Giroskop

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA LANJUT

GIROSKOP

Lestari Jati Utami, S.Pd.


13708251046

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2015
[email protected]

Page 1

GIROSKOP
Giroskop diambil dari bahasa Yunani, yaitu "skopeein" yang artinya melihat
dan "gyros" yang berarti lingkaran atau putaran. Giroskop secara luas
didefinisikan sebagai roda berat yang mampu berputar pada kecepatan sudut yang
tinggi dan berputar pada jari-jarinya. Terdapat 4 bagian penting dari giroskop,
yaitu bingkai giroskop, gimbal, rotor, dan poros putar.

Gambar 1. Giroskop
Giroskop mekanis seperti terlihat pada Gambar 1 terdiri dari roda yang
diletakkan pada sebuah bingkai. Roda ini berada di sebuah batang besi yang
disebut dengan poros putar roda. Ketika giroskop digerakkan, maka ia akan
bergerak mengitari poros tersebut. Poros tersebut terhubung dengan lingkaranlingkaran yang disebut gimbal. Gimbal tersebut juga terhubung dengan gimbal
lainnya pada dasar lempengan. Jadi saat piringan itu berputar, unit giroskop itu
akan tetap menjaga posisinya saat pertama kali dia diputar. Roda tersebut dapat
dipasang sehingga berbalik pusatnya dari gravitasi dengan cara gimbal ganda
yang disebut dengan suspensi Cardan.
Giroskop

juga

dikenal

sebagai

perangkat

untuk

mengukur

atau

mempertahankan orientasi, yang berlandaskan pada prinsip-prinsip momentum


sudut. Poros giroskop bebas untuk mengambil setiap orientasi. Meskipun
orientasi ini tidak tetap, perubahannya dalam menanggapi torsi eksternal jauh
lebih sedikit dan berlangsung dalam arah yang berbeda jika dibandingkan dengan

[email protected]

Page 2

tanpa

momentum

sudut,

yang

berkaitan

dengan

tingginya

tingkat

putaran dan inersia momen. Orientasi perangkat tetap sama, terlepas dari gerak
platform pemasangan, karena pemasangan perangkat pada sebuah gimbal akan
meminimalkan torsi eksternal.

A. Teori Giroskop
1. Perilaku giroskop
Roda pada giroskop berputar cepat karena menolak setiap upaya
untuk mengubah arah perputaran porosnya. Saat roda berputar akan tetap
dalam mempertahankan arah rotasi. Sebagai contoh , jika sumbu putar
horisontal dan diterapkan kondisi gaya ke bawah yang stabil di salah satu
ujung poros putarnya maka roda tidak akan berputar ke bawah tetapi akan
mulai condong di dalam bidang horizontal. Kemiringan di sekitar sumbu

putar disebut presisi. Hal ini muncul atas hubungan mendasar

dH
=M
.
dt

Arah presisi pada sumbu vertikal tergantung pada arah putaran roda
dan di mana ujung poros ditekan ke bawah. Ketika roda berputar di
diberikan arah, tekanan ke bawah pada salah satu ujung poros tersebut
akan menyebabkan poros untuk presisi dalam satu arah, sedangkan
tekanan pada ujung poros akan menyebabkan presisi yang berlawanan
arah.

[email protected]

Page 3

Gambar 2. Suspensi Cardan


2. Presisi Giroskop
Presisi atau kemiringan di sumbu putar yang terjadi pada giroskop ada 4
macam, yaitu.
a.
b.
c.
d.

Presisi normal
Presisi bebas
Presisi bergerak
Presisi tetap

B. Aplikasi Giroskop dalam Bidang Astronomi


Bumi dapat dianggap sebagai giroskop besar yang pusat massa
dibatasi untuk bergerak dalam orbit elips mengelilingi matahari. Bentuk bumi
adalah bulat dengan poros garis khatulistiwa yang diameter sekitar 27 mil
lebih besar daripada diameter kutub. Sumbu kutub (sumbu spin atau putar)
tidak tegak lurus terhadap bidang orbit bumi (bidang ekliptika), tetapi
cenderung dari tegak lurus sekitar 23,5. Karena tonjolan khatulistiwa dan
kemiringan kutub axis hanya disebutkan, daya tarik resultan dari matahari
atau bulan tidak melewati pusat massa bumi. Oleh karena itu setara dengan
gaya yang bekerja melalui pusat massa dan beberapa yang cenderung
meluruskan kutub sumbu dan membuatnya tegak lurus terhadap bidang
ekliptika (lihat Gambar 3) .

Gambar 3. Sumbu bumi tegak lurus dengan bidang ekliptika

[email protected]

Page 4

Karena bumi bebas untuk berputar dan menyerahkan setiap cara


tentang pusat massanya, pasangan ini bisa melakukan apa pun kecuali
menyebabkan sumbu putar untuk presesi sekitar tegak lurus terhadap bidang.
Dengan alasan fakta bahwa bulan relatif dekat dengan bumi (238.800 mil)
dan bidang orbitnya cenderung hanya sekitar 5 dari bidang ekliptika ,
presesi karena tarik bulan pada tonjolan khatulistiwa lebih dari dua kali besar
bahwa karena matahari..

Gambar 4. Analisis bumi sebagai giroskop


Untuk menemukan analisis matematika yang menyebabkan presesi
digunakan persamaan diferensial dengan asumsi bahwa matahari akan dapat
menarik tubuh dan bumi berada pada titik balik matahari musim dingin,
sehingga akan menghasilkan presesi memiliki nilai maksimum.

Dari gambar 4 diperoleh,

[email protected]

Page 5

Karena r adalah fungsi dari x , y , z maka persamaan di atas tidak dapat


diintegrasikan sampai r dinyatakan dalam variabel-variabel. Oleh hukum cosinus
yang dimiliki

Karena

( )

[email protected]

diabaikan maka

Page 6

Dan

Kemudian mengubah ke dalam bentuk binomial, persamaan yang dimiliki

Substitusi

1
3
r

ke

Maka hasilnya adalah

Dua yang pertama menghasilkan nilai integral adalah nol karena berasal adalah di
pusat massa bumi . Terakhir terpisahkan, produk inersia, adalah nol karena sumbu
koordinat adalah sumbu utama inersia. Sehingga nilai dari Mx yaitu.

Integral pertama di sebelah kanan adalah momen inersia bumi terhadap sumbu
polar, dan integral kedua adalah saat inersia terhadap sumbu khatulistiwa,
sehingga

Atau

[email protected]

Page 7

Selanjutnya kalikan sebelah kanan dengan R2, hasilnya

Untuk mencari momen sumbu yang bergerak dalam tiga bidang yaitu
menggunakan persamaan diferensial gerak dari sumbu bumi, vektor M dirubah
kedalam bentuk vector satuan sepanjang sumber bergerak. Acuannya adalah
gambar berikut.

Gambar 5. Analisis momen sumbu dalam tiga bidang


Mengganti i1 dan j1 dengan

[email protected]

Page 8

diperoleh hasil

Substitusi persamaan di atas ke dalam

diperoleh

Atau dengan bentuk lain

[email protected]

Page 9

Karena

Adalah bujur matahari maka,

Jika =0 sampai =2

maka

Dari gambar 5 juga didapat


Dari persamaan terdahulu

[email protected]

Page 10

maka

Atau

Untuk presesi dari 1 waktu yang dibutuhkan adalah

3600
=71,4 tahun
50.4

Waktu yang diperlukan untuk sebuah revolusi lengkap vernal equinox


mengelilingi matahari adalah

C. Percobaan Giroskop
1. Tujuan
a. Menentukan pengaruh momen gaya eksternal terhadap putaran giroskop.

[email protected]

Page 11

b. Menyelidiki perubahan yang terjadi pada gerak giroskop jika letak pusat
massa giroskop berubah.
2. Alat dan Bahan
Giroskop, Software Loggor Pro, Software Corel Video, Kamera video,
Benang nilon, dan Selotip
3. Langkah Kerja
a. Menyiapkan giroskop dan memahami bagian-bagiannya.
b. Memposisikan giroskop sedemikian sehingga gimbal (silinder pejal)
menghadap ke atas (sumbu vertikal)
c. Memberi penanda pada sisi gimbal 1, gimbal 2 dan rotor
menggunakan selotip (lihat gambar 6).

Gambar 6. Posisi giroskop sebelum diputar


d. Mengunci Gimbal (sebagai pengganggu) dan melilitkan benang nilon
pada rotor.
e. Memposisikan arah kecepatan sudut giroskop ke sumbu z seperti
Gambar 7.

[email protected]

Page 12

y
x
Gambar 7. Posisi giroskop ke sumbu z
f. Menyiapkan kamera video untuk merekam gerakan giroskop.
g. Menarik ujung benang nilon dengan tangan sehingga menyebabkan
rotor berputar sambil merekam gerakannya. Gangguan yang
diberikan menyebabkan rotor bergerak searah dengan putaran
giroskop.
h. Menganalisis dengan menggunakan Logger pro dan Corel Video.
i. Mengulang prosedur a sampai i untuk arah putaran giroskop ke
sumbu z tetapi arah gangguan berlawanan dengan putaran giroskop,
untuk arah putaran giroskop pada sumbu x dan putaran rotor di
sumbu z.

Gambar 8. Arah putaran giroskop ke sumbu x


j. Mengulangi prosedur di atas, kemudian giroskop digerakan ke kanan
dan ke kiri, kemudian catat hasil yang bisa kita amati ke dalam table
pengamatan.
[email protected]

Page 13

4. Data Pengamatan

Percobaan ke-

Sebelum diberi

Setelah diberi

gangguan

gangguan

Keterangan
-

Sumbu gimbal vertikal


Gangguan searah rotasi gimbal

Sumbu gimbal horizontal


Gangguan searah rotasi gimbal

[email protected]

Page 14

Percobaan ke-

Sebelum diberi

Setelah diberi

gangguan

gangguan

Keterangan
-

Sumbu gimbal vertical


Gangguan berlawanan arah dengan rotasi
gimbal

[email protected]

Page 15

Sumbu gimbal vertikal


Gangguan berlawanan dengan gravitasi

5. Analisis Data dan Pembahasan


Giroskop yang berputar akan berusaha untuk tetap mengarah pada
arah yang ditentukan sehingga perputaran tetap simbang. Inilah yang
disebut dengan gaya giroskopik. Hal ini bisa dilihat pada cara kerja ban
sepeda motor. Ban dapat terus seimbang karena dipengaruhi oleh gaya
giroskopik. Prinsip kerja giroskop datar terlihat pada sepeda atau sepeda
motor pada saat kecepatan tinggi. Roda-roda pada sepeda dan sepeda
motor bergerak secara stabil. Hal ini desebabkan roda-roda tersebut
bekerja dengan gaya giroskopik. Ketika dalam kecepatan rendah atau
sedang, keseimbangan ada pada setang yang dekendalikan oleh
pengendara.
Pesawat

dilengkapi

dengan

giroskop

untuk

menjaga

keseimbangan. Capung ternyata juga memakai perlengkapan yang mirip


dengan giroskop. di depan mata seekor capung terdapat sebuah garis
horizontal maya pada posisi tetap. Ketika posisi tubuh capung berubah
selama penerbangan, rambut-rambut di antara badan dan kepalanya
menjadi terangsang. Sel-sel saraf pada akar rambut ini mengirimkan
informasi ke otot-otot terbang capung tentang posisinya di udara. hal ini
memungkinkan otot-otot tersebut secara otomatis mengatur jumlah dan
kecepatan gerak sayap. Dengan demikian, dalam gerakan paling sulit
sekalipun capung tidak pernah kehilangn arah atau kendali. Inilah yang
disebut giroskop alami.
Sesuai dengan tujuan percobaan ini, pembahasan percobaan ini
dibagi menjadi beberapa bagian yaitu.
a. Fenomena giroskop pertama

Inersia Gimbal = IG

[email protected]

Page 16

Inersia Rotor = IR
Kecepatan sudut Rotor pada arah z = R arahnya sumbu Z positif.
Kecepatan sudut Gimbal pada arah z = G arahnya sumbu Z positif
Maka dapat dirumuskan momentum sudut dari giroskop yaitu
L=I
maka
LR =

I R R

L X =0
LY =0
Lz =I R R (1)
L sistem giroskop setelah diganggu yaitu yaitu:
L X =0
LY =0
Lz =LG+ LR =I G G + I R R (2)
Secara matematis terjadi perubahan momentum pada
giroskop. Perubahan momentum terjadi pada sumbu z, berdasarkan
persamaan (1) dan (2). Sehingga hal ini membuktikan bahwa secara
teoritis dapat dikatakan bahwa jika giroskop bergerak dengan
kecepatan sudut tertentu, kemudian diganggu dengan memberikan
momen gaya luar, maka akan terjadi perubahan momentum sudut
pada gerak giroskop. Akan tetapi perubahan untuk arah sumbu x dan
y tidak ada. Hal ini sesuai dengan hasil pengamat dimana putaran
Rotor dan putaran gimbal mengarah pada arah sumbu Z. Hasil
pengamatan lain yang diperoleh adalah gimbal yang diputar dengan
momen gaya luar yang momentum sudutnya searah

momentum

sudut rotor maka mengalami perubahan kecepatan sudut. Kecepatan


sudut gimbal berubah semakin cepat dibandingkan kecepatan sudut
sebelumnya. Hal ini terjadi karena kedua benda tegar terletak pada
satu sumbu putar.
b. Fenomena giroskop kedua
[email protected]

Page 17

Inersia gimbal = IG
Inersia rotor = IR
Kecepatan sudut rotor pada arah z = R arahnya sumbu Z positif.
Kecepatan sudut gimbal pada arah z = g arahnya sumbu Z negatif
Maka dapat dirumuskan momentum sudut dari giroskop yaitu
L=I
maka LR =

I R R

L X =0
LY =0
Lz =I R R (4)
L sistem giroskop setelah diganggu yaitu yaitu:
L X =0
LY =0
Lz =LR LG=I R R I G G (3)
Secara matematis terjadi perubahan momentum pada giroskop.
Perubahan momentum terjadi pada sumbu z, berdasarkan persamaan
(1) dan (2). Sehingga hal ini membuktikan bahwa secara teorotis
dapat dikatakan bahwa jika giroskop bergerak dengan kecepatan
sudut tertentu, kemudian diganggu dengan memberikan momen gaya
luar, maka akan terjadi perubahan momentum sudut pada gerak
giroskop.
Perubahan momentum untuk sumbu z terjadi karena besarnya Lz
sebelum diganggu lebih besar dibandingkan Lz setelah diganggu.
Persamaan (3)
Lz =LR LG=I R R I G G
menunjukan bahwa jika gangguan berupa momen gaya yang kita
berikan pada benda (rotor) bergerak berlawanan, nilaninya kecil
maka perubahan momentum sudut rotor juga kecil. Persamaan (3)
juga menunjukan bahwa untuk merubah arah momentum sudut dari
arah z positif ke z negative dibutuhkan momen gaya yang besar.
c. Fenomena giroskop ketiga

[email protected]

Page 18

Inersia gimbal = IG
Inersia rotor = IR
Kecepatan sudut rotor pada arah z = R arahnya sumbu x positif.
Kecepatan sudut gimbal arah z = G arahnya sumbu Z positif
Maka dapat dirumuskan momentum sudut dari giroskop yaitu
L=I
maka LR =

I R R

L X =I R R
LY =0
Lz =0(5)
L sistem giroskop setelah diganggu yaitu yaitu:
L X =I R R
LY =0
Lz =LG=I G G (6)
d Lx
=L z y L y z =0
dt
d Ly
=Lx zL z x =I G G RI G R G = G R ( I G I R ) (7)
dt
d LZ
=LY X L X Y =0
dt
Maka diperoleh

bahwa perubahan momentum persatuan waktu

hanya ada pada sumbu y.

Hal ini

didukung dengan hasil

pengamatan dimana saat diberikan gangguan, rotor bergerak sedikit


kearah sumbu y kemudian kembali lagi ke awal.

[email protected]

Page 19

d. Fenomena giroskop keempat


Inersia Gimbal = IG
Inersia rotor = IR
Kecepatan sudut rotor pada arah z = R arahnya sumbu x positif.
Kecepatan sudut gimbal pada arah z = g arahnya sumbu Z negatif
Maka dapat dirumuskan momentum sudut dari giroskop yaitu
L=I
maka LR =

I R R

L X =I R R
LY =0
Lz =0(5)
L sistem giroskop setelah diganggu yaitu:
L X =I R R
LY =0
Lz =LG=I G G (6)
d Lx
=L z y L y z =0
dt
I G G R= R G ( I R + I G ) (7)
d Ly
=Lx zL z x =I R R G
dt
d LZ
=LY X L X Y =0
dt
Maka diperoleh bahwa perubahan momentum persatuan waktu
hanya ada pada sumbu y. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan
dimana saat diberikan gangguan, rotor bergerak sedikit ke arah
sumbu y kemudian kembali lagi ke awal.

[email protected]

Page 20

Grafik sebelum giroskop mendapat gangguan searah rotasi rotor

Dari grafik terlihat bahwa persamaan posisi x terhadap waktu t adalah


dengan nilai kecepatan sudut = 27,61 rad/s = 4,3942 putaran/sekon.

[email protected]

Page 21

x=0,03321 sin ( 27,61t+ 2,764 ) +0,004020

Grafik setelah giroskop mendapat gangguan searah rotasi rotor

Dari grafik terlihat bahwa persamaan posisi x terhadap waktu t adalah


dengan nilai kecepatan sudut = 21,16 rad/s = 3,3677 putaran/sekon

[email protected]

Page 22

y=0,03124 sin (21,16 t +3,317 ) +0,003503

Dengan memasukkan nilai ke dalam persamaan maka akan diperoleh nilai momen gaya yang menyebabkan
perubahan besar momentum sudut. Dalam hal ini yang berubah adalah besarnya, sedangkan arah momentum sudut
giroskop tetap.
=

L Lf Li I ( f i) ( 21,1627,61 ) I 6,45 I
=
=
=
=
t
t
t
t
t

Grafik giroskop sebelum diberi gangguan tegak lurus ke bawah

[email protected]

Page 23

Dari grafik terlihat bahwa persamaan posisi x terhadap waktu t adalah


dengan nilai kecepatan sudut = 21,24 rad/s = 3,380 putaran/sekon.

Grafik giroskop sesudah diberi gangguan tegak lurus ke bawah

[email protected]

Page 24

y=0,03543 sin ( 21,24 t +4,928 ) +0,003949

Dari grafik terlihat bahwa persamaan posisi x terhadap waktu t adalah

x=0,03437 sin ( 21,36 t+ 4,429 ) +0,04042

dengan nilai kecepatan sudut = 21,36 rad/s = 3,3995 putaran/sekon


Dengan memasukkan nilai ke dalam persamaan maka akan diperoleh nilai momen gaya yang menyebabkan
perubahan besar momentum sudut. Dalam hal ini yang berubah adalah besarnya, sedangkan arah momentum sudut
giroskop tetap.

[email protected]

Page 25

L Lf Li I ( f i) ( 21,3621,24 ) I 0,12 I
=
=
=
=
t
t
t
t
t

6. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa.
a. Momen gaya luar mempengaruhi putaran giroskop tersebut.
b. Momen gaya luar mengakibatkan terjadinya perubahan momentum sudut pada giroskop.

[email protected]

Page 26

DAFTAR PUSTAKA

Scarborough, J.B. 1958. The Gyroscope theory and Aplications. Peinted beitaian
at the university peess, cambeidge (beooke cbutchley, toibvebsity peiotee).
New york

[email protected]

Page 27

Anda mungkin juga menyukai