Mine Design

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Mine Design ( Desain Tambang )

JENIS TAMBANG
Saat ini ada 2 jenis tambang yang sangat terkenal di dunia,yaitu :
1. Tambang bawah tanah ( Under Ground Mine )
Contohnya seperti di Freeport , tambang underground di China , dll
2. Tambang Terbuka ( Open Pit Mine )
Contohnya seperti di Sangata ( KPC ) , Nusa Tenggara ( Newmont ) , Berau ( Berau
Coal ) , dll.
PEMILIHAN JENIS TAMBANG
Beberapa point penting yang harus diperhatikan untuk menentukan jenis tambang
yang akan dipilih adalah sebagai berikut :
Stripping Ratio ( SR ) / Nisbah kupasan yang ekonomis pada saat itu.Pengertian dari
stripping ratio adalah : Perbandingan jumlah tanah kupasan penutup batubara
dalam satuan meter kubik padat (lihat BCM) yang harus dibuang untuk
menghasilkan 1 ton batubara. Dapat disebut juga dengan rasio kupasan (dengan
batubara) pada tambang batubara terbuka.
Teknologi
Lingkungan dan Amdal
Keahlian
Ketersediaan modal
Dll

METODE PENAMBANGAN
Direct digging / ripping
Direct dozing
Drilling dan Blasting
Truck dan Shovel
Dragline System
Conveying
Dll.
FAKTOR-FAKTOR PEMILIHAN METODA PENAMBANGAN
Dalam hal penentuan metode tambang yang akan digunakan saat akan
dimulai,maka point-point dibawah ini penting untuk diperhatikan :
Karakteristik Deposit : Kemiringan, ukuran dan penyebaran, struktur geologi
(rekahan/joint, patahan dan perlipatan)
Karakteristik Material
Pertimbangan Topography
Pertimbangan Geoteknik & Hidrologi
Pertimbangan Ekonomis
Pertimbangan Lingkungan
Ketersediaan alat
Tingkat Produksi
Kualitas bijih / Batu bara yang diharapkan
Jarak buang dari PIT ke Waste Dump / Crusher

TAHAPAN DESAIN DAN PERENCANAAN TAMBANG


Validasi Data (Geologi, Topografi, Jumlah Data)
Model geologi (Geological Resources, Bentuk Cadangan, Kualitas dsb.)
Cut of Grade/Optimum Pit Limit
Penentuan metoda Penambangan
Pembuatan Layout tambang & Design
Perhitungan Blok Cadangan
Pembuatan Schedule Produksi
Pemilihan Alat dan type alat yang Suitable
Penentuan Urutan (sequence) Tambang
Penentuan System Drainase
Analisa Lingkungan dan Rencana Rehabilitasi

DATA DAN MODEL GEOLOGI


I. Data Geologi
Topography Lapangan

Data Bor
Struktur Geology
II. Model Geologi
Penampang Geologi (Section)
Peta Struktur, Ketebalan Dan Kualitas (2 Dimensi)
Model Kualitas (3 Dimensi)
III. Data Geoteknik
Densitas Batuan (Wet And Dry)
Sudut Geser Dalam
Kohesi
Struktur Lapisan Geologi (Mis : Joint)

DATA DAN MODEL GEOLOGI


IV. Stabilitas Lereng
Optimalisasi :
Tinggi Bench
Kemiringan Lereng : Overall Slope dan Individual Slope
Safety Factor
Geotechnical data
V. Model Hydrologi & Geohydrologi
Curah Hujan (Air permukaan)

Permeabilitas Batuan
Catchment Area
Ground water (air tanah)

PENENTUAN BATAS PENAMBANGAN


Optimum stripping ratio
Batas tambang
Batas waste dump
Batas lain : sungai , jalan, dll
Contoh batas S/R dibeberapa job site PAMA :
Indominco

7.8 bcm Tanah : 1 ton Batubara

Adaro

2.8 bcm Tanah : 1 ton Batubara

Petangis

6.5 bcm Tanah : 1 ton Batubara

KPC

6.7 bcm Tanah : 1 ton Batubara

CATATAN PENTING : PARA PENGAWAS TAMBANG HARUS MEMPERHATIKAN BATASBATAS S/R YANG DIRENCANAKAN KARENA AKAN MEMPENGARUHI TINGKAT
KEUNTUNGAN OPERASI TAMBANG.

PEMILIHAN ALAT & METODE PENAMBANGAN

I. Parameter pemilihan alat :


Kondisi tanah dan bantuan
Target produksi
Karakteristik material
Tebalan dan kemiringan coal / ore
Jarak angkut
Topography
Cuaca
II. Parameter metode penambangan :
Dimensi lokasi kerja
Urutan penambangan ( Mine sequencing )
Rencana produksi ( Production scheduling )
Lebar jalan / Ramp
Grade jalan
Lokasi awal penambangan
Management disposal ( In and Out Pit dumping system )
LAYOUT & DESIGN TAMBANG
Desain pit
Desain ramp
Desain disposal
Desain jalan
Drainase
Dll
PERENCANAAN TAMBANG
1.Produksi :
Target produksi

Produktivitas
Jumlah alat
2.Jam Kerja :
Kalender kerja
Shift kerja
Total jam kerja setahun
DRAINASE TAMBANG
Drainase bench dan sump
Pemilihan pompa
Pengolahan aliran air
Pembuangan lumpur

DAMPAK LINGKUNGAN DAN REHABILITASI


Top soil stockpiling
Rencana rehabilitasi
Penanganan air limbah
SURFACE MODEL INTERPRETATION FROM DRILL HOLE DATA

STRUCTURE CONTOUR & SECTION FROM GEOLOGICAL MODEL

ASH ISOPACH FROM GEOLOGICAL MODEL

MINING SEQUENCE AND CUTTING PLAN SCHEDULE

Sumber : Handout Pelatihan Dasar Pengawas Operasi PT.PAMA


Maintenance Alat Berat bagian 2
1. Preventive Maintenance.
Perawatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencegah/memindahkan
kemungkinan munculnya gangguan/kerusakan pada machine. Preventive
Maintenance dilakukan tanpa perlu menunggu adanya tandatanda kerusakan atau

rusak. Untuk demikian ini, preventive maintenance dibagi atas tiga model
maintenance :
1. Periodic Maintenance
2. Schedule Overhaul
3. Condition Base Maintenance
1.1 Periodic maintenance
Periodic maintenance adalah pelaksanaan service yang harus dilakukan setelah
peralatan bekerja untuk jumlah jam operasi tertentu. Jumlah jam kerja ini adalah
sesuai dengan jumlah yang ditunjukan oleh pencatat jam operasi (service meter)
yang ada pada alat tersebut. Untuk melaksanakan periodic maintenance ini,
meliputi:
1.1.1 Periodic inspection
Pemeriksaan atau inspeksi harian sebelum unit dioperasikan dan pemeriksaan
mingguan, hal ini untuk mengetahui kedaan machine apakah aman untuk
dioperasikan.Dalam melaksanakan periodic inspection terutama dalam pelaksanaan
perawatan harian ( daily maintenance ), bisa menggunakan beberapa alat bantu,
antara lain :
Check sheet: Suatu form ( daftar ) yang dipergunakan untuk mencatat hasil operasi
dari tiap tiap machine dalam satu hari operasi.
Daily check: Suatu form (daftar) seperti halnya check sheet, perbedaannya hanya
pada ukurannya yaitu pocket size sehinggga operator atau service-man akan
dengan mudah mencatatnya.
1.1.2 Periodic service
Perawatan machine / unit yang teratuir adalah sangat penting demi menjamin
pengoperasian yang bebas dari kerusakan dan memperpanjang umur unit. Waktu
dan uang yang dikeluarkan untuk melaksanakan periodic service (perawatan
berkala) akan
dikompensasi dengan secukupnya dengan memperpanjang umur unit dan
berkurangnya ongkos operasi unit. Semua angka yang menunjukkan jumlah jam
kerja pada keterangan yang tertera pada check sheet adalah didasarkan pada
angkaangka yang dilihat pada service meter. Tetapi dalam praktek sangat
dianjurkan pelaksanaan perawatan lebih memudahkan dan meyenangkan.
Pada Lapangan pekerjaan berat atau kondisi operasi yang berarti, maka perlu
mempersingkat jadwal waktu perawatan yang ditentukan pada buku petunjuk.
Jadi Periodic service adalah suatu usaha untuk mencegah timbulnya kerusakan yang
dilakukan secara kontinyu dengan interval pelaksanaan yang telah tertentu
berdasarkan hour meter ( HM ). Dalam pelaksanaannya lihat bagan berikut:

Untuk PS 250 yang pertama bila machine masih baru maka perlu di perlakukan
secara khusus. Dalam hal ini ada beberapa item yang mesti diganti walaupun usia
pakainya belum selesai. Dengan melakukan hal ini berarti biaya yang di keluarkan
memang lebih besar di awal kepemilikan alat (baru total overhaul). Penjelasannya
adalah sebagai berikut: Setelah mesin telah di stel dan di-set dengan hati hati
sekali sebelum dikapalkan. Tetapi, walau demikian suatu mesin yang barn
membutuhkan pengoperasian yang hati-hati pada 100 jam pertama, hal ini untuk
mendudukkan bagian-bagian yang bergerak dari mesin. Mesin baru hares
dioperasikan dengan hati hati, terutama mengenai hal-hal berikut ini:
Setelah start, hidupkanlah engine kira kira 5 menit pada putaran rendah untuk
memanaskannya sebelum beroperasi yang sesungguhnya.
Hindari menjalankan engine dengan putaran engine yang tinggi.
Hindari menjalankan atau menambah kecepatan mesin secara tiba-tiba, mengerem
dengan tiba- tiba serta membelok dengan tajam jika tidak diperlukan.
Pada pengoperasian 250 jam kerja pertama, oli dan elemen saringannya harus
diganti seluruhnya dengan oil dan elemen saringan yang baru dan asli.
Ingatlah selalu untuk melakukan perawatan dan pemeriksaan berkala seperti yang
ditunjukan pada buku petunjuk.
Ingatlah selalu untuk mempergunakan baban bakar dan minyak pelumas yang
dianjurkan oleh pabrik.
2. Schedule Overhaul.
Jenis perawatan yang dilakukan dengan interval tertentu sesuai dengan
standard overhaul di lakukan yang telah ditemukan terhadap masing-masing
komponen yang ada.Schedule overhaul dilaksanakan untuk merekondisi machine
atau komponen agar kembali ke kondisi standard sesuai dengan Standard Factory.
Interval waktu yang telah di tentukan dipengaruhi oleh kondisi yang beraneka
ragam seperti kondisi medan operasi, periodic service, skill operator dan
sebagainya.

Overhaul di laksanakan secara terjadwal tanpa menunggu machine / komponen


tersebut rusak Dalam pelaksanaannya kadang kala terjadi sesuatu yang merubah
jadwal (schedule).Macam macam overhaul :
Engine overhaul
Transmission overhaul
Final drive overhaul
General overhaul.
Dan sebagainya.
3. Condition Base Maintenance
Jenis perawatan yang bertujuan untuk mengembalikan kondisi unit seperti semula
(standard), dengan cara melakukan pekerjaan service Seperti: PPM, PPU yang hasil
pengukurannya disesuaikan dengan standard yang terbaru (service news dan
modification program).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melaksanakan pekerjaan perawatan
adalah sebagai berikut:
Kecuali diinstruksikan secara spesifik/khusus, lakukanlah pekerjaan perawatan
dengan engine dalam keadaan mati. Ketika melakukan pekerjaan dengan keadaan
engine hidup,pekerjaan harus dilakukan oleh dua orang. Seorang operator harus
duduk di tempat duduk operator dan yang lain melakukan pekerjaan perawatan.
Keduanya harus bekerjasama dengan erat untuk menjamin keselamatan kerja yang
semaksimum mungkin.
Gantungkanlah tanda peringatan (tag lock) untuk mencegah orang lain
mengoperasikan mesin.
Buanglah oli setelah terlebih dahulu dipanasi sampai mencapai temperatur kerja.
Sebelum membuka tutup/cap radiator releas terlebih dahulu tekanan yang ada di
dalamnya.
Hindari untuk membuka tutup/cap tangki dan saluran pembuangan olinya ketika
masih panas.
Setelah penggantian oli, penggantian elemen saringan, pembersihan dan lainlain,lakukan bleeding udara jika diperlukan.
Untuk semua tempat pengisian oli yang menggunakan saringan kawat, hindari
membuka saringan pada saat melakukan pengisian oli,
Pelumas/oli tidak boleh lebih atau kurang dari standar yang ditentukan. Pada saat
melakukan pengecekan level oli harus menunjukkan ukuran yang tepat.

Ketika melakukan greasing, semua grease yang lama harus keluar dan terganti oleh
grease yang baru, kemudian bersihkanlah grease yang keluar dari bagian yang
digreasing.
Ketika melakukan penggantian oli, lakukanlah pemeriksaan oli bekas, filter, dan
magnetik plug dari serbuk/geram.
Ketika membuka bagian-bagian yang memakai o-ring, bersihkan dudukannya, dan
ganti dengan yang baru.
Adapun hal-hal dibawah ini adalah peringatan secara umum untuk keselamatan
dalam pelaksanaan perawatan.
Pergunakanlah helm, safety shoes, sarung tangan. Gunakan kacamata apabila
diperlukan.
Apabila pekerjaan perawatan dilakukan oleh lebih dari satu orang, koordinirlah
pekerjaan tersebut demi keselematan dan mencegah terjadinya miss komunikasi.
Cegahlah orang-orang yang tidak berkepentingan untuk mendekati unit yang
sedang diinspeksi.
Gunakan selalu spare part yang direkomendasikan oleh factory.
Gunakan Oli, grease, coolant, yang direkomendasikan oleh factory.
Gunakan pelumas yang kondisinya bersih, baik pelumas, tempat maupun alat untuk
proses pengisian.
Periksa atau ganti oli pada tepat yang tidak berdebu, untuk mencegah kontaminasi.
Sebelum melakukan proses maintenance perhatikan hal-hal berikut:
Parkir unit di tempat yang rata dan keras, kemudian aktifkan parking brake.
Jika pekerjaan dilakukan di ruang tertutup, perhatikanlah ventilasi udara.
Cuci unit terlebih dahulu, terutama yang harus lebih diperhatikan adalah pada
tempattempat pengisian dan drain oli.
Bath Up Curve (Kurva Bak Mandi)

Selama periode indreyen, perlu perhatian lebih khusus. Agar pada periode B dapat
diperpanjang, perawatan pada periode B perlu diperhatikan agar kenaikan biaya
periode C menjadi rendah. Secara keseluruhan apa yang dilakukan pada periodik
service dapat dilihat pada buku OMM (Operation & Maintenance Manual).
Sumber : PM Scania Training Text
Maintenance Alat Berat
1. Fundamental Preventive Maintenance
Tahukah anda, apa penyebab utama dari cepatnya kerusakan suatu alat, khususnya
alat-alat besar saat ini? Berapa kali anda mendengar, Besok kita greasing, atau
Besok saja kita tambah oli/ganti oli.Hari esok tiba, pekerjaan pun sudah
menunggu, sehingga tidak ada waktu untuk greasing (memberi gemuk).
Kebiasaan yang buruk demikian akan berakibat mempercepat kerusakan atau
(breakdown) atau biaya operasi menjadi tinggi. Upaya kita dalam mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan terseut adalah dengan mengusahakan Preventive
Maintenance, dimanakebiasaan tersebut merupakan tindakan yang baik untuk
menjaga agar performance unit yang kita miliki lebih baik.
Dengan memahami fundamental preventive maintenance yang baik, anda dapat
melakukan perawatan dengan benar dan efisien. Kemudian anda pasti akan puas
mendapatkan sesuatu yang lebih dari alat-alat yang anda kelola.Dengan
melaksanakan preventive maintenance yang baik, akan didapatkan tiga keuntungan
sebagai berikut:
A. Mengurangi kerusakan.
B. Biaya operasi menjadi lebih hemat.
C. Keamanan alat-alat terjamin dengan baik.
A. Mengurangi Kerusakan.
Jika kerja suatu alat lebih berat, preventive maintenance-nya pun perlu
ditingkatkan.
B. Hemat Biaya Operasi.
Sedikit rupiah untuk untuk membiayai preventive maintenance berarti membayar
sejumlah besar kesempatan. Sebagai contoh melakukan Tune-Up (penyetelan)
suatu
engine sangat memungkinkan menghemat 15% konsumsi bahan bakar dan
menaikkan
power lebih dari 10% dari sebelumnya.
C. Keamanan Alat Terjamin untuk Dioperasikan.
Jika unjuk kerja suatu mesin kurang baik, anda akan cenderung menambah waktu
operasi karena kemampuan alat yang berkurang. Anda akan cenderung untuk terus
bekerja atau tidak rela membuang-buang waktu hanya untuk mengejar target

produksi, sehingga perlakuan anda terhadap alat menjadi tidak terkontrol. Jagalah
alat anda seaman mungkin, pasti akan menghasilkan kondisi yang sempurna.
A. Filosopi Maintenance
Secara umum, perawatan dapat didefinisikan sebagai usaha tindakantindakan
reparasi yang dilakukan untuk menjaga agar kondisi dan performance dari sebuah
mesin selalu seperti kondisi dan performance dari mesin tersebut waktu masih
baru, tetapi dengan biaya perawatan yang serendahrendahnya. Untuk menjaga
agar kondisi dan performance dari mesin tidak menurun adalah usahausaha teknis,
sedang menekan biaya perewatan sampai serendah mungkin menyangkut soalsoal
management. Sebagai alat, alatalat besar harus diperlakuakln sebagai layaknya
sebuah alat produksi, yaitu agar selalu ada dalam kondisi yang prima dan dapat
bekerja secara terus menerus dengan down time yang seminimum mungkin. Hal
hal tersebut dapat dicapai dengan perawatan atau pemeliharaan yang baik.
Perawatan yang dinilai baik adalah perawatan yang menghasilkan down time yang
seminimum mungkin tetapi tentu saja dengan biaya perawatan yang serendah
mungkin.
Berikut ini dapat dilihat beberapa kasus yang menajdi penyebab terjadinya
kerusakan.

Kerusakan akibat kesalahan / kelainan maintenance menduduki porsi tertinggi


yaitu :
41%: Kelainan dalam Periodic Maintenance.
31%: Kelainan daam Daily Inspection.
Dengan demikian kesalahan dalam maintenance memiliki porsi 72 %.
B. Definisi Maintenance
Dengan demikian perawatan / maintenace dapat diartikan secara definitive adalah:
Suatu kegiatan service untuk mecegah timbulnya keausan tidak normal
(kerusakaan)
sehingga umur alat dapat mencapai atau sesuai umur yang direkomendasikan oleh
pabrik.Kegiatan service meliputi pekerjaan berupa :

a. Pengontrolan
b. Penggantian
c. Penyetelan
d. Perbaikan
e. Pengetesan
Kesemuanya itu merupakan aktivitas secara total. Masih banyak mekanik yang
beranggapan bahwa maintennce / perawatan adalah pekerjaan ringan seperti, ganti
oli, ganti filter, membersihkan filter udara, mengganti air pendingin dan beberapa
pekerjaan rutin sehari hari. Kadang kadang seperti overhaul, machine inspection,
tidak dianggap sebagai aktivitas maintenace. Dengan demikian, mainetanace
diadakan bertujuan untuk :
1. Agar suatu alat selalu dalam keadaan siaga siap pakai ( High availability =
berdaya
guna physic yang tinggi ).
2. Agar suatu alat selalu dengan kemampuan prima, berdaya guna mekanis yang
paling
baik ( Best Performance ).
3. Agar biaya perbaikan alat menajdi lebih hemat ( Reduce repair cost )
Agar tujuan tersebut tercapai maka maintenance perlu diorganisir sedemikian rupa.
Berikut adalah managemen organisasi yang dilakukan :
MAINTENANCE CHART

Share this:

Anda mungkin juga menyukai