Dokumen Laporan Satuan Pendidikan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN

KEGIATAN PELAKSANAAN DAN


PENGAWASAN PROGRAM SEKOLAH

PEMERINTAH KABUPATEN KONAWE


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SD NEGERI 2 SANUANGGAMO
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permendiknas nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah juga
mengamanatkan tentang tugas pokok kepala sekolah pada semua jenjang
mencakup tiga bidang, yaitu:
1. tugas manajerial,
2. supervisi dan
3. kewirausahaan
Tugas pokok tersebut dalam implementasinya perlu dikawal oleh pemangku
kepentingan untuk mengetahui keterlaksanaannya.
Permendiknas no.41 tahun 2007 tentang standar proses mengamanatkan
bahwa setiap guru wajib melaksanakan: perencanakan pembelajaran ,
melaksanakan pembelajaran ,melakukan Penilaian dan adanya pengawasan
oleh kepala sekolah dan pengawas satuan pendidikan .Guru merupakan salah
satu variable penentu mutu pendidikan di sekolah.Untuk itu pelaksanaan standar
prosesi harus dikawal oleh pemangku kepentingan yaitu pengawas sekolah .Hal
ini merupakan teknis pendidikan yang mendasar. Kinerja guru dan kepala
sekolah mewarnai kualitas pendidikan dan berujung pada mutu pendidikan di
sekolah .Untuk itu peraturan – peratuturan yang telah ada wajib dikawal akan
implementasi di sekolah .
Eksistensi pengawas sekolah dinaungi oleh sejumlah dasar hukum.
Undang-undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 dan PP No.19 Tahun
2005 adalah landasan hukum yang terbaru yang menegaskan keberadaan
pejabat fungsional itu. Selaian itu secara tegas dikatakan dalam Keputusan
Menpan No.118 / 1996 sebagai berikut :
”Pengawas sekolah adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas,
tanggungjawab, dan wewenang secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untuk melakukan pengawasan pendidikan di sekolah dengan melaksanakan
Penilaian dan pembinaan dari segi teknis pendidikan dan administrasi pada
satuan pendidikan prasekolah, dasar, dan menengah.”
Permendiknas nomor 12 tahun 2007 mengamanatkan bahwa seorang
pengawas sekolah harus mampu dan menguasai melakukan Penilaian
kinerja baik kinerja guru ,kepala sekolah ,dan staf (tenaga administrasi
sekolah ) merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai pengawas
sekolah/madrasah. Kompetensi tersebut termasuk dalam dimensi kompetensi
evaluasi pendidikan .
Peningkatan kualitas pendidikan dapat dicapai melalui peningkatan
kualitas Pembelajaran dan Peningkatan kualitas Pengelolaan . Peningkatan
kualitas pembelajaran memiliki makna strategis dan berdampak positif berupa
1. peningkatan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pendidikan dan
pembelajaran yang dihadapi secara nyata,
2. peningkatan kualitas masukan, proses dan hasil belajar,
3. peningkatan profesionalitas pendidik, dan
4. penerapan prinsip pembelajaran berbasis penelitian. Sedangkan
peningkatan kualitas pengelolaan pendidikan akan menciptakan pendidikan
yang transparan, akuntabel, berdaya saing tinggi dan menghasilkan
pencitraan yang positif.
Kemampuan sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran secara
efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas guru-gurunya yang terlibat
langsung dalam proses pembelajaran dan keefektifan mereka dalam
melaksanakan tanggung jawab individual serta kelompok. Guru harus mampu
berperan sebagai perancang, implementator (pelaksana), dan evaluator (penilai)
kegiatan pembelajaran. Guru merupakan faktor paling dominan, Kualitas
mengajar guru baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengarui
kualitas pembelajaran khususnya dan kualitas satuan pendidikan pada
umumnya.
Peran strategis guru tersebut menuntut pembinaan dan pengembangan
yang terus-menerus melalui supervisi atau pengawasan baik akademik maupun
manajerial. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang
sifatnya memberikan kesempatan kepada para guru untuk berkembang
secara profesional, sehingga mereka lebih mampu melaksanakan tugas
pokoknya, yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan kualitas hasil
belajar. Supervisi pengajaran merupakan kegiatan-kegiatan yang menciptkan
kondisi yang layak bagi pertumbuhan profesional guru secara intensif. Kegiatan
pengawasan memungkinkan pendidik memperoleh arah dalam mencapai tujuan
dan belajar memecahkan masalah-masalah yang dihadapi pembelajaran dengan
imajinatif, penuh inisiaftif, dan kreatifitas, bukan konformitas (Djam’an Setari,
1989).
Berdasarkan latar belakang di atas, maka kepengawasan yang dalam
implementasi berupa bimbingan, pembinaan, unjuk kerja, dan monitoring
hendaknya menjadi kebutuhan serta kebiasaan yang mentradisi dan dilakukan
terus-
menerus. Untuk mencapai hasil yang lebih maksimal maka dalam pengawasan
perlu adanya pemilihan pendekatan dan metode yang tepat, terarah, dan
terprogram yang meliputi aspek akademik maupun manajerial.
Dalam laporan ini, Penyusun menyajikan Penilaian kinerja guru dan
kinerja kepala sekolah hasil pengawasan ,sedangkan dalam administrasi
pendidikan menyajikan ketercapaian pelaksanaan 8 (delapan standar nasional
Pendidikan ) , monitoring Penilaian Akhir Semester (PAS), Ujian Sekolah (US),
dan Penilaian Kenaikan Kelas (PKK).
Penulis berharap laporan tri wulan-2 ini dapat memberikan kontribusi kepada
Dinas Pendidikan Kabupaten Konawe untuk memberikan pertimbangan dalam
membuat kebijakan yang lebih tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Kabupaten Konawe.

B. Fokus Permasalahan
Sesuai latar belakang di atas, fokus permasalahan pada pengawasan ini adalah :
1. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun
perangkat pembelajaran/persiapan pembelajaran yang meliputi :
a. Program Tahunan dan Program Semester,
b. Analisis konteks ( SI/SK-KD, SKL, Standar Proses, Standar Penilaian ),
c. Dokumen Analisis KKM
d. buku Nilai siswa,
e. Analisis soal berbagai Ulangan yg di selenggarakan lengkap dengan
progran remedial dasn pengayaan, serta instrumen Penilaian ( kisi-kisi,
soasl, kunci, dan pedoman penskoran ).
2. Apakah tenaga pendidik telah memiliki kemampuan dalam menyusun
silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi
dan Standar Proses?
3. Apakah proses pembelajaran yang dilakukan guru sudah menggunakan
pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, (PAIKEM) ?
4. Apakah guru telah memiki kemapuan menyusun proposal PTK dan
melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas ?
5. Apakah tenaga pendidik, kependidikan dan satuan pendidikan telah memiliki
kemampuan dalam mengkaji dan mengembangkan serta menyusun
Kurikulum 2013 (K13) ?
6. Apakah Satuan Pendidikan (sekolah) binaan sudah memiliki dokumen,
Penilaian Harian (PH) , dan Penilaian Tengah Semester (PTS) ,Penilaian
Akhir Semester (PAS),
7. Apakah sekolah sudah melaksanakan SNP ?.
8. Apakah pengawasan (supervisi) yang dilaksanakan secara intensif dengan
pendekatan dan metode yang sesuai dapat meningkatkan hasil yang
optimal ?
C. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
1. Tujuan
Sesuai dengan fokus permasalahan di atas, maka tujuan pengawasan ini
ingin mengetahui dan mendiskripsikan :
a. Kemampuan guru dalam menyususn administasi perangkat persiapan
pembelajaran yang meliputi : Prota, Promes, Analisis konteks ( SI, SKL,
Standar Proses, Standar Penilaian ), buku Nilai siswa, Analisis PH, PTS,
PAS, PKK lengkap dengan progran remedial dasn pengayaan, serta
instrumen Penilaian ( kisi-kisi, soasl, kunci, dan pedoman skor ).
b. Kemampuan guru dalam menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai Staansar isi dan Standar Proses
c. Kemampuan guru melaksanakan proses pembelajaran yang
menggunakan pendekatan CTL dan dapat menciptakan suasana
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, menyenangkan, (Paikem)
d. Kemapuan guru , kepala sekolah dalam mengkaji dan mengembangkan
serta menyusun Kurikulum 2013 (K13)
e. Keterlaksanaan 8 SNP di sekolah binaan.
f. Memperoleh hasil pengawasan yang optimal melalui penerapan
pendekatan dan metode yang sesuai.

2. Sasaran
Secara umum sasaran kepengawasan mencakup input, proses, dan output.
a. Input meliputi segala sesuatu yang harus tersedia karena dibutuhkan untuk
berlangsungnya proses, seperti : sumber daya, perangkat lunak, dan
harapan-harapan.
b. Proses merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain yang
lebih baik. Faktor-faktornya meliputi : peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, kurikulum, alat, dan buku pelajaran, serta kondisi
lingkungan sosial dan fisik sekolah.
c. Out put meliputi kinerja guru, prestasi akademik dan prestasi non
akademik.

Secara khusus sasaran kepengawasan meliputi :


a. Teknis Pendidikan
Untuk focus masalah nomor a, b, c dan d, sasarannya adalah guru mata
pelajaran dalam merencanakan persiapan dan pelaksanaan
pembelajaran .
b. Administrasi pendidikan
Untuk focus masalah pada nomor e, f dan nomor g sasaranya pada
administrasi pendidikan yang berupa bukti fisik .
D. Tugas Pokok / Ruang Lingkup Pengawasan
Sesuai tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah,ruang lingkup
pengawasan Tri wulan-2 (April-Juni)/ semester 2 tahun pelajaran 2021/2022 ini
mencakup dua aspek, yaitu aspek akademik dan manajerial meliputi : Penilaian,
pemantauan dan pembinaan guru dan kepala sekolah pada jenjang SD
Kabupaten Konawe.
a. Aspek akademik menekankan pada kompetensi guru (pendidik) dalam
meningkatkan kemampuannya untuk menyusun perencanaan pembelajaran
dan melaksanakan pembelajaran serta evaluasi kegiatan belajar Mengajar..
b. Aspek manajerial lebih mengacu kepada pemenuhan dokumen administrasi
satuan pendidikan yang terkait langsung dengan kinerja kepala sekolah dan
tendik lainya.
c. Unsur perencanaan pada aspek akademik meliputi upaya guru dalam
mengkaji dan mengembangkan Kurikulum 2013 (K13), perangkat
pembelajaran serta strategi penyusunan silabus dan RPP.
d. Unsur pelaksanaan proses belajar mengajar menitikberatkan pada
implementasi pendekatan Contextual Teachin Learning (CTL) dan terciptanya
suasana pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif ,menyenangkan,
(PAIKEM).
e. Sedangkan pada unsur evaluasi mengarah pada terlaksananya evaluasi
yang mengunakan standar Penilaian yang benar dan ketuntasan belajar
(mastery learning).
f. Pengawasan pada aspek manajerial berupa bimbingan, pembinaan, dan
monitoring dokumen sekolah yang meliputi: pelaksanaan US/UN, SNP serta
penyusunan K13.
Dari uraian di atas secara inplisit sudah termuat tupoksi pengawas yang
meliputi Penilan, pemantauan dan pembinaan dengan rincian sebagai berikut :
a. Menilai
Penilaian yang dimaksud yaitu Penilaian terhadap kinerja guru.
1. Penilaian kinerja guru mencakup menilai guru dalam merencanakan proses
pembelajaran (memmbuat silabus dan RPP serta pendukung lainya) dan
2. Menilai guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran .
Hal ini sesuai dengan isi pada Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Dalam
Penilaian kinerja guru ,pengawas sekolah menggunakan kemampuan yang
dimiliki yaitu kemampuan supervise akademik.
b. Memantau
1. Pemantauan ketercapaian pelaksaanaan program sekolaah yang terkait
dengan 8 Standar Nasional Pendidikan dan
2. Pemantauan transparansi Penerimaan Pelaksanaan Penilaian Nasional (PN)
c. Pembinaan
Pembinaan yang dilakukan oleh pengawas sekolah terhadap sekolah
adalah pembinaan sekolah yg mencakup teknik edukatif dan administratif
edukatif.
BAB II
KERANGKA BERPIKIR DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Kerangka berpikir
Siklus Kerangka berpikir pengawasan dan pemecahan masalah dalam
pelaksanaan pengawasan sekolah sebagai berikut .
1. Kegiatan pengawasan diawali dengan penyusunan program kerja yang
dilandasi oleh hasil pengawasan sebelumnya. Dengan berpedoman pada
program kerja yang disusun, dilaksanakan kegiatan inti pengawasan meliputi
Penilaian, pembinaan, dan pemantauan pada setiap komponen sistem
pendidikan di sekolah binaannya.
2. Pada tahap berikutnya dilakukan pengolahan dan analisis data hasil
Penilaian, pembinaan, dan pemantauan dilanjutkan dengan evaluasi hasil
pengawasan dari setiap sekolah dan dari semua sekolah binaan.
3. Berdasarkan hasil analisis data, disusun laporan hasil pengawasan yang
menggambarkan sejauh mana keberhasilan tugas pengawas dalam
meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan di sekolah binaan.
4. Tahap akhir dari satu siklus kegiatan pengawasan adalah menetapkan tindak
lanjut untuk program pengawasan tahun berikutnya berdasarkan hasil
evaluasi komprehensif terhadap seluruh kegiatan pengawasan dalam satu
periode.
5. Dari siklus proses pengawasan inilah ,laporan kegiatan pengawasan
merupakan tahapan yang sangat penting dan strategis. Karena dari laporan
hasil pengawasan di sekolah binaan dapat menjadi pangkal kebijakan dan
langkah selanjutnya.

Kerangka berpikir siklus kegiatan pengawasan digambarkan sebagai berikut:

Program
PENGAWASAN

TINDAK LANJUT PENILAIAN

SDN 2 TOROTAMBI
LAPORAN PENGAWASAN PEMBINAAN

EVALUASI PEMANTAUAN

ANALISIS HASIL
PENGAWASAN

Gambar 1. Siklus Kegiatan Pengawasan Sekolah


B. Pemecahan masalah

Optimalisasi pencapaian program satuan pendidikan dapat terwujud jika


seluruh proses kegiatan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, monitoring,
evaluasi, dan pelaporannya dapat terlaksana secara intens, komprehensif, dan
terjadwal secara akurat.
Sekolah layaknya memiliki kemampuan dalam membuat kebijakan dan
program yang terarah dan tepat sasaran, dengan memaksimalkan kekuatan
(strenght) dan peluang (opportunity) yang dimiliki seta menanggulangi kelemahan
dan ancaman yang mungkin dapat menjadi faktor penghambat.
Karenanya setiap satuan pendidikan haruslah memiliki team work yang
kompak, cerdas, dan dinamis, serta adanya partisipasi yang tinggi dari seluruh
warga sekolah. Setiap mereka wajib membekali diri dengan pengetahuan dan
keterampilan (skill), baik akademik maupun manajerial yang dapat mereka
peroleh melaui pendidikan dn latihan, work shop, maupun pengkajian pustaka,
dan dokumentasi.
Sungguhpun demikian dalam kenyataannya tidak semua warga sekolah
memiliki kemauan dan kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang
dimaksud. Bagitu pula dalam hal upaya pengembangan potensi diri melalui studi
pustaka pun ternyata belum dapat diharap banyak dan masih membutuhkan
motivasi eksternal.
Dari realita di atas, maka peran pengawas satuan pendidikan dalam
membina, membimbing, dan memotivasi pendidik dan tenaga kependidikan
memiliki arti yang amat urgen. Pemberian bimbingan, pembinaan, dan dorongan
yang dilakukan secara intensif berkesinambungan merupakan solusi logis
pencapaian program dan acuan dalam upaya mewujudkan target secara
maksimal.
BAB III
PENDEKATAN DAN METODE

A. Pendekatan
Pendekatan yang dilakukan pengawas dalam melaksanakan tugas
kepengawasannya adalah teknik supervisi yang bersifat kooperatif dan kolaboratif,
karena dalam supervisi sudah mengandung makna pembinaan, Penilaian dan juga
pemantauan sampai sejauh mana sasaran pembinaan sudah dilaksanakan
sebagaimana diuraikan dalam siklus pengawasan pada bab sebelumnya.
1. Kooperatif : yaitu kegiatan yang dilakukan dalam suatu kelompok untuk kepentingan
bersama (mutual benefit)
2. Kolaboratif : yaitu kerja sama dalam pemecahan masalah dan atau penyelesaian
tugas dimana tiap anggota melaksanakan fungsinya yang saling mengisi dan
melengkapi

B. Metode
Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengawasan sekolah sangat
bervariasi, bergantung kepada situasi dan kondisi yang dihadapi pada saat
melaksanakan pengawasan. Secara garis besar dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Observasi langsung, yaitu pengawas secara langsung mengamati objek
pengawasan. Metode tersebut oleh pengawas digunakan untuk melakukan
supervise kunjungan kelas untuk mengamati penampilan guru dalam pelaksanaan
pembelajar
2. Wawancara baik secara langsung maupun berbasis ICT dimaksudkan untuk
memperoleh data/informasi yang lebih akurat. Metode tersebut digunakan untuk
menggali data dari beberapa stakeholder sekolah terhadap : Pemenuhan delapan
standar nasional pendidikan SNP) dan data tersebut untuk cross check dengan data
yang diperoleh dari pengisian kuesioner tertutup .
3. Kunjungan kelas dilakukan pengawas khususnya untuk memperoleh gambaran
nyata tentang proses pembelajaran, baik melalui supervisi kelas maupun supervisi
klinis.
4. Pemodelan dilakukan pengawas untuk memberikan gambaran nyata atau contoh
langsung. Model dapat diambil dari salah satu guru, kepala sekolah, tenaga
kependidikan lain, atau bahkan pengawas sekolahnya.
5. Dengar pendapat diperlukan bila menghadapi permasalahan tertentu di sekolah
binaan, dimaksudkan untuk memperoleh masukan yang lebih lengkap dan akurat
tentang permasalah yang sedang dibahas/dihadapi.
6. Pendidikan dan pelatihan atau BIMTEK dimaksudkan untuk membekali guru,
kepala sekolah atau tenaga kependidikan lainnya sesuai situasi dan kebutuhan.
7. Workshop diadakan sesuai kebutuhan sekolah binaan, dimaksudkan untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan SDM di sekolah binaan.
8. Sharing hampir serupa dengan dengar pendapat, hanya penekanannya lebih
kepada upaya untuk berbagi pengalaman dan pendapat, tidak harus ada kasus
khusus di sekolah. Sharing bisa dilakukan kapan saja dan dengan media yang lebih
luas.
9. Studi dokumen dimaksudkan untuk memperoleh gambaran nyata dan bukti fisik/
autentik tentang keterlaksanaan suatu kegiatan. Jadi studi dokumenter tidak
sekedar mengumpulkan dan menuliskan atau melaporkan dalam bentuk kutipan-
kutipan tentang sejumlah dokumuen yang dilaporkan dalam penelitian adalah hasil
analisis terhadap dokumen-dokumen tersebut. Metode tersebut digunakan untuk
meneliti RPP untuk dianalisis dibandingkan dengan aturan standar proses .
Dari beberapa pendekatan dan metode diatas pada intinya digunakan untuk saling
melengkapi dalam upaya mendapatkan data yang valid dan akuntabel untuk
dijadikan dasar pembuatan pelaporan
BAB IV
HASIL PENGAWASAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pelaksanaan Pembinaan Guru Dan / Atau Kepala Sekolah


1. Aspek akademik
a. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru menyusun
administrasi perencanaan pembelajaran/program bimbingan.
b. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru dalam
proses pelaksanaan pembelajaran/bimbingan
c. Melakukan pendampingan membimbing guru dalam meningkatkan
kemampuan melaksanakan Penilaian hasil belajar peserta didik.
d. Melakukan pendampingan dalam meningkatkan kemampuan guru
menggunakan media dan sumber belajar
e. Memberikan masukankepada guru dalam memanfaatkan lingkungan dan
sumber belajar
f. Memberikan rekomendasi kepada guru mengenai tugas membimbing dan
melatih peserta didik.
g. Memberi bimbingan kepada guru dalam menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi untuk pembelajaran
h. Memberi bimbingan kepada guru dalam pemanfaatan hasil Penilaian
untuk perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran/pembimbingan.
i. Memberikan bimbingan kepada guru untuk melakukan refleksi hasil-hasil yang
dicapainya

2. Aspek Manajerial
a. Membantu Kepala Sekolah melakukan evaluasi diri sekolah (EDS) dan
merefleksikan hasil-hasilnya dalam upaya penjaminan mutu pendidikan.
b. Mengembangkan perpustakaan dan serta sumber-sumber belajar lainnya.
c. Kemampuan kepala sekolah dalam membimbing pengembangan program
bimbingan konseling di sekolah.
d. Melakukan pendampingan terhadap kepala sekolah dalam pengelolaan dan
administrasi sekolah (supervisi manajerial), yang meliputi:
a) Memberikan masukan dalam pengelolaan dan administrasi kepala
sekolah berdasarkan manajemen peningkatan mutu pendidikan di
sekolah
b) Melakukanpendampingan dalam melaksanakan bimbingan konseling di
sekolah
c) Memberikan bimbingan kepada kepala sekolah untuk melakukan
refleksi hasil-hasil yang dicapainya.
B. Hasil Pemantauan Pelaksanaan Snp (Standar Nasional Pendidikan)
1. Standar isi;
Semua sekolah telah memiliki kurikulum sekolah tetapi penyusunan dan
pemenuhan kelengkapan dokumennya belum memadai, (sebagian besar tidak
sesuai dngan target waktu)
2) Standar Proses;
pelaksanaan proses PAIKEM perlu terus ditingkatkan sebab masih banyak
pendidik yang terikat pada kondisi pola pembelajaran pasif dan tidak kreatif;
3) Standar Kompetensi Lulusan;
kajian dan analisis terhadap SKL (Permendiknas RI No. 23 tahun 2006) perlu
terus ditingkatkan, sekalipun persentase lulusan seluruh sekolah telah mencapai
100%, tetapi kualitas prestasi lulusan sebagian besar masih rendah;
4) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
sebagian besar pendidik telah memenuhi kualifikasi S1 sekalipun tidak
seluruhnya sesuai dengan kualifikasi standar pendidik, tetapi dalam pemenuhan
beban mengajar belum seluruhnya memenuhi ketentuan 24 jam per minggu,
karena masih banyak sekolah yang kelebihan tenaga pengajar yang disebabkan
oleh kebijakan sekolah untuk mengangkat tenaga honorer;
5) Standar Sarana dan Prasarana;
secara umum setiap sekolah belum memenuhi standar sesuai dengan
Permendiknas 24/2007. Dengan ditetapkannya program sekolah gratis,
pengembangan prasarana melalui pemberdayaan partisipasi masyarakat tidak
dapak dilaksanakan, sehingga sangat tergantung pada bantuan
pemerintah/pemerintah daerah yang jumlahnya sangat terbatas;
6) Standar Pengelolaan;
sebagian besar sekolah belum dapat memenuhi standar pengelolaan pada setiap
bidang sesuai ketentuan, yang disebabkan antara lain oleh kelemahan kepala
sekolah dalam hal penguasaan sistem pengelolaan, ditambah pula oleh
penurunan kualitas Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS);
7) Standar Pembiayaan;
Program BOS yang digulirkan pemerintah seharusnya bisa mencukupi
pembiayaan kegiatan operasional, tetapi karena alokasi penggunaan dana
dibatasi oleh penetapan yang relatif kaku, kegiatan yang bersifat pengembangan
tidak bisa dibiayai, sehingga terpaksa banyak program kegiatan dihentikan.
Kondisi yang lebih memberatkan sistem pembiayaan sekolah, adalah
ketidaktepatan waktu pencairan dana yang disebabkan oleh kerumitan prosedur
yang harus ditempuh, sementara bantuan partisipasi masyarakat sepenuhnya
dihentikan, sesuai dengan kebijakan program sekolah gratis;
8) Standar Penilaian
Pendidikan; sistem Penilaian yang dilaksanakan oleh pendidik secara teknis
pada umumnya telah memenuhi ketentuan, tetapi secara operasional belum
memenuhi pengembangan sistem Penilaian berbasis kompetensi terutama dalam
pencapaian ketuntasan belajar. Nilai hasil belajar sebagai simbol penguasaan
kompetensi belum cukup valid dan akuntabel, sebagai akibat belum
terlaksananya authentic assessment secara akurat.
C. Hasil Penilaian Kinerja Guru Dan/ Atau Kepala Sekolah
1.1. Penilaian Kinerja Kepala Sekolah
Penilaian terhadap kinerja Kepala Sekolah menggunakan instrumen yang
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, disesuaikan dengan Instrumen
Akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional, yang dikaitkan pula dengan Standar
Kompetensi Kepala Sekolah (Permendiknas 13/2007). Adapun hasil Penilaian
terhadap kinerja kepala sekolah, dapat disimpulkan bahwa secara umum cukup
baik, walaupun masih banyak yang belum mencapai kualitas kinerja yang
ditetapkan pada peraturan-peraturan tersebut di atas. Dengan demikian upaya
pembinaan, pengembangan, dan pemantauan secara berlanjut dan
berkesinambungan sebagai bagian dari usaha peningkatan kualitas kinerja
kepala sekolah perlu terus dilaksanakan.
1.2. Penilaian Kinerja Pendidik
Penilaian terhadap kinerja pendidik dilandasi dengan Permendiknas
16/2007 tentang Standar Kompetensi Guru, menggunakan instrumen Penilaian
yang meliputi instrumen;
1) Perencanaan pembelajaran
2) Pelaksanaan pembelajaran
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) Analisis hasil Penilaian
5) Tindak lanjut (perbaikan dan pengayaan)
6) Pelaksanaan evaluasi diri sebagai bagian dari sistem penjaminan mutu
kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
7) Pengembangan karya ilmiah melalui kegiatan Penelitian Tindakan
Sekolah (PTK)
8) Peningkatan kompetensi dalam pendayagunaan TIK.
Hasil Penilaian dalam proses pengawasan terhadap kinerja pendidik dapat
disimpulkan bahwa pada umumnya telah tampak peningkatan kualitas,
khususnya berkenaan dengan adanya program sertifikasi yang cukup signifikan
sebagai motivasi bagi setiap guru dalam melengkapi perangkat pelaksanaan
tugas, dan peningkatan kompetensi melalui berbagai kegiatan pelatihan.
Sekalipun demikian masih terdapat kelemahan-kelemahan yang memerlukan
kegiatan pembinaan, khususnya berkenaan dengan peningkatan kreativitas
dalam proses pembelajaran, untuk mewujudkan PAIKEM, CTL, dan model
pembelajaran aktif lainnya, sehingga pencapaian kompetensi dasar oleh peserta
didik benar-benar akurat dan bermakna sesuai dengan tuntutan Standar Isi dan
Standar Kompetensi Lulusan.
D. Hasil Pembimbingan Dan Pelatihan
Untuk meningkatkan profesionalisme guru dalam melaksanakan tugasnya
ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan guru dengan tahapan sebagai
berikut:
a. Aspek akademik
1) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional guru di
KKG dan sejenisnya
2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional guru
3) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional guru
4) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan professional guru dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK)
Bidang peningkatan kemampuan professional guru difokuskan pada pelaksanaan
standar nasional pendidikan, yang meliputi:
1) kemampuan guru dalam melaksanakan standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan/standar tingkat pencapaian perkembangan (bagi TK), dalam
kerangka pengembangan Kurikulum 2013,
2) pembelajaran yang Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
Menyenangkan (PAIKEM) termasuk penggunaan media yang relevan,
serta.pengembangan bahan ajar,
3) Penilaian proses dan hasil belajar
4) PTK untuk perbaikan/pengembangan metode pembelajaran,
b. Aspek Manejerial
Untuk meningkatkan profesionalisme kepala sekolah dalam melaksanakan
tugasnya ditindaklanjuti dengan kegiatan bimbingan dan pelatihan kepala sekolah
dengan tahapan sebagai berikut:
1) menyusun program pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah di
KKKS/MKKS dan sejenisnya.
2) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah.
3) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan kepala sekolah dalam menyusun
program sekolah, rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan
sekolah, dan sistem informasi dan manajemen
4) mengevaluasi hasil pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah
5) melaksanakan pembimbingan dan pelatihan profesional kepala sekolah dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas/sekolah
Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesional guru dan/atau masuk kepala
sekolah oleh setiap pengawas sekolah dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam
satu semester secara berkelompok dalam kegiatan di sekolah binaan KKG/KKKS
Kegiatan ini dilaksanakan terjadwal baik waktu maupun jumlah jam yang diperlukan
untuk setiap kegiatan sesuai dengan tema atau jenis keterampilan dan kompetensi
guru yang akan ditingkatkan. Dalam pelatihan ini diperkenalkan kepada guru hal-
hal yang inovatif sesuai dengan tugas pokok guru dalam
pembelajaran/pembimbingan.Kegiatan pembimbingan dan pelatihan profesionalisme
guru ini dapat berupa bimbingan teknis, pendampingan, workshop, seminar, dan
group conference, yang ditindaklanjuti dengan kunjungan kelas melalui supervisi
akademik.
BAB V. PEMBAHASAN HASIL PENGAWASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal Objek Pengawasan


Pengawasan dilakukan di satuan pendidikan sesuai wilayah binaan, Sekolah Binaan
untuk Pencapaian sasaran kepengawasan korlap di SDN 2 Torotambi, adalah :
Pada Tahun Pelajaran 2019/2020, objek (guru/sekolah) dari hasil laporan
kepengawasan tahun sebelumnya guru-guru pada SDN 2 Torotambi, tersebut pada
umumnya telah menunjukkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan fakta di atas maka penulis telah mencoba meningkatkan efektifitas
kepengawsan melalui aplikasi pendekatan yang berbeda, sesuai dengan situasi dan
kondisi masing-masing sekolah, dalam upaya untuk mencapai hasil yang lebih baik.
B. Deskripsi Hasil Pengawasan
Pengawasan yang dilakukan pada pada setiap semster mengacu pada rencana
pengawasan yang bersifat akademik dan manajerial. Pengawasan akademik
difokuskan pada pencapaian kompetensi pendidik (guru), sementara pengawasan
manajerial lebih difokuskan pada kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan
lainnya dalam pengelolaan satuan pendidikan (Sekolah).
Kepengawasan akademik yang dilakukan oleh penulis untuk edisi bulan April-
Juni ditekankan pada aspek pencapaian standar isi dan standar proses yang meliputi
dokumen Administrasi perencanaan pembelajaran , silabus dan RPP dan supervisi
kunjungan kelas.
Sementara kepengawasan manajerial penekanannya pada aspek kelengkapan
dokumen administrasi sebagai bukti fisik bahwa pengelolaan sekolah sudah
dilaksanakan dengan baik. Bukti fisik dokumen terutama Penilaian Harian, Penilaian
Tengah Semester (PTS) dan Penilaian Akhir Semester (PAS) semester Genap TP.
2022/2023 , dan dokumen Kurikulum 2013. Waktu pelaksanaan pengawasan mengacu
pada Program Tahunan (PROTA) dan Program Semester (PROMES) yang telah
disusun sebelumnya. Berikut disajikan diskripsi pembahasan, dengan berbagai
permasalahan yang ada di setiap sekolah binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .
A. Supervisi Akademik
Kegiatan supervisi akademik meliputi kegiatan pemantauan, Penilaian,
pembembimbinga , pelatihan, dan pembinaan guru untuk memfasilitasi guru agar
melaksanakan tugas secara efektif. Supervisi dilakukan terhadap individu atau secara
berkelompok.
1. Jadwal Kegiatan terhitung bulan Januari-Juni 2023
Semester
No Kegiatan Ganjil
1 2 3 4 5 6
1. Memperbaiki perencanaan pembelajaran dengan
mempertimbangkan pemenuhan proses dan hasil belajar
terdahulu
2. Supervisi Pembelajaran
a. Pelaksanaan pembelajaran
b. Tugas terstruktur dan tidak terstruktur
c. Penilaian proses
d. Bimbingan peningkatan daya kreasi siswa
3. Supervisi Penilaian
a. Kisi-kisi
b. Kartu Soal
c. Instrumen Penilaian
d. Pelaksanaan Penilaian
e. Remedial dan pengayaan
f. Analisis Soal
g. Melaksanaan penjaminan ulangan akhir semester
4. Penilaian Kinerja Guru
5. Pembinanan dan Pengembangan kompetensi
berkelanjutan
6. Pengembangan Karya Inovatif
7. Supervisi Klinis
8. Penyusunan Laporan

2. Tujuan Kegiatan :
Tujuan umum
supervisi akademik yaitu meningkatnya efektivitas perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasi pembelajaran yang berdampak terhadap peningkatan kinerja belajar
siswa dengan target serendah-rendahnya sesuai SKL.
3. Tujuan Khusus
Tujuan Khusus, Indikator dan Taget Pencapaian:

Tujuan Indikator Target Pencapaian


1. Meningkatnya  Mereviu dokumen  Seluruh guru memiliki
efektivitas berdarkan acuan dokumen pembelajaran
pemantauan dan operasional  Seluruh guru memiliki
Penilaian guru dalam  Menerapkan prinsip- kompetensi
merencanakan prinsip penyusunan penyusunan Silabus
pembelajaran. K.13 dan RPP
2. Meningkatnya  Menerapkan RPP  Seluruh guru
efektivitas  Menyajikan materi mengelola proses
pemantauan dan sistematik. pembelajaran
Penilaian guru dalam memenuhi standar
proses pembelajaran  Mengembangkan sikap yang ditargetkan.
 Mengembangkan
keterampilan belajar
 Mengembangkan
kompetensi
pengetahuan.
 Mengintegrasikan
materi dengan
peristiwa aktual dan
kontekstual
 Berpusat pada
pengembangan
keterampilan tinggi.
3. Meningkatnya  mengelola penugasan  Seluruh guru
efektivitas terstruktur mengelola tugas
pemantauan dan  mengelola tugas tidak terstrukur dan tidak
Penilaian guru dalam terstruktur terstruktur secara
memberikan tugas efektif.
4. Meningkatnya  menggunakan  Seluruh guru
pemantauan dan Penilaian tes dan menggunakan teknik
Penilaian guru dalam nontes, lisan tulisan, Penilaian otentik dan
penerapan model pengamatan kinerja, variatif.
Penilaian otentik hasil karya/tugas,
proyek atau produk,
Penilaian sikap,
fortofolio, dan Penilaian
diri
5. Tersedia instrumen  Mengembangkan  Seluruh guru
Penilaian instrumen tanpa mengembangkan soal
dukungan kisi-kisi, ulangan umum dengan
kartu soal, dan analisis dukungan kisi-kisi,
soal kartu soal, dan analisis
soal
6. Meningkatnya  Menindaklanjuti  Seluruh guru
efektivitas pelaksanaan evaluasi melaksanakan
pemantauan dan dengan pembelajaran kegiatan
Penilaian guru dalam remedial dan pembelajaran
remedial dan pengayaan remedial dan
pengayaan. pengayaan
7. Meningkatnya  Memperkecil beda  Seluruh guru
efektivitas perbaikan prestasi siswa mengembangkan
kemampuan profesinal kelompok tinggi dan startegi memperkecil
berkelanjutan rendah melalui perbedaan prestasi
perbaikan mutu antara siswa
8. Terumuskan masalah  Melakukan supervisi  Guru mencermati
yang menghambat klinis masalah dan
kemajuan belajar menemukan solusi
siswa dalam pemecahannya.
pembelajaran
9. Melaksanakan  Melaksanakan ulangan  Meningkatkan
PENILAIAN Akhir umum yang memenuhi penjaminan ulangan
Semester Secara stnadar Penilaian umum yang
efektif memenuhi standar.
10. Tersusunnya profil  Mencapai batas  Seluruh guru
kinerja guru dalam minimal pememuhan mencapai batas
menunaikan tugas standar yang terukur. minimal pemenuhan
melaksanakan standar belajar
pembelajaran sebagai secara terukur.
bahan laporan

4. Materi Supervisi:
Materi
1. Perencanaan pembelajaran dalam serendah-rendahnya memenuhi SKL.
2. Meningkatkan efektivitas fungsi RPP sebagai landasan pembelajaran secara
efisien, efektif, dan inovatif.
3. Teori pedagogik
4. Pemberian tugas mandiri terstruktu dan tidak terstruktur sebagai penguatan
kompetensi siswa dalam menguasai pengetahuan, menerapkan pengetahuan,
dan daya kolaborasi dalam berkreasi.
5. Penerapan model Penilaian otentik sebagai strategi meningkatkan motivasi
belajar dan instrumen pengukuran hasil belajar secara berkelanjutan.
6. Penerapan prinsip belajar tuntas melalui kegiatan remedial dan pengembangan
prestasi melalui pengayaan.
7. Pengembangan strategi inovatif dalam meningkatkan belajar siswa dan
memperkecil kesenjangan antara prestasi terendah dengan yang tertinggi.
8. Pelaksanaan persiapan, pelaksanaan, dan hasil PENILAIAN akhir
semester (PAS)
9. Pelaksanaan persiapan, pelaksanaan, dan hasil PENILAIAN nasional (UN)
10. Pengelolaan data sebagai dasar penyusunan profil kinerja guru dalam
menunaikan tugas melaksanakan pembelajaran untuk mencapai target
sekurang-kurangnya sama dengan SKL.
11. Materi bimbingan, pelatihan, dan pembinaan guru dalam rangka meningkatkan
efektivitas kinerja dalam memenuhi Standar SKL, Isi, Proses, dan Penilaian.

.
B. Supervisi Manajerial
Pengawasan manajerial merupakan usaha untuk membantu sekolah dalam
merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, dan melakukan perbaikan proses dan
hasil secara berekelanjutan.
1. Jadwal Kegiatan :
Semester
No. Jenis Kegiatan Ganjil
1 2 3 4 5 6
1. Memantau keterlaksanaan program dan perbaikan proses
berkelanjutan dalam merealisasikan program tahunan.
2. Memantau sistem administrasi kesiswaan, akademik,
kepegawaian, keuangan, dan sarana prasarana
3. Memantau keterlakanaan program pembinaan kesiswaan
4. Memantau pemenuhan standar pendidik dan tendik,
sarana-prasarana, pengelolaan, dan pembiyaan
5. Memantau pelaksanaan Penilaian Kinerja Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
6. Melaksanakan bimbingan dan pembinaan pendidik
7. Melaksanaan Supervisi EDS dan/dan atau Akreditasi
8. Penyusunan Laporan

2. Tujuan
Pelaksanaan supervisi manajerial dapat menghimpun data perkembangan
pemeuhan standar pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, serta biaya untuk mencapi tujuan terhimpun data kinerja sekolah dalam
melaksanakan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi program.
Tujuan khusus pelaksanaan supervisi manajerial terurai dalam matriks di bawah
ini.

Tujuan Indikator Target Pencapaian


1. Meningkatnya efektivitas  Terealisasi  Sekolah melaksanakan
program Pendidikan keterlaksanaan dan kegiatan sesuai jadwal
pencapainan tujuan dan mencapai tujuan

2. Meningkatnya efektivitas  Terpantau administrasi  Sekolah mengelola


sekolah dalam secara berkala. administrasi kesiswaan,
pengeloaan administrasi akademik,arsip,
kesiswaan, kepegawaian, sarana-
akademik,arsip, prasarana dan
kepegawaian, sarana- keuangan.
prasarana dan keuangan.
3. Meningkatnya efektivitas  Merealisasikan  Sekolah melaksanakan
sekolah dalam pembinaan kesiswaan kegiatan sesuai jadwal
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan target dan sesuai SNP
kesiswaan program
4. Meningkatnya efektivitas  Menghimpun data  RKAS dalam standar
pemantauan proses dan keberhasilan program pengelolaan, pendidik
pengukuran pemenuhan dan pemenuhan dan tenaga
standar standar kependidikan, biaya, dan
pengelolaan terealisasi.
5. Meningkatnya efektivitas  Mengembangkan  Meningkatnya
pelaksanaan PENILAIAN mutu pelaksanaan dan penjaminan mutu
Akhir Semester hasil UAS pelakanaan UAS
6. Meningkatnya efektivitas  Mengembangkan  Meningkatnya
persiapan, pelaksanaan, instrumen penjaminan mutu UN
dan hasil UN pemantauan yang memenuhi
persiapan, standar.
pelaksanaan dan nasil
UN
7. Efektifnya Penilaian  Memiliki data hasil  Dilasanakan dalam tiap
kinerja Penilaian kinerja tahun.
pendidikn dan tenaga
kependidikan
8. Terselenggara EDS dan  Mengembangkan  Memiliki data hasil
Akreditasi sebagai tindak lanjut perbaikan perbaikan
akuntabilitas program
9. Tersusun laporan  Terhimpun data  Adanya laporan hasil
perkembangan kinerja perkembangan pengawasan
manajerial kemajuan engelolan.

3. Instrumen Penilaian Kinerja dan Pengolahan Hasil


Penilaian proses, meliputi: Evaluasi Diri sekolah, Akreditasi, Penerapan instumen
pengukuran, Analisis dan evaluasi keberhasilan. Instrumen pengukuran terlampir.
4. Rencana Tindak Lanjut
Hasil yang diperoleh dari program pengawasan dan pembinaan selanjutnya
digunakan sebagai dasar untuk rekomendasi kepada sekolah dan bahan laporan
untuk kajian kebijakan dinas pendidikan.
C. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Keprofesian
Ruang lingkup Penilaian kinerja meliputi kinerja lembaga tiap satuan pendidikan,
kinerja kepala sekolah dan tendik lainnya, kinerja guru, kinerja siswa.
1. Jadwal Kegiatan
Semester
No. Jenis Kegiatan Ganjil
1 2 3 4 5 6
1. Memantau keterlaksanaan program dan perbaikan proses
berkelanjutan dalam Penilaian kinerja dan pembinaan pendidik
dan tenaga kependidikan.
2. Merumuskan masalah sekolah, pendidik, kepala sekolah, dan
tenaga kependidikan lain dalam melaksanakan tugas
berdasarkan hasil evaluasi sebagai dasar penyusunan rencana
kegiatan pembinan.
3. Pelaksanaan pembibingan dalam bidang akademik
4. Pelaksanaan pembimbingan dalam bidang manajerial
5. Pelaksanaan pembimbingan dalam pengembangan karya
inovatif
6. Pelaksanaan pembimbingan untuk kenaikan pangkat dan
golongan
7. Evaluasi pelaksanaan pembimbingan dan pembinaan pendidik
dan tenaga kependidikan
8. Penyusunan Laporan

2. Tujuan

Tujuan Indikator Target Pencapaian


1. Meningkatnya efektivitas  Terealisasi  Terhimpun data kinerja
Penilaian kinerja dalam keterlaksanaan satuan pendidikan,
menghimpun data Penilaian kinerja satuan kepala sekolah, guru,
efektivitas pendidik dan pendidikan, kepala dan tendik lainnya
tendik dalam sekolah, guru, dan
melaksanakan tugasnya tendik lainnya
2. Terhimpunnya sejumlah  Merumuskan alternatif  Terdapat sejumlah
masalah sekolah, pemecahan masalah alternatif pemecahan
pendidik, kepala sekolah, melalui pembinaan dan masalah melalui
dan tendik lainnya pengembangan tindakan
berdasarkan hasil kompetensi pembimbingan
evaluasi kinerja berkelanjutan kegiatan berkelenjutan
3. Terlaksana pembibingan  Merealisasikan  Guru mengembangkan
bidang akademik pembinaan untuk pembelajaran dan
meningkatkan mutu Penilaian yang efektif
akademik
4. Terlaksana  Menghimpun data  Melakukan perbaikan
pembimbingan bidang keberhasilan program pengetahuan dan
manajerial dan pemenuhan standar keterampilan
pemenuhan standar
5. Terlaksana  Melaksanakan  Mengembangkan
pembimbingan pengembangan PTK karya ilmiah hasil
pengembangan karya dan Lesson Studi PTK dan Lesson
inovatif Study
6. Terlaksana evaluasi  Memiliki data hasil  Mengintegrasikan
kegiatan pembimbingan Penilaian kinerja bimbingan dalam
pendidik dan tendik EDS
7. Terwujud hasil EDS dan  Mengembangkan tindak  Memiliki data hasil
Akreditasi sebagai lanjut perbaikan perbaikan
akuntabilitas program
8. Tersusun laporan  Terhimpun data  Adanya laporan hasil
perkembangan kinerja perkembangan pengawasan
manajerial kemajuan engelolan.

3. Instrumen Penilaian Kinerja dan Pengolahan Hasil


Penilaian hasil menggunakan instrumen yang telah tesusun dengan menilai
keterlaksanaan dan ketercapaan program. Hasil evaluasi diolah dan disimpulkan.
4. Rencana Tindak Lanjut
Hasil yang diperoleh dari program pengawasan dan pembinaan selanjutnya
digunakan sebagai dasar untuk rekomendasi kepada sekolah dan bahan laporan
untuk kajian kebijakan dinas pendidikan.
kategori dan kulaifikasi kinerja guru disajikan pada tabel berikut :

Nomor Rentang Kategoti Kualifikasi

1 (<56 ) Kurang D

2 (56-69) Cukup C

3 (70-84) Baik B

4 (85-100) Amat baik A


1. Rekapitulasi Penilaian Kinerja Guru di SD Negeri 1 Lambandia dalam Menyusun Administrasi Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel berikut :
Nilai Komponen Nilai
Prota Promes Analisis Silabus RPP KKM Bk Absen Bk Nilai Agenda Kisi-Kisi Analisis Prog KInerja
SK/KD Guru UH Remidi
/Pengayaan

% Ketercapaian 97.7 88.3 64.02 80.7 70.8 66.67 97 85.6 51.5 53.8 59.1 58.71 72.84

% Kualifikasi A 88.06 56.72 0.00 31.34 11.94 0.00 91.04 49.25 0.00 0.00 0.00 0.00 25,25

% Kualifikasi B 8.96 43.28 52.24 61.19 56.72 62.69 8.96 47.76 11.94 13.4 35.8 37.31 61.19

% Kaalifikasi C 0.00 0.00 47.76 7.46 31.34 40.30 0.00 2.99 34.33 85.1 64.2 62.69 38.81

% Kualifikasi D 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8.96 1.49 0.00 0.00 0.80

2. Penilaian Kinerja Guru dalam Melaksanakan Pembelajaran


Nilai Komponen
NA
Keg Awal Keg.Inti Keg.Penutup

% Ketercapaian 64.65 78.09 68.10 75.98

% Kualifikasi A 0.00 10.45 4.48 2.99

% Kualifikasi B 32.84 80.60 44.78 89.55

% Kualifikasi C 71.64 8.96 7.46 7.44

% Kualifikasi D 8.96 0.00 0.00 0.00


3. Nilai Akhir Kinerja Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran

Nilai Komponen
Adm Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan Nilai Akhir Kinerja Guru
Pembelajaran

% Ketercapaian 72.84 75.98 74.73

% Kualifikasi A 0.00 2.99 2.99

% Kualifikasi B 61.19 89.55 76.12

% Kualifikasi C 38.81 7.46 20.90

% Kualifikasi D 0.00 0.00 0.00

4. Hasil Pengawasan Pemenuhan 8 (Delapan) Standar Nasional Pendidikan

a. Nama Sekolah : SD Negeri 2 Sanuanggamo


Nama Kepala Sekolah : Nisnayatti, S.Pd

Keadaan di Sekolah
No Komponen Ada Tidak Nilai Keterangan
Ada A B C D

1 Standar Isi dan SKL V V

2 Standar Proses V V

3 Standar Pendidik V V

4 Standar Sarpras V V

5 Standar Pengelolaan V V

6 Standar Pembiayaan V V

7 Standar Penilaian V V

8 Dukungan eksternal V V

i. Pembahasan Hasil Matriks


1. Penilaian Kinerja Guru
Penilaian kinerja guru yang dimaksud adalah penilain kinerja guru dalam
a. Merencanakan pembelajaran yang meliputi administrasi pembelajaran ,
dan pembuatan silabus dan RPP
b. Penampilan Guru dalam pelaksanaan pembelajaran .
Hal ini sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang
standar Proses yang mengamanatkan seorang guru wajib merencanakan
proses pembelajaran , melaksanakan proses pembelajaran , melakukan
proses Penilaian hasil pembelajaran dan pengawasan proses
pembelajaran .
Penilaian pada RPP difokuskan pada komponen :
a). Tujuan pembelajaran ,
b). bahan belajar ,
c). metode pembelajaran ,
d). media pembelajaran dan
e). evaluasi
Sedangkan Penilaian pada penampilan guru dalam pelaksanaan
pembelajaran difokuskan pada :
a). Kegiatan Pendahuluan,
b). Kegiatan Inti ( Eksplorasi, Elaborasi dan Komfirmasi ) dan
c). Kegiatan Penutup .
Dari hasil Penilaian kinerja 8 Sekolah Binaan didapatkan hasil pengolahan
data sebagai berikut :
1. Nilai rata-rata prosentase kinerja guru pembuatan persipan pembelajaran
adalah 72,79 (termasuk dalam kategori B, baik ), dengan presentase
kinerja kategori A 0% atau tidak ada guru yang mendapat nilai
A .Presentase kinerja kategori B 61,19% . Presentase kinerja kategori C
= 38,81% sedangkan kategori D = 0% .Dari hasil supervise kinerja guru
membuat administrasi perencanaan pebelajaran disimpulnan berada
pada kategori B dan C. Dari komponen Penilaian yang belum lengkap
atau belum mencapai kategori A adalah komponen Analisis SK/KD,
agenda guru, kisi-kisi UH,UTS dan UAS, Analissi UH serta Program
remedial dan pengayan berada pada kategori rata-rata Cukup ( C ).
2. Nilai rata-rata prosentase kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran
adalah 75,98 (kategori B ) dengan presentase kinerja kategori A=2,29% ,
Kategori B=89,55, kategori C=7,44% dan kategori D=0%.
.
(2 x Nilai Persiapan pemb) + (3 x Nilai pelaksanaan pembelajaran)
3. NA Kinerja guru =
5
= 74.73 Kategori Baik (B)

Dengan demikian dari rangkuman instrumen hasil supervisi diketahui indikator


keberhasilan kepengawasan akademik mencapai 74,73%, artinya bahwa secara
umum kemampuan rata-rata guru yang telah dijadikan objek supervisi dalam
perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran baik. Sedangkan untuk guru
yang belum sempat disupervisi pengawas, pelaksanaannya diserahkan kepada
kepala sekolah masing-masing.

Berikut disajikan dalam bentuk tabel / matrik diskripsi pembahasan.Hal tersebut


dimaksudkan agar mudah melihat permasalahan yang ada di setiap sekolah
binaan dan tindak lanjut apa yang dilakukan .
Diskripsi matrik pembahasan :

Adm Pelaksanaan
Nilai
Perencanaan Pembelajaran
Kinerja Permasalahan Tindak lanjut
Pebelajaran ( Penampilan
No Guru
guru dlm PBM )

1 72.84 75.98 74.73 Nilai Kinerja Guru Pembinaan terus


sudah meningkat menerus kepada guru-
dengan rata-rata guru agar mencapai
kualifikasi B kualifikasi A dengan
kategori amat baik.

Sebagaian besar guru Pendampingan guru-


tidak tuntas membuat guru menyusun
administrasi guru , administrasi guru
terutaman pada dengan menggunakan
komponen Agenda supervise kolaboratif.
guru, KKM, Analisisw
UH, Kisi soal UH, UTS
maupun UAS

Pada RPP : ●Sosialisasi


-Ada bebrapa pemendiknas nomor
RPP ,pada kegiatan 41 tentang standar
Inti belum tercantum proses dan diberikan
proses contoh-contoh
Eksplorasi ,Elaborasi kegiatanyang dapat
dan Konfirmasi diterapkan pada
-Ada bebrapa eksplorasi ,elaborasi
RPP ,pada kegiatan dan konfirmasi
Inti belum tercantum
proses
Eksplorasi ,Elaborasi
dan Konfirmasi

●Dalam penyusunan ●pembinaan tentang


RPP jarang yg pemanfaatan
mencantumkan computer sebagai
penggunaan media media pembelajaran
pembelajaran berbasis misalnya dengan
ICT. aplikasi program
Power Point .
Guru dlm PBM:
●Kemampuan
membuka pelajaran
guru sering lupa ●Setelah
menyampaikan : selesai PBM
1. motivasi pengawas
2.Tujuan mengingatkan
Pembelajaran guru agar
3.menyiapkan kemudian hari
psycis siswa untk menyampaikan
siap mengikuti motivasi
pembelajaran . ,tujuan
pembelajaran
dan
●Pada akhir menyiapkan
pembelajaran guru psycis siswa.
lupa / tidak
memberikan materi ●Sosialisasi
pertemuan berikutnya . permendiknas no 41
tentang standar proses
kepad seluruh guru .
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa
kepengawasan (supervisi) dan pembinaan yang dilakukan secara intens dan
berkesinambungan melalui pendekatan dan metode yang sesuai dapat
meningkatkan hasil kepengawasan baik akademik maupun manajerial.
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun perencanaan dan
melaksanakan pembelajaran memang tidak bisa instan, serta belum mampu
menjangkau semua guru di wilayah binaan. Untuk itu perlu pembinaan intens dan
terus-menerus agar kemampuan profesional guru semakin meningkat, terutama
di sekolah baru SD Negeri 2 Sanuanggamo .
Peningkatan kemampuan kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya
dalam mengelola sekolah sudah semakin baik, meski masih ada sekolah yang
sangat sulit untuk ditingkatkan statusnya karena keterbatasan dalam segala
aspek/komponen. Di sinilah peran pengawas selaku supervisor dan konsultan
sangat diperlukan untuk membuat pengelolaan pendidikan menjadi semakin baik.
B. REKOMENDASI
Berdasarkan pada hasil dan kesimpulan di atas penulis menyampaikan
rekomendasi kepada kepala dinas dan para pengambil kebijakan di bidang
pendidikan,:
Bagi Pemangku kepentingan di tingkat Kabupaten Konawe :
1. Untuk Peningkatan kinerja guru :
a. Perlu membuat kebijakan tentang pemenuhan standar sarana dan prasarana
.Seperti yang segera dipenuhi RKB, Ruang Perpustakaan, Musholah dan
Ruang Kantor
b. Sosialisasi Permendiknas no.41 th.2007 tentang standar proses terus
dilakukan selama penyusunan RPP belum mengacu ke sana .
c. Adanya pelatihan pemanfaatan computer mikro sebagai alat bantu / media
pembelajaran .Misal dengan aplikasi software : power point ,Ms word dan
Exel atau yang lain selama membantu guru dalam PBM.
2. Untuk Pemenuhan 8 (delapan standar nasional pendidikan )
a. Dinas pendidikan dalam upaya pemberian grant/bentuk bantuan apapun ke
sekolah agar melibatkan pengawas sekolah. Karena Pengawas sekolah yang
lebih mengetahui kondisi sebenarnya di sekolah .Hal ini sangat penting
karena banyak sekolah yang semestinya wajib mendapat bantuan ternyata
bantuan itu diberikan ke sekolah yang mestinya tidak perlu .
b. agar peran pengawas lebih dioptimalkan, karena pengawaslah ujung tombak
dalam melakukan pembinaan di sekolah-sekolah dalam rangka mewujudkan
pendidikan yang berkualitas, baik di bidang akademik maupun manajerial.
Bagi Kepala sekolah
1. Meningkatkan intensitas pemeriksaan perencanaan pembelajaran yang
disusun oleh guru
2. Meningkatkan intensitas supervisi akademik/kunjungan kelas untuk
mengetahui penampilan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru
sebagai bentuk implementasi penyusunan RPP.

Puundombi, 27 Juni 2023


Kepala Sekolah

NISNAYATTI, S.Pd
NIP.197205121998092001
Lampiran-lampiran:
1. Identitas Pengawas
2. SK Penugasan
3. Hasil Monev US
4. Hasil Monev PKK
5. Data Sekolah Binaan
6. Data Kepala Sekolah Binaan
7. Format Data Pelaksanaan Tugas
8. Program Pengawasan Akademik
9. Program Supervisi Klinis
10. Program Pengawasan Manajerial
11. Program Pembinaan Pendidik dan Tendik
12. Instrumen Penilaian Kinerja Guru
13. Instrumen Penilaian Kinerja Kepsek
14. Instrumen Supervisi Kurikulum
15. Instrumen Supervisi Pembelajaran
16. Instrumen Supervisi Penilaian
17. Instrumen Supervisi Manajerial
18. Model format kisi-kisi

Anda mungkin juga menyukai