Askep Anemia
Askep Anemia
Askep Anemia
KELOMPOK IV
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 1
JUNI 09
A. Konsep medis
1 Pengertian
Anemia adalah istilah yang menunjukkan rendahnya hitung sel darah merah
dan kadar hemoglobin dan hematokrit dibawah normal. Anemia bukan
merupakan penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu
penyakit atau akibat gangguan fungsi tubuh. Secara fisiologis anemia terjadi
apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke
jaringan.
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah
normal. Sumber yang lain mengatakan bahwa anemia adalah pengurangan
jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin, dan volume pada sel darah
merah (hemtokrit) per 100 ml darah. Sel darah merah mengandung hemoglobin,
yang
memungkinkan
mereka
mengangkut
oksigen
dari
paru-paru
dan
a) Anatomi fisiologi
Sel darah merah atau eritrosit adalah merupakan cairan bikonkaf yang tidak
berinti yang kira-kira berdiameter 8 m, tebal bagian tepi 2 m pada bagian tengah
tebalnya 1 m atau kurang. Karena sel itu lunak dan lentur maka dalam
perjalanannya melalui mikrosirkulasi konfigurasinya berubah. Stroma bagian luar
yang mengandung protein terdiri dari antigen kelompok A dan B serta faktor Rh
yang menentukan golongan darah seseorang. Komponen utama sel darah
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 2
JUNI 09
merah adalah protein hemoglobin (Hb) yang mengangkut O2 dan CO2 dan
mempertahankan pH normal melalui serangkaian dapar intrasellular. Molekulmolekul Hb terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida (globin) dan 4 gugus heme,
masing-masing mengandung sebuah atom besi. Konfigurasi ini memungkinkan
pertukaran gas yang sangat sempurna.
b) Etiologi
Etiologi umum dari anemia adalah :
a) Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah pembuluh darah
Kronik (menahun)
Perdarahan hidung
Wasir (hemoroid)
Ulkus peptikum
Kanker atau polip di saluran pencernaan
Tumor ginjal atau kandung kemih
Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
b) Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan zat besi
Kekurangan vitamin B12
Kekurangan asam folat
Kekurangan vitamin C
Penyakit kronik
c) Meningkatnya penghancuran sel darah merah
Pembesaran limpa
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 3
JUNI 09
Pasca
Perdarahan
(Post
Hemorrhagic)
intoksikasi,
infeksi
(malaria),
imunologis
(inkompabilitas
diagnosis
anemia
harus
digabungkan
pertimbangan
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 4
JUNI 09
Jenis anemia yang paling sering kita temui adalah Anemia Kekurangan
Besi (AKB) yang disebabkan kurangnya zat besi untuk sintesis hemoglobin. Di
Indonesia AKB masih merupakan masalah gizi utama selain kekurangan kalori
protein, vitamin A, dan yodium. Penelitian di Indonesia mendapatkan prevalensi
AKB pada anak balita sekitar 30-40% dan pada anak sekolah 20-35%. Menurut
hasil SKRT 1992, prevalensi anemia pada anak usia sekolah 55,5% dan
sebagian besar adalah AKB. AKB mempunyai dampak yang merugikan bagi
kesehatan anak berupa gangguan tumbuh kembang, penurunan daya tahan
tubuh dan daya konsentrasi, serta penurunan kemampuan belajar, sehingga
menurunkan prestasi belajar sekolah.
d) Insiden
Prevalensi gen sel sabit yang tinggi terdapat di bagian tropik yang dapat
mencapai hingga 40 % di daerah tertentu. Dikenal 3 jenis mutasi gen yaitu bantu,
benin dan senegal yang diberi nama sesuai daerah asalnya. Prevalensi Hb S
lebih rendah di dapat juga di daerah Mediteranian, Saudi Arabia dan beberapa
bagian di India. Hemoglobin S adalah hemoglobin abnormal yang paling banyak
didapat. Pembawa sifat diturunkan secara dominan. Insiden diantara orang
Amerika berkulit hitam adalah sekitar 8 % sedangkan status homozigot yang
diturunkan secara resesif berkisar antara 0,3 1,5 %. (Noer Sjaifullah H.M,
1999, hal 535)
e) Patofisiologi
Defeknya adalah satu substitusi asam amino pada rantia beta hemoglobin
karena hemoglobin A normal mengandung dua rantai alfa dan dua rantai beta,
maka
terdapat
dua
gen
untuk
sintesa
tiap
rantai.
Trail sel sabit hanya mendapat satu gen normal, sehingga sel darah merah
masih mampu mensintesa kedua rantai beta, jadi mereka mempunyai
hemoglobin A dan S sehingga mereka tidak menderita anemia dan tampak
sehat.
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 5
JUNI 09
Apabila dua orang dengan trait sel sabit sama menikah, beberapa anaknya s
bila adaakan membawa dua gen abnormal dan mempunyai rantai hemoglobin
S, maka anak akan menderita anemia sel sabit. (Smeltzer C Suzanne, 2002,
hal : 943 944).
f) Manifestasi klinik
Sistem jantung : nafas pendek, dispnea sewaktu kerja berat, gelisah
Sistem pernafasan : nyeri dada, batuk, sesak nafas, demam, gelisah
Sistem saraf pusat : pusing, kejang, sakit kepala, gangguan BAK dan BAB
Sistem genitourinaria : nyeri pinggang, hematuria
Sistem gastrointestinal : nyeri perut, hepatomegali, demam
Sistem okular : nyeri, perubahan penglihatan, buta
Sistem skeletal : nyeri, mobilitas berkurang, nyeri dan bengkak pada
lengan dan kaki.
g) Tes diagnostic
a. Pemeriksaan darah lengkap : retikulosit (jumlah darah bervariasi dari
30% 50%), leukositos (khususnya pada krisis vaso-oklusit) penurunan
Hb/Ht dan total SDM.
b. Pemeriksaan pewarnaan SDM : menunjukkan sabit sebagian atau
lengkap, sel bentuk bulan sabit.
c. Tes tabung turbiditas sabit : pemeriksaan rutin yang menentukan adanya
hemoglobin S, tetapi tidak membedakan antara anemia sel sabit dan
sifat yang diwariskan (trait)
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 6
JUNI 09
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 7
JUNI 09
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 8
JUNI 09
Penderita seringkali cacat karena adanya nyeri berulang yang kronik karena
adanya kejadian-kejadian oklusi pada pembuluh darah. Pada kelompok
penderita terdapat insiden yang tinggi terhadap ketergantungan obat, terdapat
juga insiden yang tinggi atas sulitnya mengikuti sekolah dan melakukan
pekerjaan. (Price A Sylvia, 1995, hal : 239)
B. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
Asuhan keperawatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan untuk meningkatkan, mencegah dan memulihkan kesehatan
melalui 4 tahap yang terdiri dari pengkajian, perencanam pelaksanaan, dan
evaluasi.
Proses keperawatan adalah cara pendekatan sistematis yang diterapkan
dalam
melaksanakan
fungsi
keperawatan,
pendekatan
yang
dimiliki,
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna. 9
JUNI 09
Identitas penanggung
Keluhan
utama
dan
riwayat
kesehatan
masa
lalu
Keluhan utama : pada keluhan utama akan nampak semua apa yang
dirasakan klien pada saat itu seperti kelemahan, nafsu makan menurun dan
pucat.
Riwayat kesehatan masa lalu : riwayat kesehatan masa lalu akan
memberikan informasi kesehatan atau penyakit masa lalu yang pernah
diderita,
Pemerisaan fisik
Aktivitas / istirahat
Gejala
Keletihan
kelemahan
terus-menerus
sepanjang
hari.
Sirkulasi
Gejala : Palpitasi atau nyeri.
Tanda : Tekanan darah menurun, nadi lemah, pernafasan lambat, warna
kulit pucat atai sianosis, konjungtiva pucat.
Eliminasi
Gejala : Sering berkemih, nokturia (berkemih malam hari.
Integritas ego
Gejala : Kuatir, takut.
Tanda : Ansietas, gelisah.
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.10
JUNI 09
Makanan / cairan
Gejala : Nafsu makan menurun.
Tanda : Penurunan berat badan, turgor kulit buruk dengan bekas gigitan,
tampak kulit dan membran mukosa kering.
Hygiene
Gejala : Keletihan / kelemahan
Tanda : Penampilan tidak rapi.
Neurosensori
Gejala : Sakit kepala / pusing, gangguan penglihatan
Tanda : Kelemahan otot, penurunan kekuatan otot.
Nyeri / kenyamanan
Gejala : Nyeri pada punggung, sakit kepala.
Tanda : Penurunan rentang gerak, gelisah.
Pernafasan
Gejala : Dispnea saat bekerja.
Tanda : Mengi
Keamanan
Gejala : Riwayat transfusi.
Tanda : Demam ringan, gangguan penglihatan.
Seksualitas
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.11
JUNI 09
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.12
JUNI 09
Nokturi.
Nafsu makan menurun.
Nyeri pada punggung.
Sakit kepala.
Berat badan menurun.
Gangguan penglihatan.
Data objektif
Konjungtiva pucat.
Gelisah.
Warna kulit pucat.
Gangguan gaya berjalan.
Tekanan darah menurun.
Demam ringan.
Eritrosit menurun.
Bilirubin serumen : meningkat.
JDL : leukosit dan trombosit menurun.
LDH meningkat.
(Doenges E. Mariylnn, 2000, hal : 582 585).
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.13
JUNI 09
2. Diagnosa keperawatan
Adapun kemungkinan diagnosa keperawatan pada klien anemia sel sabit baik
aktual maupun potensial adalah sebagai berikut :
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.14
JUNI 09
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.15
JUNI 09
Rasional
Vasekonstriksi
menurunkan
sirkulasi
perifer
dan
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.16
JUNI 09
Mengidentifikasi
efisiensi,
menduga
kemungkinan
intervensi.
b. Anjurkan klien makan sedikit-sedikit tapi sering dan bervariasI
Rasional : Pemasukan makanan atau menambah kekuatan dan
diberikan sedikit-sedikit agar pasien tidak merasa bosan.
c. Beri HE tentang pentingnya makanan atau gizi
Rasional : Makanan yang bergizi dapat mempercepat penyembuhan
penyakitnya..
d. Timbang berat badan setiap hari.
Rasional : Mengawasi penurunan BB atau efektivitas intervensi
nutrisi.
e. Penatalaksanaan pemberian vitamin B1.
Rasional : Vitamin bisa menambah nafsu makan.
f. Konsul pada ahli gizi
Rasional : Membantu dalam membuat rencana diit untuk memenuhi
kebutuhan individu.
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.17
JUNI 09
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.18
JUNI 09
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.19
JUNI 09
5. Evaluasi
Evaluasi adalah pengukuran dari keberhasilan rencana perawatan dalam
memenuhi kebutuhan pasien. Tahap evaluasi merupakan kunci keberhasilan
dalam menggunakan proses perawatan.
Hasil evaluasi yang diharapkan / kriteria : evaluasi pada klien dengan anemia
sel sabit adalah sebagai berikut :
Mengatakan pemahaman situasi / faktor resiko dan program pengobatan
individu dengan kriteria :
a) Menunjukkan teknik / perilaku yang memampukan kembali melakukan
aktivitas.
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.20
JUNI 09
b) Melaporkan
kemampuan
melakukan
peningkatan
toleransi
aktivitas.
diri
sebagai
orang
yang
berguna.
PENUTUP
Kesimpulan
Anemia didefinisikan sebagai penurunan volume eritrosit atau kadar Hb
sampai di bawah rentang nilai yang berlaku untuk orang sehat (Nelson,1999).
Anemia berarti kekurangan sel darah merah, yang dapat di sebabkan oleh
hilangnya darah yang terlalu cepat atau karena terlalu lambatnya produksi sel
darah merah. (Guyton,1997).
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.21
JUNI 09
B12),
anemia
hemolitik
dan
anemia
aplastik
Kebanyakan anemia pada anak adalah anemia kekurangan zat besi atau iron
defisiensi anemia. Penyebab umumnya adalah pola makan yang salah atau
kurang tepat. Anemia lainnya adalah anemia karena pendarahan anemia karena
pabriknya mengalami gangguan (sumsum tulang tidak memproduksi sel-sel
darah dengan baik dan penyebabnya macam-macam).
DAFTAR PUSTAKA
Doenges,
E.
M,
Mary
F.M,
Alice
C.G,
(2002),
Rencana
Asuhan
Keperawatan,EGC, Jakarta.
Nursalam, Rekawati, Sri Utami, Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak, Jakarta,
Medika, 2005
Robins, Dasar-dasar Patologi Penyakit, EBC, 2005
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.22
JUNI 09
http://medlinux.blogspot.com/2007/09/anemia-pada-anak.html
http://khaidirmuhaj.blogspot.com/2009/03/askep-anak-anemia.html
J*ANTHY,mute,aco fahar,Q_Q,ina,asna.23
JUNI 09