Mencegah Erosi Secara Mekanik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Mencegah erosi secara mekanik

Secara garis besar, teknik pengendalian erosi dibedakan menjadi dua, yaitu teknik
konservasi mekanik dan vegetatiI. Konservasi tanah secara mekanik adalah semua perlakuan
Iisik mekanis dan pembuatan bangunan yang ditujukan untuk mengurangi aliran permukaan
guna menekan erosi dan meningkatkan kemampuan tanah mendukung usahatani secara
berkelanjutan. Pada prinsipnya konservasi mekanik dalam pengendalian erosi harus selalu diikuti
oleh cara vegetatiI, yaitu penggunaan tumbuhan/tanaman dan sisa-sisa tanaman/tumbuhan
(misalnya mulsa dan pupuk hijau), serta penerapan pola tanam yang dapat menutup permukaan
tanah sepanjang tahun.
a. 1eras bangku atau teras tangga
%eras bangku atau teras tangga dibuat dengan cara memotong panjang lereng dan
meratakan tanah di bagian bawahnya, sehingga terjadi deretan bangunan yang berbentuk seperti
tangga. Pada usahatani lahan kering, Iungsi utama teras bangku adalah:
1. memperlambat aliran permukaan;
2. menampung dan menyalurkan aliran permukaan dengan kekuatan yang tidak sampai
merusak;
3. meningkatkan laju inIiltrasi; dan
4. mempermudah pengolahan tanah.
%eras bangku dapat dibuat datar (bidang olah datar, membentuk sudut 0
o
) dengan bidang
horizontal), miring ke dalam/goler kampak (bidang olah miring beberapa derajat ke arah yang
berlawanan dengan lereng asli), dan miring keluar (bidang olah miring ke arah lereng asli). %eras
biasanya dibangun di ekosistem lahan sawah tadah hujan, lahan tegalan, dan berbagai sistem
wanatani. %ipe teras bangku dapat dilihat pada Gambar 2. %eras bangku miring ke dalam (goler
kampak) dibangun pada tanah yang permeabilitasnya rendah, dengan tujuan agar air yang tidak
segera terinIiltrasi menggenangi bidang olah dan tidak mengalir ke luar melalui talud di bibir
teras. %eras bangku miring ke luar diterapkan di areal di mana aliran permukaan dan inIiltrasi
dikendalikan secara bersamaan, misalnya di areal rawan longsor. %eras bangku goler kampak
memerlukan biaya relatiI lebih mahal dibandingkan dengan teras bangku datar atau teras bangku
miring ke luar, karena memerlukan lebih banyak penggalian bidang olah. EIektivitas teras
bangku sebagai pengendali erosi akan meningkat bila ditanami dengan tanaman penguat teras di
bibir dan tampingan teras. Rumput dan legum pohon merupakan tanaman yang baik untuk
digunakan sebagai penguat teras. %anaman murbei sebagai tanaman penguat teras banyak
ditanam di daerah pengembangan ulat sutra. %eras bangku adakalanya dapat diperkuat dengan
batu yang disusun, khususnya pada tampingan. Model seperti ini banyak diterapkan di kawasan
yang berbatu. Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan teras bangku
adalah:
1. apat diterapkan pada lahan dengan kemiringan 10-40, tidak dianjurkan pada lahan
dengan kemiringan ~40 karena bidang olah akan menjadi terlalu sempit.
Nomo : BuJoiri
NlH :4746
Kelos :A-
2. %idak cocok pada tanah dangkal (40 cm)
3. %idak cocok pada lahan usaha pertanian yang menggunakan mesin pertanian.
4. %idak dianjurkan pada tanah dengan kandungan aluminium dan besi tinggi.
5. %idak dianjurkan pada tanah-tanah yang mudah longsor.



b. 1eras gulud
%eras gulud adalah barisan guludan yang dilengkapi dengan saluran air di bagian
belakang gulud. Metode ini dikenal pula dengan istilah guludan bersaluran. Bagian bagian dari
teras gulud terdiri atas guludan, saluran air, dan bidang olah (Gambar 3). Fungsi dari teras gulud
hampir sama dengan teras bangku, yaitu untuk menahan laju aliran permukaan dan
meningkatkan penyerapan air ke dalam tanah. Saluran air dibuat untuk mengalirkan aliran
permukaan dari bidang olah ke saluran pembuangan air. Untuk meningkatkan eIektivitas teras
gulud dalam menanggulangi erosi dan aliran permukaan, guludan diperkuat dengan tanaman
penguat teras. Jenis tanaman yang dapat digunakan sebagai penguat teras bangku juga dapat
digunakan sebagai tanaman penguat teras gulud. Sebagai kompensasi dari kehilangan luas
bidang olah, bidang teras gulud dapat pula ditanami dengan tanaman bernilai ekonomi (.ash
.rops), misalnya tanaman katuk, cabai rawit, dan sebagainya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pembuatan teras gulud:
1. %eras gulud cocok diterapkan pada lahan dengan kemiringan 10-40, dapat juga pada
lahan dengan kemiringan 40-60 namun relatiI kurang eIektiI.
2. Pada tanah yang permeabilitasnya tinggi, guludan dapat dibuat menurut arah kontur. Pada
tanah yang permeabilitasnya rendah, guludan dibuat miring terhadap kontur, tidak lebih
dari 1 ke arah saluran pembuangan. Hal ini ditujukan agar air yang tidak segera
terinIiltrasi ke dalam tanah dapat tersalurkan ke luar ladang dengan kecepatan rendah.



Gambar 3. Sketsa penampang samping teras gulud
.. 1eras individu
%eras individu adalah teras yang dibuat pada setiap individu tanaman, terutama tanaman
tahunan (Gambar 4). Jenis teras ini biasa dibangun di areal perkebunan atau pertanaman buah-
buahan.


Gambar 4. Sketsa teras individu pada areal pertanaman tahunan

d. 1eras kebun
%eras kebun adalah jenis teras untuk tanaman tahunan, khususnya tanaman pekebunan
dan buah-buahan. %eras dibuat dengan interval yang bervariasi menurut jarak tanam (Gambar
13). Pembuatan teras bertujuan untuk:
1. meningkatkan eIisiensi penerapan teknik konservasi tanah, dan
2. memIasilitasi pengelolaan lahan (land management fa.lty), di antaranya untuk Iasilitas
jalan kebun, dan penghematan tenaga kerja dalam pemeliharaan kebun.


Gambar 5. %eras kebun
e. Rorak
Rorak merupakan lubang penampungan atau peresapan air, dibuat di bidang olah atau
saluran resapan (Gambar 6). Pembuatan rorak bertujuan untuk memperbesar peresapan air ke
dalam tanah dan menampung tanah yang tererosi. Pada lahan kering beriklim kering, rorak
berIungsi sebagai tempat pemanen air hujan dan aliran permukaan. imensi rorak yang
disarankan sangat bervariasi, misalnya kedalaman 60 cm, lebar 50 cm, dan panjang berkisar
antara 50-200 cm. Panjang rorak dibuat sejajar kontur atau memotong lereng. Jarak ke samping
antara satu rorak dengan rorak lainnya berkisar 100-150 cm, sedangkan jarak horizontal 20 m
pada lereng yang landai dan agak miring sampai 10 m pada lereng yang lebih curam. imensi
rorak yang akan dipilih disesuaikan dengan kapasitas air atau sedimen dan bahan-bahan
terangkut lainnya yang akan ditampung. Sesudah periode waktu tertentu, rorak akan terisi oleh
tanah atau serasah tanaman. Agar rorak dapat berIungsi secara terus-menerus, bahan-bahan yang
masuk ke rorak perlu diangkat ke luar atau dibuat rorak yang baru.


Gambar 6. Rorak dengan teras gulud



Gambar 7. %eras kredit yang terbentuk dari barisan rumput
yang ditanam menurut garis kontur

aItar Rujukan
http://www.anneahira.com/metode-konservasi-tanah.htm
http://kuliahitukeren.blogspot.com/2011/03/metode-konservasi-tanah-dan-air.html

Anda mungkin juga menyukai