NAVIGASI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Navigasi adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah lintasan
perjalanan secara tepat, atau suatu kegiatan mengontrol arah perjalanan baik di
peta maupun di medan sebenarnya dengan tepat hingga sampai ke tujuan.
Pada kondisi terdahulu, istilah navigasi digunakan untuk melakukan perjalanan di
alam bebas hanya dibantu oleh peta, kompas dan kemampuan berorientasi yaitu
usaha memperkirakan atau menentukan tempat kedudukan setepat mungkin
dengan cara mengamati, mempelajari, mengenali keadaan sekitar selama
perjalanan dilakukan.
Sekarang, navigasi sudah mengalami perkembangan, sehingga terdapat beberapa
jenis perangkat navigasi lain, yaitu perangkat navigasi yang tergabung dalam
navigasi elektronik. Navigasi elektronik sering digunakan karena perannya cukup
dibutuhkan untuk hasil yang lebih akurat dan penggunaannya lebih praktis,
mengingat medan kedudukan yang ingin dicari kadang kala tidaklah selalu aman.
Menyadari betapa pentingnya hal diatas, maka diperlukan adanya pengulasan lebih
lanjut mengenai navigasi elektronik.

B. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk mengetahui perangkat navigasi
elektronik dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Navigasi Elektronik


Navigasi elektronik adalah suatu teknik untuk menentukan kedudukan dan arah
lintasan secara tepat dengan menggunakan perangkat berbasis elektronik.
B. Perangkat Navigasi Elektronik
Terdapat beberapa perangkat navigasi elektronik antara lain Radar, RDF, Loran,
Decca, Omega, Consol.
1. Radar
Penggunaan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi keberadaan suatu
benda, pertama diterapkan oleh Christian Hlsmeyer pada tahun 1904 dengan
mempertunjukkan kebolehan mendeteksi kehadiran dari suatu kapal pada cuaca
berkabut tebal, tetapi belum sampai mengetahui jarak kapal tersebut.
Pada tahun 1921 Albert Wallace Hull menemukan Magnetron sebagai tabung
pemancar sinyal/transmitter efisien. Tahun 1922 A. H. Taylor and L.C.Young dan
tahun 1930 L. A. Hyland dari Laboratorium Riset kelautan Amerika Serikat, berturutturut berhasil menempatkan transmitter pada kapal kayu dan pesawat terbang untuk
pertama kalinya.
Sebelum Perang Dunia II yakni antara tahun 1934 hingga 1936, ilmuan dari Amerika,
Jerman, Prancis dan Inggris mengembangkan sistem radar. Namun setelah Perang
Dunia II sistem radar berkembang sangat pesat, baik tingkat resolusi dan portabilitas
yang lebih tinggi, maupun peningkatan kemampuan sistem radar sebagai
pertahanan militer. Hingga saat ini sistem radar sudah lebih luas lagi
penggunaannya yakni meliputi kendali lalu lintas udara (Air Traffic Control),
pemantau cuaca dan jalan.
Jenis-jenis radar
a. Doppler Radar

Radar Doppler merupakan jenis radar yang menggunakan Efek Doppler untuk
mengukur kecepatan radial dari sebuah objek yang masuk daerah tangkapan
radar. Radar jenis ini sangat akurat dalam mengukur kecepatan radial.
Contoh Radar Doppler yaitu Weather radar yang digunakan untuk mendeteksi
cuaca.
b. Bistatic Radar
Radar Bistatic adalah jenis sistem radar yang mempunyai kompenen
pemancar sinyal (transmitter) dan penerima sinyal (receiver) dipisahkan oleh
suatu jarak yang dapat dibanding dengan jarak target/objek. Objek dideteksi
berdasarkan pantulan sinyal dari objek tersebut ke pusat antena. Contoh
Radar Bistatic yaitu Passive radar.
Metode pengoperasian radar
Sistem radar mempunyai tiga komponen utama yakni:
Antena, Transmitter(Pemancar sinyal), Receiver (penerima sinyal)
1. Antena
Antena radar adalah suatu antena reflektor berbentuk parabola yang menyebarkan
energi elektromagnetik dari titik fokusnya dan dicerminkan melalui permukaan yang
berbentuk parabola sebagai berkas sempit (gbr.A). Antena radar merupakan
dwikutub (gbr.B). Input sinyal yang masuk dijabarkan dalam bentuk phased-array
yang merupakan sebaran unsur-unsur objek yang tertangkap antena dan kemudian
diteruskan ke pusat sistem radar.
2. Pemancar Sinyal (Transmitter)
Transmitter pada sistem radar berfungsi untuk memancarkan gelombang
elektromagnetik melalui reflektor antena agar sinyal objek yang berada pada daerah
tangkapan radar dapat dikenali, umumnya Transmitter mempunyai bandwidth yang
besar dan tenaga yang kuat serta dapat bekerja efisien, dapat dipercaya, tidak
terlalu besar ukurannya dan juga tidak terlalu berat serta mudah perawatannya.

3. Penerima sinyal (Receiver)


Receiver pada sistem radar berfungsi untuk menerima pantulan kembali
gelombang elektromagnetik dari sinyal objek yang tertangkap radar melalui reflektor
antena, umumnya Receiver mempunyai kemampuan untuk menyaring sinyal agar
sesuai dengan pendeteksian serta dapat menguatkan sinyal objek yang lemah dan
meneruskan sinyal objek tersebut ke signal and data processor (Pemroses data dan
sinyal) serta menampilkan gambarnya di layar monitor (Display).
Radar pada umumnya beroperasi dengan menyebar tenaga elektromagnetik
terbatas di dalam piringan antena yang bertujuan untuk menangkap sinyal dari
benda yang melintas pada daerah tangkapan yang bersudut 20o 40o. Ketika suatu
benda masuk dalam daerah tangkapan antena, maka sinyal yang ditangkap akan
diteruskan ke pusat sitem radar dan akan diproses hingga benda tersebut nantinya
akan tampak dalam layar monitor/display.
Radar digunakan dalam berbagai keperluan, misalnya, untuk:
1) Keperluan Militer
a. Airborne early warning (AEW)
System adalah sistem radar untuk mendeteksi pesawat terbang lain.
Sistem radar ini sering digunakan untuk pertahanan dan penyerangan
udara.
b. Radar Pengendali/pemandu peluru kendali
Pesawat tempur Amerika Serikat F-14 yang menembakkan peluru kendali
udara ke udara (air-to-air missile) AIM-54 Phoenix yang menggunakan
radar pemandu untuk mencapai target penembakkan.
2) Keperluan Kepolisian
Radar Gun dan Microdigicam radar merupakan contoh radar yang sering digunakan
pihak kepolisian untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor di jalan.
3) Keperluan Penerbangan
Air traffic control (ATC) adalah Kendali lalu lintas udara yang bertugas mengatur
kelancaran lalulintas udara bagi pesawat terbang yang akan lepas landas, ketika
terbang di udara maupun ketika akan mendarat serta meberikan layanan informasi
bagi pilot tentang cuaca, situasi dan kondisi Bandara.

4) Keperluan Cuaca
Weather radar merupakan jenis radar cuaca yang mampu mendeteksi
intensitas curah hujan dan cuaca buruk seperti adanya badai.
Wind profiler merupakan jenis radar cuaca yang menggunakan gelombang
suara (SODAR) untuk mendeteksi kecepatan dan arah angin.

Kelebihan dan kelemahan


Kelemahan radar juga perlu diketahui, yaitu masih sangat terpengaruh dari kondisi
topografi. Sehingga untuk daerah yang berundulasi atau bergunung maka akurasi
hasil akan menurun (Hartanto, 2008).
2. RDF
a. Sejarah
Radio Direction Finder (RDF) bekerja dengan membandingkan kekuatan
sinyal dari pemancar dari arah yang berbeda. Konvensional pemancar yang
diaktifkan dan operator untuk menentukan arah di mana sinyal dari stasiun datang
serta kuat atau lemahnya. Sistem ini telah banyak digunakan sejak tahun 1940-an
dan 1930an. Pemancar RDF pada pra-Perang Dunia II digunakan pada pesawat
terbang, yang melingkar di bawah baling bagian belakang badan pesawat terbang
atau di atas kokpit (ruang pilot).
b. Metode pengoperasian RDF
Radio transmitters untuk navigasi udara yang dikenal sebagai beacon dan radio
setara dengan mercusuar. Pemancar yang mengirimkan sebuah PM termasuk
siaran

stasiun

dari

identifier

dalam kode

Morse yang

digunakan

untuk

mengkonfirmasi stasiun operasional dan status. Teknologi terbaru juga dapat


menerima kode morse melalui stasiun radio AM komersial, yang dapat berguna
karena kemampuan tinggi serta lokasinya yang berada di dekat kota-kota besar.
RDF digunakan berupa navigasi pesawat terbang, dan membentuk jaringan dari
beacon "saluran udara" dari bandara ke bandara. Pada tahun 1950-an sistem ini
adalah augmented oleh Vor sistem, di mana arah ke mercusuar dapat diperoleh dari
sinyal itu sendiri, sehingga berbeda dengan non-directional beacon.

Saat ini, banyak NDB telah decommissioned demi lebih akuratnya sistem
penggunaan GPS. Namun rendahnya biaya sistem ADF menghasilkan cadangan
untuk GPS yang efisien.
Pencarian arah secara manual dilakukan dengan memutar arah pemancar,
sementara operator untuk menangkap null (sinyal) yang siap diterima. menangkap
untuk null lebih mudah daripada untuk menangkap peak, dan biasanya
menghasilkan hasil yang lebih akurat.
Penentuan arah secara otomatis dengan sistem pemancar digerakkan dengan
mesin. Alat elektronik akan yang menangkap sinyal yang ada jika pemancar berada
di sudut kanan dari sinyal tersebut. Sebuah lampu kecil yang terpasang
menunjukkan kecepatan sebagai pemancar; ketika sinayal telah terdeteksi, lampu
flashes akan muncul sebagai satu titik terang di kompas meningkat.
c. Kelebihan dan kelemahan
Kelebihan dari RDF adalah keakuratan data yang diperoleh saat mencari posisi.
Sedangkan kelemahan dari RDF adalah metode kerja yang sangat tergantung pada
lokasi posisi kita terhadap posisi transmitter.
3. LORAN
a. Sejarah
LORAN Amerika merupakan perkembangan sistem British Gee radio navigasi yang
digunakan

selama

Perang Dunia

II

dan

digunakan

secara

luas

oleh US

navy danRoyal navy. Awalnya LORAN dikenal sebagai LRN (Loomis radio
navigation) diambil dari nama jutawan dan fisikawan Alfred Lee Loomis. LORAN
memiliki peranan penting dalam pengembangan militer selama Perang Dunia II.
LORAN adalah suatu sistem navigasi dengan menggunakan gelombang radio
berjangkauan jauh, operasi sistem navigasi hiperbolik pada band frekuensi 90 - 100
KHz

yang

merupakan

gelombang Low

Frequency dengan

sifat

perambatangroundwave. Untuk saat ini versi yang umum digunakan adalah LORANC yang beroperasi di frekuensi rendah ( 90-110 kHz).Banyak negara yang
menggunakan sistem ini, antara lain Amerika Serikat, Jepang, dan beberapa negara
di Eropa. Rusia menggunakan sistem yang hampir sama di rentang frekuensi yang
sama, yang disebut CHAYKA.

b. Metode pengoperasian LORAN


Sistem navigasi Loran menggunakan beberapa land-based transmitting station yang
ditempatkan terpisah beberapa ratus miles dan diorganisasi dalam chains. Setiap
Loran chain minimal terdiri dari tiga stasiun yaitu 1 master stasion dan 2 secondary
stasion. Dengan prinsip pengiriman pulsa dari stasiun transmitter ke receiver, maka
akan diperoleh Time Different (TD) antara kedatangan sinyal dari stasiun master dan
stasiun sekunder sehingga dapat dikonversikan ke suatu nilai jarak tertentu untuk
mendapatkan hyperbolic lines of position. Titik perpotongan 2 garis hiperbolik adalah
posisi penerima.
Reciever/Radiosonde menerima sinyal dari Loran beacon A, B dan C. Perbedaan
waktu antara penerimaan sinyal dari beacon A dan B menempatkan sonde pada
setiap titik pada hiperbola Tab. Perbedaan waktu antara receival dari sinyal dari
beacon A dan C menempatkan sonde pada titik di hiperbola Tac. Sehingga sonde
terletak pada persimpangan Tab dan Tac.
LORAN berbasis trasmiter hanya mencakup wilayah tertentu. Cakupan yang cukup
baik di Amerika Utara, Eropa dan Pasifik.
c. Kelebihan dan kelemahan
a) Loran yang pertama kali dikembangkan adalah Loran-A dengan
frekuensi 1850 1950 kHz dan jarak jangkauan 800 1400 mil
b) Loran yang saat ini digunakan adalah Loran-C, menggunakan
gelombang radio pada frekuensi 90 110 kHz dan Jarak jangkauannya
1200 2300 mil.
c) Jenis gelombang yang digunakan adalah gelombang pulsa (pulse
wave) yang merupakan gelombang modulasi.
d) Kesalahan penilikannya 200 700 yards (in rms)
e) Dapat digunakan baik pada malam maupun siang hari
f) Receiver Loran yang ada dikapal, umumnya sudah otomatis dan sudah
menunjukkan secara langsung posisi lintang dan bujur, kecepatan
kapal, jalur serta jarak ke tujuan selanjutnya.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dalam penulisan ini yaitu, mengetahui jenis
dan fungsi alat navigasi sangat penting, hal ini dikarenakan banyaknya bahaya
navigasi

yang

menghindarinya

dapat

mengancam

dibutuhkan

keselamatan

pengetahuan

tentang

pelayaran,
alat-alat

dan

untuk

navigasi

untuk

menentukan alat mana yang harus digunakan pada saat terjadi suatu bahaya
navigasi.
Beberapa fungsi alat navigasi pada paper ini adalah, GPS diperlukan untuk
menentukan posisi kapal, Radar digunakan untuk melihat keadaan di sekitar kapal
pada

jarak

yang

sudah

ditentukan

sebelumnya,

AIS

digunakan

untuk

mengidentifikasi kapal yang sedang mendekati kapal kita, RDF untuk mencari arah
gelombang radio dan dapat juga digunakan sebagai penanda pada kapal penangkap
ikan.

3.2 Saran
Paper ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu dibutuhkan kritik dan saran
sebagai masukan untuk penulis guna memperbaiki segala kekurangan yang ada
pada penulisan ini.

Anda mungkin juga menyukai