Dasar Filosofis Pls

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

DASAR FILOSOFIS PLS/POD

Oleh; Hannurofik1

Pendidikan luar sekolah didukung pula oleh falsafah, ketentuan


yuridis, ilmu-ilmu dan teori-teori yang relevan dengan subsistem pendidikan
ini. Pendidikan luar sekolah, selain bersumber dari kaidah-kaidah agama
dan adat istiadat serta tradisi, didasari pula oleh falsafah Pancasila,
Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003, falsafah pendidikan, ilmu pengetahuan dan
humaniora, teori pendidikan serta teori sosial-ekonomi yang mempunyai
kaitan erat dengan pendidikan luar sekolah.
Demikian juga Pendidikan orang dewasa sebagai pendidikan yang
diperuntukkan bagi orang-orang dewasa dalam lingkungan masyarakatnya,
agar mereka dapat mengembangkan kemampuan, memperkaya
pengetahuan, mengembangkan keterampilan, meningkatkan kualifikasi
teknik dan profesi yang telah dimilikinya, memperoleh cara-cara baru serta
merubah sikap perilakunya. Pendidikan orang dewasa berlansung kapan
saja, sepanjang hidup. Dengan kata lain orang dewasa belajar karena
membutuhkan tingkatan perkembangan dalam menghadapi peranannya
apakah sebagai pekerja, orang tua, pimpinan suatu organisasi, dan lain-
lain. Kesiapan belajar mereka merupakan kebutuhan menghadapi masalah
hidupnya.
Uraian tentang dasar filosofis yang terkait dengan pendidikan luar
sekolah ataupun pendidikan orang dewasa sebagaimana akan
dikemukakan dibawah ini.
1. Pancasila
Pancasila, sebagai falsafah bangsa Indonesia dan maupun sebagai
landasan pendidikan nasional, memberikan dukungan yang kuat bagi
pembinaan dan perkembangan pendidikan luar sekolah. Atas dasar
Pancasila ini, pendidikan luar sekolah membantu peserta didik (warga
belajar) untuk memiliki dan mengembangkan wawasan Ketuhanan Yang
1
Mahasiswa Program Doktor Ilmu Pendidikan UNP_SMT 2_2009

1
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradap, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan rakyat dan keadilan sosial.
Wawasan Ketuhanan Yang Maha Esa memberi arah pada
pendidikan luar sekolah untuk membina, mengembangkan, dan
melestarikan sikap dan perilaku peserta didik, sebagai Insan Indonesia,
sehingga mereka memiliki jasmani dan rohani yang sehat, beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkeyakinan kuat dalam
memeluk dan mengamalkan agama sesuai dengan keyakinannya, dan
menerapkan nilai-nilai keyakinannya itu dalam perilaku pribadi,
perikehidupan berkeluarga, bermasyarakat, dan berbangsa. Secara
lebih luas, wawasan Ketuhanan Yang Maha Esa melandasi keempat
wawasan lainnya.
Wawasan kemanusiaan yang adil dan beradap memberi landasan
untuk terbinanya insan Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, yaitu insan yang berbudi pekerti luhur, adil dan beradap,
rasa persaudaraan, dan mengembangkan hubungan kasih sayang
dengan sesamanya dalam kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa,
ummat manusia di dunia, bahkan dengan makhluk lainnya seperti flora
dan fauna sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Wawasan persatuan Indonesia, melandasi pembinaan insan
Indonesia untuk mencintai tanah air dan bangsa, rela berkorban untuk
kepentingan dan keselamatan bangsa, mengutamakan persatuan dan
kesatuan, dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan
masyarakat dan pembangunan bangsa.
Wawasan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
dalam pemusyawaratan/perwakilan memberi landasan agar pendidikan
luar sekolah lebih berorietasi kepada kebutuhan dan kepentingan rakyat
banyak, direncanakan dan dilaksanakan secara demokratis,
mengembangkan sikap dan perilaku demokratis atas dasar akal sehat,
tenggang rasa, dan tanggung jawab untuk terpenuhinya kebutuhan,
kepentingan dan kemajuan rakyat banyak.

2
Wawasan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, memberi
landasan untuk pertumbuhan dan perkembangan bermacam ragam
program dan jenis pendidikan luar sekolah yang relevan dengan aspek-
aspek kehidupan rakyat Indonesia. Wawasan ini mendorong
berkembangnya berbagai kemampuan, sikap positif, kreatifitas,
bermacam-ragam pendidikan kejuruan, keahliah dan keterampilan,
berbagai ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan dengan tuntutan
pembangunan masyarakat dan pembangunan nasional. Wawasan ini
pun memberikan isyarat bahwa kemajuan dan perkembangan sosial-
ekonomi ini sangat penting untuk terwujudnya keadilan sosial. Hidup
hemat, tidak mewah, kerja keras, kreativitas, berani untuk berwira
usaha, menghormati hak orang lain, dan berusaha untuk mewujudkan
kemajuan bersama, merupakan sikap kondusif untuk kemajuan ekonomi
dan kesejahteraan masyarakat.
Pancasila memberi landasan kuat untuk pembinaan dan
pengembangan pendidikan luar sekolah yang berakar pada nilai-nilai
budaya bangsa Indonesia sendiri dan bertujuan untuk mengembangkan
kualitas manusia Indonesia yang bermoral Ketuhan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan, Kebangsaan, kerakyatan, dan keadailan sosial dalam
upayanya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan jasmaniah dan
rohaniah. Secara singkat dapat dikemukakan bahwa Pancasila sebagai
falsafah bangsa dan landasan pendidikan nasional, mengandung
keterpaduan yang sejati, selaras dan seimbang baik dalam membina
nilai-nilai agama dan keyakinan, kemanusiaan, intelektual, persatuan
dan kesatuan, demokrasi, ekonomi dan sosial maupun dalam
mengembangkan semangat berusaha, berkarya dan berprestasi untuk
mewujudkan kemajuan diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara
dalam tatanan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila
dengan penuh harap untuk memperoleh ridho Tuhan Yang Maha
Pemurah dan penyayang.
2. Undang-undang Dasar 1945

3
Sebagai pedoman pokok untuk menjabarkan Pancasila di dalam
pendidikan bangsa maka undang-undang Dasar 1945, sebagai sumber
dari semua perundang-undangan dan sumber tatanan hidup
bermasyarakat dan bernegara, memberikan pedoman dasar yang kuat
bagi pembinaan dan pengembangan program-program pendidikan luar
sekolah. Pedoman ini tercantum baik dalam pembukaan maupun dalam
batang tubuh undang-undang Dasar 1945.
Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 menandaskan bahwa
tujuan kemerdekaan adalah untuk ”memajukan kesejahteraan umum
dan mencerdasakan kehidupan bangsa”. CARI
PASAL>>>>>>>>>>>>>>>
Pasal-pasal tersebut memberikan dukungan kuat terhadap
pendidikan luar sekolah untuk membina dan mengembangkan program-
program pendidikan yang erat kaitannya dengan peningkatan kualitas
masyarakat Indonesia. Dalam hubungan ini program-program
pendidikan luar sekolah perlu dikaitkan secara fungsional dengan
lapangan kerja dan dunia usaha, perkembangan sosial ekonomi,
pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
dan pelestarian nilai-nilai budaya bangsa, dengan berorientasi kepada
peningkatan kualitas hidup dan kehidupan di masa depan, sesuai
dengan arah dan tujuan pembangunan nasional.
3. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
sistem Pendidikan Nasional, memberikan arah bahwa pembangunan
pendidikan, termasuk di dalamnya pendidikan luar sekolah, adalah
upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
manusia Indonesia dalam kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan
makmur, serta memungkinkan para warganya mengembangkan diri baik
bekenaan dengan aspek jasmaniah maupun rohaniah berdasarkan
Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

4
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional. Penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui
dua jalur yaitu jalur formal dan non formal. Pendidikan formal adalah
jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi.Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

4. Falsafah Pendidikan
5. Teori-teori Pendidikan
6. Ilmu Pengetahuan dan Humaniora
7. Teori-teori sosial-ekonomi

5
SUMBER
Blogspot.com/ perbandingan –teori-pembelajaran_28html, akses 23 maret
2009

Imam Barnadib. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Andi Offset, 1990

Matthias Finger dan Jose Manuel Asun, Adult Education at The Crossroads
/ Pendidikan Orang Dewasa. Yogyakarta: Pustaka Jogja Mandiri,
2004 (diterjemahkan oleh Nining Fatikasari).

Sharan B. Merriam and Phyllis M Cunningham, HandBook of Adult and


Continuing Education. San Francisco: Jossey-Bass Publisher, 1989.

Anda mungkin juga menyukai