Ekstrak Kulit Manggis Bubuk
Ekstrak Kulit Manggis Bubuk
Ekstrak Kulit Manggis Bubuk
1, September 2015
Abstrak
Buah manggis memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi di setiap bagiannya. Pada bagian kulit
manggis mengandung senyawa xanthone, yang merupakan bioflavonoid dengan sifat sebagai antioksidan,
antibakteri, antialergi, antitumor, antihistamin, dan antiinflamasi. Senyawa xanthone sebagai antioksidan
dapat menetralisir radikal bebas yang masuk atau diproduksi di dalam tubuh, mencegah penuaan organ
tubuh, mencegah penyakit jantung, mencegah kanker dan kebutaan serta dapat meningkatkan sistem
kekebalan tubuh. Jus kulit manggis adalah salah satu produk yang dapat dibuat dengan mudah. Akan tetapi
jus kulit manggis murni tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga salah satu cara yang
dapat dilakukan supaya jus kulit manggis ini dapat bertahan lebih lama adalah dengan mengubahnya
menjadi produk bubuk. Hasil yang diperoleh dari penelitian utama adalah semakin rendah perbandingan
kulit manggis dan air serta semakin besar konsentrasi maltodektrin yang ditambahkan, maka akan semakin
tinggi bulk density, wettability dan solubilitynya serta kadar air ekstrak kulit manggis bubuk semakin rendah.
Sedangkan berdasarkan hasil analisa organoleptiknya diperoleh produk ekstrak kulit manggis bubuk yang
paling baik adalah yang dibuat dengan perbandingan kulit manggis terhadap air adalah 1:8 dengan
penambahan 30% maltodektrin dan pada suhu udara masuk 160 oC. Nilai EC50 ekstrak kulit manggis bubuk
sebesar 339.560 ppm, dimana daya antioksidannya tergolong lemah.
Kata kunci: bioflavonoid, kulit manggis, senyawa xanthone
Abstract
A mangosteen fruit has a nutrition content in every parts. The skin of the fruit contains xanthone
compound, which is an antioxidant, antibacterial, antialergy, antitumor, antihistamine, and antiinflamation
bio flavonoid. Xanthone compound as an antioxidant can neutralize free radicals that are from outside the
body or generated in the body, prevent the aging of internal organs, prevent heart disease, prevent cancer
and blindness also can improve the immune system. Mangosteen skin juice is one of the products of the fruit
that can be made easily, however pure mangosteen skin juice cannot be kept for a long period. One way to
preserve the juice for a longer period is to turn it into powder. The results of the main research was that the
lower ratio of mangosteen skin to water and the higher concentration of maltodekstrin added, the higher bulk
density, wettability and solubility and also the lowest water content of the mangosteen skin extract powder.
However, based on the results of the organoleptic analysis, the best mangosteen skin extract powder is
acquired with 1:8, ratio of mangosteen skin to water with 30% maltodektrin, in 160 oC inlet temperature. The
EC50 value of mangosteen skin extract powder is 339.560 ppm, which has weak antioxidant power.
Keywords: bioflavonoid, the mangosteen skin, xanthone compound
PENDAHULUAN
Manggis (Gracinia mangostana L.) merupakan
tanaman tahunan yang hidup di daerah tropis,
buahnya memiliki rasa manis dan sedikit masam.
Tanaman buah tropis ini memiliki pertumbuhan
sangat lambat, namun memiliki umur yang cukup
panjang. Setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan
buah manggis rata-rata 60.000 ton. Tentu merupakan
jumlah yang tidak sedikit, mengingat tanaman
manggis di Indonesia merupakan tanaman liar yang
tidak dibudi dayakan dan berumur hingga ratusan
tahun. Hingga saat ini, permintaan pasar akan buah
manggis meningkat sehingga tanaman manggis
mulai dibudidayakan (Putra, Sitiatava R, 2011).
Selain itu kulit manggis yang segar tidak dapat
disimpan dalam waktu yang cukup lama, karena
kulit manggis akan mengalami oksidasi oleh oksigen
bebas di udara. Oksidasi ini membuat kulit manggis
segar yang berwarna merah keunguan menjadi
kecoklatan serta mengeras. Buah manggis berbentuk
bola yang berdiameter sekitar 3-8 sentimeter
kulitnya berwarna ungu kemerahan sedangkan di
dalamnya terdapat beberapa segmen daging buah
berwarna putih. Di Indonesia manggis dikenal
dengan berbagai macam nama lokal seperti manggu
(Jawa Barat), manggus (Lampung), manggusto
(Sulawesi Utara), maupun manggista (Sumatera
Barat) (Cahyo, Agus, 2011).
Sebagai antiinflamasi
Inflamasi atau peradangan merupakan proses
perlindungan sel darah putih bersama senyawa
kimia lain dalam melindungi tubuh dari infeksi
benda asing, seperti bakteri dan virus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa xanthone dalam
kulit manggis memiliki sifat antiinflamasi pada
tikus percobaan. Selain itu, -mangostin pada
kulit manggis mampu mencegah aktivitas enzim
ciclooxigenase (COX), yaitu enzim penanda
adanya inflamasi pada tubuh.
Sebagai antibakteri
Beberapa hasil penelitian tentang manfaat
senyawa xanthone memperlihatkan bahwa
xanthone bersifat antimikroba terhadap MRSA
(methicillin resistant staphylococcus aureus)
yaitu bakteri yang telah kebal terhadap obat
antibiotik yang dapat menyebabkan infeksi
parah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
aktivitas xanthone dalam kulit manggis terhadap
pertumbuhan staphylococcus aureus yang
resisten terhadap antibiotik metisilin.
Sebagai antijamur
Xanthone juga memiliki kemampuan untuk
menghambat aktivitas kapang/jamur penyebab
penyakit atau fitopatogenik.
Sebagai antivirus
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa ekstrak
kulit manggis menunjukkan potensi dalam
menghambat HIV-1 protease yang mempengaruhi replikasi HIV.
Sebagai antidiabetes
Hasil penelitian menyebutkan bahwa komponen
mangiferin pada kulit manggis mampu
menurunkan kadar gula darah pada tikut
percobaan penderita diabetes. Mangiferin
tersebut mampu menurunkan kejadian resistensi
insulin.
Sebagai antioksidan
Xanthone yang diekstrak dari manggis
merupakan senyawa dengan efek antioksidan
kuat yang melindungi LDL dari kerusakan
oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas.
Hal ini membantu mencegah pembentukan plak
yang menyumbat arteri penyebab penyakit
jantung. Antioksidan dapat membantu mengobati
kerusakan sel akibat oksidasi radikal bebas,
menghambat proses penuaan, dan mencegah
penyakit degenerative (Tjahjaningtyas, 2011).
Untuk mengukur daya antioksidan yang
dimiliki oleh suatu tanaman, dibutuhkan metode
pengukuran aktivitas antioksidan. Pengukuran
aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan
beberapa metode diantaranya CUPRAC (cupric ion
Kulit Manggis
Pengambilan daging kulit manggis
Blender
Air
Gambar 5. Ekstrak kulit manggis hasil penyaringan
dengan perbandingan 1:6, 1:8, dan 1:10
(kiri ke kanan)
Penyaringan
Spray Drying
5.88
Bulk
density
(gr/ml)
0.44
170
4.83
0.48
15.79
30.65
180
3.88
0.52
17.29
39.48
190
3.67
0.56
22.07
44.10
Kadar
air (%)
Wetta
Solubility
bility
(menit)
(menit)
7.83
19.11