Pompa Pemadam Kebakaran
Pompa Pemadam Kebakaran
Pompa Pemadam Kebakaran
UNIVERSITAS SAHID
2
Pompa yang bekerja secara otomatis hanya dapat dimatikan
secara manual.
3
Setiap seminggu sekali minimal 30 menit harus dilakukan
pengujian perlengkapan start pompa.
POMPA UTAMA
Menurut NFPA 20
Titik desain : 100 %
Pompa utama harus mampu bekerja pada kapasitas 150 % dari debit
rata-rata.
Hidran / valve ditutup : Head naik 101 140 %
Head tidak boleh turun < 65 %
shutoff
140
120
100
% Head rata-rata
80
60
40
20
0
0
25
50
75
100
% Debit rata-rata
125
150
175
Dari kurva
Rumus
Tek . JP stop = Tekanan pompa listrik tanpa aliran (shut off) +
tekanan statis suplai
Tek. JP start = Tek. JP stop 1 bar
Tek. EFP start = Tek. JP start bar ( atau 1 bar)
Tek. DFP start = Tek. EFP start 1 bar (atau 2 bar)
Keterangan :
EFP = Electric Fire Pump; pompa utama pertama yang digerakkan motor listrik
DFP = Diesel Fire Pump; pompa utama kedua yang digerakkan mesin diesel
JP = Joykey pump; pompa joki yang berfungsi mempertahankan tekanan di
dalam sistem.
POMPA DIESEL
Pompa diesel berguna untuk menjaga kegagalan pompa utama.
Kegagalan pompa utama biasanya terjadi karena aliran listrik padam
dan genset tidak ada.
Pompa diesel harus memiliki kapasitas tekanan yang sama dengan
pompa utama.
Pompa akan bekerja secara otomatis dalam 10 detik setelah pompa
utama listrik mati.
Tangki bahan bakar motor diesel harus dibuat dari baja yang di las.
Tangki harus dipasang lebih tinggi dari pompa bahan bakar (pompa
injeksi diesel) untuk dapat mengalirkan secara gravitasi.
POMPA JOKI
Pompa joki digunakan untuk menjaga agar tekanan
air dalam pipa pemadam kebakaran sesuai dengan
persyaratan.
Pompa akan bekerja secara otomatis bila tekanan air
dalam tangki menurun dan akan mati secara otomatis
pada saat tekanan mencapai tekanan yang
dipersyaratkan.
Rata-rata kebocoran pompa joki diperkenankan
selama 10 menit dan sebesar 1 gpm (3,8 Liter/menit)
(NFPA 20)
Thank You!