Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengawasan manajerial terpadu yang dilakukan di 14 sekolah menengah atas di Kota Makassar. Pengawasan ini bertujuan untuk menilai pencapaian sekolah dalam delapan standar nasional pendidikan, termasuk dokumen KTSP, kurikulum, bimbingan siswa, dan kinerja kepala sekolah. Hasil pengawasan digunakan untuk memberikan masukan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan.
100%(8)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (8 suara)
4K tayangan127 halaman
Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengawasan manajerial terpadu yang dilakukan di 14 sekolah menengah atas di Kota Makassar. Pengawasan ini bertujuan untuk menilai pencapaian sekolah dalam delapan standar nasional pendidikan, termasuk dokumen KTSP, kurikulum, bimbingan siswa, dan kinerja kepala sekolah. Hasil pengawasan digunakan untuk memberikan masukan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengawasan manajerial terpadu yang dilakukan di 14 sekolah menengah atas di Kota Makassar. Pengawasan ini bertujuan untuk menilai pencapaian sekolah dalam delapan standar nasional pendidikan, termasuk dokumen KTSP, kurikulum, bimbingan siswa, dan kinerja kepala sekolah. Hasil pengawasan digunakan untuk memberikan masukan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan.
Laporan ini memberikan ringkasan hasil pengawasan manajerial terpadu yang dilakukan di 14 sekolah menengah atas di Kota Makassar. Pengawasan ini bertujuan untuk menilai pencapaian sekolah dalam delapan standar nasional pendidikan, termasuk dokumen KTSP, kurikulum, bimbingan siswa, dan kinerja kepala sekolah. Hasil pengawasan digunakan untuk memberikan masukan bagaimana meningkatkan mutu pendidikan.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 127
LAPORAN PELAKSANAAN
PENGAWASAN MANAJERIAL TERPADU SMA
KOTA MAKASSAR
Pengawas Sekolah
Nur Laely Basir, S.Pd., M.Ed. (TESOL Int.)
PEMERINTAH KOTA MAKASSAR DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PENGAWAS SMA
2013 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dalam upaya menjaga mutu pendidikan dalam lingkup Kota Makassar, diperlukan pengelolaan kendali mutu (management of quality control) sebagai bentuk pengawasan terhadap proses pendidikan dan komponen pendukungnya. Keterlibatan para stakeholder pendidikan, dalam hal ini pemerintah, pihak sekolah, dan masyarakat sangat diperlukan untuk mengoptimalkan pengelolaan kendali mutu. Pemerintah melalui dinas pendidikan memberi tugas khusus kepada pengawas sekolah untuk melakukan kegiatan kendali mutu yang terkait dengan pengelolaan sekolah secara terpadu di akhir tahun pembelajaran. Dalam tugas tersebut, peran pengawas sekolah selaku koordinator, konsultan, pemimpin kelompok, dan penilai sangat dibutuhkan dalam kerangka kendali mutu pendidikan yang dimaksud. Peran koordinator dengan fungsi koordinasi yang diemban pengawas bertugas mengoordinasikan program-program dan bahan-bahan yang dibutuhkan sekolah untuk meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dan harus membuat laporan mengenai pelaksanaan programnya. Peran konsultan dengan fungsi konsultasi memuat tugas-tugas yang terkait dengan pembimbingan, pengarahan, dan pelayanan pada masalah-masalah pengembangan kurikulum, teknologi pengajaran, metodologi pembelajaran, serta pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan. Dalam perannya sebagai pemimpin kelompok (group leader), pengawas dituntut mampu memimpin, memahami dinamika kelompok, dan membentuk berbagai kegiatan kelompok 2
terkait dengan pengembangan kurikulum, pembelajaran, atau manajemen sekolah secara umum. Adapun sebagai evaluator, pengawas harus mampu mengevaluasi pengelolaan sekolah dan pengelolaan pembelajaran di samping memberi bantuan kepada guru mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran dan kurikulum, membantu mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi guru, membantu melakukan penelitian dan pengembangan dalam pembelajaran, dan bantuan-bantuan evaluatif lainnya. Kompetensi pengawas yang terkait dengan aspek substansial dan professional dalam pengembangan profesi guru mutlak diperlukan dalam menjalankan tugas-tugas yang digambarkan di atas. Penguasaan wilayah kompetensi kepengawasan seperti prinsip, metode, dan teknik supervisi wajib dan dibutuhkan pengawas untuk menyelesaikan masalah atau program yang direncanakan di sekolah. Dengan penguasaan tersebut, pengawas diharapkan mampu memberi penguatan pada dua jenis supervisi, yaitu supervisi akademik dan supervisi manajerial. Kegiatan supervisi manajerial terpadu (supermadu) yang dilaksanakan dari bulan 16 September 2013 s.d. 19 Oktober 2013 pada 14 sekolah menengah atas dalam wilayah kepengawasan Kelompok VIII dititikberatkan pada aspek-aspek administrasi sebagai lingkungan belajar yang berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Kegiatan supervisi ini bertujuan menemukan dan mengalisis data tentang kemajuan program pendidikan dan pengajaran di sekolah untuk masa pengawasan 2013 2014 berdasarkan 8 butir Standar Nasional Pendidikan (SNP). Penjabaran ke 8 SNP tersebut dimuat dalam instrumen supervisi manajerial yang hasilnya dijadikan sebagai pedoman dalam pengambilan keputusan mengenai aspek-aspek manajerial yang nantinya 3
memerlukan pembinaan dan perbaikan. Hasil analisis dan penjabarannya serta pengambilan keputusan selanjutnya dituangkan dalam bentuk laporan hasil supervisi manajerial sekolah oleh tim supervisi terpadu di wilayah pengawasan masing-masing. B. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan laporan supervisi manajerial pengawas sekolah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan juncto Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru; 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah; 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas; 7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya; dan, 8. Kalender Pendidikan Tahun Pembelajaran 2013 2014.
4
C. Fokus Masalah Kepengawasan Fokus masalah pada kepengawasan manajerial terpusat pada aspek- aspek administrasi sekolah sebagai lingkungan belajar yang diharapkan berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Subfokus masalah mencakup kemajuan dan keefektifan program pendidikan dan pengajaran di sekolah untuk masa pengawasan 2013 2014 berdasarkan 8 butir Standar Nasional Pendidikan (SNP). Fokus dan subfokus masalah di atas dijabarkan dalam bentuk pertanyaan masalah terkait dengan pemantauan dan evaluasi pencapaian 8 butir Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen Dokumen I KTSP? 2. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen Dokumen II KTSP? 3. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen standar isi dan standar kompetensi kelulusan? 4. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen bimbingan dan konseling? 5. Bagaimana gambaran pencapaian sekolah pada komponen standar proses? 6. Bagaimana gambaran kinerja kepala sekolah? D. Tujuan dan Sasaran Kepengawasan Kegiatan kepengawasan ini secara umum bertujuan memberikan gambaran tentang peningkatan mutu sekolah setelah dilaksanakannya pengawasan. Laporan pengawasan bertujuan mengomunikasikan secara jelas mengenai kekuatan dan kelemahan sekolah, meliputi keseluruhan kualitasnya, 5
standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi belajar siswa, dan hal-hal yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah di sekolah. Secara khusus, laporan ini bertujuan mengomunikasikan hasil pantauan manajemen sekolah yang berfokus pada administrasi sekolah sebagai lingkungan belajar yang diharapkan berfungsi mendukung terlaksananya pembelajaran. Manajemen yang dimaksud mencakup pemantauan kemajuan dan keefektifan program pendidikan dan pengajaran di sekolah untuk masa pengawasan 2013 2014 berdasarkan 8 butir Standar Nasional Pendidikan (SNP). Secara khusus, kegiatan kepengawasan ini bertujuan memantau, mengevaluasi, dan menggambarkan: 1. pencapaian sekolah pada komponen Dokumen I KTSP; 2. pencapaian sekolah pada komponen Dokumen II KTSP; 3. pencapaian sekolah pada komponen standar isi dan standar kompetensi kelulusan; 4. pencapaian sekolah pada komponen bimbingan dan konseling; 5. pencapaian sekolah pada komponen standar proses; dan, 6. kinerja kepala sekolah. Adapun sasaran kepengawasan manajerial terpadu adalah pelaksana teknis pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang menangani bidang pengajaran dan kurikulum, sarana dan prasarana, kesiswaan, humas, dan sumber daya manusia; kepala tata usaha dan pelaksana-pelaksana unit (perpustakaan, laboratorium, dan semacamnya), serta guru bimbingan karir. Selain pelaksana teknik pendidikan, sasaran kepengawasan juga pada semua komponen dalam 6
administrasi pendidikan di sekolah yang disertai bukti fisik. Dengan kata lain, sasaran kepengawasan manajerial terkait input, proses, dan output pendidikan di sekolah. E. Ruang Lingkup Kepengawasan Ruang lingkup kepengawasan secara umum terdiri atas kepengawasan akademik dan kepengawasan manajerial. Kepengawasan akademik berkenaan dengan fungsi pengawas dalam hal pembinaan, pemantauan, penilaian, dan pelatihan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugas pokoknya sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok Guru, Pasal 52 Ayat (1) yang memuat kegiatan pokok guru yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan tugas pokok. Dalam penjelasan Pasal 52 ayat (1) huruf (e), yang dimaksud dengan tugas tambahan, misalnya menjadi pembina pramuka, pembimbing kegiatan karya ilmiah remaja, dan guru piket. Adapun kepengawasan manajerial yang merupakan fokus kegiatan kepengawasan kali ini berkenaan dengan fungsi pengawas dalam membina, memantau, menilai, dan melatih pengelolaan sekolah yang terkait langsung dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas sekolah mencakup perencanaan, koordinasi, pelaksanaan, penilaian, pengembangan kompetensi sumber daya tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya. Oleh karena itu, pelaporan hasil kepengawasan manajerial terpadu sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007, dibatasi pada pengawasan pengelolaan sekolah yang meliputi: (1) Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II KTSP; (3) Standar Isi dan Standar 7
Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan Konseling; (5) Standar Proses; dan (6) Pembinaan Kepala Sekolah.
8 BAB II
KERANGKA PIKIR DAN PENYELESAIAN MASALAH
A. Kerangka Pikir Kerangka pikir pengawasan manajerial terpadu didasari oleh model kegiatan kepengawasan daripenyusunan program kerja hingga tindak lanjut dari temuan-temuan di lapangan. Kegiatan pengawasan sekolah diawali dengan penyusunan program kerja yang merujuk pada hasil pengawasan pada tahun sebelumnya. Dengan berpedoman pada program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem pendidikan di sekolah binaan pengawas masing-masing. Tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang menggambarkan tingkat keberhasilan tugas pengawas dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaannya. Pada tahap akhir kegiatan pengawasan sekolah dilakukan penetapan kegiatan tindak lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya. Tindak lanjut pengawasan diperoleh berdasarkan hasil evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu periode. Kerangka pikir pengawasan manajerial terpadu di atas secara ringkas dapat dilihat pada Gambar 1 berikut ini: 9
Gambar 1. Skema Tahapan Kegiatan Pengawasan Manajerial Terpadu
B. Penyelesaian Masalah Penyelesaian masalah dalam program pengawasan manajerial terpadu dapat dilakukan dengan mengoptimalkan upaya pencapaian efektivitas program pengelolaan sekolahyang meliputi seluruh rangkaian proses pengawasan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, hingga pelaporan. Optimalisasi upaya pencapaian efektivitas program pengelolaan sekolah dapat Program Pengawasan Penilaian Pembinaan Pemantauan Analisis Hasil Pengawasan Evaluasi Pelaporan Tindak Lanjut 10
terwujud apabila dilakukan secara terencana, komprehensif, disertai keseriusan dan kesungguhan. Selain itu, sekolah dan dinas pendidikan selayaknya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan, program yang terarah, dan tepat sasaran. Hal itu harus ditunjang dengan memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) yang dimiliki sebagai penunjang serta menanggulangi kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan sepatutnya memiliki tim kerja yang kompak, cerdas, dan dinamis disertai partisipasi dari seluruh warga sekolah. Untuk menunjang hal itu, mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan keterampilan akademik dan manajerial dapat diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan, workshop, maupun telaah pustaka, dan dokumentasi. Meskipun demikian, tidak semua warga sekolah memiliki kemampuan dan kesempatan untuk kegiatan yang dimaksud. Begitu juga dalam upaya pengembangan potensi diri melalui telaah pustaka atau dokumentasi belum dapat sepenuhnya terpercapai. Motif eksternal masih diperlukan untuk mendorong warga sekolah memiliki kemampuan yang disyaratkan. Berdasarkan fenomena tersebut, peran pengawas sekolah dalam menilai dan membina warga sekolah memiliki arti yang sangat penting dalam mewujudkan hal tersebut. Pembinaan, pembimbingan, dan motivasi yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis dalam upaya pencapaian program dan acuan dalam mewujudkan pencapaian secara maksimal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007, pembinaan pengawas terhadap pengelolaan sekolah meliputi: (a) 11
perencanaan program; (b) pelaksanaan rencana kerja; (c) pengawasan dan evaluasi; (d) kepemimpinan; dan (e) sistem informasi manajemen. Kelima hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2. Komponen-Komponen dalam Pengelolaan Sekolah Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam pengelolaan sekolah terdapat tiga elemen pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan serta evaluasi. Agar ketiga elemen tersebut berjalan dengan baik, diperlukan adanya kepemimpinan yang memandu dan mengarahkan, serta dukungan sistem informasi manajemen yang baik. Apabila kelima komponen tersebut semuanya berjalan dengan baik di suatu sekolah, maka dapat dipastikan sekolah tersebut akan berjalan dengan baik (Depdiknas, 2009:22). Uraian kelima komponen tersebut selanjutnya diuraikan dalam bentuk indikator pencapaian yang dituangkan ke dalam format pengamatan (Lihat Lampiran 1).
KEPEMIMPINAN
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN RENCANA KERJA
PENGAWASAN DAN EVALUASI
12 BAB III
PENDEKATAN DAN METODE PENGEMBANGAN LAPORAN
A. Subjek, Objek, dan Lokasi Pengawasan Subjek pengawasan manajerial terpadu adalah pelaksana teknis pendidikan yang melibatkan tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah, yaitu kepala sekolah, wakil kepala sekolah yang menangani bidang pengajaran dan kurikulum,sarana dan prasarana, kesiswaan, humas, dan sumber daya manusia; kepala tata usaha dan pelaksana-pelaksana unit (perpustakaan, laboratorium, dan semacamnya), serta guru bimbingan karir. Objek pengawasan manajerial terpadu adalah semua komponen dalam sistem administrasi pendidikan di sekolah yang disertai bukti fisik. Lokasi pengawasan manajerial terpadu dilakukan pada 14 sekolah menengah atas (SMA) di Kota Makassar sebagai sekolah binaan setiap pengawas dalam kelompok tim pengawas terpadu berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Makassar Nomor: 800/5218/DP/IX/2013. Ke 14 sekolah tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Daftar Sekolah Lokasi Pengawasan Manajerial Terpadu
No. Nama Sekolah Alamat Status 1 SMA Negeri 16 Jl Amannagappa Negeri 2 SMA Negeri 18 Jl Paccerakkang Negeri 3 SMA Negeri 4 Jl Cakalang Negeri 4 SMA Tut Wuri Handayani Jl AP Pettarani II Swasta 5 SMA Pondok Madinah 1 Jl Asrama Haji Swasta 6 SMA Pondok Madinah 2 Jl Perintis Kemerdekaan Swasta 7 SMA Irnas Jl Kubis Swasta 8 SMA Citra Bangsa Pulau Kodingareng Swasta 9 SMA Prima Karya Jl Lasuloro Antang Swasta 10 SMA Yusuf Sammeng Jl Pongtiku Swasta 11 SMA Makassar Mulya Jl Antang Raya Swasta 12 SMA Nasional Jl Dr Ratulangi Swasta 13 SMA Rama Sejahtera Jl AP Pettarani III Swasta 14 SMA Dirgantara Jl Perintis Kemerdekaan Swasta 13
B. Pendekatan dan Metode Pengembangan Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan laporan ini digolongkan ke dalam paradigma kuantitatif yang bersifat deskriptif dengan menggunakan metode survei. Hal ini didasarkan pada tujuan pelaporan yang bermaksud menggambarkan dan menginterpretasi fakta, data, informasi terkait dengan proses pengawasan manajerial yang telah direncanakan dan dilaksanakan. C. Variabel dan Instrumen Pengumpulan data Terdapat 5 variabel utama dalam pengembangan laporan pengawasan manajerial ini, yaitu: (1) Validasi/Verifikasi Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II KTSP; (3) Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan Konseling; (5) Standar Proses; dan (6) Pembinaan Kepala Sekolah. Ke 6 variabel tersebut dikembangkan ke dalam indikator-indikator pada instrumen pengembangan laporan (Lihat Lampiran 1). Dalam pelaksanaan pengawasan manajerial terpadu, digunakan instrumen observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ke 3 instrumen tersebut digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder terkait pengembangan laporan pengawasan. Observasi digunakan untuk memperoleh data dari fakta-fakta temuan lapangan tekait ke 6 variabel di atas. Wawancara digunakan untuk memperoleh kejelasan data terkait dengan indikator-indikator yang diukur dalam instrumen penilaian. Pencatatan lapangan digunakan sebagai penunjang atau pelengkap instrument penilaian observatoris terutama apabila pada format pedoman observasi belum ditemukan butir indikator terkait. Adapun dokumentasi digunakan sebagai alat pengumpulan dokumen-dokumen yang diperlukan dari 14
indikator yang memerlukan bukti fisik sesuai dengan yang tertera di dalam perangkat instrumen kinerja. D. Prosedur Pengumpulan Data Data dikumpulkan berdasarkan instrumen pengumpul data yang telah ditetapkan dan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh pihak manajemen sekolah dan tim pengawas. Pengumpulan data dilakukan secara berkelompok/tim dengan pembagian tugas penilaian yang terpecah menjadi empat bagian. Bagian 1, 2, dan 6 dinilai oleh pengawas di wilayahnya masing-masing, sedangkan bagian 3, 4, dan 5 dinilai oleh pengawas lainnya dalam tim. Penilaian dilakukan dengan menggunakan format penilaian dan evaluasi kinerja kepala sekolah yang berbentuk pertanyaan dan pernyataan (Lampiran 1). Selain pengisian format, pengumpulan data juga dilakukan dengan kegiatan wawancara dan pencatatan lapangan serta pengumpulan bukti fisik sebagai pendukung dalam penilaian dan evaluasi. Adapun jadwal pelaksanaan pengumpulan data sebagai berikut: Tabel 2 Jadwal Pengawasan Manajerial Terpadu
No. Nama Sekolah Tanggal Pengawas Keterangan 1 SMA Negeri 16 07-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 2 SMA Negeri 18 08-10-2013 Drs. Anwar Pallime Terlaksana 3 SMA Negeri 4 14-11-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana 4 SMA Tut Wuri Handayani 09-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 5 SMA Pondok Madinah 1 25-10-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana 6 SMA Pondok Madinah 2 - Drs. Anwar Pallime Tidak Terlaksana 7 SMA Irnas 23-10-2013 Nur Laely Basir Terlaksana 8 SMA Citra Bangsa 07-11-2013 Drs. H. Massi, M.Pd. Terlaksana 9 SMA Prima Karya - Drs. H. Massi, M.Pd. Tidak Terlaksana 10 SMA Yusuf Sammeng - Nur Laely Basir Tidak Terlaksana 11 SMA Makassar Mulya 30-10-2013 Nur Laely Basir Terlaksana 12 SMA Nasional 10-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 13 SMA Rama Sejahtera 29-10-2013 Drs. Arifin Tamma, M.Pd. Terlaksana 14 SMA Dirgantara 30-10-2013 Drs. Anwar Pallime Terlaksana
15
E. Teknik Analisis Data Data implementasi supervisi manajerial yang bersifat kuantitatif diolah dengan perhitungan analisis statistik deskriptif yang menggunakan rerata skor () dan persentasi (%) capaian dari setiap instrumen pada format penilaian untuk setiap sekolah, dan rerata skor (
) dari sekolah binaan yang terlaksana. Hasil
analisis data dalam bentuk angka-angka statistik selanjutnya dibandingkan dengan skala pengukuran yang telah ditetapkan untuk kemudian diinterpretasi. Data yang bersifat kualitatif dan ditulis dalam bentuk kalimat mengenai fenomena dan fakta yang teramati dianalisis dengan analisis logis berdasarkan penalaran logika induktif. Data-data tersebut diorganisasikan, dikelompokkan, dianalisis, disentesis, dan dilaporkan dalam bentuk kalimat-kalimat yang koheren, bermakna, dan ilmiah kemudian disatukan dalam pembahasan hasil.
16 BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN Hasil pengawasan manajerial terpadu pada 11 SMA di Kota Makassar akan disajikan dengan pola urutan berdasarkan pertanyaan pada fokus masalah dengan deskripsi hasil yang diikuti pembahasan dan implikasi. Penyajian didahului dengan capaian kinerja pada setiap satuan pendidikan atau sekolah untuk memberi gambaran objektif capaian masing-masing sekolah serta kontribusi nilai individu sekolah terhadap nilai rerata kumulatif.
A. Dokumen I KTSP (Standar Isi) 1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan Penilaian Dokumen I diolah berdasarkan 69 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi: (a) Cover/Halaman Judul; (b) Lembar Pengesahan; (c) Daftar Isi; (d) Pendahuluan; (e) Struktur dan Muatan KTSP; (f) Kalender Pendidikan; dan (g) Lampiran. a. SMA Negeri 4 Makassar Tabel 3 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Negeri 4 pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atau pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam penyusunan KTSP, sekolah ini telah menggunakan format yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. 17
Tabel 3 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
b. SMA Negeri 16 Makassar Tabel 4 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Dokumen I KTSP. Sama halnya dengan SMA Negeri 4, pencapaian SMA Negeri 16 pada semua komponen juga berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atau pada rentang 86 100. Hal ini menunjukkan bahwa dalam penyusunan KTSP, sekolah ini juga telah menggunakan format yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP yang diharapkan dari BSNP. Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 16 Makassar 18
Tabel 4 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
c. SMA Negeri 18 Makassar Tabel 5 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Negeri 18 pada semua komponen juga berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atua berada pada rentang 86 100. Skor tersebut menggambarkan bahwa SMA Negeri 18 juga telah mengaplikasikan format penyusunan KTSP sesuai petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 16 Makassar 19
Tabel 5 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
d. SMA Tut Wuri Handayani Tabel 6 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 99,65 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Tut Wuri Handayani sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Negeri 18 Makassar 20
Tabel 6 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 131 132 99.24 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 283 284 99.65 Sangat Baik
e. SMA Makassar Mulya Tabel 7 menggambarkan capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Makassar Mulya sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 99.24 100 100 99.65 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Tut Wuri Handayani 21
Tabel 7 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
f. SMA Nasional Tabel 8 menggambarkan capaian SMA Nasional pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Nasional pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Nasional sebagai salah satu SMA swasta juga telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Makassar Mulya 22
Tabel 8 Data Capaian SMA Nasional pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
g. SMA Pondok Madinah 1 Tabel 9 menggambarkan capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Pondok Madinah 1 sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP. Meskipun demikian, pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) ditemukan fakta bahwa sekolah ini belum mencantumkan PP Nomor 32 tahun 2013 sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Nasional 23
Tabel 9 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
h. SMA Dirgantara Tabel 10 menggambarkan capaian SMA Dirgantara pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Dirgantara pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Dirgantara sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Pondok Madinah 1 24
Tabel 10 Data Capaian SMA Dirgantara pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
i. SMA Citra Bangsa Tabel 11 menggambarkan capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Citra Bangsa sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Dirgantara 25
Tabel 11 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
j. SMA IRNAS Tabel 12 menggambarkan capaian SMA IRNAS pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA IRNAS pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA IRNAS sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Citra Bangsa 26
Tabel 12 Data Capaian SMA IRNAS pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
k. SMA Rama Sejahtera Tabel 13 menggambarkan capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen I KTSP. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada semua komponen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 98,94 atau berada pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa SMA Rama Sejahtera sebagai salah satu SMA swasta telah menggunakan format penyusunan KTSP yang sesuai dengan petunjuk atau rambu-rambu penyusunan KTSP dari BSNP meskipun pada komponen Struktur dan Muatan Kurikulum (Dasar Hukum yang Relevan) PP Nomor 32 tahun 2013 belum dicantumkan sebagai dasar hukum yang relevan dan masih menggunakan PP Nomor 19 tahun 2005.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA IRNAS 27
Tabel 13 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen I KTSP No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Cover/Halaman Judul 16 16 100 Sangat Baik 2 Lembar Pengesahan 16 16 100 Sangat Baik 3 Daftar Isi 4 4 100 Sangat Baik 4 Pendahuluan 84 84 100 Sangat Baik 5 Struktur & Muatan KTSP 129 132 92,73 Sangat Baik 6 Kalender Pendidikan 12 12 100 Sangat Baik 7 Lampiran 20 20 100 Sangat Baik Total Skor 281 284 98,94 Sangat Baik
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen I KTSP Tabel 14 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen I KTSP dengan 7 komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 98,98 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyusunan Dokumen I KTSP di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014 Sangat Baik atau mencapai hasil maksimal.
Cover Lembar Pengesa han Daftar Isi Pendahul uan Str&Muat an Kalender Lampiran Total Nilai 100 100 100 100 92.73 100 100 98.94 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Dokumen I KTSP SMA Rama Sejahtera 28
Tabel 14 Data capaian 11 sekolah pada Dokumen I KTSP
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 SMA Negeri 4 283 284 99.65 Sangat Baik 2 SMA Negeri 16 283 284 99.65 Sangat Baik 3 SMA Negeri 18 283 284 99.65 Sangat Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 283 284 99.65 Sangat Baik 5 SMA Makassar Mulya 280 284 98.59 Sangat Baik 6 SMA Nasional 280 284 98.59 Sangat Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 280 284 98.59 Sangat Baik 8 SMA Dirgantara 280 284 98.59 Sangat Baik 9 SMA Citra Bangsa 280 284 98.59 Sangat Baik 10 SMA IRNAS 280 284 98.59 Sangat Baik 11 SMA Rama Sejahtera 280 284 98.59 Sangat Baik Rerata 281 284 98,98 Sangat Baik
B. Dokumen II KTSP (Silabus) 1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan Penilaian Dokumen II diolah berdasarkan 24 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi: (a) Identitas Silabus; (b) Komponen Silabus; (c) 0 20 40 60 80 100 4 16 18 Tut Wuri H Mks Mulya Nasional P Madinah 1 Dirgantara Cit Bangsa IRNAS Rama Sejahtera Capaian 11 Sekolah pada Dokumen I KTSP 29
Rumusan SK dan KD; (d) Rumusan Materi Pembelajaran; (e) Rumusan Kegiatan Pembelajaran; (f) Rumusan indikator Pencapaian Kompetensi; (g) Rumusan Penilaian; (h) Rumusan Alokasi Waktu; (i) Rumusan Sumber Belajar; dan (j) Lampiran. a. SMA Negeri 4 Makassar Tabel 15 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 4 pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 4 Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan 30
indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 15 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Dokumen II KTSP (Silabus) No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 67 92 72.83 Baik
31
b. SMA Negeri 16 Makassar Tabel 16 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 16 pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 16 Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 4 32
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 16 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Dokumen II KTSP (Silabus) No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 67 92 72.83 Baik
33
c. SMA Negeri 18 Makassar Tabel 17 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Negeri 18 pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Negeri 18 Makassar telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 16 34
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 17 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Dokumen II KTSP (Silabus) No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 67 92 72.83 Baik
35
d. SMA Tut Wuri Handayani Tabel 18 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Tut wuri Handayani pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, Rumusan Sumber Belajar, dan Lampiran memperoleh skor 100 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Tut Wuri Handayani telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) SMA Negeri 4 memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Negeri 18 36
proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 18 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 7 8 87.50 Sangat Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 67 92 72.83 Baik
37
e. SMA Makassar Mulya Tabel 19 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Makassar Mulya pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen- komponen tersebut, SMA Makassar Mulya telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan Rumusan Sumber Belajar, SMA Makassar Mulya memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata- rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Demikian juga dengan Rumusan Sumber Belajar yang belum dicantumkan sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 87.5 91.67 72.83 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Tut Wuri Handayani 38
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 19 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 9 12 75 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.50 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 66 92 71.74 Baik
39
f. SMA Nasional Tabel 20 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Nasional pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen- komponen tersebut, SMA Nasional telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan rumusan Sumbe Belajar, SMA Nasional memperoleh skor pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor. Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 75 50 87.5 75 91.67 71.74 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Makassar Mulya 40
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 20 Data Capaian SMA Nasional pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 65 92 70.65 Baik
41
g. SMA Pondok Madinah 1 Tabel 21 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Pondok Madinah 1 telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan rumusan Sumber Belajar, SMA Pondok Madinah 1 memperoleh skor pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata- rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor. Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Nasional 42
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 21 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 65 92 70.65 Baik
43
h. SMA Dirgantara Tabel 22 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Dirgantara pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen- komponen tersebut, SMA Dirgantara telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA Dirgantara memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Pondok Madinah 1 44
seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 22 Data Capaian SMA Dirgantara pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 5 12 41.67 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Cukup 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 64 92 69.57 Cukup
45
i. SMA Citra Bangsa Tabel 23 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Citra Bangsa pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen- komponen tersebut, SMA Citra Bangsa telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Indikator Pencapaian Kompentensi (IPK) dan rumusan Sumber Belajar, SMA Citra Bangsa memperoleh skor pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, ada dua butir yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata- rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor. Selain itu, Rumusan Sumber Belajar tidak dicantumkan secara lengkap sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran yang hanya memperoleh skor 55 atau pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Dirgantara 46
tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 23 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 6 12 50 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Baik 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 65 92 70.65 Baik
47
j. SMA IRNAS Tabel 24 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA IRNAS pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen- komponen tersebut, SMA IRNAS telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA IRNAS memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 50 55 66.67 50 87.5 75 91.67 70.65 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Citra Bangsa 48
seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 24 Data Capaian SMA IRNAS pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 5 12 41.67 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Cukup 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 64 92 69.57 Cukup
49
k. SMA Rama Sejahtera Tabel 25 di bawah ini menggambarkan capaian kinerja SMA Rama Sejahtera pada Dokumen II KTSP (Silabus). Data pada tabel tersebut menunjukkan bahwa komponen Identitas Silabus, Komponen Silabus, Rumusan SK dan KD, Rumusan Alokasi Waktu, dan Lampiran memperoleh skor pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada komponen-komponen tersebut, SMA Rama Sejahtera telah memenuhi standar maksimal yang harus dicapai berdasarkan petunjuk dari BSNP. Adapun komponen Rumusan Sumber Belajar, SMA Rama Sejahtera memperoleh skor 75 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Pada komponen ini, rumusan sumber belajar belum ditulis sebagaimana harusnya. Untuk komponen Rumusan Kegiatan Pembelajaran dan Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi yang hanya memperoleh skor pada rentang 55 69 dengan kategori Cukup, penyebab utamanya adalah lemahnya rumusan yang dilakukan sekolah pada tiga butir indikator. Pada indikator penjabaran aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran yang harus sesuai dengan IPK, masih banyak rumusan aktivitas yang ditemukan tidak sesuai dengan IPK. Demikian juga dengan indikator implementasi inovasi pembelajaran (metode/model) yang sesuai dengan tuntutan KD. Metode dan model yang digunakan cenderung Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA IRNAS 50
seragam. Indikator terlemah terdapat pada kegiatan Pembelajaran Tugas Mandiri, Pembimbingan Terstruktur, dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur sesuai dengan tuntutan KD hanya diakui dilaksanakan namun komponen tersebut tidak secara gamblang dituliskan dalam silabus. Selain itu, ada dua butir pada Rumusan IPK yang menyebabkan pencapaian yang tidak maksimal, yaitu KD dikembangkan rata-rata hanya dengan 2 KKO. Selain itu, KKO yang digunakan umumnya hanya pada ranah kognitif dan cenderung mngabaikan ranah afektif dan psikomotor. Adapun komponen yang masih harus mendapat perhatian lebih dan pembinaan adalah Rumusan Materi Pembelajaran dan Rumusan Penilaian yang memperoleh skor <55 atau pada kategori Kurang. Rumusan materi pembelajaran kurang memperhatikan integrasi potensi, keunggulan, dan budaya setempat atau kurang berwawasan lingkungan dan cenderung mengabaikan ranah afektif dan psikomotor pada hampir setiap KD. Khusus untuk bentuk dan jenis penilaian, ranah kompetensi afektif dan psikomotor yang sesuai tuntutan KD belum tampak pada kolom penilaian. Tabel 25 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Dokumen II KTSP (Silabus)
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Identitas Silabus 4 4 100 Sangat Baik 2 Komponen Silabus 4 4 100 Sangat Baik 3 Rumusan SK dan KD 4 4 100 Sangat Baik 4 Rumusan Materi Pembelajaran 5 12 41.67 Kurang 5 Rumusan Kegiatan Pembelajaran 11 20 55 Cukup 6 Rumusan IPK 8 12 66.67 Cukup 7 Rumusan Penilaian 4 8 50 Kurang 8 Rumusan Alokasi Waktu 7 8 87.5 Sangat Baik 9 Rumusan Sumber Belajar 6 8 75 Baik 10 Lampiran 11 12 91.67 Sangat Baik Total Skor 64 92 69.57 Cukup
51
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen II KTSP (Silabus) Tabel 26 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Dokumen II KTSP dengan 10 komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 71.25 atau pada rentang 70 85 dengan kategori Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyusunan Dokumen II KTSP di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014 mencapai hasil yang baik meskipun belum maksimal. Tabel 26 Data capaian 11 sekolah pada Dokumen II KTSP
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 SMA Negeri 4 67 92 72.83 Baik 2 SMA Negeri 16 67 92 72.83 Baik 3 SMA Negeri 18 67 92 72.83 Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 67 92 72.83 Baik 5 SMA Makassar Mulya 66 92 71.74 Baik 6 SMA Nasional 65 92 70.65 Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 65 92 70.65 Baik 8 SMA Dirgantara 64 92 69.57 Cukup 9 SMA Citra Bangsa 65 92 70.65 Baik 10 SMA IRNAS 64 92 69.57 Cukup 11 SMA Rama Sejahtera 64 92 69.57 Cukup Rerata 65.55 92 71.25 Baik
Identit as Komp onen R SK/KD R Materi R KBM R IPK R Penilai an R Alk Wkt R SBM Lampi ran Rerata Nilai 100 100 100 41.67 55 66.67 50 87.5 75 91.67 69.57 0 20 40 60 80 100 R e n t a n g
N i l a i
Grafik Nilai Dokumen II (Silabus) SMA Rama Sejahtera 52
C. Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan 1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan Penilaian Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan diolah berdasarkan 46 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi dua aspek, yaitu: (a) Kepemilikan Dokumen; dan (b) Komponen KTSP. a. SMA Negeri 4 Makassar Tabel 27 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Negeri 4 pada kedua komponen tersebut berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP. 72.83 72.83 72.83 72.83 71.74 70.65 70.65 69.57 70.65 69.57 69.57 0 20 40 60 80 100 4 16 18 Tut Wuri H Mks Mulya Nasional P Madinah 1 Dirgantara Cit Bangsa IRNAS Rama Sejahtera Capaian 11 Sekolah pada Dokumen II KTSP 53
Tabel 27 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
b. SMA Negeri 16 Makassar Tabel 28 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Negeri 4 pada kedua komponen tersebut berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 28 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 100 100 100 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 4 Makassar 54
c. SMA Negeri 18 Makassar Tabel 29 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Negeri 18 pada kedua komponen tersebut berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 29 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 100 100 100 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 16 Makassar Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 100 100 100 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Negeri 18 Makassar 55
d. SMA Tut Wuri Handayani Tabel 30 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada kedua komponen tersebut berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 100 atau pada rentang 86 100. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 30 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 76 76 100 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 108 108 100 Sangat Baik Total Skor 184 184 100 Sangat Baik
e. SMA Makassar Mulya Tabel 31 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Makassar Mulya berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Makassar Mulya pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 100 100 100 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Tut Wuri Handayani 56
Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 31 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
f. SMA Nasional Tabel 32 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Nasional pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Nasional berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Nasional pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Makassar Mulya 57
Tabel 32 Data Capaian SMA Nasional pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
g. SMA Pondok Madinah 1 Tabel 33 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Pondok madinah 1 pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Pondok Madinah 1 berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Pondok Madinah 1 pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 33 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Nasional 58
h. SMA Dirgantara Tabel 34 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Dirgantara pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Dirgantara berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Dirgantara pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 34 Data Capaian SMA Dirgantara pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Pondok Madinah 1 59
i. SMA Citra Bangsa Tabel 35 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Citra Bangsa berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Citra Bangsa pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 35 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Dirgantara 60
j. SMA IRNAS Tabel 36 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA IRNAS pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA IRNAS berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA IRNAS pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 36 Data Capaian SMA IRNAS pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Citra Bangsa 61
k. SMA Rama Sejahtera Tabel 37 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Isi dan SKL. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada komponen kepemilikan dokumen berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian skor 90,79 atau pada rentang 86 100. Adapun pada komponen KTSP, pencapaian SMA Rama Sejahtera berada pada kategori Baik dengan nilai 80,56 atau pada rentang 71 85. Secara keseluruhan, nilai akhir SMA Rama Sejahtera pada kedua komponen tersebut adalah 84,56 atau pada kategori Baik pada rentang 71 85. Skor capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal pemenuhan kepemilikan dokumen dan komponen KTSP pada Standar Isi dan SKL, sekolah ini telah memenuhi sebagian besar persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 37 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Isi dan SKL No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Kepemilikan Dokumen 69 76 90.79 Sangat Baik 2 Komponen KTSP 87 108 80.56 Baik Total Skor 156 184 84.78 Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA IRNAS 62
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL Tabel 38 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL dengan dua komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 90,32 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa Standar Isi dan SKL di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014 mencapai hasil yang Sangat Baik meskipun dalam beberapa rincian belum maksimal. Tabel 38 Data capaian 11 sekolah pada Standar Isi dan SKL
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 SMA Negeri 4 184 184 100 Sangat Baik 2 SMA Negeri 16 184 184 100 Sangat Baik 3 SMA Negeri 18 184 184 100 Sangat Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 184 184 100 Sangat Baik 5 SMA Makassar Mulya 156 184 84.78 Baik 6 SMA Nasional 156 184 84.78 Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 156 184 84.78 Baik 8 SMA Dirgantara 156 184 84.78 Baik 9 SMA Citra Bangsa 156 184 84.78 Baik 10 SMA IRNAS 156 184 84.78 Baik 11 SMA Rama Sejahtera 156 184 84.78 Baik Rerata 166 184 90.32 Sangat Baik
Kepemilikan Dokumen Komponen KTSP Total Nilai 90.79 80.56 84.78 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Isi dan SKL SMA Rama Sejahtera 63
D. Standar Proses 1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan Penilaian Standar Proses diolah berdasarkan 22 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi dua aspek, yaitu: (a) Perangkat Pembelajaran; dan (b) Pelaksanaan Pembelajaran. a. SMA Negeri 4 Makassar Tabel 39 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Standar Proses. Pencapaian SMA Negeri 4 pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini 100 100 100 100 84.78 84.78 84.78 84.78 84.78 84.78 84.78 0 20 40 60 80 100 4 16 18 Tut Wuri H Mks Mulya Nasional P Madinah 1 Dirgantara Cit Bangsa IRNAS Rama Sejahtera Capaian 11 Sekolah pada Standar Isi dan SKL 64
telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 39 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup Total Skor 55 88 62.50 Cukup
b. SMA Negeri 16 Makassar Tabel 40 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Standar Proses. Pencapaian SMA Negeri 16 pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 40 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup Total Skor 55 88 62.50 Cukup
Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 4 Makassar 65
c. SMA Negeri 18 Makassar Tabel 41 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada Standar Proses. Pencapaian SMA Negeri 18 pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 62,50 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 41 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 16 20 80 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 39 68 57.35 Cukup Total Skor 55 88 62.50 Cukup
Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 16 Makassar Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Negeri 18 Makassar 66
d. SMA Tut Wuri Handayani Tabel 42 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Proses. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 64,77 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 42 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 17 20 85 Baik 2 Pelaksanaan Pembelajaran 40 68 58.82 Cukup Total Skor 57 88 64.77 Cukup
e. SMA Makassar Mulya Tabel 43 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Standar Proses. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 85 58.82 64.77 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Tut Wuri Handayani 67
Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 43 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
f. SMA Nasional Tabel 44 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Standar Proses. Pencapaian SMA Nasional pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 44 Data Capaian SMA Nasional pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Makassar Mulya 68
g. SMA Pondok Madinah 1 Tabel 45 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Proses. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 45 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Nasional Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Pondok Madinah 1 69
h. SMA Dirgantara Tabel 46 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Standar Proses. Pencapaian SMA Dirgantara pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 46 Data Capaian SMA Dirgantara pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
i. SMA Citra Bangsa Tabel 47 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Standar Proses. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Dirgantara 70
Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 47 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
j. SMA IRNAS Tabel 48 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Standar Proses. Pencapaian SMA IRNAS pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 48 Data Capaian SMA IRNAS pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Citra Bangsa 71
k. SMA Rama Sejahtera Tabel 49 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Proses. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada aspek Standar Proses berada pada kategori Cukup dengan capaian nilai 55,68 atau pada rentang 55 70. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal penyusunan perangkat pembelajaran dan implementasi atau pelaksanaan pembelajaran pada Standar Proses, sekolah ini telah memenuhi sebagian persyaratan yang diatur oleh BSNP, namun masih perlu upaya peningkatan pada kedua komponen tersebut. Tabel 49 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Standar Proses No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Perangkat Pembelajaran 14 20 70 Cukup 2 Pelaksanaan Pembelajaran 35 68 51.47 Kurang Total Skor 49 88 55.68 Cukup
Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA IRNAS Perangkat Pembelajaran Pelaksanaan Pembelajaran Total Nilai 80 57.35 62.5 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Standar Proses SMA Rama Sejahtera 72
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Proses Tabel 50 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Standar Proses dengan dua komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 58,37 atau pada rentang 55 70 dengan kategori Cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa Standar Proses di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014 mencapai hasil yang cukup baik meskipun masih banyak aspek dalam kedua komponen Standar Proses yang perlu mendapat perhatian. Tabel 50 Data capaian 11 sekolah pada Standar Proses
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 SMA Negeri 4 55 88 62.50 Cukup 2 SMA Negeri 16 55 88 62.50 Cukup 3 SMA Negeri 18 55 88 62.50 Cukup 4 SMA Tut Wuri Handayani 57 88 64.77 Cukup 5 SMA Makassar Mulya 49 88 55.68 Cukup 6 SMA Nasional 49 88 55.68 Cukup 7 SMA Pondok Madinah 1 49 88 55.68 Cukup 8 SMA Dirgantara 49 88 55.68 Cukup 9 SMA Citra Bangsa 49 88 55.68 Cukup 10 SMA IRNAS 49 88 55.68 Cukup 11 SMA Rama Sejahtera 49 88 55.68 Cukup Rerata 51.36 88 58.37 Sangat Baik
62.50 62.50 62.50 64.77 55.68 55.68 55.68 55.68 55.68 55.68 55.68 0 20 40 60 80 100 4 16 18 Tut Wuri H Mks Mulya Nasional P Madinah 1 Dirgantara Cit Bangsa IRNAS Rama Sejahtera Capaian 11 Sekolah pada Standar Proses 73
E. Bimbingan Konseling 1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan Penilaian Bimbingan Konseling diolah berdasarkan 22 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi lima aspek, yaitu: (a) Program; (b) Kegiatan Pelayanan; (c) Aktivitas Pelayanan BK; (d) Pelaporan; dan (e) Evaluasi. a. SMA Negeri 4 Makassar Tabel 51 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK. Tabel 51 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 4 4 100 Sangat Baik 2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik 3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik 4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik 5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
74
b. SMA Negeri 16 Makassar Tabel 52 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK. Tabel 52 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Bidang Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 4 4 100 Sangat Baik 2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik 3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik 4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik 5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Negeri 4 Makassar 75
c. SMA Negeri 18 Makassar Tabel 53 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 18 pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Negeri 18 pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK. Tabel 53 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Bidang Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 4 4 100 Sangat Baik 2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik 3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik 4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik 5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Negeri 16 Makassar 76
d. SMA Tut Wuri Handayani Tabel 54 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 94,32 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan beberapa perbaikan pada komponen aktivitas pelayanan BK. Tabel 54 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Bidang Bimbingan Konseling
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 4 4 100 Sangat Baik 2 Kegiatan Pelayanan 8 8 100 Sangat Baik 3 Aktivitas Pelayanan BK 15 16 93.75 Sangat Baik 4 Pelaporan 8 8 100 Sangat Baik 5 Evaluasi 4 4 100 Sangat Baik Total Skor 83 88 94.32 Sangat Baik
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Negeri 18 Makassar 77
e. SMA Makassar Mulya Tabel 55 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 55 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 100 100 93.75 100 100 94.32 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Tut Wuri Handayani 78
f. SMA Nasional Tabel 56 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Nasional pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 56 Data Capaian SMA Nasional pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Makassar Mulya 79
g. SMA Pondok Madinah 1 Tabel 57 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 57 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Nasional 80
h. SMA Dirgantara Tabel 58 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Dirgantara pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 58 Data Capaian SMA Dirgantara pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Pondok Madinah 1 81
i. SMA Citra Bangsa Tabel 59 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 59 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Dirgantara 82
j. SMA IRNAS Tabel 60 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA IRNAS pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 60 Data Capaian SMA IRNAS pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Citra Bangsa 83
k. SMA Rama Sejahtera Tabel 61 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada bidang Bimbingan Konseling. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada bidang Bimbingan Konseling berada pada kategori Kurang dengan capaian nilai 48,86 atau pada rentang <55. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program, Kegiatan Pelayanan Aktivitas, Pelayanan BK, Pelaporan, dan Evaluasi pada bidang Bimbingan Konseling, sekolah ini belum memenuhi persyaratan pelaksanaan Bimbingan Konseling pada semua aspek. Tabel 61 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Bimbingan Konseling No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Program 2 4 50 Kurang 2 Kegiatan Pelayanan 4 8 50 Kurang 3 Aktivitas Pelayanan BK 8 16 50 Kurang 4 Pelaporan 4 8 50 Kurang 5 Evaluasi 2 4 50 Kurang Total Skor 43 88 48.86 Kurang
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA IRNAS 84
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Bidang Bimbingan Konseling
Tabel 62 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada bidang Bimbingan Konseling dengan lima komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 65,39 atau pada rentang 55 70 dengan kategori Cukup. Hal tersebut menunjukkan bahwa bidang Bimbingan Konseling di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014 mencapai hasil yang cukup baik meskipun masih banyak aspek dalam komponennya yang perlu mendapat perhatian terutama pada sekolah-sekolah dengan nilai <55. Tabel 62 Data capaian 11 sekolah pada Standar Proses
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 SMA Negeri 4 83 88 94.32 Sangat Baik 2 SMA Negeri 16 83 88 94.32 Sangat Baik 3 SMA Negeri 18 83 88 94.32 Sangat Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 83 88 94.32 Sangat Baik 5 SMA Makassar Mulya 43 88 48.86 Kurang 6 SMA Nasional 43 88 48.86 Kurang 7 SMA Pondok Madinah 1 43 88 48.86 Kurang 8 SMA Dirgantara 43 88 48.86 Kurang 9 SMA Citra Bangsa 43 88 48.86 Kurang 10 SMA IRNAS 43 88 48.86 Kurang 11 SMA Rama Sejahtera 43 88 48.86 Kurang Rerata 57.55 88 65.39 Cukup
Program Kegiatan Pelayanan Akt Pel. BK Pelaporan Evaluasi Total Nilai 50 50 50 50 50 48.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Bimbingan Konseling SMA Rama Sejahtera 85
F. Pembinaan Kepala Sekolah 1. Deskripsi data capaian kinerja per satuan pendidikan Penilaian Pembinaan kepala Sekolah diolah berdasarkan 42 indikator yang dituangkan dalam instrumen pengamatan dengan skor 1 4 yang diakumulasi untuk memperoleh nilai rerata dengan perhitungan persentasi. Nilai rerata tersebut dikonversi pada 4 kategori jenjang nilai dengan rentang yang telah ditentukan. Kriteria penilaian meliputi enam aspek, yaitu: (1) Dokumen I KTSP; (2) Dokumen II KTSP; (3) Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan; (4) Bimbingan dan Konseling; (5) Standar Proses; dan (6) Pembinaan Kepala Sekolah. a. SMA Negeri 4 Makassar Tabel 63 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 4 pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Negeri 4 pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 97,62 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program 94.32 94.32 94.32 94.32 48.86 48.86 48.86 48.86 48.86 48.86 48.86 0 20 40 60 80 100 4 16 18 Tut Wuri H Mks Mulya Nasional P Madinah 1 Dirgantara Cit Bangsa IRNAS Rama Sejahtera Capaian 11 Sekolah pada Bidang BK 86
Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 63 Data Capaian SMA Negeri 4 pada Pembinaan Kepala Sekolah No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 41 44 93.18 Sangat Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 91 92 98.91 Sangat Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 12 12 100 Sangat Baik Total Skor 164 168 97.62 Sangat Baik
b. SMA Negeri 16 Makassar Tabel 64 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Negeri 16 pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 92,86 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP.
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 93.18 98.91 100 100 97.62 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Makassar 87
Tabel 64 Data Capaian SMA Negeri 16 pada Pembinaan Kepala Sekolah No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 40 44 90.91 Sangat Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 84 92 91.30 Sangat Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 12 12 100 Sangat Baik Total Skor 156 168 92.86 Sangat Baik
c. SMA Negeri 18 Makassar Tabel 65 menunjukkan pencapaian SMA Negeri 16 pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Negeri 18 pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 92,86 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP. Tabel 65 Data Capaian SMA Negeri 18 pada Pembinaan Kepala Sekolah No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 40 44 90.91 Sangat Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 84 92 91.30 Sangat Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 12 12 100 Sangat Baik Total Skor 156 168 92.86 Sangat Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 90.91 91.3 100 100 92.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Negeri 16 Makassar 88
d. SMA Tut Wuri Handayani Tabel 66 menunjukkan pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Tut Wuri Handayani pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 92,86 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas pada Sistem Informasi Manajemen. Tabel 66 Data Capaian SMA Tut Wuri Handayani pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 40 44 90.91 Sangat Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 81 92 88.04 Sangat Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 18 20 90 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 9 12 75 Baik Total Skor 148 168 88.10 Sangat Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 90.91 91.3 100 100 92.86 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Negeri 18 Makassar 89
e. SMA Makassar Mulya Tabel 67 menunjukkan pencapaian SMA Makassar Mulya pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Makassar Mulya pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Sangat Baik dengan capaian nilai 89,88 atau pada rentang 86 100. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas pada Program Pengawasan dan Evaluasi serta perbaikan pada Sistem Informasi Manajemen. Tabel 67 Data Capaian SMA Makassar Mulya pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 41 44 93.18 Sangat Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 87 92 94.57 Sangat Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 16 20 80 Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 7 12 58.33 Cukup Total Skor 151 168 89.88 Sangat Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 90.91 88.04 90 75 88.1 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Tut Wuri Handayani 90
f. SMA Nasional Tabel 68 menunjukkan pencapaian SMA Nasional pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Nasional pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi. Tabel 68 Data Capaian SMA Nasional pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik Total Skor 138 168 82.14 Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 90.91 88.04 90 75 88.1 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Makassar Mulya 91
g. SMA Pondok Madinah 1 Tabel 69 menunjukkan pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Pondok Madinah 1 pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi. Tabel 69 Data Capaian SMA Pondok Madinah 1 pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik Total Skor 138 168 82.14 Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Nasional 92
h. SMA Dirgantara Tabel 70 menunjukkan pencapaian SMA Dirgantara pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Dirgantara pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi. Tabel 70 Data Capaian SMA Dirgantara pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik Total Skor 138 168 82.14 Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Pondok Madinah 1 93
i. SMA Citra Bangsa Tabel 71 menunjukkan pencapaian SMA Citra Bangsa pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Citra Bangsa pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi. Tabel 71 Data Capaian SMA Citra Bangsa pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik Total Skor 138 168 82.14 Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Dirgantara 94
j. SMA IRNAS Tabel 72 menunjukkan pencapaian SMA IRNAS pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA IRNAS pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi. Tabel 72 Data Capaian SMA IRNAS pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik Total Skor 138 168 82.14 Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Citra Bangsa 95
k. SMA Rama Sejahtera Tabel 73 menunjukkan pencapaian SMA Rama Sejahtera pada Pembinaan Kepala Sekolah. Pencapaian SMA Rama Sejahtera pada bidang Pembinaan Kepala Sekolah berada pada kategori Baik dengan capaian nilai 82,14 atau pada rentang 70 85. Nilai capaian ini menggambarkan bahwa dalam hal Program Perencanaan Kerja Sekolah, Pelaksanaan Rencana Kerja, Program Pengawasan dan Evaluasi, serta Sistem Informasi Manajemen, sekolah ini telah memenuhi persyaratan yang diatur oleh BSNP dengan upaya memaksimalkan kualitas selain pada komponen program Pengawasan dan Evaluasi. Tabel 73 Data Capaian SMA Rama Sejahtera pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Komponen Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 Prog Perenc Kerja Sekolah 37 44 84.09 Baik 2 Pelaksanaan Rencana Kerja 71 92 77.17 Baik 3 Prog Pengawasan & Evaluasi 20 20 100 Sangat Baik 4 Sistem Informasi Manajemen 10 12 83.33 Baik Total Skor 138 168 82.14 Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA IRNAS 96
2. Akumulasi capaian kinerja 11 sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah
Tabel 74 menunjukkan data capaian kinerja 11 sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah dengan empat komponen penilaian. Hasil analisis deskriptif data menunjukkan bahwa ke-11 sekolah dengan rerata nilai 86,74 atau pada rentang 86 100 dengan kategori Sangat Baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam hal Pembinaan Kepala Sekolah di 11 SMA di Kota Makassar untuk tahun pembelajaran 2013 2014 mencapai hasil yang sangat baik meskipun pada beberapa sekolah masih perlu pembinaan lanjutan terutama dalam hal Sistem Informasi Manajemen. Tabel 74 Data capaian 11 sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah
No. Nama Sekolah Skor Skor Ideal Nilai Kategori 1 SMA Negeri 4 164 168 97.62 Sangat Baik 2 SMA Negeri 16 156 168 92.86 Sangat Baik 3 SMA Negeri 18 156 168 92.86 Sangat Baik 4 SMA Tut Wuri Handayani 148 168 88.10 Sangat Baik 5 SMA Makassar Mulya 151 168 89.88 Sangat Baik 6 SMA Nasional 138 168 82.14 Baik 7 SMA Pondok Madinah 1 138 168 82.14 Baik 8 SMA Dirgantara 138 168 82.14 Baik 9 SMA Citra Bangsa 138 168 82.14 Baik 10 SMA IRNAS 138 168 82.14 Baik 11 SMA Rama Sejahtera 138 168 82.14 Baik Rerata 145.73 168 86.74 Sangat Baik
Perencanaan Pelaksanaan Evaluasi SIM Total Nilai 84.09 77.17 100 83.33 82.14 0 20 40 60 80 100 N i l a i
Grafik Nilai Pembinaan Kepala Sekolah SMA Rama Sejahtera 97
G. Ringkasan Nilai Rangkaian analisis disertai pembahasan singkat hasil pengawasan manajerial terpadu pada 11 SMA di Kota Makassar semester ganjil tahun pembelajaran 2013 2014 dapat dirangkum pada Tabel 75 sebagai berikut: Tabel 75 Ringkasan Data Hasil Pengawasan Manajerial
Nama Sekolah Bidang Pengawasan Rerata Kat Dok I Dok II St Isi dan SKL BK St Proses Bina Kepsek SMAN 4 99.65 72.83 100 62.5 94.32 97.62 87.82 SB SMAN 16 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB SMAN 18 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB SMA TWH 99.65 72.83 100 64.77 94.32 88.1 86.61 SB SMA MM 98.59 71.74 84.78 55.68 48.86 89.88 74.92 B SMA Nas 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B SMA PM 1 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B SMA Dir 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B SMA C Bangsa 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B SMA IRNAS 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B SMA R Sejahtera 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B Rerata 98.98 71.25 90.31 58.37 65.39 86.74 78.51
Kategori SB B SB C C SB B
97.62 92.86 92.86 88.1 89.88 82.14 82.14 82.14 82.14 82.14 82.14 0 20 40 60 80 100 4 16 18 Tut Wuri H Mks Mulya Nasional P Madinah 1 Dirgantara Cit Bangsa IRNAS Rama Sejahtera Capaian 11 Sekolah pada Pembinaan Kepala Sekolah
98 BAB V
PENUTUP A. Simpulan Dari hasil dan pembahasan laporan pengawasan manajerial terpadu pada 11 SMA di Kota Makassar, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Dokumen I KTSP yang merupakan pedoman penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah telah dimiliki oleh ke 11 SMA dan divalidasi dengan pencapaian hasil Sangat Baik (98,98). 2. Dokumen II yang berisi Silabus dan komponen-komponennya juga telah dikembangkan oleh ke 11 SMA dengan pencapaian pada kategori Baik (71,25). 3. Untuk Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan, secara umum ke 11 SMA memperoleh nilai 90,31 atau berada pada kategori Sangat Baik. 4. Adapun Program Bimbingan Konseling, ke 11 SMA hanya berada pada kategori Cukup dengan perolehan nilai 58,37. 5. Untuk Standar Proses, ke 11 SMA secara umum memperoleh nilai 65,39 atau pada kategori Cukup meskipun empat sekolah di antaranya memperoleh nilai 94,32 atau pada kategori Sangat Baik. 6. Untuk Program Pembinaan Kepala Sekolah yang terdiri atas empat komponen, ke 11 SMA secara umum memperoleh nilai rerata 86,74 atau pada kategori Sangat Baik. 7. Untuk enam aspek pengawasan secara keseluruhan, nilai rerata yang diperoleh ke 11 SMA sebesar 78,51 atau berada pada kategori Baik.
99
B. Saran Berdasarkan simpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Diperlukan pembinaan lanjutan pada sekolah-sekolah swasta dalam hal penyusunan Silabus atau Dokumen II untuk melengkapi pencapaian sekolah pada Dokumen I yang secara umum sudah Sangat Baik. 2. Pada program Bimbingan dan Konseling, ke 11 sekolah masih membutuhkan pembinaan khusus terutama dalam hal pemahaman mengenai perbedaan tugas Wakasek Kesiswaan dengan tugas Bimbingan dan Konseling terkait kasus-kasus yang terjadi pada siswa. Selain itu, instrument-instrumen terkait Bimbingan dan Konseling juga sedapat mungkin dilengkapi untuk memudahkan guru BK dalam pelayanan masalah-masalah kesiswaan. 3. Pembinaan yang harus segera dilakukan oleh para pengawas terutama di sekolah swasta menindak lanjuti hasil pengamatan adalah pelaksanaan Standar Proses yang ditemukan masih sangat jauh dari harapan atau ketentuan yang ditetapkan oleh BSNP.
100
Makassar, 01 Desember 2013 Tim Pengawas Manajerial Terpadu,
4. Nur Laely Basir, S.Pd., M.Ed. (TESOL Int.) _______________________
101 DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan Belajar Mandiri Kelompok Kerja Pengawas Sekolah, Dimensi Kompetensi Supervisi Manajerial. Jakarta: Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Departemen Pendidikan Nasional.
Dokumen Resmi:
Kalender Pendidikan Tahun Pembelajaran 2013 2014
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru dan Pengawas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan j.o. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok Guru, Pasal 52 Ayat (1)
Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Makassar Nomor: 800/1805/DP/V/2013
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
102 Lampiran 1 Instrumen Penilaian
DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR PENGAWAS SEKOLAH Jalan Letjen hertasing No. 8 Telepon 0411 858073, 864573, 458233 Makassar 90222
INTRUMEN SUPERVISI MANAJERIAL
NAMA KEPALA SEKOLAH : _________________________________________ NIP : _________________________________________ MATA PELAJARAN : _________________________________________ NAMA SEKOLAH : _________________________________________ JENJANG PENDIDIKAN : S1/S2 NAMA PENGAWAS : _________________________________________ TANGGAL : _________________________________________
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2013 103
Lampiran 1 Instrumen
Instrumen Validasi/Verifikasi Dokumen KTSP DOKUMEN I
Nama Sekolah : Nama Kepala Sekolah : Alamat Sekolah : Kabupaten/Kota :
No. Indikator Skor 4 3 2 1 0 A HALAMAN JUDUL 1 Logo sekolah dan atau daerah 2 Judul: Kurikulum SD/SMP/SMA*) 3 Tahun pelajaran 4 Alamat sekolah B LEMBAR PENGESAHAN 5 Rumusan kalimat pengesahan 6 Tanda tangan kepala sekolah dan stempel/cap sekolah 7 Tanda tangan ketua komite sekolah dan stempel/cap Komite Sekolah
8 Tempat untuk tanda tangan kepala/ pejabat dinas pendidikan provinsi
C DAFTAR ISI 9 Kesesuaian dengan halaman D PENDAHULUAN Rasional 10 Latar belakang memuat kondisi nyata 11 Latar belakang memuat kondisi ideal 12 Latar belakang memuat potensi dan karakteristik satuan pendidikan
13 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Undang- undang No 20 thn 2003
14 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: PP No 19 thn 2005 jo PP 32 Thn 2013
15 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Permendiknas No 22, 23, dan 24 thn 2006
16 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Permendiknas No 6 thn 2007
17 Mencantumkan dasar hukum yang relevan: Peraturan Daerah yang relevan
Visi Satuan Pendidikan 18 Ringkas dan mudah dipahami 19 Mengacu pada tujuan pendidikan menengah yaitu untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
tercantum pada Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 21 Berorientasi pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik .
22 Berorientasi pada kepentingan daerah, nasional dan internasional.
23 Berorientasi pada perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
24 Memberi inspirasi dan tantangan dalam meningkatkan prestasi secara berkelanjutan untuk mencapai keunggulan
25 Mendorong semangat dan komitmen seluruh warga satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan
26 Mengarahkan langkah-langkah strategis yang konsisten dengan penjabaran misi satuan pendidikan.
Misi Satuan Pendidikan 27 Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup seluruh indikator visi
28 Menjabarkan pencapaian visi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup sebagian dari indikator visi
Tujuan Satuan Pendidikan 29 Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup seluruh indikator misi
30 Menjabarkan pencapaian misi dalam bentuk pernyataan yang terukur dan dapat dicapai sesuai dengan skala prioritas, mencakup sebagian dari indikator misi
E STRUKTUR DAN MUATAN KTSP 31 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat daftar mata pelajaran dan muatan lokal sesuai dengan standar isi
32 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan standar isi, kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan total waktu 38 - 39 jam per minggu.
33 Struktur Kurikulum Satuan Pendidikan, memuat pengaturan alokasi waktu per mata pelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik dan sekolah dengan memanfaatkan tambahan 4 Jam per minggu.
34 Program Muatan Lokal, mencantumkan Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebijakan daerah
35 Program Muatan Lokal, mencantumkan Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik sekolah.
36 Program Muatan Lokal, mencantumkan daftar SK dan KD Muatan Lokal yang dikembangkan oleh sekolah
37 Program Muatan Lokal, mencantumkan uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program muatan lokal
38 Kegiatan Pengembangan Diri, mencantumkan uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program layanan konseling dan atau layanan akademik/belajar, sosial dan pengembangan karier peserta didik
105
39 Kegiatan Pengembangan Diri, mencantumkan uraian tentang jenis dan strategi pelaksanaan program pengembangan bakat, minat dan prestasi peserta didik.
40 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang rasionalisasi pemanfaatan tambahan 4 (empat) jam pelajaran per minggu
41 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang pengaturan alokasi waktu pembelajaran per jam tatap muka, jumlah jam pelajaran per minggu, jumlah minggu efektif per tahun pelajaran, jumlah jam pelajaran per tahun.
42 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang pemanfaatan 50% (SMP) dan 60% (SMA/SMK) dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri tidak terstruktur (KMTT).
43 Pengaturan Beban Belajar, mencantumkan uraian tentang pelaksanaan program percepatan bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa (bila ada).
44 Ketuntasan Belajar, mencantumkan daftar kriteria ketuntasan minimal (KKM) untuk semua mata pelajaran pada setiap tingkatan kelas.
45 Ketuntasan Belajar, mencantumkan uraian tentang mekanisme dan prosedur penentuan KKM
46 Ketuntasan Belajar, mencantumkan uraian tentang upaya sekolah dalam meningkatkan KKM untuk mencapai KKM ideal (100%)
47 Kenaikan Kelas mencantumkan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah dg. mempertimbangkan ketentuan pada SK Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008.
48 Kenaikan Kelas mencantumkan uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan kenaikan kelas), sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar Penilaian Pendidikan.
49 Kenaikan Kelas mencantumkan uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta didik
50 Kenaikan Kelas mencantumkan uraian tentang pelaksanaan program remedial dan pengayaan
52 Kelulusan, mencantumkan uraian tentang pelaksanaan ujian nasional dan ujian sekolah
53 Kelulusan, mencantumkan target kelulusan yang akan dicapai oleh sekolah
54 Kelulusan, mencantumkan uraian tentang program- program sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusan.
55 Kelulusan, mencantumkan uraian tentang program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi siswa yang belum lulus ujian akhir.
56 Penjurusan, mencantumkan kriteria penjurusan sesuai dengan kebutuhan sekolah dg mempertimbangkan ketentuan yang diatur pada SK Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008
57 Penjurusan, mencantumkan uraian tentang program 106
penelusuran bakat, minat dan prestasi peserta didik 58 Penjurusan, mencantumkan uraian tentang mekanisme dan proses pelaksanaan penjurusan.
59 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan uraian tentang penerapan pendidikan kecakapan hidup.
60 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan uraian tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal
61 Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global, mencantumkan uraian tentang upaya sekolah dalam menuju pendidikan berwawasan global.
F KALENDER PENDIDIKAN 62 Kalender pendidikan mencantumkan pengaturan tentang permulaan tahun pelajaran.
63 Kalender pendidikan mencantumkan jumlah minggu efektif belajar satu tahun pelajaran
64 Kalender pendidikan mencantumkan jadwal waktu libur (jeda tengah semester, antar semester, libur akhir tahun pelajara, libur keagamaan, hari libur nasional dan hari libur khusus)
G LAMPIRAN 65 Lampiran memuat silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal
66 Lampiran memuat silabus semua mata pelajaran kelas :..................................................
67 Lampiran memuat silabus muatan lokal kelas :......................
68 Lampiran memuat laporan hasil analisis konteks 69 Lampiran memuat contoh hasil penentuan KKM (satu mata pelajaran)
Total/Rerata
Keterangan:
Ketercapaian dalam persen (%): 86 100 : Baik Sekali 70 85 : Baik 55 69 : Cukup < 55 : Kurang
NILAI AKHIR _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ __________________________ 107
Instrumen Validasi/Verifikasi Dokumen KTSP DOKUMEN II (Silabus)
Nama Sekolah : Nama Kepala Sekolah : Alamat Sekolah : Kabupaten/Kota :
No. Indikator Skor 4 3 2 1 0 A IDENTITAS SILABUS 1 Mencantumkan: nama sekolah, mata pelajaran, kelas, semester, standar kompetensi dan alokasi waktu.
B KOMPONEN SILABUS 2 Silabus mencankup komponen: Kompetensi dasar (KD), Materi pembelajaran (MP), kegiatan pembelajaran (KP), indikator pencapaian kompetensi (KP), penilaian (P), alokasi waktu (AW), dan sumber belajar (SB).
C RUMUSAN SK/KD 3 Mencakup seluruh SK dan KD untuk kelas..... D RUMUSAN MATERI PEMBELAJARAN 4 Dikembangkan sesuai dengan tingkatan ranah kognitif (fakta, konsep dan prosedur), efektif (sikap/ perilaku) dan psikhomotor (keterampilan) pada setiap KD.
5 Urutan materi pembelajaran dikembangkan sesuai IPK, dengan memperhatikan pendekatan prosedural dan hirarkis.
6 Mengintegrasikan potensi, keunggulan dan budaya daerah setempat.
E RUMUSAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 Menjabarkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran sesuai dengan IPK
8 Dikembangkan mengacu pada tingkatan kompetensi pada IPK (hasil pemetasan SK/ KD)
9 Urutan kegiatan pembelajaran sesuai dengan urutan tingkatan kompetensi pada IPK
10 Mengimplementasikan inovasi pembelajaran (metode/ model) sesuai dengan tuntutan KD
11 Mencantumkan pembelajaran TM, PT dan KMTT sesuai dengan tuntutan KD
F RUMUSAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI 12 IPK sesuai dengan hasil pemetaan SK /KD pada standar isi 13 Kata kerja operasional (KKO) pada IPK tidak melebihi tingkatan KKO dalam KD
14 Setiap KD dikembangkan menjadi 3 KKO 15 KKO mencakup ranah kompetensi afektif, kognitif dan psikhomotor, sesuai tuntutan KD
G RUMUSAN PENILAIAN 16 Mencantumkan bentuk dan jenis penilaian yang dikembangkan berdasarkan IPK
17 Bentuk dan jenis penilaian mencakup ranah kompetensi 109
afektif, kognitif dan psikhomotor, sesuai tuntutan KD. H RUMUSAN ALOKASI WAKTU 18 Mencantumkan alokasi KD untuk setiap KD sesuai dengan hasil pemetaan SK/ KD pada standar isi
19 Mengacu pada jumlah minggu efektif belajar dan alokasi yang tercantum dalam struktur kurikulum.
I RUMUSAN SUMBER BELAJAR 20 Mencantumkan berbagai jenis sumber belajar (buku, laporan hasil penelitian, jurnal, majalah ilmiah, kajian pakar bidang studi, situs-situs internet, multimedia, lingkungan, dan narasumber).
21 Mengacu pada hasil pemetaan SK/KD, materi pembelajaran dan kegiatan pembelajaran
J LAMPIRAN 22 Silabus seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal 23 Laporan hasil analisis konteks 24 Contoh hasil penentuan KKM (satu mata pelajaran) Total/Rerata
Keterangan:
Ketercapaian dalam persen (%): 86 100 : Baik Sekali 70 85 : Baik 55 69 : Cukup < 55 : Kurang
NILAI AKHIR _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ __________________________ 110
Instrumen Penilaian Standar Isi dan SKL
Nama Sekolah : Nama Kepala Sekolah : Alamat Sekolah : Kabupaten/Kota :
No. Indikator Skor 4 3 2 1 0 A KEPEMILIKAN DOKUMEN 1 Dokumen KTSP berlaku dengan pengesahan Kepala Sekolah, pertimbangan Komite, dan diketahui oleh Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota
2 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan agama
3 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan peningkatan iman dan taqwa serta ahlak mulia
4 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan persatuan nasional dan nilai kebangsaan
5 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan tuntuan pembangunan daerah dan nasional
6 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
7 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan keragaman potensi dan karakterisitik daerah dan lingkungan
8 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
9 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan dinamika perkembangan global
10 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan kondisi sosial, budaya masyarakat setempat
11 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan tuntutan dunia kerja
12 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan kesetaraan gender
13 KTSP disusun dengan memperhatikan acuan operasional berdasarkan karakteristik satuan pendidikan
14 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan membentuk tim KTSP disertai uraian tugas masing-masing
15 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan menyusun program dan jadwal kerja tim penyusun
16 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan menyusun analisis konteks dan menyusun hasil analisis
17 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan mengacu pada profil konidisi satuan pendidikan
18 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan 111
mencantumkan deskripsi peluang dan tantangan 19 Proses Penyusunan Dokumen dilakukan dengan menganalisis peluang dan tantangan
B KOMPONEN KTSP 20 Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan dan Strategi yang mencerminkan upaya untuk meningkatkan kualitas peserta didik yang didukung suasana belajar dan suasana sekolah yang kondusif.
21 Struktur dan Muatan KTSP mencakup mata pelajaran dan alokasi waktu
22 Struktur dan Muatan KTSP mencakup program muatan lokal
23 Struktur dan Muatan KTSP mencakup kegiatan pengembangan diri
24 Struktur dan Muatan KTSP mencakup pengaturan beban belajar
25 Struktur dan Muatan KTSP mencakup ketuntasan belajar dengan mempertimbangkan peserta didik
26 Struktur dan Muatan KTSP mencakup ketuntasan belajar dengan dilengkapi rencana pencapaian ketuntasan ideal
27 Struktur dan Muatan KTSP mencakup kriteria kelulusan diatas rata-rata standar nasional
28 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan bakat 29 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan ketentuan mutasi peserta didik
30 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan pendidikan kecakapan hidup
31 Kriteria penjurusan dengan mempertimbangkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
32 Ada kalender pendidikan 33 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan secara mandiri
34 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan mengkaji substansi SK/KD pada standar isi
35 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan membuat pemetaan standar isi untuk analisis SK/KD
36 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan melalui proses penjabaran SK/KD menjadi indikator, MP, KP (tatap muka,PT dan KMTT ) dan Jenis Penilaian (tes, PT, KMTT, Pengamatan)
37 Penyusunan/pengembangan silabus yang mencakup seluruh mata pelajaran
38 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan memanfaatkan berbagai panduan dan contoh silabus
39 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan tujuan sekolah memberi pengalaman belajar yang luas kepada siswa
40 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan indikasi bahwa guru mampu merancang berbagai model pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu
41 Penyusunan/pengembangan silabus dilakukan dengan indikasi bahwa guru mampu menerapkan berbagai model pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu
42 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata 112
Pelajaran Ahlak Mulia yang minimal diikuti 90% jumlah siswa 43 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Pendidikan Kewarganegaraan dan Kepribadian yang minimal diikuti 90% jumlah siswa
44 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata Pelajaran IPTEK yang minimal diikuti 90% jumlah siswa
45 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Estetika yang minimal diikuti 90% jumlah siswa
46 Ada program peningkatan mutu lulusan untuk Mata Pelajaran Olah Raga dan Kesehatan yang minimal diikuti 90% jumlah siswa
Total/Rerata
Keterangan:
Ketercapaian dalam persen (%): 86 100 : Baik Sekali 70 85 : Baik 55 69 : Cukup < 55 : Kurang
NILAI AKHIR _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ __________________________ 113
Instrumen Penilaian Standar Proses
Nama Sekolah : Nama Kepala Sekolah : Alamat Sekolah : Kabupaten/Kota :
No. Indikator Skor 4 3 2 1 0 A PERANGKAT PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 1 Ada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dikembangkan dari silabus oleh setiap guru yang sesuai dengan standar proses.
2 Substansi RPP sekurang-kurangnya memuat Tujuan, materi, metode, kegiatan pembelajaran (tatap muka, PT dan KMTT eksplorasi,elaborasi dan konfirmasi), sumber belajar dan penilaian hasil belajar (Tes , Penugasan Terstrukur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur ).
3 Penyusunan RPP sudah menggunakan prinsip perbedaan individu peserta didik dan menerapkan TI dan Komunikasi.
4 Ada pengembangan bahan ajar dalam bentuk cetakan (modul, hand out, lks, dll)
5 Ada pengembangan bahan ajar dalam bentuk Audio,Visual dan Audio Visual.
B PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 6 Ada pengembangan bahan ajar dalam bentuk berbasis TIK,multimedia, CD inter aktif dan computer based.
7 Menerapkan 4 persyaratan yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan ,Penilaian dan Tindak Lanjut.
8 Menerapkan Kegiatan pendekatan tatap muka, kegitan Terstruktur dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur.
9 Dilakukan guru melalui langkah- langkah pembelajaran yang meliputi Pembukaan, Kegiatan inti (eksplorasi , elaborasi dan konfirmasi ) dan Penutup.
10 Pindah ruang kelas (moving kelas), sehingga diperlukan kelas mata pelajaran.
11 Guru menyediakan jadwal untuk konsultasi mata pelajaran. 12 Tersusunnya jadwal pemanfaatan kegiatan laboratorium. 13 Ada Kegiatan Tatap Muka, PT dan KMTT. 14 Ada penasehat akademik yang dapat mendeteksi potensi peserta didik.
15 Ada program remedial sepanjang semester. 16 Menggunakan pembelajaran berbasis TIK 17 Diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menantang, menyenangkan ,memotivasi pesrta didik untuk aktif.
18 Proses pembelajaran mendorong prakarsa kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan pisik serta psikologis peserta didik.
19 Pelaksanaan proses pembelajaran mempertimbangkan jumlah maximal peserta didik perkelas, dan beban mengajar maximal perpendidik, rasio buku, rasio jumlah
114
peserta didik perpendidik. 20 Setiap pembelajaran dikembangkan dengan budaya membaca dan menulis.
21 Setiap pendidik menerapkan aspek keteladanan dalam setiap proses pembelajaran.
22 Proses pembelajaran dilakukan secara terprogram dan intensif melalui pemantauan, supervisi, evaluasi, dan pelaporan dan pengambilan langkah tindak lanjut yang diperlukan.
Total/Rerata
Keterangan:
Ketercapaian dalam persen (%): 86 100 : Baik Sekali 70 85 : Baik 55 69 : Cukup < 55 : Kurang
NILAI AKHIR _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ __________________________ 115
Instrumen Penilaian Program Bimbingan Konseling
Nama Sekolah : Nama Kepala Sekolah : Alamat Sekolah : Kabupaten/Kota :
No. Indikator Skor 4 3 2 1 0 A PROGRAM 1 Program tahunan, semester, bulanan, agenda kerja konselor dan jadwal kegiatan konselor
B KEGIATAN PELAYANAN 2 Kegiatan pelayanan dibuktikan dengan adanya Daftar Konseling
3 Kegiatan pelayanan dibuktikan dengan adanya Data Kebutuhan dan permasalahan konseling
C AKTIVITAS PELAYANAN BIMBINGAN KONSELING 4 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Sosiometri 5 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Kunjungan Rumah
6 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Catatan Anekdot
7 Aktivitas pelayanan BK dengan pemahaman Konferensi Kasus
8 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Konseling Individual
9 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Konseling Kelompok
10 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Konsultasi 11 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Bimbingan Kelompok
12 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Bimbingan Klasikal
13 Aktivitas pelayanan BK langsung dengan model Referal 14 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model Papan Bimbingan
15 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model Kotak Masalah
16 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model Bibliokonseling
17 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model Audiovisual
18 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model Audio
19 Aktivitas pelayanan BK tidak langsung dengan model Media Cetak (liflet, buku saku)
D PELAPORAN 20 Kegiatan pelaporan dibuktikan dengan Laporan Bulanan 21 Kegiatan pelaporan dibuktikan dengan Laporan Semesteran/ Tahunan
116
E EVALUASI 22 Kegiatan evaluasi dibuktikan dengan adanya Laporan Hasil Evaluasi Program, Proses dan produk BK serta tindak lanjutnya
Total/Rerata
Keterangan:
Ketercapaian dalam persen (%): 86 100 : Baik Sekali 70 85 : Baik 55 69 : Cukup < 55 : Kurang
NILAI AKHIR _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ _______________________________________________________________________ __________________________ 117
SUPERVISI PEMBINAAN KEPALA SEKOLAH
NAMA SEKOLAH : __________________________________ NAMA KEPALA SEKOLAH : __________________________________ PANGKAT GOLONGAN : __________________________________ MATA PELAJARAN : __________________________________ JUMLAH JAM TATAP MUKA : __________________________________ SERTIFIKASI : __________________________________
No Subkomponen dan Butir Komponen Kondisi Skor Nilai Ket Ya Tidak 4 3 2 1 I Program Perencanaan Kerja Sekolah
1. Ada visi dan misi sekolah 2. Ada tujuan sekolah 3. Ada rencana kerja jangka pendek (1 tahun) dan rencana kerja jangka menengah (4 tahun) yang mencakup 8 Standar Nasional Pendidikan
4. Program Standar Isi 5. Program Standar Proses 6. Program Standar Kompetensi Lulusan
7. Program Standar Kompetensi Sarana dan Prasarana
8. Program Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan
9. Program Standar Pengelolaan 10. Program Standar Pembiayaan 11. Program Standar Penilaian II Pelaksanaan Rencana Kerja Ada pedoman sekolah yang berisi: 12. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
13. Kalender Pendidikan/Akademik 14. Struktur Organisasi Sekolah 15. Pembagian tugas di antara guru 16. Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan
17. Peraturan akademik 18. Tatatertib sekolah 19. Kode etik sekolah 20. Biaya operasional sekolah 21. Penggunaan laboratorium, perpustakaan, dan fasilitas lainnya
22. Ada struktur organisasi sekolah 23. Ada pelaksanaan kegiatan sekolah sesuai dengan rencana kerja sekolah
24. Ada pelaksanaan kegiatan kesiswaan mencakup: seleksi
118
penerimaan peserta didik, pemberian layanan konseling, pelaksanaan kegiatan ekskul, pembinaan prestasi unggulan, dan pelacakan terhadap alumni 25. Pelaksanaan bidang kurikulum; ada TPK (Tim Penyusun Kurikulum)
26. Ada penyusunan KTSP melalui 7 tahap beserta dokumen KTSP
27. Ada kalender akademik sekolah 28. Ada program pengelolaan pembelajaran pembelajaran yang didasarkan pada standar isi, SKL, Standar Proses, dan Standar Penilaian
29. Ada penilaian hasil belajar peserta didik
30. Ada pengelolaan tenaga pendidik dan kependidikan meliputi pembagian tugas, system penghargaan, promosi, dan penempatan, pengembangan, serta mutasi
31. Pengelolaan sarana dan prasarana mencakup program perencanaan, evaluasi program, fasilitas pembelajaran, skala prioritas, dan program pemeliharaan
32. Ada RKAS yang berdasarkan 8 SNP
33. Memelihara budaya dan lingkungan sekolah serta pendidikan karakter bangsa
34. Ada peran serta masyarakat dan komite sekolah
III Program Pengawasan dan Evaluasi
35. Program pengawasan berisi program supervisi (guru dan tendik), program pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan tindak lanjut
36. Ada evaluasi diri kinerja sekolah dalam melaksanakan 8 SNP melalui analisis SWOT dalam pengembangan KTSP
37. Ada evaluasi pendayaguanaan pendidik dan tendik mencakup kesesuaian penugasan, keseimbangan beban kerja, kinerja pendidik/tendik, pencapaian prestasi pendidik/tendik
119
38. Akreditasi sekolah IV Kepemimpinan Sekolah 39. Kepemimpinan sekolah yang dapat meningkatkan SDM kependidikan yang professional, manajemen yang efektif dan professional, lingkungan pendidikan yang kondusif, dan mampu membangun kepercayaan kepada masyarakat
V Sistem Informasi Manajemen 40. Mengelola system informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien, dan akuntebel
41. Menyediakan fasilitas informasi yang efisien, efektif, dan mudah diakses
42. Mengembangkan komunikasi antarwarga sekolah di lingkungannya secara efisien dan efektif dengan menggunakan media dan teknik komunikasi: siaran radio, TV local, stiker dan kalender, poster, perlombaan, leaflet, dialog langsung, home visit, partisipasi dalam kegiatan masyarakat, dan penggunaan website atau blog
Jumlah Skor
Keterangan:
Ketercapaian dalam persen (%): 86 100 : Baik Sekali 70 85 : Baik 55 69 : Cukup < 55 : Kurang
Tindak Lanjut:
NILAI AKHIR _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ _____________________________________________________________________________ __ 120
Lampiran 3 Ringkasan Hasil Nama Sekolah Bidang Pengawasan Rerata Kat Dok I Dok II St Isi dan SKL BK St Proses Bina Kepsek SMAN 4 99.65 72.83 100 62.5 94.32 97.62 87.82 SB SMAN 16 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB SMAN 18 99.65 72.83 100 62.5 94.32 92.86 87.03 SB SMA TWH 99.65 72.83 100 64.77 94.32 88.1 86.61 SB SMA MM 98.59 71.74 84.78 55.68 48.86 89.88 74.92 B SMA Nas 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B SMA PM 1 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B SMA Dir 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B SMA C Bangsa 98.59 70.65 84.78 55.68 48.86 82.14 73.45 B SMA IRNAS 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B SMA R Sejahtera 98.59 69.57 84.78 55.68 48.86 82.14 73.27 B Rerata Sekolah 98.98 71.25 90.31 58.37 65.39 86.74 78.51