Tugas B

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

KELOMPOK 1 A.

PENGERTIAN KALIMAT Kalimat adalah bagian bahasa bahasa yang mengandung suatu pikiran atau pesan yang lengkap. Dalam bentuk bahasa lisan kalimat adalah deretan bunyi bahasa yang lengkap dengan lagu, jangka waktu dan perhitungannya. Dalam bentuk bahasa tulisan kalimat adalah deretan huruf atau kata yang dimulai dengan huruf besar dan diakiri dengan tanda titik (.), tanda seru (!) atau tanda Tanya (?). Contoh : - Panorama ditepi pantai itu sangat indah. - Pernahkah anda pergi kesana? - Pergilah kesana pada liburan yang akan datang! B. UNSUR-UNSUR KALIMAT Kalimat terdiri dari bebrapa unsur : 1. Unsur Segmental Kalimat berupa sentean bunyi, bahasa yang membentuk kata, frase, atau klausa. Secara fungsional unsure-unsur segmental itu menduduki S, P, O, dan K. Sebuah kalimat lengkap minimal harus ada S dan P, dan intonasinya menunjukkan adanya intonasi selesai. Contoh : Adik sedang menangis di dalam kamar S P K o Dia pergi S P o Surat itu ditulis oleh saya tadi padi S P O K 2. Unsur Intonasi Intonasi adalah unsure kalimat yang berupa perpaduan antara tekanan, nada, dan jeda. Tekanan dapat berupa panjang pendek, ataupun keras lemahnya bagianbagian ajaran tertentu. Unsur-unsur intonasi nada ialah tinggi rendahnya bunyi. Jeda adalah perhentian-perhentian dalam penyajian bunyi. o

C. PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF 1. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan dengan tepat, ditinjau dari segi struktur, diksi, dan logikanya perasaan. Secara garis besar kalimat efektif adalah kalimat yang berisi gagasan pembicaraan atau penulis secara jelas, singkat, dan tepat. Contoh : o Anak pak Ahmad menjadi polisi o Andi sedang membaca o Saya tidak mengetahui persembunyiannya Kalimat efektif dituntut oleh beberapa ketepatan, baik ketepatan pilihan kata, bentuk kata, pola kalimat, maupun makana kalimat.

2. Ketidakefektifan Kalimat Kalimat yang tidak sesuai dengan kata-kata yang disampaikan atau kata yang tidak dan tidak sopan. Contoh : o Mereka sedang mempertinggikan pematang Seharusnya : Mereka sedang meninggikan pematang. o Banyak anak-anak bermain kelereng Seharusnya : Banyak anak bermain kelereng. Ketidakefektifan suatu kalimat disebabkan berbagai hal : 1. Pleonasme Yaitu kelebihan kalimat atau kata yang mubazir. Contoh : a. Para hadirin ( hadirin sudah jamak, tidak perlu memakai kata para ) b. Para bapak-bapak ( bapak-bapak sudah jamak tidak perlu memakai kata para ) 2. Salah Nalar Contoh :

a. Waktu dan tempat dipersilahkan b. Mobil pak Joyo mau dijual 3. Ciri-ciri Kalimat Efektif Disusun berdasarkan kaedah-kaedah yang logis a. Unsur-unsur penting yang ada dalam kalimat ( S+P+O+K ) b. Aturan-aturan tentang EYD c. Penggunaan diksi yang tepat 4. Syarat-Syarat Kalimat Efektif a. Kesepadanan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran logis dan masuk akal. b. Kesejajaran bentuk-bentuk bahasa yang dipergunakan. c. Penekanan untuk mengemukakan ide pokok. d. Kevariasian dalam struktur kalimat. D. POLA DASAR KALIMAT 1. Kalimat Tunggal Kalimat yang hanya terdidri dari unsur inti (S,P )atau satu klausa saja. Tidak menggunakan konjuktor atau kata penghubung dalam kalimat tersebut. Contoh: Ayah seorang guru SMP. Guru bahasa inggris disekolahku akan melawat ke amerika serikat. Ibu sakit. 2. Kalimat Majemuk Setara Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti ( rangkaian S, P ) dan keduanya silang bergantung atau sama derajatnya, biasanya terdapat konjuktor/kata penghubung. Misalnya dan, atau, dan lain sebagainya. Contoh : Ayah membaca buku, ibu memasak di dapur. Tuti tidak senang bernyanyi, tetap ia senang musik. Rudi tidak saja melihat, bahkan ia yang pertama kali menolong korban itu.

3. Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat yang terdiri dari dua atau lebih unsur inti ( rangkaian S, P ) dan salah satu unsurnya menjadi bagian unsur lain. Contoh : ( Karena ) ibu sakit, ayah memasak. Toni datang ( ketika ) saya sedang mandi. ( Walaupun ) orangnya melarang, ia tetap berangkat. 4. Kalimat majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subyek, prediket, atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh : Toni bermain dengan Kevin. ( kalimat tunggal I ) Rina membaca buku di kamar kemarin. ( kalimat tunggal 2, induk kalimat ) Ketika aku datang ke rumahnya. ( anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu ) Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. ( kalimat majemuk campuran )

5. Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat tunggal yang karena subyek, prediket, atau objeknya sama maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali. Contoh : Pekerjaannya hanya makan. ( kalimat tunggal I ) Pekerjaannya hanya tidur. ( kalimat tunggal 2 ) Pekerjaannya hanya merokok. ( kalimat tunggal 3 ) Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. ( kalimat majemuk rapatan )

Berdasarkan pola dasarnya, terdapat pola-pola sebagai berikut : 1. S-P Kibum tidur. 2. S-P-O

3. 4. 5. 6. 7. 8.

Shindong makan gorengan. S-P-Pel Cincinnya bertahtakan berlian. S-P-K JYJ konser di Tokyo Dome. S-P-O-Pel Yesung menamai kura-kuranya Ddangkoma. S-P-O-Pel-K Setiap pagi Hangeng membuatkan semua member nasi goreng. S-P-O-K Eunkyuk minum susu strawberi setiap hari. S-P-Pel-K Semua member sedih ketika Kangin masuk militer.

E. MACAM-MACAM KALIMAT 1. Kalimat Inti Adalah kalimat yang merupakan dasar dari struktur suatu bahasa, kalimat ini memiliki bentuk yang paling sederhana. Ciri-ciri kalimat inti : Terdiri dari dua kata Dua kata tersebut sebagai inti semua ( dalam arti yang satu sebagai S dan satunya lagi sebagai P ) Urutannya adalah S-P ( bukan P-S ) Intonasinya netral ( intonasi benta ) Aktif

Contoh : Ayah pejabat Ia bekerja

2. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal ialah kalimat yang hanya terdiri atas satu pola, satu kontruksi SP, atau satu klausa, yang dapat diperluas dengan unsur tambahan yaitu O atau K. Contoh : Ibu memasak. ( S-P )

Ayah membaca majalah. ( S-P-O ) Ayah sedang membaca majalah mingguan di beranda muka. ( S-P-O-K )

3. Kalimat Luas Ialah kalimat inti yang telah mengalami perluasan. Bila perluasan itu tidak membentuk pola baru, hasilnya adalah kalimat tunggal yang luas. Contoh : Adik si Hasan membaca. ( S-P ), ( kalimat luas, kalimat tunggal ) Ida tidak sedang sakit. ( S-P )

4. Kalimat Mayor dan Kalimat Minor Kalimat mayor adalah kalimat yang sekurang-kurangnya mengandung dua unsur inti yaitu S dan P. Contoh : Ibu memasak. ( S-P ) Organisasi itu mengadakan konferensi di Kaliurang. ( S-P-O-K )

Kalimat minor adalah kalimat yang hanya memiliki satu unsur inti yaitu S saja atau P saja. Contoh : Akan pergi. Sudah datang. Makan dulu.

5. Kalimat Inversal Ialah kalimat yang jabatan P mendahului S. Contoh : Jatuh dia. ( P-S ) Kelurkan mereka dari ruang itu. ( P-S-K ) Jatuh ia dari pohon itu. ( P-S-K )

6. Kalimat Lengkap dan kalimat Elips Ialah kalimat yang mengandung unsur S-P secara lengkap. Contoh : Kedua orangtuanya guru matematika. ( S-P ) Sekalipun saya belum pernah membohongi ibu. ( K-S-P-O )

Kalimat elips adalah kalimat yang tidak mengandung S-P secara lengkap. Kalimat ini biasanya berupa kalimat jawab, perintah, tanya, atau salam. Contoh : Pergi ! ( perintah ) ke Jakarta ( jawab ) Siapa ? ( Tanya ) Selamat pagi ( salam ) 7. Kalimat Transformasi Ialah kalimat inti yang mengalami perubahan. Contoh : Dia pergi ( kalimat inti ) Dia akan pergi ? ( terjadi perubahan intonasi ) Dialah yang pergi! ( terjadi perubahan fungsi kalimat )

KELOMPOK 2

A. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili gagasan pembicaraan atau penulisan serta deapat diterima atau arti tujuannya seperti yang dimaksud penulis atau pembicara. Ciri-ciri kalimat efektif : 1. Satuan gagasan Memiliki subjek,pradikat,serta unsur-unsur lain ( O/k ) yang saling mendukung serta membentukkesaruan tunggal.didalam keputusan itu merupakan kebijaksanaan yang dapat membantu keselamatan umum. Kalimat ini tidak memiliki kesatuan katena tidak didukung subjek. Unsure dari keputusan itu bukanlah subjek, melainkan keterangan. Cirri bahwa unsure itu merupakan keterangan ditandai oleh keberadaan frase depan didalam ( ini harus dihilangkan) 2. Kesajajaran Memiliki kesamaan bentukan atau imbhan .kalimat tersebut tidak memiliki ke sejajaran antara prediketnya,yg satu menggunakan prediket aktif,yaini imbuhan me-,sedangkan yg satu lagi menggunakan predikat pasip,yaini menggunakan imbuhan di-. Kalimat itu harus di ubah: o kakak menolong anak itu dengan memapah nya kepinggir jalan. o anak itu di tolong kakak dgn di papahnya kepinggir jalan. 3. Kehematan Kalimat epektif tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak perlu. 4. Penekanan Kalimat yang di pentingkan hrus di beri penekanan. Caranya : Mengubah posisi dalam kalimat, yakni dengan cara meletakkan bagian yang penting di depan kalimat. Menggunakan partikel, penekanan bagi kalimat dapat mengguynakan partikel aElah,-pun,dan aEkah.

Menggunakan repetisi yakni menggunakan dengan mengulang-ulang kata yang dianggap penting. Menggunakan pertentangan, yakni menggunakan kata yang bertentangan atau berlawanan makna atau maksud falam bagian kalimat yang ingi n ditagaskan.

5. Kelogisan Kalimat efektif harus mudah dipahami. Dalam hal ini hubungan unsure-unsur dalam kalimat harus memiliki hubungan yang logis atau masuk aka. Kalimat ini tidak logis atau tidak masuk akal karena waktu dan tempat adalah benda mati yang tidak dipersilahkan. Kalimat tersebut harus diubah misalnya : bapak penceramah, saya persilahkan untuk naik kepodium. A. Langkah-langkah penulisan makalah dalam pembuatan atau menyusun makalah, perlu diperhatikan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Mempelajari atau menganalisa topic yang akan ditulis 2. Menyusun pola fikir 3. Pengumpulan bahan-bahan materi (REFERENSI) 4. Menulis atau menyusun makalah B.sistimmatematika penulisan makalah untuk mendukug terhadap penyusunan makalah yang baik,maka makalah hendaknya di sesuaikan dengan sistim matika sbb; 1. lembar judul 2.lembar pengesahan-lihat contoh lembar pengesahan. 3.kata pengantar 4.daptar isi 5.daptar gambar(jika ada) 6.daptar table(jika ada) 7.batang tubuh makalah.

KELOMPOK 3 A. PENGERTIAN PARAGRAF Paragraf adalah sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama Menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang lebih besar,yaitu buah pikiran yang diungkapkan dalam seluruh tulisan. Paragraf juga di kenal dengan nama lain yaitu alenia. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke dalam ( geser ke sebelah kanan ) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama. B. UNSUR-UNSUR PARAGRAF Untuk membuat paragraf yang sistematis dan logis,diperlukan sejumlah unsur pendukung,yaitu transisi,kalimat topik,kalimat penjelas,dan kalimat penegas. 1. Unsur Transisi Sebuah tulisan/karangan tidak hanya terdiri atas satu paragraf. Ada puluhan bahkan ratusan paragraf.paragraf-paragraf itu tidak berdiri sendiri, tetapi harus berhubungan satu dengan yang lain. Untuk menghubungkan paragraf satu dengan paragraf yang lainnya itu di perlukan perekat yang dinamakan transisi . a. Transisi berupa kalimat kata ( kelompok kata ) Transisi berupa kata atau kelompok kata aman banyak.pengelompokan berdasarkan penanda hubungannya antara lain: Penanda hubungan kelanjutan,antara lain dan serta,lagi,pula,lagi pula,tambahan lagi ,bahkan ,kedua,ketiga,selanjutnya,akhirnya,terakhir. Hubungan waktu, antara lain dahulu, sekarang, kini, kelak, sebelum,setelah sesudah, sementara itu, sehari kemudian, tahun depan b. Penanda klimaks, antara lain paling ......,se....nya, tel..... c. Penanda perbandingan , antara lain seperti, ibarat, sama,bak. d. Penanda konsras, antara lain, tetapi,biarpun, sebaliknya, e. Penanda urutan jarak,antara lain disana,disini,disitu,sebelah,dekat,jauh. f. Penanda ilustrasi,antara lainumpama,contoh,minsalnya. g. Penanda sebab akibat,antara lain sebab,oleh sebab itu,oleh karena,akibatnya. h. Penandasyarat( pengandaian),antara lain jika,kalau,jikalau,andaikata,seandainya. i. Penanda kesimpulan,antara lain ringkasnya ,kesimpulannya,garis besarnya rangkuman. 2. transisi berupa kalimat

10

Kalimat yg di gunakan sbgai transisi dikenal pula dgn istilah kalimat penuntun .ringkasannya,morpologi adalh bgin dri ilmu bahasa yg membicarakn seluk beluk kta yg dibicarakn dlam morpologi adlh perubahn2 bentuk kta ,baik dgn afiksasi ,reduflikasi,maupun komposisi. 3. transisi berupa paragrap Transisi ini digunakn untuk membelokanpembahasan dri suatu pokok Pikiran ke pokok pikiran yg lain. B. KALIMAT UTAMA Sebuah paragraf yang baik mengandung suatu pokok pikiran. Pokok pikiran itu dituangkan dalam salah satu kalimat diantara kalimat-kalimat yang tergabung alam sebuah pargrap , dan disebut juga kalimat topok. Sebagai contoh , kita ambil salah satu variasi kalimat di atas, yaitu: Banyak orang mengakui bahwa taman itu termasuk taman yang bagus. Kalimat ini merupakan kalimat utama karena masih mengandung pernyataan umum. Agar lebih jelasnya, perlu dilengkapi dengan kalimat-kalimat penjelas yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan. Setelah kalimat itu dilengkapi kalimat-kalimat penjelas, akan menjadi sebuah paragraf seperti dibawah ini . C. STRUKTUR PARAGRAF a. Struktur Paragraf kalimat yg membangun pragrap pada umum nya dapat di klasipikasikan atas dua macam yaitu; kalimat topik atau kalimat utama kalimat penjelas atau kalimat pendukung

Kalimat topik atau kalimat utama,biasanya ditempat kan secara jelas sebagai kalimat awal suatu paragrap. Ciri kalimat topik adalah 1. Mengandung permasalahan yang potensial untuk dirinci tau di uraikan lebih lanjud 2. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3. Mempunyai arti yang cukup jelas tanpa harus di hubungkan dengn kalimat lain

11

4. Dapat di bentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasatransisi Ciri kalimat penjelas adalah : 1. (dari seg i arti) sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri 2. Arti kalimat kadang kadang baru jelas setelah di hubungkan dengan kalimat lain dalam paragrap 3. Pembentukannya sering memerlukan bantuan kta sambung dan frsatransisi 4. Isinya berupa rincian,keterangan,contoh,dan data lain yang mendukung kalimat topik Kalimat-kalimat penjelas atau kalimat bawahan itu menjelas kan kalimat topik dengan empat cara,yaitu: 1. Dengan ulangan,yaitu megulang balik pikiran utama 2. Dengan pembedaan,yaitu dengan menunjukan maksud yang di kandung oleh pikiran utama dan menyatakan apa yang tidak terkandung oleh pikiran utama. 3. Dengan contoh,yaitu dengan memberikan contoh-contoh mengenai apa yang di nyatakan dalam kalimat topik. 4. Dengan pembenaran,yaitu dengan menambahkan alasan-alasan untuk mendukung ide pokok

b.Struktur Alenia Berdasarkan pungsinya,kalimat yang membangun paragrap pada umumnya dapat diklasipikasikan atas dua macam,yaitu (1)kalimat topik (2)kalimat penjelas.kalimat topik adalah yang berisi ide pokok atau gagasan utama.ada pun kalimat penjelas adalah yang berpungsi kalimat utama Ciri-ciri kalimat utama dan kalimat penjelas adalah sebagai berikut: 1. Ciri-ciri kalimat utama: a. Mengandung permasalahan yang potensial untuk di rinci dan diurai kan lebih lanjut b. Merupakan kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri c. Mempunyai yarti yang cukup jelas tanpa harus di hubungkan dengan kalimat lain d. Dapat dibentuk tanpa bantuan kata sambung dan frasatransisi 2. Ciri-ciri kalimat penjelas Merupakan kalimat yang tidak berdiri sendiri(dari segi arti) arti kalimat kadangkadang-kadang baru jelas setelah di hubungkan dengan kalimat lain dalam suatu paragrap.

12

D.CONTOH PARAGRAF Paragraf eksposisi adalah memaparkan atau menjelaskan sesuatu agar pengetahuan pembaca bertambah. Paragraf narasi adalah paragrap yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian .dalam karangan atau paragrap narasi terdapat alur cerita,tokoh,setting,dan konplik. Deskripsi adalah salah satu jenis karanganyang melukiskan suatu objek sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga pembaca dapat melihat,mendengar,merasakan,mencium secara imajinatif apa yang di lihat,didengar,dirasakan,dan dicium oleh penulis tentang objek yang dimaksud.

13

KELOMPOK 4 A. MACAM-MACAM PARAGRAF 1. Berdasarkan Jenisnya a. Narasi. Narasi di kenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok suatu narasi.jika ketiga unsur bersatu disebut plot atau alur. Jadi,narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi dapat berisi FAKTA atau FIKSI. Narasi yang berisi FAKTA disebut narasi ekspositoris, Narasi yang berisi FIKSI disebutnarasi sugestif.contoh narasi ekspositoris adalah biografi,autobiografi,atau kisah pengalaman.sedangkan contoh narasi sugestis adalah novel,cerpen,cerbung,ataupun cergam. Pora narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal-tangah akhir. Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik itu lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfliks timbul dan mencapai klimaks, secara beransur-ansur cerita akan mereda. akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilahkan pembaca untunk menebaknya sendri. Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi ) Cendrung melakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Olehkarna itu, cerita dirangkai dengan menggunakan rumus 5W+1H, yang dapat disingkat menjadi adik simba. 1. (what) apa yang akan diceritakan, 2. (where) dimana seting atau lokasi ceritanya, 3. (when) kapan peristiwa-peristiwa berlansung, 4. (who) siapa pelaku ceritanya, 5. ( why) mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi. 6. (how) bagaimana cerita itu dipaparkan. Contoh :

14

Ir.soekarno, presiden RI pertama ia adalah nasionalis beliau memimpin tni pada tahun 1928.soekarno menghabiskan waktunya dipenjara dan ditempat pengasingan karena keberaniannya jiwa kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah putus. Soekarno bersama pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara nonblok pada konferensi asia afrika dibandung pada tahun 1955 hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan berjuang. Contoh narasi fiksi : Aku tersemyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku bergemeretak. Ku masukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu menyiksa. Wangi kayu cadar yang terbakar diperapian menyabutku ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu dihadapanku, akaknkah kurindui juga ? Ada yang berdeguk keras di dalam dada, namun diusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergap hati kecilku, jangan biarkan hatimu berbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya. b. Deskripsi Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan, sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut. Karangan deskripsi memiliki ciri-ciri seperti : Menggambarka sesuatu Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera. Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri. Pola pengembangan paragraf deskripsi : Paragraf deskripsi spasial, pargaraf imi menggambarkan objek khusus ruangan, benda, atau tempat. Paragraf deskripsi subjektif, paragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan penulis. Paragraf deskripsi objektif, paragraf ini mengambarkan objek dengan apa adanya, atau sebenarnya. Langkah-langkah menyusun deskripsi: 1. tentukan objek atau tema yang akan di deskripsikan. 2. tentukan tujuan.

15

3. mengumpulkan data dengan mengamati objek yang akan di deskripsikan. 4. menyusun data tersebut ke dalam urutan terbaik/ 5. menguraikan kerangka karangan menjadi deskripsi yang sesuai dengan tema yang di tentukan. c.Eksposisi. Karangan ini berisi uraian atau penjalas tentang suatu topik dengan tujuan memberi imformasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian dapat di lengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Langkah-langkah menyusun eksposisi. 1. menentukan topik atau tema. 2. menetapkan tujuan. 3. mengumpulkan data dari berbagai sumber. 4. menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih. 5. mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi. d. Argumentasi. Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan data atau fakta sebagai alasan atau bukti. Langkah menyusun argumentasi : 1. menentukamn topik atau tema. 2. menetapkan tujuan . 3. mengumpulkan data dari berbagai sumber. 4. menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih. 5. mengembangkan kerangka menjadi karangan argumentasi. e. Persuasif Bertujuan memengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu atau karangan yang bersifat mengajak. Lama persuasif, pengarang mengharapkan adanya sikap motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan penulis dalam karangannya. Langkah menyusun persuasif : a. b. c. d. Menentukan topik/tema. Merumuskan tujuan. Mengumpulkan data dari berbagai sumber. Menyusun kerangka karangan.

16

e. Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan persuasif.

Contoh : Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini adalah infeksi saluran pernafasan akut ( ISPA ), kita perlu mengkonsumsi makanan yang yang bergizi, minum vitamin, dan antioksidan. Selain itu, kita perku istirahat yang cukup, tidak merokok, dan rutin berolahraga, karena semua itu perlu proses dan cara yang berlamjut. 2. Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya a. Paragraf Deduktif Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

Contoh : Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru. b. Paragraf Induktif Paragraf yang di,ulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf inuktif dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas. Generalisasi Adalah pol pengembngan paragraf yang menggunakan beberapa fakta khusus untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum. Contoh : Setelah karangan anak-anak kelas tiga diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burham, mendapat nilai delapan. Anak-anak lain mendapat nilai tujuh. Hanya Maman yang enam dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Oleh karena itu, boleh dikatakan anak-anak kelas tiga cukup pandi mengarang.

17

Analogi Adalah pola penyusunan paragraf yang berisi perbandingan dua hal yang memiliki sifat sama. Pola ini berdasarkan anggapan bahwa jika sudah ada persamaan dalam berbagai segi maka akan ada persamaan pula dalam bidang yang lain. Contoh : Alam semesta berjalan dengan sangatbteratur, seperti hanya mesin. Matahari, bumi, bulan, dan bintang-bintang yang berjuta jumlahnya, beredar dengan teratur, seperti teraturnya roda mesin yang rumit berputar. Semua bergerak mengikuti irama tertentu. Mesin rumah itu ada penciptanya yaitu manusia. Tidak alam yang Maha besar dan beredar rapi sepanjang masa ini tidak ada penciptanya? Pencipta alam tentu adalah Zat yang sangat Maha. Manusia yang menciptakan mesin sangat sayang akan ciptaannya. Pasti demikian pula dengan Tuhan, yang pasti akan sayang ciptaan-ciptaan-Nya.

Hubungan Kausal Adalah pola penyususnan paragraf dengan menggunakan fakta-fakta yang memilikipola hubungan sebaba akibat. Ada tiga pola hubungan kausalitas, yaitu ; sebab akibat, akibat sebab, dan sebab akibat 1 dan 2. Sebab Akibat Penalaran ini berawal dari peristiwa yang merupakan sebab, kemudian sampai pada kesimpulan sebagai akibatnya. Polanya adalah A mengakibatkan B. Contoh : Era reformasi tahun pertama dan kedua ternyata membuahkan hasil yang memebesarkan hati. Pertanian, perdagangan, dan industri, dapat direhabilitasi dan dikendalikan. Produksi nasional pun meningkat. Ekspor kayu dan naiknya harga minyak bumi di pasaran dunia menghasilkan devisa bermiliar Dolar AS bagi kas negara. Dengan demikian, kedudukan Rupiah kian meniap. Ekonomi Indonesia semakin mantap saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila mulai tahun ketiga era reformasi ini, Indonesia sudah sanggup menerima pinjaman luar negeri dengan syarat yang kurang lunak untuk membiayai pembangunan.

18

Akibat-Sebab Dalam pola ini kita memulai dengan peristiwa yang menjadi akibat. Peristiwa itu kemudian kita analisis untuk pencari penyebabnya. Contoh : Kemarin Badu tidak masuk kantor. Hari ini pun tidak. Pagi tadi istrinya pergi ke apotek membeli obat. Karena itu, pasti Badu itu sedang sakit. Sebab Akibat-1 Akibat -2 Suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat. Contoh : Mulai 17 Januari 2002, harga berbagai jenis minyak bumi dalam negeri naik. Minyak tanah, premium, solar, dan lain-lain dinaikkan harganya. Hal ini karena pemerintah ingin mengurangi subsidi dengan harapan supaya ekonomi Indonesia kembali berlangsung normal. Karena harga bahan bakar naik, harga barangbarang pasti akan ikut naik karena biaya tambahan untuk transportasi harus diperhitungkan. Naiknya harga barang-barang akan dirasakan berat oleh rakyat. Oleh karena itu, kenaikan harga barang harus diimbangi dengan usaha menaikkan pendapatan masyarakat. B. PARAGRAF CAMPURAN Adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik. Kemudian diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada diakhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf. Contoh : Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apapun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi. C. PARAGRAF DESKRIPTIF/NARATIF/MENYEBAR Adalah kalimat yang tidak memiliki kalimat utama. Pikiran utamanya menyebar pada seluruh paragraf atau tersirat pada kalimat-kalimat penjelas.

19

Contoh : Dipinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Haraganya murah-murah, sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu, ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidk merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar. D. POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF 1. Pengembangan Umun- Khusus Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiran-pikiran penjelas. Contoh : Pada waktu menulis surat, kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana . 2. Pengembangan Khusus Umum Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan. Contoh : Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan berbagai macam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

20

KELOMPOK 5 A. PENGERTIAN BAHASA BAKU Bahasa baku ialah satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk dan fungsi bahasa, menurut ahli linguistik Einar Haugen. Ia dikatakan sebagai lighat yang paling betul bagi sesuatu bahasa. Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan zaman. B. FUNGSI DAN PENGGUNAAN BAHASA BAKU Dalam hubungan dengan fungsi sosial bahasa baku itu, Moelione (1975) mencatat empat fungsi pokok, yaitu : 1. 2. 3. 4. Fungsi pemersatu. Fungsi penanda kepribadian. Fungsi penanda wibawa Fungsi sebagai kerangka acuan. Penggunaan bahasa baku lazim dipakai dalam situasi dan kondisi sebagai berikut :

1. Komunikasi Resmi (Tertulis) Contoh : Surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-undang, peraturan, dan lain-lain. 2. Pembicaraan Formal di depan Umum (Lisan). Contoh : Pidato, ceramah, khotbah, mengajar sekolah, mengajar kuliah, dan lain sebagainya. 3. Wacana Teknis(Tertulis) Contoh : Karangan ilmiah, skripsi, tesis, buku pelajaran, laporan resmi, dan lain-lain. 4. Pembicaraan formal (Lisan) Contoh : Murit kepada guru, bawahan kepada atasan, layanan pelangan, mentri kepada presiden, dsb. Tidak hanya terbatas kepada orang yang dihormati saja karna presiden umumnya berbicara kepada rakyat jelata dengan bahasa formal. Bahasa baku tidak dapat dipakai untuk segala keprluan, tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar keempat penggunaan itu, dipakai ragam tak baku.

21

C. CIRI-CIRI BAHASA BAKU Salah satu ciri yang menonjol bahasa kaum pelajar ini, yang menyangkut lafal, adalah bahwa sistem bunyinya lebih kompleks dibandingkan dengan sistim bunyi yang dimiliki kaum tak terpelajar. Bahasa kaum yang terpelajar cendrung mempunyai khasanah bunyi yang lebih banyak. Karena itu, kaum yang terpelajar cenderung membedakan kata seni dari zeni, kata pak dari vak, sedangkan kaum terpelajar cenderung tidak membedakan pasanganpasangan kata itu dalam berbicara. D. PENYEBAB KETIDAKBAKUAN BAHASA INDONESIA Pembicaraan pada seksi ini akan mencoba mengindentifikasi beberapa isu atau masalah yang bertalian dengan faktor ketidak bakuan bahasa indonesia. Masalah yang bertalian dengan lafal baku yang akan disorot dalam hubungan ini meliputi : 1. isu persatuan dan kesatuan. 2. isu pendidikan. 3. isu kesempatan 4. isu keunggulan bahasa indonesia 5. isu demokrasi dalam bahasa. E. CONTOH KALIMAT BAHASA BAKU 1. semua peserta pertemuan itu sudah hadir. 2. kami mengucapkan terimakasih atas kehadiran saudara. 3. masalah ketunakaryaan perlu segera diselsaikan dengan tuntas. 4. sebelum mengarang, tentukanlah tema karangan. 5. pertandingan itu akan berlansung antara regu A dan regu B. 6. kita memperlukan pemikitan untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pelaksanaan pengembangan kota.

22

DAFTAR PUSTAKA
Atika,dkk. 2008. Bahasa indonesia .Jakarta:Acarya media utama. Soedjito.1991.kalimat efektif .Bandung: Remaja Rosdakarya. Syamsir,Arifin.1991.kamus sastra indonesia.padang:Ankara rasa. http://tubanku.wordpress.com./2007/10/06/tips-membuat-karya-tulis/ http://t-wahyu.staff.gunadarma.ac.id/downloads

23

Anda mungkin juga menyukai