Sistem Reproduksi

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

MARTA PASTARI, S.KEP., M.KES, NS.

SISTEM REPRODUKSI

Pengertian Reproduksi
Sistem Reproduksi adalah kemampuan makhluk

hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru

Perkembangan sifat terjadi pada umur 10-14 tahun Laki-laki dewasa ditandai dengan suara lebih berat, pembesaran genitalia eksterna, tampilnya bulu pada tubuh dan muka Wanita dewasa ditandai dengan menarche, uterus dan vagina membesar, buah dada mengembang, sifat kelamin sekunder tampil, lengkung tubuh kembang, bulu ketiak, dan pubis melebar

SISTEM REPRODUKSI
Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran. Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan / dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus - hipothalamus - hipofisis - adrenal - ovarium. Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen, dan sebagainya

SISTEM REPRODUKSI WANITA Organ untuk pembiakan atau organ reproduksi dapat dibagi dalam organ eksterna dan interna.

ORGAN GENITALIA EKSTERNA


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Vulva Mons pubis Labia mayora Labia minora Klitoris Vestibulum Perineum Vagina Orificium Vagina Hymen Orificium Urethra Externa

FUNGSI = Dikhususkan untuk kopulasi (koitus)

VULVA
Tampak dari luar berukuran panjang dan berbentuk lonjong (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum) Terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjarkelenjar pada dinding vagina

Mons Pubis / Mons Veneris


Bagian yang menonjol di bagian anterior simphisis os.pubis yang terdiri dari jaringan dan lemak Area ini mulai ditumbuhi bulu/rambut pubis pada masa pubertas Pada wanita = rambut tumbuh membentuk sudut lengkung Pada laki-laki = membentuk sudut runcing ke atas

Labia Mayora
Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior). Dua lipatan dari kulit diantara kedua paha bagian atas labia mayora banyak mengandung urat syaraf

Labia Minora
Merupakan bibir kecil bagian dalam labia mayora berwarna merah jambu Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf. Dijumpai frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenti

Klitoris
Sebuah jaringan ikat erektil kecil kira-kira sebesar kacang hijau, dimana dapat mengeras dan tegang karena mengandung urat syaraf, ditutupi frenulum klitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum
Rongga yang berada diantara bibir kecil, muka belakang dibatasi klitoris dan perineum, di dalamnya terdapat muara vagina, uretra, kelenjar bartolini, kelenjar skene Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Perineum
Terletak diantara Vulva dan Anus Panjangnya 4 cm Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra). Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

Vagina
Bentuknya berlipat-lipat seperti rugae Berupa tabung yang dilapisi membran jenis epitelium bergaris khusus Dialiri pembuluh darah dan syaraf Panjangnya 7,5 cm

Vagina
Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan). Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.

Orificium Vagina
Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para. Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Hymen
Lapisan tipis yang menutupi sebagian besar liang senggama. Tengahnya berlubang supaya kotoran menstruasi dapat mengalir keluar Bentuknya seperti bulan sabit, konsistensi kaku/lunak, lubangnya sebesar satu jari Biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, dan fimbria Bila tak berlubang disebut atresia himenalis, atau himen inferforata Himen akan robek saat koitus dan bersalin, sisanya disebut kurunkula himen/sisa himen

Orificium Urethra Externa


Tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris Di sekitar lubang kemih kiri dan kanan terdapat lubang kelenjar skene

ORGAN INTERNA 1. Uterus 1. Tuba Faloppi 2. Ovarium

Uterus
Organ tebal muskular berbentuk seperti buah pir Terletak dalam pelvis antara rectum di belakang dan kandung kemih di depan Fungsinya menahan ovum yang telah dibuahi selama proses perkembangan, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan. Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.

Serviks uteri

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.

Corpus uteri

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria. Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita.

Ligamenta penyangga uterus


Ligamentum latum uteri ligamentum rotundum uteri ligamentum cardinale ligamentum ovarii ligamentum sacrouterina propium ligamentum infundibulopelvicum ligamentum vesicouterina ligamentum recto uterina.

Vaskularisasi uterus

Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

Tuba faloppi
Panjang 12 cm, memiliki 2 saluran telur kiri dan kanan Berfungsi mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia. Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya (gambar).

Pars isthmica (proksimal/isthmus)


Pars isthmica (proksimal/isthmus) Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.

Pars ampularis (medial/ampula)


Pars ampularis (medial/ampula) Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.

Pars infundibulum (distal)


Pars infundibulum (distal) Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi "menangkap" ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba

Mesosalping
Mesosalping Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).

Ovarium
Kelenjar berbentuk buah kenari terletak di kiri dan kanan uterus Berfungsi memproduksi ovum, hormon esterogen, dan progesteron

Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae. Fimbriae "menangkap" ovum yang dilepaskan pada saat ovulasi. Ovarium terfiksasi oleh ligamentum ovarii proprium, ligamentum infundibulopelvicum dan jaringan ikat mesovarium. Vaskularisasi dari cabang aorta abdominalis inferior terhadap arteri renalis.

Hormon Reproduksi Perempuan 1. Hormon Estrogen Berfungsi : Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba uterina, uterus, dan vagina

Lanjutan Mempengaruhi konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan penumpukan lemak serta lapisan subkutan terutama di daerah bokong, paha, dan payudara.

Lanjutan Pada kehamilan terjadi Pembesaran uterus, pembesaran kelenjar mammae dan pertumbuhan jaringan kelenjar mammae serta pembesaran di genetalia eksterna wanita

2. Hormon Progesteron

Berfungsi:
Progesteron merangsang pertumbuhan endometrium, sehingga uterus lebih lanut untuk mempersiapkan terhadap implantasi ovum yang sudah dibuahi dengan jalan menghambat kontraksi uterus sehingga ovum yang sudah tertanam dapat tertahan.

Progesteron menyebabkan sel-sel desisua berkembang dalam endometrium uterus. Progesteron mempunyai pengaruh khusus dalam menurunkan kontraktilitas uterus gravid. Progesteron juga menyokong perkembangan ovum sebelum implantasi. Progesteron yang disekresi selama kehamilan juga membantu menyiapkan kelenjar mammae untuk laktasi.

SISTEM REPRODUKSI LAKI LAKI 1. Skrotum 2. Testis 3. Epididimis 4. Duktus Deferens 5. Duktus Ejakulatori 6. Urethra

Testis
Sepasang kelenjar sebesar telur ayam tersimpan didalam skrotum Berfungsi membentuk spermatozoa dan hormon testosteron

Epididimis
Saluran halus panjang 6 cm Fungsinya menghantarkan testis, mengatur sperma sebelum ejakulasi, memproduksi semen

Duktus Deferens
Panjang 50 cm Kelanjutan dari epididimis yang menembus prostat

Duktus Ejakulatorius
Terdiri dari sekret epididimis vesika seminalis dan prostat Berfungsi mengeluarkan spermatozoa setiap ejakulasi

Urethra
Merupakan saluran kemih pria yang sekaligus merupakan saluran ejakulasi (mani) Pengeluaran urine tidak bersamaan dengan ejakulasi karena diatur oleh kegiatan kontraksi prostat

Hormon Reproduksi Laki-laki 1. Hormon Testosteron Berfungsi :


Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genetalia laki-laki. Bertanggung jawab atas pendistribusian rambut yang menjadi ciri khas laki-laki.

Lanjutan....
Pembesaran laring dan perpanjangan serta penebalan pita suara sehingga menghasilkan suara bernada rendah. Meningkatkan aktivitas kelenjar keringat dan kelenjar sebasea serta terlibat dalam pembentukan jerawat. Meningkatkan massa tulang dan otot

Lanjutan..........
Dan meningkatkan kapasitas pengikatan oksigen pada laki-laki. Meningkatkan ketebalan dan tekstur kulit serta mengakibatkan permukaan kulit menjadi lebih gelap dan lebih kasar. Meningkatkan laju metabolik dasar. Meningkatkan jumlah sel darah merah.

Anda mungkin juga menyukai