Buku Baru
Buku Baru
Buku Baru
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang atas kuasa-
Nya sehingga saya bisa menyusun dan menyelesaikan karya kecil ini
yang berjudul “Pengembangan Jagung Di Gorontalo”. Karya ini
merupakan wacana yang dapat memberikan gambaran dan informasi
tentang bagaimana perkembangan Provinsi Gorontalo dalam
meningkatkan produksi Jagung yang bisa menembus Pasar Global.
Pada kesempatan ini tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr-Ing. Ir. Agus Maryono sebagai Dosen Analisis Rancangan
Komputasi Dasar pada Magister Sistem Teknik Konsentrasi Teknologi
Industri Kecil dan Menengah Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta yang telah memberikan petunjuk, bimbingan, arahan,
motivasi dan dorongan kepada saya sehingga dapat belajar menulis
suatu karya tulisan yang dapat bermanfaat bagi orang lain khususnya
rekan – rekan mahasiswa TIKM angkatan 2008/2009.
Wassalamu`alaikum. Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN...........................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................3
B. Mengendalikan Aflatoksin Pada Jagung.......................................5
C. Proses Pascapanen Menunjang Perbaikan Kualitas Produk
Biji Jagung.......................................................................................6
D. Pengendalian Mutu Jagung............................................................8
SINOPSIS...............................................................................................1
2
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di Indonesia Jagung merupakan sumber pangan yang sangat penting
setelah beras. Bahkan di beberapa daerah komoditas ini menjadi
makanan pokok. Karena selain nilai kalorinya hampir setara dengan
beras, jagung mengandung lemak lebih tingggi.Lagipula, lemak yang
terkan didalamnya terdapat asam lemak esensial yang bermanfaat untuk
pencegahan penyakit arteriosclerosis.
Disamping menjadi salah satu makanan pokok, jagung juga
berpotensi sebagai bahan baku industri pangan seperti diolah menjadi
minyak nabati, margarin, maizena, kue, sirup dari pati jagung,bir dan
makanan kecil lainnya. Jagung juga merupakan bahan utama industri
makanan ternak terutama unggas. Tetapi hingga saat ini Indonesia masih
jauh dari swasembada jagung. Dilihat dari hasil jagung per hektar masih
relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara lain, sedangkan
kebutuhan jagung terus melonjak dari tahun ke tahun sehingga
pemerintah harus mengimpor jagung dari negara tetangga. Mengingat
betapa pentingnya jagung sebagai bahan pangan, maka produksi jagung
perlu ditingkatkan baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya. Untuk itu
diperlukan usaha yang baik, termasuk penanganan pasca panen.
Berkenaan dengan hal tersebut maka Provinsi Gorontalo berhasil
mengembangkan produksi jagung dengan melihat potensi Gorontalo
yang mempunyai lahan pertanian seluas kurang lebih 12 ribu km2 yang
sebagian besar terdiri lahan kering. Menurut data dari Pemprov
Gorontalo, saat ini Gorontalo terdapat lahan kering seluas 126 ribu ha
lebih sementara sawahnya hanya seluas 2,8 ribu ha. Beberapa
pertimbangan yang menjadi dasar pemilihan pengembangan jagung di
Gorontalo antara lain tersedianya lahan yang sangat luas yang cocok
untuk pengembangan tanaman jagung. Iklim Gorontalo juga mendukung
upaya penanaman jagung. Air tanah di lahan datar cukup dangkal,
dengan kedalaman berkisar antara 3-8 meter. Para petani jagung
Gorontalo bisa panen 2-3 kali satu tahun. Dan mempunyai dua
pelabuhan, Anggrek dan Gorontalo, yang sangat mendukung untuk
perdagangan jagung ke luar Gorontalo. Beberapa pertimbangan yang
menjadi dasar pemilihan pengembangan jagung antara lain, di Gorontalo
tersedia lahan yang sangat luas yang cocok untuk pengembangan
tanaman jagung. Iklim Gorontalo juga mendukung upaya penanaman
jagung. Para petani jagung Gorontalo bisa panen 2-3 kali satu tahun.
Air tanah di lahan datar cukup dangkal, dengan kedalaman berkisar
antara 3-8 meter. Dan dua pelabuhan, Anggrek dan Gorontalo, sangat
mendukung untuk perdagangan jagung ke luar Gorontalo.
Pengembangan industri jagung dari hulu ke hilir sudah diperhitungkan
secara cermat oleh Pemprov Gorontalo dengan menjamin ketersediaan
benih unggul (hibrida dan komposit) dan pupuk dengan harga terjangkau.
Pemprov Gorontalo juga menganggarkan dana untuk menyediakan dan
membangun sarana dan prasarana yang mendukung industri jagung.
Sepanjang 130 km jalan sentra produksi jagung dibangun demikian juga
gudang/silo. Tak ketinggalan Pemprov Gorontalo juga mengusahakan
tersedianya alat pemipil jagung dengan kapasitas 1400-2000 kg/jam. Dan
yang sangat penting dalam kebijakan jagung, Pemprov Gorontalo
menjamin dukungan pasar atas produksi jagung yang dihasilkan petani.
Salah satunya dengan menetapkan kepastian harga jagung. Saat ini,
Pemprov Gorontalo mematok harga jual jagung dari petani sebesar Rp
1. Kadar Air 14 14 15 17
2. Butir Rusak 2 4 6 8
4. Butir Pecah 1 4 3 5
5. Kotoran 1 1 2 2
bajak piringan (disk plow) yang ditarik traktor roda 4 dan dilanjutkan
pembajakan ke dua. Arah pembajakan ke dua menyilang arah
pembajakan pertama. Varietas yang umum ditanam pada musim tanam
November/Desember adalah hibrida Bisi-2. Pada musim tanam
April/Mei, selain hibrida (F1), juga benih turunan hibrida (F2), dan
beberapa varietas bersari bebas antara lain Sukmaraga. Penggunaan
benih tersebut dimaksudkan untuk mengurangi resiko kegagalan akibat
kekeringan. Penanaman pada musim tanam April/Mei umumnya sistem
TOT (Tanpa Olah Tanah) dengan herbisida. Panen jagung pada akhir
bulan Maret/April dilakukan dengan cara penebangan batang dekat
permukaan tanah dengan sistem borongan.
Tongkol kupas umumnya dihamparkan di atas permukaan tanah
tanpa dialas terpal/tenda. Penempatan jagung di atas permukaan tanah
pada kondisi kadar air biji masih tinggi (± 32%) berpeluang terinfeksi
cendawan. Pengeringan jagung pipilan berlangsung selama 9-10 jam
per 2,5-30 ton sekali proses dengan kadar air 14%. Pembalikan
dilakukan 9 kali dalam sekali proses. Efisiensi kerja pembalikan dapat
diatasi dengan mesin pengering model PTP-4K-Balitsereal.
Mesin pengering model ini, tidak memerlukan pembalikan, karena udara
panas dari tungku pembakaran dapat dialirkan baik dari bawah maupun
atas tumpukan.
Hasil pengeringan tidak menyebabkan kusam warnanya karena asap
pembakaran dikeluarkan melalui cerobong. Sedangkan mesin pengering
yang di gunakan oleh pengumpul, sumber panasnya berasal dari minyak
tanah yang dimodifikasi menjadi kayu bakar. Model PTP-4K-Balitsereal
sumber panasnya dari pembakaran kayu atau tongkol jagung (janggel).
Permasalahan yang dihadapi petani dan pedagang pengumpul adalah
saat panen curah hujan masih tinggi sehingga terjadi penumpukan
SINOPSIS