Rumus Termodinamika
Rumus Termodinamika
Rumus Termodinamika
Bab9
Termodinamika
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menerapkan konsep termodinamika dalam mesin
kalor dengan cara menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan hukum
termodinamika.
189
A
Soal Pramateri
1.
2.
Besaran-besaran apa
sajakah yang dapat diamati
pada suatu gas yang berada
di dalam suatu ruangan
tertutup?
Apakah yang dimaksud
dengan proses isotermal,
isokhorik, dan isobarik pada
gas?
Kerjakanlah 9.1
air dingin
Cobalah Anda tuliskan sepuluh contoh peristiwa yang melibatkan sistem dan
lingkungannya dalam buku latihan Anda.
bola besi
panas
Gambar 9.1
Bola besi dan air merupakan
sistem yang diamati.
Adapun, udara luar
merupakan lingkungannya.
posisi 1
gas
posisi 2
p
Gambar 9.2
Ketika gas ideal di dalam
tabung dipanaskan,gas
tersebut memuai sehingga
piston berpindah sejauh s.
(91)
W = p(V2 V1)
(92)
atau
190
a.
Kerjakanlah 9.2
p
V1
V2
a
p
p
V2
V1
Gambar 9.3
(a) Grafik PV suatu gas
yang mengalami
pemuaian (melakukan
ekspansi)
(b) Grafik PV suatu gas
yang mengalami
pemampatan (diberi
kompresi)
p1
p2
(2)
(1)
(3)
(4)
V1
V2
Contoh
9.1
Suatu gas dipanaskan pada tekanan tetap sehingga memuai, seperti terlihat pada
gambar.
p (atm)
2
0,3
0,5
V (liter)
Termodinamika
191
Contoh
9.2
Gambar berikut menunjukkan suatu siklus termodinamika dari suatu gas ideal.
Tentukanlah usaha yang dilakukan gas:
p (atm)
a. dari keadaan A ke B,
A
B
b. dari B ke C,
2
c. dari C ke D,
1
d. dari D ke A, dan
D
C
V (Liter)
e. dari A kembali ke A melalui B, C, dan D
2
Jawab
Diketahui: p = pB = 2 N/m2, pD = pC = 1 N/m2, VA = VD = 2 m3, dan VB = VC = 3 m3.
a.
b.
c.
d.
e.
p
A
p1
p2
B
T1
T2
Gambar 9.4
AB merupakan proses
isotermal.
a. Proses Isotermal
Proses isotermal adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada suhu
tetap. Menurut Hukum Boyle, proses isotermal dapat dinyatakan dengan
persamaan
pV = konstan
atau
p1V1 = p2V2
Dalam proses ini, tekanan dan volume sistem berubah sehingga
persamaan W = p V tidak dapat langsung digunakan. Untuk menghitung
usaha sistem dalam proses isotermal ini digunakan cara integral. Misalkan,
pada sistem terjadi perubahan yang sangat kecil sehingga persamaan
usahanya dapat dituliskan sebagai
dW = pdV
(93)
nRT
. Oleh
V
karena itu, integral dari Persamaan (93) dapat dituliskan menjadi
Dari persamaan keadaan gas ideal diketahui bahwa p =
nRT
V
Jika konstanta n R, dan besaran suhu (T) yang nilainya tetap dikeluarkan
dari integral, akan diperoleh
dW
192
V2
dW = n R T
V1
dV
V
W = n R T lnV
V2
V1
W = n R T (lnV2 lnV1)
V2
W = n RT ln V
1
Contoh
atau
p2
W = n RT ln p
(94)
9.3
Sepuluh mol gas helium memuai secara isotermal pada suhu 47C sehingga
volumenya menjadi dua kali volume mula-mula. Tentukanlah usaha yang dilakukan
oleh gas helium.
Jawab
Diketahui: T = 47C = (47 + 273) K = 320 K dan V2 = 2V1.
Usaha yang dilakukan gas pada proses isotermal:
W = nRT ln
V2
2V
V1 = (10 mol) ( 8,31 J/mol)(320 K) ln V = 26.592 ln 2 = 18.428 joule
b. Proses Isokhorik
Proses isokhorik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada
volume tetap. Menurut Hukum Gay-Lussac proses isokhorik pada gas dapat
p (atm)
p1
p2
atau
p1 p 2
T1 T2
Oleh karena perubahan volume dalam proses isokhorik V = 0 maka
usahanya W = 0.
c. Proses Isobarik
Proses isobarik adalah suatu proses perubahan keadaan gas pada tekanan
tetap. Menurut Hukum Charles, persamaan keadaan gas pada proses isobarik
dinyatakan dengan persamaan
V
= konstan
T
atau
V1 V2
T1 T2
Oleh karena volume sistem berubah, sedangkan tekanannya tetap, usaha
yang dilakukan oleh sistem dinyatakan dengan persamaan
W = p V = p (V2 V1)
Contoh
(95)
V (m3)
V
Gambar 9.5
AB merupakan proses
isokhorik.
p (atm)
V (m3)
V1
V2
Gambar 9.6
CD adalah proses isobarik.
9.4
Suatu gas yang volumenya 1,2 liter perlahan-lahan dipanaskan pada tekanan tetap
1,5 105 N/m2 hingga volumenya menjadi 2 liter. Berapakah usaha yang dilakukan
gas?
Termodinamika
193
Jawab
Diketahui: V1 = 1,2 L, V2 = 2 L, dan p = 1,5 105 N/m2.
1 liter = 1 dm3 = 103 m3
Usaha yang dilakukan gas pada tekanan tetap (isobarik) adalah
W = p (V2 V1) = (1,5 105 N/m2) (2 1,2) 103 m3 = 120 joule
Contoh
9.5
Kata Kunci
C
V (liter)
0
Tentukanlah:
a. usaha gas dari A ke B,
b. usaha gas dari B ke C,
c. usaha gas dari C ke A, dan
d. usaha netto gas dalam satu siklus.
Jawab
Diketahui: pA = pB = 3 105 Pa, pC = 1 105 Pa, VA = 2 L, dan VB = VC = 6 L.
a. Proses A ke B adalah proses isobarik. Usaha dari A ke B dapat dihitung dengan
persamaan WAB = p(VB VA)
= 3 105 Pa (6 2) 103 m3 = 1.200 joule
b. Prose B ke C adalah proses isokhorik. Oleh karena VC = VB, usaha yang dilakukan
gas WBC = 0
c. Proses dari C ke A adalah isotermal. Oleh karena pC:VC = pA:VA, usaha dari C ke
A adalah
WCA = nRT ln
VA
VA
VA
VC = pC VC ln VC = pA VA ln VC (ingat: pV = nRT)
3
= 415,8 joule
6
Usaha netto gas dalam satu siklus ABCA :
Wsiklus = WAB + WBC + WCA = 1.200 joule + 0 + (415,8 joule) = 784,2 joule
WCA = (1 105 N/m2)(6 103 m3)ln
d.
d. Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah suatu proses perubahan keadaan gas di mana
tidak ada kalor (Q) yang masuk atau keluar dari sistem (gas). Proses ini dapat
dilakukan dengan cara mengisolasi sistem menggunakan bahan yang tidak
mudah menghantarkan kalor atau disebut juga bahan adiabatik. Adapun, bahanbahan yang bersifat mudah menghantarkan kalor disebut bahan diatermik
Proses adiabatik ini mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut
p V = konstan
atau
p1 V1 = p2 V2 ,
(96)
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka
Persamaan (94) dapat ditulis
T1V1( 1) = T2 V2( 1)
194
(97)
dengan =
Cp
Cp
Contoh
(98)
p
p1
proses
adiabatik
proses
isotermal
p2
V1
V2
Gambar 9.7
Pada proses adiabatik, kurva
p lebih curam dibandingkan dengan kurva p pada
proses isotermal.
9.6
Loncatan
Kuantum
Jawab
1
V , T = 35 + 273 = 308 K, dan p1 = 1 atm.
12 1 1
Untuk menentukan tekanan akhir p2, gunakan rumus
1,4
V1
V
p1 V1 = p2 V2 p2 = p1 1 p2 = 1 1 = (12)1,4 = 32,4 atm.
V1
V2
12
Diketahui: V2 =
( 1)
1
= T2V
( 1)
2
V1
T2 = T1
V2
Contoh
9.7
Usaha sebesar 2 103 J diberikan secara adiabatik untuk memampatkan 0,5 mol gas
ideal monoatomik sehingga suhu mutlaknya menjadi 2 kali semula. Jika konstanta
umum gas R = 8,31 J/mol K, tentukanlah suhu awal gas.
Jawab
Diketahui: W = 2 103 J, T2 = 2T1, dan n = 0,5 mol.
3
3
W = n R (T2 T1) =
n R (2T1 T1)
2
2
3
= n R T1
2
2W
2(2 10 3 joule)
=
T1 =
= 321 K
3 n R 3 0,5 mol 8,31 J/molK
Jadi, suhu awal gas adalah 321 K.
T
( cean Thermal
nergy onversion) adalah
sebuah pembangkit tenaga
listrik mini. Mesin ini
bekerja berdasarkan
perbedaan suhu antara
permukaan laut yang
hangat dan kedalaman
laut yang dingin. Pusat
pembangkit listrik ini
bebas polusi.
Quantum
Leap
The mini
T
cean
Thermal nergy
onversion power plant
pictured here is a heat
engine that operates on
the temperature di erence
etween warm sur ace
water and cold deep water.
This is a nonpolluting
power plant.
Sumber:
onceptual hysics,
1998
Termodinamika
195
2.
p (105 Pa)
Suatu gas ideal monoatomik di dalam ruang tertutup memiliki tekanan 1,2 105 N/m2 dan volume
40 liter. Jika gas memuai secara isobarik sehingga
volumenya menjadi 50 liter, gas akan menyerap
kalor dari lingkungan sebesar 2 kJ.
Tentukanlah:
a. usaha yang dilakukan gas, dan
b. perubahan energi dalam gas.
Suatu gas ideal mengalami proses menurut siklus,
seperti diagram p-V berikut.
1
0
C
2
V (liter)
Dari pembahasan materi Bab 8, Anda telah mengetahui bahwa suhu gas
berhubungan dengan energi kinetik yang dimiliki oleh gas tersebut. Anda
juga telah mempelajari hubungan antara energi kinetik dan energi dalam
yang dimiliki oleh gas. Perubahan energi dalam dapat terjadi jika terjadi
perubahan suhu (energi dalam akan meningkat jika suhu gas (sistem)
meningkat atau pada gas diberikan kalor). Apakah perubahan energi dalam
dapat terjadi pada gas yang diberi atau melakukan usaha mekanik?
Hubungan antara kalor yang diterima atau dilepaskan suatu sistem,
usaha yang dilakukan pada sistem, serta perubahan energi dalam sistem
yang ditimbulkan oleh kalor dan usaha tersebut dijelaskan dalam Hukum
Pertama Termodinamika.
Hukum Pertama Termodinamika adalah perluasan bentuk dari Hukum
Kekekalan Energi dalam mekanika. Hukum ini menyatakan bahwa:
"Jumlah kalor pada suatu sistem sama dengan perubahan energi dalam
sistem tersebut ditambah usaha yang dilakukan oleh sistem."
Dengan demikian, meskipun energi kalor sistem telah berubah menjadi
energi mekanik (usaha) dan energi dalam, jumlah seluruh energi tersebut selalu
tetap. Secara matematis, Hukum Pertama Termodinamika dituliskan sebagai
berikut.
Q = U + W
dengan:
(99)
Contoh
9.8
Delapan mol gas ideal dipanaskan pada tekanan tetap sebesar 2 105 N/m2
sehingga volumenya berubah dari 0,08 m3 menjadi 0,1 m3. Jika gas mengalami
perubahan energi dalam gas sebesar 1.500 J, berapakah kalor yang diterima gas
tersebut.
196
Jawab
Diketahui: p = 2 105 N/m2, V1 = 0,08 m3, V2 = 0,1 m3, dan U = 1.500 J.
Q = U+ W
Q = U + p(V2 V1)
= 1.500 joule + 2 105 N/m2 (0,1 0,08) m3 = 1.500 joule + 4.000 joule = 5.500 J
Contoh
9.9
Suatu sistem mengalami proses isobarik. Pada sistem dilakukan usaha sebesar 100 J.
Jika perubahan energi dalam sistem U dan kalor yang diserap sistem = 150 joule,
berapakah besarnya U?
Jawab
Diketahui: W = 100 joule (dilakukan usaha), dan Q = 150 joule (sistem menyerap
kalor).
Menurut Hukum Pertama Termodinamika
Jelajah
Fisika
a. Proses Isotermal
Anda telah memahami bahwa proses isotermal merupakan suatu proses
yang terjadi dalam sistem pada suhu tetap. Besar usaha yang dilakukan
V
sistem proses isotermal ini adalah W = nRT In 2 . Oleh karena T = 0,
V1
menurut Teori Kinetik Gas, energi dalam sistem juga tidak berubah ( U = 0)
karena perubahan energi dalam bergantung pada perubahan suhu. Ingatlah
kembali persamaan energi dalam gas monoatomik yang dinyatakan dalam
3
persamaan %U nR%T yang telah dibahas pada Bab 8. Dengan demikian,
2
persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isotermal ini dapat
dituliskan sebagai berikut.
Q = U + W = 0 + W
Q = W = n R T ln
V2
V1
(9-10)
b. Proses Isokhorik
Dalam proses isokhorik perubahan yang dialami oleh sistem berada
dalam keadaan volume tetap. Anda telah memahami bahwa besar usaha
pada proses isokhorik dituliskan W = p V = 0. Dengan demikian, persamaan
Hukum Pertama Termodinamika untuk proses ini dituliskan sebagai
Q = U + W = U + 0
Q = U = U2 U1
(9-11)
Termodinamika
197
3
n R T
2
Q = U =
(9-12)
atau
Jelajah
Fisika
Energi Dalam
Q = U2 U1 =
3
n R (T2 T1)
2
(9-13)
c. Proses Isobarik
Jika gas mengalami proses isobarik, perubahan yang terjadi pada gas
berada dalam keadaan tekanan tetap. Usaha yang dilakukan gas dalam proses
ini memenuhi persamaan W = P % V = p(V 2 V1). Dengan demikian,
persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk proses isobarik dapat
dituliskan sebagai berikut.
Q = U + W
Q = U + p(V2 V1)
(9-14)
3
n R (T2 T1) + p (V2 V1)
2
(9-15)
d. Proses adiabatik
Dalam pembahasan mengenai proses adiabatik, Anda telah mengetahui
bahwa dalam proses ini tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam
sistem sehingga Q = 0. Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk
proses adiabatik ini dapat dituliskan menjadi
Q = U + W
0 = U + W
atau
W = U = (U2 U1)
(9-16)
Berdasarkan Persamaan (9-16) tersebut, Anda dapat menyimpulkan
bahwa usaha yang dilakukan oleh sistem akan mengakibatkan terjadinya
perubahan energi dalam sistem di mana energi dalam tersebut dapat
bertambah atau berkurang dari keadaan awalnya.
Persamaan Hukum Pertama Termodinamika untuk gas ideal monoatomik
pada proses adiabatik ini dituliskan sebagai
W = U =
3
n R (T2 T1)
2
(9-17)
2. Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor gas adalah banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu gas sebesar 1C, untuk volume tetap disebut CV dan untuk
tekanan tetap disebut Cp.
198
Q
T
(918)
Pada gas, perubahan suhu dapat dilakukan dengan proses isobarik atau
proses isokhorik. Dengan demikian, kapasitas kalor gas dapat dibedakan
menjadi dua, yakni kapasitas kalor pada tekanan tetap (Cp) dan kapasitas
kalor pada volume tetap (V). Perumusan kedua pada kapasitas kalor tersebut
secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.
QP
QV
dan CV =
T
T
Cp =
(919)
(920)
Oleh karena dalam proses ini volume sistem tetap ( U = 0) maka usaha
sistem W = 0 sehingga didapatkan persamaan
QV = U
(921)
Oleh karena dalam proses ini tekanan sistem tetap ( p + 0), usaha sistem
W = p V. Dengan demikian, persamaan Hukum Pertama Termodinamika
dapat dituliskan
Qp = U + p V
(922)
(923)
Perlu Anda
Ketahui
pV
(924)
T
Berdasarkan persamaan keadaan gas ideal pV = nRT, Persamaan (924)
dapat dituliskan menjadi
Cp CV =
Cp CV = n R
(925)
U =
3
nR T
2
3
nR
2
(926)
Termodinamika
199
3
nR + nR
2
Cp =
5
nR
2
(927)
Kerjakanlah 9.3
Cobalah Anda buat di dalam buku latihan Anda, besarnya Cp dan CV untuk gas
diatomik pada suhu rendah, suhu sedang, dan suhu tinggi. Kemudian,
bandingkanlah jawaban Anda dengan teman sebangku Anda. Diskusikanlah
jawaban Anda tersebut dengan guru Fisika Anda.
Jelajah
Fisika
Sadi Carnot
Contoh
9.10
Gas nitrogen bermassa 56 103 kg dipanaskan dari suhu 270 K menjadi 310 K. Jika
nitrogen ini dipanaskan dalam bejana yang bebas memuai, diperlukan kalor sebanyak
2,33 kJ. Jika gas nitrogen ini dipanaskan dalam bejana kaku (tidak dapat memuai),
diperlukan kalor sebesar 1,66 kJ. Jika massa molekul relatif nitrogen 28 g/mol, hitunglah
kapasitas kalor gas nitrogen dan tetapan umum gas.
Jawab
Diketahui: m = 56 103 kg, T = 40 K, dan Mr = 28 g/mol = 28 103 kg/mol.
a. Proses tekanan tetap pada gas:
Qp = 2,33 kJ = 2.330 J
Qp = Cp ( T)
2.330 J = Cp (40 K) Cp = 58, 2 J/K.
Proses volume tetap pada gas:
QV = 1,66 kJ = 1.660 J.
200
b.
QV = CV ( T)
1.660 joule = CV (40 K) CV = 41,5 J/K
Tetapan umum gas R dihitung sebagai berikut.
Cp CV = n R =
R=
m
R R = M r (CP CV)
Mr
m
28 10 3 kg/mol
(58, 2 41,5 ) J/K = 8,35 J/mol K.
56 10 3 kg
p1
p2
V1
Gambar 9.8
Perubahan keadaan gas
dalam siklus reversibel.
p
A
Q1
B
keadaan 1
W
p
D
T
keadaan 2
T1
C T
2
V
Siklus Carnot
keadaan 3
Q2
Gambar 9.9
keadaan 4
V2
Sumber: www.nasa.gov
Pada gambar tersebut suatu gas ideal berada di dalam silinder yang terbuat
dari bahan yang tidak mudah menghantarkan panas. Volume silinder tersebut
dapat diubah dengan cara memindahkan posisi pistonnya. Untuk mengubah tekanan
gas, diletakkan beberapa beban di atas piston. Pada sistem gas ini terdapat dua
sumber kalor yang disebut reservoir suhu tinggi (memiliki suhu 300 K) gas memiliki
temperatur tinggi (300 K), tekanan tinggi (4 atm), dan volume rendah (4 m3).
Berikut urutan keempat langkah proses yang terjadi dalam siklus Carnot.
a. Pada langkah, gas mengalami ekspansi isotermal. Reservoir suhu tinggi
menyentuh dasar silinder dan jumlah beban di atas piston dikurangi.
Selama proses ini berlangsung, temperatur sistem tidak berubah, namun
volume sistem bertambah. Dari keadaan 1 ke keadaan 2, sejumlah kalor
(Q1) dipindahkan dari reservoir suhu tinggi ke dalam gas.
b. Pada langkah kedua, gas berubah dari keadaan 2 ke keadaan 3 dan
mengalami proses ekspansi adiabatik. Selama proses ini berlangsung,
tidak ada kalor yang keluar atau masuk ke dalam sistem. Tekanan gas
diturunkan dengan cara mengurangi beban yang ada di atas piston.
Akibatnya, temperatur sistem akan turun dan volumenya bertambah.
c. Pada langkah ketiga, keadaan gas berubah dari keadaan 3 ke keadaan 4
melalui proses kompresi isotermal. Pada langkah ini, reservoir suhu
rendah (200 K) menyentuh dasar silinder dan jumlah beban di atas piston bertambah. Akibatnya tekanan sistem meningkat, temperaturnya
Gambar 9.10
Siklus Carnot pada mesin
Carnot.
Termodinamika
201
Jelajah
Fisika
Lokomotif Uap
(928)
W
100%
Q1
(929)
Q Q2
= 1
100%
Q1
Sumber: www.midcontinent.org
Q
= 1 2 100%
Q1
(930)
Pada mesin Carnot, besarnya kalor yang diserap oleh sistem (Q1) sama dengan
temperatur reservoir suhu tingginya (T1). Demikian juga, besarnya kalor yang
dilepaskan sistem (Q2) sama dengan temperatur reservoir suhu rendah mesin
Carnot tersebut. Oleh karena itu, Persamaan (930) dapat dituliskan menjadi
T
= 1 2 100%
T1
(931)
Kerjakanlah 9.4
Selain siklus Carnot, terdapat dua siklus termodinamika lainnya, yakni siklus
Otto dan siklus Diesel. Buatlah sebuah makalah yang menerangkan tentang kedua
siklus tersebut dan aplikasinya pada mesin Otto dan mesin Diesel. Kemudian,
presentasikanlah makalah yang Anda buat tersebut.
202
Contoh
Solusi
9.11
Sebuah mesin gas ideal bekerja dalam suatu siklus Carnot antara suhu tinggi T1C
dan dan suhu rendah 127C. Jika mesin menyerap kalor 60 kkal pada suhu tertinggi
dan membuang kalor 48 kkal, hitunglah:
a. usaha yang dihasilkan dalam satu siklus,
b. efisiensi mesin tersebut, dan
c. besarnya suhu tinggi T1.
Jawab
Diketahui: T2 = 127 C, Q1 = 60 kkal, dan Q2 = 48 kkal.
a. Berdasarkan Hukum Pertama termodinamika:
W = Q1 Q2 = 60 kkal 48 kkal = 12 kkal
b. Efisiensi mesin Carnot
=
c.
Cerdas
W
12 kkal
100% =
100% = 20%
Q1
60 kkal
B
600 K
T
400 K
= 1 2 100% 20% = 1
100%
T1
T1
a.
b.
c.
d.
e.
400 K
400 K
= 1 0, 2 T1 =
= 500 K = 227 C
T1
0,8
300 K
V (m3)
300 J
400 J
500 J
600 J
700 J
Penyelesaian
Contoh
9.12
Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi bersuhu 800 K
memiliki efisiensi 40%. Agar efisiensi maksimumnya naik menjadi 50%, tentukanlah
kenaikan suhu yang harus dilakukan pada reservoir suhu tinggi.
600 K 300 K
100% = 50%
600 K
Q1
1
=
2 1.000 J
= 500 joule
T
T2
T2
1 = 1 2 40% = 1
= 0,6 T2 = 480 K
T1
800 K
800 K
Jawab: c
Soal UAN Fisika 2004/2005
2 = 1
T1 T2
100%
T1
Jawab
Diketahui: T1 = 800 K, 1 = 40%, dan 2 = 50%.
Cara umum
Efisiensi mesin semula 1 = 40%
T2
480 K
480 K
50% = 1
= 0, 5 T1 = 960 K
T1
T1
T1
Suatu gas monoatomik mengalami proses termodinamika seperti grafik berikut ini.
2
2.
A
1
1
v (liter)
Tentukanlah:
a. Usaha yang dilakukan gas selama proses ABC
b. Perubahan energi dalam
c. Kalor yang diserap selama proses ABC
Suatu gas ideal diekspansikan secara adiabatik
sehingga volumenya menjadi dua kali volume mulamula. Pada proses tersebut gas melakukan kerja
sebesar 1.860 joule.
a. Berapakah kalor yang diterima gas?
b. Berapakah perubahan energi dalam gas?
Termodinamika
203
3.
4.
2)
1. Entropi
Jelajah
Fisika
James Watt (17361819)
204
Q
T
(932)
Contoh
9.13
reservoir panas
T1 = 600 K
Batang
tembaga
Q = 1.200 J
T2 = 300 K
reservoir dingin
Q1 1.200 J
=
= 2 J/K
T1
600 K
S2 =
Q2 1200 J
= 4 J/K
=
T2 300 K
Total perubahan entropi total adalah jumlah aljabar perubahan entropi setiap reservoir:
2. Mesin Pendingin (
ra
r)
Kalor dapat dipaksa mengalir dari benda dingin ke benda panas dengan
melakukan usaha pada sistem. Peralatan yang bekerja dengan cara seperti
ini disebut mesin pendingin (refrigerator). Contohnya lemari es dan pendingin
ruangan (Air Conditioner). Perhatikan Gambar 9.11. Dengan melakukan usaha
W pada sistem (pendingin), sejumlah kalor Q2 diambil dari reservoir bersuhu
rendah T2 (misalnya, dari dalam lemari es). Kemudian, sejumlah kalor Q1
dibuang ke reservoir bersuhu tinggi T1 (misalnya, lingkungan di sekitar
lemari es).
Ukuran kemampuan sebuah mesin pendingin dinyatakan sebagai
koefisien daya guna (koefisien performansi) yang diberi lambang KP dan
dirumuskan dengan persamaan
Q2
(933)
W
Oleh karena usaha yang diberikan pada mesin pendingin tersebut
dinyatakan dengan W = Q1 Q2, Persamaan (933) dapat ditulis menjadi
KP =
KP =
Q2
Q1 Q2
reservoir panas T1
Q1
W
Pendingin
Q2
reservoir dingin T2
Gambar 9.11
Skema kerja mesin pendingin
(re rigerator).
(934)
Jika gas yang digunakan dalam sistem mesin pendingin adalah gas ideal,
Persamaan (934) dapat dituliskan menjadi
KP =
T2
T1 T2
(935)
Termodinamika
205
Kata Kunci
Entropi
Hukum Kedua Termodinamika
Mesin pendingin
Contoh
9.14
Sebuah lemari es memiliki koefisien performansi 6. Jika suhu ruang di luar lemari es
adalah 28C, berapakah suhu paling rendah di dalam lemari es yang dapat diperoleh?
Jawab
Diketahui: KP = 6, dan T1 = 28 C.
T2
T1 T2
dengan T1 adalah suhu tinggi dan T2 adalah suhu rendah. Dari persamaan tersebut
diperoleh
= T2
(KP) T1 (KP) T2
(KP) T1
= (1 + KP) T2
T2
KP
T1
(K P + 1)
Dari soal diketahui T1 = (28 + 273) K = 301 K dan KP = 6,0 sehingga suhu paling
rendah di dalam lemari es T2 dapat dihitung.
T2 =
6,0
(301 K) = 258 K atau 15C.
1 + 6,0
2.
206
a.
b.
c.
3.
Pembahasan Soal
SPMB
W
100%
Q1
2.000 1.750
100%
2.000
= 12,5%
Jawab: c
Soal UMPTN, 1995
Rangkuman
1.
2.
3.
4.
5.
Q
S =
T
7. Mesin kalor mengubah energi termal menjadi usaha
dengan cara memindahkan kalor dari reservoir
bersuhu tinggi ke reservoir bersuhu rendah.
8. Efisiensi mesin kalor
W
Q
T
=1 2 =1 2
Q1
Q1
T1
9. Mesin pendingin memerlukan usaha untuk memindahkan kalor dari reservoir bersuhu rendah ke
reservoir bersuhu tinggi.
10. Efisiensi mesin pendingin
KP =
Q2
Q2
T2
=
=
W Q1 Q2 T1 T2
Termodinamika
207
P e t a Konsep
Termodinamika
membahas
Hukum Pertama
Termodinamika
Hukum Kedua
Termodinamika
terdiri atas
proses
Isotermik
(T konstan)
Isokhorik
(V konstan)
mendasari
Isobarik
(P konstan)
Adiabatik
(Q = 0)
Mesin kalor
kebalikannya
Mesin pendingin
terbagi atas
Mesin Carnot
Mesin Otto
Mesin Diesel
Kaji Diri
Setelah mempelajari bab Termodinamika, Anda diharapkan
dapat menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan
menerapkan Hukum Termodinamika.Jika Anda belum mampu
menganalisis perubahan keadaan gas ideal dengan menerapkan
Hukum Termodinamika, Anda belum menguasai materi bab
208