Tingkat Bahaya Erosi (USLE)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Tingkat Bahaya Erosi (TBE)

Rumus USLE :

A = R x K x LS x CP

A = Tingkat Bahaya Erosi (Ton/Ha/thn)

R = Erosivitas hujan (tahunan) terhadap laju erosi

R = 38,5 + 0,35 CH

CH (Jumlah curah hujan tahunan selama 12 bulan)

K = Erodibibitas Tanah (Untung menghitung, gunakan data hasil uji lab)

100K = 1,292 [2,1 M1,14 (10-4 ) (12-a) + 3,25 (b-2) + 2,5 (c-3)]

K = indeks erodibilitas tanah


M = (% debu + pasir sangat halus) (100 - % liat)
a = nilai bahan organik (Bahan Organik = %C x 1,724)
b = harkat struktur tanah
c = harkat tingkat permeabilitas tanah

Tabel 1. Kelas Struktur Tanah

No. Kelas Struktur tanah (ukuran diameter) Harkat


1. Granuler sangat halus (<1 mm) 1
2. Granuler halus (1 sampai 2 mm) 2
3. Granuler sedang sampai kasar (2 sampai 10 mm) 3
4. Berbentuk blok, blocky, plat, dan massif 4
Sumber: Sitanala Arsyad, 2010: 369

Tabel 2. Kelas Permeabilitas Tanah

No. Kelas Permeabilitas Kecepatan (cm/jam) Harkat


1. Sangat lambat < 0,5 6
2. Lambat 0,5 sampai 2,0 5
3. Lambat sampai sedang 2,0 sampai 6,3 4
4. Sedang 6,3 sampai 12,7 3
5. Sedang sampai cepat 12,7 sampai 25,4 2
6. Cepat > 25,4 1
Sumber: Sitanala Arsyad, 2010: 369
LS = Kemiringan Lereng
Pendugaan Nilai LS Berdasarkan Kelas Kelerengan

No. Kemiringan Lereng (%) Nilai LS Kelas


1 Datar (0-3%) 0,15 A
2 Berombak (3-8%) 0,25 B
3 Agak Landai (8-16%) 1.2 C
4 Landai (16-24%) 4,25 D
No. Kemiringan Lereng (%) Nilai LS Kelas
5 Agak Curam (24-35%) 7,25 E
6 Curam (35-45%) 9,5 F
7 Sangat Curam (>45%) 12 G
Sumber : Gregory et al. (1978) dalam Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka (2001)

CP = Penutupan Lahan dan Tindakan Konservasi

Tabel 6. Variasi Nilai C dan P untuk berbagai penutupan lahan

No. Jenis Perlakuan Nilai CP


1. Teras Bangku 0,37
a. Konstruksi bagus 0,04
b. Konstruksi sedang 0,15
c. Konstruksi jelek 0,35
2. Teras tradisional 0,40
3. Teras koluvial pada strip rumput atau bambu 0,50
a. Konstruksi bagus 0,04
b. Konstruksi jelek 0,40
4. Hillside ditch atau field pits 0,30
5. Rotasi Crotalaria sp (legume) 0,60
6. Mulsa (sersah atau jerami 6 ton/ha/th) 0,30
a. Mulsa (sersah atau jerami 3 ton/ha/th) 0,50
b. Mulsa (sersah atau jerami 1 ton/ha/th) 0,80
7. Kontur cropping, kemiringan < 8 % 0,50
a. Kontur cropping, kemiringan 9 – 20 % 0,75
b. Kontur cropping , kemiringan > 20 % 0,90
8. Teras bangku dengan tanaman kacang tanah 0,009
9. Teras bangku dengan tanaman maize dan mulsa 0,006
jerami 4 ton/ha
10. Teras bangku dengan tanaman sorgum-sorgum 0,012
11. Teras bangku dengan tanaman maize 0,048
12. Teras bangku dengan kacang tanah 0,053
13. Strip rumput Bahia (3 tahun) pada tanaman Citonella 0,00
14. Strip rumput Brachiaria (3 tahun ) 0,00
15. Strip rumput Bahia (1 tahun ) pada tanaman kedele 0,02
16. Strip crotalaria pada tanaman kedele 0,111
17. Strip crotalaria pada tanaman padi gogo Strip 0,34
18. crotalaria pada tanaman kacang tanah Strip 0,398
19. maize dan kacang tanah,mulsa dari sersah Teras 0,05
20. gulud dengan penguat teras 0,50
21. Teras gulud, dengan tanaman bergilir padi dan maize 0,013
22. Teras gulud, sorgum - sorgum 0,041
23. Teras gulud, singkong 0,063
24. Teras gulud, maize – kacang tanah 0,006
25. Teras gulud, pergiliran kacang tanah – kedele 0,105
26. Teras gulud, padi – maize 0,012
27. Teras bangku, maize – singkong /kedele 0,056
28. Teras bangku, sorgum –sorgum 0,024
29. Teras bangku, kacang tanah 0,009
30. Teras bangku, tanpa tanaman 0,039
31. Strip Crotalaria pada tanaman sorgum-sorgum 0,264
32. Strip Crotalaria pada tanaman kacang 0,405
tanah/singkong
33. Strip Crotalaria pada tanaman padi gogo/singkong 0,193
34. Strip rumput pada tanaman padi gogo 0,841
35. Alang-alang permanen 0,02
36. Semak belukar 0,01
37. Hutan reboisasi tahun ke 2 0,1
38. Hutan sekunder 0,1
39. Hutan primer sedikit sersah 0,005
40. Hutan primer banyak sersah 0,001

Anda mungkin juga menyukai