Perancangan Kontrak
Perancangan Kontrak
Perancangan Kontrak
Menurut Subekti, kontrak adalah perjanjian yang dibuat secara tertulis. Dasar yuridisnya mengacu kepada hukum perjanjian. Dalam hukum perjanjian yang menganut suatu sistem terbuka, maka dalam pembuatan kontrak masih tetap diizinkan memasukkan klausul-klausul yang telah disepakati para pihak. Hal ini dikenal dengan kebebasan berkontrak. Kebebasan ini tetap mempunyai rambu-rambu, yaitu tidak boleh bertentangan dengan UU, ketertiban umum, dan kesusilaan. Jika hal ini tetap terjadi, maka kontrak dianggap batal demi hukum. Syarat sahnya suatu kontrak terdapat pula dalam hukum perjanjian. Berupa: sepakat, cakap, hal tertentu dan causa yang halal.
Kontrak
Kontrak adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh dua orang pihak, yang dimana orang di dalamnya dituntut untuk melakukan suatu hal yang biasa disebut prestasi. Kontrak sama dengan perjanjian. Muatan kontrak: - Selalu komersial - Selalu tertulis - Berkaitan dengan dunia internasional - Ditentukan oleh kontraknya sendiri Kontrak Bisnis Kontrak bisnis adalah: a. Perjanjian dalam bentuk tertulis yang substansinya disetujui oleh para pihak yang siisnya bermuatan bisnis. b. Perjanjian dua belah pihak atau lebih yang isinya bermuatan komersial Kontrak binsnis dibagi dalam 4 bagian:
Bisa dibuat di bawah tangan dan bermaterai (olek kedua belah pihak) Kontrak bisnis yang didaftarkan oleh notaris Kontrak bisnis yang dilegalisasi oleh notaris Kontrak bisnis yang dibuat di depan notaris dan dituangkan dalam akta notaris Ada beberapa kontrak bisnnis yang dalam UU harus dibuat dalam akta notaries (UU No.40/2007). Misalnya PT tanpa lebih dari satu pemegang saham, yang terdiri dari saham mayoritas dan saham minoritas. Sedangkan contoh perjanjian bisnis yang bersifat internasional adalah bursa saham. Kontrak bisnis berdimensi publik adalah suatu kontrak bisnis di mana salah satu pihak adalah pemerintah (publik),. Pemerintah dan aparat hukumnya dalah subjek hukum yang mewakili dimensi publik, yang merupakan sumber hukum adminstrasi negara, tapi hubungannya bersifat privat/perdata (hubungan kesederajatan) Tahapan Kontrak Bisnis -Tahap kesepakatan -Tahap pembuatan kontak Tahap penelaahan - Tahap negosiasi rancangan kontrak -Tahap penandatangan kontrak bisnis -Tahap pelaksanaan kontrak bisnis Penyelesaian Kontrak Bisnis Tahap penyelesaian sengketa kontrak bisni -Secara musyawarah Forum pengadilan (Non litigasi) - Konsiliasi (islah) Arbitrase internasional - Mediasi (orang lain) Arbitrase nasional Pengadilan
Anatomi Kontrak
1. Judul Kontrak (Heading/Contract Title) Judul kontrak haruslah dapat mengidentifikasikan inti kontrak yang syarat-syarat, ketentuan-ketentuan atau klausula-klasulanya diatur di dalamnya. Harus ada kolerasi danrelevansi antara judul dan isi kontrak. 2. Tempat dan Tanggal Penandatanganan Kontrak Standar pembukaan dari kontrak pada umumnya memuat tempat dan tanggal penandatanganan kontrak. Terkadang tunduk pada keharusan formal tertentu, misla pada akta jual beli, akta notarial. Tanggal penandatanganan kontrak dapat menetukan keabsahan kapasitas para pihak serta keabsahan dari kesepakatan-kesepakatan yang dicapai oleh para pihak. Alasannya, kesepakatan-kesepakatan itu hanya sah bila tidak bertentangan dengan hukum yang berlaku pada tanggal penandatanganan kontrak. 3. Komparisi (Perbandingan) Istilah ini sebenarnya digunakan untuk menandai suatu bagian pembukaan dari akta-akta notaris, dan karena bagian itu memang menyebutkan pihak-pihka yang menghadap notaris. Komparisi memuat identifikasi dari para pihak yang melibatkan dan mengikatkan diri di dalam suatu kontrak.
Yang dapat menjadi pihak dalam kontrak adalah subjek hukum, yang diklasifikasikan sebagai manusia dan badan hukum. Untuk dapat menjadi subjek hukum, manusia dan badan hukum harus memenuhi syarat kecakapan bertindak (bekwaamheid). Kecakapan manusia harus dibuktikan dengan identitasnya. Akan tetapi untuk menjadi pihak dalam suatru kontrak, seseorang yang mewakili suatu badan hukum sebagai subjek hukum harus memenuhi syarat tambahan, yaitu bahwa dia juga memiliki kewenangan bertindak (bevoegdheid). 4. Recitals (Pertimbangan-Pertimbangan Umum Kontrak) Berisikan kondisi umum dari para pihak yang akan membuat suatu kontrak, berisikan kemampuan modal, teknologi, pengalaman yang handal, pangsa pasar dan sebagainya. Contoh kontrak franchise: Tempat di mana franchisor membangun sistem yang unik dan berhasil bertahan untuk mengoperasikan bisnis, identifikasi dari bisnis serta sistem franchise. Menggambarkan merek dagang, jasa, dan tanda-tanda lain, copy rights, logo, pembeda lainnya.
Perbedaan peran ini tergantung pada pada diminta atau tidaknya IHC mempersiapkan sebuah rancangan kontrak. Apabila ia diminta, maka IHC harus membuat dan mempersiapkan rancangan kontrak yang dikehendaki pihak yang menyuruh. Tapi bila tidak diminta membuat atau mempersiapkan rancangan kontrak maka seorang IHC punya tanggung jawab untuk memeriksa isi yang diatur dalam rancangan kontrak yang telah disiapkan pihak lain. Terlepas dari peran yang diemban dalam salah satu dari dua peran yang dilakukan oleh IHC, maka IHC itu dituntut untuk dapat menterjemah transaksi bisnis yang hendak dilakukan oleh para pihak dan senantiasa mengakomodasi hal-hal yang telah disepakati oleh para pihak pada pembicaraan awal dalam rancangan kontrak yang hendak disepakati/ditandatangani. Selain itu, IHC harus mampu melindungi kepentingan kliennya dalam klausula-klausula yang ada dalam rancangan kontrak. Adapun langkah-langkah yang harus diperhatikan IHC harus senantiasa bersikap jujur, adil dan proporsional.
Negosiasi Kontrak
Menurut Blacks law Dictionary, Proses untuk menyerahkan dan mempertimbangkan penawaran-penawaran sampai suatu penawaran diterima Sifat Negosiasi Kontrak 1. Positif Negosiasi yang kooperatif, jika para pelaku negosiasi hendak mencapai suatu kontrak yang bersifat kerja sama. Jadi, sifat positif itu diperoleh dari maksud orang memulai sesuatu yang baru dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. 2. Negative Negosiasi yang kompetitif, jika para pelaku negosiasi hendak mencapai suatu perdamaian. Suatu negosiasi untuk mencapai perdamaian bersifat negative karena melalui negosiasi itu orang hendak mengakhiri sesatu yang negative, yaitu perselisihan atau sengketa itu. Win-Win Attitude
Suatu sikap yang dilandasi oleh itikad bahwa negosiasi kontrak itu sedapat mungkin pada akhirnya akan menghasilkan suatu kontrak yang menguntungkan secara timbal balik. Strategi Dasar Dalam Teknik Negosiasi 1. Membangun kepercayaan 2. Memenangkan komitmen 3. Mengelola tantangan 4. Mengkompromikan jalan keluar