Kimia Khairat
Kimia Khairat
Kimia Khairat
118
ISSN Jurnal Natur Indonesia 6(2): 118-121 (2004)
1410-9379
Khairat & Herman.
ABSTRACT
The hydrolysis of palm oil using hydrochloride acid as a catalyst was carried out in an autoclave. The palm oil
was first activated using hydrochloride acid and then the hot water was pervade into it in the autoclave. After the
desired reaction temperature had been reached, the samples were withdrawn at 30 minutes intervals and the
free fatty acid concentration was determined using titrimetric method. The rate constant (k1) and order of
reaction for oil and water (m, n) were calculated using numerical method of Runge-Kutta and Hooke – Jeeves.
Order of reaction found 1.3828 -1.4147 for palm oil and 0.5897 - 0.6274 for water respectively in the range
temperature of 110-140 0C. The relationship between the rate constant and temperature (T), can be presented as,
k= 9,295 x 107 e-10834,94/T with an experimental error 0.60%.
Persamaan kecepatan reaksi adalah: eter, phenolpthalin dan zat analisis lainnya. Alat-alat
rA = -dCA/dt = k1 CAm CBn (4) yang digunakan reaktor (autoklaf) yang dilengkapi
Runge Kutta adalah satu dari sekian banyak regulator listrik (Gambar 1), motor pengaduk,
cara untuk menyelesaikan persamaan differensial termometer, labu pisah, oven, neraca analitis,
(PD) ordiner secara numeris, (F(x,y,dy/dx,d 2 y/ pendingin balik, buret, dan lain-lain.
dx2,…………) = 0, di mana penyelesaian dilakukan
dengan pendekatan, yang kesalahan atau 1 2 4
3
penyimpangannya semakin kecil jika interval ”x
semakin kecil. Formula untuk penghitungan:
5
k1 = f(x0 , y0) ∆x
k2 = f(x0 + ∆x/2 , y0 + k1/2) ∆x
6
k3 = f(x0 + ∆x/2 , y0 + k2/2) ∆x
k4 = f(x0 + ∆x , y0 + k3) ∆x
∆y = 1/16(k1 + 2k2 + 2k3 + k4) 7
x1 = x0 + ∆x , y1 = yo + ∆y
Nilai k1, m dan n pada persamaan (4) dihitung secara menaikan konstanta kecepatan reaksi sebanyak ±2
numeris, dengan metoda Runge-Kutta dan Hook- kali dari nilai awal. Hubungan konstanta kecepatan
Jeeves (Sediawan & Prasetya 1997). reaksi dengan suhu dilukiskan pada Gambar 3.
40
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian tentang hidrolisis minyak sawit 30
100000 k
20
sampai 140 o C, dan peubah lain (konsentrasi
katalisator asam khlorid 0,5 mgek/g minyak, 10
Tabel 1 dan Gambar 2 berikut: 373 383 393 403 413 423
T, oK
Tabel 1. Pengaruh suhu dan waktu terhadap konsentrasi ALB (CD). Gambar 3. Grafik hubungan suhu dengan konstanta kecepatan
reaksi.
Waktu Konsentrasi ALB (CD), mgek/g minyak
0 0 0 0
(menit) 110 C 120 C 130 C 140 C
30 0,3063 0,4061 0,7375 0,7193
Hubungan konstanta kecepatan reaksi dengan
60 0,3273 0,4504 0,8044 0,8902 suhu ini dapat dinyatakan dengan persamaan:
90 0,3579 0,4892 0,8712 1,1324 ln k = 18,34757 - 10834,94/T) (7)
120 0,3752 0,5173 0,9628 1,3134
150 0,3986 0,5994 1,1686 1,4349 atau k = 9,295x10 e
7 (-10834,94/T)
(8)
180 0,4384 0,6616 1,2199 1,5740 dengan tenaga pengaktif 21529,02, faktor frekuensi
210 0,4903 0,8057 1,3404 1,8582
9,295 x 107 , dengan ralat rata-rata 0,60%.
240 0,5719 0,8840 1,4379 1,9984
k 0,00005 0,00009 0,00021 0,00037 Nilai orde reaksi terhadap minyak (m) berkisar
m 1,3828 1.3907 1,4140 1,4147 dari 1,3828 sampai 1,4147 (m rata-rata 1,4) dan orde
n 0,5897 0,6055 0,6070 0,6274
reaksi terhadap air (n) berkisar dari 0,5897 sampai
SSE (%) 0,016 0,034 0,163 0,068
Ralat (%) 5,816 10,598 17,965 21,537 0,6274 (n rata-rata 0,6), untuk suhu dari 110°C sampai
140°C, orde reaksi total rata-rata adalah 2. Adanya
2,2
2
110 0C
kenaikan orde reaksi ini kemungkinan disebabkan
1,8
oleh pengaruh perubahan suhu reaksi, atau reaksi
CD, mg eq/g minyak
1,6 120 0C
1,4 130 0C
1,2
yang terjadi tidak sesuai dengan model matematis
140 0C
1 atau model persamaan yang digunakan dalam
0,8
0,6 menghitung orde reaksi tersebut, hal ini didukung
0,4
0,2 dengan ralat yang juga bertambah dengan naiknya
0
0 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 suhu.
w aktu, mnt Pembandingan hasil penelitian ini dengan
Gambar 2. Grafik hubungan ALB (CD) dengan waktu untuk penelitian yang lain, terlihat pada Tabel 2 berikut.
beberapa suhu.
Tabel 2. Pengaruh suhu dan waktu terhadap konsentrasi ALB (CD).
Peningkatan suhu reaksi, mempercepat
kenaikan konsentrasi ALB(C D ), memperbesar Variabel Minyak Minyak Minyak biji Minyak biji
penurunan konsentrasi A(CA), atau dengan kata lain sawit kluwak karet, 1 karet, 2
Suhu (0C) 140 130 140 100
menaikan konversi (XA). Hal ini disebabkan karena
Katalis HCl H2SO4 Amberlist Twichell
dengan naiknya suhu reaksi, maka suplai energi untuk 15
mengaktifkan pereaksi dan tumbukan antar pereaksi Waktu 240 180 105 180
reaksi
untuk menghasilkan reaksi juga akan bertambah, (menit)
sehingga produk yang dihasilkan menjadi lebih Konversi 51,24 73 24,7 60,4
banyak. Nilai konstanta kecepatan reaksi (k) naik (%)
Orde 1,4 1 1 1
dengan kenaikan suhu reaksi (rata-rata kenaikannya terhadap
±2 kali dari nilai awal), hal ini sesuai dengan teori CA
Orde 0,6 0 0 0
Arrhenius dan pernyataan Westerterp (1984), bahwa
terhadap
kenaikan suhu akan menaikan nilai konstanta CB
kecepatan reaksi, di mana kenaikan 10°C suhu reaksi Nilai k 0,00037 0,0020 0,0031 0,0027
Kinetika reaksi hidrolisis minyak sawit 121
Adanya perbedaan nilai k dan orde reaksi pada Pimpinan beserta staf PKS Sei Galuh PTPN V
penelitian ini dengan penelitian yang lain, disebabkan Pekanbaru, atas bantuan sampel minyak sawit nya,
perbedaaan dalam perhitungannya. Di mana pada Pimpinan Universitas, dan Kepala Lembaga
penelitian yang lain nilai ini diasumsikan, sedangkan Penelitian Universitas Riau, yang telah mendanai
pada penelitian ini dihitung. Sedangkan perbedaan penelitian ini.
pada konversi yang dicapai, kemungkinan DAFTAR PUSTAKA
disebabkan perbedaan jenis dan aktifitas dari Groggins, P.H. 1958. Unit processis in organic synthesis. New
York: McGraw-Hill.
katalisator yang digunakan. Hendrawati, T.Y. 1992. Hidrolisis minyak biji karet dengan
katalisator reagen Twitchell. Laporan Penelitian. Yogyakarta:
Lab Proses Kimia Jurusan Teknik Kimia FT UGM.
KESIMPULAN Ketaren, S. 1986. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press.
Kirk, R.E. & Othmer, D.F. 1951. Encyclopedia of Chemical
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat
Technology. New York: The Intersciense Encyclopedia.
disimpulkan 1) Nilai orde reaksi terhadap minyak (m) Kumoro, A.C. 1995. Hidrolisis minyak biji kluwak pada suhu di
atas 100 oC. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Lab Proses
berkisar dari 1,3828 sampai 1,4147 (m rata-rata 1,4) Kimia Jurusan Teknik Kimia FT UGM.
dan orde reaksi terhadap air (n) berkisar dari 0,5897 Paquot, C. 1979. Standard Methods for the Analysis of Oils, Fats
and Derivatives, Part 1. New York: Pergamon Press.
sampai 0,6274 (n rata-rata 0,6) untuk suhu dari 110°C Sediawan, W.B. & Prasetya, A. 1997. Pemodelan Matematis
sampai 140°C; 2) Nilai orde reaksi total rata-rata dan Penyelesaian Numeris dalam Teknik Kimia. Yogyakarta:
Penerbit Andi.
adalah 2; 3) Nilai konstanta kecepatan reaksi adalah Sofiah. 1989. Hidrolisis minyak biji karet dengan katalisator damar
fungsi suhu (T), dinyatakan dengan persamaan k = penukar kation. Laporan Penelitian. Yogyakarta: Lab Proses
Kimia Jurusan Teknik Kimia FT UGM.
9,295x107 e(-10834,94/T) dengan ralat 0,60%; 4) Konversi Swern, D. 1982. Bailey’s Industrial Oil and Fat Product. New
York: John Wiley & Sons.
yang dicapai 51,24%. Westerterp, K.R., van Swaaij, W.P. & Beenackers, A.A.C.M.
1984. Chemical Reactor Design and Operation. New York:
John Wiley and Sons.
UCAPAN TERIMA KASIH Winarno, F.G. 1989. Kimia Pangan & Gizi. Jakarta: PT Gramedia.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada