LNG
LNG
LNG
LNG yang disimpan dalam kilang jumlahnya sangat besar di dalam Tangki LNG. Contoh: Ukuran Tangki yang ada di Arun: 800.000 barrel Ukuran tangki di Bontang: 600.000, 800.000, dan 786.000 barrel Kapasitas tanker LNG rata-rata 786.000 barrel = 125 000 m3 Untuk tangki yang besar (>1670 barrel = 265000 lt), tidak dapat dirancang sebagai tangki bertekanan. Lebih praktis bila dirancang tangki dengan tekanan rendah (mendekati atmosferik)
Untuk tangki dengan V = 600 000 barrel (3 360 000 cu.ft) H = sekitar 125 ft Di = 185 ft PLNG = 1000 psi (agar suhu tidak terlalu rendah) S = 30 000 psi (tensile strength) maka tebal tangkinya adalah t> PDi/(2S) t u (1000)(185)(12)/(2 x 30 000) = 37 in. Jadi tebal dari tangki minimum bila kita ingin menyimpan LNG pada 1000 psi adalah 37 in (92.5 cm). Hal ini sangatlah tidak praktis.
Bila tebal tangki yang tersedia adalah 12 in maka: D e 2St/P e (2)(30 000) (12)/1000 e 720 in e 60 ft H = V/A = V/(3.14 x D2 /4) = (3 360 000)/(3.14 x 602 /4) = 1188 ft (392 m) Berarti tinggi tangki tersebut adalah 392 meter, dan ini juga sangat tidak praktis. Jadi menyimpan LNG pada tekanan tinggi (agar suhunya juga tinggi) tidaklah praktis, terutama utk kapasitas besar. Solusi: LNG disimpan pada tekanan sedikit di atas tekanan atm (sehingga suhunya kriogenik, sekitar 160 oC).
Banyak komponenkomponen lain (selain metana) yang terdapat pada gas alam yang mempunyai titik beku di atas 260 oF. Pada Gambar 1a & 1b (Reading for LNG Processing I) diperlihatkan kelarutan beberapa komponen dalam metana sebagai fungsi suhu. Pada 260oF, kelarutan CO2 = 200 ppm. Untuk keperluan proses, CO2< 50 ppm sebelum gas alam tsb dicairkan. Di kilang < 10 ppm kelarutan C6+ < 1 % , C5- > 1 %, dan C4 = 20 %. Jadi keterbatasan kelarutan proses pembuatan LNG hanya untuk C5+ sehingga LNG akan didominasi oleh C1, C2, C3 dan C4, dengan C5 paling banyak 1 % dan C6+ < 0.1 %. Syarat heating value LNG berdasarkan kontrak u 1107 BTU/scf C3 dan C4 lebih menguntungkan dijual sebagai LPG kandungan C3 dan C4 dalam LNG diusahakan seminimal mungkin tapi masih memenuhi syarat heating value.
Hydrate
Air selain dapat membeku menjadi es, juga dapat membentuk padatan yang berupa hidrat dengan komponen hidrokarbon. Rumus umum molekul hidrat tersebut adalah (HC).8H2O, yang merupakan senyawa kimia dengan panas pembentukan yang kecil. Gambar 4 sampai 7 mengilustrasikan hasil percobaan untuk menentukan batas kondisi dimana hidrat dapat terbentuk. Pada Gambar 4 dan 6 terlihat untuk komponen C2, C3, C4 dan CO2 membentuk hidrat pada suhu yang lebih rendah dibandingkan C1 pada tekanan kurang dari 2000 psi. Gambar 5 dan 6 memperlihatkan tekanan yang tinggi juga akan menaikkan suhu pembentukan hidrat. Gambar ini juga memperlihatkan bahwa pada daerah tekanan dibawah 800 psi, hidrat tidak akan terbentuk pada gas alam yang mempunyai berat molekul dibawah 29, selama suhunya lebih tinggi dari 65 oF.
Gas Alam yang dicairkan pada tekanan ambient dengan suhu sekitar 160oC (-260oF) dalam kondisi cair jenuh. Spesifikasi Produk : - Nilai Bakar (HHV) : 1105-1165 Btu/scf - Densitas : 435 KG/LT - Komposisi (Badak) : C1 u 90%, C2 = 8%, C3 = 1,5%, iC4 & nC4 = 0,5% Tujuan Pencairan Gas Alam: - Mudah Disimpan - Memudahkan Transportasi Produk LNG menarik karena : - Hasil Pembakaran Lebih Bersih (Clean Energy) - Harga Bersaing dengan sumber energi yang lain.
Benfield Process
UNIT FRAKSIONASI
1. PEMISAHAN METANA (C1) - DILAKUKAN DI SCRUB COLUMN. - TUJUAN : MENGHASILKAN SEBAGIAN BESAR C1 SEBAGAI UMPAN PROSES PENCAIRAN, SHG PRODUK LNG SESUAI SPESIFIKASI. 2. PEMISAHAN ETANA (C2) - DILAKUKAN DI DE-ETHANIZER DE- TUJUAN : MENGHASILKAN C2 SBG MAKE-UP MCR REFRIGERANT MAKE3. PEMISAHAN PROPANA (C3) - DILAKUKAN DI DE-PROPANIZER DE- TUJUAN : MENGHASILKAN PROPANA UNTUK MAKE UP PROPANE REFRIGERANT DAN PRODUK SAMPING LPG. 4. PEMISAHAN BUTANA (C4) - DILAKUKAN DI DE-BUTANIZER DE- TUJUAN : MENGHASILKAN BUTANA UTK REFLUX SCRUB COLUMN DAN PRODUK SAMPING LPG.
UNIT REFRIJERASI
TEKNOLOGI YG DIPAKAI DLM PENYEDIAAN REFRIJERASI DI KILANG LNG BADAK ADALAH SISTEM KOMBINASI : - REFRIJERAN PROPANA - MULTI COMPONENT REFRIGERANT (MCR) 1. SISTEM REFRIJERASI PROPANA 3 LEVEL TDD HIGH , MEDIUM & LOW PRESSURE PROPANE YG DILAKUKAN DLM SUATU SISTEM REFRIJERASI TERPADU. REFRIJERASI INI DIGUNAKAN UTK MENDINGINKAN GAS UMPAN SBLM MASUK KE SISTEM REFRIJERASI MCR. KANDUNGAN PROPANA YG DIGUNAKAN ADALAH > 99%. 2. SISTEM REFRIJERASI MCR TDD 2 TAHAP KOMPRESI YG BERTUJUAN UTK MENDINGINKAN GAS UMPAN HASIL PENDINGINAN REFRIJERASI PROPANA, UTK MENGHASILKAN PRODUK LNG DI UNIT PENCAIRAN. TIPIKAL KOMPOSISI REFRIJERASI MCR (MOLE%) ADALAH : - NITROGEN : 3% - ETANA : 50% - METANA : 45% - PROPANA : 2%
ACCUMULATOR V1 V2 V3
REFRIGERATION SYSTEMS
Several basic processes of gas refrigeration system are: 1. Compression refrigeration 2. Absorption refrigeration 3. Expansion across a turbine 4. Expansion across a valve Compression refrigeration with PROPANE refrigerant will be discussed herein.
Basic Concept
Qc 3 2
Comp
Condenser
JT-valve
Qr 1 4 1
Evaporator
+LHL + (F V) H H L)
L
L, HL
=VH F (H F H L) + Q = V (H
F, HF V, HV
(1)
V '!
F ( H F H L ) (2) HV H L Q HV H L
(3)
V !V'
F, HF
Condenser
JT-valve Qr 1 Evaporator 4
L4 = V1 + V2 + V3 (1) L4 = L1 + V1 (2) L1 = V2 + L2 (3) L2 = V3 (4) L4 HL4 + Q1 = V1 HV1 + L1 HL1 (5) L1 HL1 + Q2 = V2 HV2 + L2 HL2 (6) L2 HL2 + Q3 = V3 HV3 (7)
ACCUMULATOR
V1
V2
V3
E1 COMPRESSOR DESUPERHEATER
L4
Q1 L1 Q2
E2
L2 Q3
EVAPORATORS 1,2 and 3
E3
ACCUMULATOR
Q2 L2 ( H L1 H L 2 ) V2 ! H v 2 H L1
COMPRESSOR
V1
V2
V3
E1 DESUPERHEATER
L4
Q1 L1 ( H L 4 H L1 ) V1 ! H v1 H 4
Q1 L1 Q2
E2
L2 Q3
EVAPORATORS 1,2 and 3
E3
DESUPERHEATER
CONDENSER 560.38 R 216.92 Btu/lb 190 560.38 84.26 2041030 psi R Btu/lb lb/j
V1
V2
V3
L4
190 908 248.81
COMPRESSOR
E1
Q1
32.5 MBtu/j
L1
INPUT Q1 (Mbtu/j) =32.5 Q2 (Mbtu/j) =81.1 Q3 (Mbtu/j) =110.6
Q2
P1 (psi) = P2 (psi) = P3 (psi) = 100 53 16.5
81.1 MBtu/j
L2 Q3 110.6
E3
-Wc =
LNG
MAIN EXCHANGER
E1
E2
E3
E1
E2
E3
PHASE SEPARATOR
G 4 3 F
LNG
2 H
MAIN EXCHANGER
2 P1 P3 A 3
1
E1 E2 E3
AFTERCOOLER
E
E2 E3
MR V
PHASE SEPARATO R
P4 4
E1
EVAPORATO RS
MR L
A
STAGE 1 STAGE 2
H
L
COMPRESSO RS
H
V
G 4 3 F
LNG
I 2 H
MAIN EXCHANGER
1
E1 E2 E3
AFTERCOOLER
E
E2 E3
MR V
PHASE SEPARATO R
E1
EVAPORATO RS
MR L
A
STAGE 1 STAGE 2
COMPRESSO RS
PRICO Technology
The process is very simple, efficient, reliable and cost-effective mixed-refrigerant cycle. A mixed-refrigerant, composed of N2 and C1-C5, is circulated in a closed refrigerant loop. This loop contains a compressor (1), a partial condenser (2), an accumulator (3), a refrigerant HE (4), a J-T valve (5), a refrigerant suction drum (6), a centrifugal pump (7), and fractionation unit (8) to remove C2+.
B A D
P-H Diagram
C
F
P=300 psi
B
T=175 F
P=80 psi
D A
T= -30 F
P=20 psi
STUDI KASUS
Pembahasan rinci berbagai teknologi LNG Pemecahan masalah aktual di berbagai LNG Plant LNG Plant design (Tangguh, Natuna, dll) Mini & Remote Area LNG Plant dll