Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II

TAKSONOMI TUMBUHAN TINGKAT RENDAH


1. PENDAHULUAN Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang cukup banyak, baik flora maupun fauna. Kita boleh berbangga dengan kekayaan tumbuhan yang tidak dimiliki negara lain. Akan tetapi lebih kurang 30.000 sampai 40.000 jenis tumbuhan yang tersebar dari Aceh sampai Papua, dari daratan rendah hingga dataran tinggi dari daerah tropik hingga daerah sejuk, jenis-jenis pohon di Indonesia sangat banyak. Oleh Endert, seorang pakar tumbuh-tumbuhan Belanda yang pernah bekerja di Indonesia ditaksir ada kira-kira 4.000 jenis pohon dan dari 4.000 jenis ini belumlah kita kenal semua baik namanya maupun sifatnya. Beragamnya mahkluk hidup yang ada di bumi ini yang ditunjukkan dengan adanya variasi bentuk, penampilan serta ciri-ciri yang lainnya, maka mendorong diperlukannya suatu cara untuk mengelompokkan mahkluk hidup agar mudah dipelajari dan dipahami. Para ilmuwan dari bidang biologi mengembangkan suatu sistem pengelompokan yang memudahkan untuk memahami, mempelajari, dan mengenali mahkluk hidup dengan suatu sistem klasifikasi. Cabang ilmu biologi yang mempelajari klasifikasi suatu mahkluk hidup disebut dengan taksonomi atau sistematik. Bergantung pada golongan makhluk hidup yang dijadikan obyek studi, apabila yang merupakan obyek studinya adalah tumbuhan maka istilah yang digunakan adalah Taksonomi atau Sistematik Tumbuhan, begitu juga berlaku pada obyek studi hewan. Unsur utama yang menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi), pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi. Kata taksonomi sendiri berasal dari bahasa Yunani Taxis yang artinya susunan (arrangement) dan nomos artinya aturan (hukum), taksonomi merupakan susunan berdasarkan aturan tertentu. Menurut Lawrence dalam bukunya Taxonomy of Vascular Plants definisi dari taksonomi dengan perumusan yang lebih sederhana, taksonomi adalah ilmu pengetahuan yang mencakupidentifikasi, tatanama, dan klasifikasi pada obyek biologi yang bila dibatasi pada tumbuhan saja sering disebut dengan taksonomi tumbuhan. 2. KONSEP TAKSONOMI Mengenai unsur utama yang tercakup dalam lingkup taksonomi tumbuhan seperti identifikasi, tatanama, dan klasifikasi serta konsep-konsep dasar mengenai taksonomi tumbuhan diuraikan sebagai berikut : a. Identifikasi y Selain mengadakan penggolongan atau klasifikasi, unsur utama dalam taksonomi salah satunya adalah pengenalan atau identifikasi. Melakukan identifikasi tumbuhan berarti mengungkapkan atau menetapkan identitas (jati diri) suatu tumbuhan (meliputi : menentukan nama yang benar, tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi) y Identifikasi tumbuhan adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem klasifikasi. y Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan. y Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam KITT (Kode Internasional Tatanama 1|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


Tumbuhan). Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT. y Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis. y b. Tatanama  Peraturan tentang pemberian nama ilmiah perlu diciptakan agar ada kesamaan pemahaman di antara ahli-ahli Botani di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud.  Nama ilmiah adalah nama-nama dalam bahasa Latin atau bahasa yang diperlakukan sebagai bahasa Latin tanpa memperhatikan dari bahasa mana asalnya.  Tujuan dari tatanama tumbuhan adalah sebagai berikut : a. Sebagai media untuk komunikasi b. Menunjukkan identitas tumbuhan c. Menunjukkan adanya kekerabatan  Sistem pemberian nama Ada 2 sistem dalam taksonomi untuk sistem pemberian nama anatara lain : 1. Nama daerah/nama lokal/nama umum Pada awalnya nama suatu tumbuhan menggunakan bahasa induk orang yang member nama, dengan demikian satu jenis tumbuhan dapat mempunyai nama yang berbeda-beda sesuai dengan bahasa orang yang memberikannya. Misal : orang Indonesia menyebut pisang, orang Inggris menyebut banana, orang Jawa Timur menyebut gedang, orang Sunda menyebut cauk. Nama daerah atau nama lokal ini dasar pemberian nama berbedabeda dan mempunyai sifat khusus, bersifat tidak universal artinya tanpa metode penamaan dan penggunaannya sangat terbatas. Beragamnya sebutan atau bahasa untuk satu jenis tumbuhan dalam taksonomi dikategorikan nama nama daerah/nama lokal/nama umum. 2. Nama ilmiah Berkembangnya ilmu taksonomi tumbuhan, maka muncul nama ilmiah (scientific name). Dimana sistem pemberian nama ilmiah ini bersifat netral dan dapat diterima semua pihak, dimana setiap jenis memiliki satu nama ilmiah dan bahasa ilmiah yang dilatinkan sehingga dapat diterima dan digunakan oleh seluruh ilmu taksonomi di seluruh dunia. Sehingga dapat disimpulkan perbedaan nama umum dengan nama ilmiah adalah sbb:
Nama Umum - Tidak mengikuti ketentuan yang Manapun Nama Ilmiah Melalui kesepakatan internasional yang diatur dalam KITT

Sistem Penamaan Binomial

2|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


Tatanama binomial (binomial = dua nama) merupakan aturan penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Oleh penyusunnya yaitu Carolus Linnaeus aturan ini pada awalnya diterapkan untuk fungi, tumbuhan dan hewan, namun kemudian dikembangkan dan diterapkan juga untuk bakteri. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific name). Nama ilmiah seringkali disebut sebagai "nama latin" meskipun istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang yang pertama kali memberi deskripsi (deskriptor) kemudian dilatinkan.  Aturan Penulisan a) Aturan penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama genus di awal dan nama spesies mengikutinya. b) Nama genus SELALU diawali dengan huruf kapital (huruf besar,uppercase) dan nama spesies SELALU diawali dengan huruf biasa (hurufkecil, lowercase). c) Penulisan nama ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya, artinya: suatu teks yang semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah, tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali untuk hal berikut: y Pada teks dengan huruf tegak (huruf latin), nama ilmiah ditulis dengan huruf miring (huruf italik), dan sebaliknya. Contoh : Cyprinus carpio, Marsilea crenata y Pada teks tulisan tangan, nama ilmiah diberi garis bawah yang terpisah untuk nama genus dan nama spesies. d) Nama lengkap (untuk hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam tanda kurung. Contoh : Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) (Merr. adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D. Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max. e) Pada penulisan teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan diletakkan dalam tanda kurung. Contoh : PENGUJIAN AKTIVITAS PROTEIN ANTIMIKROBIA DARI BIJI MELINJO

(Gnetum gnemon L.) TERHADAP BEBERAPA MIKROBIA PATOGENIK TANAMAN. f) Nama ilmiah ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies secara lengkap. Contoh : salah satu penyebab penyakit penting pada tanaman cabai adalah usarium oxysporum, karena menyebabkan rendahnya produksi. Kehilangan produksi akibat F. oxysporum ini berkisar 5-30% g) Singkatan "sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp." (zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh : Canis sp., berarti satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum  Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa, Famili dan Spesies y Nama kelas : nama genus + nae; contoh : Psilophti + nae sehingga menjadi kelas Psilophtinae Kelas : Psilophtinae; Ordo : Psilotales; Famili : Psilotaceae; Spesies : Psilotum nudum y Nama ordo : nama genus + ales; contoh : Lycopodi + ales sehingga menjadi ordo Lycopodiales 3|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


Kelas : Lycopodiinae; Ordo : Lycopodiales; Famili : Lycopodineae; Spesies : Lycopodium cernum y Nama famili : nama genus + aceae; contoh : Marchantia + ceae sehingga menjadi family Marchantiaceae Kelas : Hepaticeae; Ordo : Marchantiales; Famili : Marchantiaceae; Spesies : Marchantia polymorpha c. Klasifik asi (Keanekaragaman dan Perkembangan Klasifikasi)  Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh tumbuhan yang ada di bumi ini hingga dapat disusun taksontakson secara teratur mengikuti suatu hierarki. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbeda-beda tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan pengklasifikasian itu.  Ada tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan yaitu sistem klasifikasi buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik. - Sistem klasifikasi alami : dipelopori oleh Theophrastus (370SM 285SM), salah satu murid Aristoteles. Sistem ini didasarkan pada bentuk yang dapat dilihat dengan mata biasa (morfologi). Theophrastus menggolongkan tumbuhan menjadi 4 kelompok : pohon, semak, perdu dan herba. - Sistem klasifikasi buatan : diciptakan oleh Carolus Linnaeus (17071778), ilmuwan swedia yang dikenal sebagai Bapak Klasifikasi. Dasar yang digunakan adalah alat reproduksi seksual, dasar lain yang digunakan adalah morfologi. Sistem klasifikasi buatan ini merupakan penggolongan mahluk hidup berdasarkan pengaruhnya terhadap manusia, misalnya : beracun atau berguna, piaraan atau liar, gulma atau sayuran. - Sistem klasifikasi filogenetik : diciptakan oleh Charles Darwin 1859, menerbitkan buku tentang teori evolusi. Ia menyatakan bahwa persamaan struktur tubuh menunjukkan hubungan kekerabatan yang lebih dekat. Sistem ini didasarkan pada urutan perkembangan mahluk hidup (filogeni) serta mengetahui hubungan kekerabatan antara satu dengan yang lainnya.  Berdasarkan sejarah perkembangannya ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode sistem alam, dan periode sistem filogenetik.  Sistem klasifikasi yang tinjauannya didasarkan modifikasi dari sistem yang telah ada dengan penambahan data yang baru, disebut sistem kontemporer.  Pengelompokan semua organisme hidup oleh Carl von Linne (Latin: Carolus Linnaeus), seorang naturalis berkebangsaan Swedia dibuat tingkatan taksonomi yang terdiri dari enam takson, yaitu : o Kingdom (kerajaan) o Filum (divisi) o Kelas (classis) o Ordo (Bangsa), o Familia (Suku), o Genus (Marga), dan o Spesies (Jenis)  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi akan berpengaruh pula terhadap perkembangan ilmu taksonomi tumbuhan.  Perubahan klasifikasi organisme hidup yang semula dua dunia kemudian menjadi empat dunia, atau dari empat dunia menjadi lima dunia, telah mengakibatkan sekelompok atau sebagian kelompok organisme yang 4|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


semula termasuk dalam dunia tumbuhan dipindahkan ke dalam dunia (regnum) baru atau regnum yang lain. Berikut beberapa sistem klasifikasi (sistem Klasifikasi Lima Kingdom):  Sistem Dua Kingdom Pada awalnya para ahli taksonomi mengklasifikasikan mahkluk hidup menjadi 2 kerajaan (sistem dua kingdom) yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae) dan Hewan (Kingdom Animalia), hal ini didasarkan pada : a. Bahwa pada kenyataannya kelompok tumbuhan memiliki dinding sel yang tersusun dari selulosa, b. Tumbuhan memiliki klorofil yang berfungsi untuk membuat makanan sendiri dengan melalui proses fotosintesis, dan tidak bisa bergerak dan berpindah tempat c. Hewan tidak memiliki dinding sel sehingga tidak bisa membuat makanannya sendiri, dan bisa bergerak serta berpindah tempat.  Sistem Tiga Kingdom Sistem klasifikasi terus berkembang dengan ditemukannya bahwa ada tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga tidak bisa membuat makanannya sendiri yaitu jamur (fungi), sehingga oleh para ahli taksonomi dikelompokkan tersendiri kedalam kingdom fungi. Pengelompokan mahkluk hidup menjadi tiga kelompok yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae), Hewan (Kingdom Animalia) dan Fungi (jamur).  Sistem Empat Kingdom Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan tentang struktur sel/susunan sel, maka para ahli meneliti tentang ada tidaknya inti sel mahkluk hidup, dimana sel yang memiliki membran inti disebut eukariotik dan sel yang tidak mempunyai membran inti disebut prokariotik. Monera tergolong mahkluk hidup yang prokariotik. Pengelompokan mahkluk hidup didasarkan pada ada tidaknya membran inti sel ini, sehingga monera dikelompokkan kedalam kingdom tersendiri. Pengelompokan mahkluk hidup menjadi empat kelompok yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae), Hewan (Kingdom Animalia), Fungi (jamur), dan Monera (bakteri).  Sistem Lima Kingdom Robert H. Wittaker pada tahun 1969 mengelompokkan mahkluk hidup menjadi lima kingdom yaitu Tumbuhan (Kingdom Plantae), Hewan (Kingdom Animalia), Fungi (jamur), Monera (bakteri) dan Protista. Pengelompokan ini berdasarkan pada susunan sel, cara makhluk hidup memenuhi makanannya dan tingkatan - tingkatan mahkluk hidup. Pengelompokan Makhluk Hidup Whitaker (1969) mengelompokkan mahluk hidup ke dalam lima kerajaan/regnum: 1. Kingdom Monera Monera merupakan golongan organisme yang bersifat prokariotik (inti selnya tidak memiliki selaput inti). Kingdom ini dibagi menjadi dua golongan yaitu :
1. Golongan bakteri (Schizophyta/Schizomycetes) 2. Golongan ganggang biru (Cyanophyta)

2. Kingdom Protista Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik (inti selnya sudah memiliki selaput inti). Pembentukan regnum ini diusulkan oleh Ernst Haeckel atas pertimbangan adanya organise-organisme yagn memiliki ciri tumbuhan (berklorofil) sekaligus memiliki ciri hewan (dapat bergerak). Yang termasuk dalam kingdom ini adalah :
1. Protozoa

5|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


2. Ganggang bersel satu

3. Kingdom Fungi (Jamur) Fungi merupakan organisme uniseluler (bersel satu) dan multiseluler (bersel banyak) yang tidak berklorofil, fungi multiseluler dapat membentuk benang-benang yang disebut hifa. Seluruh anggota dari regnum ini bersifat heterotrof. Kingdom ini dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:
1. Oomycotina 2. Zygomycotina 3. Ascomycotina 4. Basidiomycotina 5. Deuteromycotina

4. Kingdom Plantae (Tumbuhan Hijau) Meliputi organisme bersel banyak (multiseluler) dan sel-selnya mempunyai dinding sel. Hampir seluruh anggota berklorofil sehinga sifatnya autotrof. Yang termasuk dalam Kingdom Plantae adalah:
1. Ganggang bersel banyak (diluar ganggang biru) 2. Lumut (Bryophyta) 3. Paku-pakuan (Pteridophyta) 4. Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)

5. Kingdom Animalia (Kerajaan Hewan) Meliputi organisme bersel banyak, yang sel-selnya tidak berdinding sel dan tidak berklorofil sehingga bersifat heterotrof. Yang termasuk kingdom ini adalah filum:
1. Porifera 2. Coelenterata 3. Platyhelminthes 4. Nemathelminthes 5. Annelida 6. Echinodermata 7. Arthropoda 8. Chordata

Dari penjelasan sistem klasifikasi lima kingdom diatas dapat disimpulkan bahwa setiap kingdom mempunyai ciri-ciri utama yaitu sebagai berikut :
No Kelompok 1 Plantae 2 Animalia 3 Fungi 4 Protista 5 Monera Utama Ciri Utama Eukariotik, multiseluler, melakukan fotosintesis Eukariotik, multiseluler, bersifat heterotrof Eukariotik, multiseluler/uniseluler, menyerap zat makanan dari lingkungan Eukariotik, multiseluler/uniseluler, heterotrof/autotrof Prokariotik, berukuran renik, uniseluler

d. Tujuan dan Manfaat Klasifikasi 1. Menyederhanakan obyek studi makhluk hidup yang sangat beranekaragam sehingga mudah untuk dipelajari 2. Pengelompokan makhluk hidup untuk menghasilkan kelompokkelompok takson 3. Persamaan dan perbedaan ciri suatu makhluk hidup akan menentukan jenjang takson dan juga kekerabatannya 4. Jenjang takson menunjukkan bahwa setiap kelompok kecil makhluk hidup dengan kesamaan ciri tertentu membentuk kelompok makhluk hidup yang lebih besar 5. Kelompok spesies membentuk genus, kelompok genus membentuk famili, kemudian terus membentuk ordo, kelas dan devisio. 3. Kingdom Plantae 6|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


Dalam ekosistem terdapat salah satu komponennya yang berperan sebagai penyedia oksigen yang disebut juga dengan produsen , misalnya lumut yang dapat hidup hampir di semua tempat yaitu mulai dari kutub utara yang melintasi daerah tropis hingga daerah kutub selatan. Hal ini dikarenakan kingdom plantae mempunyai cirri-ciri umum yaitu :  Organism eukariot multiseluler  Mempunyai dinding sel yang tersusun selulosa  Mempunyai klorofil a dan b yang digunakan untuk fotosintesis  Mampu menyimpan karbohidrat berupa zat tepung  Embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental Seperti yang sudah dijelaskan pada bab pendahuluan bahwa kingdom plantae mempunyai anggota 500.000 spesies dimana dapat dibedakan berdasarkan pengelompokan menurut struktur tubuh yaitu : a) Habitus tumbuh (tegak, menjalar dll) b) Struktur organ tubuh (akar, batang dan daun) c) Tipe ikatan pembuluh (konsentris, kolateral) d) Keberadaan jaringan pengangkut e) Kedudukan bentuk, ukuran dan tulang daun f) Alat reproduksi dan cara reproduksi

Berdasarkan alat perkembangbiakannya, kingdom plantae digolongkan menjadi dua yaitu : Kormophyta berbiji (Spermatophyta) Kormophyta berspora (Cryptogamae) Tumbuhan tingkat rendah dikelompokkan menjadi beberapa Divisi, yaitu : Divisi Schizophyta (tumbuhan belah), Thallophyta (tumbuhan talus), Bryophyta (tumbuhan lumut), dan Pteridophyta (tumbuhan paku). Setiap divisi terbagi beberapa anak divisi, kelas, bangsa, famili dan spesies.

DIVISI SCHIZOPHYTA
(Tumbuhan Belah) 1. Schizophyta
Schizophyta atau tumbuhan belah merupakan kelompok yang mempunyai ciri khusus yaitu berkembang biak dengan membelah diri. Schizophyta berasal dari bahasa Yunani scizein artinya membelah dan phyton adalah tumbuhan. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah sehingga dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang paling tua dan paling primitif. Ciri umum dari kelompok ini adalah : y Berkembang biak dengan cara membelah diri, y Tubuh terdiri dari satu sel y Protoplas belum terdeferensiasi dengan jelas sehingga inti sel dan plastidanya belum jelas Kelompok schizophyta mempunyai dua kelas yaitu :

a. Kelas Bakteri (Schizomycetes)


Bakteri berasal dari kata Bakterion (Yunani) yang artinya batang kecil. Didalam klasifikasi bakteri digolongkan dalam Divisio Schizomycetes. A. CIRI-CIRI UMUM :  Tubuh uniseluler (bersel satu)  Tidak berklorofil (meskipun ada beberapa jenis bakteri yang memiliki 7|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


pigmen seperti klorofil sehingga mampu berfotosintesis) Hidupnya bersifat autotrof Reproduksi dengan cara membelah diri (dengan pembelahan Amitosis) Habitat bakteri hidup dimana-mana/kosmopolit (tanah, air, udara, mahluk hidup)  Satuan ukuran bakteri adalah mikron (10 - 3 ) SIFAT MORFOLOGI DAN STRUKTUR TUBUH BENTUK BENTUK BAKTERI a. Kokus : bentuk bulat, monokokus, diplokokus, streptokokus, stafilokokus, sarkina b. Basil : bentuk batang, diplobasil, streptobasil c. Spiral : bentuk spiral, spirilium (spiri kasar), spirokaet (spiral halus) d. Vibrio : bentuk koma ALAT GERAK BAKTERI Beberapa bakteri mampu bergerak dengan menggunakan bulu cambuk/flagel. Berdasarkan ada tidaknya flagel dan kedudukan flagel tersebut, dibedakan 5 macam bakteri, yaitu :  Atrich : bakteri tidak berflagel. contoh: Escherichia coli  Monotrich : mempunyai satu flagel salah satu ujungnya. contoh: Vibrio cholera  Lopotrich : mempunyai lebih dari satu flagel pada salah satu ujungnya. contoh: Rhodospirillum rubrum  Ampitrich : mempunyai satu atau lebih flagel pada kedua ujungnya. contoh: Pseudomonas aeruginosa  Peritrich : mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya. contoh: salmonella typhosa NUTRISI BAKTERI Dengan dasar cara memperoleh makanan, bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu : 1. Bakteri heterotrof : bakteri yang tidak dapat mensintesis makanannya sendiri. Kebutuhan makanan tergantung dari mahluk lain. Bakteri saprofit dan bakteri parasit tergolong bakteri heterotrof. 2. Bakteri autotrofl bakteri yagn dapat mensistesis makannya sendiri. Dibedakan menjadi dua yaitu : (a) bakteri foto autotrof dan (b) bakteri kemoautotrof. KEBUTUHAN AKAN OKSIGEN BEBAS Dengan dasar kebutuhan akan oksigen bebas untuk kegiatan respirasi, bakteri dibagi menjadi dua : 1. Bakteri aerob: memerlukan O2 bebas untuk kegiatan respirasinya. Contoh: Nitrosococcus, Nitrosomonas, Nitrobacter 2. Bakteri anaerob : tidak memerlukan O2 bebas untu kegiatan respirasinya. Contoh : Strepcoccus lactis. PERTUMBUHAN BAKTERI dipengaruhi oleh beberapa faktor : a. Temperatur, umumnya bakteri tumbuh baik pada suhu antara 25 - 35 0 C. b. Kelmbaban, lingkungan lembab dan tingginya kadar air sangat menguntungkan untuk pertumbuhan bakteri c. Sinar Matahari, sinar ultraviolet yang terkandung dalam sinar matahari dapat mematikan bakteri. d. Zat kimia, antibiotik, logam berat dan senyawa-senyawa kimia tertentu dapat menghambat bahkan mematikan bakteri. STRUKTUR BAKTERI   

B. y

1). Dinding sel Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas peptidoglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk

8|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses pembelahan sel. Berdasarkan struktur peptidoglikan bakteri dapat dibedakan menjadi dua : - Bakteri gram positif, peptidoglikan di luar membran plasma dan bila diberi tinta cina akan menimbulkan warna. Contoh : Clostridium tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus, Staphylococcus aureus. - Bakteri gram negatif, peptidoglikan terletak antara membran plasma dan membran luar, bila diberi tinta cina tidak menimbulkan perubahan warna. Contoh: E. coli, Salmonella typhosa, Vibrio cholera, Neissiria gornorrhoe.

2). Membran sel Tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat selektif permeabel. Membran sel berfungsi mengatur masuknya zat makanan dan keluarnya sisa metabolisme, berperan dalam pembelahan sel. 3) Isi sel Tersusun atas organel-organel seperti: - Inti, bersifat prokarion terdiri atas benang kromatin DNA dan RNA - Mesosom, Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut. - Volutin, yaitu zat yang banyak mengandung DNA - Ribosom, tersusun atas protein dan RNA, berfungsi sebagai tempat sintesis protein - Lembar fotosintesis, khusus bakteri yang berfotosintesis (bakteri ungu), terdapat lipatan ke arah sitoplasma yang berisi lembar fotosintesis - Plasmid, adalah DNA non kromosom, plasmid mengandung gen-gen seperti gen kebal antibiotik, gen patogen. Dalam satu bakteri dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid 1/1000 kali DNA kromosom. y REPRODUKSI BAKTERI  Reproduksi Aseksual/vegetatif : Caranya dengan pembelahan biner atau pembelahan langsung (tanpa melalui tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan diawali dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA identik dan diikuti pembelahan sitoplasma. Proses pembelahan berlangsung cepat setiap 20 menit sekali. Contoh : E. coli.  Reproduksi Seksual/generatif Caranya dengan konjugasi, pembelahan secara langsung materi genetik di antara dua sel bakteri melalui jembatan sitoplasma. Tidak dapat ditentukan jenis kelamin kedua bakteri yang berkonjugasi. Contoh : E. coli.  Rekombinasi DNA Rekombinasi artinya bergabungnya dua DNA dari sumber yang berbeda. Rekombinasi DNA selain dengan proses konjugasi ada proses lain yaitu transformasi, transduksi, yang kemudian disebut proses paraseksual. Proses paraseksual meliputi : 1. Transformasi, ialah pemindahan sebagian materi genetik atau DNA atau hanya satu gen bakteri ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang kompleks. Proses ini pertama ditemukan Frederick Griffith tahun 1982. Contoh : Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi.

9|Page

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II

Gambar : Proses Transformasi

2. Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantara virus. Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal partikel transduksi (transducing particle). Cara ini dikemukakan oleh

Gambar : Proses Tranduksi

3. Konjugasi : merupakan proses bergabungnya dua bakteri (- dan +) dengan membnetuk jembatan untuk pemindahan materi genetik (DNA).

Gambar : Proses Konjugasi

C. KLASIFIKASI BAKTERI BERDASARKAN SIFAT FISIOLOGISNYA Divisi : Schizophyta Kelas : Schizomycetes Terdiri dari beberapa ordo yaitu : a. Ordo Psudomonadales ciri ciri : Sel beberbentuk batang lurus atau spiral Mengendung pigmen fotosintetik yang berwarna hijau
10 | P a g e

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


Bergerak dengan flagel yang polar Terdiri dari beberapa famili yaitu : 1. famili : Thiohodacae Kelompok bakteri yang dapat melakukan fotosintesis, karena mempunyai sistem pigmen bakterioklorofil dan karetenoid. Contoh bakteri : Thiodictyon elegans, Thiocapsa floridana, Thiosarcina rosea, Thiospirillum sanguineum 2. famili : Nitrobacteraceae Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses asimilasi dari oksidasi metan. Contoh : Nitrosomonas europaea, Nitrosococus nitrosus, Nitrobacter agile. 3. famili : Methanomonadaceae Bakteri yang tergolong kemoautrotof dan memperoleh energi untuk proses asimilasi dari oksidasi metan, karbon monoksida, hidrogen. Contoh : Methanomonas methanica, Hydrogenomonas flava, Carboxydomonas oligocarbophila. 4. famili : Thiobactericeae Disebut juga dengan bakteri belerang, hal ini dikarenakan memperoleh energi dengan oksidasi dengan senyawa belerang dan dalam plasma terdapat belerang bebas dalam bentuk butir-butir atau kristal. Contoh : Thiobacllus thioparus, Thiobacterium cristalliferum, Thiospora bipunctata 5. famili : Psudomonadaceae Bakteri yang heterotrof, sel-selnya bersifat oksidatif atau kadang-kadang fermentatif. Contoh : Psudomonas solanacearum, Psudomonas malvacearum, Psudomonas denitrificans
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester V Fakultas MIPA IKIP PGRI JEMBER Jurusan Biologi oleh : Najmi Indah, SP., MP 20

6. famili : Spirillaceae Bakteri bebrbentuk koma hingga spiral. Contoh : Vibrio comma, Desulfovibrio desulfuricans, Spirillum minus, Spirillum lipoferum b. ordo Chlamydobacteriales ciri ciri : sel-sel berderet membentuk koloni didalam penyelubung koloni terdapat senyawa besi ordo Chlamydobacteriales terdiri dari beberapa famili yaitu : 1. famili : Clamydobacteriaceae Bakteri berbentuk benang, dapat membentuk sel kembara, mengandung senyawa besi sehingga disebut bakteri besi. Contoh :Spaerotilus natans, Spaerotilus dichotomus, Lepthotrix ochracea 2. famili : Crenotrichaceae Bakteri berbentuk benang, tidak membentuk sel kembara, dan bergerak aktif. Contoh : Crenotrix polyspora c. ordo Eubacteriales ciri-ciri : sel bebrbentuk bulat dan bergerak dengan flagel yang peritrik koloni berupa rantai atau terpisah-pisah ordo Eubacteriales terdiri dari famili sbb : 1. famili : Azotobacteraceae
11 | P a g e

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


Hidup bebas dalam tanah, penambat N2. contoh : Azotobacter chroococcum, Azotobacter indicus, Azotobacter agilis 2. famili : Rhizobiaceae Bersimbiosis dengan Leguminosae sehingga terbentuk bintil pada akar, penambat N2. contoh : Rhizobium leguminosarum, Rhizobium japonicum, Rhizobium phaseoli, agrobacterium tumefaciens 3. famili : Enterobactericeae Hidup bersifat patogen, terdapat pada saluran pernafasa, saluran kencing pada vertebrata dan hidup bebas, menimbulkan fermentasi anaerob pada glukosa. Contoh : Eschericia coli, Salmonella thyposa, Shigella dysenteriae
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester V Fakultas MIPA IKIP PGRI JEMBER Jurusan Biologi oleh : Najmi Indah, SP., MP 21

4. famili : Micrococcaceae, Contoh : Sarcina lutea, Sarcina aurantiaca, Micrococus denitrificans, Stapylocus aureus 5. famili : Neisseriaceae, Contoh : Neiseria gonorrhoeae, Neiseria meningtidis, Veillonella parvula 6. famili : Lactobacillaceae , Contoh : Lactobacillus caucasicus, Streptococus pyogens, Diplococcus pneumoniae 7. famili : Bacillaceae, Contoh : Bacillus subtilis, Bacillus anthracis, Bacillus polymixa, Clostridium pasteurianum d. ordo Actinomycetales Ciri-ciri : sel memanjang dan hampir mirip hifa jamur ordo Actinomycetales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain : 1. famili : Mycobacteriaceae Sel tidak membentuk miselium, Contoh : Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae 2. famili : Actinomycetaceae Sel membentuk miselium dan spora terbentuk dalam fragmen miselium. Contoh : Actinomyces bovis 3. famili : Streptomycetaceae Sel membentuk miselium. Contoh : Streptomyces aureofaciens, Streptomyces griseus, Streptomyces fradiae, Streptomyces rimosus, Streptomyces venezuelae e. ordo Beggiatoales Ciri-ciri : sel bebrbentuk kokus terdapat butir-butir belerang dipermukaaan atau dalam sel tidak mempunyai flagel ordo Beggiatoales terdapat famili Begggiatoaceae,Contoh : Beggiatoa alba, Beggia gigantea, Thiospirillopsis floridana, Thiothrix nivea
Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester V Fakultas MIPA IKIP PGRI JEMBER Jurusan Biologi oleh : Najmi Indah, SP., MP 22

f. ordo Myxobacteriales (bakteri lendir) Ciri-ciri : sel bebrbentuk batang


12 | P a g e

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


dapat membentuk tubuh buah membentuk koloni tampak seperti lendir ordo Myxobacteriales terbagi menjadi beberapa famili, antara lain : 1. famili : Cryptophagaceae Sel tidak membentuk tubuh buah, dapat membentuk zat warna tertentu. Contoh : Cytophaga lutea ( zat warna kuning), Cytophaga rubra (membentuk zat warna merah jambu) 2. famili : Myxococcaceae Membentuk mikrosista (sel istirahat), menghasilkan tubuh buah. Contoh : Myxococcus virescens (tubuh buah berwarna kuning kehijauan), Sporocytophaga myxococcoides (sel menyerupai Myxococcus). g. Ordo Spirochaetales (bakteri spiral) Ciri-ciri : sel bebrbentuk spiral dengan ukuran panjang 6-500 Ordo Spirochaetales terbagi menjadi beberapa famili : 1. famili : Spirochaetaceae Sel berukuran 30-500 , sel mempunyai protoplasma, habitat di air tawar yang menggenang, air laut dan hidup dalam alat pencernaan makanan jenis kerang. Contoh : Spirochaeta plicatilis, Cristispira balbianii (parasit pada ikan). 2. famili : Treponemataceae Panjang tubuh 4-16 , pembelahan belum sempurna. Contoh : Treponema pallidum (patogen pada manusia penyebab peyakit sifilis), Treponema pertenue, Borrelia anserina (patogen pada burung). D. PERANAN BAKTERI DALAM KEHIDUPAN
a) Bakteri yang menguntungkan : Di bidang pertanian : 1. Bakteri nitrogen : Mengikat N2, contoh : Azotobacter, Rhizobium leguminosarum Clostridium posteurianum, Rhodospirilium rubrum Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester V Fakultas MIPA IKIP PGRI JEMBER Jurusan Biologi oleh : Najmi Indah, SP., MP 23 2. Bakteri nitrifikasi : Membentuk senyawa nitrat. Contoh : Nitrosomonas, Nitrococcus Nitrobacter 3. Bakteri sulfur : Membentuk asam sulfat dari S. contoh : Beggiatoa alba Fermentasi makanan : 1. Streptococcus lactis : Pembuatan keju dan mentega 2. Lactobacillus bulgaricus : Pembuatan yaghurt 3. L. casei : Pembuatan minuman 4. Acetobacter xylinum : Pembuatan nata de coco Menghasilkan asam 1. Streptomyces griseus : Menghasilkan streptomisin 2. S. aureofaciens : Menghasilkan aureomisin 3. S. venezuelae : Menghasilkan kloromistin 4. Bacillus brevis : Menghasilkan tirotrisin 5. B. polymyxa : Menghasilkan polimiksin Menghasilkan antibiotik 1. Acetobacter acetii : Menghasilkan asam asetat 2. Propionibacterium : Menghasilkan asam propionat 3. Clostridium sp : Menghasilkan asam butirat 13 | P a g e

Taksonomi Tumbuhan Tingkat Rendah Semester II


b) Bakteri yang merugikan : Parasit pada manusia a) Salmonella typhosa : penyebab Tipus b) Vibrio coma : penyebab Kolera c) Clostridium tetani : penyebab Tetanus d) Neisseria gonorrhoeae : penyebab Kencing nanah e) Tryponema palidum : penyebab Sipilis Parasit pada tumbuhan a) Pseudomonas cattleyae : Penyakit pada anggrek b) Pseudomonas solanacearum : Penyakit pada pisang c) Bacterium papaye : Penyakit pada pepaya Parasit pada hewan a) Bacillus anthracis Antrak pada hewan b) Mycobacterium bovis Penyakit pada lembu c) M. avium Penyakit pada unggas

14 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai