MAKALAH
MAKALAH
MAKALAH
Dosen Pengajar
DISUSUN OLEH
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat, taufik dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Obat saluran akar”. Serta tidak lupa kami ucapkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah
membawa umatnya dari zaman kebodohan ke zaman yang berilmu pengetahuan.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan
oleh ibu Siti Sab’atul Habibah, SKM.M.Kesselaku Dosen pengajar mata kuliah
Dental Material.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR...........................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................
C. Tujuan................................................................................................
BAB II TEORI.......................................................................................
A. Pengertianperawatan saluran akar.....................................................
B. Bahan medikamen saluran akar.........................................................
C. Faktor penyebab kegagalan saluran akar..........................................
D. Kegunaan saluran akar......................................................................
E. Kelebihan dan kekurangan saluran akar............................................
BAB III PENUTUP...............................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................
B. Saran..................................................................................................
DAFTARPUSTAKA.............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perawatan saluran akar (PSA)merupakan perawatan endodontic
yang paling banyak dilakukan.Perawatan saluran akar dikatakan berhasil
apabila dalam waktu observasi minimal satu tahun tidak ada keluhan dan
lesi perapikal yang ada berkurang atau tetap.Keberhasilan perawatan
endodontik tergantung banyak faktor antara lain faktor host, preparasi,
mikroorganisme dan lain-lain. Diantaranya faktor-faktor tersebut,
mikroorganisme baik yang tersisa pada saluran akar setelah di preparasi
atau yang tumbuh pasca obturasi saluran akar merupakan penyebab utama
kegagalan perawatan endodontic.
Infeksi saluran akar sebagian besar merupakan kelanjutan dari
proses karies. Trauma atau crack pada mahkota dapat meluas ke jaringan
pulpa sehingga juga dapat menyebabkan terjadinya infeksi endodontic.
Infeksi jaringan pulpa juga dapat berasal dari kebocoran tepi restorasi yang
tidak adekuat.Berdasarkan jalan masuk mikroorganisme ke jaringan pulpa,
perawatan saluran akar dapat dibedakan atas kasus vital dan non-vital
(nekrosis). Pulpitis merupakan reaksi host terhadap mikroorganisme
pathogen opurtunistik dari lingkungan mulut yang masuk ke jaringan
pulpa. Pulpa vital dapat mempertahankan diri terhadap mikroorganisme
dan sebagian besar tidak terinfeksi, hingga pulpa tersebut secara bertahap
menjadi nekrosis.Rongga pulpa dari gigi non vital dengan kelainan
perapikal yang sudah terlihat melalui radiograf selalu penuh oleh
mikroorganisme.Perawatan pada pulpa vital lebih terfokus pada asepsis,
yaitu mencegah infeksi terutama pada daerah apical saluran akar,
sedangkan antisepsis merupakan isu utama pada kasus non vital yang
bertujuan untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme.Pada kedua kasus
tersebut penggunaan bahan desinfeksi selama preparasi saluran akar
merupakan faktor yang sangat dominan dalam menentukan keberhasilan
keperawatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perawatan saluran akar ?
2. Apa saja bahan medikamen saluran akar?
3. Apa saja faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan saluran
akar?
4. Apa saja kegunaan dari perawatan saluran akar?
5. Apa saja kelebihan dan kekurangan perawatan saluran akar?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian perawatan saluran akar
2. Untuk mengetahui bahan medikamen saluran akar
3. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan kegagalan dari perawatan
saluran akar
4. Untuk mengetahui apa saja kegunaan dari perawatan saluran akar
5. Untuk mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan perawatan
saluran akar
BAB II
TEORI
A. Pengertian perawatan saluran akar
Perawatan saluran akar merupakan salah satu perawatan
endodontik. Tujuan perawatan saluran akar adalah mengembalikan
keadaan gigi yang sakit agar dapat diterima secara biologis oleh jaringan
sekitarnya. Setiap melakukan perawatan saluran akar, prinsip-prinsip
perawatan endodontik harus selalu diperhatikan, yaitu teknik asepsis,
akses langsung saluran akar, pembersihan dan pembentukan saluran akar,
pengisian saluran akar dan pembuatan restorasi (Akbar,2003).
Perawatan saluran akar terdiri dari tiga tahap (Triad Endodontik),
yaitu preparasi biomekanis meliputi pembersihan dan pembentukan,
sterilisasi yang meliputi irigasi dan disinfeksi serta pengisian saluran akar.
Preparasi biomekanis yaitu pembuangan jaringan pulpa dengan cara
ekstirpasi jaringan yang vital maupun nekrotik. Preparasi saluran akar
yang ideal meliputi 4 tahap, yaitu menentukan arah saluran akar,
membersihkansaluran akar, membentuk saluran akar, preparasi daerah
apikal (Akbar,2003).
Selama proses preparasi saluran akar dilakukan irigasi untuk
membersihkan sisa jaringan pulpa, jaringan nekrotik dan serbuk
dentin. Tujuan irigasi saluran akar yaitu: mengeluarkan debris,
melarutkan jaringan smear layer, antibakteri, sebagai pelumas. Larutan
yang digunakan yaitu lrutan salin fisiologi, larutan kloramin, sodium
hipoklorit, etilendiaminotetrasetik (EDTA) (Grossman, I.L., Oliet S,
1995).Tahap terakhir dari perawatansaluran akar adalah pengisian
saluran akar atau obturasi. Pengisian saluran akar bertujuan untuk
memberikan penutupan yang sempurna dalam saluran akar (Akbar, 2003).
Penutupan ini akan mencegah bakteri dan racun mengalir menuju
jaringan periapikal serta sebaliknya sehingga saluran akar tetap steril dari
iritasi yang berasal dari jaringan apikal. Hal ini dapat diperoleh
dengan cara menciptakan kerapatan sempurna pada sistem saluran akar
yaitu dari koronal sampai apikal. Pengisian saluran akar bertujuan
menutup saluran akar dan menutup semua pintu masuk yang terdapat
antara periodonsium dan saluran akar. Pengisian saluran akar diperoleh
dengan memasukkan suatu bahan pengisi ke dalam ruangan yang
sebelumnya ditempati oleh jaringan pulpa, sehingga mencegah infeksi
berulang. Bahan pengisi saluran akar dari bahan utama yang berbentuk
padat misalnya guta perca, dan bahan semipadat yang berbentuk pasta
disebut siler saluran akar (Torabinejad, 2009).
B. Bahan medikamen saluran akar
Obat-obat sterilisasi saluran akar dapat dibagi dalam 2 golongan :
1. Obat-obat nonspesifik
2. Preparat poliantibiotik
1. Obat-obat nonspesifik
menghancurkan bakteri dan jamuan mudah menguap dan tegangan
permukaannya rendah. Harus hati-hati dalam pemakaian, karena sifat
iritasi terhadap jaringan periapikal dapat menimbulkan inflamasi dan
rasa sakit pada pemakaian yang terlulu banyak.
Macam-macam obat nonspesifik :
1. Golongan fenol
Fenol merupakan Bahan kristalin putih yang mempunyai bau khas bau
bara. Fenol yang di cairkan (asam karbolik) terdiri dari 9 bagian fenol
dan 1 bagian air.Fenol dapat menyebabkan nekrose pada jaringan
lunak.
1. Eugenol
Sering dipakai dalam endodontik dan pemakaiannya lebih
bersifat sedatif, sehingga sering di pakai setelah pulpektomi. Di
samping itu eugenol dipakai juga sebagai bagian dari sealer saluran
akar dan sebagai campuran dari tambalan sementara. Eugenol
memiliki sifat sebagai penghalang impuls saraf interdental.
Eugenol merupakan golongan minyak esensial. Masa aktif selama
3 hari.
2. Para-Klorofenol ( PCP)
Para-Klorofenol masuk lebih ke dalam tubuli dentin sehingga
memusnahkan mikroorganisme di saluran akar. Berfungsi untuk
presipitasi atau koagulasi bakteri.
3. Para-klorofenol berkamfer
Bahan ini terdiri dari dua bagian para-klorofenol dan tiga bagian
berkamfer. Bahan ini memperoleh popularitas tingkat tinggi
sebagai medikamen saluran akar selam satu abad. Kamfer berguna
sebagai suatu sarana dan suatu pengencer serta mengurangi efek
mengiritasi yang dimiliki para-klorofenol murni selain itu juga
memperpanjang efek antimicrobial. (Walton dan Torabinejad,
1998).Bahan ini memiliki kemampuan desinfeksi dan sifat
mengiritasinya kecil dan mempunyai spektrum anti bakteri yang
luas dan semua perawatan saluran akar gigi dan gigi yang
mempunyai kelainan apikal.
5. Cresatin (metacresylacetate)
Sifatnya mengiritasi jaringan periapikal lebih kecil daripada
ChKM. Sifat anodyne/ pereda nyeri pada cresatin terhadap jaringan
vital sangat baik, sehingga sering dipakai pada perawatan
pulpektomi
6.Chresophen
Chresophen merupakan antiphlogisticum, sangat baik untuk
kasus dengan permulaan periodontitis apikalis akut yang dapat
terjadi pada peristiwa overinstrumentasi. Masa aktifnya antara 3-5
hari.
2.Golongan Aldehid
1. Formocresol
Suatu kombinasi formalin dan cresol yang bersifat desinfeksi dan
fixasi.di pakai sebagai dressing pada perawatan pulpotomi untuk
memfixir jaringan pulpa yang ditinggalkan. Formocresol dipakai
juga pada perawatan pulpotomi daripada perawatan darurat untuk
menghilangkan sakit dimana peradangan pulpa masih terbatas di
dalam kamar pulpa.
Lele et al mengatakan formokresol secara signifikan dapat
mengurangi jumlah bakteri pada saluran akar baik aerob maupun
anaeorob.Walaupun demikian formokresol mengandung
formaldehida yang bersifat toksik. Sehingga penggunaannya dalam
kedokteran gigi masih diragukan.
2.KalsiumHidroksida
Pengaruh antiseptiknya berkaitan dengan pH-nya yang tinggi dan
pengaruh melumerkan jaringan pulpa yang nekrotik. Ca(OH)2
merupakan desinfektan intra pulpa yang sangat efektif. Masa
aktifnya 7-14 hari.
Kalsium hidroksida selain mempunyai efek antibakteri, kalsium
hidrokasida juga bersifat anti-inflamasi dan kemampuan osteogenic
karena kadar alkali yang tinggi sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri yang ditemukan pada infeksi endodontik.
Ketika digunakan sebagai medikamen intrakanal pada perawatan
endodontik, uap yang terdapat pada saluran akar mengaktivasi
kalsium hidroksida kemudian pH pada saluran akar meningkat
hingga 12+ dalam beberapa menit.
Keuntungan dan kerugian kalsium hidroksida
Efek antibakteri pada kalsium hidroksida dihubungkan dengan :
pH yang tinggi (11-12.5)
Interaksi penguraian ion hidroksil yang sangat tinggi yang
membunuh sel bakteri dengan merusak membran sitoplasma,
denaturasi protein dan merusak DNA
Kemampuannya dalam mengabsorpsi karbon dioksida
dengan menghancurkan bakteri capnophillic, yang diandalkan
bakteri untuk asupan nutrisinya dari thriving
Sifat fisisnya yang mencegah pertumbuhan bakteri baik
pada mahkota maupun akar.
Walaupun demikian, kalsium hidroksida menunjukkan tidak dapat
mengeliminasi E. faecalis dan tentunya beberapa mikroorganisme
yang terdapat dalam tubulus dentinalis oleh karena :
1) Membutuhkan kontak langsung dengan bakteri dalam sifat
antibakterinya.
2) Cenderung menetralkan sistem buffer dentin.
3) Kemampuannya (pH yang tinggi) telah resisten terhdap beberapa
bakteri tertentu.
4) Difusi dan daya larut yang rendah
4.T.K.F. (Trikresol formalin)
Bersifat merangsang jaringan periapikal dan menyebabkan jaringan
menjadi nekrosis.
2.Preparat Poliantibiotik
Terdiri dari campuran beberapa antibiotik, biasanya berupa pasta,
contohnya :
P.B.S.C. yang di ajukan oleh GROSSMAN, terdiri dari :
• Penicilin – efektif terhadap bakteri gram positif
• Bacitracin – efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap
penicilin.
• Streptomycin – efektif terhadap bakteri gram negatif
• Caprylate sodium – efektif terhadap jamur.
Pasta P.B.S.C. harus dimasukkan kedalam saluran akar bersama-sama
dengan paper point. Karena pasta tersebut tidak bersifat menguap,
maka obat tersebut harus masuk dan berkontak dengan dinding saluran
akar.
C. Faktor Penyebab Kegagalan Dalam Perawatan Saluran Akar
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu
perawatan saluran akar adalah faktor patologi, faktor penderita, faktor
perawatan, faktor anatomi gigi, dan faktor kecelakaan prosedural.
2. Macam-macam penyebab terjadinya kegagalan suatu perawatan
saluran akar adalah kesalahan yang terjadi pada tahap praperawatan,
kesalahan selama perawatan dan kegagalan pascaperawatan.
3. Tanda-tanda kegagalan perawatan saluran akar yang mudah ditentukan
oleh dokter gigi adalah dengan cara pemeriksaan klinis dan radiologis,
cara histologis jarang dilakukan
4. Kegagalan perawatan saluran akar sebagian besar disebabkan oleh
faktor kesalahan selama perawatan dan pengisian saluran akar yang
tidak sempurna.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Obat-obat yang nonspesifik sebaiknya diganti seminggu sekali dan tidak boleh
lebih dari dua minggu karena dressing menjadi cair oleh eksudat periapikal dan
membusuk karena interaksi dengan mikroorganisme.Dressing saluran akar
sebaiknya dilakukan dengan cara memasukkan butiran kapas yang telah dibasahi
medikamen dan diperas kelebihan medikamennya. Uap yang keluar dari
medikamen sudah cukup efektif untuk mendisinfeksi kavitas pulpa. Saluran akar
ditutup denganmeletakkan butiran kapas steril yang kedua diatas butiran kapas
yang telah diberi obat dan ditutup dengan tumpatan sementara Cavit, Seng Oksid
eugenol atau IRM
DAFTAR PUSTAKA