Sistem Sosial Budaya Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tugas Mandiri I

SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

Oleh :

DASWIR PUTRA
BP. 0810842031

ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG 2012

1. A. Defenisi Sistem Sosial Budaya Indonesia

Sistem sosial budaya merupakan konsep untuk menelaah asumsi-asumsi dasar dalam kehidupan masyarakat. Ia berguna untuk mendapatkan pemahaman dan membentuk abstraksi serta pola-pola tertentu atas peristiwa-peristiwa atau fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat. Salah satu konsep Sosial budaya adalah konsep saling ketergantungan . Sistem sosial dan budaya demikian terwujud dalam struktur masyarakat yang unik, di mana integrasi nasional justru ditentukan oleh interaksi dan kohesi antar keragaman sosial budaya. Meskipun tak sedikit pula perkembangan pluralisme menimbulkan masalah yang

mengancam integrasi nasional, namun ada strategi interaksi dan komunikasi sosial budaya untuk memelihara, merevitalisasi dan mengentaskan disintegrasi.

B. Kehidupan sehari hari sebagai Sistem Sosial Budaya

Kehidupan sehari hari merupakan sebuah sistem sosial budaya Indonesia, karena setiap perilaku dan tingkah laku yang saya alami di lingkungan masyarakat punya aturan main dan norma norma yang berlaku di lingkungan masyarakat. Contohnya saja panggilan terhadap yang lebih dewasa tidak sama dengan panggilan kita terhadap teman sebaya. Berbeda dengan kebudayaan asing di negara lain yang tidak ada aturan yang mengatur tentang hal ini.

C. Pentingnya mempelajari Sistem Sosial Budaya Indonesia

Setelah mengikuti matakuliah ini, diharapkan pengenalan

dan identifikasi terhadap

berbagai masalah yang timbul di dalam proses pembangunan di Indonesia dapat lebih mudah dilakukan. Paling tidak secara umum mengetahui dan memahami bahwa Indonesia mempunyai paling banyak ragam budaya dengan penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa/etnis. Kekayaan budaya dan suku bangsa merupakan salah satu kebanggaan Indonesia, oleh karena itu agar tak rusak, luntur, atau bahkan punah serta tidak mampu bertahan dari infiltrasi budaya asing, maka anak bangsa ini amat perlu memahaminya dengan mempelajari dan memahami sistem sosial budaya Indonesia.

Secara umum tujuan mempelajari sistem sosial busaya Indonesia ini antara lain : a) Menyadarkan mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat. b) Mengembangkan daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan. c) Memiliki latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia. d) Menimbulkan minat untuk mendalaminya.

2. Mengapa Masyarakat Indonesia rawan akan potensi konflik SARA?

Konflik dapat terjadi karena tumbuhnya sikap primordialistik yang secara sosio-kultural di dalamnya telah ada benih-benih perbedaan dan persaingan antar kelompok/golongan. Di sinilah peran pemerintah, peran negara, dalam mengakomodasi kepentingan rakyat di mana pemerintah harus menjadi mediator dalam berbagai penyelesaian konflik dengan

mengemukakan atau upaya- upaya persuasif dan menanamkan nilai-nilai kerukunan dan kebersamaan tanpa dibarengi tindakan-tindakan koersif atau represif. Pluralitas masyarakat bangsa Indonesia sebagai suatu realitas sosio-kultural dan realitas sejarah harus dilihat sebagai sesuatu yang seimbang, dalam arti bahwa semua konsep, semua wacana, dan semua realitas mengenai pluralitas suku- suku bangsa itu ditempatkan pada tingkatan yang sederajat. Dihubungkan dengan sikap primordialistik dan realitas majemuk masyarakat Indonesia yang melekat pada masyarakat daerah dan kebudayaan berbagai suku bangsa maka sifat pluralitas dan sikap primordialistik itu haruslah ditempatkan sebagai bagian dari tradisi atau realitas yang harus diterima eksistensinya, karena kenyataan ini adalah

merupakan warisan sejarah bangsa Indonesia. Di mana aspek-aspek positif dari tradisi tersebut harus dikelola secara tepat dengan mengesampingkan unsur-unsur yang bersifat destruktif sehingga tradisi daerah dapat ditransformasikan menjadi tradisi kebangsaan yang kuat demi mempertebal rasa nasionalisme bangsa.

3. Indonesia adalah sebuah negara dengan struktur dan sistem sosial budaya yang majemuk

Struktur masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk

memang menemui persoalan

integrasi. Masyarakat negara yang sedang berkembang seperti Indonesia pada dasarnya belum merupakan suatu kesatuan sehingga Integrasi umumnya menjadi permasalahan yang lebih utama dibandingkan dengan masalah pembangunan ekonomi. Hal ini ditunjukkan dengan banyak terjadinya konflik dimana mana. Keadaan seperti ini menggambarkan bahwa unsur unsur yang ada di Indonesia belum berfungsi secara satu kesatuan. Yang menjadi permasalahan sekarang adalah bagaimana membuat unsur-unsur yang ada di Indonesia menjadi suatu sistem yaitu adanya jalinan kesatuan antara satu unsur dengan unsur yang lain, atau bagaimana membuat Bangsa Indonesia dapat terintegrasi secara nasional. Pluralisme atau kemajemukan suatu masyarakat itu dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu secara horizontal dan secara vertikal. Secara horizontal dilihat dari kenyataan yang menunjukkan adanya satuan-satuan sosial yang keragamannya dicirikan oleh perbedaan suku bangsa, agama, adat istiadat atau tradisi, serta unsur-unsur kedaerahan lainnya. Secara vertikal umumnya digambarkan dengan adanya stratifikasi sosial, ekonomi, dan politik. Menurut pandangan fungsionalisme struktural, di dalam masyarakat plural, menganggap bahwa semua disfungsi, semua ketegangan, dan berbagai penyimpangan sosial mengakibatkan

terjadinya perubahan sosial berupa timbulnya diferensiasi sosial yang semakin kompleks, dan itu merupakan akibat dari pengaruh faktor-faktor yang datang dari luar. Pluralitas agama, budaya, ras, bahasa, dan adat-istiadat yang seharusnya merupakan investasi yang sangat berharga terkait dengan konsep integrasi, sering kali dianggap sebagai kendala dalam menyatukan keinginankeinginan untuk bersama.

Referensi :

1. Konsep Dasar dalam Sistem Sosial Budaya Indonesia. dalam : http://ucha07.blogdetik.com. Diakses tanggal 27 Januari 2012 jam. 21:15 2. Abdul Syani, 1995. Sosiologi dan Perubahan Masyarakat. Pustaka Jaya, Jakarta. 3. Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Anda mungkin juga menyukai