Dokumen Laporan Satuan Pendidikan
Dokumen Laporan Satuan Pendidikan
Dokumen Laporan Satuan Pendidikan
B. Fokus Permasalahan
Sesuai latar belakang di atas, fokus permasalahan pada pengawasan ini adalah :
1. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun
perangkat pembelajaran/persiapan pembelajaran yang meliputi :
a. Program Tahunan dan Program Semester,
b. Analisis konteks ( SI/SK-KD, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ),
c. Dokumen Analisis KKM
d. buku Nilai siswa,
e. Analisis soal berbagai Ulangan yg di selenggarakan lengkap dengan
progran remedial dasn pengayaan, serta instrumen Penilaian ( kisi-kisi,
soasl, kunci, dan pedoman penskoran ).
2. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi
dan Standar Proses?
3. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan
pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, (PAIKEM) ?
4. Apakah guru telah memiki kemapuan menyusun proposal PTK dan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ?
5. Apakah tenaga pendidik, kependidikan dan satuan pendidikan telah memiliki
kemampuan dalam mengkaji dan mengembangkan serta menyusun
Kurikulum 2013 (K13) ?
6. Apakah Satuan Pendidikan (sekolah) binaan sudah memiliki dokumen,
Penilaian Harian (PH) , dan Penilaian Tengah Semester (PTS) ,Penilaian
Akhir Semester (PAS),
7. Apakah sekolah sudah melaksanakan SNP ?.
8. Apakah pengawasan (supervisi) yang dilaksanakan secara intensif dengan
pendekatan dan metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil yang
optimal ?
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan pengawasan ini
ingin mengetahui dan mendiskripsikan :
a. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkat persiapan
pembelajaran yang meliputi : Prota, Promes, Analisis konteks ( SI, SKL,
Standar Proses, Standar Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis PH, PTS,
PAS, PKK lengkap dengan progran remedial dasn pengayaan, serta
instrumen Penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman skor ).
b. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses
c. Kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran yang
menggunakan pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, (Paikem)
d. Kemapuan guru , kepala sekolah dalam mengkaji dan mengembangkan
serta menyusun Kurikulum 2013 (K13)
e. Keterlaksanaan 8 SNP di sekolah binaan.
f. Memperoleh hasil pengawasan yang optimal melalui penerapan
pendekatan dan metode yang sesuai.
2. Sasaran
Secara umum sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output.
a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan
harapan-harapan.
b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang
lebih baik. Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, kurikulum, alat, dan buku pelajaran, serta kondisi
lingkungan sosial dan fisik sekolah.
c. Out put meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non
akademik.
Program
PENGAWASAN
SDN 2 TOROTAMBI
LAPORAN PENGAWASAN PEMBINAAN
EVALUASI PEMANTAUAN
ANALISIS HASIL
PENGAWASAN
A. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan tugas
kepengawasannya adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif,
karena dalam supervisi sudah mengandung makna pembinaan, Penilaian dan juga
pemantauan sampai sejauh mana sasaran pembinaan sudah dilaksanakan
sebagaimana diuraikan dalam siklus pengawasan pada bab sebelumnya.
1. Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan
bersama (mutual benefit)
2. Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian
tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan
melengkapi
B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat
bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat
melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek
pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan
supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan
pembelajar
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat. Metode tersebut digunakan untuk
menggali data dari beberapa stakeholder sekolah terhadap : Pemenuhan delapan
standar nasional pendidikan SNP) dan data tersebut untuk cross check dengan data
yang diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup .
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran
nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi
klinis.
4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh
langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.
5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di sekolah
binaan, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat
tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi.
6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru,
kepala sekolah atau tenaga kependidikan lainnya sesuai situasi dan kebutuhan.
7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan sekolah binaan, dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di sekolah binaan.
8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih
kepada upaya untuk berbagi pengalaman dan pendapat, tidak harus ada kasus
khusus di sekolah. Sharing bisa dilakukan kapan saja dan dengan media yang lebih
luas.
9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/
autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak
sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-
kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil
analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. Metode tersebut digunakan untuk
meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling
melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk
dijadikan dasar pembuatan pelaporan
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN
2. Aspek Manajerial
a. Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan
merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
b. Mengembangkan perpustakaan dan serta sumber-sumber belajar lainnya.
c. Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program
bimbingan konseling di sekolah.
d. Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi:
a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala
sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah
b) Melakukanpendampingan dalam melaksanakan bimbingan konseling di
sekolah
c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
B. Hasil Pemantauan Pelaksanaan Snp (Standar Nasional Pendidikan)
1. Standar isi;
Semua sekolah telah memiliki kurikulum sekolah tetapi penyusunan dan
pemenuhan kelengkapan dokumennya belum memadai, (sebagian besar tidak
sesuai dngan target waktu)
2) Standar Proses;
pelaksanaan proses PAIKEM perlu terus ditingkatkan sebab masih banyak
pendidik yang terikat pada kondisi pola pembelajaran pasif dan tidak kreatif;
3) Standar Kompetensi Lulusan;
kajian dan analisis terhadap SKL (Permendiknas RI No. 23 tahun 2006) perlu
terus ditingkatkan, sekalipun persentase lulusan seluruh sekolah telah mencapai
100%, tetapi kualitas prestasi lulusan sebagian besar masih rendah;
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
sebagian besar pendidik telah memenuhi kualifikasi S1 sekalipun tidak
seluruhnya sesuai dengan kualifikasi standar pendidik, tetapi dalam pemenuhan
beban mengajar belum seluruhnya memenuhi ketentuan 24 jam per minggu,
karena masih banyak sekolah yang kelebihan tenaga pengajar yang disebabkan
oleh kebijakan sekolah untuk mengangkat tenaga honorer;
5) Standar Sarana dan Prasarana;
secara umum setiap sekolah belum memenuhi standar sesuai dengan
Permendiknas 24/2007. Dengan ditetapkannya program sekolah gratis,
pengembangan prasarana melalui pemberdayaan partisipasi masyarakat tidak
dapak dilaksanakan, sehingga sangat tergantung pada bantuan
pemerintah/pemerintah daerah yang jumlahnya sangat terbatas;
6) Standar Pengelolaan;
sebagian besar sekolah belum dapat memenuhi standar pengelolaan pada setiap
bidang sesuai ketentuan, yang disebabkan antara lain oleh kelemahan kepala
sekolah dalam hal penguasaan sistem pengelolaan, ditambah pula oleh
penurunan kualitas Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS);
7) Standar Pembiayaan;
Program BOS yang digulirkan pemerintah seharusnya bisa mencukupi
pembiayaan kegiatan operasional, tetapi karena alokasi penggunaan dana
dibatasi oleh penetapan yang relatif kaku, kegiatan yang bersifat pengembangan
tidak bisa dibiayai, sehingga terpaksa banyak program kegiatan dihentikan.
Kondisi yang lebih memberatkan sistem pembiayaan sekolah, adalah
ketidaktepatan waktu pencairan dana yang disebabkan oleh kerumitan prosedur
yang harus ditempuh, sementara bantuan partisipasi masyarakat sepenuhnya
dihentikan, sesuai dengan kebijakan program sekolah gratis;
8) Standar Penilaian
Pendidikan; sistem Penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik secara teknis
pada umumnya telah memenuhi ketentuan, tetapi secara operasional belum
memenuhi pengembangan sistem Penilaian berbasis kompetensi terutama dalam
pencapaian ketuntasan belajar. Nilai hasil belajar sebagai simbol penguasaan
kompetensi belum cukup valid dan akuntabel, sebagai akibat belum
terlaksananya authentic assessment secara akurat.
C. Hasil Penilaian Kinerja Guru Dan/ Atau Kepala Sekolah
1.1. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah menggunakan instrumen yang
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, disesuaikan dengan Instrumen
Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional, yang dikaitkan pula dengan Standar
Kompetensi Kepala Sekolah (Permendiknas 13/2007). Adapun hasil Penilaian
terhadap kinerja kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa secara umum cukup
baik, walaupun masih banyak yang belum mencapai kualitas kinerja yang
ditetapkan pada peraturan-peraturan tersebut di atas. Dengan demikian upaya
pembinaan, pengembangan, dan pemantauan secara berlanjut dan
berkesinambungan sebagai bagian dari usaha peningkatan kualitas kinerja
kepala sekolah perlu terus dilaksanakan.
1.2. Penilaian Kinerja Pendidik
Penilaian terhadap kinerja pendidik dilandasi dengan Permendiknas
16/2007 tentang Standar Kompetensi Guru, menggunakan instrumen Penilaian
yang meliputi instrumen;
1) Perencanaan pembelajaran
2) Pelaksanaan pembelajaran
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) Analisis hasil Penilaian
5) Tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan)
6) Pelaksanaan evaluasi diri sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
7) Pengembangan karya ilmiah melalui kegiatan Penelitian Tindakan
Sekolah (PTK)
8) Peningkatan kompetensi dalam pendayagunaan TIK.
Hasil Penilaian dalam proses pengawasan terhadap kinerja pendidik dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya telah tampak peningkatan kualitas,
khususnya berkenaan dengan adanya program sertifikasi yang cukup signifikan
sebagai motivasi bagi setiap guru dalam melengkapi perangkat pelaksanaan
tugas, dan peningkatan kompetensi melalui berbagai kegiatan pelatihan.
Sekalipun demikian masih terdapat kelemahan-kelemahan yang memerlukan
kegiatan pembinaan, khususnya berkenaan dengan peningkatan kreativitas
dalam proses pembelajaran, untuk mewujudkan PAIKEM, CTL, dan model
pembelajaran aktif lainnya, sehingga pencapaian kompetensi dasar oleh peserta
didik benar-benar akurat dan bermakna sesuai dengan tuntutan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan.
D. Hasil Pembimbingan Dan Pelatihan
Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya
ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan guru dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Aspek akademik
1) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di
KKG dan sejenisnya
2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
3) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru
4) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional guru dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
Bidang peningkatan kemampuan professional guru difokuskan pada pelaksanaan
standar nasional pendidikan, yang meliputi:
1) kemampuan guru dalam melaksanakan standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan/standar tingkat pencapaian perkembangan (bagi TK), dalam
kerangka pengembangan Kurikulum 2013,
2) pembelajaran yang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM) termasuk penggunaan media yang relevan,
serta.pengembangan bahan ajar,
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) PTK untuk perbaikan/pengembangan metode pembelajaran,
b. Aspek Manejerial
Untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan kepala sekolah
dengan tahapan sebagai berikut:
1) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah di
KKKS/MKKS dan sejenisnya.
2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah.
3) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun
program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan
sekolah, dan sistem informasi dan manajemen
4) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah
5) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas/sekolah
Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau masuk kepala
sekolah oleh setiap pengawas sekolah dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam
satu semester secara berkelompok dalam kegiatan di sekolah binaan KKG/KKKS
Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan
untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi
guru yang akan ditingkatkan. Dalam pelatihan ini diperkenalkan kepada guru hal-
hal yang inovatif sesuai dengan tugas pokok guru dalam
pembelajaran/pembimbingan.Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme
guru ini dapat berupa bimbingan teknis, pendampingan, workshop, seminar, dan
group conference, yang ditindaklanjuti dengan kunjungan kelas melalui supervisi
akademik.
BAB V. PEMBAHASAN HASIL PENGAWASAN
2. Tujuan Kegiatan :
Tujuan umum
supervisi akademik yaitu meningkatnya efektivitas perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran yang berdampak terhadap peningkatan kinerja belajar
siswa dengan target serendah-rendahnya sesuai SKL.
3. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus, Indikator dan Taget Pencapaian:
4. Materi Supervisi:
Materi
1. Perencanaan pembelajaran dalam serendah-rendahnya memenuhi SKL.
2. Meningkatkan efektivitas fungsi RPP sebagai landasan pembelajaran secara
efisien, efektif, dan inovatif.
3. Teori pedagogik
4. Pemberian tugas mandiri terstruktu dan tidak terstruktur sebagai penguatan
kompetensi siswa dalam menguasai pengetahuan, menerapkan pengetahuan,
dan daya kolaborasi dalam berkreasi.
5. Penerapan model Penilaian otentik sebagai strategi meningkatkan motivasi
belajar dan instrumen pengukuran hasil belajar secara berkelanjutan.
6. Penerapan prinsip belajar tuntas melalui kegiatan remedial dan pengembangan
prestasi melalui pengayaan.
7. Pengembangan strategi inovatif dalam meningkatkan belajar siswa dan
memperkecil kesenjangan antara prestasi terendah dengan yang tertinggi.
8. Pelaksanaan persiapan, pelaksanaan, dan hasil PENILAIAN akhir
semester (PAS)
9. Pelaksanaan persiapan, pelaksanaan, dan hasil PENILAIAN nasional (UN)
10. Pengelolaan data sebagai dasar penyusunan profil kinerja guru dalam
menunaikan tugas melaksanakan pembelajaran untuk mencapai target
sekurang-kurangnya sama dengan SKL.
11. Materi bimbingan, pelatihan, dan pembinaan guru dalam rangka meningkatkan
efektivitas kinerja dalam memenuhi Standar SKL, Isi, Proses, dan Penilaian.
.
B. Supervisi Manajerial
Pengawasan manajerial merupakan usaha untuk membantu sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan proses dan
hasil secara berekelanjutan.
1. Jadwal Kegiatan :
Semester
No. Jenis Kegiatan Ganjil
1 2 3 4 5 6
1. Memantau keterlaksanaan program dan perbaikan proses
berkelanjutan dalam merealisasikan program tahunan.
2. Memantau sistem administrasi kesiswaan, akademik,
kepegawaian, keuangan, dan sarana prasarana
3. Memantau keterlakanaan program pembinaan kesiswaan
4. Memantau pemenuhan standar pendidik dan tendik,
sarana-prasarana, pengelolaan, dan pembiyaan
5. Memantau pelaksanaan Penilaian Kinerja Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
6. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan pendidik
7. Melaksanaan Supervisi EDS dan/dan atau Akreditasi
8. Penyusunan Laporan
2. Tujuan
Pelaksanaan supervisi manajerial dapat menghimpun data perkembangan
pemeuhan standar pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, serta biaya untuk mencapi tujuan terhimpun data kinerja sekolah dalam
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program.
Tujuan khusus pelaksanaan supervisi manajerial terurai dalam matriks di bawah
ini.
2. Tujuan
1 (<56 ) Kurang D
2 (56-69) Cukup C
3 (70-84) Baik B
% Ketercapaian 97.7 88.3 64.02 80.7 70.8 66.67 97 85.6 51.5 53.8 59.1 58.71 72.84
% Kualifikasi A 88.06 56.72 0.00 31.34 11.94 0.00 91.04 49.25 0.00 0.00 0.00 0.00 25,25
% Kualifikasi B 8.96 43.28 52.24 61.19 56.72 62.69 8.96 47.76 11.94 13.4 35.8 37.31 61.19
% Kaalifikasi C 0.00 0.00 47.76 7.46 31.34 40.30 0.00 2.99 34.33 85.1 64.2 62.69 38.81
% Kualifikasi D 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.96 1.49 0.00 0.00 0.80
Nilai Komponen
Adm Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Nilai Akhir Kinerja Guru
Pembelajaran
Keadaan di Sekolah
No Komponen Ada Tidak Nilai Keterangan
Ada A B C D
2 Standar Proses V V
3 Standar Pendidik V V
4 Standar Sarpras V V
5 Standar Pengelolaan V V
6 Standar Pembiayaan V V
7 Standar Penilaian V V
8 Dukungan eksternal V V
Adm Pelaksanaan
Nilai
Perencanaan Pembelajaran
Kinerja Permasalahan Tindak lanjut
Pebelajaran ( Penampilan
No Guru
guru dlm PBM )
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepengawasan (supervisi) dan pembinaan yang dilakukan secara intens dan
berkesinambungan melalui pendekatan dan metode yang sesuai dapat
meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun manajerial.
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan
melaksanakan pembelajaran memang tidak bisa instan, serta belum mampu
menjangkau semua guru di wilayah binaan. Untuk itu perlu pembinaan intens dan
terus-menerus agar kemampuan profesional guru semakin meningkat, terutama
di sekolah baru SD Negeri 2 Sanuanggamo .
Peningkatan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya
dalam mengelola sekolah sudah semakin baik, meski masih ada sekolah yang
sangat sulit untuk ditingkatkan statusnya karena keterbatasan dalam segala
aspek/komponen. Di sinilah peran pengawas selaku supervisor dan konsultan
sangat diperlukan untuk membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan pada hasil dan kesimpulan di atas penulis menyampaikan
rekomendasi kepada kepala dinas dan para pengambil kebijakan di bidang
pendidikan,:
Bagi Pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten Konawe :
1. Untuk Peningkatan kinerja guru :
a. Perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana
.Seperti yang segera dipenuhi RKB, Ruang Perpustakaan, Musholah dan
Ruang Kantor
b. Sosialisasi Permendiknas no.41 th.2007 tentang standar proses terus
dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana .
c. Adanya pelatihan pemanfaatan computer mikro sebagai alat bantu / media
pembelajaran .Misal dengan aplikasi software : power point ,Ms word dan
Exel atau yang lain selama membantu guru dalam PBM.
2. Untuk Pemenuhan 8 (delapan standar nasional pendidikan )
a. Dinas pendidikan dalam upaya pemberian grant/bentuk bantuan apapun ke
sekolah agar melibatkan pengawas sekolah. Karena Pengawas sekolah yang
lebih mengetahui kondisi sebenarnya di sekolah .Hal ini sangat penting
karena banyak sekolah yang semestinya wajib mendapat bantuan ternyata
bantuan itu diberikan ke sekolah yang mestinya tidak perlu .
b. agar peran pengawas lebih dioptimalkan, karena pengawaslah ujung tombak
dalam melakukan pembinaan di sekolah-sekolah dalam rangka mewujudkan
pendidikan yang berkualitas, baik di bidang akademik maupun manajerial.
Bagi Kepala sekolah
1. Meningkatkan intensitas pemeriksaan perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh guru
2. Meningkatkan intensitas supervisi akademik/kunjungan kelas untuk
mengetahui penampilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
sebagai bentuk implementasi penyusunan RPP.
NISNAYATTI, S.Pd
NIP.197205121998092001
Lampiran-lampiran:
1. Identitas Pengawas
2. SK Penugasan
3. Hasil Monev US
4. Hasil Monev PKK
5. Data Sekolah Binaan
6. Data Kepala Sekolah Binaan
7. Format Data Pelaksanaan Tugas
8. Program Pengawasan Akademik
9. Program Supervisi Klinis
10. Program Pengawasan Manajerial
11. Program Pembinaan Pendidik dan Tendik
12. Instrumen Penilaian Kinerja Guru
13. Instrumen Penilaian Kinerja Kepsek
14. Instrumen Supervisi Kurikulum
15. Instrumen Supervisi Pembelajaran
16. Instrumen Supervisi Penilaian
17. Instrumen Supervisi Manajerial
18. Model format kisi-kisi