moral, sehat dalam bekerja dan bertutur kata.
• Bageur, artinya adalah baik, baik terhadap sesama, banyak memberikan
bantuan berupa pikiran, moral yang baik maupun materi, tidak pelit
terhadap sesama, tidak emosianal hatinya, penolong serta ikhlas
menjalankan dan mengamalkan tidak hanya dibaca atau diucapkan saja.
• Bener artinya benar atau tidak bohong, tidak asal-asalan dalam
melaksanakan , amanat, lurus dalam menjalankan agama, memimpin
dengan baik, serta tidak merusak alam.
• Singer, artinya adalah mawas diri, teliti dalam bekerja, mendahulukan
orang lain sebelum diri sendiri, menghargai pendapat orang lain, penuh
kasih sayang, tidak marah saat dikritik namun diterima dengan lapang
dada.
• Pinter, artinya cerdas, mengerti ilmu agama sampai ke dasar, bisa
menyesuaikan diri dengan sesamanya, bisa menyelesaikan masalah
dengan bijaksana, serta tidak berprasangka buruk terhadap orang lain.
b. Sistem persaudaraan
Orang Sunda memakai sistem persaudaraan yang bersifat patental. Artinya
orang Sunda menganggap saudara kandung melalui dua jalur, baik dari ibu
atau dari ayah. Sistem persaudaraan masyarakat Sunda, umumnya umat
manusia di dunia ada karena dua faktor yaitu keturunan dan adanya ritual.
Yang paling penting adalah tingkat hubungan saudara kita berdasarkan
perbedaan generasi ketiga kelompok tersebut. Ketiga kelompok yang
dimaksud adalah
1. kelompok tetua, orang tua, orang tua yang meliputi aki, kakek
nenek, bapak, dan ibu, generasi yang berada pada level yang lebih
tinggi dari ego.
2. Kelompok saudara dalam arti sempit adalah saudara-saudara,
saudara kandung (saudara kandung pisah ayah atau saudara kandung
ibu pisah saudara), yang disebut saudara laki-laki bila lebih tua dan
saudara perempuan atau adik ketika lebih muda. Jadi saudara
perempuan adalah generasi dengan ego.
3. kelompok anak, yaitu keturunan ego, anak dari ego, laki-laki atau
perempuan.
Sistem persaudaraan masyarakat Sunda yang dikenal saat ini memiliki tujuh
keturunan, namun pada kenyataannya masyarakat Sunda kuno memiliki
sembilan garis keturunan yaitu anak, incu, umpi, cicip, muning,
anggasantana, kulasantana, pretisantana, dan witwekas. Saat ini sistem
saudara kandung lebih dikenal dengan Pancakaki. Pancakaki adalah sistem
yang merepresentasikan hubungan kekeluargaan. Dalam adat istiadat
pancakaki memiliki dua arti, arti yang pertama, pancakaki merupakan
terdapatnya silsilah seseorang terhadap orang lain, yang sudah berkeluarga
atau yang masih kerabat. Misalnya cara pancakaki si Dadap ke si Waru,
apakah termasuk ibu, bapak, nenek, aki, emang, tante, anak, kakek, alo,
suan, dan sebagainya. Makna kedua pancakaki adalah papayan yang
terdapat di masyarakat.
c. Nilai nilai budaya
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari
kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Sunda, dikenal
sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual.
Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam pameo silih asih, silih asah
dan silih asuh; saling mengasihi (mengutamakan sifat welas asih), saling
menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui pendidikan dan berbagi
ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain itu
Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati
terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada
yang lebih kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis
dipertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan
keseimbangan sosial masyarakat Sunda melakukan gotong-royong untuk
mempertahankannya.
d. Sebaran geografis
Secara geografis, Jawa barat (dengan banten) adalah tempat lahir dan
tumbuhnya kebudayaan Sunda, Jawa barat juga merupakan salah satu
daerah di kepulauan sunda. Daérah jawa barat sebagai tempat yang dihuni
oleh suku sunda, menghasilkan banyak hal dalam segala aspek seperti
teknologi, sistem persaudaraan, bahasa, kesenian, agama serta ilmu
pengetahuan. Wilayah geografis budaya orang Sunda terdiri dari beberapa
aspek.
1. Alam parahyangan, di mana tempat tinggalnya Hyang atau Dewa
yang dipercaya bagi orang Sunda, selain itu juga menunjukan
keindahan alamnya.
2. Bumi pasundan, di mana penduduk orang Sunda tinggal dengan
bahasa, budaya dan adatnya yang biasa disebut sebagai nyunda.
3. Tatar sunda, di mana bekas wilayah Kerajaan sunda yang sekarang
berada di Provinsi jawa barat, banten, jakarta, dan bagian barat jawa
tengah.
e. Kesenian
Budaya Sunda memiliki banyak kesenian, diantaranya adalah.

1. Sisingaan adalah kesenian khas Sunda yang menampilkan 2–4 boneka


singa yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan
sering digunakan dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan.

2. Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan


karakter tertentu dalam suatu cerita pewayangan. Wayang dimainkan
oleh seorang dalang yang menguasai berbagai karakter maupun suara
tokoh yang di mainkan.

3. Jaipongan adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik. Tarian


Ketuk Tilu, sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama
sebuah instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk
sejumlah 3 buah.
BAB III
KESIMPULAN
Suku sunda adalah suku di Indonesia yang memiliki banyak budaya dan
kebiasaan yang bisa dijadikan pembelajaran oleh Masyarakat Indonesia seperti etos
budaya yang ada di suku sunda yang mengajarkan untuk memiliki sifat cageur,
bageur, bener, singer, pinter.

Kebudayaan suku sunda harus selalu disampaikan kepada warga Indonesia


terutama anak anak muda supaya kebudayaan suku sunda tidak hilang oleh
keberadaan teknologi dan tetap ada penerus yang bisa meneruskan kebudayaan
suku sunda.karena, kalau bukan kita rakyat Indonesia yang meneruskan
kebudayaan suku sunda maka kebudayaan itu tidak akan di ingat lagi oleh generasi
penerus dan akan hilang dari Sejarah Indonesia. Maka penting untuk kita untuk
selalu menyampaikan dan mewariskan kebudayaan pada generasi penerus.
DAFTAR PUSTAKA

Budaya sunda. Diakses pada tanggal 15 februari 2024 dari


https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Budaya_Sunda

Bab 1. Diakses pada tanggal 15 februari 2024 dari


https://etd.umy.ac.id/id/eprint/2329/4/Bab%20I.pdf

Artikel nilai budaya sunda yang harus dijadikan pijakan dalam berperilaku. Diakses
pada tanggal 15 februari 2024 https://kebudayaan.upi.edu/artikel/detail/11/artikel-
nilai-budaya-sunda-yang-harus-dijadikan-pijakan-dalam-berperilaku.html

Anda mungkin juga menyukai