Proposal Penelitian Deskriptif

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL PENELITIAN DESKRIPTIF

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Metodologi Riset



Disusun oleh :

1. M. Khabib Idris 0813000339
2. Nani Asrini 0813000342
3. Sri Hastuti 0813000332
4. Fahrizal 0813000330
5. E.Maya Safitri 08130100004
6. Febriana T. M. 08130100009
7. Pratitis Citra Sari 08130100013
8. Sarry P.W 0812000257


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
PRODI S1 KEPERAWATAN EKSTENSI
JAKARTA
2014


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penelitian adalah suatu proses untuk mendapatkan jawaban suatu pertanyaan,
penyelesaian suatu permasalahan atau pemahaman yang dalam terhadap suatu fenomena
secara sistematis dan didukung oleh data. Penelitian pendidikan adalah penelitian untuk
mendapatkan jawaban, penyelesaian masalah atau pemahaman mendalam tentang pendidikan
melalui metode ilmiah, yaitu sistematis, rasional dan empiris. Menurut Arief (2011),
penelitian pendidikan merupakan hal yang sulit untuk dipelajari. Pertama karena konsep
penelitian itu sukar. Kedua karena banyaknya teori dalam pendidikan yang kadang-kadang
bertentangan. Ketiga karena penelitian pendidikan melibatkan faktor manusia yang
merupakan variabel yang sangat sukar untuk dikontrol.
Namun demikian penelitian sangat penting untuk dilakukan, karena untuk memperbaiki
pendidikan indonesia kita tidak hanya dapat mengandalkan intuisi dan pengalaman saja.
Untuk melakukan penelitian ini, maka dibutuhkan metode penelitian. Metode penelitian
adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh peneliti agar
penelitiannya lebih terarah. Para peneliti dapat memilih berjenis-jenis metode dalam
melaksanakan penelitiannya. Sudah jelas metode yang dipilih berhubungan erat dengan
prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan.
Menurut Nazir (2013), prosedur memberikan kepada peneliti urutan-urutan pekerjaan
yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian mengatakan alat-alat
pengukur apa yang diperlukan dalam melaksanakan suatu penelitian. Sedangkan metode
penelitian memandu si peneliti tentang urutan bagaimana penelitian dilakukan. Ada beberapa
jenis metode penelitian, diantaranya metode sejarah, metode deskriptif, metode
eksperimental, grounded research, metode penelitian tindakan. Untuk metode deskriptif
memiliki beberapa jenis, yaitu penelitian survei, penelitian deskriptif berkesinambungan,
penelitian studi kasus, penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas, penelitian tindakan,
penelitian perpustakaan dan dokumenter dan penelitian evaluasi. Makalah ini akan membahas
lebih dalam tentang penelitian deskriptif dengan jenis penelitian survei dan penelitian
evaluasi.




1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas yang menjadi permasalahan dalam penelitian
ini adalah :
1. Sebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi?
2. Jelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian evaluasi?
3. Bagaimana contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian survei
dan penelitian evaluasi?

1.3 Tujuan Makalah
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Menyebutkan prinsip penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi.
2. Menjelaskan desain, pelaksanaan dan pelaporan penelitian survei dan penelitian evaluasi.
3. Menjelaskan contoh permasalahan yang dipecahkan melalui penelitian penelitian survei
dan penelitian evaluasi.

1.4 Manfaat Makalah
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini adalah :
1. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang penelitian deskriptif, penelitian
survei dan penelitian evaluasi.
2. Masukkan/informasi bagi mahasiswa pascasarjana tentang permasalahan yang dapat
diselesaikan melalui penelitian survei dan penelitian evaluasi.
3. Masukkan/informasi bagi penulis tentang penelitian deskriptif, penelitian survei dan
penelitian evaluasi.

1.5 Ruang Lingkup Makalah
Adapun ruang lingkup penelitian hanya terbatas pada penjelasan tentang prinsip, desain,
pelaksaan dan pelaporan penelitian deskriptif, penelitian survei dan penelitian evaluasi serta
contoh permasalahan bagi masing-masing penelitian.







BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Penelitian Deskriptif
A. Pengertian Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi
atau kejadian. Menurut John dalam Arief (2011), penelitian deskriptif adalah melukkiskan
dan menafsirkan keadaan yang ada sekarang. Penelitian ini berkenaan dengan kondisi atau
hubungan yag ada: praktek-praktek yang sedang berlaku; keyakinan, sudut pandang, atau
sikap yang dimiliki; proses-proses yang sedang berlangsung; pengaruh yang sedang
dirasakan; atau kecendrungan yang sedang brekembang. Sedangkan menurut Zainal (2012),
penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menjawab persoalan-persolan
suatu fenomena atau peristiwa yang terjadi saat ini.

B. Tujuan Penelitian Deskriptif
Menurut Zainal (2012), tujuan penelitian deskriptif, yaitu untuk menjelaskan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu, membuat komparasi atau evaluasi, mengetahui apa yang dikerjakan orang lain dalam
menangani masalah atau situasi yang sama, dan agar dapat belajar untuk kepentingan
pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa depan. Sehingga dapat juga
dikatakan bahwa tujuan penelitian deskriptif adalah menghasilkan gambaran akurat tentang
sebuah kelompok, menggambarkan mekanisme sebuah proses atau hubungan, memberikan
gambaran lengkap baik dalam bentuk verbal atau numerikal, menyajikan informasi dasar
akan suatu hubungan, menciptakan seperangkat kategori dan mengklasifikasikan subjek
penelitian, menjelaskan seperangkat tahapan atau proses, serta untuk menyimpan informasi
bersifat kontradiktif mengenai subjek penelitian.

C. Prinsip Penelitian Deskriptif
Adapun prinsip penelitian deskriptif adalah :
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah yang aktual, masa sekarang, atau yang sedang
terjadi.
b. Data yang terkumpul kemudian disusun, dianalisis, dan ditafsirkan.

c. Variabel yang diteiliti bisa tunggal, atau lebih dari satu variabel, bahkan dapat juga
mendeskripsikanhubungan beberapa variabel

D. Desain Penelitian Deskriptif
Desain Penelitian Deskriptif bertujuan untuk menerangkan atau menggambarkan masalah
penelitian yang terjadi berdasarkan karakteristik Orang, Tempat dan Waktu.
- Variabel Orang :
Orang sebagai individu mempunyai Variabel yang tak terhingga banyaknya, sehingga untuk
mengadakan pengamatan terhadap semua variabel tersebut sangat tidak mungkin. Beberapa
Variabel Utama yang dapat digunakan sebagai indikator untuk mengidentifikasi seseorang,
diantaranya adalah : Umur, Jenis Kelamin, Suku Bangsa/Etnis, Pendidikan, Status
Perkawinan, Status Ekonomi, Status Marital, dsb.
- Variabel Tempat :
Faktor Tempat atau Distribusi Geografis memegang peranan yang sangat penting dalam
penelitian, karena pada geografis yang berbeda akan berbeda pula pola permasalahan yang
dihadapai (pola penyakitnya).
- Variabel Waktu :
Variabel Waktu sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang dilaksanakan, misalnya
suatu survey yang dilakukan pada Waktu atau Musim yang berbeda, dapat menghasilkan
Pola Penyakit yang berbeda pula. Perubahan Waktu yang perlu mendapatkan perhatian antara
lain : Kecenderungan Sekuler ; Variasi Siklik ; Variasi Musim ; Variasi Random. Deskripsi
tersebut dapat terjadi pada lingkup Individu di suatu daerah tertentu atau lingkup Kelompok
pada masyarakat di daerah tertentu.

E. Contoh Masalah Penelitian Deskriptif
Contoh permasalahan yang sering dihadapi dibidang pendidikan adalah :
a. Studi mengenai peranan suatu metode terhadap pemahaman konsep yang bertujuan
hanya untuk memperoleh gambaran tentang efektivitas dari metode tersebut.
b. Penelitian mengenai taraf serap siswa-siswa Sekolah Menengah.
c. Studi laporan mengenai hasil nilai tes di suatu sekolah

F. Langkah-langkah Pelaksanaan Penelitian Deskriptif
a. Merumuskan masalah yang terkait dengan variabel yang akan diteliti yang terjadi pada
saat ini kemudian dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya kemudian dijabarkan menjadi

pertanyaan-pertanyaan penelitian. Untuk masalah yang bersifat menghubungkan gunakan
hipotesis penelitian.
b. Menentukan jenis data yang diperlukan yang terkait dengan data kuantitatif atau data
kualitatif.
c. Menentukan prosedur pengumpulan data yang terkait dengan alat pengumpul
data/instrumen penelitian (tes, wawancara, observasi, angket, sosiometri) dan sumber
data/ sampel/subyek penelitian (dari mana informasi/data itu diperoleh).
d. Menentukan prosedur pengolahan data: data yang dikumpulkan mula-mula disusun,
dijelaskan, kemudian dianalisa (sering disebut metode analitis).
e. Pengolahan data terkait dengan jenis data yang dikumpulkan. Untuk data kuantitatif,
maka pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif.
f. Prosedur yang dilakukan antara lain: pemeriksaan data; klasifikasi data ; tabulasi data;
menghitung frekuensi data; perhitungan selanjutnya sesuai dengan statistik deskriptif
yang sesuai (persen, rata-rata, SD, atau korelasi); memvisualisasikan data (tabel, grafik);
dan menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan penelitian.
g. Menarik kesimpulan penelitian.


2.2 Penelitian Survei
A. Pengertian Penelitian Survei
Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu atau
beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada waktu
dilakukan penelitian. Penelitian survei bersifat menyeluruh dan meluas dalam
mengungkapkan masalahnya, tanpa mengkhususkan perhatiannya pada gejala atau aspek
tertentu didalamnya.
Informasi yang diperoleh dari penelitian survei dapat dikumpulkan dari seluruh
populasi dan dapat pula dari sebagian populasi. Survei yang dilakukan kepada semua
populasi dinamakan penelitian sensus sedangkan jika pengumpulan data hanya dilakukan
pada sebagian dari populasi disebut sebagai survei sampel.

B. Tujuan Penelitian Survey
- Untuk memperoleh fakta dari gejala yang ada
- Mencari keterangan secara faktual dari suatu kelompok, daerah dsb.

- Melakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal yang telah dilakukan orang lain
dalam menangani hal yang serupa
- Dilakukan terhadap sejumlah individu / unit baik secara sensus maupun secara sampel
- Hasilnya untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan

C. Prinsip Penelitian Survei
Yang menjadi prinsip dari penelitian survei adalah untuk pengumpulan data hanya
menggunakan instrumen kuesioner. Sehingga karakter penelitian survei adalah selfreport
artinya responden melaporkan dirinya ke peneliti (spesifik).

D. Desain penelitian survei
Penelitian survey berdasarkan lingkup dan fokus dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Survey Sensus, yaitu Penelitian survey yang melibatkan seluruh populasi dalam
penelitian.
- Survey Sample, yaitu Penelitian survey yang tidak melibatkan seluruh populasi
melainkan menarik sampel dari populasi tersebut.
Adapun desain penelitian survei adalah :
- Cross Sectional Design : Cross-sectional Survei digunakan untuk mengumpulkan
informasi tentang suatu populasi pada satu waktu tertentu . Contoh survei cross sectional
adalah penelitian mengenai bagaimana pendapat orang tua apabila terdapat penyaringan
internet.
- Successive independent samples Design : Dalam successive independent samples design
sampel yang berbeda dari responden dari populasi mengisi survei selama periode waktu.
Successive independent samples design memungkinkan peneliti untuk mempelajari
perubahan pada populasi dari waktu ke waktu.
- Longitudinal Design : survei longitudinal mengumpulkan data selama periode
waktu. peneliti kemudian dapat menganalisis perubahan dalam populasi dan berusaha
untuk menggambarkan dan / atau menjelaskannya.

E. Pelaksanaan/Langkah-langkah Dalam Penelitian Survey
1. Menentukan Permasalahan
Mencari masalah apa yg akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman atau
melalui bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan

lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah tidak harus dalam
bentuk pertanyaan.
Misalnya: Yang kita ketahui mahasiswa pascasarjana lebih senang ke perpustakaan induk
dari pada ke perpustakaan pascasarjana. Pertanyaannya: Mengapa mahasiswa pascasarjana
kurang berminat untuk ke perpustakaan pascasarjana?
2. Hipotesis
Adalah menebak secara ilmiah dan logis tentang pemecahan suatu masalah penelitian
atau dugaan sementara yang memerlukan jawaban secara ilmiah.
3. Menentukan Tujuan Penelitian
Penetapan tujuan survey dilakukan dalam rangka menunjukkan fokus perhatian dan
upaya yang akan dilakukan.
4. Menentukan Tipe Survey
Mempertimbangkan tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Peneliti perlu
memahami secara mendalam tentang tipe, ruang lingkup dan karakteristik komunitas. Hal ini
diperlukan sebagai pertimbangan peneliti dalam rangka mengatasi masalah yang
menyangkut personil, keuangan, perlengkapan, akomodasi, dan sebagainya.
5. Sample Design
Menyeleksi personil yang akan dilibatkan dalam kegiatan survei. Personil yang akan
dilibatkan dalam kegiatan survai perlu diseleksi sesuai dengan tingkat kepakaran yang
dimilikinya, misalnya kemampuan dan pengalaman mereka mengenai teknik survai,
penguasaan teknik pengumpulan data dari lokasi survai melalui wawancara, observasi,
kuesioner, dan sebagainya.
6. Menentukan Besarnya Sample
Jumlah sample yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh
populasi (sample harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti).
7. Membuat Pertanyaan dan Memilih Alat Tes Apa Yang Akan Digunakan
Alat tes terdiri dari tiga macam yaitu : Kuesioner, Skala (Likert-type scale), dan Tes.
8. Menentukan Bentuk Data Collection Sesuai Definisi Konseptual Alat Penelitian
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik :
a. Kuesioner
- Terstruktur : Sudah tersedia jawabannya
- Tidak Terstruktur : Responden mengemukakan jawaban secara bebas.
b. Observasi : Peneliti ikut langsung ke lokasi penelitian dan terlibat dalam group
penelitian.

c. Wawancara : Peneliti mewawancarai langsung responden (bertemu langsung).
9. Memproses Data
Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sample di kaitkan menjadi satu sehingga
menghasilkan data.
10. Melakukan Analysis Data
Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya.
11. Pembahasan Hasil
Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat menjawab
hipotesis yang telah di buat tadi.

F. Teknik Pengumpulan Data Pada Penelitian Survey
1. Melalui Surat (mail-questionare)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden melalui
mengiriman kuesioner via pos. Kelebihan dari mail-questionare adalah hemat biaya, hemat
waktu, responden bisa memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi kuesioner, ada
jaminan kerahasiaan (anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata (tidak dibacakan lagi),
tidak ada bias pewawancara, serta banyak responden yang dapat dicapai (dibandigkan dengan
pengiriman pewawancara ke banyak tempat).

Sedangkan kekurangannya adalah tidak
fleksibel, terdapat kecenderungan rendahnya tanggapan (response rate), hanya
perilakuverbal yang tercatat, idak ada kendali atas lingkungan (ribut, diganggu), tidak
ada kendali atas urutan pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak
terjawab, tidak bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara
tidak menjawab (non-response) dengan salah alamat, tidak ada kendali
atas waktu pengembalian, tidak dapat menggunakan format yang kompleks, dan bisa
mendapatkan sample yang bias.

2. Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview)
Merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau
berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face
interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan
pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk
mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa
curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang
dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk
kuesioner yang kompleks. Sedangkan, kelemhannnya adalah biayanya yang mahal, waktu

yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias pewawancara, tidak
ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta, mengganggu responden, kurang
menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang bisa diandalkan
untuk mencapai banyak responden.
3. Wawancara telepon (telephone interview)
Merupakan cara menguji tanggapan respondenvia telepon. Kelebihan dari telephone
interview adalah tingkat respon (Respon rate) lebih tinggi dari mail atau self administered.
memnungkinkan untuk menjangkaugeografis yang luas/ jauh, waktu lebih singkat, dapat
mengontrol tahapan pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutanprobing, dan
memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan, kekurangannya
adalah biaya tinggi, panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang
memiliki telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit
untuk pertanyaan terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat hal-hal
tertentu dari latar belakang suara atau intonasi suara.
4. Alat Survey
1. Kuesioner
Dalam penggunaan alat ini, penelitian banyak mendapatkan data secara faktual.
- Yes No question atau skala dikotomus adalah pilihan jawaban hanya terdiri dari 2
pilihan
Contoh : Apakah anda sudah menikah? Ya atau Tidak
- Forced choice adalah pertanyaan yang memaksa kita untuk menjawab walaupun
pilihannya tidak begitu sesuai dengan keadaan kita (jadi, kita memilih pilihan yang paling
mendekati dengan keadaan kita)
Contoh: Saat berlibur saya lebih suka pergi ke pantai atau mall
- Pilihan ganda adalah pertanyaan dimana responden dapat memilih jawaban sesuai dengan
pilihan yang tersedia
Contoh : saya berstatus sebagai a. single b. bertunangan c.menikah
- Open ended question adalah pertanyaan dimana responden dapat menjawab
pertanyaannya dengan kalimatnya sendiri, jawaban responden terbuka
Contoh : bagaimana pendapat anda tentang fakultas psikologi ?
2. Skala (Likert-type scale)
Dalam penggunaan alat ini, jawaban dari subjek akan lebih bersifat konseptual sesuai dengan
self-concept masing-masing individu, adanya peran interpretasi dalam menjawab pertanyaan.

Bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri atau karakteristik sesuatu hal berdasarkan suatu ukuran
tertentu sehingga dapat dibedakan.
Contoh: Bagaimana menurut anda mengenai jadwal kuliah yang akan di padatkan?

3. Tes
Dalam penggunaan alat ini, pertanyaan yang di ajukan sudah memiliki standardisasi dan
norma yang berlaku terhadap jenis tes yang di gunakan sebagai alat tes.
- Achievement test : Tes mengenai kemampuan kita terhadap pengetahuaan umum, biasa di
sebut tes prestasi.
- Aptitude test : Tes yang memberikan informasi tentang potensi seseorang, biasa di sebut
tes kemampuan atau ability test.
- Personality test
4. Interview Guide
Pedoman wawancara mencakup beberpa hal, diantaranya adalah :
- Tujuan wawancara
- Topik yang akan digali
- Kemungkinan urutan topik yang akan disampaikan
- Susunan kata kata untuk pertanyaan khusus
- Catatan kapan konteks dan transisi akan dilakukan
- Kemungkinan urutan pertanyaan dalam masing masing topik
5. Observation Checklist
Lembar observasi adalah pedoman terperinci yang berisi langkah langkah
melakukan observasi, mulai dari perumusan masalah , kerangka teori untuk menjabarkan hal
yang akan diobservasi, prosedur dan teknik perekaman, dan kriteria analisis dan interpretasi.
G. Contoh Kasus Yang Menggunakan Penelitian Survey
Seorang tamu asing yang mengamati para tukang becak di malioboro yang
menawarkan jasa kepada para turis dengan bahasa Inggris, dna ucapannya cukup baik.
Timbul minat dalam diri tamu untuk meningkatkan kemampuan para tukang becak tersebut
agar terbuka kesempatan bagi mereka untuk mencari lapangan kerja lain. Memang turis yang
satu ini tergolong ilmuwan yang mempunyai kegemaran meneliti, sekaligus seorang
sosiawan. Tamu yang tinggal beberapa hari ditempat itu sempat melakukan penelitian.
KS STS S


S

S

S
SS TS

Disusunlah rencana penelitian sederhana, dan dirumuskankanlah beberapa problematika
penelitian antara lain :
1) Ada beberapa tukang becak yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris?
2) Seberapa tinggi tingkat penguasaan berbahasa Inggris para tukang becak ini?
3) Berapa orangkah ( atau berapa persen) di antara mereka yang berminat mengikuti kursus
tambahan bahasa Inggris andaikata kepada mereka diberi kesempatan kursus secara
cuma-cuma?
4) Adakah kemungkinan mereka menghidupi diri (mungkin dnegn keluarga mereka) dengan
mata pencaharian lain, misalnya pramuwisata atau penerjemah?
5) Ada berapa orangkah yang berminat meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris agar
dapat melayani turis secara lebih baik?
Dengan mengetahui pendapat umum para tukang becak, peneliti dapat memberikan
saran kepada pihak pemerintah atau badan swasta yang berminat untuk menyelenggarkan
kursus bahasa Inggris atau pembinaan lain. Sekurang-kurangnya Dinas Pariwisata dengan
hasil semacam ini dapt terbantu dat yang sangat berharga guna menentukan tindakan lebih
lanjut.

2.3 Penelitian Evaluasi
A. Pengertian Penelitian Evaluasi
Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur hasil atau dampak suatu aktivitas,
program, atau proyek dengan cara membandingkan dengan tujuan yg telah ditetapkan, dan
bagaimana cara pencapaiannya (Mulyono 2009). Sedangkan menurut Rika Dwi K. (2009)
Evaluasi adalah sebuah proses dimana keberhasilan yang dicapai dibandingkan dengan
seperangkat keberhasilan yang diharapkan. Perbandingan ini kemudian dilanjutkan dengan
pengidentifikasian faktor-faktor yang berpengaruh pada kegagalan dan keberhasilan.
Evaluasi program adalah proses untuk mendeskripsikan dan menilai suatu program
dengan menggunakan kriteria tertentu dengan tujuan untuk membantu merumuskan
keputusan, kebijakan yang lebih baik. Pertimbangannya adalah untuk memudahkan evaluator
dalam mendeskripsikan dan menilai komponen-komponen yang dinilai, apakah sesuai dengan
ketentuan atau tidak (Edison, 2009). Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 222) penelitian
evaluasi dapat diartikan suatu proses yang dilakukan dalam rangka menentukan kebijakan
dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program,

serta mempertimbangkan proses serta teknik yang telah digunakan untuk melakukan suatu
penelitian.
Berdasarkan beberapa uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian
evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang sistematis yang dilakukan untuk mengukur
hasil program atau proyek (efektifitas suatu program) sesuai dengan tujuan yang
direncanakan atau tidak, dengan cara mengumpulkan, menganalisis dan mengkaji pelaksaaan
program yang dilakukan secara objektif. Kemudian merumuskan dan menentukan kebijakan
dengan terlebih dahulu mempertimbangkan nilai-nilai positif dan keuntungan suatu program.

B. Tujuan Penelitian Evaluasi
Pada prinsipnya tujuan evaluasi program harus dirumuskan dengan titik tolak tujuan
program yang akan dievaluasi. Ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan
khusus. Tujuan umum biasanya diarahkan pada program secara keseluruhan, sedangkan
tujuan khusus diarahkan pada tiap-tiap komponen dari program. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa tujuan penelitian evaluasi untuk mengevaluasi komponen-komponen program dan
program secara menyeluruh.
Penelitian evaluasi juga memiliki dua fungsi, yaitu evaluasi sumatif yang difungsikan
sebagai pengumpulan data pada waktu pendidikan masih berlangsung. Sedangkan evaluasi
sumatif yaitu difungsikan jika program kegiatan sudah selesai dilaksanakan. Ini dapat
dianggap bahwa luasnya sasaran penilaian sumatif merupakan gabungan dari sasaran
penilaian formatif.

C. Perbedaan penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan
Ditinjau dari tujuan, penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan memilik tiga
perbedaan, yaitu:
a. Penelitian evaluasi dilaksanakan untuk mengambil keputusan sedangkan evaluasi
pendidikan dimaksudkan untuk menguji hipotesis. Tentu saja maksud yang kedua,
yaitu setelah hipotesis terbukti, tetap tidak menutup kemungkinan bahwa hasilnya
juga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan.
b. Penelitian evaluasi dilaksanakan dengan tujuan terbatas. Terkadang pengambilan
keputusan hanya tertarik pada aspek yang sempit saja, sehingga hasil yang diperoleh
tidak dapat digeneralisasikan. Sedangkan evaluasi pendidikan biasanya peneliti lebih
banyak tertarik pada prinsip-prinsi yang dapat diberlakukan untuk lingkup yang lebi
luas.

c. perbedaan yang ketiga berhubungan dengan pertimbangan makna atau nilai. Para
peneliti biasany berpikir dari segi manfaat dan nilai yang menyangkit gejala-gejala
pendidikan.

D. Desain Penelitian Evaluasi
Desain penelitian evaluasi adalah rencana yang menunjukkan bila evaluasi akan
dilakukan dan dari siapa evaluasi atau informasi akan dikumpulkan selama evaluasi
berlangsung. Desain ini terbagai atas dua yaitu Desain dalam evaluasi sumatif dan Desain
dalam evaluasi formatif.
Elemen dalam desain Evaluasi
a. Kelompok Eksperimen
Yaitu kelompok yang menerima perlakuan, dan untuk mengetahui pengaruh program,
maka perlu adanya kelas kontrol.
b. Kelompok Kontrol
Yaitu kelompok yang telah diukur dan sama dengan kelompok eksperimen tetapi tidak
mendapatkan perlakuan seperti yang dilakukan pada kelompok eksperimen.
c. Kelompok Kontrol ekuivalen
Kelompok ini dibentuk dengan di random. Desain evaluasi menghasilkan hasil yang
terbaik jika menggunakan kelompok ekuivalen karena hasil yang diperoleh tidak dipengaruhi
oleh faktor-faktor lain , kecuali karena perlakuan.
d. Kelompok control non ekuivalen
Kelompok ini dipilih karena sama dengan kelompok eksperimen, tidak melalui
pengacakan. yang disebut juga kelompok pembanding.
e. Postest
Yaitu pengukuran yang dilakukan pada akhir eksperimen. Hasilnya merupakan variabel
terikat.
f. Pre-test
Yaitu setiap nilai tes atau pengukuran yang dilakukan sebelum program dilaksanakan.
Uraian diatas dapat dijadikan seperti tabel dibawah :


Tabel diatas memperlihatkan bagaimana elemen elemen itu dapat dikombinasikan untuk
membentuk enam desain sebagai berikut :
- The True Control group : Desain postest-pretest
- The True Control group : Desain Posttest saja
- Non-equivalent Control group : Desain Postest dan Postest
- The Single Group Time series Desaign
- The time series whit Non-Equivalent Control group : Desain Postest saja
- Before and After Design

E. Pelaksanaan Penelitian Evaluasi
Seperti halnya pelaksanaan penelitian yang lain, penelitian evaluasi melalui prosedur
sebagai berikut :
1. Peneliti mengadakan pengkajian terhadap buku-buku, lapanag dan menggali
informasi dari pakar untuk memperoleh gambaran tentang permasalahn yang akan
diteliti.
2. Peneliti merumuskan problematika penelitian dalam bentuk pertanyan penelitian
setelah terlebih dahulu mengkaji sumber yang relevan untuk memperoleh ketajama
problematika.
3. Peneliti menyusun proposal penelitian.
4. Peneliti mengatur perencanaan penelitian, menyusun instrumen, menyiapkan kancah
penelitian dan melaksanakan ujicoba instrumen.
5. Pelaksanaan penelitian dalam bentuk yang disesuaikan dengan model penelitian yang
telah dipilih.

6. Peneliti mengumpulkan data dengan instrumen yang telah disusun berdasarkan
rincian komponen yang akan dievaluasi.
7. Menganalisis data yang terkumpul dengan menerapkan tolak ukur yang telah
dirumuskan oleh peneliti sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengelola
program.
8. Menyimpulkan hasil penelitianberdasarkan gambaran tentang sejauh mana data sesuai
dengan tolok ukur.
9. Informasi mengenai hasil penelitian disampaikan kepada pengelola program atau
pihak yang diminta bantuan kepada peneliti evaluasi.

F. Contoh Permasalahan Penelitian Evaluasi
Variabel yang sering dicermati oleh peneliti dengan menggunakan penelitian evaluasi
adalah mengenai gejala pendidikan. Didalam kegiatan formal objek penilaian yang dicermati
oleh peneliti dapat dipandang sebagai komponen suatu program, yaitu :
1. Pendekatan atau strategi pengajaran : metode penemuan untuk IPA kelas I, metode
braiwashing untuk bahasa Inggris di SMP kelas I, pendekatan micro leading untuk
perkuliahan manajeme dan sebagainya.
2. Bahan kurikulum : Paket belajar, film slide, perangkat tutorial, buku pengajaran
berprograma dan sebagainya.
3. Program pengajaran : program pengadaan guru Sekolah Dasar, pemberia keterampilan
para lulusan SMA, paket program pendidikan keterampilan, pendidikan komputer dan
sebagainya.
4. Organisasi pendidikan : Taman Kanak-kanak Tempat Pembinaan Keterampilan
(TPK), kursus bahasa Inggris, dan sebagainya.
5. Pelaksana pendidikan : guru kelas, guru bidang studi, petugas bimbingan, tutor dan
sebagainya.
6. Subjek didik : siswa Sekolah Dasar, siswa Sekolah Pendidikan Luar Biasa, anak
berkemampuan unggul, mahasiswa Perguruan Tinggi Swasta dan sebagainya.
Dengan contoh-contoh objek evaluasi tersebut dapat dikemukakan disini bahwa
kegiatan penilaian dapat memfokuskan salah satu dari komponen yang telah
disebutkan.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
mengungkapkan fakta suatu kejadian, objek, aktivitas, proses, dan manusia secara apa adanya
pada waktu sekarang atau jangka waktu yang masih memungkinkan dalam ingatan
responden. Yang termasuk dalam metode penelitian deskriptif adalah penelitian survei dan
penelitian evaluasi.
Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian untuk mengumpulkan data (satu atau
beberapa variabel) dari anggota populasi untuk menentukan status populasi pada waktu
dilakukan penelitian sedangkan penelitian evaluasi merupakan suatu prosedur ilmiah yang
sistematis yang dilakukan untuk mengukur hasil program atau proyek.
Terdapat perbedaan antara penelitian evaluasi dengan evaluasi pendidikan ditinjau
dari segi tujuan yaitu; dalam pengambilan hasil keputusan atau hipotesis, dalam hal
penggeneralisasian hasil yang diperoleh dan dalam pertimbangan makna atau nilai.

3.2 Saran
Mengingat kelebihan dan kelemahan baik penelitian survei atau penelitian evaluasi
tidak terdapat dalam makalah ini, maka diharapkan untuk penulis selanjutnya agar
menjelaskan tentang kelebihan dan kelemahan masing-masing penelitian ini.














DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/29791/4/Chapter%20II.pdf diakses tanggal 9
Juni 2014

Anda mungkin juga menyukai