Ragam Kalimat

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

RAGAM KALIMAT

Kalimat dapat dibagi menjadi beberapa jenis berikut.

1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang mempunyai satu subjek dan satu prediket serta
mengandung satu maksud.

Contoh
S P Ket
Toni menanam biji jarak di kebun
S P o Ket

Laki-laki itu beristri tiga orang


S P Pel
Berdasarkan predikatnya, kalimat tunggal di bagi menjadi atas :
a. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda.
Contoh : Ayahnya seorang pelukis.
Yang berbaju biru itu, pak Yandi.
b. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kalimat kerja.
Contoh : Ani suka makan bakso.
Rino belajar Aritmatika.
c. Kalimat adjektival adalah kalimat yang predikatnya berupa adjektiva atau kata sifat.
Contoh : soal itu sulit sekali.
Tekadnya sangat kukuh

2. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri di atas dua pola kalimat atau lebih. Kalimat
majemuk tersusun dari beberapa kalimat tunggal. Kalimat mejemuk dapat di bedakan atas :
a. Kalimat majemuk setara/koordinatif
Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang pola-pola kalimatnya memiliki
kedudukan yang sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya, kalimat majemuk
setara terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
1. Kalimat majemuk penjumlahan, ditandai oleh kata hubung dan,lalu,
kemudian, dan sebagainya.
Contoh : Pak Heru membaca soal dan siswa mendengarkan dengan saksama.
Ia duduk di kursi, lalu menyalahkan televis
2. Kalimat majemuk pemilihan, di tandai oleh kata hubung atau.
Contoh : Kamu mau pesan soto ayam atau soto sapi?
Siapa yang akan menemaniku? Kamu atau dia?
3. Kalimat majemuk bertentangan, ditandai oleh kata hubung tetapi,
melainkan.
Contoh : Ayah sering menasihatinya, tetapi dia tetap tidak mau berubah.
Anaknya Bu Sari bukan yang berbaju biru, melainkan yang berbaju
merah
b. Kalimat majemuk bertingkat/subordinatif
Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang mengandung dua pola kalimat atau
lebih yang tidak sederajat. Salah satu pola menduduki fungsi utama kalimat, yang
lazimnya disebut dengan induk kalimat, sedangkan pola yang lain, yang lebih rendah
kedudukannya disebut anak kalimat. Fungsi itu sekaligus menunjukkan relasi antara
induk kalimat dan anak kalimat. Kalimat majemuk bertingkat terbagi menjadi :
1) Kalimat majemuk hubungan waktu, ditandai oleh kata hubung setelah,
sewaktu, sejak, manakala, ketika, dan sebagainya.
Contoh : Ia menjadi sebatang kara sejak ayah dan ibunya meninggal
Aku sampai di rumah ketika ibu sedang menyiram bunga.
Manakala kamu sedang membutuhkan teman, datanglah padaku.
2) Kalimat majemuk hubungan tujuan, ditandai oleh konjungsi jika,
seandainya, andaikan, asalkan, apabila
Contoh : kamu boleh membeli sepeda asalkan nilai rapormu bagus.
Seandainya dia tahu apa yang kamu lakukan, dia pasti tidak akan
memaafkanya.
3) Kalimat majemuk hubungan tujuan, ditandai oleh konjongsi
agar,supaya,biar.
Contoh : Minumlah obat itu agar kamu cepat sembuh.
Aku sengaja memcerikatan rahasia ini kepadamu, supaya kamu
paham duduk personalnya.
4) Kalimat majemuk hubungan konsesif, ditandai oleh konjingsi walaupun,
meskipun, sekalipun, biarpun, kendatipun, sungguhpun
Contoh : Dia tetap teguh pada pendiriannya walaupun setiap orang
Menantangnya
Biarpun hujan turun deras, dia tetap berjalan mengelilingi kompek
menjajakan dagangannya
5) Kalimat majemuk hubungan perbandingan, ditantai oleh kata penghubung
daripada, ibarat, seperti, bagaikan, laksana, sebagaimana, alih-alih.

Contoh: Daripada kamu duduk-duduk saja, lebih baik kamu bantu ibumu

merapikan taman

Pak Bahrun menyayangi semua kemenekannya seperti dia

menyayangi anak kandungnya.

Saya akan menolongmu sebagaimana ayahmu juga menolong

keluargaku.

6) Kalimat majemuk hubungan penyebaban, ditandai oleh kata penghubung


sebab, karena, oleh karena.
Contoh: saya tidak jadi berangkat ke Medan karena ada pekerjaan yang
harus segera diselesaikan disisni.
Ian tidak diizinkan mengikuti pelajaran pertama sebab datang
terlambat.
7) Kata majemuk hubungan akibat, ditandai oleh kata penghubung sehingga,
sampai-sampai,maka.
Contoh: Kamu terlalu asyik menonton film sehingga lupa shalat.
Kami tidak setuju, maka kami protes.
8) Kata majemuk hubungan cara, ditandai oleh kata penghubung dengan.
Contoh: Gelandang itu tidur di emperan toko dengan beralaskan koran.
9) Kalimat majemuk hubungan sangkalan, ditandai oleh konjungsi seolah-olah,
seakan-akan.
Contoh: Dia diam saja seakan-akan dia tidak mengetahui persoalan yang
terjadi.
Segala usahanya masih belum berhasil seolah-olah semua pintu
keberuntungan tertutup baginya.
10) Kalimat majemuk hubungan kenyataan ditandai oleh konjungsi padahal,
sedangkan.
Contoh: Pura-pura tidak tahu padahal dia tahu banyak.
Peserta rapat sudah berkumpul semua, sedangkan agenda rapat
belum disiapkan.
11) Kalimat majemuk hasil, ditandai oleh konjungsinya makanya.
Contoh: Kamu susah sekali makan, makanya lambungmu sering sakit.
12) Kalimat majemuk hubungan penjelasan, ditandai oleh kata penghubung
bahwa, yaitu.
Contoh: Kamu harus tahu bahwa kamu adalah putra Pak Sanjaya.
Rumah ini telah dijual setahun yang lalu, yaitu melalui agen properti.
13) Kalimat majemuk hubungan atributif,ditandai oleh konjungsi yang.
Contoh: Pemuda yang berdiri di dekat pohon itu, kekasih Andrea
Siswa yang tidak mematuhi peraturan akan dikenai sanksi.
c. Kalimat majemuk campuran.

Kalimat majemuk campuran adalah gabungan antara kalimat majemuk setara dengan kalimat
majemuk beringkkkat.

Contoh: Artis cantik itu hanya bisa diam lalu pergi begitu saja ketika beberapa wartawan
menanyainya.

3. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang menirukan ujaran orang lain.

Contoh: Ibu berkata “saya tidak senang melihat rambut gondrong”.

“Di mana rumahmu, Nak?” tanya ibu.

“Pergi kamu!”ucap Ina sambil menunjuk pintu.

4. Kalimat Tidak mengatakan Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menyampaikan kembali ujaran orang lain.
Contoh: Ibu mengatakan bahwa ia tidak senang melihat rambut gondrong.

Ibu menanyakan rumah anak itu.

Sambil menunjuk pintu, ina memintaku untuk pergi.

Pebedaan antara kalimat langsung dengan kalimat tidak langsung dapat dinyatakan dalam tabel
berikut:

Kalimat langsung Kalimat tidak langsung


Bertanda petik (“....”) dalam bahasa tulis Tidak bertanda petik dalam bahasa tulis
Intonasi bagian yang dikutip lebih tinggi daripada Intonasi mendatar dan menurun pada bagian
bagian lainnya. akhir kalimat
Kata ganti orang pada bagian kalimat yang Kata ganti pada bagian kalimat yang dikutip,
dikutip, tetap mengalami perubahan
Tidak berkata tugas Berkata tugas seperti bahwa,sebab, untuk,
supaya, dan sebagainya.
Kalimat yang bertanda petik dapat berbentuk Hanya bentuk berita
kalimat berita, tanya, atau perintah.

5. Kalimat Aktif

Kalimat aktif ialah kalimatyang subjeknya menjadi pelaku. Ciri utama kalimat aktif adalah
predikatnya berupa kata dasar atau berimbuhan me(N)- dan ber-.

Contoh: Ibu sedang membuat martabak telur

Andika senang makan kerang

Medi tinggal di jalan Solontongan

Berdasarkan hubungan antara prediket dan objeknya, kalimat aktif terbagi menjadi:

a) Kalimat aktif transitif adalah kalimat aktif yang predikatnya mutlak membutuhkan
objek.
Contoh: Andre memperkenalkan Hendra kepada teman-temannya
P O
Nelayan menjala ikan di laut
P O
b) Kalimat aktif semitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya memerlukan
pelengkap.
Contoh: Negara indonesia berdasarkan hukum
P Pel
Cicin itu bertahtakan berlian
P Pel
c) Kalimat aktif dwitransitif adalah kalimat aktif yang predikatnya membutuhkan objek
dan pelengkap.
Contoh: Petugas itu memperbolehkan saya merokok di ruangan ini
P O Pel
6. Kalimat Pasif

Kalimat pasif ialah kalimat yng subyeknya dikenai pekerjaan.

Ciri-ciri kalimat pasif adalah sebagi berikut:

i. Predikatnya berisi kata kerja berawalan di-,ter-, dan konfiks ke-an


Contoh: Ina kehujanan tadi malam.
Gedung baru itu akan diresmikan oleh walikota Bandung.
ii. Betuk diri atau persona ku-, kau-.
Contoh: Coba kau lihat bunga ini.

Kalimat aktif dapat diubh menjadi kalimat pasif. Caranya adalah sebagai berikut:

 Tukarkan pengsi subjek (S) dengan pengisi objek (O)


 Ganti awalan me- dengan di- pada predikat
 Tambahkan kata oleh di belakang predikat (manasuka)
Pemerintah mencanangkan Program Indonesia Sehat 2010. (aktif)

S P O

Program Indonesia Sehat 2010 dicanakan (oleh) pemerntah. (pasif)

Jika subjek pada kalimat berupa kata ganti aku, saya, kami, kita, engkau, kamu, anda, dia, beliau
atau mereka, berlaku kaidah berikut:

 Ubah pola SPO menjadi OSP


 Hapus awalan meN- dari P
 Rapatkan S dan P tanpa kata pemisahapa pun. Jika semula predikatnya mengadung kata
bantu seperti akan, dapat, atau kata ingkar tidak, letakkan kata-kata tersebut sebelum S.
 Gantikan aku dengan ku- dan engkau dengan kau (manasuka)
Contoh: Mereka sedang menyelesaikan tugas yang sangat mulia (aktif)
S P O
Tugas yang sangat mulia sedang mereka selesaikan. (pasif)

7. Kalimat Mayor

Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur pusat, dapat berupa
S-P, S-P-O, atau S-P-O-K

CONTOH:

Saya mengantuk

Prisiden berkunjung ke Australia

Saya meminjam novel dari perpustakaan


8. Kalimat Minor
Kalimat minor adalah kalimat yang mengandung satu unsur pusat. Unsur pusat tersrbut
biasanya berupa predikat.
Contoh: Pergi!
Tidur!
Minggu depan

RAGAM KALIMAT BERDASARKAN FUNGSI DAN TUJUANNYA


1. KALIMAT BERITA
Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan suatu kejadian atau suatu
keadaan. Dalam bentuk tulisan kalimat berita diakhiri dengan tanda titik (.),
sedangkan dalam bentuk lisan nadanya naik di akhir kalimat.
Contoh: Harga BBM akan dinaikkan mulai bula Mei 2008

Presiden SBY akan meresmikan proyek jalan tol

2. KALIMAT PERITAH
Kalimat perintah adalah kalimat yang berisikan perintah atau seruan untuk
melakukan sesuatu. Kalimat berita dalam bentuk tulisan diakhiri dengan tanda seru
(!) atau titik (.).
Ciri-ciri kalimat perintah:
 Menggunakan kata kerja taktransitif dan predikatnya dapat menggunakan
partikel –lah.
 Dapat menggunakan kata tolong, coba, atau silakan untuk memperhalus
kalimat
 Kalimat perintah larangan sering didahului oleh kata jangan.
Contoh: Jangan bermain disini lagi!
Tulislah namamu di atas kertas ini!
Ambilkan kertas itu!
3. KALIMAT TANYA
Kalimat tanya adalah kalimat yang berisikan pertanyaan seseorang kepada orang
lain.
Cara membuat kalmat tanya:
 Membalikkan urutan kata lalu ditambah partikel -kah.
Contoh: kakak membeli mobil baru.
Membeli mobil barukah kakak?
 Menggunakan kata tanya apa, siapa, berapa, kapan, mengapa, bagaimana,
di mana, dann sebagainya
Contoh: kapan kamu datang?
Bagaimana cara memenanam jagung?
 Menambahkan partikel –kah pada kata tanya
Contoh: di manakah dia berada?
Siapakah pemenang piala uber 2008?
 Menggunakan kata bukan atau tidak
Contoh : sepatu ini milik mu, bukan?
Kamu ini serius tidak?
 Mengubah intonasi kalimat.
Contoh: Rino sedang tidur.
Rino sedang tidur?
4. KALIMAT SERU
Kalimat seru adalah kalimat yang mengunkapkan perasaan.
Contoh: Alangkah sengit pertandingan itu.
Wah, luar biasa pertunjukan itu.
5. KALIMAT EMPATIK
Kalimat empatik adalah kalimat yang memberikan penegasan khusus kepada subjek.
Contoh: Kamilah yang terlambat datang.
Dialah yang memulai konflik.

Anda mungkin juga menyukai