Isi Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es
Isi Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es
Isi Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es Kalor Peleburan Es
I. TUJUAN
Menentukan kalor lebur es.
II. DASAR TEORI
2.1 Kalor
Kalor merupakan energi yang berpindah dari suatu benda ke benda lain
akibat adanya perbedaan suhu sebagai hasil perubahan temperatur sistem dan
temperatur lingkungan. Perpindahan energi tersebut terjadi dari suhu tinggi ke
suhu rendah. Kalor sering diidentikkan dengan panas, suhu, maupun temperatur.
Secara umum untuk mengetahui adanya kalor pada sebuah benda biasa
dilakukan dengan mengukur suhu benda tersebut. Jika suatu benda menerima
atau melepaskan kalor maka suhu benda itu akan naik atau turun ataupun wujud
benda mengalami perubahan. Jika suhunya tinggi maka kalor yang terkandung
didalam benda tersebut sangat besar, begitupula sebaliknya. Suhu pada saat
sebuah benda padat akan berubah wujud menjadi cair disebut dengan titik lebur
sebuah benda. Sedangkan Suhu pada saat sebuah benda cair akan berubah
menjadi padat disebut dengan titik beku.
2.2 Peleburan (fusi)
Peleburan adalah proses yang menghasilkan perubahan fase zat dari padat ke
cair. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya panas dan akan mencapai
temperatur tertentu saat zat ini berubah menjadi cair. Saat itulah dinamakan titik
leleh dimana energi internal zat padat akan meningkat. Titik leleh sebuah zat
memiliki ciri tersendiri. Setiap benda memiliki titik leleh yang berbeda-beda
tergantung pada jenis zat tersebut. Pada dasarnya titik leleh sama dengan titik
beku. Perbedaan antara titik leleh dan titik beku hanya terletak pada saat
terjadinya perubahan wujud. Pada tekanan udara normal, es akan berubah wujud
dari fase padat menjadi cair pada suhu 0C. Apabila tekanan udara luar
mengalami sebuah perubahan yang terjadi secara berulang-ulang, maka titik
lebur zat juga akan mengalami perubahan. Hal ini ditunjukkan pada tekanan
2
udara lebih dari 76 cmHg es akan melebur di bawah suhu 0C. Es akan mencair
atau melebur jika diberi air panas. Saat es dan air panas bercampur, keduanya
akan mencapai suhu yang sama. Dimana, pada awalnya air panas memiliki suhu
yang lebih tinggi dan es memiliki suhu yang lebih rendah. Saat terjadinya proses
pencapaian suhu setimbang tersebut, akan terjadi aliran kalor dari zat bersuhu
tinggi menuju zat bersuhu rendah dan akan terhenti setelah keduanya mencapai
suhu yang sama (setimbang).
2.3 Kalori
Kalori adalah jumlah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram
air sebesar 1C. Jumlah kalor yang dibutuhkan berbeda-beda tergantung dari
suhu masing-masing zat. 1 Kalori setara dengan 4,2 joule. Sedangkan 1 kkal
setara dengan 1000 kalori. Kalor jenis (C) adalah banyaknya kalor (Q) yang
dibutuhkan untuk menaikkkan suhu (T) satu satuan massa (m) zat sebesar satu
derajat. Dengan berdasarkan pada Asas Black yang secara garis besar
menyatakan bahwa kalor yang dilepaskan atau diberikan oleh benda yang
bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang diterima atau diserap oleh
benda yang bersuhu rendah, maka dapat diperoleh persamaan:
Q
lepas =
Q
terima
.(2.1)
Sedangkan,
Q = M . C . .(2.2)
Dimana :
Q = kalor (Joule)
C = kalor jenis zat (J/kgC)
T = selisih suhu zat (C)
m = massa zat (kg)
3
Persamaan 2.2 disubstitusikan terhadap persamaan 2.1. Maka, akan
diperoleh persamaan:
M . C . = M . c . .(2.3)
Kalor jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kg zat sebesar 1C. Secara matematis dapat dirumuskan:
C=
..(2.4)
Kalor jenis bergantung pada jenis benda atau material tersebut. Perubahan
wujud dari zat padat ke zat cair diperlukan energi kalor yang disebut dengan
kalor lebur. Untuk mendapatkan besar nilai kalor lebur dapat dilakukan dengan
menggunakan persamaan:
L=
...(2.5)
Dimana :
Q = kalor (joule)
m = massa (kg)
L = kalor lebur (J/kg)
Apabila air dicampur dengan es, air akan menjadi dingin karena memberikan
energi
. Hal ini dapat dilakukan perhitungan, dengan mengingat bahwa suhu air
berkurang dari
ke
C menjadi
serta
mendapatkan energi sebesar Q
2.
Selanjutnya, selisih energi ini merupakan
panas yang diperlukan untuk mencairkan es sebanyak
. Secara matematis
dirumuskan:
4
.(2.6)
Dimana :
(2.7)
Sedangkan,
.(2.8)
Panas peleburan es
dirumuskan :
(2.9)
Jika kapasitas panas kalorimeter yang digunakan juga diperhitungkan maka
dapat digunakan persamaan:
.(2.10)
Dengan
dan besar
III. ALAT DAN BAHAN
1. Dua buah thermometer
2. Bunsen Burner
3. Timbangan
4. Gelas Beaker
5. Kalorimeter
6. Penyangga
7. Air
8. Es batu 100 gr
5
IV. PROSEDUR PERCOBAAN
Pertama-tama es batu dimasukkan ke dalam gelas beaker yang berisi air. Lalu,
diukur suhunya sampai suhu es 0
0
C. Kemudian dipanaskan 0,2 kg air pada gelas beaker
yang lain menggunakan Bunsen burner sehingga suhunya menjadi 40
0
- 50
0
C.
Selanjutnya, kalorimeter diletakkan diatas timbangan dan massa kosongan diukur. Lalu,
air yang sudah dipanaskan hingga 40
0
C dimasukkan ke dalam calorimeter dan diukur
suhunya (T
1
). Kemudian es batu dimasukkan ke dalam kalorimeter yang sudah berisi air
panas. Massa es yang ditambahkan air lalu dicatat. Langkah terakhir adalah es
dimasukkan ke dalam air sampai es mencair dan suhu larutan ini dicatat.
V. HASIL PENGAMATAN
No.
1 19.7 205.5 320 97.7 291
2 19.4 205.2 319 98.5 291
3 20.1 205.3 319 99.2 290
4 20.2 205.1 318 97.4 290
5 18.9 205.5 318 99.1 290
Gambar 1.Rangkaianperalatanpercobaan
6
VI. ANALISIS DATA
6.1 Ralat Keraguan
6.1.1 Massa es
No
1 19.7 19.66 0.04 0.0016
2 19.4 19.66 -0.26 0.0676
3 20.1 19.66 0.44 0.1936
4 20.2 19.66 0.54 0.2916
5 18.9 19.66 -0.76 0.5776
g m m 23 . 0 66 . 19
6.1.2 Massa air
No
1 205.5
205.32
0.18 0.0324
2 205.2
205.32
-0.12 0.0144
3 205.3
205.32
-0.02 0.0004
4 205.1 205.32
-0.22 0.0484
5 205.5
205.32
0.18 0.0324
7
6.1.3 Suhu awal air
No
(K)
1 320
318.8
1.2 1.44
2 319 318.8
0.2 0.04
3 319
318.8
0.2 0.04
4 318 318.8
-0.8 0.64
5 318
318.8
-0.8 0.64
2.16 K
6.1.4 Massa kalorimeter (g)
No
1 97.7 98.38 -0.68 0.4624
2 98.5 98.38 0.12 0.0144
3 99.2 98.38 0.82 0.6724
4 97.4 98.38 -0.98 0.9604
5 99.1 98.38 0.72 0.5184
8
6.1.5 Suhu air setelah dicampur ke kalorimeter (suhu setimbang)
No
1 291 290.4 0.6 0.036
2 291 290.4 0.6 0.036
3 290 290.4 -0.4 0.016
4 290 290.4 -0.4 0.016
5 290 290.4 -0.4 0.016
6.2 Perhitungan
Q
lepas =
Q
terima
Q
serap
= m
es
. L
es
+ m
es
. C
air
. (t
s-0
)
= (19.66 0,0.23)g. L
es
+ (19.66 0.23)g .
. [ 0 ]
= (19.66 0,0.23)g L
es
+ [ (19.66 . ) (19.66. ) (
)]
= (19.66 0,0.23)g. L
es
+ ( 58.23) ] kal
Q
lepas
= m
air
. C
air
. (t
air
t
s
)
= .
. [ ]
= [ ( 290.4) ( 290.4) (
) ] kal
= ( 29.4 0,61 ) kal
9
= ( . 29.4 ) ( . 29,4 ) (
kal
= (6036.4 122.53 ) kal
Q
serap
= Q
lepas
(19.66 0,0.23)g. L
es
+ ( 58.23) kal = (6036.4 122.53 ) kal
L =
=
(
= (
) (
) (
)
= (16.64 0,5) kal/g
VII. PEMBAHASAN
Praktikum Kalor Peleburan Es ini dilakukan untuk menentukan panas jenis
peleburan es yang dilakukan sesuai dengan prosedur percobaan. Langkah awal yang
dilakukan sebelum mencari panas peleburan es adalah mencari panas campuran antara
air dan es.
Setelahmendapatkanpanascampuranbarulahmencaripanaspeleburanesdenganperbanding
anantarapanas yang
diperlukandenganmassaesitusendiri.Setelahdilakukanpercobaandilanjutkandenganmelak
ukananalisa data. Analisadata
inidilakukandenganmelakukanralatterlebihdahuludanselanjutnyadilakukan
prosesperhitungan. Dari ralat yang
dilakukandidapatkanlahbahwamassaesadalah(19.660,0.23)g, massa air adalah
, suhu air adalah , suhu setimbang adalah
dan massa kalorimeteradalah . Dari ralatyang didapatkan,
kemudiandilanjutkandenganmelakukanperhitungan.
10
PerhitunganinidilakukandenganmenggunakanpersamaanAsas Black dimanakalor yang
dilepaskansamadengankalor yang diserapatauditerima.
Denganmenggunakanasasinidiperolehbesarkalorjenispeleburanessebesar(279,2 87,11)
kal/g
Dalampraktikuminitidakmenutupkemunginanakanterjadinyakesalahan,
halinimungkinterjadiakibatadalahkesalahandalammembacaskalasuhu yang
adapada thermometer, kurangtelitinyadalammembacamassapadatimbangan,
kurangkeringnyaespadasaatdimasukankedalam calorimeter,
sertaadanyapertumpahan air padasaatdilakukanpengadukan air
danessehinggamengurangimassa air tersebut. Selainitu,
terjadikesalahandalamperhitunganjugamemungkinkanhasil yang
didapatkanmengalamikesalahanterutamapadasaatpembulatananggkadibelaka
ngkoma. Terlepasdarikesalaha-kesalahan yang dilakukan,
percobaaninitelahdilakukansesuaidenganprosedur yang telahditentukan.
VII. KESIMPULAN
11
VI. ANALISIS DATA
4.1 Ralat Keraguan
4.1.1 Massa es
No
1 19.7 19.66 0.04 0.0016
2 19.4 19.66 -0.26 0.0676
3 20.1 19.66 0.44 0.1936
4 20.2 19.66 0.54 0.2916
5 18.9 19.66 -0.76 0.5776
g m m 23 . 0 66 . 19
4.1.2 Massa air
No
1 205.5 205.32 0.18 0.0324
2 205.2 205.32 -0.12 0.0144
3 205.3 205.32 -0.02 0.0004
4 205.1 205.32 -0.22 0.0484
5 205.5 205.32 0.18 0.0324
12
4.1.3 Suhu awal air
No
(K)
1 320 318.8 1.2 1.44
2 319 318.8 0.2 0.04
3 319 318.8 0.2 0.04
4 318 318.8 -0.8 0.64
5 318 318.8 -0.8 0.64
2.16 K
4.1.4 Massa kalorimeter (g)
No
1 97.7 98.38 -0.68 0.4624
2 98.5 98.38 0.12 0.0144
3 99.2 98.38 0.82 0.6724
4 97.4 98.38 -0.98 0.9604
5 99.1 98.38 0.72 0.5184
13
4.1.5 Suhu air setelah dicampur ke kalorimeter (suhu setimbang)
No
1 291 290.4 0.6 0.036
2 291 290.4 0.6 0.036
3 290 290.4 -0.4 0.016
4 290 290.4 -0.4 0.016
5 290 290.4 -0.4 0.016
4.2 Perhitungan
Q
lepas =
Q
terima
Q
serap
= m
es
. L
es
+ m
es
. C
air
. (t
s-0
)
= (19.660,0.23)g. L
es
+ (19.660.23)g .
. [ 0 ]
= (19.660,0.23)g L
es
+ [ (19.66 . ) (19.66. ) (
)]
= (19.660,0.23)g. L
es
+ ( 58.23) ] kal
Q
lepas
= m
air
. C
air
. (t
air
t
s
)
= .
. [ ]
14
= [ ( 290.4) ( 290.4) (
) ] kal
= ( 29.4 0,61 ) kal
= ( . 29.4 ) ( . 29,4 ) (
kal
= (6036.4 122.53 ) kal
Q
serap
= Q
lepas
(19.660,0.23)g. L
es
+ ( 58.23) kal = (6036.4 122.53 ) kal
L =
=
(
= (
) (
) (
)
= (16.64 0,5) kal/g
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum Kalor Peleburan Es bertujuan untuk menentukan kalor lebur es.
Untuk mengetahui kalor lebur es, langkah awal yang dilakukan adalah mencari besar
suhu campuran air dan es (suhu setimbang). Setelah mendapatkan suhu campuran
antara air dan es, kalor lebur es dapat dicari dengan perbandingan antara kalor yang
diperlukan es untuk melebur dengan massa es itu sendiri. Setelah dilakukan percobaan,
dilanjutkan dengan melakukan analisa data dengan melakukan ralat dan proses
perhitungan. Melalui ralat yang telah dilakukan, diperoleh massa es sebesar
g 23 . 0 66 . 19 , massa air sebesar , suhu awal air sebesar
, suhu setimbang sebesar dan massa kalorimeter sebesar
. Proses perhitungan dalam percobaan ini dilakukan dengan
berdasarkan pada persamaan Asas Black yang manyatakan bahwa kalor yang dilepaskan
15
atau diberikan oleh benda yang bersuhu tinggi sama dengan banyaknya kalor yang
diterima atau diserap oleh benda yang bersuhu rendah. Dengan menggunakan asas ini
diperoleh besar kalor jenis peleburan es sebesar (16.64 0,5) kal/g.
Dalam praktikum ini tidak menutup kemunginan akan terjadinya kesalahan, hal ini
mungkin terjadi akibat adalah kesalahan dalam membaca skala suhu yang ada pada
thermometer, kurang telitinya dalam membaca massa pada timbangan, kurang
keringnya es pada saat dimasukan kedalam kalorimeter, serta adanya pertumpahan air
pada saat dilakukan pengadukan air dan es sehingga mengurangi massa air tersebut.
Selain itu, terjadi kesalahan dalam perhitungan juga memungkinkan hasil yang
didapatkan mengalami kesalahan terutama pada saat pembulatan anggka dibelakang
koma. Terlepas dari kesalaha-kesalahan yang dilakukan, percobaan ini telah dilakukan
sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.
VIII. KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Besarnya panas yang diperlukan dalam proses mencair tergantung pada masa es
(m), dan panas peleburan es.
2. Ralat yang dilakukan didapatkanlah bahwa massa es adalah (19.660,0.23)g,
massa air adalah , suhu air adalah , suhu
setimbang adalah dan massa kalorimeter adalah .
3. Untuk mencari kalor jenis peleburan dilakukan dengan menggunakan asas Hukum
Black.
4. Besar kalor jenis peleburan es yang diperoleh adalah sebesar (16.64 0,5) kal/g.