Gingivitis
Gingivitis
Gingivitis
Gambar 1 Gingivitis yang disebabkan karena adanya pla, dengan kedalaman saat probing
1-4 mm dan tidak adanya kehilangan perlekatan untuk giginya. Sumber : Carranza 12 th ed
Etiologi NUG adalah infeksi bakteri. Ada empat zona pada NUG, yaitu
a. Zona bakteri : banyak bakteri dan spirochete
b. Zona neutrophil : masih ada bakteri, tetapi banyak neutrophil
c. Zona nekrotik : mengandung sel yang terdisintegrasi dan jaringan ikat,
banyak spirochete berukuran besar
d. Zona infiltrasi spirochete : hanya ada spirochete berukuran sedang atau
besar
Bakteri yang dominan adalah Prevotella intermedia, Fusobacterium spp.,
Trepanoma, dan Selenomonas spp.. NUG juga dipengaruhi oleh stress, merokok,
turunnya imunitas dan malnutrisi terutama protein.
3. Gingivitis Hormonal
Hormone steroid salah satunya adalah hormone seksual. Gingivitis hormonal
ini sering terjadi pada masa pubertas, siklus menstruasi, dan masa kehamilan.
Hormone seksual ini akan berpengaruh terhadap system imun, host (pembuluh darah,
epitel, dan jaringan ikat) dan bersama dengan bakteri yang hormone-selected
mengakibatkan perubahan pada gingiva.
Gingivitis pada umumnya terjadi pada wanita hamil karena kondisi kebersihan
mulut yang jelek. Gingivitis biasa terjadi pada trimester kedua dan ketiga masa
kehamilan. Wanita hamil seringkali merasa mual apabila gosok gigi, sehingga terjadi
penumpukan plak yang mengakibatkan timbulnya gingivitis. Adanya perdarahan saat
probing dan menyikat gigi meningkat.
Gingivitis yang terjadi selama masa pubertas merupakan akibat adanya
perubahan hormone.tingkat keparahannya dipengaruhi oleh plak, karies, bad oral
habit, gigi crowded dan erupsinya gigi. Gingivitis pada masa ini tetap bisa terjadi
walau plak pada gigi sedikit karena yang berpengaruh adalah hormone.
Sedangkan pada masa mestruasi, eksudat dari gingiva akan diproduksi 20%
lebih banyak dari biasanya dan warna gingiva tidak terlalu banyak berubah.
Gambar 3 Gingivitis pada anak perempuan usia 13 tahun, kedalaman 1-4 mm saat probing
tanpa kehilangan perlekatan gigi. A. dilihat dari facial, B. Dilihat dari lingual. Sumber :
Carranza 12th ed.
Gambar 4 Gingivitis yang terjadu pada ibu hamil berusia 27 tahun. Sunber : Carranza 12 th
ed
blocking
agent
(nifedipine,
verapamil)
yang
merupakan
obat
c. Infeksi virus
Penyakit
pada
gingiva
dapat
disebabkan
karena
adanya
virus
deoxyribonucleid acid dan ribonucleic acid yang biasanya dikenal dengan virus
herpes. Lesi yang terjadi merupakan akibat dari menurunnya system imun. Penyakit
pada gingiva yang disebabkan virus dapat diobati dengan obat antivirus
Gambar 6 A dan B, merupakan gambaran dari seorang pria 29 tahun yang menderita
infeksi herpes dan inflamasi gingiva. C dan D merupakan gambaran yang didaapat setelah
diobati oleh acyclovir selama 6 minggu. Sumber : Carranza 12 th ed.
d. Kelainan darah
Salah satu kelainan pada darah adalah penyakit leukemia. Leukemia dapat
menyebabkan terganggunya fungsi imunitas tubuh, salah satunya pada jarungan
periodontium dan saliva. Pembesaran dan berdarahnya gingiva merupakan hal yang
sering terjadi dan biasanya terdapat spongy gingival tissues.
Gambar 7 Keadaan gingiva anak perempuan usia 12 tahun yang menderita leukemia.
Terlihat adanya pembesaran dan spony gingiva
6. Gingivitis Deskuamatif
Gambar 8 Gingivitis deskuamatif dengan eritema pada free dan attached gingiva.
Sumber : Carranza 12th ed
Tanda klinisnya adalah adanya eritema, deskuamasi, dan ulserasi pada free
dan attached gingiva. Terkadang dapat terjadi secara asimptomatik. Jika terjadi secara
simptomatik, maka pasien akan merasakan sensasi terbakar dan rasa nyeri yang hebat.
Sering terjadi pada wanita pada usia 40-50 tahun. 75% dari penderita gingivitis
deskuamatif juga mengalami kelainan pada kulitnya. 95% penderita cicatrical
pemphigod dan lichen planus mengalami kelainan pada kulitnya. Kondisi
autoimunitas pada lapisan mukokutan seperti bullous pemphigoid, pepmphigus
vulgaris, linerar IgA, dermatitiss herpetiformis, lupus erythematous, dan chronic
ulcerative stomatitis dapat mempunyai gejala gingivitis deskuamatif.
Penyakit yang mempunyai gejala gingivitis deskuamatif
a. Lichen planus
b. Pemphigoid
c. Pemphigus vulgaris
d. Chronic ulcerative stomatitis
e. Linear IgA Diseases
f. Dermatitis Herpetiformis
g. Lupus erythematous
h. Erythema Multiformis
Newman, Michael G. dkk. 2015. Carranzas Clinical Periodontology 12th ed.
Missouri : Elsevier
Wiebe, Colin B. 2000. The Periodontal Disease Classification System of the America
Academy of Peridontology-An Update. J Can Dent Assoc 66:594-7
Lindhe, Jan. Lang, Niklaus P. 2015. Clinical Periodontology and Implant Dentistry.
West Sussex : Wiley Blackwell.