Laporan Manajemen Pemeliharaan Ayam Pedaging PDF
Laporan Manajemen Pemeliharaan Ayam Pedaging PDF
Laporan Manajemen Pemeliharaan Ayam Pedaging PDF
id
digilib.uns.ac.id
TUGAS AKHIR
Sebagai Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Peternakan
Program Diploma III Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta
Program Studi Agribisnis Peternakan
Oleh :
Huda Sholikin WS
H 3408009
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PANGESAHAN
Disusun oleh:
Huda Sholikin WS
H 3408009
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 28 Juni 2011 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat.
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
commit to user
iii
Juli 2011
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................
ii
B. Tujuan Magang.........................................................................................
E. Perkandangan........................................................................................... 10
F. Biosecurity .............................................................................................. 15
III. METODE PELAKSANAAN ..................................................................... 17
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................ 17
B. Aspek yang dikaji ................................................................................... 17
C. Teknik Pengambilan Data ...................................................................... 18
D. Sumber Data ............................................................................................ 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................... 19
A. Keadaan Umum Lokasi .......................................................................... 19
1. Topografi Kabupaten Sukoharjo ........................................................ 19
2. Sejarah Perusahaan ........................................................................... 21
commit to user
3. Lokasi perusahaan .............................................................................. 22
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Brooder ......................................................................................................... 60
2. DOC dalam Box ............................................................................................ 60
3. DOC dalam Brooder ..................................................................................... 60
4. Vaksinasi ND-IB melalui tetes mata............................................................. 60
5. Pencucian tempat minum .............................................................................. 60
6. Gasolek / Pemanas ........................................................................................ 60
7. Pengaturan tempat pakan .............................................................................. 61
8. Penurunan sekam .......................................................................................... 61
9. Pakan finisher ................................................................................................ 61
10. Aktivitas ayam dalam kandang ................................................................... 61
11. Penyakit Snot .............................................................................................. 61
12. Ayam siap panen ......................................................................................... 61
13. Drum penampungan air ............................................................................... 62
14. Peralatan kandang ....................................................................................... 62
15. Penimbangan ayam ..................................................................................... 62
16. Truk pengangkut ayam................................................................................ 62
17. Peternakan tampak depan............................................................................ 62
18. Kandang panggung ..................................................................................... 62
19. Denah lokasi peternakan ayam broiler UD Hadi PS ................................... 63
20. Peta Kabupaten Sukoharjo .......................................................................... 64
21. Peta Kecamatan Nguter ............................................................................... 65
22. Surat keterangan selesai magang ................................................................ 67
23. Daftar kuesioner pengambilan data di UD Hadi PS ................................... 66
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang.
Seiring dengan naiknya pendapatan perkapita penduduk Indonesia, meningkat
pula kebutuhan akan protein hewani. Masyarakat semakin menyadari akan
pentingnya protein hewani bagi pertumbuhan jaringan tubuh. Salah satu
sumber protein adalah daging ayam broiler. Ditinjau dari nilai gizinya, daging
ayam broiler tidak kalah dibandingkan dengan daging dari ternak lain. Selain
itu daging ayam broiler mudah didapatkan dan harganya relatif murah, karena
pemeliharaan ayam broiler relatif singkat yaitu 35 hari.
Meskipun tingkat konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia
sudah tinggi, namun belum diiringi dengan kenaikan populasi dan produksi
ayam broiler itu sendiri. Hal ini disebabkan karena manajemen pemeliharaan
yang belum baik dan efektif. Salah satu kendala dalam pemeliharaan ayam
pedaging adalah fluktuasi harga pakan yang tidak menentu. Faktor pakan
tersebut tidak bisa diabaikan karena pakan dapat disebut sebagai faktor
pembiayaan yang paling penting dalam suatu peternakan ayam pedaging.
Hanya sebagian kecil dari peternakan rakyat yang sudah
menerapkan manajemen pemeliharaan yang sesuai dan diikuti dengan
penerapan teknologi. Ini merupakan salah satu hambatan dalam peningkatan
populasi ayam broiler. Padahal jika kita lihat, Indonesia memiliki kondisi
lingkungan yang baik untuk pengembangan ayam broiler, terutama temperatur
luar yang lebih rendah dibandingkan dengan temperatur tubuh ayam.
Sehingga peluang pemeliharaan ayam broiler di Indonesia masih sangat
terbuka lebar. Melalui kegiatan magang Manajemen Pemeliharaan Ayam
Broiler di UD Hadi PS ini, diharapkan akan diketahui cara pemeliharaan ayam
mulai dari DOC sampai finisher, peralatan yang digunakan, pemberian pakan,
commit1 to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
B. Tujuan
1. Tujuan umum dari kegiatan magang adalah untuk :
a. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dengan penerapannya di dunia kerja ( lapangan ) serta faktorfaktor yang mempengaruhinya sehingga dapat merupakan bekal
bagi mahasiswa setelah terjun di masyarakat.
b. Meningkatkan ketrampilan dan pengalaman kerja di bidang
agribisnis.
c. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang berbagai kegiatan
agribisnis.
d. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi dengan instansi
Pemerintah, Perusahaan Swasta dan masyarakat, dalam rangka
meningkatkan kualitas Tri Dharma Perguruan Tinggi.
2. Tujuan khusus antara lain :
a. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang
peternakan ayam broiler yang dilakukan di UD Hadi PS.
b. Melihat
dan
memahami
secara
langsung
sehingga
dapat
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
pakan
adalah
kemampuan
ternak
dalam
menurut
Tillman
et
all.,
(1991)
konsumsi
B. 2. Konversi Pakan
Konversi pakan atau feed convertion ratio ( FCR ) adalah
perbandingan antara jumlah pakan ( kg ) yang dikonsumsi dengan berat
hidup ( kg ) sampai ayam itu dijual ( Siregar dkk., 1980 ). Sehingga
semakin kecil angka konversi pakan menunjukkan semakin baik
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7
kebakaran sehingga
menghasilkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8
Kandang DOC harus diberi pemanas karena pada umumnya sistem kekebalan
tubuh DOC belum stabil dalam fungsinya. Pada keesokan harinya, air minum
di tambah suplemen (vitamin) (Murtidjo, 1987).
Program sanitasi harus terarah serta tergantung dari cara memilih
desinfektan yang sesuai dengan mikroorganisme yang dijadikan sasaran.
Desinfektan adalah bahan kimia yang dapat membasmi mikroorganisme,
khususnya mikoorganisme yang membahayakan peternakan ayam. Bahan dari
desinfektan adalah dengan mencampur Kalium Permanganat dengan formalin
yaitu dosis 37% - 40% Formaldehid gas yang dilarukan dalam air atau dengan
cara memanaskan Formaldehid tersebut (Murtidjo, 1992).
Fumigasi sangat efektif untuk sanitasi kandang ayam, dengan syarat
kandang harus dikosongkan dan seluruh sela-sela harus ditutup tirai plastik
cukup rapat didiamkan selama 3-5 hari. Dengan cara demikian kandang akan
bebas dari bakteri, virus dan jamur yang dapat menyebabkan wabah penyakit
bagi ternak ayam (Murtidjo, 1992).
D. Kesehatan dan Penyakit
Vaksinasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada
ayam, agar ayam tersebut kebal terhadap serangan suatu penyakit (Murtidjo,
1992). Lebih lanjut dikatakan vaksinasi dapat dilakukan dengan beberapa cara
seperti injeksi, air minum, tetes mata atau hidung, semprot ataupun tusuk
sayap. Program vaksinasi untuk ayam broiler relatif paling sedikit
dibandingkan dengan ayam petelur maupun ayam bibit sebab pemeliharaan
ayam broiler hanya membutuhkan waktu relatif lebih singakat yakni sekitar
6-8 minggu.
Beberapa penyakit yang sering menjangkit ayam antara lain cacar
unggas, ND, Ifectious Bronchitis, Gumboro dan lain-lain. Jasad renik yang
menyebabkan hewan sakit dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam
kelompok yaitu virus, bakteri, cendawan, protozoa, dan parasit lain. Semua
jasad renik ini rentan terhadap obat dan anti biotika, kecuali virus, maka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10
telur, penurunan daya tetas telur dan kualitas anak ayam dan mendukung
timbulnya penyakit kompleks yang sulit ditanggulangi (Charles, 2000).
E. Perkandangan
Kandang merupakan unsur penting dalam menentukan keberhasilan
suatu usaha peternakan ayam karena merupakan tempat hidup ayam sejak usia
awal sampai berproduksi. Dengan demikian kandang harus memenuhi segala
persyaratan yang dapat menjamin kesehatan serta pertumbuhan yang baik bagi
ayam yang dipelihara. Faktor konstruksi yang dituntut untuk kandang ayam
yang baik meliputi ventilasi, dinding kandang, lantai, atap kandang, dan bahan
bangunan kandang (Priyatno, 2001).
Sedangkan menurut Sunarti dan Yuwono (1997) pengadaan kandang
ayam
pedaging
dimaksudkan
untuk
menciptakan
kenyamanan
dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11
pemilihan tempat atau lokasi untuk mendirikan kandang serta konstruksi atau
bentuk kandang itu sendiri. Kandang merupakan modal tetap (investasi) yang
cukup besar nilainya, maka sedapat mungkin semenjak awal dihindarkan
kesalahan-kesalahan dalam pembangunannya, apabila keliru akibatnya akan
menimbulkan problema-problema terus menerus sedangkan perbaikan tambal
sulam tidak banyak membantu (Williamsons dan Payne, 1993).
Berdasarkan konstruksi kandang, kandang dapat dibedakan menjadi:
Kandang bateray, kandang postal dan kandang panggung. Kandang bateray
menggunakan sistem alas berlubang atau kawat. Kandang bateray adalah
sangkar segi empat yang disusun secara berderet memanjang dan bertingkat
dua atau lebih (North, 1994). Kandang bateray berbentuk kotak yang
bersambung satu dengan yang lain terbuat dari kayu, bambu atau kawat.
Masing-masing kotak berukuran lebar 30 sampai 35 cm, panjang 45 cm dan
tinggi 60 cm. Lantai kandang baterai letaknya agak miring ke salah satu sisi
sekitar 6-7 cm. (North, 1994). Sistem kandang bateray bertujuan agar ayam
tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dengan demikian energi
dimanfaatkan untuk metabolisme tubuh, khususnya untuk ayam memproduksi
telur (Anggorodi, 1985).
Kebaikan kandang sistem bateray adalah kandang lantai kandang yang
selalu bersih karena kotorannya jatuh ke tempat penampungan, peredaran
udara lebih lancar, dapat menampung ayam lebih banyak, pengontrolan
penyakit lebih mudah dan dapat menimbulkan penyakit Coccidiosis, serta
konversi pakan lebih baik. (North, 1984). Penggunaan kandang sistem bateray
memerlukan biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan sistem litter,
memerlukan penanganan ekstra secara serius serta dapat menyebabkan lepuh
dada dan cacat kaki.
Kandang postal. Kandang dengan tipe litter adalah suatu tipe
pemeliharaan unggas dengan lantai kandangnya ditutup oleh bahan penutup
lantai seperti sekam padi, serutan gergaji, tongkol jagung, jerami padi yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12
kehangatan,
menyerap
panas,
dan
menyeragamkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13
yang lebih rendah tetapi konversi pakan yang lebih baik dibandingkan broiler
yang dipelihara di atas lantai sekam.
Kandang panggung berlantai kawat menyebabkan lebih banyak
kerusakan kaki dan kelainan bentuk kaki dibanding lantai litter. Masalah pada
kaki menyebabkan turunnya produksi pada ayam petelur (Anderson, 1994).
Kejadian lepuh dada broiler pada kandang panggung dua kali lebih banyak
dibanding pada lantai litter (Akpobome dan Funguy, 1992).
Kebaikan dari kandang panggung yaitu memiliki ventilasi yang sangat
baik bagi ayam di dalamnya, sebab udara bertiup melalui seluruh bagian
tubuh ayam. Keuntungan lain dari penggunaan kandang panggung adalah
kemudahan dalam mekanisme kandang, tidak diperlukan biaya untuk
pembelian
litter
dan
mengurangi
kontak
ayam
dengan
feses
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14
F. Biosecurity
Biosekurity adalah idiom yang disusun oleh dua kata yaitu: bio (hidup)
dan secure (aman), atau secara harfiah bisa bermakna upaya pengamanan
mahluk hidup (baca: ternak). Pengamanan yang dimaksud adalah pengamanan
ternak ayam dari gangguan penyakit (Saptono, 2009). Dengan pengertian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15
seperti itu, maka pengertian biosekurity menjadi sangat luas dan cenderung
bias.
Untuk
itu
penyeragaman
definisi
harus
dilakukan,
sehingga
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16
orang, kendaraan dan alat-alat yang berada di wilayah isolasi dan yang keluar
dari wilayah isolasi ke daerah lain.
Sanitasi adalah berbagai upaya yang ditujukan untuk membunuh
patogen. Lebih lanjut, sanitasi bisa dijabarkan sebagai tindakan pembersihan
(cleaning) dan desinfeksi untuk membunuh kuman. Sanitasi juga berarti
upaya pengendalian hama yang bertujuan untuk mencegah hama (burung liar,
hewan pengerat & serangga) membawa patogen. Dan pembuangan bangkai
atau
karkas
yang
ditujukan
untuk
menjauhkan
kontaminasi
dari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17
III.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18
Proses pengumpulan data dengan cara mencatat setiap hal yang berkaitan
dengan pelaksanaan magang di perusahaan.
5. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan cara mendokumentasikan berbagai kegiatan
yang dilakukan.
6. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan cara memanfaatkan data yang tersedia, yang
berhubungan dengan kegiatan magang. Data yang dimaksud dapat berupa
buku, jurnal, arsip, dan lain sebagainya yang relevan dan informatif.
D. Sumber Data
Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat yang dikumpulkan ada
dua jenis yaitu :
1. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden.
Dalam pelaksanaan kegiatan Magang Perusahaan ini data primer didapat
dari wawancara dengan manajer perusahaan, staf, karyawan, dan
masyarakat sekitar perusahaan.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari
sumber. Dalam kegiatan Magang Perusahaan ini menjadi sumber data
sekunder yaitu diambil dari buku, arsip, dan jurnal yang berhubungan
dengan kegiatan magang.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19
IV.
Dengan
luas 46,666 Km2, atau 1,43% luas wilayah Propinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Sukoharjo memiliki batas-batas wilayah administrasi sebagai
berikut :
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
Sebelah Timur
: Kabupaten Karanganyar
commit to19user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20
sendirinya merupakan daerah limpasan debit air dari sungai yang melintas
dan sering mengakibatkan terjadinya banjir pada musim penghujan.
Pola tata guna lahan terdiri dari Perumahan, Tegalan, Kebun
campuran, Sawah, Perusahaan, Jasa, Industri dan Penggunaan lainnya
dengan sebaran sawah sebesar 45,26 %, dan lahan bukan sawah 54,74%,
dari lahan sawah tersebut terdiri dari 70,17% irigasi teknis, irigasi
setengah teknis 8,98%, irigasi sederhana 9,17% dan sawah tadah hujan
11,67 %.
Kabupaten Sukoharjo terdiri dari 12 Kecamatan:
-
Kec. Weru
- Kec. Mojolaban
Kec. Bulu
- Kec. Grogol
Kec. Sukoharjo
- Kec. Baki
Kec. Nguter
- Kec. Gatak
Kec. Bendosari
- Kec. Baki
Kec. Polokarto
- Kec. Kartasura
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23
kandang
dimana
salah
satu
seorang
diangkat
menjadi
SEKRETARIS
BENDAHARA
BAGIAN
PEMASARAN
ANAK KANDANG
commit to user
BAGIAN
KESEHATAN
TERNAK
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24
Keterangan :
Manajer
: H. Sidiq Hadiyanto
Sekretaris
: Narsi
Bendahara
: Suki
Bagian Pemasaran
: Heru
: Bambang
Anak Kandang
: 1. Triyono
2. Mulyadi
3. Purwanto
B. Uraian Kegiatan
1. Persiapan kandang
Persiapan kandang merupakan awal dari semua kegiatan usaha
ayam broiler. Persiapan kandang yang dilakukan secara matang menjadi
salah satu kunci sukses pemeliharaan ayam broiler. Persiapan kandang
dilakukan melalui dua tahapan sebagai berikut :
a. Proses pencucian dan sterilisasi
Berikut ini beberapa langkah yang harus dikerjakan sebelum anak
ayam (Day Old Chick atau DOC ) dipelihara :
1) Merapikan dan memisahkan peralatan sesuai dengan fungsinya.
Selanjutnya, peralatan dibersihkan dan dicuci dengan air, kecuali
alat pemanas seperti gasolek. Setelah dicuci semua peralatan
dibersihkan dengan desinfektan ( biasanya dilakukan dengan cara
disemprot, dicelup, atau dilap basah). Peralatan yang sudah bersih
dan steril disimpan ditempat yang bersih.
2) Membersihkan semua kotoran dan barang tidak terpakai yang ada
dalam kandang dan sekitar kandang. Kotoran ayam langsung
dibersihkan dan diangkut keluar lokasi. Lantai kandang disapu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28
Vaksinasi
ND-IB
Gumboro
ND Lasota
Cara pemberian
Melalui tetes mata
Melalui air minum
Melalui air minum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30
C. Pembahasan
1. Bibit ayam
Bibit yang digunakan dalam lokasi peternakan Plesan yaitu strain
Cobb dari PT. Missouri yang menempati kandang panggung. Pemilihan
dan penggunaan strain ini dimaksudkan adanya pertimbangan dalam hal
produksi daging yang cukup tinggi, resistensi terhadap penyakit dan dapat
lebih tahan terhadap perubahan cuaca. Hal ini sesuai dengan pendapat
Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa ciri-ciri anak ayam yang sehat
antara lain memiliki kemampuan penyesuaian untuk dipelihara di
lingkungan tropis, tidak mudah mengalami cekaman, konversi pakan yang
baik, memiliki tingkat persentase mortalitas yang rendah. Rata-rata bobot
awal DOC masuk adalah 37 gr/ekor.
Tabel 1.2 Strain DOC Ayam Broiler
Pengamatan
Strain
Perusahaan Breeder
Tanggal Menetas
Galur
Tipe Produk
Jumlah
Keterangan
Cobb
PT.Missouri
21 Februari 2011
FM-38F
Pedaging
100 ekor + 2% resiko kematian / Box
Berat Tetas
> 37 gram
Sumber : PT Missouri
Bibit yang datang tidak langsung diangkut ke kandang melainkan
lebih dahulu diangkut ke kantor untuk dicatat terlebih dahulu, selama
pengangkutan DOC, box ditutup agar DOC tidak kepanasan dan langsung
dimasukkan dalam brooder yang sudah disiapkan 2 hari sebelum DOC
datang. Setelah DOC sampai ke kandang kemudian DOC diberi air minum
putih yang telah dicampur dengan gula pasir dengan perbandingan 0,5 kg
gula pasir dengan 30 lt air atau 2% air gula. Pemberian air gula tersebut
dimaksudkan agar DOC memperoleh energi kembali yang diakibatkan
kelelahan DOC selama perjalanan sehingga dapat menghindari dehidrasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31
pada DOC tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987)
bahwa pemberian air gula berguna untuk memberikan energi siap pakai
sehingga kelelahan DOC dapat dikurangi.
2. Pakan
a. Kandungan nutrien pakan
Pakan adalah sesuatu yang dapat dicerna atau dimakan,
kemudian diserap untuk memenuhi kebutuhan nutrien. Sehingga
proses metabolisme dalam tubuh dapat berjalan dengan lancar.
Sedangkan unsur atau komponen penyusunnya disebut bahan pakan
(Muslim, 1993). Kebutuhan nutrien tersebut secara garis besar ada 7
komponen yaitu karbohidrat, lemak, protein, serat kasar, mineral,
vitamin, dan air
Pakan yang diberikan di peternakan UD Hadi PS ada dua jenis
yaitu
Tabel 1.3. Kandungan nutrien pakan
Nutrien
Kadar air
Protein Kasar
Lemak Kasar
Serat kasar
Abu
Calcium
Phospor
Antibiotik
Coccidiosfat
Jenis Pakan
Starter (BR 1))
Finisher (E21-FT))
Max. 12,0 %
Max. 12,0%
20-22 %
Min. 20 %
Min. 5,0 %
Min. 4 %
Max. 5,0 %
Max. 5 %
Max 7,5 %
Max. 6,5 %
0,9 - 1,2 %
0,9 1,1 %
0,6 0,8 %
0,7 0,9 %
+
+
+
+
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32
b. Konsumsi pakan
Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang harus
dikonsumsi ayam dalam waktu tertentu. Konsumsi pakan dipengaruhi
oleh banyak faktor antara lain kondisi fisiologis, kondisi fisik pakan,
berat badan, laju pertumbuhan, kandungan nutrien pakan dan
temperatur lingkungan (Packman, 1995).
Konsumsi pakan yang dibutuhkan adalah 284 karung atau
14200 kg/periode untuk 4.000 ekor. Konsumsi pakan per ekor/hari
adalah 150 gram. Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang
dihabiskan ayam dalam satu minggu. Berdasarkan pengamatan dari
masing-masing perlakuan, konsumsi pakan meningkat secara
kuantitatif setiap minggunya. Hal ini disebabkan karena final stock
dari segi genetiknya memiliki kemampuan tumbuh yang cepat.
Dengan demikian pakan yang dikonsumsi secara otomatis akan lebih
banyak untuk mendukung pertumbuhannya (Suharno, 2003).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
33
Jenis pakan
Starter BR 1
Starter BR 1
Starter BR 1
Finisher E21-FT
Finisher E21-FT
Finisher E21-FT
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35
Umur
(Minggu)
Tanggal
Berat rata-rata
(gram/ekor)
DOC
37
156
119
3
4
5
6
2
3
4
5
22 Februari
2011
28 Februari
2011
7 Maret 2011
14 Maret 2011
21 Maret 2011
28 Maret 2011
Pertambahan
berat per
minggu(gram)
37
408
770
1300
1750
252
362
530
450
2 April 2011
2100
350
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36
Berat ayam
(gram)
156
408
770
1300
1750
2100
Konsumsi pakan
(gram)
145
502
1080
1970
2910
3550
Konversi pakan
0,92
1,23
1,40
1,51
1,66
1,69
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
3. Manajemen Pemeliharaan
a. Persiapan kandang
Persiapan kandang dilakukan dua minggu sebelum ayam
datang atau dipelihara, yaitu dengan cara membersihkan seluruh
ruangan
kandang
dan
peralatan
yang
digunakan
sebelum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39
dilakukan
pembersihan
kotoran
kemudian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40
sesuai dengan pendapat Wiliam Jon dan Payne L (1993) liter yang
ideal setebal 8 cm.
2) Mempersiapkan pemanas dan lingkaran
Memasang lingkaran pelindung ( Chick Quard ).
Lingkaran pelindung yang digunakan terbuat dari seng dan
triplek. Lingkaran pelindung dibuat dengan ketinggian 50 cm dan
diameter 2,75 4 meter, bergantung pada kapasitas DOC per
lingkaran dan kemampuan pemanas yang dipakai. Alat pemanas
berupa gasolek dipasang pada ketinggian 110 125 cm. Panas
yang dihasilkan dari gasolek biasanya diatur menggunakan
regulator yang ada pada tabung gas. Ditengah tengah pelindung
dipasang lampu 25 watt.
Tabel 3.1. Pengaturan temperatur Brooder
Temperatur (C )
32 35
29 34
27 31
Umur ( Hari )
03
47
8 14
ini
memberikan
kehangatan
pada
DOC.
menggunakan
gasolek kecil untuk 500 ekor DOC. Hal ini sesuai dengan
pandapat Rasyaf (1993) yang menyatakan bahwa tinggi sekat 45
cm yang juga berfungsi untuk mencegah anak ayam pergi jauh
dari pemanas. Sumber panas yang digunakan berasal dari LPG 41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41
Keterangan:
: Tempat pakan
: Tempat minum
: Pemanas
: Seng ( Chick Quard )
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43
4) Memasang tirai
Pemasangan tirai terdiri dari tirai dalam dan tirai luar.
Tirai dalam biasanya menggunakan plastik yang dipakai selama
periode pemanasan selama 7 hari. Tirai luar luar menggunakan
plastik dan kain yang terdiri dari tirai atas dan bawah. Pembukaan
tirai harus disesuaikan dengan temperatur dalam kandang.
Tabel 3.2. Pembukaan tirai kandang
Minggu ke1
2
3
4
5
6
agar
DOC
memperoleh
energi
kembali
yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44
commit to user
Keterangan
air minum
air minum
air minum
Tetes mata
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
18
11
5
19
12
4
20
13
1
21
14
1
46
22
15
2
23
16
1
24
17
1
4 25
18
1
26
19
4
27
20
3
28
21
1
71
29
22
3
30
23
2
5 31
24
1
32
25
6
33
26
2
34
27
5
35
28
3
75
36
29
3
37
30
9
6 38
31-3-11 6
39
1- 4 -11 2
40
2
4
52
Sumber: Peternakan ayam broiler UD Hadi PS
ND-LST
Vita stres
Vita stres
Air putih
Vita stres
Vita stres
Air putih
Dinazol
Dinazol
Dinazol
Air putih
Vetrovit
Vetrovit
Air putih
Vita stres
Vita stres
Air putih
Vetrovit
Vetrovit
Air putih
Vita stres
Vita stres
Air putih
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
air minum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46
1
2
3
4
5
6
38
102
208
272
333
390
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47
e. Pengaturan ventilasi
Mengatur ventilasi terutama di kandang terbuka dilakukan
setelah 2-3 hari masa brooding bergantung pada kondisi udara dalam
kandang. Mengatur ventilasi dilakukan dengan cara membuka layar
bagian atas selebar 10-25 cm. Sistem dinding kandang yang
digunakan adalah dinding kandang dengan sifat terbuka yang terbuat
dari belahan bambu yang ditutup dengan tirai yang terbuat dari
plastik. Pada umur 1-7 hari tidak dilakukan pembukaan tirai hal ini
dilakukan agar ayam tidak kedinginan. Pada minggu kedua tirai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48
dibuka 1/3 bagian pada siang hari dan pada malam hari tirai ditutup
kembali.
Pada minggu ketiga tirai dibuka 2/3 bagian. Namun, pada
malam hari atau saat cuaca hujan dan bertiup angin dingin, layar
bagian bawah tirai bagian bawah tetap ditutup hingga ayam berumur
28 hari atau bulunya sudah sempurna menutupi seluruh tubuh. Hal ini
sesuai dengan pendapat Murtidjo (1987) yang menyatakan bahwa
dinding ayam dengan sistem terbuka sangat membantu ventilasi,
mengusir udara yang busuk dan menggantinya dengan udara yang
segar serta untuk menjaga temperatur udara dalam kandang.
f. Pencatatan atau recording
Pencatatan laporan kegiatan setiap hari harus dilakukan sejak
DOC datang. Laporan tersebut memuat tentang jumlah ayam yang
mati, jumlah pemberian pakan, obat, vaksin, dan berat badan
mingguan.
Tabel 4.2. Jumlah mortalitas ayam utuk pemeliharaan 4.000 ekor
No Umur (Minggu)
1
DOC
2
1
3
2
4
3
5
4
6
5
Jumlah ( ekor )
61
27
17
13
22
24
Total
164
atau
angka
kematian
yaitu
angka
yang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50
Vaksinasi
ND-IB
Gumboro
ND Lasota
Cara pemberian
Melalui tetes mata
Melalui air minum
Melalui air minum
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52
Tanggal
29 - 3 -11
30 - 3 -11
31 - 3 -11
2- 4 -11
Total
Jumlah ( ekor )
614
678
406
2240
3938
Bobot ( kg )
1173,5
1296
880,5
4999
8349
merupakan
kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54
5
6
8 10
68
T
S
KANDANG
GUDANG
PAKAN
PINTU MASUK
KANDANG
KANDANG
Sumur
MES
KM.
KECIL
KANDANG
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55
b. Peralatan kandang
Peralatan yang dipakai pada periode pertumbuhan hampir
sama dengan peralatan yang digunakan pada periode pemanasan.
Perbedaannya hanya dalam jumlah dan ukuran. Peralatan yang
digunakan sebagai berikut :
1) Tempat pakan
Tempat pakan yang digunakan yaitu berbentuk tabung dengan
diameter 38 cm atau yang berkapasitas 5 kg dengan jumlah 320
tabung . Satu tabung tempat pakan digunakan oleh 30 35 ekor
ayam. Tempat pakan diletakkan secara berselang seling dengan
tempat minum. Tempat pakan harus diisi pakan secara seragam
dan harus dijaga agar tidak cepat rusak. Selain itu tempat pakan
jangan kotor dan kosong. Adanya tempat pakan yang rusak atau
kosong berarti telah memberikan peluang ayam tidak makan atau
meningkatkan kompetisi antar ayam.
2) Tempat minum
Tempat minum yang digunakan peternakan ayam UD Hadi PS
yaitu tipe galon otomatis dan nipple atau tempat minum talang
memanjang dengan jumlah 320 galon. Sehingga dalam pemberian
air minum hanya mengisi tempat penampungan air atau tendon
dan kemudian mengalirkannya. Kekurangan tempat minum akan
berdampak kurang baik karena secara langsung akan berpengaruh
terhadap ketersediaan air minum.
3) Peralatan lainnya
Peralatan yang berhubungan dengan kegiatan sehari- hari seperti
gas LPG dan gasolek yang digunakan saat periode pemanasan,
Sanchin atau alat semprot yang digunakan untuk penyemprotan
desinfektan dalam kandang, drum air, ember dan kain lap.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
V.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan tersebut, maka peternakan UD
Hadi PS yang berlokasi di Desa Plesan dapat disimpulkan, antara lain:
1. Jumlah ayam yang dipelihara 4.000 ekor dengan menggunakan strain
Cobb dari PT. Missouri, lama pemeliharaan 6 minggu. Sistem kandang
yang digunakan adalah sistem kandang panggung.
2. Pemberian pakan dan minum dilakukan secara ad libitum sehingga ayam
tidak akan kekurangan pakan dan minum.
3. Sistem pemeliharaan yang digunakan dengan sistem all in all out yang
memudahkan dalam masuknya DOC dan pada waktu panen secara
bersama-sama dengan rata-rata bobot badan / ekor saat panen adalah 2,1
kg.
4. Pakan yang dihabiskan selama satu periode adalah 284 karung atau 14200
kg untuk 4.000 ekor atau 150 gram/ekor/hari dan konversi pakan sebesar
1,69.
5. Jumlah ayam yang mati sebanyak 164 ekor atau 4 % disebabkan oleh
penyakit Snot, CRD, dan mengalami stres.
6. Total bobot badan yang dihasilkan adalah 8349 kg untuk 3938 ekor ayam.
Harga jual Rp 11.500,00 / kg.
B. Saran
Saran yang ingin disampaikan oleh penulis berdasarkan kesimpulan tersebut
antara lain:
1. Perlunya dilakukannya pengelompokkan ayam yang bobot badannya kecil
dibuatkan sekat tersendiri sehingga dapat mengikuti pertumbuhan berat
badan ayam yang lain.
2. Perlu adanya kandang karantina untuk ayam yang terjangkit penyakit.
56
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user