Hubungan Status Gizi Terhadap Siklus Menstruasi Remaja Putri

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Status gizi merupakan salah satu indikator yang patut diperhitungkan dalam membentuk
manusia yang sehat jasmani dan rohaninya. Status gizi dapat berpengaruh banyak pada segi
kehidupan, salah satunya yaitu pada masalah reproduksi seperti halnya pada siklus menstruasi
yang dialami oleh remaja putri. Masa remaja adalah suatu periode dimana terjadi perubahan
dramatis pada setiap kehidupan manusia yang ditandai dengan peningkatan lonjakan kecepatan
pertumbuhan dan perkembangan. Perubahan yang sangat cepat ini dihubungkan dengan
perubahan fisik, hormonal, kognitif, dan emosi yang membutuhkan kecukupan gizi (Emilia,
2008). Pada remaja putri, pubertas ditandai dengan permulaan menstruasi (menarche).
Menstruasi biasanya dimulai antara umur 10-16 tahun tergantung pada berbagai faktor termasuk
kesehatan wanita dan status gizi. Gizi yang kurang pada remaja putri dapat menyebabkan
terjadinya gangguan menstruasi pada remaja putri (Paath, 2005).
Gangguan menstruasi sangat erat hubungannya dengan gangguan hormon pada
perempuan terutama yang berhubungan dengan hormon seksual yaitu progesteron, estrogen,
Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH). Peningkatan salah satu
hormon

menunjukkan

ketidakseimbangan

sintesis

hormon

dalam

tubuh

yang

akan

mempengaruhi fungsi kerja hormon lain termasuk kerja organ reproduksi yang mempengaruhi
perangsangan terjadinya gangguan menstruasi. Gangguan dari kerja sistem hormonal ini terkait
dengan status gizi. Dimana status gizi akan mempengaruhi kerja hormon tersebut seperti berupa
mengalami peningkatan, keseimbangan, ataupun penurunan. Pola makan yang tidak seimbang
menyebabkan penurunan dan peningkatan status gizi yang akan mempengaruhi pada
pertumbuhan fungsi organ tubuh, dan akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi serta
berdampak pada gangguan siklus menstruasi (Purwitasari, 2009). Berdasarkan hal tersebut maka
saya membuat makalah ini untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap siklus menstruasi
remaja putri.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan status gizi terhadap siklus menstruasi remaja putri ?
2. Apa saja asupan gizi yang dibutuhkan bagi remaja putri ?
Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan status gizi terhadap siklus menstruasi remaja putri.
2. Untuk mengetahui asupan gizi yang dibutuhkan bagi remaja putri.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Status Gizi terhadap Siklus Menstruasi Remaja Putri


Status gizi adalah status kesehatan yang dihasilkan oleh keseimbangan antara
kebutuhan dan masukan nutrisi. Status gizi yang normal dapat diperoleh dengan
mengonsumsi makanan yang bergizi, sehat, dan seimbang yaitu mengandung zat tenaga
(karbohidrat dan lemak), zat pembangun (protein), dan zat pengatur (vitamin dan mineral)
yang dapat mempercepat dan mempengaruhi proses metabolisme tubuh. Status gizi berperan
dalam mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi organ reproduksi. Pada remaja putri dengan
usia subur diperlukan status gizi yang baik yang dapat diperoleh yaitu dari mengkonsumsi
makanan yang seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi terutama pada fase
luteal (Pranata, 2011). Pada fase ini terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi.
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan (deskuamasi) endometrium. Menstruasi merupakan sebuah perubahan yang
kompleks dan harmonis yang dipengaruhi oleh hormon-hormon tertentu. Mentstruasi
tersebut biasanya terjadi pada wanita setiap 28 hari sekali atau disebut juga siklus
menstruasi, dengan masa menstruasi sekitar 7 hari. Namun, siklus menstruasi ini dapat
bervariasi pada setiap orang. Siklus ini dapat memendek atau memanjang, bergantung pada
banyak hal. Secara berkala, wanita normal akan mengalami menstruasi secara teratur. Proses
ini berlangsung secara rutin setiap bulan. Tetapi ada pula perempuan yang memiliki keluhan
lebih mendalam karena proses menstruasinya sudah dirasakan bermasalah baik siklus,
jumlah darah, atau adanya timbul rasa nyeri yang berlebihan ketika menstruasi terjadi. Gizi
yang kurang atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan dan fungsi organ tubuh,
juga akan menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada
gangguan menstruasi, tetapi akan membaik jika asupan nutrisinya baik. Atas dasar tersebut
maka remaja putri perlu mempertahankan status gizi yang baik dengan cara mengkonsumsi
makanan seimbang karena sangat dibutuhkan pada saat menstruasi. Apabila hal ini
diabaikan, maka akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi remaja putri tersebut
seperti terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus
menstruasi terjadi. Adanya gangguan menstruasi pada dasarnya berhubungan erat dengan
adanya gangguan hormon terutama yang berhubungan dengan hormon seksual pada
perempuan yaitu progesteron, estrogen, Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating
Hormone (FSH). Adanya gangguan dari fungsi sistem hormonal tubuh tentunya akan

mempengaruhi kerja organ-organ tubuh secara maksimal.

Peningkatan atau penurunan

kadar progesteron, estrogen, FSH dan LH pada tubuh akan berdampak pada gangguan siklus
haid yang terlalu cepat maupun siklus haid yang pendek (Adnyani, 2011). Atas dasar
tersebut maka dapat diketahui bahwa siklus menstruasi seorang remaja putri sangat
dipengaruhi oleh kerja sistem hormonal

tubuh, dimana sistem hormonal tersebut juga

berkaitan dengan keadaan status gizi seorang remaja putri.


Status gizi remaja putri sangat memengaruhi terjadinya menarche. Menarke adalah
menstruasi yang pertama terjadi, yang merupakan ciri khas kedewasaan seorang wanita yang
sehat dan tidak hamil. Status gizi remaja putri sangat memengaruhi terjadinya menarche,
misalnya seperti usia terjadinya menarche, adanya keluhan-keluhan selam menarche,
maupun lamanya hari menarke tersebut. Secara psikologis remaja putri yang pertama kali
mengalami haid akan mengeluh rasa nyeri, kurang nyaman, dan mengeluh perutnya terasa
begah. Tetapi beberapa remaja keluhan-keluhan tersebut tidak dirasakan. Hal-hal tersebut
berkaitan dengan nutrisi yang biasa dikonsumsi, selain olahraga yang teratur. Hormon yang
berpengaruh terhadap terjadinya menarche adalah pestrogen dan progesteron. Estrogen
berfungsi mengatur siklus haid, sedangkan progesteron berpengaruh pada uterus yaitu dapat
mengurangi kontraksi,selam siklus haid. Agar menarke tidak menimbulkan keluhan-keluhan,
sebaiknya remaja wanita mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, sehingga status
gizinya baik. Status gizi dikatakan baik, apabila nutrisi yang diperlukan baik protein, lemak,
karbohidrat, mineral, maupun air digunakan oleh tubuh secara keseluruhan.
2.2 Asupan Gizi yang dibutuhkan Bagi Remaja Putri.
Pada remaja putri sangat penting untuk mempertahankan status gizi yang baik, yaitu
dengan cara mengkonsumsi makanan yang sehat dan seimbang karena sangat dibutuhkan
ketika siklus menstruasi terjadi. Apabila hal ini diabaikan maka dampaknya akan terjadi
keluhan yang menimbulkan rasa ketidaknyamanan selama siklus menstruasi tersebut. Agar
menarche pada remaja putri tidak menimbulkan keluhan-keluhan, sebaiknya remaja putri
mengkonsumsi makanan dengan gizi yang sehat dan seimbang sehingga status gizinya baik.
Status gizi dikatakan baik apabila nutrisi yang diperlukan digunakan oleh tubuh sesuai
dengan kebutuhan. Adapun asupan gizi yang dibutuhkan pada remaja putri yaitu sebagai
berikut.

a. Asupan Karbohidrat
Sumber energi terbesar tubuh adalah karbohidrat. Untuk memelihara kesehatan
komposisi energi dari karbohidrat yang dianjurkan adalah sebesar 60%. Sebagian
karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi segera, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di
dalam jaringan lemak. Karbohidrat juga merupakan sumber peningkatan asupan kalori
selama fase luteal pada siklus menstruasi.
b. Asupan Lemak
Lemak memegang peran penting sebagai komponen struktural dan fungsional
membran sel dan perkusor senyawa yang meliputi berbagai segi dari metabolisme. Lemak
juga sebagai sumber asam lemak esensial yang diperlukan oleh pertumbuhan, sebagai
sumber suplai energi yang berkadar tinggi, dan sebagai pengangkut vitamin yang larut
dalam lemak. Perbandingan komposisi energi dari lemak yang dianjurkan adalah 20-30%,
hal tersebut sudah dapat menggambarkan pola makan yang baik karena jumlah ini sudah
dapat memenuhi kebutuhan akan asam lemak esensial dan untuk membantu penyerapan
vitamin larut lemak. Apabila dalam tubuh lemak melebihi dari yang diperlukan untuk
fungsi tubuh yang normal maka akan terjadi penimbunan lemak sehingga mengakibatkan
berat badan lebih dari normal dan hormon yang dibentuk oleh lemak akan memacu
menstruasi datang lebih dini. Asupan tinggi lemak berpengaruh terhadap kadar hormon
steroid, dibuktikan dengan diet rendah lemak akan memperpanjang siklus menstruasi,
lamamya menstruasi, serta memperpanjang fase folikuler.
c. Asupan Protein
Protein diperlukan untuk sebagian besar proses metabolik, terutama pertumbuhan,
perkembangan, dan maintenance merawat jaringan tubuh. Protein sebagai pemasok
energi dapat diberikan dalam jumlah sedang tetapi sebaiknya 20-25%.

Kebutuhan

protein sehari yang direkomendasikan pada remaja berkisar antara 44-59 gram.
Asupan protein dan lemak akan meningkat pada fase luteal. Asupan protein hewani
yang kurang akan memengaruhi penurunan frekuensi puncak LH dan akan
mengalami pemendekan fase folikuler rata-rata 3,8 hari. Hal ini telah diteliti pada 9

orang vegetarian yang diberi diet mengandung protein hewani (daging) ternyata fase
folikuler memanjang dan FSH pun meningkat.
Selain asupan-asupan tersebut, komposisi vitamin, air dan mineral juga
diperlukan tubuh secara tepat dan benar. Kebutuhan energi dan nutrisi pada remaja
dipengarhi oleh usia reproduks dan tingkat aktivitas. Nutrisi yang dibutuhkan sedikit
lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan remaja (Dieny, 2014). Selama ini
telah diketahui bahwa wanita dengan status gizi kurang memiliki resiko terjadinya
gangguan siklus menstruasi. Akan tetapi, gangguan siklus menstruasi juga ditemukan
pada wanita yang mengalami obesitas.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan atas pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:


1.

Status gizi sangat berpengaruh terhadap siklus menstruasi seorang remaja putri. Siklus
menstruasi seorang remaja putri sangat dipengaruhi oleh kerja sistem hormonal tubuh,
dimana sistem hormonal tersebut juga berkaitan dengan keadaan status gizi seorang
remaja putri. Status gizi remaja putri sangat memengaruhi terjadinya menarche, baik usia

terjadinya menarke, keluhan-keluhan selama menarche, maupun lamanya hari menarche.


2. Kebutuhan energi dan nutrisi pada remaja dipengarhi oleh usia reproduksi dan tingkat
aktivitas.

Nutrisi yang dibutuhkan sedikit lebih tinggi untuk memenuhi kebutuhan

pertumbuhan remaja tersebut. Agar menarke tidak menimbulkan keluhan-keluhan,


sebaiknya remaja wanita mengkonsumsi makanan dengan gizi yang sehat, tepat, dan
seimbang. Asupan nutrisi yang dibutuhkan diantaranya yaitu asupan karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, serta air dan mineral dalm jumlah yang tepat.

3.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan yaitu bagi remaja putri diharapkan tetap
menjaga status gizi dalam keadaan normal dan bagi tenaga kesehatan lebih aktif dalam
memberikan pendidikan kesehatan reproduksi khususnya tentang status gizi terhadap
kesehatan reproduksi melalui kegiatan penyuluhan yang diberikan sejak dini pada remaja.

Sumber Acuan

Adnyani. 2011. Hubungan Status Gizi Dengan Siklus Menstruasi Pada Remaja Putri Kelas X di
SMA PGRI 4 Denpasar. Bali: Universitas Udayana.
Dieny, Fillah. F. 2014. Permasalahan Gizi Pada Remaja Putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Paath, F, dkk. 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC.

Pranata, D. 2011. Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche pada Remaja Putri di SMP
Negeri 06 Batang Kendal: Akbid Uniska.
Purwitasari, D dan dan Maryanti, D. 2009. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi.Yogyakarta:
Nuha Medika.

GIZI DAN KESEHATAN

Hubungan Status Gizi terhadap Siklus Menstruasi Remaja Putri

Oleh:
Nama

: Ni Made Dwi Febrianan

NIM

: 1313041054

Kelas

: VIC

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2015

ii

Anda mungkin juga menyukai