Hukum Dagang Strategi Pengembangan Usaha Persekutuan Perdata DI ERA Ekonomi Digital
Hukum Dagang Strategi Pengembangan Usaha Persekutuan Perdata DI ERA Ekonomi Digital
Hukum Dagang Strategi Pengembangan Usaha Persekutuan Perdata DI ERA Ekonomi Digital
Disusun untuk memenuhi nilai ujian tengah semester mata kuliah hukum dagang
Dosen pengampu : Dr. PUJIONO, S.H, LL.M., M.H.
Disusun oleh :
SHARINA AGGRABANU (8111422119)
ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………...3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………………………………..3
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………3
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………….4
2.1 Pengertian Persekutuan Perdata……………………………………………………………………….4
2.2 Strategi Pengembangan Usaha di Era Digital……………………………………………………...5
2.3 Pemanfaatan Teknologi Dalam Usaha di Era Digital……………………………………………6
2.4 Masalah Yang Dapat Terjadi Dalam Pengembangan Usaha di Era digital……………..7
2.5 Penyelesaian Terhadap Masalah Yang Terjadi Saat Melakukan Pengembangan
Usaha di Era Digital………………………………………………………………………………………………..8
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………………………………………...9
Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………………..9
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………………10
BAB I
PENDAHULUAN
Persekutuan perdata atau kontrak adalah bagian penting dari ekonomi digital di era saat
ini. Dalam ekonomi digital, kontrak biasanya dibuat dalam bentuk digital dan melibatkan pihak
yang berlokasi di berbagai negara di seluruh dunia. Di era ekonomi digital, kontrak harus
mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan teknologi. Hal ini berarti kontrak
harus menetapkan persyaratan dan ketentuan yang dapat diterapkan pada berbagai platform
dan teknologi digital yang berbeda.
Selain itu, kontrak dalam ekonomi digital juga harus memperhatikan isu-isu seperti privasi
dan keamanan data, serta penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) dan blockchain.
Untuk memfasilitasi kontrak dalam ekonomi digital, beberapa platform telah dikembangkan
untuk memudahkan pembuatan kontrak digital, seperti DocuSign, HelloSign, dan Adobe Sign.
Platform ini memungkinkan kontrak untuk ditandatangani secara elektronik dan otomatis, dan
dapat mengurangi waktu dan biaya yang diperlukan dalam pembuatan kontrak.
Ekonomi digital di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir,
terutama karena adopsi teknologi digital yang semakin meluas di seluruh negara. Namun,
meskipun ekonomi digital di Indonesia memiliki potensi besar, masih ada beberapa tantangan
yang harus dihadapi, seperti kurangnya akses internet dan infrastruktur, serta kurangnya
literasi digital di beberapa daerah di Indonesia.
Di era digital saat ini, strategi pengembangan usaha persekutuan perdata dapat
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital. Berikut adalah
beberapa strategi yang dapat diterapkan:
2.4 Masalah Yang Dapat Terjadi Dalam Pengembangan Usaha di Era Digital
1. Persaingan yang tinggi: Dalam era digital, persaingan bisnis semakin tinggi
karena banyak perusahaan yang memasuki pasar baru dengan cara yang
lebih inovatif dan efektif.
2. Keamanan: Penipuan dan kejahatan siber dapat mengancam keamanan data
dan informasi penting, yang merupakan hal yang sangat krusial dalam
pengembangan usaha digital.
3. Keterbatasan sumber daya: Pengembangan bisnis digital memerlukan
sumber daya yang memadai, seperti infrastruktur teknologi yang canggih
dan tenaga ahli yang terampil.
4. Perubahan tren dan teknologi: Bisnis digital dapat sangat dipengaruhi oleh
tren dan teknologi yang terus berkembang. Perusahaan perlu selalu
menyesuaikan diri dengan perubahan ini untuk tetap relevan.
5. Ketergantungan pada platform: Perusahaan digital seringkali bergantung
pada platform digital tertentu, seperti media sosial atau pasar online, yang
dapat mengakibatkan risiko yang besar jika platform tersebut mengalami
masalah atau perubahan yang signifikan.
6. Masalah regulasi: Banyak negara dan wilayah memiliki regulasi yang ketat
dalam hal bisnis digital, seperti privasi data dan perlindungan konsumen,
yang dapat menyulitkan perusahaan dalam mengembangkan bisnis mereka.
7. Kurangnya kepercayaan konsumen: Konsumen dapat enggan menggunakan
layanan digital karena adanya kekhawatiran tentang privasi, keamanan, atau
masalah lainnya. Hal ini dapat membuat pengembangan usaha digital
menjadi lebih sulit.
8. Ketergantungan pada teknologi: Ketergantungan pada teknologi yang
kompleks dan terus berkembang dapat menyulitkan pengembangan usaha
digital. Kesalahan teknologi atau kegagalan sistem dapat menghambat
aktivitas bisnis secara signifikan.
Kesimpulan
Persekutuan Perdata (Maatschap) adalah suatu persetujuan dengan mana dua orang
atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu (inbreng) dalam persekutuan
dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karenanya. Hal ini sesuai
dengan sifat maatschap yang tidak menghendaki adanya publikasi. Di era ekonomi
digital, kontrak harus mampu menyesuaikan dengan perubahan dan perkembangan
teknologi. Hal ini berarti kontrak harus menetapkan persyaratan dan ketentuan yang
dapat diterapkan pada berbagai platform dan teknologi digital yang berbeda. Di era
digital saat ini, strategi pengembangan usaha persekutuan perdata dapat dilakukan
dengan memanfaatkan teknologi dan platform digital. beberapa strategi yang dapat
diterapkan yaitu membuat situs web atau halaman media sosial resmi, situs web dan
media sosial dapat digunakan untuk memperkenalkan jasa yang ditawarkan,
membagikan informasi tentang praktik hukum, serta menjawab pertanyaan klien.
Dalam era digital, penting untuk mengadopsi keamanan cyber yang memadai dan
mengembangkan prosedur untuk melindungi data klien. Menerapkan teknologi digital
Teknologi dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dalam era
digital konsultasi online telah menjadi populer. Sebagai bagian dari strategi
pengembangan usaha, persekutuan perdata dapat mempertimbangkan untuk
menawarkan konsultasi online untuk klien yang membutuhkan bantuan hukum tetapi
tidak dapat bertemu secara langsung. Perkembangan pemanfaatan internet pada
berbagai sektor bisnis mengakibatkan perubahan kultur bisnis seperti saluran
distribusi yang semakin pendek yang berdampak pada hilangnya atau berkurangnya
perantara di dalam bisnis. Perubahan tren dan teknologi, Kurangnya kepercayaan
konsumen, Ketergantungan pada teknologi. Terkadang, inovasi dapat membantu
mengatasi masalah yang ada dan memperbaiki kinerja bisnis. Oleh karena itu, penting
untuk bersikap fleksibel dan siap mengadaptasi diri dengan cepat terhadap perubahan
yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA