FLUIDA STATIK Baru

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 48

FLUIDA STATIK

(Makalah Fisika Sekolah I)

Oleh:
Arina Umu Kamila

1413022006

Evelyne Mega Patricia

1413022024

Vinka Raflesiana

1413022070

PENDIDIKAN FISIKA
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016

BAB I
PENDAHULUAN

Komponen Inti, Kompetensi Dasar dan Indikator Fisika (Bab Gerak)


KELAS X
No
1.

KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama

KOMPETENSI DASAR

yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam menempatkan dari
2.

sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.


KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis
3.7 Menerapkan hukumpengetahuan faktual, konseptual, prosedural

hukum pada fluida statik

berdasarkan rasa ingin tehunya tentang ilmu

dalam kehidupan sehari-hari

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan

4.7 Merencanakan dan

humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

melaksanakan percobaan

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait

yang memanfaatkan

prnyrbab fenomena dan kejadian serta

percobaan yang

menerapkan pengetahuan proedural pada bidang

memanfaatkan sifat-sifat

kajian yabf spesifik sesuai dengan bakat dan

fluida untuk mempermudah

minatnya untuk memecahkan masalah.

sesuatupekerjaan

KI 4 : Mengolah menalar dan menyaji dalam ranah


konkret dan ranah abtrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajari di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakn metode
esuai kaidah kelimuan

Kompetensi Dasar
3.7 Menerapkan hukum-hukum pada
fluida statistik dalam kehidupan
sehari-hari

Indikator
3.7.1 Menyebutkan hukum-hukum dalam
fluida static (C1)
3.7.2 Menjelaskan hukum utama
hidrostatik (C3)
3.7.3 Menjelaskan hukum-hukum pascal
(C3)
3.7.4 Menjelaskan hukum archimedes
(C3)
3.7.5 Menjelaskan gejala kapilaritas (C3)
3.7.6 Menjelaskan viskositas (C3)
3.7.7 Menjelaskan hukum stokes (C3)
3.7.8 Menyelidiki kasus mengapung,
melayang, dan tenggelamnya pada
hukum archimedes (C3)
3.7.9 Menentukan massa jenis zat dan
tekanan fluida (C3)
3.7.10 Menentukan gaya pada hukum
pascal (C3)
3.7.11 Menentukan kenaikan atau
penurunan permukaan zat cair
dalam pipa (C3)
3.7.12 Menentukan gaya yang bekerja
pada viskositas fluida (C3)

3.7.13 Menentukan gaya hambatan pada


hukum stokes (C3)
3.7.14 Menentukan penerapan fluida
statik dalam kehidupan sehari-hari
(C3)
3.7.15 Mengategorikan alat-alat yang
memanfaatkan sifat-sifat fluida
4.7 Merencanakan dan melaksanakan

statik (C5)
4.7.1 Mengumpulkan alat dan bahan

percobaan yang memanfaatkan

dalam percobaan tekanan hidrostatis

percobaan yang memanfaatkan

(P1)

sifat-sifat fluida untuk


mempermudah sesuatupekerjaan

4.7.2 Mengumpulkan alat dan bahan


dalam percobaan hukum pascal (P1)
4.7.3 Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan hukum Archimedes
(P1)
4.7.4 Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan gejala kapilaritas
(P1)
4.7.5 Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan vikositas (P1)
4.7.6 Mendemonstrasikan percobaan pada
tekanan hidrostatis (P2)
4.7.7 Mendemonstrasikan percobaan pada
hukum pascal (P2)
4.7.8 Mendemonstrasikan percobaan pada
hukum Archimedes (P2)
4.7.9 Mendemonstrasikan percobaan pada
gejala kapilaritas (P2)
4.7.10 Mendemonstrasikan percobaan
pada viskositas (P2)
4.7.11 Mengidentifikasikan hasil
percobaan tekanan hidrostatis (P2)

4.7.12 Mengidentifikasikan hasil


percobaan hukum pascal (P2)
4.7.13 Mengidentifikasikan hasil
percobaan hukum Archimedes (P2)
4.7.14 Mengidentifikasikan hasil
percobaan gejala kapilaritas (P2)
4.7.15 Mengidentifikasi hasil percobaan
viskositas (P2)
4.7.16 Memadankan hasil percobaanpercobaan fluida statik dengan teori
(P4)

BAB II
PEMBAHASAN

A. Materi Pokok
FLUIDA STATIK
B. Struktur Materi
1. Hukum utama hidrostatik
2. Hukum Pascal
3. Hukum Archimedes
4. Gejala kapilaritas
5. Viskositas dan Hukum Stokes
FLUIDA
STATIK
MASSA JENIS
DAN
TEKANAN
HUKUM
PASCAL

KAPILARITAS
DAN
VISKOSITAS

HUKUM
ARCHIMEDES

HUKUM
UTAMA
HIDROSTATIK

KAPILARITAS
DAN
VISKOSITAS

C. Luasan dan Pendalaman Materi


1. Fluida statik, meliputi pengertian fluida statik dan penerapan fluida
statik dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hukum utama hidrostatis, meliputi bunyi hukum utama hidrostatis dan
rumus-rumus pada hukum ini.
3. Hukum Pascal, meliputi bunyi hukum pascal dan rumus-rumus pada
hukum ini.
4. Hukum Archimedes, meliputi pengertian hukum archimedes dan
penerapannya.
5. Gejala kapilaritas, meliputi pengertian dan contoh gejala kapilaritas
6. Viskositas meliputi viskositas dan contohnya.
7. Hukum stokes, meliputi pengertian dan penerapan hukum stokes
D. Konsep Esensial

Fluida statis adalah zat cair yang berada dalam kondisi diam dan tidak
bergerak. Contoh fluida statis yang paling simple adalah air yang
diletakkan di dalam gelas. Fluida statis merupakan ladang ilmu
pengetahuan. Kerana melalui fluida statis ditemukan banyak sekali
hukum-hukum dasar ilmu fisika yang kemudian dalam penerapannya
sangat bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Contohnya hukum
dasar ilmu fisika yang berasal dari fluida statis adalah teori hidrostatika,
hukum pascal, hukum archimedes, hukum boyle, dll.
Hukum dasar ilmu fisika yang tidak dapat dipisahkan dengan keberadaan
fluida statis adalah hukum tentang tekanan hidrostatika. Bahwa dalam
suatu fluida statis yang diletakkan dalam wadah tertentu dengan
kedalaman tertentu bekerja suatu gaya tekan yang sangat berat. Gaya tekan
itulah yang kemudian disebut dengan tekanan hidrostatik. Besar tekanan
hidrostatik tergantung pada ketinggian zat cair, massa jenis dan percepatan
gravitasi. Dasar teori tentang tekanan tersebut kemudian pascal dan
archimedes menemukan hukum-hukum yang terkenal, yaitu hukum pascal
dan hukum archimedes.
Hukum pascal sangat berkaitan dengan fluida statis. Dalam hukum ini,
pascal mengemukakan teori bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair
dalam suatu wadah akan diterus ke segala arah dengan sama besar. Hukum
pascal ini merupakan teori dasar dari pembuatan dongkrak hidrolik, pompa
hidrolik, dll.
Sedangkan hukum archimedes merupakan teori dasar dari pembuatan
kapal selam, kapal laut, dll. Hukum archimedes berhubungan dengan
perpindahan zat cair dalam suatu tempat akibat dari dimasukkannya suatu
benda kedalam zat cair tersebut. Hukum archimedes ini menjelaskan
segala fenomena alam yang berhubungan dengan fluida ststis yang berupa
zat cair, seperti mengapa kapal selam dapat melayang didalam air, atau
mengapa nyamuk tidak tenggelam saat menyentuh permukaan air, dan lain
sebagainya.

Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan
bidang dan dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis ,
persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut :
P=F / A
Dengan :
F = gaya (N)
A = luas permukaan (m2)
P = tekanan (N/ m2)
Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan p berbanding terbalik
dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekeja. Jika untuk besar gaya
yang sama, luas bidang yang kecil akan mendapatkan tekanan yang lebih
besar dari pada luas bidang besar.
Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang terjadi dibawah air. Tekanan
hidrostatis disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang
dialami oleh suatu titik dalam fluida diakibatkan oleh gaya dasar tabung
adalah p, menurut konsep tekanan, besarnya p dapat dihitung dari
perbandingan antara gaya barat fluida dan luas permukaan bejana (A).
P=F / A

Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan


percepatan gravitasi bumi, ditulis :
P=massa x gravitasi bumi / A
Oleh karena
m= V

persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai :


p= Vg/ A
volume fluida didalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas
permukaan bejana (A) dan tinggi dalam bejana (h). Oleh karena itu,
persamaan tekanan di dasar bejana akibat fluida sebagai h dapat dituliskan
menjadi :

p=( Ah) g / A

gh
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan
sebagai berikut :
Ph= g h

Ph = tekanan hidrostatis (N/m2)


= massa jenis fluida ( kg/m3)
g = percepatan gravitasi (m/s2)
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m)

Semakin tinggi permukaan bumi, tekanan udara akan semakin berkurang.


Sebaliknya, semakin dalam anda menyelam dari permukaan laut atau
danau, tekanan hidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian?
Hal tersebut disebabkan oleh gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat
cair. Anda telah mengetahui bahwa lapisan udara akan semakin tipis
seiring bertambahnya ketinggian. Adapun untuk zat cair, massanya akan
semakin besar bertambah seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh
karena itu, tekanan hidrostatis akan bertambah jika kedalaman bertambah.
Contoh menghitung tekanan hidrostatis tabung setinggi 30 cm diisi penuh
dengan fluida. Tentukan hidrostatis pada dasar tabung, jika g = 10 m/s dan
tabung berisi :
a. Air
b. Raksa dan,
c. Glisein
A. Massa Jenis
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total
massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa

jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah
daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kgm-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa
jenis yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun
volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.
Rumus untuk menentukan massa jenis adalah :

Dengan:
= massa jenis ( kg/m3),
m = massa (kg),
V = volume (m3).
Satuan massa jenis dalam 'CGS [centi-gram-sekon]' adalah: gram per
sentimeter kubik (g/cm3).
1 g/cm3=1000 kg/m3
Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3.
Selain karena angkanya yang mudah diingat dan mudah dipakai untuk
menghitung, maka massa jenis air dipakai perbandingan untuk rumus ke-2
menghitung massa jenis, atau yang dinamakan 'Massa Jenis Relatif'.
Rumus massa jenis relatif = Massa bahan / Massa air yang volumenya
sama.

B. Tekanan
Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per satuan
luas (A).

P : Tekanan dengan satuan pascal ( Pressure )


F : Gaya dengan satuan newton ( Force )
A : Luas permukaan dengan satuan m2 ( Area )

Satuan tekanan sering digunakan untuk mengukur kekuatan dari suatu


cairan atau gas.
Satuan tekanan dapat dihubungkan dengan satuan volume (isi) dan suhu.
Semakin tinggi tekanan di dalam suatu tempat dengan isi yang sama, maka
suhu akan semakin tinggi. Hal ini dapat digunakan untuk menjelaskan
mengapa suhu di pegunungan lebih rendah daripada di dataran rendah,
karena di dataran rendah tekanan lebih tinggi.
Akan tetapi pernyataan ini tidak selamanya benar atau terkecuali untuk uap
air, uap air jika tekanan ditingkatkan maka akan terjadi perubahan dari gas
kembali menjadi cair. (dikutip dari wikipedia : kondensasi). Rumus dari
tekanan dapat juga digunakan untuk menerangkan mengapa pisau yang
diasah dan permukaannya menipis menjadi tajam. Semakin kecil luas
permukaan, dengan gaya yang sama akan dapatkan tekanan yang lebih
tinggi.
Tekanan udara dapat diukur dengan menggunakan barometer.

C. Tekanan Hidrostatik
Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu.
Besarnya tekanan ini bergantung kepada ketinggian zat cair, massa jenis

dan percepatan gravitasi. Tekanan hidrostatik hanya berlaku pada zat cair
yang tidak bergerak. Sedangkan tekanan zat cair yang bergerak akan
dipelajari lebih lanjut dalam Mekanika Fluida.

Tekanan pada zat cair secara umum dibedakan menjadi dua jenis tekanan,
yakni tekanan zat cair yang tidak bergerak (tekanan hidrostatis) dan
tekanan zat cair yang bergerak (mengalir). Secara konseptual tekanan
hidrostatis adalah tekanan yang berlaku pada fluida atas dasar Hukum
Pascal.
Tekanan Hidrostatik dirumuskan sebagai berikut :
p=xgxh
Keterangan:
P = Tekanan Hidrostatik (N/m2)
= Massa Jenis (kg/m3)
g = Percepatan gravitasi ( m/det2)
h = Kedalaman/ketinggian (m)
D. Hukum Pascal
Hukum Pascal adalah tekanan yang ditimbulkan zat cair didalam ruang
tertutup diteruskan secara merata ke segala arah. Contohnya, alat semprot
obat nyamuk, ketika kita dorong untuk disemprotkan maka air yang keluar
dari lubang penyemprot akan sama besar dan sama kuat. Hal ini
menunjukkan bahwa air menekan secara merata ke segala arah.
Pemanfaatan Hukum Pascal yang sangat penting dan berguna sekali adalah
dalam hal "memanfaatkan gaya yang kecil menghasilkan gaya yang besar
contohnya adalah pompa hidrolik. Pompa ini memiliki 2 buah tabung yang
luas penampang tabungnya antar keduanya berbeda. Pada tabung kecil
dikerjakan dengan gaya F1. Tekanan yang dihasilkan pada cairan adalah
p=F 1 / A 1
dengan A1 adalah luas penampang dari tabung yang kecil. Tekanan sebesar
ini kemudian diteruskan ke permukaan cairan dalam tabung yang besar.
Gaya yang bekerja pada permukaan cairan dalam tabung besar adalah :

F 2= p A 2

F 2=

F1 A 2
A1

dengan A2 adalah luas penampang tabung besar.


Melihat rumus diatas, maka gaya F2 pada tabung besar dapat diusahakan
sebesar mungkin dengan perbandingan A2/A1. Dengan kata lain, luas
penampang A2 harus berkali-kali lipat luas penampang A1.

E. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh
Archimedes.
Akibat bunyi hukum Archimedes tersebut maka ketika suatu benda
dimasukkan ke dalam suatu zat cair, benda tersebut mungkin akan
terapung atau berada di atas permukaan zat cair. Benda juga dimungkinkan
akan melayang yaitu berada ditengah-tengah zat cair atau benda akan
tenggelam yaitu berada di dasar zat cair. Kapan dan mengapa benda dapat
terapung, melayang dan tenggelam ? Berikut uraiannya :
a. Benda akan terapung jika massa jenis benda lebih kecil daripada
massa jenis zat cair tempat benda tersebut berada.
b. Benda akan melayang jika massa jenis benda sama dengan massa
jenis zat cair tempat ia berada
c. Benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada
massa jenis zat cair tempat benda tersebut berada.
Fa=cair Vb g

Dimana :

cair : massa jenis zat cair (kg/m3)

Vb : volume benda yang tercelup (m3)


g : percepatan gravitasi (m/s2)

Adanya gaya tekan ke atas juga menyebabkan suatu benda dapat mengalami
3 kondisi yang berbeda
Mengapung, melayang dan tenggelam

bila diketahui massa jenis benda dan zat cairnya kondisi benda di dalam air
juga dapat ditentukan :

mengapung : massa jenis benda < massa jenis zat cair

melayang

tenggelam : massa jenis benda > massa jenis zat cair

: massa jenis benda = massa jenis zat cair

F. Gejala Kapilaritas
Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam
pipa kapiler (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya
kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler. Karena dalam
pipa kapiler gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada
gaya kohesi antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa
kapiler. Sebaliknya raksa cenderung turun dalam pipa kapiler, jika gaya
kohesinya lebih besar daripada gaya adhesinya.

a) Jika sudut kontak kurang dari 90, maka permukaan zat cair dalam
pipa kapiler naik
b) jika sudut kontak lebih besar dari 90, maka permukaan zat cair dalam
pipa kapiler turun.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan () yang bekerja pada keliling persentuhan zat
cair dengan pipa.
Mengapa permukaan zat cair bisa naik atau turun dalam permukaan pipa
kapiler? Gambar diatas menunjukkan zat cair yang mengalami meniskus
cekung. Tegangan permukaan menarik pipa ke arah bawah karena tidak
seimbang oleh gaya tegangan permukaan yang lain. Sesuai dengan hukum

III Newton tentang aksi reaski, pipa akan melakukan gaya yang sama besar
pada zat cair, tetapi dalam arah berlawanan. Gaya inilah yang
menyebabkan zat cair naik. Zat cair berhenti naik ketika berat zat cair
dalam kolam yang naik sama dengan gaya ke atas yang dikerjakan pada
zat cair.
w=F
Jika massa jenis zat cair adalah , tegangan permukaan , sudut kontak
, kenaikan zat cair setinggi h, dan jari-jari pipa kapiler adalah r, maka
berat zat cair yang naik dapat ditentukan melalui persamaan berikut.
w=mg
w=Vg
w = r2 h g
Komponen gaya vertikal yang menarik zat cair sehingga naik setinggi h
adalah:
F =( cos ) (2 r) = F = 2 r cos
Jika nilai F kita ganti dengan r2 h g, maka persamaannya menjadi
seperti berikut :

Keterangan:
h : kenaikan/penurunan zat cair dalam pipa (m)
: tegangan permukaan N/m
: sudut kontak (derajat)
: massa jenis zat cair (hg/m3)
r : jari-jari pipa (m)

Gejala kapilaritas banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.


Misalnya, naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor, pengisapan air
oleh tanaman (naiknya air dari akar menuju daun-daunan melalui
pembuluh kayu pada batang) dan peristiwa pengisapan air oleh kertas isap
atau kain. Selain menguntungkan gejala kapilaritas ada juga yang
merugikan misalnya ketika hari hujan, air akan merambat naik melalui
pori-pori dinding sehingga menjadi lembap. Dinding yang lembab terjadi
karena gejala kapilaritas.

G. Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida,
maka makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda
bergerak di dalam fluida tersebut. Di dalam zat cair, viskositas dihasilkan
oleh gaya kohesi antara molekul zat cair. Sedangkan dalam gas, viskositas
timbul sebagai akibat tumbukan antara molekul gas.
Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif dengan besaran yang
disebut koefisien viskositas (). Satuan SI untuk koefisien viskositas
adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Ketika kita berbicara viskositas kita
berbicara tentang fluida sejati. Fluida ideal tidak mempunyai koefisien
viskositas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental
yang koefisien viskositasnya , maka benda tersebut akan mengalami
gaya gesekan fluida sebesar Fs = k v, dengan k adalah konstanta yang
bergantung pada bentuk geometris benda. Berdasarkan perhitungan
laboratorium, pada tahun 1845, Sir George Stokes menunjukkan bahwa
untuk benda yang bentuk geometrisnya berupa bola nilai k = 6 r. Bila
nilai k dimasukkan ke dalam persamaan, maka diperoleh persamaan
seperti berikut.

Fs = 6 rv
Persamaan di atas selanjutnya dikenal sebagai hukum Stokes.
Keterangan:
Fs : gaya gesekan stokes (N)
: koefisien viskositas fluida (Pa s)
r : jari-jari bola (m)
v : kelajuan bola (m/s)
Perhatikan sebuah bola yang jatuh dalam fluida pada gambar dibawah.
Gaya-gaya yang bekerja pada bola adalah gaya berat w, gaya apung Fa,
dan gaya lambat akibat viskositas atau gaya stokes Fs. Ketika dijatuhkan,
bola bergerak dipercepat. Namun, ketika kecepatannya bertambah, gaya
stokes juga bertambah. Akibatnya, pada suatu saat bola mencapai keadaan
seimbang sehingga bergerak dengan kecepatan konstan yang disebut
kecepatan terminal.

Gaya-gaya yang bekerja pada benda yang bergerak dalam fluida


Pada kecepatan terminal, resultan yang bekerja pada bola sama dengan
nol. Misalnya sumbu vertikal ke atas sebagai sumbu positif, maka pada
saat kecepatan terminal tercapai berlaku berlaku persamaan berikut.

Untuk benda berbentuk bola seperti pada gambar diatas, maka


persamaannya menjadi seperti berikut.

Keterangan:
vT : kecepatan terminal (m/s)
: koefisien viskositas fluida (Pa s)
R : jari-jari bola (m)
g : percepatan gravitasi (m/s2)
b : massa jenis bola (kg/m3)
f : massa jenis fluida (kg/m3)
Untuk viskositas beberapa fluida dapat kita lihat pada tabel berikut!

Pada tabel diatas terlihat bahwa air, udara, dan alkohol mempunyai
koefisien kecil sekali dibandingkan dengan gliserin. Oleh karena itu,
dalam perhitungan sering diabaikan. Berdasarkan eksperimen juga
diperoleh bahwa koefisien viskositas tergantung suhu. Pada kebanyakan
fluida makin tinggi suhu makin rendah koefisien viskositasnya. Itu
sebabnya di musim dingin oli mesin menjadi kental sehingga kadangkadang mesin sukar dihidupkan karena terjadi efek viskositas pada oli
mesin.

H. Hukum Stokes
Gaya gesek antara permukaan benda padat yang bergerak dengan fluida
akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda ini terhadap fluida.
Hambatan gerak benda di dalam fluida disebabkan oleh gaya gesek antara
bagian fluida yang melekat ke permukaan benda dengan bagian fluida di
sebelahnya. Gaya gesek itu sebanding dengan koefisien viskositas ()
fluida.

Menurut

Fs=6 r v

Stokes,

Keterangan :

r : jari jari benda(m)

gaya

gesek

adalah:

Fs :gaya gesek(N )

v :kecepatan jatuh dalam fluida (m/s)

Persamaan di atas dikenal sebagai hukum Stokes. Penentuan

dengan

menggunakan hukum Stokes dapat dilakukan dengan percobaan kelereng


jatuh. Sewaktu kelereng dijatuhkan ke dalam benjana kaca yang berisi
cairan yang hendak ditentukan keofisien viskositasnya, kecepatan kelereng
semakin lama semakin cepat. Sesuai dengan hukum Stokes, makin cepat
gerakannya, makin besar gaya geseknya. Hal ini menyebabkan gaya berat
kelereng tepat setimbang dengan gaya gesek dan kelereng jatuh dengan
kecepatan
w=Fs

tetap

sebesar

m. g=6 r v

sehingga

berlaku

persamaan

E. Miskonsepsi yang Sering Terjadi


Adapun bentuk miskonsepsi yang dialami siswa ialah sebagai berikut:
1) Siswa menganggap tekanan hidrostatis dipengaruhi oleh penampang
bejana, dan massa jenis zat cair
2) Siswa menganggap sebuah benda yang berat pasti akan tenggelam
3) Siswa menganggap bahwa tinggi air pada tekanan hidrostatis diukur
dari dasar air
F. Urutan Penyampaian
Langkah-langkah model pembelajaran berdasarkan masalah meliputi
beberapa tahap antara lain:
A. Pendahuluan
1. Mengkondisikan situasi kelas
2. Menyiapkan media pembelajaran
3. Menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran
4. Memberikan pertanyaan awal kepada siswa yang berhubungan
dengan fluida statik
B. Kegiatan Inti
1. Membagi siswa menjadi beberapa kelompok
2. Membimbing dan memberi kesempatan

siswa

untuk

mengamati fluida yang ada di sekitar mereka


3. Menjelaskan konsep fluida statik dan hukum-hukum yang
berkaitan dengan fluida statik
4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan
penerapan fluida statik dalam kehidupan sehari-hari
5. Membimbing siswa dalam melakukan percobaan tentang
penerapan fluida statik
6. Siswa mempresentasikan hasil diskusi dan hasil pengamatan
yang telah dilakukan
C. Penutup
1. Manganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
2. Menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan

3. Menugaskan siswa untuk mengerjakan soal latihan mengenai


fluida statik untuk mengukur kemampuan memahami materi
secara individual

BAB III
PENUTUP

a. Tujuan dari pembelajaran ini adalah siswa dapat memahami materi


hukum utama hidrostatik, hukum pascal, hukum arcimedes, gejala
kapilaritas viskositas dan hukum stokes.
b. Kompetensi dasar yang kami gunakan adalah 3.7 Menerapkan hukumhukum pada fluida statik dalam kehidupan sehari-hari dan 4.7
Merencanakan dan melaksanakan percobaan yang memanfaatkan
percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida untuk mempermudah
sesuatupekerjaan
c. Materi materi hukum utama hidrostatik, hukum pascal, hukum
arcimedes, gejala kapilaritas viskositas dan hukum stokes.
o Fluida statis adalah zat cair yang berada dalam kondisi diam dan
tidak bergerak.
o Tekanan Hidrostatik adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya
yang ada pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan pada
kedalaman tertentu.

o Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.


Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula
massa setiap volumenya.
o Tekanan (p) adalah satuan fisika untuk menyatakan gaya (F) per
satuan luas (A).
o Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip
pengapungan diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes.
o Gejala kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di
dalam pipa kapiler (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh
adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding
kapiler.
o Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang
diubah baik dengan tekanan maupun tegangan.
d. Miskonsepsi yang sering terjadi
Adapun bentuk miskonsepsi yang dialami siswa ialah sebagai berikut:
o Siswa

menganggap

tekanan

hidrostatis

dipengaruhi

oleh

penampang bejana, dan massa jenis zat cair


o Siswa menganggap sebuah benda yang berat pasti akan tenggelam
o Siswa menganggap bahwa tinggi air pada tekanan hidrostatis
diukur dari dasar air
e. Urutan Penyampaian
Langkah-langkah model pembelajaran berdasarkan masalah meliputi
beberapa tahap antara lain pendahuluan, kegiatan inti, penutup

DAFTAR PUSTAKA

Bloomfield, Louis. 2006. How Things Work: The Physics of Everyday Life (Third
Edition). John Wiley & Sons.
Handayani,Sri.,dan Damari,Ari. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA Kelas XI.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Palupi,Dwi Satya.,Suharyanto,dan Karyono. 2009. Fisika Untuk SMA dan MA
Kelas XI. Jakarta : CV.Sahabat.

Pauliza O. 2008. Fisika Kelompok Teknologi dan Kesehatan. Bandung : Grafindo.

Ready Susanto. 2007. Ensiklopedi Tokoh Sains. Jakarta: PT. Kiblat Buku Utama.

Ruwanto B. 2007. Asas - Asas Fisika. Jakarta : Yudhistira.

Saripudin,Arip., Rustiawan K., Dede, dan Suganda, Agit. 2009. Praktis Belajar
Fisika. Jakarta : Visindo Media Persada.
Symon, Keith. 1971. Mechanics (Third ed.). Addison-Wesley.

LAMPIRAN

RPP Fluida Statik Kelas X Semester II Kurikulum 2013


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pembelajaran : SMA TAMAN MADYA JETIS


Mata Pelajaran

: Fisika

Kelas

:X

Program

: IPA

Semester

: II (Dua)

Materi Pokok

: Fluida Statik

Peminatan

: MIA

Tema

: Mengkaji Fluida Diam (Hidrostatika)

Alokasi Waktu: 12 x 3 JP (4x pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, gotong royong, kerjasama, toleran, damai,
santun, responsif dan pro-aktif) dan menunjukkan sikap sebagai bagian

dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif


dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar
Indikator
1.1
Bertambah
keimanannya
dengan
menyadari hubungan keteraturan dan
kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2
Menyadari kebesaran Tuhan yang
mengatur karateristik matahari dan
bumi sehingga memiliki gaya grafitasi,
orbit, dan temperatur yang sesuai untuk
kehidupan manusia di muka bumi
2.1
Menunjukkan
perilaku
ilmiah Karakter
(memiliki rasa ingin tahu, objektif,
1) Siswa dapat menunjukkan rasa
jujur, teliti, cermat, tekun, hati-hati,
ingin tahu dalam eksperimen dan
bertanggung jawab, terbuka, kritis,
diskusi
2)
Siswa dapat menunjukkan sikap
kreatif, inovatif dan peduli lingkungan)
disiplin dalam eksperimen dan
dalam aktivitas sehari-hari sebagai

2.2

3.7

wujud implementasi sikap dalam


diskusi
melakukan percobaan dan berdiskusi
Menghargai kerja individu dan Keterampilan Sosial
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
1) Siswa
dapat
berkomunikasi
sebagai
wujud
implementasi
dengan kelompok
2) Siswa dapat bekerja sama dalam
melaksanakan
percobaan
dan
kelompok
melaporkan hasil percobaan
Menerapkan hukum-hukum pada fluida
1) Menyebutkan hukum-hukum
statik dalam kehidupan sehari-hari
dalam fluida static (C1)
2) Menjelaskan hukum utama
hidrostatik (C3)
3) Menjelaskan hukum-hukum
pascal (C3)
4) Menjelaskan hukum archimedes
(C3)
5) Menjelaskan gejala kapilaritas
(C3)
6) Menjelaskan viskositas (C3)
7) Menjelaskan hukum stokes (C3)
8) Menyelidiki kasus mengapung,
melayang, dan tenggelamnya pada
hukum archimedes (C3)
9) Menentukan massa jenis zat dan
tekanan fluida (C3)
10) Menentukan gaya pada hukum
pascal (C3)
11) Menentukan kenaikan atau
penurunan permukaan zat cair
dalam pipa (C3)
12) Menentukan gaya yang bekerja
pada viskositas fluida (C3)
13) Menentukan gaya hambatan pada
hukum stokes (C3)
14) Menentukan penerapan fluida
statik dalam kehidupan sehari-hari
(C3)
15) Mengategorikan alat-alat yang
memanfaatkan sifat-sifat fluida
statik (C5)

4.1

4.7

Menyajikan hasil pengukuran besaran


fisis dengan menggunakan peralatan
dan teknik yang tepat untuk
penyelidikan ilmiah
Merencanakan
dan
melaksanakan
percobaan yang memanfaatkan sifatsifat fluida untuk mempermudah suatu
pekerjaan

1) Mengumpulkan
data
dan
menyajikan hasil percobaan dalam
sebuah laporan
1) Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan tekanan
hidrostatis (P1)
2) Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan hukum pascal
(P1)
3) Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan hukum
Archimedes (P1)
4) Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan gejala kapilaritas
(P1)
5) Mengumpulkan alat dan bahan
dalam percobaan vikositas (P1)
6) Mendemonstrasikan percobaan
pada tekanan hidrostatis (P2)
7) Mendemonstrasikan percobaan
pada hukum pascal (P2)
8) Mendemonstrasikan percobaan
pada hukum Archimedes (P2)
9) Mendemonstrasikan percobaan
pada gejala kapilaritas (P2)
10) Mendemonstrasikan percobaan
pada viskositas (P2)
11) Mengidentifikasikan hasil
percobaan tekanan hidrostatis (P2)
12) Mengidentifikasikan hasil
percobaan hukum pascal (P2)
13) Mengidentifikasikan hasil
percobaan hukum Archimedes
(P2)
14) Mengidentifikasikan hasil
percobaan gejala kapilaritas (P2)
15) Mengidentifikasi hasil percobaan

viskositas (P2)
16) Memadankan hasil percobaanpercobaan fluida statik dengan
teori (P4)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan membaca literature, percobaan, menanya, mendiskusikan,
menyimpulkan, dan mengomunikasikan peserta didik diharapkan mampu:
1. Menyelidiki hukum utama hidrostatik
2. Menentukan gaya pada hukum pascal
3. Menyelidiki kasus mengapung, melayang dan tenggelam pada hukum
archimedes
4. Menjelaskan gejala-gejala kapilaritas
5. Menjelaskan viskositas

D. Materi Pembelajaran

Fakta
Kapal laut menerapkan konsep hukum archimedes
Konsep
Pengertian fluida statis
Tekanan fluida, massa jenis zat
Prinsip
Hukum pascal, hukum archimedes, viskositas, kapilaritas
Prosedur
Merancang alat percobaan yang memanfaatkan konsep fluida statis

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan Pembelajaran
o Pendekatan Saintifik
2. Model Pembelajaran
o Problem Based Learning (PBL)
o Discovery Learning (DL)
3. Metode Pembelajaran
o Diskusi

o Demonstrasi
o Simulasi komputer
F. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Kegiatan
Pendahuluan

Inti

Rincian Kegiatan
Waktu
Persiapan Situasi Kelas
Mengkondisikan situasi
kelas
Menyiapkan
media
pembelajaran
Apersepsi
Siswa
mendengarkan
penjelasan
tentang
instrumen pengukuran
10 menit
tekanan darah
Motivasi
Siswa
menonton
simulasi tentang kapal
selam
Orientasi
(Tujuan
dan
Kegiatan)
Menyampaikan tujuan
dan
kegiatan
pembelajaran
Siswa dibagi dalam
kelompok,
masingmasing terdiri atas 4
orang
Mengamati
Siswa mengamati fluida
di sekeliling mereka
Menanya
Memberikan
115 menit
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya
tentang materi yang
dipelajarinya
Mengasosiasi
Siswa
menjabarkan

Penutup

hasil temuannya dalam


bentuk tulisan
Mengkomunikasikan
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi
Umpan balik dan rangkuman
Bersama
siswa
menyimpulkan
hasil
pembelajaran
Evaluasi
Bersama
siswa
mengevaluasi
proses
berlangsungnya
kegiatan pembelajaran
Refleksi
Bersama
siswa
merefleksikan
hasil
pembelajaran mengenai
pentingnya fluida dalam
kehidupan sehari-hari
Tugas-tugas
Menyampaikan
informasi materi pada
pertemuan berikutnya
Memberikan
tugas
individu

Pertemuan Kedua
Kegiatan
Pendahuluan

Rincian Kegiatan
Waktu
Persiapan Situasi Kelas
Mengkondisikan situasi
kelas
Menyiapkan
media
pembelajaran
Apersepsi
Siswa
mengingat
kembali tentang fluida
statik

10 menit

Inti

Motivasi
Siswa
menonton
simulasi orang yang
bermain di atas es
menggunakan
papan
seluncur
Orientasi
(Tujuan
dan
Kegiatan)
Menyampaikan tujuan
dan
kegiatan
pembelajaran
Siswa dibagi dalam
kelompok,
masingmasing terdiri atas 4
orang
Mengamati
Peserta
didik
mengamati percobaan
cepat tentang tekanan
(simulasi komputer)
Menanya
Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya
tentang materi yang
dipelajarinya
(Guru
membimbing
siswa
untuk
merumuskan
pertanyaan)
Mencoba
Peserta
didik
melakukan percobaan
hukum pascal
Mengasosiasi
Siswa
melakukan
diskusi
dan
menjabarkan
hasil
perhitungan
melalui
rumus
Mengkomunikasikan

10 menit

115 menit

Penutup

Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi
Umpan balik dan rangkuman
Bersama
siswa
menyimpulkan
hasil
pembelajaran
Evaluasi
Bersama
siswa
mengevaluasi
proses
berlangsungnya
kegiatan pembelajaran
Refleksi
Bersama
siswa
merefleksikan
hasil
pembelajaran mengenai
pentingnya
hukum
pascal dalam kehidupan
sehari-hari
Tugas-tugas
Menyampaikan
informasi materi pada
pertemuan berikutnya
Memberikan
tugas
individu

Pertemuan Ketiga
Kegiatan
Pendahuluan

Rincian Kegiatan
Waktu
Persiapan Situasi Kelas
Mengkondisikan situasi
kelas
Menyiapkan
media
pembelajaran
Apersepsi
Siswa
mengingat
kembali tentang hokum
pascal
Motivasi

10 menit

Inti

Kenapa
saat
kita
disuguhkan minuman
yang berisikan es, jika
kita biarkan e situ
mencair, air dalam gelas
tidak tumpah?
Orientasi
(Tujuan
dan
Kegiatan)
Menyampaikan tujuan
dan
kegiatan
pembelajaran
Siswa dibagi dalam
kelompok,
masingmasing terdiri atas 4
orang
Mengamati
Siswa dalam kelompok
mengamati
simulasi
komputer oleh guru
Menanya
Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya
tentang materi yang
dipelajarinya
(Guru
membimbing
siswa
untuk
merumuskan
pertanyaan)
Mencoba
Peserta
didik
melakukan percobaan
hukum archimedes
Peserta didik membaca
hand out mengenai
kapilaritas
dan
viskositas
Mengasosiasi
Siswa
melakukan
diskusi membandingkan
prediksi
hasil

10 menit

115 menit

Penutup

perhitungan yang telah


dilakukan
Mengkomunikasikan
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi
Umpan balik dan rangkuman
Bersama
siswa
menyimpulkan
hasil
pembelajaran
Evaluasi
Bersama
siswa
mengevaluasi
proses
berlangsungnya
kegiatan pembelajaran
Tugas-tugas
Menyampaikan
informasi materi pada
pertemuan berikutnya
Memberikan
tugas
individu

10 menit

Pertemuan Keempat
Kegiatan
Pendahuluan

Rincian Kegiatan
Waktu
Persiapan Situasi Kelas
Mengkondisikan situasi
kelas
Menyiapkan
media
pembelajaran
Apersepsi
Siswa
mengingat
kembali tentang hukum
archimedes
Motivasi
Mengapa kapal yang
terbuat dari besi bias
mengapung di laut?
Orientasi
(Tujuan
dan
Kegiatan)

10 menit

Inti

Penutup

Menyampaikan tujuan
dan
kegiatan
pembelajaran
Siswa dibagi dalam
kelompok,
masingmasing terdiri atas 4
orang
Mengamati
Siswa dalam kelompok
mengamati
simulasi
komputer oleh guru
Menanya
Memberikan
kesempatan
kepada
siswa untuk bertanya
tentang materi yang
dipelajarinya
(Guru
membimbing
siswa
untuk
merumuskan
pertanyaan)
Mencoba
Siswa
melakukan
percobaan
tentang
hukum stokes
Mengasosiasi
Siswa
melakukan
diskusi membandingkan
prediksi
hasil
perhitungan yang telah
dilakukan
Siswa
melakukan
diskusi
dalam
menyelesaikan soal
Mengkomunikasikan
Siswa
mempresentasikan hasil
diskusi
Umpan balik dan rangkuman
Bersama
siswa
menyimpulkan
hasil

115 menit

pembelajaran
Evaluasi
Bersama
siswa
mengevaluasi
proses
berlangsungnya
kegiatan pembelajaran
Tugas-tugas
Menyampaikan
informasi materi pada
pertemuan berikutnya
Memberikan
tugas
individu

10 menit

G. Sumber Belajar, Media, Alat/Bahan


1. Sumber Belajar

Buku Fisika SMA


Buku yang relevan
Lembar Kerja Siswa

2. Media

Powerpoint (PPT)
Video

3. Alat/Bahan

Balok, batu, paku gunting, jarum


Gelas ukur
Gelas pancuran (gelas yang mulut mencorong di salah satu sisinya)
Neraca pegas
Timbangan

H. Penilaian
a. Teknik penilaian : tugas, tes tertulis, pengamatan nilai karakter
b. Bentuk instrumen : uraian, table pengamatan nilai karakter
c. Soal

Teknik Penilain
a. Penilaian Sikap
Observasi (sikap yang diamati jujur, kerja sama, disiplin, tanggungjawab)
Lembar Observasi
Sikap Pribadi
N
o.

Nama
Kelas

Disipli
n

Jujur

Jumlah
Skor

Sikap Ilmiah
Peduli
Lingku
ngan

Tanggung
jawab

Kritis

Tole
ransi

Objek
tif

Nilai

Rasa
Ingin
Tahu

1.
2.
3.
d
st

Penilaian Diri Sendiri

Aspek
Saat guru menjelaskan
saya memperhatikan
Saat guru menjelaskan
saya mencatat
Saat guru memberikan
latihan soal, saya
mengerjakannya
Saat guru memberikan
tugas kelompok, saya
aktif bekerja dalam
kelompok
Saat presentasi tugas
kelompok, saya aktif
menjawab

Selalu

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Jumlah Skor

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

Jumlah Skor

Penilaian Sejawat

Aspek
Apakah temanmu
mendengarkan
penjelasan dari guru?
Apakah temanmu
mencatat penjelasan dari
guru?

Selalu

Apakah temanmu
mengerjakan latihan soal
yang diberikan oleh
guru?
Apakah temanmu aktif
bekerja dalam
kelompok?
Apakah temanmu aktif
menjawab dalam
presentasi hasil
percobaan yang telah
dilakukan?
b. Penilaian Keterampilan (terlampir)
FORMAT PENILAIAN PERCOBAAN
Mata Pelajaran

Kelas/Peminatan

Materi Pokok

:
Aspek Penilaian

N
Nama
o
Siswa
.

Ketep
atan
meran
cang
alat

Kerja
sama

Tanggun
gjawab

Disi
plin

Kejuju
ran

1
.
2
.
3
.
d
st
FORMAT PENILAIAN PERCOBAAN
Mata Pelajaran

Kelas/Peminatan

Materi Pokok

Keakti
fan

Keteli Keber
tian
sihan

Lap.
Awal

Skor
Ratarata

Nilai
Akhir

Aspek Penilaian
Nama Menya
No.
Siswa jikan
materi
1.
2.
3.
dst

Jawaban
pertanyaan

Keaktif
an

Keteliti
an

Kejujur
an

Visual

Lap.
akhir

Skor
Ratarata

SOAL
1. Luas penampang dongkrak hidrolik masing-masing 0,04 m2 dan 0,10 m2. Jika
gaya masukan adalah 5 Newton, berapa gaya keluaran maksimum ?
2. Jari-jari penampang kecil dongkrak hidrolik adalah 2 cm dan jari-jari
penampang besar adalah 25 cm. Berapa gaya yang diberikan pada penampang
kecil untuk mengangkat sebuah mobil bermassa 2000 kg ?
3. Tekanan gauge maksimum pada dongkrak hidrolik adalah 10 atm. Berapa
massa maksimum (kg) yang dapat diangkat jika diameter keluaran adalah 20
cm ?
4. Berapa volume batu yang dimasukkan ke dalam air laut jika berat air laut
yang dipindahkan batu adalah 2 Newton ? Massa jenis air laut = 1025 kg/m3.
5. Sebuah wadah penuh terisi air. Sepotong besi 2 cm3 ditenggelamkan ke dalam
wadah sehingga sebagian air tumpah. Berapa massa air yang tumpah ?
6. Berat sebuah benda di udara 5 N. Apabila benda ditimbang di dalam air
(massa jenis air = 1000 kg/m3) beratnya menjadi 3,2 N. Jika percepatan
gravitasi g = 10 m/s2 maka massa jenis benda adalah
7. Berat sebuah benda di udara 5 N. Apabila benda ditimbang di dalam air
(massa jenis air = 1000 kg/m3) beratnya menjadi 3,2 N. Jika percepatan
gravitasi g = 10 m/s2 maka massa jenis benda adalah
8. Panjang kawat L = 10 cm dan gaya tarik minimum yang diperlukan agar
kawat berada dalam keseimbangan adalah 4 . 10-3 N. Tegangan permukaan
fluida yang berada dalam kawat adalah...
9. Sebuah pipa kaca yang berdiameter 0,5 mm dimasukkan ke dalam sebuah
wadah yang berisi raksa. Jika sudut kontak raksa dengan dinding pipa 600
dan tegangan permukaan 70 . 10-3 N/m, maka penurunan permukaan raksa
dalam pipa kaca tersebut adalah...(massa jenis raksa = 13,6 . 103 kg/m3)
10. Pembuluh xylem pada tanaman mempunyai jari-jari sekitar 0,01 mm. Jika
suhu air = 20 0C, sudut kontak 0, g = 9,8 m/s2 dan tegangan permukaan air
72,8 . 10-3 N/m, maka tingginya kenaikan air pada pembuluh akibat adanya
kapilaritas adalah...
Bandarlampung,

Maret 2016

Nilai

Mengetahui Kepala SMA..

Guru Mata Pelajaran Fisika

.
.
NIP.

NIP.

Catatan Kepala Sekolah


.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
LEMBAR KERJA SISWA

Standar Kompetensi : Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem


kontinu dalam menyelesaikan masalah.
Kompetensi Dasar : Menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan
fluida statis dan dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Materi

: Fluida

Tujuan Percobaan

Menganalisis peristiwa yang berkaitan dengan tegangan permukaan.


Menganalisis peristiwa kapilaritas.
Menganalisis gaya gesekan fluida kental/viskositas fluida.
Alat dan Bahan

Pancing nomor 13
Silet

Klip kertas
Air

Deterjen
Gelas

Langkah Kerja

Stopwatch

Isi sebuah gelas dengan air hampir penuh. Dengan hati-hati letakkan silet
di permukaan air sehingga saat anda melepaskannya, silet mengapung di
permukaan air. Dalam keadaan jarum mrngapung, tambahkan sedikit
deterjen, maka silet akan segera tenggelam. Ulangi percobaan ini dengan
benda-benda kecil dari bahan logam seperti jarum dan klip kertas. Ukurlah
waktu tenggelam pancing nomor 13, silet dank lip kertas bila diberi
detergen kemudian tuliskan hasil pengukuran waktu tenggelam pada tabel.

Benda-benda logam
kecil
Silet
Pancing nomor 13
Klip kertas

Waktu tenggelam

Pertanyaan
1. Massa jenis jarum, silet dan klip kertas lebih besar daripada massa
jenis air, tetapi mengapa jarum,silet dan klip kertas dapat mengapung
di atas air?
2. Mengapa ketika ditambahkan sedikit detergen ke dalam air, jarum, silet
dan klip kertas segera tenggelam?
3. Diantara jarum, silet dan klip kertas yang manakah lebih dahulu
sampai ke dasar?

Pertanyaan Soal

Sebatang jarum diletakkan perlahan-lahan di atas permukaan air. Panjang


jarum 10 cm. Berapakah berat jarum maksimum agar tidak tenggelam
2
apabila tegangan permukaan 12,5 x 10 N /m ?

Kesimpulan

Nyatakan kesimpulan anda tentang percobaan ini?

PERCOBAAN HUKUM PASCAL

Tujuan Percobaan

1.
Untuk mengetahui pengaruh tekanan yang diberikan kepada
suntikan A kepada suntikan

2.
Untuk membuktikan bunyi hukum pascal kepada 2 buah
suntikan.

B. Alat dan Bahan

Alat:

1.

2 buah suntikan 10 ml

2.

1 buah selang 30 cm

Bahan:

1. Air 15 ml

3.

1 buah Slotip

Prosedur Kerja

1. Disiapkan 2 buah suntikan berukuran 10 ml dan selang


berukuran 30 cm

2. Dihubungkan kedua ujung suntikan dengan selang

3. Direkatkan diantara sambungan dengan slotip

4. Dimasukan air sebanyak 15 ml kedalam tabung

5. Dipastikan katup suntikan A keatas dan katup suntikan B


kebawah

6. Ditekan katup suntikan A dan perhatikan apa yang terjadi pada


katup suntikan B

7. Dicatat hal hal penting yang didapat dan simpulkan

PERCOBAAN HUKUM ARCHIMEDES

Tujuan Percobaan

Untuk membuktikan peristiwa tenggelam, melayang dan mengapungnya


suatu benda dan apa pengaruh garam yang dicampurkan dalam air
terhadap keadaan benda tersebut.

Alat dan Bahan

Alat :

Bahan :

(1) Gelas

(1) Telur

(2) Sendok

(2) Air

(3) Tissue

(3) Garam

Prosedur Kerja

1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan percobaan.

2) Gelas diberi air, jangan sampai penuh agar pada saat memasukkan telur
airnya tidak tumpah dan dialasi dengan tissue agar tidak basah lantainya.

3) Pertama-tama telur dimasukkan dalam gelas yang berisi air tanpa


campuran garam kemudian amati yang terjadi.

4) Setelah itu dalam gelas dimasukkan satu sendok garam dan aduk perlahanlahan sampai merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.

5) Masukkan lagi satu sendok garam dan aduk secara perlahan-lahan sampai
merata. Amati keadaan yang terjadi pada telur tersebut.

6) Lakukan seterusnya sampai mendapatkan keadaan telur sesuai yang kita


perlukan dan inginkan.

7) Catatlah hasil pengamatan yang telah dilakukan dan buatlah tabel


pengamatan untuk mempermudah untuk memahaminya.

8) Setelah selesai praktikum bersihkan dan rapikan alat dan bahan sisa
praktikum tersebut.

LAPORAN PERCOBAAN HUKUM POKOK HIDROSTATIS

Tujuan
1.
Menentukan kekuatan pancaran air yang keluar dari lubang
2.
Membuktikan hukum pokok hidrostatis

Alat dan Bahan


1.
Botol air mineral
4.
Ember
2.
Paku atau jarum
5.
Air
3.
Plester

Langkah-langkah Percobaan

1.
2.

Sediakan terlebih dahulu alat dan bahan yang diperlukan


Buat 4 buah lubang pada botol air mineral menggunakan paku, dengan
ketinggian yang berbeda dan diameter lubang yang sama.
3.
Tutup ke 4 buah lubang tersebut dengan plester
4.
Isi botol air mineral dengan air
5.
Buka plester satu persatu
6.
Amati kekuatan dan jarak pancaran air yang keluar dari masing-masing
lubang

PERCOBAAN MASSA JENIS

Tujuan

1. Siswa dapat menghitung massa jenis benda


2. Siswa dapat menggunakan alat ukur

Alat dan Bahan

1. Balok

3. Gelas ukur

2. Jangka Sorong

4. Neraca / Timbangan

Anda mungkin juga menyukai