Modul Mengelola Kartu Piutang

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 38

BAB I.

PENDAHULUAN

A. Deskripsi
Modul Mengelola Kartu Piutang ini terdiri dari lima pokok pemelajaran yang
akan dibahas, yaitu tentang persiapan pengelolaan kartu piutang, identifikasi
data mutasi piutang, pembukuan data piutang ke masing-masing kartu
piutang, membuat pernyataan piutang, dan laporan rekapitulasi piutang.

Diharapkan setelah membaca modul ini, peserta didik mampu


mengidentifikasi mutasi saldo piutang untuk setiap pelanggan yang berasal
dari transaksi penjualan kredit, pelunasan piutang, retur penjualan dan
penghapusan piutang. Pada akhir pembahasan akan dapat diketahui saldo
piutang setiap pelanggan yang diringkas dalam laporan rekapitulasi piutang.

Transaksi Piiutang timbul karena adanya transaksi yang menyebabkan


timbulnya klaim/tagihan kepada pihak ketiga. Pengelolaan atas transaksi ini
dibahas dalam modul Mengelola Proses Kredit. Selanjutnya proses
pencatatan dalam kartu piutang dibahas dalam modul ini yang merupakan
prasyarat bagi modul sesudahnya yang menguraikan pengelolaan penagihan
piutang, dimana kartu piutang merupakan dokumen sumber bagi proses
penagihan tersebut.

B. Prasyarat
Agar dapat mencapai tujuan akhir di atas, maka peserta pelatihan hendaknya
sudah menguasai :
• Modul Mengelola Proses kredit.
• Standard operating prosedur (SOP) untuk pengelolaan kartu piutang
yang disusun oleh perusahaan.
• Pengoperasian peralatan manual dan komputer.

1
• Etika komunikasi secara lisan dan tertulis dalam bahasa Indonesia dan
Inggris.

C. Petunjuk Penggunaan Modul

1. Langkah-langkah belajar yang ditempuh:


a. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini yang
memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan kondisi yang
diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang akan dicapai
melalui modul ini.
b. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada
“cek kemampuan” sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai
dalam modul ini. Lakukan ini pada awal dan akhir mempelajari modul
untuk meyakinkan penguasaan kompetensi sebagai pencapaian hasil
belajar anda.
c. Diskusikan dengan sesama peserta didik apa yang telah anda cermati
untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam modul. Bila masih ragu, maka
tanyakanlah pada guru/instruktur sampai paham.
d. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat dan pengertian
dari istilah-istilah sulit dan penting dalam modul.
e. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan
kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes,
kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai
anda tuntas menguasai hasil belajar yang diharapkan.
f. Bila dalam proses memahami materi anda mendapatkan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman anda atau konsultasikan dengan guru.
g. Setelah anda menuntaskan semua kegiatan belajar dalam modul ini,
selanjutnya pelajarilah modul selanjutnya sesuai yang tertuang pada peta
kedudukan modul untuk Program Keahlian Akuntansi.

2
h. Anda tidak dibenarkan melanjutkan ke kegiatan belajar berikutnya, bila
belum menguasai secara tuntas materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
i. Setelah semua modul untuk mencapai satu kompetensi telah tuntas
dipelajari maka ajukan uji kompetensi dan sertifikasi.

2. Perlengkapan yang harus dipersiapkan:


a. alat tulis terdiri dari: kertas, pinsil, bolpoin, penghapus, dan penggaris
b. alat hitung: kalkulator manual dan elektronik
c. format laporan

3. Hasil Pelatihan:
a. Kartu piutang yang telah diisi secara lengkap dan benar
b. Konfirmasi piutang secara lengkap dan benar
c. Laporan rekapitulasi piutang

4. Peran guru dalam proses pemelajaran:


a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam
tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep dan praktik baru dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan
lain yang diperlukan untuk belajar
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
f. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan
g. Melaksanakan penilaian
h. Menjelaskan kepada siswa mengenai bagian yang perlu untuk dibenahi
dan merundingkan rencana pemelajaran selanjutnya
i. Mencatat pencapaian kemajuan siswa

3
D. Tujuan Akhir

Peserta didik mampu melaksanakan pengelolaan kartu piutang, baik untuk


perusahaan jasa, dagang, maupun manufaktur sesuai dengan Standard
Operating Procedure (SOP) pengelolaan kartu piutang yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.

E. Cek Kemampuan

Berikan tanda cek [] apabila peserta belajar telah menguasai beberapa sub
kompetensi berikut ini:

No. Sub Kompetensi ya tidak


1 Dapatkah anda mempersiapkan
pengelolaan proses kredit?
2 Dapatkah anda . Menyiapkan data
pelanggan?
3 Dapatkah anda Menganalisis
kelayakan pemberian kredit?
4 Dapatkah anda Mengajukan usulan
kredit?
5 Dapatkah anda Mendistribusikan
keputus-an kredit

4
F. STANDAR KOMPETENSI

SILABUS
MATA PELAJARAN : Mengelola kartu piutang
STANDAR KOMPETENSI : Mengelola kartu piutang
KODE : 119.KK.06
ALOKASI WAKTU : 40 x 45 menit

KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER


INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
1. Mendeskripsikan  Peralatan yang  Pengertian  Menyiapkan  Tes 2 1 0  Modul
pengelolaan kartu dibutuhkan untuk piutang peralatan untuk Tertulis (2)  Akuntansi
piutang pengelolaan  Prosedur pengelolaan kartu  Tes Lisan keuangan II,
piutang tersedia pengelolaan kartu piutang  Studi Dra
 Data transaksi piutang  Menguraikan Kasus Moelyati,
piutang tersedia pengertian, ciri-ciri Yudhistira
 Pengelolaan kartu dan bentuk- bentuk  Akuntansi
piutang piutang (Kecakapan keuangan,
dideskripsikan berbicara) CV Titian
 Menyiapkan Ilmu
pengelolaan kartu  Akuntansi
piutang (Kecakapan untuk
menggali informasi) SMTA jilid
 Mendeskripsikan 3,
pengelolaan kartu Soemarso,
piutang (Kecakapan SR dkk,
berbicara) Salemba 4,
1993

5
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
2. Mengidentifikasi  Saldo awal piutang  Jenis-jenis data  Mengidentifikasi  Tes 2 3 3  Modul
data piutang diidentifikasi pelanggan: saldo awal piutang Tertulis (6) (12)  Akuntansi
 Data mutasi identitas, saldo (Kecakapan  Studi keuangan II,
piutang pelanggan dan status mengidentifikasi Kasus Dra
diidentifikasi  Data mutasi variabel)  Pemberia Moelyati,
 Data mutasi pelanggan  Mengidentifikasi n tugas Yudhistira
piutang lainnya data mutasi  Akuntansi
diidentifikasi pelanggan keuangan,
(Kecakapan CV Titian
mengidentifikasi Ilmu
variabel)  Akuntansi
 Mengidentifikasi untuk
data mutasi piutang SMTA jilid
lainnya (Kecakapan 3,
mengidentifikasi Soemarso,
variabel) SR dkk,
 Mengelompokkan Salemba 4,
jenis-jenis data 1993
pelanggan: identitas,
saldo dan status
(Kecakapan
mengolah informasi)

6
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
3. Membukukan  Data mutasi  Dokumen mutasi  Memverifikasi  Tes 2 7 5  Modul
mutasi piutang ke piutang piutang pelanggan data mutasi piutang Tertulis (14) (20)  Akuntansi
kartu piutang diverifikasi  Prosedur (Kecakapan  Studi keuangan II,
 Data mutasi pencatatan mutasi mengolah informasi) Kasus Dra
piutang dibukukan piutang ke kartu  Membukukan data  Pemberia Moelyati,
piutang mutasi piutang ke n tugas Yudhistira
dalam masing-  Akuntansi
masing kartu keuangan,
piutang (Kecakapan CV Titian
mengolah informasi) Ilmu
 Akuntansi
untuk
SMTA jilid
3,
Soemarso,
SR dkk,
Salemba 4,
1993

7
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
4. Melakukan  Nama, alamat  Bentuk-bentuk  Mengidentifikasi  Tes 2 2 3  Modul
konfirmasi saldo dan jumlah surat pernyataan nama, alamat dan Tertulis (4) (12)  Akuntansi
piutang piutang piutang jumlah piutang dari  Studi keuangan II,
diidentifikasi  Prosedur masing-masing Kasus Dra
 Surat pernyataan pembuatan surat pelanggan  Pemberia Moelyati,
piutang dibuat pernyataan piutang (Kecakapan n tugas Yudhistira
 Surat pernyataan mengidentifikasi  Akuntansi
piutang dikirim variabel) keuangan,
 Jawaban surat  Membuat surat CV Titian
pernyataan pernyataan piutang Ilmu
dianalisis (Kecakapan menulis  Akuntansi
gagasan dan untuk
pendapat) SMTA jilid
 Menguraikan 3,
bentuk-bentuk Soemarso,
konfirmasi SR dkk,
(Kecakapan Salemba 4,
berbicara) 1993
 Menguraikan
prosedur konfirmasi
(Kecakapan
berbicara)
 Melengkapi format
konfirmasi piutang
(Kecakapan
mengolah informasi)

8
KOMPETENSI MATERI KEGIATAN ALOKASI WAKTU SUMBER
INDIKATOR PENILAIAN
DASAR PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI BELAJAR
5. Menyusun laporan  Umur piutang  Prosedur  Mengidentfikasi  Tes 2 1 5  Modul
piutang diidentifikasi pengidentifikasian umur piutang Tertulis (2) (20)  Akuntansi
 Laporan piutang umur piutang masing-masing  Studi keuangan II,
disajikan sesuai  Format laporan pelanggan Kasus Dra
dengan ketentuan piutang (Kecakapan  Pemberia Moelyati,
SOP mengidentifikasi n tugas Yudhistira
variabel)  Akuntansi
 Meringkas piutang keuangan,
dalam format CV Titian
rekapitulasi piutang Ilmu
(Kecakapan  Akuntansi
memecahkan untuk
masalah secara arif SMTA jilid
dan kreatif) 3,
 Menyusun laporan Soemarso,
piutang sesuai SR dkk,
dengan ketentuan Salemba 4,
SOP (Kecakapan 1993
mengolah informasi)

9
BAB II
PEMELAJARAN

A. Rencana Belajar Siswa

Standar Kompetensi : Mengelola Kartu Piutang


Kompetensi Dasar :
 Mendeskripsikan pengelolaan kartu piutang
 Mengidentifikasi data piutang
 Membukukan mutasi piutang ke kartu piutang
 Melakukan konfirmasi saldo piutang
 Menyusun laporan piutang

Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat Alasan Tanda


P P T
e e a
n r n
c u g
a b a
p a n
a h G
i a ur
a n u
n
1.
Mendeskripsikan
pengelolaan
kartu piutang
2.

8
Mengidentifikasi
data piutang
3.
Membukukan
mutasi piutang
ke kartu piutang
4.
Melakukan
konfirmasi saldo
piutang
5.
Menyusun
laporan piutang
B. Kegiatan Belajar

Kegiatan Belajar 1: Mendeskripsikan Pengelolaan Kartu Piutang

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 1


Setelah mempelajari persiapan pengelolaan kartu piutang peserta diklat
mampu:
(1). Menjelaskan pengertian piutang dengan baik dan benar
(2). Menjelaskan prosedur pencatatan piutang dengan lengkap dan benar

b. Uraian Materi 1

Pendahuluan
Dalam bisnis yang masih kecil sebagian besar transaksi penjualan dilakukan
dengan tunai, sehingga penjualan pada hari itu langsung bisa diketahui sama dengan
besarnya uang yang sudah diterima. Bisnis seperti ini membatasi calon pembeli yang
sebenarnya membutuhkan sesuatu tetapi tidak mempunyai uang yang cukup, di lain
pihak penjual dibatasi pada konsumen yang mempunyai uang tunai saja sehingga
omset penjualan terbatas.

9
Dalam rangka meningkatkan volume penjualan dan memenuhi sebagian
besar pelanggan maka kebijakan penjualan dengan sistem penjualan kredit yang
mempunyai tempo waktu dalam pelunasannya perlu dipertimbangkan, terutama
untuk perusahaan yang memiliki skala usaha cukup besar, pelanggan adalah suatu
satuan usaha tertentu di mana barang yang dibeli akan dijual kembali, atau nilai
barang cukup tinggi. Kebijakan penjualan kredit biasanya akan menjadi pilihan bagi
pelanggan dalam hubunganya dengan pengelolaan dana yang diperlukan.
Kebijakan penjualan kredit diharapkan dapat menaikkan omset penjualan,
yang berarti juga akan berpengaruh terhadap posisi keuangan perusahaan. Namun
dengan semakin besarnya piutang dagang yang dimiliki perusahaan timbul resiko
yang dihadapi yaitu seandainya sebagian dari tagihan piutang tidak dapat tertagih,
maka akan menjadi beban kerugian perusahaan.
c. Pengertian Piutang Dagang

Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang


timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis, yakni (1) Piutang dagang, (2) Piutang non-dagang, dan (3) Piutang
wesel.

Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat


adanya penjualan barang atau jasa secara kredit. Dalam hal ini tagihan tersebut tidak
disertai dengan surat perjanjian yang formal, melainkan karena unsur kepercayaan
dan kebijakan perusahaan di mana dalam penjualannya telah ditetapkan syarat
penjualan misalnya 2/10,n/30. Hal ini berarti piutang yang timbul diharapkan akan
dapat diterima dalam jangka waktu paling lama 30 hari sejak tanggal transaksi.
Apabila pelanggan membayar dalam jangka waktu kurang dari 10 hari setelah
tanggal transaksi maka akan diberikan potongan/diskon sebesar 2% dari harga jual.
Piutang dagang umumnya berjangka waktu kurang dari satu tahun sehingga
dilaporkan sebagai aktiva lancar.

10
Piutang non dagang terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak termasuk
dalam piutang dagang maupun piutang wesel. Misalnya piutang kepada karyawan
perusahaan, direksi perusahaan, dan piutang kepada cabang-cabang perusahaan.

Piutang wesel merupakan piutang yang lebih formal dibandingkan piutang


dagang karena didalamnya memerlukan perjanjian tertulis debitur kepada kreditur
untuk membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada
waktu tertentu di masa yang akan datang. Umumnya piutang wesel berjangka waktu
lebih dari 60 hari, apabila piutang wesel berjangka waktu kurang dari satu tahun
dilaporkan dalam neraca sebagai aktiva lancar sedangkan untuk piutang wesel
berjangka waktu lebih dari satu tahun diperlakukan sebagai piutang jangka panjang.
D. Prosedur Pencatatan Piutang
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang, antara lain:
(1). Kartu Piutang, merupakan catatan akuntansi berupa buku pembantu yang berisi
rincian mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya. Contoh kartu
piutang:

KARTU PIUTANG
No Rekenig Lembar
ke:
Nama Syarat
Alamat Batas Kredit

Tgl. Keterangan Fol Mutasi Saldo


Debet Kredit Debet Kredit

11
(2). Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang
menyangkut perubahan piutang. Catatan akuntansi tersebut antara lain adalah:
• Jurnal penjualan
• Jurnal retur penjualan
• Jurnal umum
• Jurnal penerimaan kas
Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat timbulnya piutang karena adanya
penjualan kredit.
Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena
adanya retur penjualan.

Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena adanya


piutang yang dihapus.

Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena


adanya pelunasan piutang.

Berdasarkan keterangan di atas, maka data transaksi menyangkut perubahan


(penambahan dan pengurangan) piutang yaitu meliputi:

No. Transaksi Dokumen Mutasi


Piutang
a. Transaksi penjualan kredit Faktur [+]
penjualan
b. Transaksi retur penjualan Memo kredit [- ]
c. Transaksi penghapusan Bukti [- ]
piutang memorial
d. Transaksi penerimaan kas Bukti kas [ - ]
dari piutang masuk

Bagan alur mutasi piutang yang diakibatkan oleh keempat transaksi tersebut di
atas adalah sebagai berikut:

12
Faktur Jurnal Menambah piutang
Penjualan Penjualan

Memo Jurnal Mengurangi piutang


Kredit Retur
Penjualan
Kartu
piutang

Bukti Memorial Jurnal


Umum
Mengurangi piutang

Jurnal
Bukti Kas Penerimaan
Masuk Kas
Mengurangi piutang

Gambar bagan alur mutasi piutang

Rangkuman

Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang


timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan
menjadi 3 jenis, yakni (1) Piutang dagang, (2) Piutang non-dagang, dan (3) Piutang
wesel.
Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai akibat
adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan tersebut tidak
disertai dengan surat perjanjian yang formal. Piutang wesel merupakan piutang yang
lebih formal dibandingkan piutang dagang karena didalamnya memerlukan

13
perjanjian tertulis Piutang non dagang terdiri atas macam-macam tagihan yang tidak
termasuk dalam piutang dagang maupun piutang wesel.
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan kartu piutang antara lain
kartu piutang, catatan akuntansi lain yang terdiri atas jurnal penjualan, jurnal retur
penjualan, jurnal umum, dan jurnal penerimaan kas. Proses pencatatan piutang
dimulai dari adanya transaksi penjualan kredit, retur penjualan, pelunasan piutang
dan penghapusan piutang yang dicatat dalam jurnal berdasarkan bukti transaksi.
Berdasarkan jurnal tersebut kemudian dibukukan ke buku pembantu atau kartu
piutang untuk masing-masing pelanggan.
Lembar Evasluasi Kegiatan Belajar 1

Tes Formatif 1

1. Jelaskan pengertian Piutang


2. Jelaskan alasan perusahaan mengambil kebijakan penjualan secara kredit!
3. Apakah perbedaan antara piutang dagang dan piutang wesel?
4. Sebutkan transaksi apa saja yang mempengaruhi mutasi dalam kartu piutang
dan jelaskan pengaruhnya terhadap saldo piutang!
5. Uraikan secara singkat proses pencatatan transaksi ke kartu piutang!
6. Disamping kartu piutang, diperlukan beberapa catatan akuntansi lain yang
menyangkut perubahan piutang, sebutkan dan jelaskan beberapa catatan
akuntansi tersebut!

Jawaban Formatif 1
1. Piutang merupakan klaim/tagihan perusahaan terhadap pihak ketiga yang
timbul karena adanya suatu transaksi. Pada dasarnya piutang dapat
dikelompokkan menjadi 3 jenis, yakni (1) Piutang dagang, (2) Piutang non-
dagang, dan (3) Piutang wesel.

14
2. Perusahaan mengambil kebijakan penjualan secara kredit dengan
tujuan ingin meningkatkan volume penjualan dan memenuhi sebagian besar
pelanggan yang tidak memiliki dana cukup.
3. Piutang dagang adalah tagihan perusahaan kepada pelanggan sebagai
akibat adanya penjualan barang atau jasa secara kredit, dalam hal ini tagihan
tersebut tidak disertai dengan surat perjanjian yang formal, melainkan karena
unsur kepercayaan dan kebijakan perusahaan. Sedangkan piutang wesel
merupakan piutang yang lebih formal dibandingkan piutang dagang karena
didalamnya memerlukan perjanjian tertulis debitur kepada kreditur untuk
membayar sejumlah uang yang tercantum dalam surat janji tersebut pada
waktu tertentu di masa yang akan datang.
4.
Transaksi Pengaruh terhadap saldo
Transaksi penjualan kredit [+]
Transaksi retur penjualan [- ]
Transaksi penghapusan piutang [- ]
Transaksi penerimaan kas dari [- ]
piutang

5. Proses pencatatan piutang dimulai dari adanya transaksi penjualan kredit,


retur penjualan, pelunasan piutang dan penghapusan piutang yang dicatat
dalam jurnal berdasarkan bukti transaksi. Berdasarkan jurnal tersebut
kemudian dibukukan ke buku pembantu atau kartu piutang untuk masing-
masing pelanggan.

6. Beberapa catatan akuntansi yang digunakan selain dari kartu piutang antara
lain:
a. Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat
timbulnya piutang karena adanya penjualan kredit.
b. Jurnal retur penjualan, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang
karena adanya retur penjualan.
c. Jurnal umum, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang karena
adanya piutang yang dihapus.

15
d. Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat pengurangan piutang
karena adanya pelunasan piutang.

Kegiatan Belajar 2: Mengidentifikasi Data Piutang

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2


Setelah mempelajari pengidentifikasian data mutasi piutang Peserta didik
mampu:
(1). Mengelompokkan jenis-jenis data pelanggan, identitas, saldo, dan status
dengan baik dan benar
(2). Menghitung mutasi pelanggan dengan cermat dan teliti

b. Uraian Materi 2
Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa transaksi penjualan kredit akan
berpengaruh secara positif terhadap saldo piutang sedangkan retur penjualan,
pelunasan piutang, dan penghapusan piutang berpengaruh negatif terhadap saldo
piutang. Piutang pelanggan akan didebet (di kolom mutasi) dalam kartu piutang
apabila terjadi transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya atau bertambahnya
piutang dan akan dikredit di kolom mutasi dalam kartu piutang apabila terjadi
transaksi-transaksi yang menyebabkan berkurangnya piutang. Saldo awal ataupun
saldo akhir piutang normal adalah saldo debet.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

16
Transaksi
penjualan Transaksi :
kredit - retur penjualan
- penghapusan piutang
Saldo Awal
- penerimaan kas dari piutang

KARTU PIUTANG
No Rekenig Lembar
ke:
Nama Syarat
Alamat Batas Kredit

Tgl. Keterangan Fol Mutasi Saldo


Debet Kredit Debet Kredit

Gambar 1. Mutasi kartu piutang

1. Pencatatan Penghapusan Piutang Dagang


Piutang yang sekiranya tak dapat ditagih setelah berbagai upaya dilakukan
maka diputuskan untuk melakukan penghapusan piutang, hal ini dapat dilakukan 2
metode penghapusan piutang, yakni:
(a) Metode langsung (direct write off method).
(b) Metode tidak langsung (indirect write off method atau metode
cadangan/allowance method).

17
• Metode langsung (direct write off method)
Menurut metode langsung setiap piutang dagang yang telah diputuskan untuk
dihapuskan langsung dibebankan di sebelah debit pada akun beban penghapusan
piutang atau kerugian piutang tak tertagih (bad debt expenses) sebagai rekening
lawan di sebelah kredit langsung dikreditkan pada akun piutang dagang.

Beban Kerugian Piutang XXX


Piutang Dagang XXX
(Mencatat Penghapusan piutang A dengan metode langsung)

Kemungkinan piutang A yang sudah dihapuskan sebelumnya suatu saat dengan tiba-
tiba atau pemberitahuan sebelumnya melaksanakan pelunasan pembayaran. Kejadian
ini dicatat, dengan metode langsung, oleh perusahaan dengan tinggal membalik
jurnal saat penghapusan dengan nilai yang sama.

Piutang dagang XXX


Beban Kerugian Piutang XXX
(Mencatat Kesediaan kembali piutang A yang sudah dihapuskan)

Jurnal selanjutnya adalah saat Piutang A membayar pelunasanya dengan


uang tunai
Kas XXX
Piutang dagang XXX

Sebagai contoh perhatikan transaksi-transaksi berikut ini:


Transaksi PT JM. Family adalah sebagai berikut:
 Tgl 2 Juli 2009 menjual barang A kepada toko Manis senilai Rp.15.000.000,-
 Tgl. 5 Juli 2009 penjualan kredit barang A kepada Toko Pamulang sebesar
Rp.2.000.000,-

18
 Tgl 6 Juli 2009 penjualan kredit barang A kepada Toko Sinar Bahagia sebesar
Rp.6.000.000,-
 Tgl 9 Juli 2009 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Pamulang Indah
sebesar Rp.4.000.000,-
 Tgl 10 Juli 2009 diterima pembayaran dari toko Manis sebesar Rp.6.000.000,-
 Tgl 11 Juli 2009 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Sinar Bahagia sebesar
Rp.2.000.000,-
 Tgl 15 Juli 2009 diterima pembayaran ke 2 dari Manis senilai
Rp. 3.000.000,-
 Tgl 16 Juli 2009 penjualan kredit barang B kepada Toko Pamulang Indah
sebesar Rp.4.000.000,-
 Tgl 18 Juli 2009 penjualan kredit barang B kepada Toko Sinar Bahagia sebesar
Rp.5.000.000,-
 Tgl 20 Juli 2009 retur Penjualan barang B dari Toko Pamulang Indah sebesar
Rp.75.000,-
 Tgl 21 Juli 2009 diterima laporan dari toko Manis bahwa telah terjadi
kebakaran, dan PT KIA memutuskan untuk menghapuskan piutang toko Manis
sebesar Rp2.500.000,-.
 Tgl 27 Juli 2009 ada surat dari toko Manis mendapat ganti rugi dari perusahaan
asuransi dan memberi kabar akan melunasi sisa tagihannya dan direalisasikan
pembayaranya pada tanggal 29 Juli 2006.
 Tgl 29 Juli 2009 penerimaan kembali piutang yang telah dihapus Rp2.500.000,-

Dari transaksi tersebut maka PT JM. FAMILY akan mengadakan pencatatan jurnal
sebagai berikut:

2 Juli 09
Piutang Dagang Rp.15.000.000,-
Penjualan Rp.15.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Manis)

19
5 Juli 09
Piutang Dagang Rp.2.000.000,-
Penjualan Rp.2.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Pamulang)
6 Juli 09
Piutang Dagang Rp.6.000.000,-
Penjualan Rp.6.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Sinar)
9 Juli 09
Kas Rp.4.000.000,-
Piutang dagang Rp. 4.000.000,-
(Pembayaran pertama dari toko Pamulang)
10 Juli 09
Kas Rp.6.000.000,-
Piutang dagang Rp. 6.000.000,-
(pelunasan piutang toko Manis Rp.5.000.000)
11 Juli 09
Kas Rp. 2.000.000,-
Piutang dagang Rp.2.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Sinar)
15 Juli 09
Kas Rp. 3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(Pelunasan piutang toko Manis)
16 Juli 09
Piutang dagang Rp. 4.000.000,-
Penjualan Rp. 4.000.000,-
(penjualan kepada toko Pamulang)
18 Juli 09
Piutang Dagang Rp. 5.000.000,-
Penjualan Rp. 5.000.000,-

20
20 Juli 09
Retur penjualan Rp. 75.000,-
Piutang dagang Rp. 75.000,-
(pengembalian barang yang dibeli oleh toko Pamulang)
21 Juli 09
Beban kerugian piutang Rp.2.500.000,-
Piutang dagang Rp.2.500.000,-
(Sisa Piutang toko Manis dihapus karena kebakaran)

27 Juli 09
Piutang Dagang Rp.2.500.000,-
Beban kerugian piutang Rp.2.500.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)

29 Juli 09
Kas Rp.2.500.000,-
Piutang dagang Rp.2.500.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)

Setelah dijurnal transaksi-transaksi di atas dikelompokkan menurut


pelanggan, sehingga akan nampak pengelompokkan sebagai berikut

21
Nama pelanggan Jenis transaksi Jumlah
Toko Manis  penjualan kredit barang  Rp.10.000.000
A ,-
 pelunasan piutang  Rp
 pelunasan piutang 5.000.000,-

 penghapusan sisa  Rp.


piutang 3.000.000,-

 pelunasan piutang yang  Rp.


sudah dihapus 3.000.000,-
 Rp. 3.000.000
Toko Pamulang Indah  penjualan kredit barang  Rp.3.000.000,-
A  Rp.2.000.000,-
 pelunasan piutang  Rp.5.000.000,-
 penjualan kredit barang  Rp. 100.000,-
B  Rp.5.700.000,-
 retur penjualan  Rp. 200.000,-
 pelunasan piutang
 penghapusan sisa
piutang

Toko Sinar Bahagia  penjualan kredit barang  Rp.4.000.000,-


A  Rp.2.000.000,-
 pelunasan piutang  Rp.7.500.000,-
 penjualan kredit barang  Rp.9.500.000,-
B
 pelunasan piutang

• Metode Penghapusan Tidak Langsung (indirect write off method)

22
Dalam metode ini setiap akhir tahun dilakukan penaksiran dari jumlah
piutang dagang yang kemungkinan tidak dapat ditagih untuk dibentuk rekening
cadangan kerugian piutang, dengan rekening lawan beban penghapusan piutang.

31 Desember

Beban kerugian Piutang XXX

Cadangan Kerugian piutang


XXX

(menetapkan cadangan kerugian piutang berdasar taksiran pada akhir tahun)

Pada saat debitur yang menyatakan tidak dapat membayar dan oleh
perusahaan diadakan penghapusan maka diadakan pencatatan jurnal penghapusan
piutang dengan mengurangkan cadangan yang sudah dibentuk sebagai berikut:

Cadangan Penghapusan piutang XXX

Piutang Dagang
XXX

(mencatat penghapusan piutang X dengan metode cadangan)

Jika debitur yang sudah dihapuskan menyatakan bersedia melunasinya maka akan
diaktifkan kembali rekening piutangnya dengan jurnal sebagai berikut:

Piutang dagang XX

23
Cadangan kerugian piutang
XX

(mengakui kesanggupan debitur yang sudah dihapus)

Jika debitur yang sudah dihapuskan datang dan langsung melunasinya maka
dibuat jurnal sebagai berikut:

Kas XX

Piutang dagang XX

(penerimaan kas langsung dari piutang yang sudah dihapus)

Contoh:
Anggap saja bahwa PT.JM. FAMILY menerapkan metode cadangan penghapusan
piutang, dari jumlah piutang yang ada terdapat piutang sebesar Rp.15.400.000,- yang
belum dapat ditagih sampai dengan tanggal, 31 Juli 2009. Manajer kredit
memperkirakan sebesar Rp.308.000,- tidak mungkin dapat diterima.
Keterangan:
Jurnal tanggal 2 Juli 2009 sampai dengan tanggal 20 Juli 2009 sama dengan jurnal
pada metode penghapusan langsung. Selanjutnya jurnal mulai tanggal 21 Juli 2009
sampai dengan 31 Juli 2009 sebagai berikut:

21 Juli 09
Beban kerugian piutang Rp.3.000.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang toko Manis)

Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-


Piutang Dagang Rp.3.000.000,-

24
(penghapusan piutang toko Manis)
27 Juli 09
Piutang Dagang Rp.3.000.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp.3.000.000,-
(mencatat kesanggupan kembali piutang toko Mangkir)
29 Juli 09
Kas Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp.3.000.000,-
(penerimaan kas dari piutang toko mangkir yang pernah dihapus)

31 Juli 09
Beban Kerugian Piutang Rp. 308.000,-
Cadangan Kerugian Piutang Rp. 308.000,-
(pembentukan cadangan kerugian piutang)

c. Rangkuman
Transaksi penjualan kredit akan berpengaruh secara positif terhadap
saldo piutang sedangkan retur penjualan, pelunasan piutang, dan penghapusan
piutang berpengaruh negatif terhadap saldo piutang. Penghapusan piutang yang tidak
dapat ditagih dapat dilakukakan dengan metode penghapusan langsung dan metode
penghapusan tidak langsung.

d. Tes Formatif 2
1. Apa pengaruh penjualan kredit terhadap saldo piutang!
2. Sebutkan metode-metode penghapusan piutang!
3. Berdasarkan data transaksi berikut ini Buatlah jurnal untuk mencatat
transaksi-transaksi dibawah ini:
 Tgl 2 Juli 2009 menjual barang A kepada toko Manis senilai
Rp.20.000.000,-

25
 Tgl 5 Juli 2009 penjualan kredit barang A kepada Toko Pamulang sebesar
Rp.5.000.000,-
 Tgl 6 Juli 2009 penjualan kredit barang A kepada Toko Sinar Bahagia
sebesar Rp.6.000.000,-
 Tgl 9 Juli 2009 penerimaan kas pelunasan piutang Toko Pamulang Indah
sebesar Rp.3.000.000,-

e. Kunci Jawaban Formatif 2


1. Pengaruh penjualan kredit terhadap saldo piutang positif dan omzet
penjualan naik
2. Metode penghapusan piutang ada 2 (dua), yaitu
a. metode penghapusan langsung
b. metode cadangan kerugian piutang
3. Jurnal Umum

2 Juli 09
Piutang Dagang Rp.20.000.000,-
Penjualan Rp.20.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Manis)

5 Juli 09
Piutang Dagang Rp.5.000.000,-
Penjualan Rp.5.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Pamulang)

6 Juli 09
Piutang Dagang Rp.6.000.000,-
Penjualan Rp.6.000.000,-
(Penjualan barang kepada toko Sinar)

26
9 Juli 09
Kas Rp.3.000.000,-
Piutang dagang Rp. 3.000.000,-
(Pembayaran pertama dari toko Pamulang)

BAB III
EVALUASI

A. Tes.

Soal Pilihan Ganda


1. Saldo piutang usaha suatu perusahaan per 1 desember 2009, berjumlah Rp
87.500.000,00. Data kegiatan usaha tahun 2009 antara lain sebagai berikut :
- Penjualan barang secara tunai , Rp 114.000.000,00

27
- Penjualan barang dengan pembayaran kredit, Rp 896.000.000,00
- Retur penjualan kredit, Rp 13.000.000,00
- Penerimaan piutang dari debitur, Rp 855.000.000,00
- Pembayaran Hutang kepada Kreditur, Rp 488.000.000,00
Berdasarkan data diatas, saldo piutang usaha pada 31 desenber 2009,
berjumlah....
a. Rp 115.000.000,00 c. Rp 242.000.000,00
b. Rp 128.000.000,00 d. Rp 503.000.000,00
2. Piutang dagang, Piutang non dagang, dan piutang wesel merupakan....
a. Ciri-ciri piutang c. Bentuk-bentuk piutang
b. Analisis piutang d. Akun-akun piutang
3. Dibawah ini yang bukan termasuk ciri-ciri dari piutang adalah....
a. Timbul akibat penjualan barang secara kredit
b. Memiliki nilai residu
c. Memiliki nilai ganda
d. Memiliki nilai residu
4. Pengertian piutang adalah...
a. Segala kewajiban yang harus di bayar kepada pihak lain atas uang, barang
atau jasa yang muncul akibat penjualan barang dagangan secara kredit.
b. Hak atau tuntutan kepada pihak lain atas uang, barang ,atau jasa yang
muncul akibat penjualan barang secara kredit.
c. Segala kewajiban yang harus dibayar kepada pihak lain atas uang, barang,
atau jasa yang muncul akibat penjualan barang secara tunai
d. Hak atau tuntutan kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang muncul
akibat penjualan barang secara tunai.
5. Dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatatan berkurangnya piutang dari
transaksi pelunasan piutang oleh debitur adalah....
a. Faktur penjualan c. Bukti memorial
b. Memo kredit d. Bukti kas masuk

28
Tes Essay :

(1). Jelaskan fungsi kartu piutang !


(2). Sebutkan catatan akuntansi dan dokumen yang digunakan sebagai
dasar pembukuan di kartu piutang.

Tes Praktek.

UD Halilintar mempunyai saldo piutang per 1 Desember 2009 untuk


langganannya Toko Gemilang, Jl. Reni Raya no. 170 sebesar Rp.
1.500.000,-
Transaksi dalam bulam Desember 2009:
Tgl. 3 Penjualan kredit barang A kepada Toko Gemilang sebesar Rp.
5.000.000,-
7 Penerimaan kas pelunasan piutang Toko Gemilang sebesar Rp.
1.500.000,-
13 Penjualan kredit barang B kepada Toko Gemilang sebesar Rp.
7.000.000,-
23 Retur Penjualan barang B dari Toko Gemilang sebesar Rp. 700.000,-
27 Penerimaan kas pelunasan piutang Toko Gemilang sebesar Rp.
5000.000,-
31 Penghapusan sisa piutang Toko Gemilang sebesar Rp. 300.000,-

Diminta :
Bukukan transaksi mutasi piutang bulan Desember 2009 tersebut ke
dalam kartu piutang.

29
Kunci jawaban Soal Pilihan Ganda

No A B C D
1 X
2 X
3 X
4 X
5 X

Kunci Jawaban Soal Essay


1. Kartu piutang berfungsi sebagai buku pembantu untuk mencatat rincian-rincian
mutasi piutang perusahaan kepada tiap-tiap pelanggannya.

2. Beberapa catatan akuntansi yang digunakan sebagai dasar pencatan pembukuan


dalam kartu piutang antara lain:
a. Jurnal penjualan.
b. Jurnal retur penjualan
c. Jurnal umum
d. Jurnal penerimaan kas
Dokumen-dokumen yang digunakan sebagai dasar pencatan pembukuan dalam
kartu piutang antara lain:
a. Dokumen Faktur Penjualan
b. Dokumen Bukti Kas Masuk
c. Dokumen Memo Kredit
d. Dokumen Bukti Memorial 30
Kunci Jawaban Soal Praktek

KARTU PIUTANG
No Rekenig Lembar ke:

Nama Syarat

Alamat Batas Kredit

Tgl. Keterangan Fol Mutasi Saldo


Debet Kredit Debet Kredit
Des
2009

31
1 Saldo awal Rp 1500.000

3 Penj Brng A Rp. 5.000.000 Rp. 6.500.000

7 BKM Rp. 1.500.000 Rp. 5.000.000

13 Penj Brg B Rp. 7.000.000 Rp. 12.000.000

23 Retur Penj B Rp. 700.000 Rp. 11.300.000

27 BKM Rp. 5.000.000 Rp. 6.300.000

31 Penghapusan Rp. 300.000 Rp. 6.000.000


Piutang

NOMOR BOBOT

Pilihan Ganda
LEMBAR PENILAIAN EVALUASI
1 1
2 1 SOAL TES
3 1
4 1 NILAI = JUMLAH NILAI X 100%
5 1 =.......
TOTAL SKOR

Ket :
ESSAY

1 30
2 35
3 35
32

TOTAL SKOR 100


A = 80% - 100% » sangat baik
B = 75% - 80% » baik
C = 60% - 75% » cukup
D = 40% - 60% » kurang
E = 10% - 40% » sangat kurang

Cek Kemampuan Akhir

Berikan tanda cek [] apabila peserta didik telah menguasai sub kompetensi
diatas berikut ini:

No. Sub Kompetensi ya tidak


1 Dapatkah anda mempersiapkan
pengelolaan kartu piutang.?
2 Dapatkah anda mengidentifikasi data
mutasi piutang.?
3 Dapatkah anda membukukan data
piutang ke masing-masing kartu

33
piutang.?
4 Dapatkah anda membuat pernyataan
piutang.?
5 Dapatkah anda menyusun laporan
rekapitulasi piutang?.

34
BAB IV
PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, maka Anda berhak untuk mengikuti tes
paktik untuk menguji kompetensi yang telah dipelajari. Dan apabila Anda dinyatakan
memenuhi syarat kelulusan dari hasil evaluasi dalam modul ini, maka Anda berhak
untuk melanjutkan ke topik/modul berikutnya.

Mintalah pada pengajar untuk melakukan uji kompetensi dengan sistem


penilaiannya dilakukan langsung dari pihak dunia industri atau asosiasi profesi yang
berkompeten apabila Anda telah menyelesaikan suatu kompetensi tertentu. Atau
apabila Anda telah menyelesaikan seluruh evaluasi dari setiap modul, maka hasil
yang berupa nilai dari Guru atau berupa porto folio dapat dijadikan sebagai bahan
verifikasi bagi pihak industri atau asosiasi profesi.

35
Daftar Pustaka

Accounting Principles, 4th Ed., Weygandt. J., 1996.

Sistem Akuntansi, Mulyadi, 1993.

Buku-buku lain yang relevan.

36

Anda mungkin juga menyukai