Penulisan Pendapat

Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Unduh sebagai rtf, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

PENULISAN PENDAPAT MKK 3303 Tujuan: dapat memahami dan mampu menyusun artikel, feature, tajuk rencana, pojok,

kolom, karikatur, dan surat pembaca. Pokok bahasan: a) pendapat sebagai produk jurnalistik b) artikel c) feature d) tajuk rencana e) pojok f) kolom g) karikatur h) surat pembaca tugas-tugas: analisis artikel, buat artikel, dst. POKOK BAHASAN 1: PENDAPAT SEBAGAI PRODUK JURNALISTIK Komunikasi adalah usaha manusia dalam menyampaikan isi pernyataan manusia kepada manusia lain. Jurnalistik adalah cara menyampaikan isi pernyataan manusia kepada manusia lain melalui media massa periodik. Titik berat bahasan: 1. cara menyampaikan isi penyataan, mengandung pengertian/persoalan: a) isi pernyataan yang mana? b) Bagaimana mencari/mengumpulkan/memilih isi pernyataan? c) Bagaimana cara menyampaikan isi pernyataan yang dipilih? d) Siapa yang harus menyampaikan? e) Faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan? Dsb. 2. Medi massa periodik, yaitu: suratkabar, majalah, radio, televisi, dan film. Bentuk penyampaian: 1. berita (termasuk reportase): fakta disampaikan sebagaimana dilihat, didengar, dicium, oleh komunikator (wartawan) 2. pendapat (artikel, feature, tajuk rencana, pojok, kolom, karikatur, surat pembaca): fakta disampaikan setelah diolah oleh akal budi komunikator (wartawan/penulis) 3. iklan: tidak termasuk lingkup jurnalistik POJOK A. Pengertian 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia a. tempat di antara dua garis atau dua sisi (ujung, permukaan dsb) bertemu; sudut; penjuru; b. tempat yang jauh atau yang tidak mudah kelihatan (didatangi, dihubungi, dsb); c. lajur di sudut surat kabar atau tempat karangan pendek,

analisis penajamanan pokok persoalan 2. Zain A.S. dalam Tjalon Wartawan: Predikat pojok disesuaikan dengan cara penempatannya, yaitu karangan pada pojok yang terpencil, dari salah satu sarana massa 3. Masmimar Makah dalam Pojok sebagai penyalur kritik (Prisma, 10 Oktober 1977): tulisan pendek di suatu sudut halaman surat kabar yang selalu mendapat perhatian pembaca. A. pojok merupakan karangan/tulisan pendek B. tempatnya di salah satu sudut halaman surat kabar B. Isi 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berisikan hal-hal yang humoris, tetapi mengandung kritikan atau sindiran; kritik: kecaman/tanggapan, kadang-kadang dengan uraian/pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya/pendapat sindiran: perkatan (gambar dsb) yang bermaksud menyindir orang; celaan (ejekan dsb) yang tidak langsung. 2. Mochtar Lubis Tulisan pojok yang baik sebenarnya merupakan karikatur yang ditulis 3. Zain A.S. dalam Tjalon Wartawan berisi sindiran yang cukup pedas kepada seseorang ataupun terhadap pemerintah 4. Djawoto dalam Djurnalistik dalam Praktek Pojok yang baik adalah yang singkat, tepat, tajam tapi tidak kasar, berisi, humor. 5. Masmimar Makah dalam Pojok sebagai penyalur kritik (Prisma, 10 Oktober 1977): Isinya senantiasa kritik. Kadang-kadang pedas, tempo-tempo halus tetapi menusuk. Rubrik dengan ciri sinis dan lucu. tajuk rencana dan pojok tergolong pada ruang tempat redaksi menyalurkan pendapat tentang suatu hal. Pojok merupakan pendapat redaksi berupa kritik/sindiran atau suatu pokok persoalan yang diungkapkan secara singkat, tajam dan bersifat humor, ditujukan kepada seseorang atau lembaga (komentar yang mewakili kepentingan masyarakat pada umumnya). Pokok persoalan bisa berupa: o Peristiwa/pendapat secara keseluruhan (redaksi harus menetapkan peristiwa/pendapat yang dipilihdan menggambarkannya secara keseluruhan) o Satu pokok persoalan yang dikandung dalam satu peristiwa/pendapat.

Isi topik tidak selalu bertolak dari berita/headline surat kabar

C. Sumber a. hal-hal yang sudah diberitakan: jangka waktu penyusunan dengan berita hingga pembaca masih ingat dengan pokok persoalan yang diungkap. 2. hal-hal yang belum diberitakan: sumber harus dinyatakan secara jelas (seminar, pertemuan resmi dsb). 3. hal-hal yang bersifat off the record: perlu kebijaksanaan dalam mengungkapkannya (misalnya dengan menggunakan ungkapan: ada kabar burung mengatakan ; sementara isyu menyebutkan .) D. Susunan Terdiri atas 4 bagian: 1. Judul (misalnya: Pojok Kompas, Patrol, Rehat, dsb) 2. Topik a. berisi pokok persoalan yang dipilih: A. berupa fakta (peristiwa, pendapat, peristiwa+pendapat) B. menyangkut kepentingan masyarakat kepentingan masyarakat (perlu tahu wajah/profil pembaca pada umumnya) b. sumber fakta c. hal-hal yang sudah diberitakan A. hal-hal yang belum diberitakan B. hal-hal yang bersifat off the record (dengan penuh bijaksana) C. satu sumber atau lebih, bertentangan atau searah d. fakta terpilih dipertajam dan disusun dalam satu atau lebih kalimat singkat (kebijaksanaan redaksional sangat menentukan)

3. Tanggapan a. merupakan komentar redaksi atas topik yang diungkapkan/hasil analisis atas topik yang diungkapkan (perlu pengetahuan yang luas dan mendalam serta ketajaman daya tangkap) b. diarahkan oleh susunan kalimat yang mengungkapkan topik c. terdiri atas satu atau lebih kalimat singkat, berbentuk kutipan/pertanyaan, membuat pembaca tersenyum/tertawa dan berpendapat seperti yang diinginkan d. jenisnya terdiri atas: 1) supportif : mendukung/sejal an dengan topik

yang diungkap a) suppor tif murni contoh (Kompas, 7-12-1987) Rasa kesetiakawanan masyarakat Indonesia tidak merosot, kata Menteri Sosial (topik) Buktinya, PORKAS merupakan pengorbanan rakyat kecil untuk persepkabolaan bangsa (tanggapan) b) suppor tif bertany a contoh (Kompas, 17-11-1987) Kebun karet PIR Rimbobujang menunjukkan gejala kehancuran (topik) Seperti apa guna garam yang tidak asing lagi, kini bisa pula ditanyakan apa guna karet yang tidak kenyal lagi? (tanggapan) 2) kontradiktif: tidak sejalan/kritikan/s indiran atas topik yang diungkap a) kontra diktif murni contoh (Suara Pembaruan, 18-9-1987) Kasus calon mahasiswa yang lulus Sipenmaru tapi ditolak masuk Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon karena matanya juling, nampaknya mengalami jalan buntu. (topik) Kasihan, banyak contoh penyandang cacat yang ternyata berhasil dalam karirnya. (tanggapan) b) kontra diktif bertany a contoh (Sinar Harapan, 18-1-1984) Sementara anggota DPR menyesalkan keputusan pemerintah yang menetapkan kenaikan harga semen. (topik)

Ketajaman daya tangkap dan pengetahuan luas sangat diperlukan

Kalau sudah menyesal, mau apalagi? Apakah dengan menyesal harga akan turun kembali? (tanggapan) e. Hal-hal yang harus diperhatikan: 1) kalimat topik lemah, kalimat tanggapan semakin melemah 2) kalimat topik kuat, kalimat tanggapan semakin kuat 3) kekuatan kalimat topik tergantung pada banyaknya keterlibatan jumlah manusia dalam persoalan yang diungkapkan.

4. Nama penjaga pojok Misalnya, Mang Usil, tanpa nama, dsb, memiliki maksud tertentu. Menurut Masmimar Makah, ada makna yang dikandung oleh judul dan nama si penjaga pojok yang dipilij. Sedikitnya, dengan pemilihan nama itu hendak dicerminkan watak si pembawa kritik. Nama penjaga pojok cenderung mendekat pada masyarakat golongan bawah, atau paling tidak, jarang sekali penjaga pojok ini mengidentifisir diri sebagai penggede atau berada dalam barisan yang sama dengan kelompok atas. ----ooo0ooo---TUGAS: Minggu depan bawalah contoh pojok. Anda dapat mengklipingnya atau menyalinnya di selembar kertas. Sedapat mungkin, contoh yang anda bawa itu menunjukkan jenis tanggapan. Kita akan mendiskusikannya minggu depan. TERIMA KASIH SURAT PEMBACA

(LETTER TO THE EDITOR)

Pengertian
Surat yang dikirim kepada redaksi suratkabar/majalah oleh pembaca suratkabar/ majalah yang bersangkutan. Pembaca: 1. dari luar kalangan suratkabar/majalah ybs 2. dari dalam kalangan suratkabar/majalah ybs. *** Biasanya dimuat dalam satu rubrik khusus. Nama rubrik berbeda antara satu suratkabar/majalah dengan suratkabar/majalah lainnya.

Latar belakang
formula klasik (man makes news) sering mengecoh pengasuh suratkabar/majalah. Formula tersebut berkembang dalam sistem libertarian of the press, yang salah satu prinsipnya berbunyi kebenaran dapat diperoleh di pasar pendapat (kebenaran diperoleh dari munculnya dengan bebas bermacam-macam pendapat). Dengan prinsip tersebut ternyata: 1. Yang mendapat tempat dalam halaman suratkabar/majalah hanya orang penting, orang yang berkuasa, orang yang punya modal. 2. Akibatnya laporan wartawan cenderung sepihak. 3. Rakyat biasa tiak punya hak untuk dikutip pendapatnya guna dijadikan bahan berita. ketimpangan di atas menimbulkan protes di kalangan para ahli dan memunculkan sistem the social responsibility of the press. Atas dasar tanggungjawab sosial tersebut di atas, pers mempunyai kewajiban: a. memuat bukan hanya pendapat orang berpengaruh/punya modal/berkuasa saja, tapi juga pendapat orang kecil. (setiap orang punya kesempatan yang sama untuk mendapat ruang di halaman suratkabar/majalah) b. memuat berita yang baik/seimbang (hal yang dinyatakan orang berkuasa/punya modal/berpengaruh diimbangi dengan pendapat orang yang tidak berkuasa/tidak punya modal/tidak berpengaruh, tapi punya kepentingan yang sama) catatan: pemuatannya tidak perlu bersamaan, bisa dalam surat pembaca.

Tujuan
1. Pembaca: menyampaikan pikiran, perasaan, persoalan yang menurut pembaca ybs penting untuk diketahui orang banyak, khususnya pihak yang paling berkepentingan, guna diselesaikan atau dicarikan jalan keluarnya. 2. Suratkabar/majalah: tempat menjaring pendapat di kalangan masyarakat, karena: a. keterbatasan jumlah wartawan b. keterbatasan kemampuan yang dimiliki wartawan yagn ada c. keterbatasan jumlah halaman suratkabar/majalah

*** setiap detik, menit, jam terjadi peristiwa/penyampaian pendapat Fungsi a. menjaring bermacam-macam pendapat yang mempunyai kepentingan umum, perlu diketahui orang banyak tapi tidak dapat disampaikan/diperoleh wartawan. b. Alat mendemokratiskan isi suratkabar/majalah (semua orang punya kesempatan yang sama untuk dimuat di suratkabar/majalah Bentuk Umumnya berupa surat atau makalah (jarang terjadi). Syarat Pemuatan 1. berisi masalah yang menjadi kepentingan umum, bukan pribadi, atau masalah pribadi yang punya kaitan langsung dengan kepeentingan umum. 2. Nama dan alamat si pengirim jelas (fotocopy KTP), agar redaksi bisa mencek nama dan alamat tersebut bila ada keraguan. 3. Bahasa yang digunakan jernih. Redaksi berhak melakukan rewriting atas surat tersebut, tanpa menghilangkan esensi surat yang bersangkutan. Bila perlu hasil rewriting dikirmkan kembali ke pengirim surat untuk menegaskan apakah hasil rewriting sudah sesuai atau belum dengan maksud si pengirim. ** Redaktur berhak menolak pemuatan surat pembaca apabila surat tersebut melanggar ketentuan tertulis, berupa penghinaan, pencemaran nama baik, fitnah, dsb. ** Surat pembaca bisa mengandung kemungkinan polemik. Dalam hal demikian, redaktur berhak menghentikan polemik tersebut, agar tidak berlarut-larut. --oo0oo

Anda mungkin juga menyukai